Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian yang relevan


Dalam penelitian widiyono (Dosen Administrasi Bisnis STIAMI) yang
berjudul “Peranan Teknologi Dalam Bisnis” menjelaskan bahwa
Universalisme revolusi gelombang teknologi informasi itu telah mengubah
wajah dan peta dunia. Lantas, bagaimana dengan dunia bisnis?. Memasuki
abad 21, peranan teknologi informasi semakin penting dan strategis dalam
penentuan kebijakan bisnis. Dalam menggerakkan roda perusahaan, dalam
tahapan awal dibutuhkan investasi. Investasi merupakan salah satu
keharusan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, terutama ketika
bisnisnya sedang berada dalam tahap awal, yaitu pada tingkat
pembentukan dan pertumbuhan (infancy dan growth stages).
Namun, tidak jarang dijumpai pimpinan perusahaan yang
menganggap bahwa investasi terhadap teknologi informasi merupakan
suatu hal yang tidak terlalu penting untuk dilakukan oleh perusahaan.
Kebanyakan dari mereka merasa bahwa investasi tersebut sifatnya adalah
optional. Dalam kerangka manajemen strategis di era modern saat ini,
pandangan tersebut dapat dianggap benar atau salah sama sekali,
tergantung dari karakteristik investasi yang ada. teknologi informasi bagi
setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal ini disebabkan karena
masing-masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan
lainnya.
Ditinjau dari segi peranan strategis teknologi informasi, dapat
ditemukan lima jenis tujuan dari dilakukannya investasi terhadap
perangkat teknologi tersebut. Kategori pertama adalah karena alasan
kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri, dalam arti kata
adalah bahwa perusahaan melihat bahwa keberadaan teknologi informasi
di dalam bisnis terkait sifatnya adalah mutlak. Kategori kedua adalah
perusahaan yang hendak melakukan investasi karena alasan ingin
memperbaiki efisiensi. Diharapkan dengan diimplementasikannya

4
teknologi informasi dalam sejumlah bidang atau aktivitas tertentu, maka
akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi beragam
sumber daya perusahaan.
Berdasarkan teori keunggulan kompetitif Michael Porter, salah satu
strategi perusahaan dalam era persaingan global yang kerap dipakai adalah
cost leadership. Dalam arti kata manajemen berusaha untuk sedapat
mungkin menekan biaya produksi agar barang atau jasa yang
ditawarkannya dapat bersaing dalam harga. Artinya, adalah bahwa untuk
industri dimana faktor harga memiliki elastisitas yang tinggi di pasar –
seperti misalnya produk komoditas – aspek efisiensi merupakan hal krusial
atau vital yang harus diupayakan oleh perusahaan. Perusahaan akan
mampu menciptakan produk atau jasa yang baik, murah, dan cepat apabila
proses penciptaan produk atau jasa tersebut adalah baik, murah, dan cepat.
Kategori ketiga, adalah tujuan investasi untuk memperbaiki
efektitivitas usaha dengan penerapan aplikasi teknologi informasi terkait
dengan hal ini adalah menerapkan sistem pengambilan keputusan
(Decision Support System), membangun data warehouse untuk keperluan
business intelligence, mengembangkan situs electronic commerce, dan lain
sebagainya. Kategori keempat adalah keinginan perusahaan untuk
mendapatkan suatu loncatan keunggulan kompetitif (Competitive
Advantage Leap) agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan
mengembangkan teknologi yang perusahaan lain belum memiliki.
Kategori kelima, adalah suatu bentuk investasi yang dilatarbelakangi oleh
peranan teknologi informasi sebagai salah satu perangkat infrastruktur
yang tidak dapat dihindari keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era
global ini. Adalah merupakan suatu standar bagi perusahaan dewasa ini
untuk memiliki corporate website yang dapat diakses oleh para calon
pelanggan di seluruh dunia.
Perbandingan dengan penelitian penulis adalah penelitian diatas
lebih kearah peran teknologi informasi bagi proses bisnis di perusahaan.
Sedangkan di penelitian ini lebih ke arah bagaimana seseorang
memanfaatkan teknologi informasi untuk digunakan sebagai sarana untuk

5
menjadi creativepreneur. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah
bahwa sama-sama membahas atau mengkaitkan teknologi dalam memulai
suatu bisnis atau pekerjaan yang menghasilkan. Selain itu penelitian diatas
masih ada kaitannya jika proses bisnis sudah berjalan.
Dalam penelitian Michelly Onggo (Alumni Fakultas Ekonomi
Universitas Multimedia Nusantara Tangerang) yang berjudul “Peranan
Internet Terhadap Perkembangan Kewirausahaan Indonesia” mengambil
kutipan dari Kadir (2003:8) yang mengatakan bahwa, perilaku manusia
dan teknologi memiliki interaksi dalam lingkungan sosioteknologi.
Komponen–komponen berupa struktur masyarakat, strategi komunikasi,
masyarakat dan budaya beserta sistem dan teknologi informasi berinteraksi
dalam proses sosial, satu dan lainnya saling berinteraksi dan memengaruhi
dimana setiap komponen memiliki visi masing–masing dan saling
bersinergi serta menghasilkan output berupa proses sosial berbasis
sosioteknologi. Everett M. Rogers (1986:25) dalam bukunya yang berjudul
Communication Technology; The New Media in Society, mengatakan
bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era
komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi,
dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir media komunikasi
interaktif dikenal media komputer, TV kabel, Internet, dan sebagainya.
Dalam Internet berkembang berbagai program lain yang menjadi
aplikasi komunikasi antar sesama masyarakat maya. Terutama yang
berhubungan dengan hubungan transaksional mereka satu dengan lainnya.
Salah satunya adalah aplikasi e-commerce yang digunakan untuk kegiatan
pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa dan informasi melalui
Internet.
Era perkembangan teknologi komputer menyebabkan timbulnya
kompetisi di dunia bisnis. Bagaimana evolusi perkembangan teknologi
informasi yang ada secara signifikan memengaruhi persaingan
antarperusahaan? Secara garis besar, ada 4 era perkembangan sistem
informasi, yakni era komputerisasi, era teknologi informasi, era sistem
informasi dan era globalisasi informasi. Dalam buku yang berjudul Cash et

6
al., Indrajit (2001: 8) menjelaskan, “Keempat era tersebut terjadi tidak
hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang
sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori–teori baru mengenai
manajemen perusahaan modern”. Ahli–ahli manajemen dan organisasi
seperti Peter Drucker, Michael Hammer, dan Porter sangat mewarnai
pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern.
dalam bahasan penelitian diatas dijelaskan bahwa ketatnya
persaingan bisnis yang disebabkan banyaknya pemain bisnis di
masyarakat. Ditambah lagi masuknya teknologi terutama teknologi
informasi yang membuat persaingan bisnis semakin ketat. Perbedaan yang
signifikan adalah di penelitian ini tidak membahas mengenai ide dalam
memulai bisnis. Dan persamaan yang terlihat adalah bahwa teknologi
informasi merupakan sarana bagi memulai bisnis atau pekerjaan yaitu
dengan mengembangkan ide menjadi suatu kegiatan kemudian
berkembang menjadi suatu kegiatan yang menghasilkan (kegiatan
produktif).

2.2 Definisi Creativepreneur


Creativepreneur berasal dari dua kata, Yakni creative dan
entrepreneur yang artinya pelaku usaha kreatif. Seorang yang menggeluti
dunia ini dituntut untuk kreatif dengan terus melakukan inovasi. Inilah
bisnis ide, jualannya tidak nyata, tapi hasilnya nyata. Yang dimaksud
jualannya tidak nyata adalah dalam creativepreneur modal untuk
menghasilkan uang adalah ide.
Kita dituntut untuk mencurahkan ide-ide kita memanfaatkan
sekeliling kita agar menjadi sebuah peluang menghasilkan uang yang
sifatnya berkelanjutan. Sehingga menjadikan sebuah peluang bisnis yang
menjanjikan. Di era globalisasi saat ini tentu saja kemudahan datang dari
berkembang pesatnya teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan untuk
menggali peluang menjadi creativepreneur.

7
2.3 Cara Menjadi Creativepreneur
Cara menjadi creativepreneur tentu tidak jauh berbeda dengan
menjadi entrepreneur. Yang membedakan adalah ide-ide yang tak terduga
yang dimiliki seorang yang memiliki jiwa creativepreneur. Berikut adalah
6 karakter yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi seorang
creativepreneur :
 Jiwa inovatif, Maksud dari jiwa inovatif ini adalah bagaimana kita
dapat mengembangkan cara berfikir think out of the box. Maksudnya
adalah bagaimana kita dapat memiliki pandangan yang berbeda dari
selayaknya.
 Risk Taker, Menjadi seorang creativepreneur tentunya harus berani
mengambil resiko. Tetapi, tentunya resiko tersebut sudah harus
dikalkulasikan jadi kita berani mengambil resiko tersebut.
 Visionary, Selanjutnya, dalam hidup ini, tentunya kita harus memiliki
goal atau tujuan dalam menjalaninya. Jadi, masing-masing individu
harus memiliki visi yang akan dijalankan oleh misinya.
 Strong Leadership, adalah dengan memiliki cara kepemimpinan yang
kuat, tentunya kita dapat memberikan contoh yang baik ke orang lain,
kemudian kita dapat menginfluence serta memotivasi orang lain
tersebut
 Problem Solver Menjadi seorang creativepreneur yang baik, pastinya
harus bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Menjadi
problem solver merupakan salah satu nilai plus serta cara untuk
menjadi creativepreneur.
 Agent of Change, Nah yang terakhir adalah seorang creativepreneur
harus bisa menjadi agent of change. Apa maksudnya? Maksudnya
adalah seseorang harus bisa memberikan perubahan yang lebih baik
kepada lingkungan di sekitarnya

2.4 Creativepreneur Memanfaatkan Teknologi Informasi


Beberapa creativepreneur di Indonesia memanfaatkan teknologi
informasi seperti :

8
 Youtube Content Creator
Youtube adalah salah satu sarana creativepreneur yang menjanjikan
saat ini. dengan menjadi content creator dan mempostingnya maka
view dan subscribers akan menjadi tolak ukur nominal rupiah yang
didapat. Menjadi content creator tidaklah mudah. Ide dan kreativitas
seseorang diuji untuk menarik seseorang melihat content kita di
youtube. Contoh saat ini peringkat pertama dengan jumlah subscribers
terbanyak di Indonesia saat ini adalah Raditya Dika. Tentu ini
merupakan peluang bagi creativepreneur. Hanya bermodalkan ide-ide
dapat ditukarkan dengan rupiah.
 Web Content Creator
Web juga merupakan salah satu yang menjadi sarana creativepreneur.
Bedanya dengan youtube adalah web creator lebih rumit. Kita harus
membeli domain. Serta semua pengelolaan web benar-benar diatur
oleh kita sendiri. Rupiah yang dihasilkan tentu sama mekanismenya
dengan youtube yaitu jumlah view serta jumlah klien yang memasang
sponsor di web. Contoh web yang saat ini sedang menjadi bahan
obrolan adalah malesbanget.com. situs ini terbilang unik karena
terdapat content-content yang menarik serta tak luput beberapa iklan
yang dikemas sendiri oleh pihak malesbanget.com. secara tidak
langsung web ini juga sebagai advertising company.

Anda mungkin juga menyukai