Anda di halaman 1dari 7

SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS

ANALOG FLAVANON TERSUBSTITUSI HALOGEN


Ibnu Rush, Hilwan Yuda Teruna, Adel Zamri
Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
Bidang Kimia Organik Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
rushwahab@gmail.com

ABSTRACT
Flavanones have been reported to possess many of interesting biological activities such
as antimicrobe, antitumor, antioxidance, antiinflammatory, antimalaria, anticancer, and
anti-HIV. In this research, a halogenated flavanone 2-(3-bromophenyl)chroman-4-one
was synthesized by cyclization of (E)-3-(3-bromophenyl)-1-(2-hydroxyphenyl)-2-
propen-1-one using sodium acetate as catalyst under microwave irradiation. The
compound showed a good yield, and then was characterized by UV, IR and 1H-NMR
spectroscopy. The toxicity activity of this compound was determined using Brine
Shrimp Lethality Test (BSLT) method against larvae Artemia salina Leach and showed
a good activity with LC50 = 0,457 µg/mL. The result indicated that this compound was
potential as anticancer.
Keywords: 2’-hydroxychalcone, BSLT, flavanone, toxicity.

ABSTRAK
Senyawa flavanon telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas biologis yang menarik
seperti antimikrob, antitumor, antioksidan, antiinflamasi, antimalaria, antikanker, dan
anti-HIV. Pada penelitian ini, senyawa flavanon tersustitusi halogen yaitu
2-(3-bromofenil)kroman-4-on telah disintesis melalui reaksi siklisasi senyawa
(E)-3-(3-bromofenil)-1-(2-hidroksifenil)-2-propen-1-on menggunakan katalis natrium
asetat di bawah iradiasi microwave. Senyawa tersebut menunjukkan rendemen yang
baik dan telah dikarakterisasi menggunakan spektroskopi UV, IR dan 1 H-NMR.
Aktivitas toksisitas senyawa tersebut ditentukan dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT) terhadap larva Artemia salina Leach dan menunjukkan aktivitas yang baik
dengan nilai LC50 = 0,457 µg/mL. Hasil uji toksisitas mengindikasikan bahwa senyawa
tersebut memiliki potensi sebagai antikanker.
Kata kunci: 2’-hidroksikalkon, BSLT, flavanon, toksisitas.

PENDAHULUAN antikanker dan anti-HIV (Mondal et al.,


2011; Wang et al., 2005 & Cortes et al.,
Senyawa flavanon telah dilaporkan
memiliki banyak aktivitas biologis 2010). Safavi et al. (2012), berhasil
mensintesis analog senyawa flavanon
seperti antibakteri, antijamur, antitumor,
antioksidan, antiinflamasi, antimalaria, tersubstitusi halogen yang memiliki

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 1


aktivitas sebagai antikanker. Selain itu, reaksi organik sangat populer karena
Kagawa et al. (2008), telah berhasil lebih aman, ramah lingkungan (green
mengisolasi senyawa artokarpanon dan chemistry), cepat dan menghasilkan
norartokarpanon yang juga memiliki produk yang lebih banyak dibandingkan
aktivitas sebagai antikanker. metode konvensional.
Flavanon merupakan prekursor
langsung pada kebanyakan senyawa METODE PENELITIAN
flavonoid (Kamboj et al., 2011), a. Alat dan bahan
sehingga senyawa flavanon banyak
dijadikan sebagai model struktur Alat-alat yang digunakan yaitu
senyawa target oleh para peneliti. microwave (Samsung ME 109F), alat
Senyawa flavanon dapat diisolasi dari pengukur titik leleh Fisher Johns, lampu
berbagai famili tumbuhan dalam jumlah UV (254 dan 366 nm), kromatografi
yang relatif sedikit dan variasi struktur kolom, spektrofotometer UV (Genesys
yang terbatas. Untuk mendapatkan 10S UV-Vis V4.002 2L9N175013),
senyawa flavanon melalui proses isolasi HPLC (Shimadzu LC 20AD), dan
dari tumbuhan merupakan suatu hal yang spektrometer NMR (Agilent 500 MHz).
cukup sulit karena dibutuhkan waktu Bahan-bahan yang digunakan yaitu
yang lama dan pruduk yang dihasilkan 2’-hidroksiasetofenon (Merck),
sedikit. Selain itu, proses isolasi juga 3’-bromobenzaldehid (Merck), kalium
membutuhkan banyak bahan kimia dan hidroksida (Merck), Poly ethylen glycol
biaya yang mahal. Berdasarkan hal (PEG-400), natrium asetat (Merck),
tersebut, maka diperoleh suatu solusi asam klorida (Merck), etanol absolut
yang dapat mengatasi kekurangan proses (Merck), n-heksana (Merck),
isolasi yaitu dengan cara sintesis kimia. etilasetat (Merck), metanol (Merck),
Pada umumnya, sintesis senyawa dimetilsulfoksida (Merck), silika GF60
flavanon dilakukan dalam 2 tahap. (70-230 mesh), dan plat KLT GF254.
Tahap pertama adalah sintesis senyawa b. Sintesis senyawa kalkon
2’-hidroksikalkon melalui reaksi
kondensasi Claisen Schmidt Senyawa 2’-hidroksiasetofenon
menggunakan turunan benzaldehid dan (5 mmol) dan 3’-bromobenzaldehid
2’-hidroksiasetofenon dalam suasana (5 mmol) dimasukkan ke dalam
asam atau basa. Tahapan kedua, siklisasi erlenmeyer 250 mL, dilarutkan dengan
senyawa intermediet 2’-hidroksikalkon 5 mL PEG-400 dan ditambahkan
membentuk senyawa flavanon 15 mmol kalium hidroksida. Kemudian
(Albogami et al., 2012). Siklisasi campuran diiradiasi menggunakan
senyawa intermediet 2’-hidroksikalkon microwave dengan daya 180 Watt
dapat dilakukan menggunakan katalis selama 8-15 menit. Tahapan reaksi
asam atau basa, pemanasan, elektrolisis, diamati dengan KLT. Setelah proses
kompleks basa-Kobalt (II) Schiff, dan reaksi selesai, campuran ditambahkan
radiasi menggunakan microwave asam klorida 3N dan akuades dingin
(Kamboj et al., 2011 & Kulkarni et al., hingga pH menjadi netral yang
2012). Namun beberapa tahun terakhir ditentukan dengan pH indikator.
ini penggunaan energi microwave dalam Endapan yang dihasilkan selanjutnya

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 2


disaring dengan corong Buchner, dicuci dimasukkan kedalam vial tersebut dan
dengan n-heksana dan akuades dingin, ditambahkan air laut hingga batas
kemudian divakum hingga kering. kalibrasi 5 mL. Tingkat toksisitas diukur
Senyawa kalkon direkristalisasi dengan cara menghitung jumlah larva
menggunakan etilasetat panas. Analisis udang yang mati dalam selang waktu 24
kemurnian produk dilakukan dengan jam. Pengujian dilakukan dengan 3 kali
KLT dan uji titik leleh. pengulangan dan data dianalisis untuk
menentukan nilai LC50 dengan metode
c. Sintesis senyawa flavanon
kurva menggunakan tabel analisis probit.
Senyawa analog 2’-hidroksikalkon
(1 mmol) dimasukkan ke dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
erlenmeyer 250 mL, dilarutkan dalam 5
mL etanol dan ditambahkan 500 mg Senyawa analog flavanon
natrium asetat. Kemudian diiradiasi disintesis melalui reaksi siklisasi analog
menggunakan microwave dengan daya 2’-hidroksikalkon menggunakan katalis
180 Watt selama 8-15 menit. Tahapan natrium asetat di bawah kondisi iradiasi
reaksi diamati dengan KLT. Larutan microwave dengan daya 180 Watt
yang dihasilkan ditambahkan akuades selama 8-15 menit. Senyawa yang
dingin. Endapan yang dihasilkan diperoleh berupa padatan tidak berwarna
selanjutnya disaring dengan corong dengan berat senyawa kotor sebesar
Buchner dan dicuci dengan n-heksana 0,2548 g. Senyawa analog flavanon
dan akuades dingin, kemudian divakum dimurnikan melalui kromatografi kolom
hingga kering. Senyawa flavanon gravitasi (70-230 mesh) menggunakan
dimurnikan dengan kromatografi kolom 3% etilasetat dalam n-heksana. Senyawa
menggunakan silika GF60 (70-230 mesh). yang murni dikarakterisasi menggunakan
Analisis kemurnian produk dilakukan spektroskopi UV, IR, dan 1H-NMR.
dengan KLT, uji titik leleh, dan analisis Senyawa 2’-hidroksikalkon
HPLC. diperoleh melalui reaksi kondensasi
2’-hidroksiasetofenon dengan 3-
d. Uji toksisitas bromobenzaldehid menggunakan katalis
Sampel sebanyak 2 µg dilarutkan kalium hidroksida dengan metode yang
dalam 2 mL metanol larutan induk, sama untuk sintesis senyawa analog
konsentrasi 1000 µg/mL), kemudian dari flavanon. Senyawa yang diperoleh
larutan induk dibuat konsentrasi yang berupa padatan berwarna kuning dengan
berbeda 5 µg/mL, 3 µg/mL, dan 1 berat 0,7354 g. Analisis kemurnian
µg/mL dengan cara pengenceran senyawa kalkon dilakukan menggunakan
bertingkat. Disiapkan vial yang sudah KLT dan uji titik leleh menggunakan
dikalibrasi 5 mL untuk masing-masing alat pengukur titik leleh Fisher Jhon.
konsentrasi. Sampel dipipet ke dalam Senyawa 2’-hidroksikalkon yang telah
masing-masing vial, lalu diuapkan murni dilanjutkan untuk sintesis
hingga mengering. Selanjutnya, kedalam senyawa analog flavanon. Skema reaksi
masing-masing vial ditambahkan 50 µL sintesis senyawa analog flavanon
DMSO dan air laut. Sebanyak 10 ekor diperlihatkan pada Gambar 1.
larva udang yang sudah disiapkan

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 3


O O O
Br KOH Br
H
+
OH PEG-400 OH

NaOAc

EtOH Br
O

Gambar 1. Skema reaksi sintesis analog flavanon

Senyawa analog flavanon yang senyawa analog flavanon tersebut


diperoleh dari hasil sintesis di atas yaitu diperlihatkan pada Tabel 1.
2-(3-bromofenil)koman-4-on. Sifat fisik

Tabel 1 : Data fisik senyawa analog flavanon


Rumus Massa Molekul Berat Rendemen Titik Leleh Warna
Molekul (g/mol) Senyawa (g) (%) (oC) Kristal
C15H11O2Br 303,0047 0,1463 48,3 94-96 Tidak
berwarna

Senyawa analog flavanon diuji gelombang 1696 cm-1 mengindikasikan


dengan KLT dan menunjukkan satu adanya gugus C=O (strong); bilangan
noda, selisih titik leleh < 2, serta gelombang 1604 cm-1 mengindikasikan
kromatogram HPLC menunjukkan satu adanya gugus C=C aromatik; dan
puncak dominan pada panjang bilangan gelombang 692 cm-1
gelombang 210 nm dan 320 nm, maka mengindikasikan adanya gugus C-Br
disimpulkan senyawa tersebut murni. (strong).
Selanjutnya, senyawa diidentifikasi Spektrum 1H-NMR menunjukkan
dengan spektroskopi UV, IR, dan 1H- jumlah proton senyawa analog flavanon
NMR. Spektrum UV memperlihatkan sesuai dengan yang diharapkan (Tabel
serapan maksimum pada 315 nm, hal ini 2). Pergeseran kimia δ 5,46 ppm (dd,
menunjukkan bahwa senyawa tersebut 1H) menunjukkan proton H pada posisi
memiliki ikatan rangkat terkonjugasi. C-2 cincin kroman. Pergeseran kimia δ
Spektrum IR senyawa 3,04 ppm (dd, 1H, Ja=13,5 Hz dan Jb=17
menunjukkan adanya serapan maksimum Hz) dan 2,89 ppm (dd, 1H, Ja=3 Hz dan
pada bilangan gelombang 3063 cm-1 Jb=17 Hz) berturut-turut memperlihatkan
yang mengindikasikan adanya regangan proton H-3 orientasi aksial dan
gugus C-H aromatik simetris dan ekuatorial dengan puncak doublet of
asimetris (medium-weak); bilangan doublet. Pergereseran kimia pada δ 7,94
JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 4
ppm menunjukkan proton H pada posisi 7,68 ppm (s, 1H, J=7,68 Hz)
C-5 cincin kroman dengan puncak menunjukkan proton H pada posisi C-2’
doublet of doublet. Proton H pada posisi gugus aril. Proton H pada posisi C-4’
C-6 cincin kroman ditunjukkan dengan gugus aril ditunjukkan dengan
pergeseran kimia pada δ 7,08 ppm pergeseran kimia pada δ 7,52 ppm
dengan puncak triplet. Pergeseran kimia dengan puncak doublet of doublet.
pada δ 7,52 ppm (dt, 1H, Ja=1,5 Hz dan Proton H pada posisi C-5’ gugus aril
Jb=7,5 Hz) menunjukkan proton H pada ditunjukkan dengan pergeseran kimia
posisi C-7 cincin kroman. Pergeseran pada δ 7,31 ppm dengan puncak triplet.
kimia pada δ 7,07 ppm (d, 1H, J=7,5 Hz) Pergeseran kimia pada δ 7,39 ppm (d,
menunjukkan proton H pada posisi C-8 1H, J=8 Hz) menunjukkan proton H
cincin kroman. Pergeseran kimia pada δ pada posisi C-6’ gugus aril.

Tabel 2 : Interpretasi data 1H-NMR (CDCl3)


Nomor
δH (ppm)
Atom
1 -
2 5,46 (dd, 1H, Ja=3 Hz dan Jb=13,5 Hz)
3ax 3,04 (dd, 1H, Ja=13,5 Hz dan Jb=17 Hz)
3eq 2,89 (dd, 1H, Ja=3 Hz dan Jb=17 Hz)
4 -
5 7,94 (dd, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=8 Hz)
6 7,08 (t, 1H, J=7,5 Hz)
7 7,52 (dt, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=7,5 Hz)
8 7,07 (d, 1H, J=7,5 Hz)
1’ -
2’ 7,68 (s, 1H, J=7,68 Hz)
3’ -
4’ 7,52 Hz (dd, 1H, Ja=1,5 Hz dan Jb=7,5 Hz)
5’ 7,31 (t, 1H, J=8 Hz)
6’ 7,39 (d, 1H, J=8 Hz)

Uji toksisitas senyawa analog salina 100%. Oleh karena itu, senyawa
flavanon dilakukan dalam konsentrasi analog flavanon tersebut diuji aktivitas
yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk toksisitasnya pada konsentrasi yang
melihat perbedaan tingkat toksisitas lebih rendah yaitu 5, 3 dan 1 µg/mL dan
senyawa analog flavanon. Hasil uji menunjukkan sifat toksik yang baik
toksisitas dari senyawa analog flavanon dengan nilai LC50 = 0,457 µg/mL.
pada konsentrasi 1000, 100 dan 10 Aktivitas biologis senyawa
µg/mL terhadap larva A. salina yang flavanon dipengaruhi oleh adanya
dianalisis dengan metode analisis probit substituen yang terdapat pada cincin
menunjukkan efek kematian larva A. kroman dan cincin arilnya. Pada

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 5


penelitian ini, senyawa analog flavanon bahwa struktur senyawa yang diperoleh
memiliki substituen halogen (bromo) dari hasil penelitian ini sesuai dengan
pada cincin arilnya. Hasil penelitian struktur senyawa yang diharapkan.
menunjukkan bahwa senyawa analog Senyawa ini memiliki aktivitas toksisitas
flavanon tersebut memiliki aktivitas dengan nilai LC50 yaitu 0,457 µg/mL.
toksisitas yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa ini
Halogen dapat digunakan untuk berpotensi sebagai antikanker. Oleh
memodulasi karakteristik elektronik dan karena itu, perlu dilakukan uji sitotoksik
sterik senyawa flavanon. Selain itu, untuk mengetahui aktivitas senyawa
halogen juga dapat mempengaruhi sebagai antikanker.
keseimbangan hidrofilik-hidrofobik
UCAPAN TERIMAKASIH
senyawa flavanon (Safavi et al., 2012).
Substituen halogen yang terikat pada Penulis sangat berterimakasih
cincin aromatik dapat menghasilkan efek kepada Bapak Prof. Dr. Adel Zamri, MS,
induksi negatif (I-) dikarenakan atom- DEA dan Bapak Dr. Hilwan Yuda
atom halogen bersifat elektronegatif, Teruna, M.Si, Apt yang telah bersedia
tetapi juga dapat menghasilkan efek meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
mesomeri positif (M+) dikarenakan dalam memberikan bimbingan dan
adanya pasangan elektron bebas pada arahan kepada penulis selama
substituen halogen tersebut. Dalam melakukan penelitian serta kepada
penelitian ini, senyawa analog flavanon semua pihak yang telah membantu
memiliki aktivitas toksisitas yang baik dalam penyelesaian penelitian ini.
disebabkan oleh pengaruh induksi
negatif lebih besar daripada pengaruh DAFTAR PUSTAKA
mesomeri positif, sehingga substituen Albogami, A. S., Karama, U., Mousa, A.
halogen (bromo) lebih elektronegatif. A., Khan, M., Al-Mazroa, S. A.,
Semakin elektronegatif gugus halogen & Alkhathlan, H. Z. 2012.
yang tersubstitusi pada cincin aril Simple and efficient one step
senyawa flavanon, aktivitas senyawa synthesis of functionalized
flavanon semakin meningkat. flavanone and chalcones.
Oriental Journal of Chemistry.
KESIMPULAN 28:619-626.
Senyawa analog flavanon 2-(3-
bromofenil)kroman-4-on telah disintesis Cortes, J. A., Patcas, F., & Amiridis, M.
melalui reaksi siklisasi senyawa (E)-3- D. 2010. Effect of Li on the
(3-bromofenil)-1-(2-hidroksifenil)-2- catalytic activity of MgO for
propen-1-on menggunakan katalis synthesis of flavanone. Applied
natrium asetat di bawah iradiasi Catalysis. 386:1-8.
microwave dengan daya 180 Watt
selama 8-15 menit dan diperoleh Kagawa, H., Shigematsu, A., Dai, Y.,
rendemen sebesar 48,3%. Hasil Gao, H., Liu, H. W., Wang, N.
karakterisasi menggunakan spektroskopi L., Ye, W. C., & Yao, X. S.
UV, IR dan 1 H-NMR menunjukkan 2008. Alkaloids from the root
barks of Goniothalamus
JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 6
cheliensis. Chinese Chemical flavanones by use of anhydrous
Letters. 19:302-304. potassium carbonate as an
inexpensive, safe, and efficient
Kamboj, R. C., Sharma, G., Kumar, D., basic catalyst. Tetrahedron
Arora, R., Sharma, C., & Aneja, Letters. 52:5020-5024.
K. R. 2011. An environmentally
sound approach for the Safavi, M., Esmati, N., Ardestani, S. K.,
synthesis of some flavanones Emami, S., Ajdari, S., Davoodi,
and their antimicrobial activity. J., Shafiee, B., & Foroumadi, A.
International Journal of 2012. Halogenated flavanones
ChemTech Research. 3(2):901- as potensial apoptosis-including
910. agent: Synthesis and biological
activity evaluation. European
Kulkarni, P., Wagh, P., & Zubaidha, P. Journal of Medicinal
2012. An improved and Eco- Chemistry. 58:573-580.
friendly method for the
synthesis of flavanone by the Wang, X., Tseng, Y. H., Chan, J. C. C.,
cyclization of 2’-hydroxy & Cheng, S. 2005. Catalytic
chalcone using methane application of aminopropylated
sulphonic acid as catalyst. mesoporous silica prepared by a
Chemistry Journal. 2(3):106- template-free route in
110. flavanones synthesis. Journal of
Catalysis. 233:266-275.
Mondal, R., Gupta, A. D., & Mallik, A.
K. 2011. Synthesis of

JOM FMIPA Volume 1 No.2 Oktober 2014 7

Anda mungkin juga menyukai