S2 2015 307499 Introduction
S2 2015 307499 Introduction
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Secara umum bentuk wajah (facial) dipengaruhi oleh bentuk kepala, jenis kelamin
dan usia. Bentuk wajah setiap orang berbeda karena ada kombinasi unik dari kontur nasal,
bibir, rahang atas dan rahang bawah yang memudahkan seseorang untuk mengenal satu sama
lain. Bagian - bagian yang dianggap mempengaruhi wajah adalah tulang pipi, hidung, rahang
atas, rahang bawah, mulut, dagu, mata, dahi dan supraorbital.(Hamilah, 2004).
Kraniofasial adalah kesatuan jaringan keras dan jaringan lunak yang tersusun atas tiga
komponen yaitu neurocranium, viscecranium, dan gigi geligi serta jaringan pendukungnya.
tulang penyusun wajah (Spreber, 1991). Pertumbuhan kepala meliputi pertumbuhan cranium
dan tulang wajah. Wajah dapat dibagi tiga bagian yaitu sepertiga bagian atas, sepertiga
bagian tengah dan sepertiga bagian bawah. Bagian atas tersusun atas komponen
1993).Pertumbuhan dan perkembangan kepala sangat menentukan bentuk dan ukuran wajah.
Basis Craniimerupakan penghubung antara kepala dengan wajah, sehingga wajah tidak dapat
lebih lebar dari basis cranii.Tinggi wajah meningkat lebih cepat dibanding lebar wajah sejak
lahir hingga dewasa. Kartilago, septum nasi, tulang wajah bagian atas dan kondilus
mandibula pada bagian tulang wajah menentukan arah pertumbuhan tinggi wajah (Shapiro
dkk, 1983). Peningkatan tinggi wajah merupakan hasil pertumbuhan prosesus alveolar
maksila dan mandibula yang berhubungan dengan erupsi gigi geligi (Bishara, 2001).
Berbagai faktor dapat mempengaruhi bentuk lengkung gigi seperti maloklusi, ukuran
gigi insisivus, rasio ukuran gigi rahang bawah dan rahang atas, bentuk kepala, kebiasaan
1
2
buruk, otot di sekitar mulut dan profil penderita (Bolton, 1958 cit Pambudi, 2005).Graber
(1994) menjelaskan hubungan antara morfologi struktur kraniofasial, bentuk wajah, lebar
dan bentuk lengkung gigi.Raberin dkk (1993) melaporkan bahwa ada hubungan bermakna
antara bentuk dan ukuran wajah terhadap lengkung rahang sedangkan Nabila Anwar
dkk(2001) menyatakan tidak adanya hubungan bentuk wajah dan ukuran lengkung rahang.
Variasi ukuran dan bentuk wajah yang paling besar dipengaruhi oleh 2 tulang maksila
dan mandibula hal ini karena tulang maksila mendukung lengkung gigi atas dan processus
alveolaris dan tulang mandibula mendukung lengkung gigi bawah dan processus
alveolaris.Mandibula adalah bagian wajah yang mempunyai struktur tulang paling kokoh di
antara struktur tulang wajah lainnya dan sangat individual. Setiap orang mempunyai pola
pertumbuhan yang berbeda, sehingga tidak ada satupun manusia yang akan mempunyai
ukuran lengkung gigi dan bentuk lengkung gigi yang sama persis. Pertumbuhan wajah tidak
dapat dipisahkan dari pengaruh perkembangan fungsi rahang, pertumbuhan sinus, kedudukan
dan bentuk serta perkembangan gigi, otot wajah dan faktor-faktor sekelilingnya (Sukadana,
menunjukkan karakteristik lengkung gigi yang berbeda. Menurut ( Moyer 1967) dikenal empat
macam bentuk lengkung gigi yaitu parabola , setengah elips, trapesoid dan U form.Genetik
dan lingkungan yang berbeda juga mempengaruhi perubahan lengkung gigi (Hayder, 2005).
Ukuran lengkung gigi biasanya akan berubah tergantung dari perubahan lebar inter
kaninus,lebar interpremolar, lebar intermolar, panjang dan tinggi lengkung gigi, dan keliling
lengkung gigi (Hussein, 2008; Sangwan, et al, 2011). Bentuk dan ukuran lengkung gigi
baik dari arah transversal dan sagital pada suatu individu berbeda dengan individu lainnya.
(Febrina 1997).
sampai terbentuk secara lengkap periode gigi permanen. Perubahan lengkung gigi pada
2
3
masa tumbuh kembang, sangat dipengaruhi oleh tumbuh kembang dari prosesus alveolaris.
Secara umum lengkung gigi berkembang pada tahap gigi bercampur lalu cenderung stabil
sampai pada gigi tetap. Bishara dkk. (1998) menyatakan bahwa lengkung maksila akan terus
berkembang sampai dengan usia 13 tahun dan pada lengkung mandibula sampai dengan usia
8 tahun. Pertumbuhan maksila berhenti pada usia sekitar 15 tahun untuk wanita, sedangkan
pada pria sekitar usia 17 tahun. Tumbuh kembang lengkung gigi pada mandibula berlangsung
dari usia 4 hingga 8 tahun dan tunbuh kembang pada maksila berlangsung dari usia 4 hingga
13 tahun. Pertumbuhan maksila cenderung lebih stabil hingga dewasa (Cowles, 2008).
Setiap orang memiliki variasi tipe wajah meskipun kembar. Penilaian tipe
karakteristik lengkung gigi yang berbeda. Identifikasi tipe wajah dengan bentuk dan dimensi
lengkung gigi yang sesuai adalah salah satu kunci untuk mencapai bentuk
lengkung gigi yang stabil, fungsional, dan estetis dalam diagnosis dan penyusunan
gigi penting untuk dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan hasil perawatan ortodonti yang
bentuk lengkung gigi. Sukadana (1983) dalam penelitiannya menyatakan bahwa, tipe
wajah manusia berhubungan dengan bentuk kepala dan lengkung gigi. Biasanya
orang dengan bentuk kepala brachychepalic mempunyai tipe wajah euryprosopic dan
bentuk lengkung gigi yang lebar (parabola).Tipe wajah leptoprosopic biasanya mempunyai
lengkung rahang yang menyempit ke dasar apikal (tapered).Salah satu tujuan dari pasien
melakukan perawatan ortodonti adalah untuk mendapatkan keserasian antara tipe wajah
3
4
dengan bentuk lengkung gigi sehingga tercipta kesan yang lebih estetis.Bentuk wajah dan
bentuk lengkung gigi mempunyai hubungan erat, bentuk muka mengalami pertumbuhan
ukuran lengkung gigi tidak tertgantung pada bentuk muka dan kepala tetapi oleh faktor
keturunan
Berbagai faktor dapat mempengaruhi bentuk lengkung gigi seperti maloklusi, ukuran
gigi, ratio ukuran gigi rahang bawah dan rahang atas, bentuk kepala, kebiasaan burukm otot
sekitar mulut, profil penderita dan bentuk wajah. Hubungan antara struktur kraniofasial dan
dimensi lengkung gigi penting untuk dikaji lebih mendalam untuk mendapatkan hasil
gambaran hubungan antara bentuk wajah dengan bentuk lengkung gigi dan ukuran
wajahdengan ukuran lengkung gigi untuk melihat variasi dari bentuk wajah dan bentuk
lengkung gigi dan ukuran lengkung gigi tersebut agar didapat keserasian antara wajah dan
lengkung gigi
B.Permasalahan
antaraukuran dan bentuk wajah dengan ukuran dan bentuk lengkung gigi rahang atas?
C.Keaslian Penelitian
Luizz dkk ( 2014) telah meneliti hubungan antara tipe wajah dan lebar lengkung mandibula
pada oklusi normal mendapatkan hasil dalam penelitiannyabahwa tidak terdapat hubungan
4
5
Simone dkk (2013) yang meneliti ukuran tipe wajah mempengaruhi dimensi vertikal pada
oklusi normal dengan mendapatkan hasil hubungan negatif antara sudut fasial dan jarak
intermolar pada Rahang atas dan rahang bawah dan hubungan antara tinggi jarak inter-molar
D.Tujuan Penelitian
Hubungan antara ukuran dan bentuk wajah dengan ukuran dan bentuk lengkung gigi rahang
atas
E.Manfaat Penelitian
kedokteran gigi anak pada aspek keterkaitan wajah dengan dengan bentuk lengkung gig
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar pertimbangan dalam perawatan kasus
preventif ortho guna mencegah terjadinya kelainan dalam wajah dan lengkung gigi rahang
atas
terutama orang tua anak bahwa wajah berhubungan dengan pertumbuhan lengkung gigi
rahang atas