Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada BAB ini akan diuraikan hasil penelitian tentang Efektifitas Foot

Reflexology Therapy Menggunakan Batu Alam Terhadap Tingkat Stres Pada

Lansia Di Panti Wredha Dharmabhakti Surakarta dengan responden sebanyak 32

Lansia. Berdasarkan data yang diambil selama 34 hari penelitian yaitu pada

tanggal 19 Desember 2017 sampai 21 januari 2018 dengan 32 responden yang

telah memenuhi kriteria, didapatkan hasil sebagai berikut:

4.1 Analisa Univariat

Analisi univariat adalah adalah suatu kegiatan untuk menjelaskan atau

mendiskripsikan suatu karakteristik masing – masing variabel yang di teliti

dengan menggunakan angka ataupun nilai jumlah dan presentase masing –

masing kategori di tiap variabel dengan mengeluarkan distribusi frekuensi,

hingga dapat menjadi informasi yang berguna. Dari hasil univariat

penelitian ini dapat dilihat data mengenai food reflexology therapy

terhatap tingkat stres pada lansia di Panti Wreda Darmabhakti Surakarta.

4.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Lansia yang dirawat

di Panti Wreda Dharmabhakti Surakarta yang mengalami stress

ringan, sedang, berat, dan sangat berat yang telah sesuai kriteria.

Sesuai dengan hasil penelitian, diperoleh data karakteristik

responden sebagai berikut:

66
67

1. Usia responden

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik

Usia Responden di Panti Wredha Dharmabhakti Surakarta

(N=32)

No Umur (tahun) Frekuensi Persentase (%)


1 50 – 59
2 60 – 64 19 59,3%
3 65 – 90 13 40,6%
Total 32 100%

Pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berada pada usia 60 – 64 tahun, yaitu 59,3%.

2. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik

Jenis Kelamin Responden di Panti Wredha Dharmabhakti

Surakarta

(N=32)

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Laki-laki 15 46,9%
2 Perempuan 17 53,1%
Total 32 100%

Pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah

responden penelitian berdasarkan jenis kelamin yaitu 46,9% jenis

kelamin laki-laki dan 53,1% jenis kelamin perempuan.


68

3. Status Pekerjaan Responden

Tabel 4.3 Distribusi Frequensi Karakteristik Status Pekerjaan

Responden di Panti Wredha Dharmabhakti Surakarta

(N= 32)

No Status Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)


1 Tidak Bekerja 32 100%
2 Bekerja 0 0%
Total 32 100%

Pada tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa responden yang

tidak bekerja sebanyak 100%, sedangkan yang bekerja

sebanyak 0%.

4. Tingkat Pendidikan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik

Tingakat Pendidikan Responden di Panti Wredha Dharmabhakti

Surakarta

(N=32)

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Tidak Sekolah 2 6,25%
2 SD 22 68,75%
3 SMP 7 21,875%
4 SMA 1 3,125%
Total 32 100%

Pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden

penelitian berdasarkan tingkat pendidikan 6,25% tidak sekolah,


69

68,75% tingkat pendidikan SD, 21,875% tingkat pendidikan SMP,

dan 3,125% tingkat pendidikan SMA.

4.1.2 Tingkat Stres Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Food

ReflexologyTherapy

1. Tingkat Stres Lansia Sebelum Diberikan Food ReflexologyTherapy

Tabel 4.5 Kategori tingkat stres sebelum diberikan food

reflexologytherapy

(N=32)

Perlakuan Kontrol
No Kategori Tingkat Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Stres (%) (%)
1 Normal (0–14)
2 Ringan (15-18) 8 25% 9 28,125%
3 Sedang (19-25) 8 25% 7 21,875%
4 Parah (26-33)
5 Sangat parah (>34)
Total 16 50% 16 50%

Pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok perlakuan kategori stres ringan 25%, dan stres sedang

25%. Pada kelompok kontrol kategori stres ringan 28,125%, dan

stres sedang 21,875%.


70

2. Tingkat Stres Lansia Setelah Diberikan Food ReflexologyTherapy

Tabel 4.6 Kategori tingkat stres setelah diberikan food

reflexologytherapy

(N=32)

Perlakuan Kontrol
No Kategori Tingkat Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Stres (%) (%)
1 Normal (0–14) 12 37,5% 3 9,375%
2 Ringan (15-18) 4 12,5% 7 21,875%
3 Sedang (19-25) 0 0% 6 18,75%
4 Parah (26-33)
5 Sangat parah (>34)
Total 16 50% 16 50%

Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden pada

kelompok perlakuan 37,5% tidak mengalami stres, dan 12,5%

kategori stres ringan. Pada kelompok kontrol 9,375% tidak

mengalami stres, 21,875% kategori stres ringan, dan 18,75%,

kategori stres sedang.

4.2 Analisa Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang

signifikan antar dua variabel atau bisa juga di gunakan untuk mengetahui

apakah ada perbedaan yang signifikan antar dua kelompok (sampel) atau

lebih.

Pada penelitian ini dilakukan uji Man Whitney, uji ini di laukan pada

kelompok perlakuan dan kelompok komtrol. Dalam penelitian ini nilai tingkat
71

stres diukur sebelum dan sesudah di lakukan foot reflekxology therapy dengan

menggunakan skala penilaian ordinal. Berikut ini adalah hasil uji yang di

peroleh.

1. Perbedaan tingkat stres pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah

di lakukan perlakuan.

Tabel 4.7 Perbedaan tingkat stres pada kelompok perlakuan

sebelum dan sesudah di lakukan perlakuan

Pre / Tidak Stres Stres Stres Stres P


Pos Ada Ringan Sedang Berat Sangat Value
Stres Berat
Tidak
Ada
Stres
Stres 8 9
Ringan
Stres 8 7
Sedang
Stres
Berat
Stres
Sangat
Berat

Tabel 4.5 Berdasarkan penggunaan uji Exsperimen Man Whitney

apabila p value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak dan sebaliknya

apabila p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Perbedaan tingkat stres pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah di

lakukan kontrol.

Tabel 4.7 Perbedaan tingkat stres pada kelompok kontrol sebelum

dan sesudah di lakukan kontrol.


72

Pre / Tidak Stres Stres Stres Stres P


Pos Ada Ringan Sedang Berat Sangat Value
Stres Berat
Tidak
Ada
Stres
Stres 8 9
Ringan
Stres 8 7
Sedang
Stres
Berat
Stres
Sangat
Berat

Tabel 4.5 Berdasarkan penggunaan uji Exsperimen Man Whitney

apabila p value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak dan sebaliknya

apabila p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Anda mungkin juga menyukai