City Culture
City Culture
semua bekerja
dalam pekerjaan norma serta
serupa dengan nilai-nilai yang
cara yang sama sangat asing
Semua orang
tahu peran dan
Masyarakat tanggung jawab
mereka
semua orang
saling mengenal
satu sama lain
Kembalinya Komunitas
"Komunitas," dengan kata lain, terus dianggap sebagai cara yang lebih manusiawi dan lebih etis
untuk melakukan hubungan manusia yang telah hilang sebagai akibat industrialisasi dan
urbanisasi.
http://herlanggaapratama.blogspot.com http://herlanggaapratama.blogspot.com
GEMEINSCHAFT GESSELSCHAFT
Gemeinschaft / Paguyuban disebutkan oleh Gesselschaft / Patembayan disebutkan oleh
Ferdinand Tonnies sebagai komunitas. Merupakan Ferdinand Tonnies sebagai Society (masyarakat
kelompok sosial yang anggota-anggotanya modern). Karakteristik masyarakat perkotaan
berhubungan secara erat. Karakteristik masyarakat
pedesaan.
Ciri-ciri Gemeinschaft:
• Intimate
• Private
• Exclusive
Pandangan Ferdinand Tonnies pada tahun 1988 dianggap terlalu skematik, namun saat ini dalam teori
urban banyak berpengaruh.
Perbedaan
Gemeinschaft Gesselschaft
Hubungan antaranggota bersifat informal Hubungan antaranggota bersifat formal
Adanya keinginan untuk meningkatkan Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
kebersamaan
Selalu memegang teguh adat lama yang Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
konservatif
Sedangkan pada sisi lain, seseorang melihat ‘loss of traditional social’ sebagai bentuk kebebasan individu. Hal
yang sangat bertolak belakang dengan keadaan pada orang yang pertama.
1. Membangun norma baru yang mereka anggap cocok.
2. Membuat inovasi-inovasi: inovasi sosial, inovasi teknologi, fashion
Not City Culture but
City Cultures
Sebagian besar komentator setelah
Tonnies, khususnya mereka di
Amerika Serikat, cenderung
menekankan sisi gelap dari budaya
kota yang bertentangan dengan
budaya yang lebih sosial
City Cultures
Gagasan budaya kota (city cultures) berasal dari dua pertimbangan yang berbeda.
Hal ini menjadi semakin jelas ketika keturunan budak Afrika mulai bermigrasi ke utara menuju
kota-kota industri untuk mencari peluang ekonomi. Orang Afrika-Amerika berbondong-bondong
menuju timur laut dan barat daya yang sedang mengalami industrialisasi pada awal abad 20.
Urbanisasi yang cepat dari orang Afrika-Amerika ini memperkuat persepsi munculnya
potensi konflik sosial yang aktual dan potensial. Diskriminasi sebelumnya terhadap imigran
baru dari Eropa berkembang menjadi rasisme langsung terhadap orang yang bebas tetapi
memiliki warna kulit seperti warna kulit budak. Lebih parah dibanding imigran Eropa,
imigran Afrika-Amerika mendapat diskriminasi di segala sisi.
Melonggarnya diskriminasi terhadap imigran Eropa memungkinkan imigran Eropa untuk
berbaur ke daerah metropolitan yang lebih besar seiring waktu. Little Italies dan Chinatown
masih ada di kota-kota besar. Meskipun secara formal dilarang, kebijakan perumahan
diskriminatif masih beroperasi pada orang African-Amerika yang masih mencari cara
bertahan hidup di kota. Sementara orang Afrika-Amerika yang telah memiliki cukup uang
melarikan diri dari pusat kota.
MULTICULTURAL
CITIES OR THE
EMPIRE STRIKES
BACK?
Sejarah Negara Eropa
Negara di Eropa menjadi tujuan para imigran pada zaman perang dunia ke II untuk
menyelamatkan diri dari imperialism yang terjadi di Negara asalnya.
Negara di Eropa memiliki etnik populasi penduduk yang kebanyakan homogen.
Urbanisasi industri menjadi hal yang mengejutkan dibanding Negara seperti Amerika yang
kebanyakan penduduknya heterogen
Negara Eropa di akhir abad ke 20
Imigran dari korban masa imperial dan mantan masa imperial mulai datang ke Eropa mengikuti
pola yang sama seperti rantai migrasi dan pemukiman kota seperti mereka yang datang ke
Amerika.
Negara Eropa di akhir abad ke 20
Pada daerah industrialisasi khususnya di Eropa Timur dan Eropa Barat, imigran direkrut karena
kekurangan buruh industri yang semakin meningkat karena hasil dari adanya perang dunia.
Negara Eropa di akhir abad ke 20
Akibat dari banyaknya orang yang menjadi subjek kolonial tinggal di kota-kota Eropa, persepsi
mengenai kota bagi banyak orang Eropa mulai meniru layaknya orang Amerika.
Penempatan tempat pasca masa industri
Pada saat ini, budaya dipertimbangkan menjadi faktor penting dalam pengembangan prospek
perkotaan. Hal itu penting untuk menarik investasi pasca-industri dan orang-orang dari kelompok
pajak yang tepat telah menjadikan semakin perlu untuk mengemas kota dengan cara yang benar.
ini termasuk perbedaan budaya apa pun yang mungkin menjadikan tempat-tempat yang unik dan
berpotensi diinginkan untuk tempat tinggal mereka
Terima Kasih
Referensi dan Daftar Pustaka
Malakiano, Zugul. 2018. Ciri-ciri masyarakat paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan
(gesselscahft). https://hisham.id/2015/12/ciri-ciri-masyarakat-paguyuban-gemeinschaft-dan-
patembayan-gesellschaft.html . Diakses pada tanggal 13 Oktober 2018.
Archer, Kevin. ___. The city the basic.