AUDIT OPERASIONAL
Auditing operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur
audit operasional dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk
mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomian (3E).
Tahap-tahap dalam Audit Operasional
Tahap-tahap dalam Audit Operasional antara lain yaitu:
a. Memilih auditee
b. Merencanakan audit
c. Melaksanakan audit
d. Melaporkan temuan
e. Melakukan tindak lanjut
Tujuan audit operasional
Tujuan audit operasional yaitu:
1. Mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan aktivitas suatu organisasi.
2. Mengidentifikasi timbulnya penyelewengan dan penyimpangan yang terjadi dan
kemudian membuat laporan yang berisi rekomendasi tindakan perbaikan selanjutnya.
3. Alat pengendalian untuk mengelola perusahaan dengan penggunaan sumber daya yang
ada dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan efektif dan efesien.
Manfaat audit operasional
Adapun Manfaat audit operasional adalah sebagai berikut:
1. Memberi informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan
2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan dan pengendalian
3. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan, rencana-rencana,
prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah
4. Mengidentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk menentukan tindakan
preventif yang akan diambil
5. Menilai ekonomisasi dan efesiensi penggunaan sumber daya termasuk memperkecil
pemborosan
6. Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan
7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase operasi perusahaan
Jenis-jenis Audit Operasional
1. Audit Fungsional, adalah sarana untuk mengkategorikan aktivitas perusahaan seperti
fungsi penjualan atau fungsi penagihan.
2. Audit Organisasional, audit operasional atas suatu organisasi menyangkut
keseluruhan organisasi seperti departemen, cabang atau anak perusahaan.
3. Penugasan Khusus, penugasan audit operasional khusus timbul atas permintaan
manajemen, misalnya : penentuan penyebab tidak efektifnya sistem PDE, penyelidikan
kemungkinan kecurangan dalam suatu divisi dan membuat rekomendasi untuk
mengurangi biaya produksi suatu barang.
Jenis-jenis Auditor yang melaksanakan audit operasional :
1. Auditor Intern
2. Auditor Pemerintah
3. Akuntan Publik Terdaftar.
Perbedaan Antara Audit Operasional dan Audit Keuangan
1. Tujuan Audit
Audit keuangan menekankan pada ketepatan pencatatan informasi historis, sedangkan
audit operasional menekankan pada efektivitas dan efisiensi. Audit keuangan
berorientasi pada masa lampau, sementara audit operasional berfokus pada peningkatan
kinerja masa depan.
2. Distribusi Laporan
Laporan audit keuangan biasanya didistribusikan kepada pengguna laporan keuangan
eksternal, misalnya pemegang saham dan pihak bank, sedangkan laporan audit
operasional ditujukan terutama kepada manajemen
3. Area Non Keuangan
Audit keuangan terbatas hanya pada hal-hal yang langsung mempengaruhi kewajaran
laporan keuangan, sedangkan audit operasional meliputi aspek efektivitas dan efisiensi
dalam organisasi.
a. Tidak adanya pemisahan tugas yang baik dan konsisten dengan tujuan pengendalian
yang sesuai
b. Bukti gagalnya menjaga aktiva dari kehilangan, kerusakan, atau penyalahgunaan
c. Tidak cukupnya tingkat kesadaran pengendalian dalam organisasi
d. Kegagalan untuk menindaklanjuti dan mengoreksi kekurangan yang sebelumnya
teridentifikasi dalam pengendalian internal