Anda di halaman 1dari 14

4/14/2015

Jembatan Komposit dan


Penghubung Geser
(Composite Bridge and Shear Connector)

Dr. AZ
Department of Civil Engineering
Brawijaya University

Pendahuluan
JEMBATAN GELAGAR BAJA BIASA
 Untuk bentang sampai dengan 25 m.
 Konstruksi pemikul utama berupa balok memanjang
yang dipasang sejarak 45 cm –100 cm.
 Lantai kendaraan berada di atas.
 Pelat lantai kendaraan bisa terbuat dari :
 Kayu ditutup aspal
 Baja + beton ditutup aspal

1
4/14/2015

Pendahuluan (lanjut)
 Gelagar melintang sebagai pembagi beban.
 Ikatan angin dan ikatan rem berada di bawah lantai
kendaraan (tidak ada ikatan angin atas).
 Bangunan bawah yang terdiri dari kepala jembatan
(Abutment) dan pilar (Pier).
 Abutment dan Pier dapat berfungsi sebagai pondasi
bila tanahnya cukup baik dan bisa direncanakan
sebagai pondasi langsung.

Pendahuluan (lanjut)
JEMBATAN GELAGAR BAJA KOMPOSIT
 Untuk bentang sampai dengan 30 M.
 Komponennya sama dengan jembatan gelagar baja
biasa.
 Lantai kendaraan dari beton bertulang yang menyatu
dengan gelagar memanjang dan disatukan dengan
penghubung geser (Shear Connector).
 Tidak memerlukan ikatan rem.
 Hanya ada ikatan angin bawah.

2
4/14/2015

Pendahuluan (lanjut)
 Bila lantai kendaraan terbuat dari beton bertulang,
maka ikatan angun hanya diperlukan pada saat
konstruksi, namun sering kali di lapangan dipasang
secara permanen.
 Bila lantai kendaraan terbuat dari kayu, maka ikatan
angin dan ikatan rem mutlak diperlukan.

Pendahuluan (lanjut)

Gambar 1. Tampak Melintang Jembatan

3
4/14/2015

Pendahuluan (lanjut)

Gambar 2. Tampak Atas Jembatan

Pendahuluan (lanjut)

Gambar 3. Ikatan Rem (bisa dipasang disalah satu


ujung, di kedua ujung atau di tengah)

4
4/14/2015

Pendahuluan (lanjut)
KEUNTUNGAN KOMPOSIT
 Dapat mengurangi berat baja
 Dapat mengurangi tinggi profil
 Kekakuan lantai lebih besar
 Untuk profil yang telah ditetapkan dapat mencapai
bentang yang lebih besar
 Kemampuan menerima beban lebih besar

Pendahuluan (lanjut)
KELEMAHAN KOMPOSIT
 Kekakuan tidak konstan, untuk daerah momen
negatif, pelat beton tidak dianggap bekerja
 Pada jangka panjang, terjadi defleksi yang cukup
besar

5
4/14/2015

Analisis Balok Komposit


 Komposit struktur lantai komposit dapat di asumsikan
sebagai deretan balok T, dengan gaya tarik ditahan
oleh kayu, gaya tekan ditahan oleh pelat beton dan
gaya geser pada bidang kontak kayu-beton ditahan
oleh sejumlah penghubung geser (yang dimensi, jenis
dan jumlahnya ditentukan sesuai dengan nilai gaya
geser yang bekerja pada bidang kontak).
 Akibat adanya pembebanan tetap yang dialami balok
komposit, maka balok akan menahan lentur yang
disebabkan momen lentur. Lentur balok merupakan
akibat dari adanya regangan yang timbul akibat
beban luar.

Analisis Balok Komposit (lanjut)


 Apabila pembebanan bertambah, maka balok terjadi
deformasi dan regangan tambahan yang dapat
mengakibatkan timbulnya retak lentur di sepanjang
bentang balok. Dalam hal ini termasuk kekuatan plat
beton dan kapasitas interaksi alat penghubung geser
yang menghubungkan kayu dengan plat beton.
 Komponen struktur lantai komposit Kayu-Beton
diperhitungkan sebagai lantai satu arah.

6
4/14/2015

Analisis Balok Komposit (lanjut)


 Penampang komposit beton–kayu seperti pada
Gambar 4, dengan be : lebar efektif, h : tinggi total
penampang, t : tebal beton, hw : tinggi kayu dan bw :
lebar kayu.

Gambar 4. Penampang komposit beton–kayu

Analisis Balok Komposit (lanjut)


Lebar Efektif (beff)
Berdasarkan SNI 03-1729-2002 ; 12.4.1
Pembatasan lebar sayap efektif untuk balok T dan
diambil nilai terkecil dari :
a. ⅛ dari bentang balok (jarak antara tumpuan)
b. ½ dari jarak bersih antara sumbu balok-balok yang
bersebelahan
c. Jarak dari sumbu balok ke tepi plat
syarat c hanya untuk balok tepi, maka tidak dipakai

7
4/14/2015

Analisis Balok Komposit (lanjut)


Rasio Modular (n)
Rasio modular (n) adalah nilai rasio antara modulus
elastisitas kayu dengan modulus elastisitas beton.
Menghitung lebar eqivalen dengan cara membagikan
lebar efektif dengan menggunakan rasio modular (n),
sehingga :

dengan Ec modulus elastisitas beton dan Ew modulus


elastisitas kayu.

Analisis Balok Komposit (lanjut)


Lebar Eqivalen (beq)
Lebar eqivalen (beq) dari bahan beton menjadi bahan
kayu, didapat dengan membagikan lebar efektifnya
dengan persamaan sebelumnya,sehingga :

bahan dianggap homogen sehingga dapat langsung


dihitung statis momen/garis netral dan inersia tampang.

8
4/14/2015

Analisis Balok Komposit (lanjut)


Garis Netral Tampang Balok
Garis netral tampang balok dapat dicari dengan cara
menghitung statis momen tampang (lihat Gambar 5)

Gambar 5. Garis netral tampang

Analisis Balok Komposit (lanjut)


Diagram Tegangan

Gambar 6. Contoh hasil analisis

9
4/14/2015

Penghubung Geser

Gambar 7. Detail Shear Connector

Penghubung Geser (lanjut)


 Penghubung geser adalah alat sambung mekanik
yang berfungsi memikul beban geser yang timbul
pada bidang kontak kedua material tersebut,
sehingga pada keadaan komposit kedua material
bekerja sama sebagai satu kesatuan.
 Alat penghubung geser ada bermacam-macam
diantaranya terdiri dari paku, baut dan pasak. Dalam
hal kekuatan sambungan tidak dibedakan apakah itu
sambungan desak atau sambungan tarik, yang
menetukan kekuatan sambungan bukan kekuatan
tarik dan geser melainkan kuat desak pada lubang
serta kekuatan alat penghubung geser tersebut.

10
4/14/2015

Penghubung Geser (lanjut)


 Biasanya dalam analisis tegangan–tegangan dalam
arah sambungan maupun pada penampang
penghubung geser dianggap rata.
 Pada dasarnya alat penghubung geser ditempatkan
menurut gaya geser yang bekerja, dengan demikian
pada daerah yang gesernya besar akan memiliki alat
penghubung geser yang lebih banyak dibandingkan
daerah lainnya.

Penghubung Geser (lanjut)

Gambar 8. (a) Pembebanan struktur.


(b) Diagram gaya lintang balok.

11
4/14/2015

Penghubung Geser (lanjut)


 Gambar 8(b) memperlihatkan diagram gaya lintang
(SFD) balok yang dibebani dengan beban-beban
terpusat seperti terlihat pada Gambar 8(a).
 Tegangan geser  yang terjadi pada balok lentur
komposit, dihitung dengan :

dengan D, S, I dan bw berturut-turut menyatakan gaya


lintang balok, statis momen yang ditinjau, momen
inersia dan lebar balok.

Penghubung Geser (lanjut)

Gambar 9.
(a) Distribusi tegangan geser balok untuk ½ bentang.
(b) Nilai gaya geser pada zone 1 dan zone 2.

12
4/14/2015

Penghubung Geser (lanjut)


 Distribusi tegangan geser balok yang memikul beban
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8(a), disajikan
untuk ½ bentang pada Gambar 9(a).
 Gaya geser tiap zone (V), merupakan volume tiap
zone seperti ditunjukkan pada Gambar 9(b),
sehingga :

dengan Li adalah panjang zone 1, τi adalah tegangan


geser zone 1 dan bw adalah lebar badan balok.

Penghubung Geser (lanjut)


 Dari Gambar 9 tampak bahwa besar tegangan geser
ataupun gaya geser nilainya sama sepanjang L1 dan
L2.
 Apabila jumlah beban terpusat semakin bertambah
sepanjang bentang, maka nilai tegangan geser
ataupun gaya geser mengarah kebentuk garis lurus
sepanjang bentang.
 Dari tumpuan ke arah pertengahan bentang,
tegangan dan gaya geser nilainya semakin kecil,
sehingga jumlah penghubung geser yang dibutuhkan
juga semakin kecil.

13
4/14/2015

Thanks for Your Attention


and See You Next Week!

Latihan Soal :
Sebuah jembatan komposit dengan perletakan sederhana, mutu beton
K300 dengan berat jenisnya = 2400 kg/m3, panjang bentang, L = 1X m
(X diisi dengan nomer Kelompok). Tebal lantai beton, h = 20 cm, jarak
antara gelagar (as ke as), S = 1,10 m. Gelagar menggunakan baja
profil WF 600.300.12.20 dengan berat 150 kg/m, dengan mutu BJ37.

Pertanyaan :
1. Hitunglah tegangan yang terjadi pada penampang komposit akibat
berat sendiri!
2. Dan rencanakan penghubung geser (shear connector) yang
diperlukan!

(Data yang kurang bisa diasumsikan sendiri)

14

Anda mungkin juga menyukai