Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ARALLE
alamat : Poros Mamasa – Mamuju No. Tlp. Kel.Aralle Kec. Aralle Kab.Mamasa 91362
email : arallepkm@gmail.com

LAPORAN KAJI HASIL KAJI BANDING PUSKESMAS

ARALLE TAHUN 2018

I. Pendahuluan
Pencapaian derajat kesehatan yang optimal dibidang kesehatan pada saat ini
diupayakan melalui perbaikan mutu pelayanan di fasilitas tingkat pertama. Puskesmas
merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab dalam menyediakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan di wilayah daerah tertentu.
Upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan harus diselenggarakan
secara berkualitas adil, merata dan bermutu sehingga derajat kesehatan masyarakat menjadi
lebih baik. Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk serta dipihak lain tata
cara penyelenggaraan sesuai dengan standar kode etik profesi yang telah di tetapkan.
Tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan
bermutu menjadi salah satu daya pacu FKTP untuk berlomba dalam memperoleh pengakuan
bagi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Akreditasi FKTP merupakan pengakuan
yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah memenuhi standar akreditasi yang berlaku berdasarkan rekomendasi
surveior pada survei akreditasi di lapangan.
Kualitas dan kinerja dalam penyelenggaraan upaya kesehatan akan dicapai jika
penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut dikelola dengan baik sesuai dengan standar dan
pedoman penyelenggaraan yang ada, dan dilakukan perbaikan mutu dan kinerja
berkesinambungan.

II. Latar Belakang


Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat harus memperhatikan standar
struktur, standart proses penyelenggaraan dan standar hasil. Indikator kinerja upaya
kesehatan perlu ditetapkan, distandarkan dan diukur secara periodik, dianalisis sebagai dasar
untuk melakukan upaya perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, sistem akreditasi
Puskesmas yang mengacu pada pelayanan berfokus pada pasien serta kesinambungan
pelayanan dan menjadikan keselamatan pasien sebagai standar utama. Peningkatan mutu
kinerja dapat dilakukan dengan kegiatan kaji banding.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan kaji banding mengenai mutu program UKM
2. Tujuan Khusus
1. Menganalisis input pelaksanaan progam P2P dan promkes
2. Menganalisis proses kegiatan, Program P2P dan Program Promkes.
3. Menganalisis mengenai hasil progam P2P dan progam promkes
4. Melakukan survey berkaitan dengan kegiatan P2P dan promkes
5. Melakukan dokumentasi-dokumentasi terkait kegiatan Puskesmas
6. Menganalisis inovasi dalam kegiatan P2P dan promkes
7. Menganalisis kendala-kendala dalam kegiatan P2P dan promkes
8. Melakukan dokumentasi-dokumentasi terkait kegiatan P2P dan promkes
3. Hasil Kegiatan Kaji Banding
Kaji banding dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2018, dilaksanakan di Puskesmas Banggae
I hasil kegiatan kaji banding adalah:
a. P2P (TB)
Hasil Kaji Banding Puskesmas Banggae I Puskesmas Aralle
Petugas yang Perawat, dokter, bidan Perawat, dokter, bidan
terlibat dalam kelurahan, kader desa
kegiatan TB
Kegiatan TB Pertemuan PMO di Penemuan kasus pasif
Puskesmas yang (kasus ditemukan di
dilakukan setiap bulan poli umum)
Penemuan kasus aktif
oleh kader dan Bidan
desa

Ada poli TB Pemeriksaan dilakukan


di Poli umum saat
minum obat dilakukan
di ruangan TB yang
bergabung dengan poli
Kusta, gizi dan kesling

Pengorganisasian Petugas TB melakukan Koordinasi dilakukan


dalam menjalankan koordinasi dengan bidan pada saat ditemukan
kegaiatan kelurahan, dan kader. kasus TB
Koordinasi dilakukan
dengan rentan waktu
harian, mingguan dan
Hasil Kaji Banding Puskesmas Banggae I Puskesmas Aralle
bulanan
Evalusasi Progam Waktu evaluasi dilakukan Evaluasi dilakukan tiap
setiap hari (morning hari senin dan kamis,
report), mingguan, dua dan bulanan pada saat
mingguan dan satu mini lokakarya
bulan. Evaluasi dilakukan
oleh Kepala Puskesmas
dengan Pemegan progam
TB
Hasil pencapaian Progam Hasil pencapaian
96% progam 68%
Hambatan Tidak ada hambatan Kegiatan penemuan
dalam menjalankan kasus aktif belum
progam TB berjalan

b. Promkes
Hasil Kaji Banding Puskesmas Banggae I Puskesmas Aralle
Petugas yang Pemegang promkes, Pemegang progam,
terlibat dalam bidan, perawat bidan, perawat, dokter,
kegiatan Promkes gizi, Kesling, Lab, dan
kader
Kegiatan Promkes Penyuluhan dan kegiatan Penyuluhan di dalam
posyandu gedung dan luar
gedung
Pembinaan Posyandu

Kegiatan rumah bebas


rokok

Pengorganisasian Kegiatan promkes Perorganisasian


dalam menjalankan melakukan kordinasi dilakukan dilakukan
kegaiatan dengan semua petugas sebelum dan seseudah
yang terlibat dengan kegiatan promkes
kegiatan promkes (penyuluhan dan
pembinaan Posyandu).
Untuk kegiatan bebas
rokok pengorganisasian
dilakukan dengan
melibatkan Petugas
kelurahan, kader , RT
dan RW
Evalusasi Progam Evalusasi progam Evaluasi progam
dilakukan setiap bulan dilakukan dengan
interval harian,
mingguan dan bulanan
Hambatan Petugas promkes adalah -
bidan sehingga banyak
tugas yang double
Hasil Kaji Banding Puskesmas Banggae I Puskesmas Aralle
sehingga banyak kegiatan
yang tidak terselaikan

4. Analisa
Berdasarkan hasil kaji banding yang dilakukan maka kegiatan yang dapat dilkukan untuk
dapat meningkatkan kinerja TB dan Promkes adalah:
a. TB
Kegiatan TB yang dapat diambil dan diterapkan dari Puskesmas Batu Ceper adalah:
1) Pertemuan PMO
2) Penemuan kasus aktif oleh kader
3) Monitoring evaluasi yang dilakukan mulai dari harian-bulanan

b. Promkes
Berdasarkan hasil kaji banding yang dilakukan di Puskesmas Banggae I, dari kegiatan
promkes tidak ada kegiatan yang dapat diambil dan diterapkan di Puskesmas Aralle,
dikarenakan kegiatan Promkes yang ada di Banggae I hanya melakukan penyuluhan
dan Posyandu.
5. Kesimpulan
Hasil kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja progam TB adalah penemuan
kasus aktif oleh kader

Anda mungkin juga menyukai