Anda di halaman 1dari 97

MELAKUKAN INJEKSI SUB KUTAN

No. Dokumen SOP/VII/010


No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 15 januari 2017
Halaman ¼

PEMERINTAH KABUPATEN
Tanda Tangan
BOJONEGORO dr. SUHASTA NOVA
DINAS KESEHATAN
NIP.19831108201101 1 007

1. 1. Pengertian Pemberian obat – obatan melalui suntik dibawaha kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan atas sebelah 1/3 bagian bahu, paha
sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilikus (abdomen)
2. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan injeksi
sub kutan

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS Tambakrejo Nomor


:440/001/412.202.5/SK/I/2017 Tentang Jenis – jenis Pelayanan
4. 4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. 5. Prosedur 1. Alat
a.Daftar buku obat dan jadwal pemberian obat
b. Spuit sesuai ukuran
b. Kapas Alkohol pada tempatnya
c. Bengkok
d. Bak injeksi
2. Bahan
a. Obat injeksi
b. cairan pelarut
6. Langkah- Cara kerja:
langkah 1. Petugas melakukan desinfeksi tempat penyuntikan.
2. Petugas melakukan penyuntikan dengan lubang jarum
menghadap keatas, jarum membentuk sudut 45˚ dari
permukaan kulit.
3. Petugas melakukan aspirasi.
4. Petugas memasukkan obat jika tidak ada darah.
5. Petugas menarik jarum jika ada darah dan mengulang
prosedur penyuntikan.
6. Petugas menarin jarum setelah obat masuk.

2
7. Bagan Alir
Desinfeksi tempat penyuntikan

Penyuntikan dengan lubang jarum menghadap keatas, jarum


membentuk sudut 45˚ dari permukaan kulit.

Menarik jarum
Masukkan obat
Aspiras
jika ada darah
jika tidak ada i
dan
darah
mengulang
prosedur
TariK jarum setelah
penyuntikan
obat masuk

8. Hal-hal
yang
perludiperh
atikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen - Rekam Medik
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

2
MELAKUKAN INJEKSI INTRA VENA

No. Dokumen SOP/VII/010


No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 15 Januari 2017
Halaman ¼

PEMERINTAH Tanda Tangan


KABUPATEN
BOJONEGORO
dr. SUHASTA NOVA
DINAS KESEHATAN NIP.19831108201101 1 007

1. Pengertian Pemberian obat dengan menambahkan / memasukkan obat ke


dalam wadah intravena.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan injeksi
intra vena
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS Tambakrejo Nomor
:440/001/412.202.5/SK/I/2017 Tentang Jenis – jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta
5. Prosedur 1. Alat
a. Daftar buku obat dan jadwal pemberian obat
b. Spuit sesuai ukuran
b. Kapas Alkohol pada tempatnya
c. Bengkok
d. Bak injeksi
2. Bahan
a. Obat injeksi
b.cairan pelarut
6. Langkah- 1. Petugas memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
langkah 2. Petugas membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
4. Mengikat bagian diatas daerah yang akan disuntik demngan
karet pembendung ( torniquet) agar vena mudah diraba/
dilihat. Untuk dibagian lengan pasien dianjurkan untuk
mengepalkan tangan.
5. Desinfeksi kulit pasien dengankapas alkophol, membuang
kapas bekas ke dalam bengkok dan tunggu sampai kulit
kering
6. Menegangkann kulit pasien dengan tangan kiri, lalun

2
menusukkan jarum ke dalam vena dengan lobang jarum
mengarah ke atas sejajar dengan vena
7. Menarik penghisap sedikit untuk memeriiksa apakah jarum
sudah masuk ke dalam vena, yang ditandaim demngan
masuknya darah ke dalam semprit.
8. Meletakkan kapas alkohol diatas jarum, kemudian menarik
semprit +jarum dengan cepat sambil memegang pangkal
jarum. Bekas tudukan ditekan dengan kapas alkohol sampai
darah tidak keluar lagi.
9. Merapikan pasien dan alat
10. Mendokumentasikan hasil tindakan

11. Bagan Alir

jelaskan kepada pasien

bawa alat-alat kedekat pasien

Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian

Mengikat bagian diatas daerah yang akan disuntik


demngan karet pembendung ( torniquet) agar vena
mudah diraba/ dilihat. Untuk dibagian lengan pasien
dianjurkan untuk mengepalkan tangan

Desinfeksi kulit pasien dengankapas alkophol,


membuang kapas bekas ke dalam bengkok dan
tunggu sampai kulit kering

Meletakkan kapas alkohol diatas jarum, kemudian


menarik semprit +jarum dengan cepat sambil
memegang pangkal jarum. Bekas tusukan ditekan
dengan kapas alkohol sampai darah tidak keluar lagi

2
Menarik penghisap sedikit untuk memeriiksa apakah jarum
sudah masuk ke dalam vena, yang ditandaim demngan
masuknya darah ke dalam semprit

Meletakkan kapas alkohol diatas jarum, kemudian menarik


semprit +jarum dengan cepat sambil memegang pangkal
jarum. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol
sampai darah tidak keluar lagi

Merapikan pasien
Dokumentasi
dan alat

12. Hal-hal 1. Koordinator IKM


yang perlu 2. Kepala Puskesmas
diperhatik 3. Tim IKM
an 4. Responden
13. Unit - Rekam Medik
Terkait
14. Dokumen
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberl
akukan

2
MELAKUKAN INJEKSI INTRA MUSKULER
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTA
H
KABUPATEN Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR NOVA
O NIP.19831108201
DINAS 101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Pemberian obat dengan memasukkan ke dalam jaringan otot


2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
injeksi intra muskular
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur 1. Alat
a. Daftar buku obat dan jadwal pemberian obat
b. Spuit sesuai ukuran
b. Kapas Alkohol pada tempatnya
c. Bengkok
d. Bak injeksi
2.Bahan :

2
a. Obat injeksi
b.cairan pelarut
6. Langkah- Pelaksanaan :
langkah 1. Petugas menentukan tempat penyuntikan
2. Petugas melakukan desinfeksi pada tempat penyuntikan
3. Petugas memasukkan jarum tegfak lurus dengan
permukaan kulit
4. Petugas melakukan aspirasi
5. Petugas memasukkan obat jika tidak ada darah
6. Petugas mengulang prosedur penyuntikan jika ada darah
7. Petugas menarik jarum setelah selesai penyuntikan
7. Bagan Alir
menentukan tempat penyuntikan

melakukan desinfeksi pada tempat penyuntikan

memasukkan jarum tegak lurus dengan permukaan kulit

Masukkan mengulang
Aspirasi
obat jika prosedur
tidak ada penyuntikan
darah jika ada darah

mengulang prosedur
penyuntikan jika ada
darah
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen - Rekam Medik
Terkait

2
11. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberla
Historis kukan

2
MENYIAPKAN DAN MEMASANG INFUS
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTA
H
KABUPATEN Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR NOVA
O NIP.19831108201
DINAS 101 1 007
KESEHATAN

1.Pengertian Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan cara


memasukan cairan melalui intra vena dengan bantuan perangkat
infus, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit serta sebgai tindakan pengobatan dan pemberian makan.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
menyiapkan dan memasang infus
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4.Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5.Prosedur 1. Alat
a. Seperangkat infus set
a. Bengkok
b. Karet pembendung / torniquert
c. Sorflo no 24,22,20,18
d. Spalk dan Standar infus
e. Plester dan
f. jam tangan
g. gunting perband
2. Bahan
a. Cairan infus yang dibutuhkan
b. ferband bila perlu

2
6.Langkah- 1. Petugas memberi penjelasan tentang hal yang akan
langkah dilakukan, jika keadaan memungkinkan
2. Membawa alat – alat ke dekat pasien
3. Mengatur letak baring pasien
4. Membukakan pakaian pada daerah yang akan dipasang
infus
5. Menggantungkan botol cairan infus pada tiang infus
6. Menghapustutup botol cairan infus dengan kapas alkohol
7. Menusukkan jarum pipa infus ke dalam ujung botol infus,
membuka klem mengalikrkan cairan ke dalam bengkok
untuk mengeluarkan udara dan mengisi pipa infus sampai
setengah dari gelas/ tabung pengatur tetes cairan,
kemudian slang infus di klem
8. Menutup ujung infus dengan jarum lalu dikaitkan ke tiang
infus
9. Anggota badan yang akan di infus di bendung dg torniquet
sehingga vena terlihat jelas
10. Menghapus kulit dengan kapas alkohol
11. Menusukkan sorflo ke dalam vena dengann lobang jarum
mengarah keatas. Bila darah mengalir ke jarum
sorflomenandakan jarum masuk tepat ke dalam vena,
torniquet dilepas, kemudian klem dibuka/ dilonggarkan
untuk melihat kelancaran cairan mengalir
12. Menghitung tetesan cairan asesuai dengan instruksi
13. Merekatkan pangkal jarum dengan pleseter pada kulit
14. Memasang bidai /spalk bila perlu
15. Membereskan alat-alat
16. Mencatat nama dan tanggal pemasangan di tempat
pemasangan infus

2
7.Bagan Alir
Mengatur letak baring pasien

Membukakan pakaian pada daerah yang akan dipasang


infus

Menggantungkan botol cairan infus pada tiang infus

Menghapustutup botol cairan infus dengan kapas alkohol

Menusukkan jarum pipa infus ke dalam ujung botol infus,


membuka klem mengalikrkan cairan ke dalam bengkok untuk
mengeluarkan udara dan mengisi pipa infus sampai
setengah dari gelas/ tabung pengatur tetes cairan, kemudian
slang infus di klem

Menghapus kulit dengan kapas alkohol

Menusukkan jarum pipa infus ke dalam ujung botol infus,


membuka klem mengalikrkan cairan ke dalam bengkok
untuk mengeluarkan udara dan mengisi pipa infus sampai
setengah Menghapus
dari gelas/kulittabung
dengan pengatur tetes
kapas alkohol cairan,
kemudian slang infus di klem
Anggota badan yang akan di infus di bendung dg torniquet
sehingga vena terlihat jelas

Menutup ujung infus dengan jarum lalu dikaitkan ke


tiang infus
Merekatkan pangkal jarum dengan pleseter pada kulit

2
Merekatka
n pangkal
jarum
dengan
pleseter
pada kulit
Mencatat nama dan
tanggal pemasangan di
tempat pemasangan infus

8.hal yang
perludiperh
atikan
9.Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10.Dokumen - Rekam Medik
Terkait
11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberla
kukan

MEMASUKKAN OBAT SUPUSITORIA


No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

2
PEMERINTA
H
KABUPATEN Tanda Tangan
dr. SUHASTA NOVA
BOJONEGOR
NIP.19831108201101
O
1 007
DINAS
KESEHATAN

1.Pengertian Cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau
rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
menyiapkan dan memasang infus
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor 440
//412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur Alat dan Bahan
a. Obat suppositoria dalam bungkusnya
b. Sarung tangan
c. Kain kasa beberapa potong
d. Kertas tissu
e. Sampiran
6. Langkah- 1. Petugas cuci tangan
langkah 2. Memberi tahu tahu dan menjelaskan kepada pasien
petugas 3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memasang sampiran bila perlu
5. Menawarkan pasien untuk buang air kecil atau buang air
besar
6. Membebaskan pakaian bagian bawah
7. Memiringkan pasien
8. Perawat memakai sarung tangan
9. Memasukkan obat ke dalam rectum sambil menyuruh pasien
untuk menarik nafas panjang selama 20 menit pasien istirahat
baring
10. Melepaskan sarung tangan dan meletakkan pada bengkok
11. Merapikann pasien dan lingkungannya
12. Petugas membereskan alat-alat
13. Petugas mencuci tangan

2
7 Bagan Alir
Membawa alat-
alat ke dekat
pasien
Memasang sampiran bila
perlu

Membawa alat-alat ke dekat pasien

Memasang sampiran bila perlu

Memiringkan pasien

Membebaskan pakaian bagian bawah

Memiringkan pasien

Memasang bidai /spalk


bila perlu

Memasukkan obat ke dalam rectum sambil menyuruh pasien


untuk menarik nafas panjang selama 20 menit pasien istirahat
baring

Membereskan
peralatan

Merapikan pasien dan lingkungannya

Membereskan peralatan

Mencuci tangan

2
8.hal yang - Rekam Medik
perlu
diperhatika
n
9.Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10.Dokumen -
Terkait
11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTA
H
KABUPATEN Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR NOVA
O NIP.198311082011
DINAS 01 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Tindakan memasukkan obat melalui vagina yang bertujuan untuk


mendapatkan efek terapi obat serta mengobati saluran vagina &
serviks
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pemberian obat melalui vagina
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan

2
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur 1. Alat
a. Obat suppositoria vagina
b. Bengkok
c. Kapas sublimat
d. Sarung tangan
e. Sampioran bila perlu
2. Bahan
a. Obat suppositoria vagina

6. Langakah- 1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien


langkah 2. Memasang sampiran bila perlu
3. Mengatur tidur pasien : tidur terlentang dengan kaki ditekuk
serta paha direnggangkan sedikit. Pakaian bawah dilepas
4. Petugas mencuci tangan
5. Memakai sarung tangan
6. Membersihkan vulva dan introitus vagina dengann kapas
sublimat
7. Menjepit suppositoria dengan jari telunjuk dan jari tengah
bila tidak ada alat khusus untuk k eperluan tersebut
8. Masukkan supositoria ke dalam liang vagina kurang lebih 8-
10 cm atau sedalam mungkin
9. Mengeluarkan jari tangan dan membuka sarung tangan
10. Petugas meninggikan panggul dengan atau bantal selama
5-10 menit

2
7. Bagan Alir
Menjelaskan pada pasien

Memasang sampiran bila perlu

Mengatur tidur pasien : tidur terlentang dengan kaki ditekuk


serta paha direnggangkan sedikit. Pakaian bawah dilepas

mencuci tangan

Menjepit suppositoria
dengan jari telunjuk dan
jari tengah bila tidak ada
Membersihkan vulva dan introitus vagina dengann kapas
alat khusus untuk
sublimat
keperluan tersebut pada
Menjepit suppositoria dengan jari telunjuk dan jari tengah bila
pasien
tidak ada alat khusus untuk keperluan tersebut pada pasien

Masukkan supositoria ke dalam liang vagina kurang lebih 8-


10 cm atau sedalam mungkin

2
Mengeluarkan
jari tangan dan
membuka
sarung tangan

Petugas meninggikan panggul dengan


atau bantal selama 5-10 menit

8. .Hal yang
perlu
diperhatika
n
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

NEBULASI NEBULIZER
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
SOP No. revisi 01
Tanggal Terbit 13 Januari 2017

2
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.1983110820
DINAS
1101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Alat penghantar obat-obatan asma cara hirup yang paling tidak
efisien, tidak praktis tapi memudahkan bagi pemakaianya,
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
nebulasi nebulizer
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Vitahelth, Asma, 2006, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
5. Prosedur Alat
a. Nebulizer dan perlengkapannya
b. Selang dan masker transparan
c. Stateskop
d. Bengkok,kasa
Bahan
e. Obat – obat untuk terapui aerosol
f. Nebulizer dan perlengkapannya
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan
langkah 2. Pasien diberitahu, alat –alat di dekatkan pasien
3. Masker dan slang dihubuungkan dengan nebulizer,
pasangkan pada mulut pasien sampai menutup hidung
4. Nebulizer dihubunghkan ke listrik kemudian dihidupkan
5. Waktu dan kelembaban disetel sesuai dengan kondisi klien
6. Sebelum nebulizer diberikan dengar dulu suara nafas
7. Klien nafas panjang dann menghirup udara yang keluar,
penghisapan udara dilakukan dari hidung dan dikeluarkan
lewat mulut
8. Nebulizer tanda stop, klien dilakukan clapping untuk
mempermudah pengeluaran secret
9. Mulut klien dibersihkan dengan kasa
10. Alat-alat dibersihkan

2
7. Bagan Alir
mencuci tangan

Pasien diberitahu, alat –alat di dekatkan pasien

Masker dan slang dihubuungkan dengan nebulizer,


pasangkan pada mulut pasien sampai menutup hidung

Nebulizer dihubunghkan ke listrik kemudian dihidupkan

Waktu dan kelembaban disetel sesuai dengan kondisi klien

Sebelum nebulizer diberikan dengar dulu suara nafas


sublimat

Klien nafas panjang dan menghirup udara yang keluar,


penghisapan udara dilakukan dari hidung dan dikeluarkan
lewat mulut

Nebulizer tanda stop, klien dilakukan clapping untuk


mempermudah pengeluaran secret

Mulut klien dibersihkan Alat-alat


dengan kasa dibersihkan

8. .Hal yang
perlu
diperhatika
n
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. 10.Dokumen - Rekam Medik
Terkait

2
11. 11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

HUMIDIFIKASI
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTA
H
KABUPATEN Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR NOVA
O NIP.198311082011
DINAS 01 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Udara atau pernafasan dengan bantuan oksigen dan


menghilangkan sekresi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
humidifikasi

2
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi
5. Prosedur 1. Alat:
a. Selang oksigen( nasal )
b. Buble hunidifer
2. Bahan
a. Aquadest
6. Langkah- 1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien bila pasien
langkah dalam keadaan sadar
2. Oksigen dihidupkan dan flownya disesuaikan dengan
kebutuihan
3. Masker atau nasal oksigen dihubungkan pada botol/tabung
humidifer
4. Pasangkan pada klien
Ha;-hal yang perlu diperhatikan:
a. Aquadest harus diganti tiap 24 jam
b. Suhu humidifer dipantau
c. Aquadest harus tetap ada pada batas yang telah tertera di
botol/tabung

2
7. Bagan Alir
Memberitahu dan menjelaskan kepada
pasien bila pasien dalam keadaan sadar

Oksigen dihidupkan dan flownya disesuaikan


dengan kebutuhan

Masker atau nasal oksigen dihubungkan pada


botol/tabung humidifer

Pasangkan pada klien

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


a. Aquadest harus diganti tiap
24 jam
b. Suhu humidifer dipantau

8. Hal yang
perludiperh
atikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
MEMBERIKAN OKSIGEN
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Tindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen ke


dalam paru melalui saluran pernapasan dengan menggunakan
alat bantu oksigen.

2
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
memberikan oksigen
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur Alat dan Bahan
a. Tabung oksigen dan flow mwter
b. Botol/tabung pelembab
c. Selang Nasal / Masker

6. Langkah- 1. Penderita / keluarga diberitahu


langkah 2. Mengatur posisi pasien
3. Membuka flow meter, dan mengukur dosis secara bertahap
4. Memasang slang canula/ masker pada pasien
5. Memperhatikan reaksi pasien, pernapasan dan nadi
6. Mencatat dalam lembaran catatan perawatan

7. Bagan Alir
Penderita / keluarga diberitahu

Mengatur posisi pasien

Penderita / keluarga diberitahu

Mengatur posisi pasien

Memperhatikan reaksi pasien, pernapasan dan nadi


1. canula/ masker pada pasien

Membuka flow meter, dan


mengukur dosis secara bertahap

2
8. hal yang
perludiperh
atikan
9.Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10.Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberla
kukan

PEMASANGAN DOWER KATETER


No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Cara melakukan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra


yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi,
sebagai pengambilan bahan pemeriksaan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
memberikan oksigen
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Alat dan 1. Alat

2
bahan a. Bak Instrumen :
 Pinset anatomis
 Sepasang sarung tangan
 Kain kasa beberapa potong
b. Spuit 10 cc
c. Kateter sesuai ukuran + urobeg
d. Bengkok
e. Gunting, plester
f. Selimut / kain penutup
g. Sampiran
2. Bahan
a. Jelly/ pelumas lain
b. Aquabidest secukupnya
6. Langkah- 1. Cuci tangan
langkah 2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Memasang sampiran,menutup pintu dan jendela
5. Menyiapkan pasien dalam sikap dorsal recumbent,
kemudian memasang selimut / kain penutup,lalu
menanggalkan pakaian bagian bawah
6. Membersihkan daerah sekitar kelamin
7. Mendesinfeksi daerah tersebut dengan betadin
8. Memakai sarung tangan steril Memberi pelumas pada kateter
9. Pada laki-laki alat kelamin dipegang ke atas
10. Memasukkan kateter secara perlahan – lahan sampai urine
keluar.

7. Bagan Alir
mencuci tangan

Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien

Membawa alat-alat ke dekat pasien

Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien

Membawa alat-alat ke dekat pasien

2
Membersihkan daerah sekitar kelamin

Memakai sarung tangan steril Memberi pelumas pada kateter

Memakai
sarung tangan
steril Memberi
pelumas pada
kateter

Memasukkan kateter secara perlahan


– lahan sampai urine keluar.

8. Hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait

11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberla
kukan

2
KATETERISASI PADA PRIA
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Cara melakukan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra


yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi,
sebagai pengambilan bahan pemeriksaan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
kateterisasi pada pria
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2008, Pratikum
Ketrampilan Dasar Pratik Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Praktik
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur 1. Alat
a. Bak berisi :
 Bak steril berisi:
 Kateter 2 buah
 Pinset anatomi 1 buah
 Sepasang sarung tangan
 Kain kasa beberapa potong
b. Selimut/ kain penutup
c. Sampiran.
2. Bahan

2
a. Jelly

6. Langkah- 1. Cuci tangan


langkah 2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien
3. Membawa alat- alat kedekat pasien
4. Memasang sampiran,menutup jendela dan pintu
5. Menyiapkan pasien dalamm posisi dorsal recumbent,
kemudian memasang selimut/ kain penutup.
6. Memakai sarung tangan
7. Memegang penis dengan tangan kiri dengan memakai kain
kasa steril
8. Menarik prepitium sedikit ke pangkalnya, kemudian
membersihkannya dengan kapas basah minimun 3 kali
9. Mengambil kateter lalu ujungnya diberi jelly ,pangkal kateter
dipegang oleh pembantu dengan pinset
10. Memasukkann kateter perlahan-lahan kedalam uretra ± 20 cm
sambil penis diarahkan keatas
11. Jika kateter tertahan jangan dipaksa, usahakan penis lebih
dikeataskan lagi sedikit sampai urine keluar, kemudian
menampung urine kedalam bengkok/ botol steril
12. Bila kateterisasi sudah selesai sambil memnganjurkann
pasien menarik nafas panjang kateter dicabut perlahan-lahan
lalu dimasukkan ke dalam bengkok.
13. Melepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok
dengan pinset dan kateter
14. Merapikan pasien
15. Membersihkan alat-alat
16. Mencuci tangan

2
7. Bagan Alir
mencuci tangan

Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien

Membawa alat-alat ke dekat pasien

Memasang sampiran,menutup jendela dan pintu

Menyiapkan pasien dalamm posisi dorsal recumbent,


kemudian memasang selimut/ kain penutup.

Memakai sarung tangan

Menarik prepitium sedikit ke pangkalnya,


kemudianmembersihkannya dengan kapas
basah minimun 3 kali
1. kain kasa steril

Mengambil kateter lalu ujungnya diberi jelly ,pangkal


kateter dipegang oleh pembantu dengan pinset

Memasukkann kateter perlahan-lahan kedalam uretra ± 20


cm sambil penis diarahkan keatas
2.

Jika kateter tertahan jangan dipaksa, usahakan penis lebih


dikeataskan lagi sedikit sampai urine keluar, kemudian
menampung urine kedalam bengkok/ botol steril

Bila kateterisasi sudah selesai sambil memnganjurkann


pasien menarik nafas panjang kateter dicabut perlahan-lahan
lalu dimasukkan ke dalam bengkok.

Melepaskan
sarung
tangan dan
masukkan
2
ke dalam
8.hal yang
perludiperh
atikan
9.Unit Terkait 3. Koordinator IKM
4. KepalaPuskesmas
5. Tim IKM
6. Responden
10.Dokumen -
Terkait
11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberla
kukan

MENGUKUR SUHU TUBUH


No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
SOP
No. revisi 00

2
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Pemeriksaan yang dapat dilakukan melalui oral, rektal,ndan aksila,


digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh serta membantu
menentukan diagnosis dini suatu penyakit
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
mengukur suhu tubuh
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan Dasar
Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur Persiapan alat dan Bahan
1. Termometer
2. Kasa /tiss
6. Langkah- Pelaksanaan :
langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Memberitahu pada pasien
3. Membuika pakaian atas pasien k/p mengeringkan ketiak
dengan handuk
4. Memasang termometer sehingga baghian reservoar tepat
ditengah ketiak
5. Tidak memasang termometer pada:
 Ketiak yang baru dikopres
 Ketiak yang luka
6. Menyilanghkan tangan pasien diatasnya
7. Mengangkat termometer setelah 5 meniot
8. Membersihkan termometer dengan kasa / tissu lalu
membereskan alat
9. Perawat mencuci tangan

2
7. Bagan Alir
mencuci tangan

Oksigen dihidupkan dan flownya disesuaikan


dengan kebutuhan

Masker atau nasal oksigen dihubungkan pada


botol/tabung humidifer

Pasangkan pada klien

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


c. Aquadest harus diganti tiap
24 jam
d. Suhu humidifer dipantau

8. Hal yang
perludiperh
atikan
9. Unit Terkait 7. Koordinator IKM
8. KepalaPuskesmas
9. Tim IKM
10. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Pemeriksaan denyut jantung untuk mengetahui adanya pulsus defisit


dan untuk menilai frekuensi pernapasan irama, kedalaman, dan tipe
atau pola pernapasan.

2
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
menghiting nadi dan pernafasan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan Dasar
Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur Alat
Jam tangan yang ada detiknya

6. Unit Terkait 1. Menghitung denyut nadi selama 1 menit


2. Observasi frekwensi irama dan volume
3. Menghityung pernapasan selama 1 menit
4. Mencatat hasuil pemeriksaan dan respon pasien
7. Bagan Alir
Menghitung denyut nadi selama
1 menit

Observasi frekwensi irama dan volume

Menghityung pernapasan selama 1 menit

Mencatat hasuil pemeriksaan dan


respon pasien

8. Hal yang
perludiperh
atikan
9. Unit Terkait 11. Koordinator IKM
12. KepalaPuskesmas
13. Tim IKM
14. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGORO
DINAS KESEHATAN
NOVA
NIP.198311082
01101 1 007
1. Pengertian Kekuatan yang diperlukan agar darah dapat di dalam pembuluh darah
dan beredar mencapai ke semua jaringan tubuh manusia .
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
mengukur tekanan darah
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Dr. Lany Gunawan. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. 2001. Kanisius.
Yogyakara
5. Prosedur 1. Alat
a. Sphygmanometer
b. Stetoscope
2. Bahan
-
6. Langkah- Cara kerja:
langkah 1. Persiapkan sphygmanometer dan statescope

2
2. Posisikan pasien sesuai kebutuihan, bila pasien di infus
pengukuran pada ekstremitas yang bebas infus
3. Bebaskan area pengukuran dari pakaian
4. Pasang manset, lakukan perabaan denyut arteri yang
akan diperiksa : a branchialis,a dorsalis pedis
5. Letakkan stateskope pada arteri yang akan diperiksa
6. Skup balon pompa ditutup,pengunci air raksa
dibuka,balonn kemudian dipompa sampai denyut arteri
terdengar kemudian menghilang, buka skup balon sedikit
tekanan darah turun hingga denyut arteri yang tadi hilang
terdengar lagi( catat tinggi air raksa), turunkan tekanan
sampai nol.
7. Pompa lagi sampai sampai ketinggioan air raksa bunyi
terdengar yang terlah dicvatat ditambah 30hg,buka skup
balon turunkan sedikit demi sedikit,perhatikan tinggi air
rtaksa pada manometer, catat angka mulai terdengarnya
denyut nadi tersebut sebagai tekanan sistolik
8. Tekanan darah terus diturunkan sedikit demi sedikit hingga
denyut nadi yang tadi terdengar hilang kembali, catat
angkan yang ditunjukkan tinggi air raksa sebagai tekanan
diastolik
9. Bila tekanan sudah nol tutup pemngunci air raksa,
lepaskan manset dan rapikan sphygmanometer

2
7. Bagan Alir
Persiapkan sphygmanometer dan
statescope

Posisikan pasien sesuai kebutuihan, bila pasien di infus


pengukuran pada ekstremitas yang bebas infus

Bebaskan area pengukuran dari pakaian

Pasang manset, lakukan perabaan denyut arteri yang


akan diperiksa : a branchialis,a dorsalis pedis

Letakkan stateskope pada arteri yang akan diperiksa

Skup balon pompa ditutup,pengunci air raksa dibuka,balonn


kemudian dipompa sampai denyut arteri terdengar kemudian
menghilang, buka skup balon sedikit tekanan darah turun
hingga denyut arteri yang tadi hilang terdengar lagi( catat
tinggi air raksa), turunkan tekanan sampai nol

Pompa lagi sampai sampai ketinggioan air raksa bunyi


terdengar yang terlah dicvatat ditambah 30hg,buka skup
balon turunkan sedikit demi sedikit,perhatikan tinggi air
rtaksa pada manometer, catat angka mulai terdengarnya
denyut nadi tersebut sebagai tekanan sistolik

2
Tekanan darah terus diturunkan
sedikit demi sedikit hingga
denyut nadi yang tadi terdengar
hilang kembali, catat angkan
yang ditunjukkan tinggi air raksa
sebagai tekanan diastolik

Bila tekanan sudah nol tutup


pemngunci air raksa, lepaskan
manset dan rapikan
sphygmanometer

8. Hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10.Dokumen -
Terkait
11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
Tanda Tangan dr. SUHASTA
KABUPATEN
NOVA
BOJONEGOR
NIP.198311082
O
01101 1 007
DINAS

2
KESEHATAN

1. Pengertian Memakai Sarung tangan steril yang panjang maupun yang


pendek menjamin adanya asepsis dan tidak terkontaminasi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
memakai sarung tangan steril
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Gordon W Perdesen, D.D.S, M.S.D. Buku Ajar Praktis Bedah
Mulut. 1996. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
5. Prosedur Alat
Sarung tangan steril
6. Langkah- 1. Mencuci tangan
langkah 2. Mengambil sarung tangan hingga lipatan jari – jari terlepas
3. Memasukkann jari-jari tangan sesuai dengan jari-jari
sarung tangan
4. Lakukan juga dengan tangan yang lain sama seperti diatas
5. Membuka sarung tangan
6. Membereskan alat
7. Mencuci tangan

2
7. Bagan Alir
Mencuci tangan

Mengambil sarung tangan hingga lipatan jari – jari


terlepas

Memasukkann
jari-jari tangan
sesuai dengan
jari-jari sarung
tangan

Lakukan juga dengan tangan yang lain sama seperti diatas

Membuka sarung tangan

Membereskan Alat

Mencuci tangan

8. Hal yang
perludiperh
atikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait

2
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

MENCUCI TANGAN BIASA


No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4
Tanda Tangan
PEMERINTAH dr. SUHASTA
KABUPATEN NOVA

2
BOJONEGOR NIP.198311082
O 01101 1 007
DINAS
KESEHATAN

1. Pengertian Prosedur awal yang dilakukan petugas kesehatan dalam


memberikan tindakan yang bertujuan untuk membersihkan
tangan dari segala kotoran dan mencegah terjadi infeksi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
mencuci tangan biasa
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur Alat
 Lap tangan bersih dan kering atau kertas tissue
Bahan
 Sabun cair
6. Unit Terkait 1. Kedua tangan dibasahi air mengalir
2. Tangan disabuni dan digosiok teritama di sela-sela jari dan
kuku secara merata
3. Tangan dibilas dari jari ke arah siku dibawah air mengalir
sampai bersih
4. Tangan dikeringkan dengan lap atau tissu
7. Bagan Alir
Kedua tangan dibasahi
air mengalir

Tangan disabuni
dan digosiok
teritama di sela-
sela jari dan
kuku secara
merata

Tangan dibilas dari jari ke arah siku dibawah


air mengalir sampai bersih
2
Tangan dikeringkan dengan
lap atau tissu

8. Hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

MEMBERIKAN POSISI DORSAL


RECUMBENT
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Memberikan posisi pada pasien dengan berbaring terlentang


dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas
tempat tidur.

2
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
mencuci tangan biasa
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur Alat
a. Tempat tidur/meja operasi/meja pemeriksaan
b. Kain penutup
Bahan
-
6. Langkah- 1. Pasien diberitahu
langkah 2. Pasien berbaring terlentang,pakaian bagian bawah
terbuka/ dibuka
3. Kaki ditekuk,paha direnggangkan dfan telapak kaki pada
tempat tidur
Perhatian :
 Lihat keadaan umum pasien, jangan sampaui terjatuh
 Menjaga kesopanan
 Jangan sampai melelahkann pasien

7. Bagan Alir

Pasien
diberitah
u

Pasien berbaring terlentang,pakaian bagian


bawah terbuka/ dibuka

Kaki ditekuk,paha direnggangkan


dan telapak kaki pada tempat tidur

8. Hal yang
perlu

2
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10.Dokumen -
Terkait
11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

MEMBERI KOMPRES DINGIN


No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Memberikan posisi pada pasien dengan berbaring terlentang


dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas
tempat tidur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
memeberi kompres dingin
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.

2
5. Prosedur 1. Alat
a. waslap atau handuk kecil

b. baskom berisi air dingin


2. Bahan
-
6. Langkah- 1. Pasien diberi penjelasan tindakan yang dilakukan
langkah 2. Waslap dibasahi air dingin secukupnya dan diletakkan
ditempat yang akan dikompres
3. Observasi pasien
4. Perawat mencuci tangan
5. Mencatat hasil tindakan
7. Bagan Alir
Pasien diberi penjelasan
tindakan yang dilakukan

Waslap dibasahi air


dingin secukupnya
dan diletakkan
ditempat yang akan
dikompres

Observasi pasien

Mencuci tangan

Mencatat hasil
pemeriksaan

8. Hal yang

2
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
MELAKUKAN SKIN TEST
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 13 Januari 2017
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Menyuntikkan sejumlah kecil toksin dibawah kulit tangan dan


hasilnya dievaluasi dalam 48 jam
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
skin test
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Putranto, Rudi. Corynebacterium diphtheriae: Diagnosis
Laboratorium Bakteriologi .2014. Jakarta
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
5. Prosedur 1. Alat
a. Spuit 1cc
b. Kapas alkohol
c. Bengkok
2. Bahan
a. Obat-obatan yang diperlukan
b. Aquadest/ pelarut obat
6. Unit Terkait a. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang diberikan
b. Menggulung lengan baju bila diperlukan
c. Mengisi spuit dengan obat yang akan di test sejumlah
0,1cc dilarutykan dalam aquadesr 1 cc
d. Mendisinfectan kulit yang akan ditusuk menggu8nakann
kapas alkohol 70% kemudian direnggangkan dengan
tangan kiri perawat

2
e. Menyuntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi
gembung dengan cara lubang jarum menghadap ke atas
dan mejmbuat sudut 15-20° dari permukaan kulit
f. Menilaui reaksi obat setelah 10 – 15 menit dari waktu
penyuntikan
Mencatat hasil reaksi skin tes dalam dokumen pasien
7. Bagan Alir

Pasien diberi penjelasan


tentang tindakan yang
diberikan

Menggulung lengan baju bila diperlukan

Mengisi spuit dengan obat yang akan di test sejumlah


0,1cc dilarutykan dalam aquadesr 1 cc

Mendisinfectan kulit yang akan ditusuk


menggu8nakann kapas alkohol 70% kemudian
direnggangkan dengan tangan kiri perawat

Menyuntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi


gembung dengan cara lubang jarum menghadap ke
atas dan mejmbuat sudut 15-20° dari permukaan kulit
a. lengan baju bila diperlukan
Menilaui reaksi obat setelah 10
– 15 menit dari waktu
penyuntikan
Mencatat hasil reaksi skin tes
dalam dokumen pasien

8. Hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 5. Koordinator IKM
6. KepalaPuskesmas
7. Tim IKM
8. Responden

2
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

PENDATAAN DAN PENYEDIAAN MENU


PASIEN
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Rangkaian Kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai


dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam
rangka pencapaian status yang optimal melalui pemberian
makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan dan
pelaporan
2. Tujuan Agar kebutuhan menu makanan pasien terpenuhi

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor


440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Depkes. 2003

5. Prosedur 1. Alat
a. Buku untuk mencatat menu dan laporan

2
2. Bahan
-
6. Unit Terkait a. Perawat/petugas jaga ruangan mencatat menu di lembar
permintaan menu/makan
b. Blanko permintaan dikonfirmasikan ke petugas( catering)
c. Petugas( catering) menyediakan makanan sesuai yg
tersedia
d. Petugas( catering) menyajikan makanan sehari 2 kali,
pagi dan sore
 Untuk menu siang hari dianjurkan dari keluarga
dengan menu nasi atau bubur sesuyai umur yang
TKTP, tidak asam ,tiodak pedas.
 Bagi pasien yang sakit kencing manis dianjurkan
keluarga buat menu yang rendah gula, dan bagi
pasien yang sakit darah tinggi dianjurkan keluarga
buat menu debngan rendah garam.
7. Bagan Alir

mencatat menu di lembar


permintaan menu/makan

Blanko permintaan dikonfirmasikan ke petugas(


catering)

Petugas( catering) menyediakan makanan sesuai yg


tersedia

Petugas( catering) menyajikan


makanan sehari 2 kali, pagi dan
sore

8. Hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM

2
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
PEMBERIAN INJEKSI SESUAI PROGRAM
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Pemberian obat secara parentral atau diluar usus biasanya dipilih bila
diinginkan efek yang cepat, kuat dan lengkap atau obat untuk
merangsang atau dirusak getah lambung (hormon), atau tidak
diresorpsi usus (streptomisin)
2. Tujuan Sebagai panduan petugas untuk melakukan tindakan penyuntikan

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor


440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi DRS. Tan H dan DRS. Kirana, Obat-Obat Penting Kasiat, Penggunaan
dan Efek-Efek Sampingnya, 2007, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
5. Prosedur 1. Alat
a. Spuit steril dari bermacam ukuran yang dibutuhkan
b. Kapas alkohol
c. Sarung tangan
2. Bahan
a. Water for Injeksi atau RL
b. Obat-obat yang dibutuhkan
6. Unit terkait a. Baca datar obat pasien, mengenai obat yang akan
diberikan dan cara pemberiannya
b. Obat yang perlu dilarutkan diencerkan dulu
c. Lalu ambil obat ,penutup dibuka didesinfektant dengan
kapas alcohol
d. Spuit diisi dengan obat/cairan tersebut sesuai dengan
takaran,uadara dalam spuit di keluarkan
e. Pasien diatur berbaringmya sesuai dengan cara
pemberian suntikan (IV,IM,SC),tempat yang akan disuntik
didesinfectat dengan kapas alcohol dan obat disuntikkan
f. Setelah selesai jarum suntik dicabut,bekas suntikan di

2
tekan dengan kapas alcohol sebentar agar darah tidak
keluar
g. Alat dirapikan .
h. Waktu pemberian :
 Injeksi 1x/hari:
suntikan diberikan sehari 1 akli ,pemberian injeksi setelah
advis dokter atau waktu visit,suntikan berikutnya sesuai
jadwal.

 Injeksi 2x /hari:
suntikan diberikan 2x sehari,pemebrian injeksi yang
pertama setelah advis dokter atau visite,suntikan
berikutnya sesuai jadwal dengan interval 12 jam
 Injeksi 3x / hari :
Suntikan diberikan 3x sehari,pemberian injeksi pertama
setelah advis dokter atau waktu visit,suntikan berikutnya
sesuai jadawal dengan interval 8 jam
 Injeksi 4x / hari:
Suntikan diberikan 4 x sehari,pemberian injeksi yang
pertama setelah advis dokter atau waktu visit,suntikan
berikutnya sesuai jadwal dengan interval pemberian 6 jam
7. Bagan Alir

Baca datar obat pasien, mengenai obat


yang akan diberikan dan cara
pemberiannya

Obat yang perlu dilarutkan diencerkan dulu

Lalu ambil obat


,penutup dibuka
didesinfektant
dengan kapas
alcohol

2
Spuit diisi dengan obat/cairan tersebut sesuai dengan
takaran,uadara dalam spuit di keluarkan

Pasien diatur berbaringmya sesuai dengan cara pemberian


suntikan (IV,IM,SC),tempat yang akan disuntik didesinfectat
dengan kapas alcohol dan obat disuntikkan

Setelah selesai jarum suntik dicabut,bekas suntikan di


tekan dengan kapas alcohol sebentar agar darah tidak
keluar

Alat dirapikan

8. Hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
TINDAKAN PENYUNTIKAN
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

Pengertian Suatu tata cara atau pun pedoman dalam menerima pasien baru masuk

Tujuan Sebagai panduan petugas untuk melakukan tindakan penerimaan


pasien rawat inap
Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
Referensi Admin, Praktek Management Keperawatan, 2013
Prosedur Alat

2
a. kapas alcohol 70%
b. bengkok atau bak tempat sampah’
Bahan
a. obat- obat yang diberikan
b. water for injeksi/RL
Unit Terkait 1. cek ulang kesesuain identitas pasien dengan instruksi
penyuntikan
2. cek ulang tanggal kadaluarsa
3. salam, senyum, sapa dan menjelaskan tindakan ke pasien
4. cara penyuntikan secara IV melalui selang infuse :
 lakukan tindakan aseptic dan anti septic
 pastikan tidak ada gelembung udara pada spuit
 tusukkan jarum pada bagian karet pada selang
infuse
 isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk
ke dalam selang infuse
 tutup aliran cairan infuse
 suntikkan obat secara perlahan sampai habis
 tindihkan kapas alcohol pada lokasi tusukan jarum
dan cabut jarum
 buka aliran cairan infuse
5. cara penyuntikan sevcara Drip IV pada cairan infuse :
 lakukan tindakan aseptic
 pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bias
langsung disuntikkan dengan menusukkan jarum
pada karet untuk selanjutnya larutan infuse dikocok
sekali dua kali untuk memastikan meratanya obat
larut.
 Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet maka
selang infuse harus dipisahkan dulu dari botol
cairan infuse, jarum ditusukkan pada mulut botol
infuse sama dengan lokasi tusukkan selang infuse
Tetskan cairan infuse sesuai advis/instruksi dokter
Bagan Alir
cek ulang kesesuain identitas pasien
dengan instruksi penyuntikan

2
cek ulang tanggal kadaluarsa

salam, senyum, sapa dan menjelaskan tindakan ke pasien

cara penyuntikan
secara IV melalui
selang infuse

cara penyuntikan sevcara


Drip IV

8.hal yang
perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait 5. Koordinator IKM
6. KepalaPuskesmas
7. Tim IKM
8. Responden
10.Dokumen -
Terkait
11.Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Suatu tata cara atau pun pedoman dalam menerima pasien baru
masuk
2. Tujuan Sebagai panduan petugas untuk melakukan tindakan penerimaan
pasien rawat inap
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Admin, Praktek Management Keperawatan, 2013

5. Prosedur 1. Alat
a. Buku Rekam Medis
2. Bahan
-
6. Langkah- 1. Pasien dating dari UGD
langkah 2. Mengantar pasien ke ruang perawatn yang telah
ditentukan
3. Perawat/bidan mengisi identitas pasien di rekam medic
4. Melakukan amnesa dan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga
atau perawat/bidan jaga
5. Melakukan tindakan emergency bila diperlukan
6. Perawat/bidan jaga mengisi tindakan keperawatan di
rekam medic
7. Perawat/bidan memasukkan data pasien baru ke buku
register,perawat/bidan menyiapkan blanko khusu
pemeriksaan yang diperlukan ( permintaan Lab)
8. Perawat/bidan menjelaskan kepada kliententang
peraturan,hak pasien dan kewajiban pasien selama

2
dirawat
9. Perawat/bidan memelihara kerapian,keamanan berkass
rekam medic sampai pasien keluar/pulang.
7. Bagan Alir
Pasien dating dari UGD

Mengantar pasien ke ruang perawatn yang telah


ditentukan

Perawat/bidan mengisi identitas pasien di rekam medic

Melakukan amnesa dan pemeriksaan fisik oleh dokter


jaga atau perawat/bidan jaga

Melakukan tindakan emergency bila diperlukan

mengisi tindakan keperawatan di rekam medic

memasukkan data pasien baru ke buku


register,perawat/bidan menyiapkan blanko khusu
pemeriksaan yang diperlukan ( permintaan Lab)

Perawat/bidan menjelaskan kepada kliententang


peraturan,hak pasien dan kewajiban pasien selama
dirawat

Perawat/bidan memelihara
kerapian,keamanan berkass rekam
medic sampai pasien keluar/pulang.

2
8. .hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. KepalaPuskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
5. Dokumen -
Terkait
6. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlak
ukan

2
PEMERIKSAAN ELEKTROGRAFI (EKG)
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Tata cara melaksanakan pemeriksaan dengan alat


Elektrokardiografi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pemeriksaan elektrografi
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi GADAR/ Satuan Acuan Pembelajaran ProsedurPemasangan
EKG
5. Prosedur 1. Alat
a. EKG
b. Kertas
2. Bahan
-
6. Langkah-
langkah

1. Persiapkan peralatan EKG,rentangkan kabel-


kabel,bersihkan chest piece dan elektroda dengan air
hangat
2. Persiapka pasien,buka baju atas pasien dan
tenangkan,bebaskan dari barang-barang logam/perhiasan
3. Pasang elektroda pada pasien dengan cara :
 Pengikat Elektroda ekstremitas terdiri dari 4

2
elektroda dengan warna merah,kuning,hijau,hitam
 Pasang pengikat + elektroda pada pergelangan
tangan kanan dengan warna merah,tangan kiri
dengan warna kuning,pergelangan kaki kanan
dengan warna hitam,kaki kiri dengan warna hijau
 Elektroda dada (Chect/C) terdiri dari 6 elektroda
berwarna merah,kuning,hijau,coklat,hitam dan ungu
 Lekatkan chect piece pada masing-masing
elektroda dada:
 Lekatkan elektroda V1(Merah) pada Ics IV garis
sternum kanan
 Lekatkan elektroda V2(Kuning) pada Ics IV garis
sternum kiri
 Lekatkan elektroda V3(Hijau) diantara C2 dan C4
 Lekatkan elektroda V4(Coklat) pada Ics V garis
midclavicula kiri
 Lekatkan elektroda V5(Hitam) pada IcsV gafris
axelaris anterior kiri
 Lekatkan elektroda V6(Ungu) pada Ics V garis
axelaris media
 Sebelumnya elektroda di olesi jelly dulu
4. Beritahu ke pasien untuk tidak bergerak, periksa ulang
seluruh elektroda
5. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off
ke on
6. Tekan start ,EKG secara otomatis bekerja
7. Tekan record untuk cetak hasil dan akan keluar
8. Bila ada gangguan ,maka periksa ulang pelekatan
elektroda pada tubuh pasien

2
7. Bagan Alir
Persiapkan peralatan EKG,rentangkan
kabel-kabel,bersihkan chest piece dan
elektroda dengan air hangat

Persiapka pasien,buka baju atas pasien dan


tenangkan,bebaskan dari barang-barang
logam/perhiasan

Pasang elektroda pada pasien

Beritahu ke pasien untuk tidak


bergerak, periksa ulang seluruh
elektroda
Nyalakan alat EKG dengan
memposisikan tombol dari off ke on

Tekan start ,EKG secara otomatis bekerja

Bila ada gangguan ,maka periksa ulang pelekatan


elektroda pada tubuh pasien

Tekan record untuk cetak hasil dan


akan keluar

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden

10. Dokumen - Rekam Medik

2
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

PEMERIKSAAN FISIK
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
Tanda Tangan dr. SUHASTA
KABUPATEN
NOVA
BOJONEGOR
NIP.198311082
O
01101 1 007
DINAS
2
KESEHATAN

1. Pengertian Salah satu cara untuk menegetahui gejala atau masalah


kesehatan yang dialami oleh pasien dengan tehnik dasar
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pemeriksaan fisik
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Resensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur 1. Alat
a. tensimeter,
b. statescope,
c. termometer
2. Bahan
-
6. Langkah- 1. Senyum,sapa ,salam pada pasien
langkah 2. Pasien dipersilahkan membuka baju/ dibantu membuka
baju sebatas yang diperlukan
3. Periksa tensi,nadi dan pernapasan pasien
4. Setelah selesai baju dikenakan kembali
5. Melaksanakan pengkajian data meliputi:
biodatapasien,keluarga,keluhan utama,riwayat penyakit
sekarang,riwayat penyakit yang lalu
6. Melaksanakan pengkajian persisitem sesuai di Rekam
Medik
7. Melaksanakan pencatatan sesuai dengan pengkajian dan
hasil pemeriksaan fisik
7. Bagan Alir
Senyum,sapa ,salam pada
pasien

Pasien dipersilahkan membuka baju/ dibantu


membuka baju sebatas yang diperlukan

Periksa tensi,nadi dan pernapasan pasien

2
Setelah selesai baju dikenakan kembali

Melaksanakan pengkajian data

Melaksanakan pengkajian persisitem sesuai di Rekam


Medik

Melaksanakan pencatatan sesuai


dengan pengkajian dan hasil
pemeriksaan fisik Melaksanakan
pencatatan sesuai dengan pengkajian
8. Hal-hal - dan hasil pemeriksaan fisik
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden

10. Dokumen - Rekam Medik


Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

2
PERAWATAM JENAZAH / PASIEN BARU
MENINGGAL
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk


menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga,
transportasike kamar jenazah dan melakuakndisposisi
(penyerahan) barang- barang milik pasien
2. Tujuan Sebagai Panduan petugas untuk melakukan tindakan perawatan
jenazah / pasien baru meninggal
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Admin. Menara Ilmu

5. Prosedur 1. Alat
a. Bengkok/tempat sampah
b. gunting
2. Bahan
a. Verband
b. kasa

6. Langkah- 1. Keluarga diberitahu bahwa jenazah akan dibersihkan


langkah 2. Alat –alat dibawa ke dekat jenazah
3. Segala peralatan medis seperti infus,pemasangan

2
oksigen,DC dilepas
4. Letakkan posisi tangan sesuai dengan agama yang dianut
5. Kelopak mata dirapatkan, mulut dirapatkan dengan cara
mengikat dagu ke kepala dengan verband
6. Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki diikat dengan
verband
7. Jenazah ditutup dengan kain penutup
8. Jenazah dapat dibawa pulang bila keluarga memaksa, dan
paling lama 2 jam diruangan setelah dinyatakan meninggal

7. Bagan Alir
Keluarga diberitahu bahwa
jenazah akan dibersihkan

Alat –alat dibawa ke dekat jenazah

Segala peralatan medis seperti


infus,pemasangan oksigen,DC dilepas

Letakkan posisi tangan sesuai dengan agama yang dianut

Kelopak mata dirapatkan, mulut dirapatkan dengan cara


mengikat dagu ke kepala dengan verband

Kedua kaki dirapatkan, pergelangan kaki diikat dengan


verband

Melakukan penguapan 10-15 menit di saluran jalan nafas

Lepas sarung tangan dan cuci tangan

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas

2
3. Tim IKM
4. Responden

5. Dokumen - Rekam Medik


Terkait
6. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

TINDAKAN NEBULAIZER
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Suatu cara pemberian obat melalui inhalasi / pernafasan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


tindakan nebulaizer
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan

2
4. Referensi Admin. Dunia keperawatn. 2015

5. Prosedur 1. Alat
a. Nebulizer d
b. sarung tangan
2. Bahan
a. PZ 0,9 %, obat untuk bronchodilator kalau perlu
6. Langkah- a. Petugas memberitahu pasien untuk mengisi inform conset
langkah b. Senyum . sapa, salam
c. Cuci tangan
d. Memberikan penjelasan kepada klien prosedur nebulizer
e. Memakai sarung tangan
f. Posisikan pasien sesuai kebutuhan
g. Melakukan penguapan 10-15 menit di saluran jalan nafas
h. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
7. Bagan Alir
memberitahu pasien untuk
mengisi inform conset

Senyum . sapa, salam

Cuci tangan

Memberikan penjelasan kepada klien prosedur nebulizer

Memakai sarung tangan

Posisikan pasien sesuai kebutuhan

Melakukan penguapan 10-15 menit di saluran jalan nafas

Lepas sarung tangan dan cuci tangan

8. Hal-hal -

2
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
5. Dokumen - Rekam Medik
Terkait
6. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

2
PENGGANTIAN BALUTAN LUKA
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Tindakan untuk merawat luka dan melakukan pembalutan,


dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan

2
memepercepat prosese penyembuhan luka.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penggantian balut luka
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Musrifatul Uliyah dan A.Azizi Alimul Hidayat, 2006, Ketrampilan
Dasar Pratik Klinik Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
5. Prosedur 1. Alat
a. pincet anatomis
b. gunting klem
c. gunting verba
d. bengkok
2. Bahan
a. plester,
b. kapas
c. disinfectan
d. alkohol
e. kasa steril
6. Langkah- 1. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian
langkah balutan
2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan
3. Pencahayaan yang cukup dan tutup ruangan pasien
sehingga pasien tidak malu, dan pelaksanaan dapat
berkonsentrasi
4. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester
menggunakan kapas yang dibasahi alkohol
5. Luka di cuci atau dibersihkan dengan NaCL 0,9%
6. Lalu luka dibalur betadin dari atas luka melingkar
keluar
7. Gunakan pincet untuk memegang kasa steril, bila luka
baik kasa steril bisa langsung ditutupkan ke luka satu
demi satu hingga menutupi seluruh luka Bila luka
masih kurang baik kasa steril dapat dapat direndam
betadin secukupnya terlebih dahulu
8. Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester /
hypafix

2
7. Bagan Alir
Beritahukan pasien tentang
rencana penggantian balutan

Posisikan pasien sesuai kebutuhan

Pencahayaan yang cukup dan tutup ruangan pasien


sehingga pasien tidak malu, dan pelaksanaan dapat
berkonsentrasi
1. ditutupkan ke luka satu demi satu hingga menutupi
seluruh
Lepaskanluka Bila lukalama
balutan masihdengan
kurang baik kasa sterilplester
melepaskan dapat
dapat direndamkapas
menggunakan betadin secukupnya
yang terlebih dahulu
dibasahi alkohol

Luka di cuci atau dibersihkan dengan NaCL 0,9%

Lalu luka dibalur betadin dari atas luka melingkar keluar

Gunakan pincet untuk memegang kasa steril, bila luka baik


kasa steril bisa langsung ditutupkan ke luka satu demi satu
hingga menutupi seluruh luka Bila luka masih kurang baik
kasa steril dapat dapat direndam betadin secukupnya
terlebih dahuluSetelah luka tertutup
seluruhnya fixasi dengan
plester / hypafix

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden

10. Dokumen - Rekam Medik


Terkait

2
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

PULANG PAKSA
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 13 Januaro 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Dimana Pasien atau dalam hal yang bertanggung jawab atas diri
pasienmenghendaki pulang meski dokterbelum memperbolehkan
pasien untuk kembali ke rumah karena kondisi yang belum
memungkinkan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pulang paksa
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Admin. Me and my life

5. Prosedur 1. Alat
a. Form pasien pulang paksa
2. Bahan

-
6. Langkah- 1. Dokter/ petugas jaga memberikan informasi dan
langkah menjelaskan tentang keadaan penyakitnya

2
2. Keluarga / pasien menandatangani Form Pasien Pulang
Paksa
3. Petugas jaga melakukan pengecekan adminitrasi /
persyaratan administrasi pasien
 Persyaratan sudah lengkap ,pasien diperbolehkan
pulang
 Bila persyaratan blm lengkap,pasien boleh dipulangkan
dengan jaminan uang sebesar biaya selama dirawat,
persyaratan diserahkan lengkap uang jaminan
dikembalikan utuh tanpa dipotong
7. Bagan Alir

memberikan informasi dan menjelaskan


tentang keadaan penyakitnya

Keluarga / pasien menandatangani Form Pasien Pulang Paksa

Petugas jaga melakukan pengecekan


adminitrasi / persyaratan administrasi
pasien
:

Persyaratan sudah Bila persyaratan blm


lengkap ,pasien lengkap,pasien boleh
diperbolehkan dipulangkan dengan
pulang jaminan uang sebesar
biaya selama dirawat,
persyaratan
diserahkan lengkap
8. Hal-hal - uang jaminan

yang perlu dikembalikan utuh

diperhatikan tanpa dipotong

9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM


2. Kepala Puskesmas

2
3. Tim IKM
4. Responden

5. Dokumen - Rekam Medik


Terkait
6. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

2
MERUJUK PASIEN
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Rujukan pasien adalah suatu proses pengiriman pasien ke


fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
merujuk pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Pedoman pelayanan dasar di Puskesmas Depkes RI.2007
Permenkes Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
5. Prosedur 1. Alat
a. Ambulan
b. Persyaratan rujukan
2. Bahan

2
6. Langkah- 1. Petugas memberitahu kepada pasien dan atau keluarga
langkah bahwa pasien perlu dirujuk.
2. Petugas menghubungi / menelpon RS tujuan rujukan untuk
menginformasikan pasien yang akan dirujuk.
3. Bila RS rujukan siap menerima ,petugas membuat surat
rujukan dengan cara :
 Untuk Pasien non BPJS,SKTM,Jamkesda
menggunakan surat rujukan manual.
 Untuk pasien BPJS, rujukan menggunakan print out
dari aplikasi p-care.
4. Dokter dan petugas jaga mengusahakan agar pasien
dalam kondisi memungkinkan sewaktuy perjalanan ke
tempat yang dituju, atau kondisi pasien stabil
5. Petugas menghubungi sopir ambulance
6. Pasien dipindahkan ke ambulan
7. Pasien diberangkatkan dengan didampingi perawat/bidan
jaga

2
7. Bagan Alir

memberitahu kepada pasien dan atau


keluarga bahwa pasien perlu dirujuk.

menghubungi / menelpon RS tujuan rujukan untuk


menginformasikan pasien yang akan dirujuk.

Bila RS rujukan siap menerima ,petugas


membuat surat rujukan dengan cara :

Untuk Pasien non Untuk pasien BPJS,


BPJS,SKTM,Jamkesda rujukan menggunakan
menggunakan surat print out dari aplikasi p-
rujukan manual care

menyia mengusahakan agar pasien dalam kondisi


memungkinkan sewaktuy perjalanan ke tempat yang
dituju, atau kondisi pasien stabil
.

menghubungi sopir ambulance

Pasien dipindahkan ke ambulan

Pasien diberangkatkan dengan


didampingi perawat/bidan jaga

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM

2
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden

5. Dokumen - Rekam Medik


Terkait
6. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

PASIEN PULANG
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINTAH Tanda Tangan dr. SUHASTA


KABUPATEN NOVA
BOJONEGOR NIP.198311082
O 01101 1 007

2
DINAS
KESEHATAN

1. Pengertian Salah satu hal yang diharapkan dari perawatan pasien


hospitalisasi ataupun pasien rawat jalan adalah penghentian
status pasien serta mempersiapkan pasien dan keluarga untuk
perawatan lanjutan di rumah
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pasien pulang
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi
Keperawatan stikes dharma husada bandung. Program
perencanaan pasien pulang. 2014
5. Prosedur 1. Alat
a. Persyaratan Administrasi
2. Bahan

-
6. Langkah- 1. Pasien/ keluarga pasien diberi tahu
langkah 2. Perawat/ bidan jaga melepas peralatan medis ( infus/DC/)
dari tubuh pasien
3. Perawat/ bidan jaga mengecek keelngkapan persyaratan
administrasi, bila belum lengkap dianjurkan untyuk
dilengkapi dulu.
4. Dokter mencatat advis acc pulang di rekam medik
5. Dokter memberi obat untuk dibawa pulang
6. Perawat/ bidan jaga menyiapkan obat pasien.
7. Pasien siap untuk pulang,

2
7. Bagan Alir
Memberitahu pasien

jaga melepas peralatan medis ( infus/DC/) dari tubuh pasien

mengecek keelngkapan persyaratan administrasi, bila belum


lengkap dianjurtkan untyuk dilengkapi dulu

advis acc pulang di rekam medik

Dokter memberi obat untuk dibawa pulang

menyiapkan obat pasien.

Pasien siap untuk pulang

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatika
n
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden

10. Dokumen - Rekam Medik


Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

2
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

PEMERINT
AH Tanda Tangan dr. SUHASTA
KABUPATE NOVA
N NIP.198311082
BOJONEGO 01101 1 007
RO

2
DINAS
KESEHATA
N

1. Pengertia Persiapan pasien rujukan adalah langkah – langkah yang


n harus dilakukan sebelum pasien dikirim ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
persiapan pasien rujukan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor 440
//412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Pedoman pelayanan dasar di Puskesmas Depkes RI.2007
PERMENKES No 001 Tahun 2012 Tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

5. Prosedur 1. Alat
a.Form/bukti
b. Transportasi/ambulance
2. Bahan
-
6. Langkah- 1. Pasien / atau keluarga pasien diberi tahu kondisi penyakitnya
langkah 2. Menawarkan kepada pasien /keluarga pasien ke RS mana tujuan
di rujuk
3. Pasien/ keluarga pasien melengkapi persyaratan administrasi
selama rawat inap dan administrasi untuk rujuk
4. Petugas menyiapkan transportasi ( ambulan ) dan menghubungi
sopir ambulan
5. Pasien / keluarga pasien menandatangai form bukti
rujukanpasien dipindahkan ke ambulance dan diberangkatkan.

2
7. Bagan
Alir Pasien / atau keluarga
pasien diberi tahu kondisi
penyakitnya

Menawarkan kepada pasien /keluarga pasien ke RS mana


tujuan di rujuk

Pasien/ keluarga pasien melengkapi persyaratan


administrasi selama rawat inap dan administrasi untuk
rujuk

Petugas menyiapkan transportasi ( ambulan ) dan


menghubungi sopir ambulan

Pasien / keluarga pasien menandatangai


form bukti rujukanpasien dipindahkan ke
ambulance dan diberangkatkan

8. Hal-hal -
yang
perlu
diperhatik
an
9. Unit 1. Koordinator IKM
Terkait 2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen - Rekam Medik
Terkait

2
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

PENANGANAN PASIEN YANG TIDAK


MUNGKIN DIRUJUK
No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
No. revisi 00
SOP
Tanggal Terbit
Halaman 1/4

2
PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Rujukan Pasien adalah suatu proses pengiriman pasien ke


fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penanganan pasien yanhg tidak dirujuk
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Pedoman pelayanan dasar di Puskesmas Depkes RI.2007
Permenkes Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
5. Prosedur 1. Alat
a. Inform consent
2. Bahan
-
6. Langkah- 1. Dokter memberitahu keadaan dan kondisi penyakit pasien,
langkah 2. Dokter, perawat/ bidan jaga memberitahukan kepada
pasien/keluarga pasien karena kondisi pasien dan kondisi
tidak memungkinkan untuk dirujuk dengan ketrbatasa
pelayanan Puskesmas akan tetap melakukan perawatan.
3. Bila pasien dan keluarga pasien selama perawatan
menginginkan untuk dibawa pulang, petugas jaga
melakukan prosedur pemulangan pasien.

2
4. Bagan Alir
memberitahu keadaan dan kondisi
penyakit pasien

memberitahukan kepada pasien/keluarga pasien karena


kondisi pasien dan kondisi tidak memungkinkan untuk
dirujuk dengan ketrbatasa pelayanan Puskesmas akan tetap
melakukan perawatan

Bila pasien dan keluarga pasien


selama perawatan menginginkan untuk
dibawa pulang, petugas jaga
melakukan prosedur pemulangan
pasien.
5. Hal-hal -
yang perlu
diperhatika
n
6. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
7. Dokumen - Rekam Medik
Terkait
8. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

MELEPAS DOWER KATETER


No. Dokumen SOP/PokjaIII/VII/
SOP
No. revisi 01

2
Tanggal Terbit 13 Januari 2017
Halaman 1/4

PEMERINTAH
KABUPATEN
Tanda Tangan dr. SUHASTA
BOJONEGOR
NOVA
O
NIP.198311082
DINAS
01101 1 007
KESEHATAN

1. Pengertian Melepas drainase urine pada klien yang dipasang kateter.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


melepas dower kateter
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO Nomor
440 //412.202.5/SK/ I//2017 Tentang Jenis-jenis Pelayanan
4. Referensi Delima persada. Cara Pemasangan dan Pelepasan Kateter.2013

5. Prosedur 1. Alat
a. Disposible spuit kosong/ tidak steril
b. sarung tangan
c. Bengkok/ tempat sampah
d. Pinset
2. Bahan
a. Kasa
6. Langkah- 1. Klien diberitahu
langkah 2. Perawat mencuci tangan
3. Alat dibawa ke dekat klien
4. Klien disiapkan tidur terlentang dan kedua kaki ditekuk
5. Perawat memakai sarung tangan
6. Air / pengunci dikeluarkan dengan spuit
7. Kateter dilepas/ ditarik pelan-pelan dan di taruh di
bengkok/ tempat sampah
8. Alat kemaluan dibersihkan dengan kasa steril
9. Perawat mencucui tanga

2
7. Bagan Alir
Klien diberitahu

mencuci tangan

Alat dibawa ke dekat klien

Klien disiapkan tidur terlentang dan kedua kaki ditekuk

memakai sarung tangan

Air / pengunci dikeluarkan dengan spuit

Kateter dilepas/ ditarik pelan-pelan dan di


taruh di bengkok/ tempat sampah

Alat kemaluan dibersihkan dengan kasa steril

Mencuci tangan

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Koordinator IKM
2. Kepala Puskesmas
3. Tim IKM
4. Responden
10. Dokumen - Rekam Medik
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

2
2

Anda mungkin juga menyukai