Anda di halaman 1dari 11

HIGIENE sanitasi

ARPIL J,SKM

Monday, 13 February 2017

INDIKATOR RENCANA KERJA PEMERINTAHAN (RKP) PROGRAM KESLING 2017

1. Jumlah desa yang stop buang air besar sembarangan. Desa yang telah dilakukan verifikasi
oleh kab/kota.

2. Jumlah kabupaten kota sehat. Syaratnya ada forum kota sehat, ada tim pembina kota
sehat dan memiliki minimal dua tatanan.

3. Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang mendapat sertifikat laik sehat.

4. Jumlah Tempat-tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Hasil
Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) minimal 70%. TPM yang wajib IKL seperti sekolah dan
pasar rakyat

5. Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan.

6. Jumlah rumah sakit yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar
Diposkan oleh Arpil Jumawal di 20:04

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Friday, 9 December 2016

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENGAWASAN SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM


(TTU)

I. PENDAHULUAN

Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang) dapat
masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil
maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum
merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap
yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat.

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat –
tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun melakukan
aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi
lingkungan tempat – tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko
penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum
perlu dijaga sanitasinya.

II. LATAR BELAKANG

Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan tempat –
tempat umum di wilayah kerja puskesmas.
B. Tujuan Khusus

1. untuk mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih ) di TTU (Tempat – Tempat Umum)

2. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU

3. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU

4. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU

5. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TTU)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat – tempat umum
(TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VI. SASARAN

1. Tempat ibadah

2. Kantor

3. Sekolah

4. Pasar

5. Pangkas rambut

6. Salon

7. Rumah sakit

8. Pelayanan kesehatan non-rumah sakit

9. Hotel

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan dilaporkan


kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 17:13

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENGAWASAN SANITASI TEMPAT-TEMPAT


PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

I. PENDAHULUAN

Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.

Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah pemantauan
secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan tindakan
atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha
tindak lanjut dari pemeriksaan.

Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta menilai
tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan.

Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan makanan,


pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali, memberi
peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.
II. LATAR BELAKANG

Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang letaknya
cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa penjamah
makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan, missal
menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang
sakit.

Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah makan ,
depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan sabun,
peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan
makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari
hama.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.

B. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan

2. Untuk mengetahui ruangan pengolahan

3. Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan

4. Untuk mengetahui tempat sampah

5. Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan

6. Untuk mengetahui tempat cuci tangan

7. Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)

8. Untuk mengetahui jamban


IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan makanan (TPM).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengelolaan
makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VI. SASARAN

1. Rumah makan

2. Restoran

3. Jasa boga / catering

4. Industri makanan

5. Kantin

6. Warung

7. Makanan jajanan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 17:10

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest


KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PEMERIKSAAN RUMAH DAN SANITASI

I. PENDAHULUAN

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan


terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Menurut WHO rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana
lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan keluarga dan individu.

Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan
sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan,
kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah di lingkungan
sekitarnya.

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. Prasarana lingkungan adalah
kelengkapan dasar fisik lingkungna yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung
dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan
sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja
secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur
sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.

Jadi sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik atau
bersih untuk kesehatan.

II. LATAR BELAKANG

Masih ba

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan tempat –
tempat umum di wilayah kerja puskesmas.
B. Tujuan Khusus

1. untuk mengetahui sanitasi SAB (Sarana Air Bersih ) di TTU (Tempat – Tempat Umum)

2. untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU

3. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU

4. untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU

5. untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TTU)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat – tempat umum
(TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VI. SASARAN

1. Tempat ibadah

2. Kantor

3. Sekolah

4. Pasar

5. Pangkas rambut

6. Salon

7. Rumah sakit

8. Pelayanan kesehatan non-rumah sakit

9. Hotel

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan dilaporkan


kepada kepala puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota

Diposkan oleh Arpil Jumawal di 17:03

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS

I. PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat
yang optimal ( UU Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009). Untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai program / kegiatan telah dan akan dilaksanakan / dikembangkan baik oleh
pemerintah, swasta maupun masyarakat. Sesuai dengan penjelasan dalam Undang –
undang Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009 yang dimaksud dengan Penyehatan Air meliputi
pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal tersebut , maka seharusnya air bersih yang digunakan selain harus
mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis, maupun kimia.
Persyaratan kualitas tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang
Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air, maka diperlukan suatu tindak lanjut
pengawasan berupa pengambilan contoh air untuk dilakukan pemeriksaan dilaboratorium
guna mengetahui kualitas bakteriologisnya.

II. LATAR BELAKANG

Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam pengamanan


kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

B. Tujuan Khusus

Terpantaunya kualitas air minum melalui upaya pengawasan :

1. Diketahuinya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan

2. Meningkatnya kualitas air melalui upaya perbaikan

3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 perkenalan menerangkan maksud kunjungan

2 pengamatan melakukan pengamatan terhadap sumber dan sarana air bersih

3 Pengambilan melakukan pengambilan sampel air pada sarana yang memiliki


sampel tingkat resiko sedang dan rendah

4 kesimpulan menyampaikan kesimpulan dan saran kepada pemilik sarana

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan ini dengan cara pengambilan sampel air langsung pada
sarananya, yang dilakukan tiap tiga bulan sekali sesuai jadwal yang ditentukan oleh dinas
kesehatan.

VI. SASARAN
Sarana air bersih yang dimiliki masyarakat baik secara pribadi maupun yang dipakai secara
umum seperti; sumur gali, perlindungan mata air, dan perpipaan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan J F M A M J J A S O N D

Pengambilan √ √ √ √
sampel

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Penanggung jawab program melakukan pencatatan setiap melaksanakan kegiatan dan


pelaporan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan setiap 3 bulan
sekali.

Anda mungkin juga menyukai