Maafkan aku, karna tak bisa lagi membendungnya, salahku juga aku tidak bisa mengendalikan
perasaanku sendiri. Salahkan aku karna aku masih peduli dengannya.
Kemana perginya rasa benci itu? Kenapa kini malah tersisa berpotong-potong rindu serta kenangan?
Aku sakit diginiin terus. Aku ga bisa ninggalin kisah ini begitu aja dengan ending yang aku sendiri
tidak menginginkannya; sad ending.
Perempuan itu ternyata lebih hebat dari aku. Dia berhasil merubahmu menjadi sosok yang
benarbenar tidak kukenal. Disaat aku membiarkanmu untuk melakukan olahraga yang kamu suka,
dia malah melarang-mu ini itu. Disaat aku membiarkanmu bebas berteman dengan siapa saja, dia
malah meminta-mu untuk terus berdua dengannya.
Apakah kamu bahagia dengannya? Apa dia mau mendengarkan semua ceritamu walau sudah kamu
ceritakan berulang-ulang? Apa dia mendengarkan jenis musik kesukaanmu? Apa dia menonton film
yang kamu sukai? Apa dia tau dengan makanan kesukaanmu? Apa dia selalu menemanimu disaat
kamu tidak bisa tertidur? Apa dia mengerti dengan mimpi-mimpimu?
Aku tidak tau sesungguhnya hati ini milik siapa atau kemana dia akan
berpulang. Tapi untuk saat ini aku tidak ingin memusingkan tentang hal itu.
Untuk sekarang aku ingin menikmati roller coaster-nya, dan bila suatu saat
nanti seseorang menjadi brengsek, aku tidak akan menyesal sudah pernah
terbang setinggi ini, ingatkan diriku untuk tidak menyesal, dan beri tau aku
untuk tidak menangis miris.