Anda di halaman 1dari 23

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen : SPO/UKP-LAB/01 Ditetapkan Oleh


No. Revisi : 00 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Tata cara permintaan pemeriksaan adalah mekanisme yang harus dipatuhi oleh tenaga
kesehatan yang berkompeten dibidangnya masing-masing disaat melakukan permintaan
pemeriksaan yang dilakukan secara tertulis dengan cara mengisi format/lembaran yang telah
disediakan.
2. Tujuan Agar seluruh tenaga kesehatan mematuhi prosedur tetap disaat melakukan permintaan
pemeriksaan.
3. Kebijakan SK. No. /UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Unit Laboratorium
Puskesmas Tarakan.
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta. 1992.
5. Prosedur / Langkah-
langkah 1. Tenaga kesehatan yang akan meminta pemeriksaan terlebih dahulu mengisi identitas
pasien (nama, tanggal lahir, nomor rekam medik) yang akan diperiksa.
2. Selanjutnya, permintaan pemeriksaan ditulis pada kolom dalam lembaran/format yang
telah disediakan dengan tulisan dan huruf yang jelas.
3. Setelah mengisi permintaan, tenaga kesehatan dimaksud selanjutnya membubuhi
nama, waktu dan tanda tangannya.
4. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan penulisan permintaan , maka dapat
dilakukan pembetulan.
5. Pembetulan tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa
menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf yang bersangkutan.
6. Unit Terkait
Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, UGD
PENERIMAAN DAN PENGAMBILAN SPESIMEN
No. Dokumen : SPO/UKP-LAB/02 Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/3 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Pengambilan spesimen merupakan langkah awal yang sangat menentukan hasil pemeriksaan dalam
rangka memperoleh jawaban yang menentukan penyebab infeksi.
Pengambilan sampel terdiri dari sampel darah, dahak dan sampel urine.
Sampel darah ada 2 yaitu darah kapiler dan darah vena.
Sampel Urine terbagi 3 yaitu sampel urine sewaktu, urine pagi dan urine postprantial
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pengambilan sample pasien untuk pemeriksaan.
3. Kebijakan SK. /UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Unit Laboratorium
Puskesmas Tarakan.
4. Referensi 1. Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas.
Jakarta. 1992.
2. Biomed, Chairlan M. Lestari, Estu. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium
Kesehatan. Jakarta. 2011.
5. Prosedur / 1. Menyiapkan alat dan bahan
Langkah-langkah a. Alat : lancet steril, pipet kapiler, pot (tempat urine dan dahak).
b. Bahan : tisu/kertas, alkohol 70%, jarum disposibel 2,5ml dan 5 ml
2. Instruksi :
DARAH
a. Darah Kapiler
1) Bersihkan tempat yang akan ditusuk (ujung jari) dengan kapas alkohol 70% Biarkan
sampai kering
2) Peganglah bagian yang akan ditusuk jarum supaya rasa nyeri berkurang
3) Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril pada jari, tusuk dengan arah tegak lurus
pada garis-garis sisik jari.
4) Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai tissue/kertas, saring
tetesan yang berikutnya boleh di pakai untuk pemeriksaan
5) Beri identitas pada sampel
b. Darah Vena
1) Bersihkan tempat/ bagian yang akan diambil, dengan alkohol 70% dan biarkan sampai
kering.
2) Jika memakai Vena Fossa Lugiti, pasanglah ikatan pemendung pada lengan atas
3) Mintalah pasien mengepal dan membuka tangannya berulang kali agar vena jelas
terlihat.
4) Tegangkan kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak dapat
bergerak.
5) Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan kanan sampai ujung
PENERIMAAN DAN PENGAMBILAN SPESIMEN
No. Dokumen : SPO/UKP-LAB/02 Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 2/3 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

5. Prosedur / jarum masuk ke dalam vena


Langkah-langkah 6) Lepaskan/renggangkan pembendung dan perlahan-lahan tarik penghisap semprit
sampai jumlah darah yang dikehendaki di dapat
7) Lepaskan pembendung jika masih terpasang
8) Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dan semprit itu
9) Mintalah kepada pasien agar tempat tusukan di tekan selama beberapa menit
dengan kapas tadi
10) Angkatlah jarum dari semprit
11) Alirkanlah darah ke dalam wadah/tabung yang tersedia melalui dinding, tidak boleh
disemprotkan
12) Beri identitas pada sampel

c. Urine
Sampel urine terbagi 3 yaitu sampel urine sewaktu, urine pagi dan urine postprantial
1) Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak
ditentukan secara khusus.
2) Urine pagi adalah urine yang dikeluarkan pertama kali setelah bangun tidur
3) Urine postprantial adalah urine yang pertamakali dikeluarkan 1 ½ -3 jam setelah
makan.
Cara penampungan urine :
1) Berikan wadah tempat penampungan urine
2) Pasien diminta untuk mengambil contoh urine ke kamar kecil/toilet sesuai yang
dikehendaki (Sewaktu, Pagi atau Postprantial) dan jenis pemeriksaan
3) Pasien diminta untuk menyerahkan urine yang diminta ke laboratorium
4) Beri identitas pada sampel
d. Dahak
Pengambilan Sample dahak pasien dilakukan 3 kali yaitu dahak Sewaktu – Pagi –
Sewaktu ( SPS ), ini dilakukan untuk kenyamanan penderita
( S ) Sewaktu: hari 1
1) Kumpulkan spesimen pertama pada saat penderita berkunjung ke puskesmas
2) Beri pot dahak pada saat penderita pulang untuk keperluan pengumpulan dahak
pada pagi hari kedua
( P ) Pagi: hari ke-2
Penderita mengumpulkan dahak di rumah pada pagi hari segera setelah
PENERIMAAN DAN PENGAMBILAN SPESIMEN
No. Dokumen : SPO/UKP-Lab/02 Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 3/3 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

5. Prosedur / bangun tidur dan bawa ke laboratorium.


Langkah-langkah ( S ) Sewaktu: hari ke-2
Kumpulkan dahak untuk yang ke tiga pada saat penderita kembali ke laboratorium
pada hari ke dua dengan membawa dahak pagi.
Cara pengumpulan Dahak :
Menjelaskan pada pasien cara pengumpulan dahak sbb:
1) Tarik napas dalam-dalam 2 sampai 3 kali
2) Batuk-kan dengan keras dari dalam dada
3) Letakkan pot yang sudah dibuka dekat dengan mulut dan keluarkan dahak ke
dalam pot
4) Tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya.
6. Dokumen terkait Form permintaan pemeriksaan laboratorium, Form hasil pemeriksaan, Register laboratorium
7. Unit terkait Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, KIA, UGD.
PENYIMPANAN REAGEN
No. Dokumen : SPO/UKP-LAB/03 Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/2 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penyimpanan reagen agar hasil pemeriksaan tepat dan efektif di unit
penunjang laboratorium.
3. Kebijakan SK. /UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Unit Laboratorium
Puskesmas Tarakan.
4. Referensi 1. Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta.
1992.
2. Biomed, Chairlan M. Lestari, Estu. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan.
Jakarta. 2011.
5. Prosedur / Langkah- a. Alat : tempat penyimpanan.
langkah b. Bahan : semua reagen.
c. Instruksi :
1. Alkohol 70%
a. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada tempat yang dingin
terlindung dari cahaya matahari.
b. Wadah : Botol plastik / gelas tembus pandang

2. Larutan Asam Hidroklorida/HCL O.IN


a. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada tempat yang dingin,
terlindung dari cahaya matahari, temperatur 30C.
b. Wadah : Botol plastik / gelas tembus pandang

3. Larutan Carbol Fuchsin


a. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada tempat yang dingin
terlindung dari cahaya matahari.
b. Wadah : Botol gelas warna coklat.

4. Larutan Methylen Blue 0,3 %


a. Penyimpanan: Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada temperatur kamar dan
terlindung dari cahaya matahari.
b. Wadah : Botol plastik / gelas tembus pandang.

5. Larutan Eosin 2%
a. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada tempat terlindung dari
cahaya matahari dan temperature 30C.
b. Wadah : Botol gelas berwarna coklat
PENYIMPANAN REAGEN
No. Dokumen : SPO/ SPO/UKP-LAB/03 Ditetapkan Oleh

No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan


SPO Tanggal Terbit : 01-08-2015

Halaman : 2/2 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

5. Prosedur / Langkah-
langkah 6. Larutan NaCl 3,8 % (Natrium Clorida)
a. Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada temperatur kamar
terlindung dari cahaya matahari.
b. Wadah : Botol gelas berwarna coklat
7. Urin Strip
Simpan pada suhu 15C-30C, jangan simpan Strip di dalam lemari es/pembeku dan
tutup botol rapat-rapat.

8. SGOT / SGPT
Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas kadaluarsa.

9. UREUM
Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas ED / kadaluarsa.

10. CHOLESTROL
Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas ED / kadaluarsa.

11. GLUKOSA
Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas ED / kadaluarsa.

12. URIC ACID


Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas ED / kadaluarsa.

13. TRIGLISERID
Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas ED / kadaluarsa.

14. CREATININ
Simpan reagensia pada suhu 18C - 20C stabil sampai batas kadaluarsa.

15. REAGEANSIA WIDAL


Simpan reagensia pada suhu 2C - 8C stabil sampai batas kadaluarsa.

6. Dokumen terkait
7. Unit terkait Laboratorium.
PEMERIKSAAN PENGUKURAN SASARAN MUTU LABORATORIUM
No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Error Rate atau Angka Kesalahan Baca : yaitu angka kesalahan laboratorium yang menyatakan
presentase kesalahan pembacaan slide / sediaan yang dilakukan oleh laboratorium pemeriksa
pertama setelah diuji silang ( cross check ) oleh BLK atau laboratorium rujukan lain dimana
kesalahan < 5 % dari pemeriksaan sebelumnya .
Pengukuran Sasaran Mutu Laboratorium (Error Rate < 5%).
Cara Pengambilan Data
 Setiap 3 bulan sekali, hasil pemeriksaan BTA di kirim ke Sudinkesmas Jakarta Selatan untuk
diteruskan ke laboratorium Dinas Kesehatana DKI Jakarta
 Hasil diperoleh dari Dinas kesehatan DKI Jakarta yang akan dikirim balik ke Puskesmas, melalui
Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Selatan
 Jumlah spesimen yang dikirim ke Sudin Kesmas yaitu :
~ Semua spesimen BTA yang Positif di kirim untuk crosscheck
~ Spesimen yang negatif di kirim 10 % dari semua BTA untuk crosscheck

Formula Rumus
Pengukuran dilakukan oleh Laboratorium Dinas kesehatan DKI Jakarta :

Jumlah sediaan positif palsu + jumlah sediaan negatif palsu x 100 %


Jumlah seluruh sediaan yang di cross check

Penanggung Jawab Sasaran Mutu :


1. Pengukuran dilakukan oleh : Petugas laborat : Subkoordinator Laborat
2. Pelaporan triwulanan sasaran mutu : Subkoordinator Laborat
Target semua dapat berubah setiap tahun, ditetapkan dalam sasaran mutu unit di setiap
ruangan .
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pengukuran sasaran mutu di unit penunjang laboratorium.
3. Kebijakan SK. /UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Unit Laboratorium
Puskesmas Tarakan.
4. Referensi 3. Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas.
Jakarta. 1992.
4. Biomed, Chairlan M. Lestari, Estu. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium
Kesehatan. Jakarta. 2011.
6. Dokumen terkait a. Form pemeriksaan laboratorium
b. Register laboratorium
c. Register Laboratorium Pemeriksaan TB( TB 04 ).
d. Daftar Spesimen yang dikirim
e. Bukti pengiriman ke Sudinkes
f. Hasil pemeriksaan Cross Check dari Sudinkes
g. Laporan triwulanan pencapaian sasaran mutu
7. Unit terkait Laboratorium.

PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM


No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menjamin ketepatan dan ketelitian hasil pemeriksaan sediaan hapus
dahak di unit penunjang laboratorium.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur / A. Alat : mikroskop.
Langkah-langkah B. Bahan : specimen.
C. Instruksi :
1. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang diadakan instansi Sudinkesms/Dinas
Kesehatan/Lainnya
2. Pelaksanaan pemantapan mutu internal
Persiapan penderita :
a) Pengambilan dan penanganan spesimen sesuai prosedur
b) Pemeliharaan alat / mikroskop
c) Pemantauan suhu kulkas
d) Uji kualitas reagen / larutan pewarna
e) Penyusunan protab
f) Pencatatan sistem pelaporan
3. Melakukan validasi pemeriksaan / cross check
4. Melaksanakan audit internal
5. Mengikuti kegiatan pemantapan mutu internal
6. Melaksanakan instruksi pembuatan reagen zinch nealson yang benar

6. Dokumen Terkait 1. Buku register laborat


2. Semua Petunjuk kerja dan prosedur klinis
3. Bukti pelatihan
4. Hasil Validasi pemeriksaan
5. Kartu Pemeliharaan Barang
7. Unit terkait Laboratorium.
PEMANTAPAN URINE
No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan urine lengkap di unit penunjang laboratorium.
3. Kebijakan SK. /UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Unit Laboratorium
Puskesmas Tarakan.
4. Referensi 5. Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas.
Jakarta. 1992.
6. Biomed, Chairlan M. Lestari, Estu. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium
Kesehatan. Jakarta. 2011.
5. Prosedur / Langkah- D. Alat : pot, botol.
langkah E. Bahan : specimen urine dan strip urine.
F. Instruksi :
1. Minta form pemeriksaan atau surat pengantar dan bukti pembayaran
2. Baca permintaan pemeriksaan laboratorium
3. Ambil sampel urine sesuai prosedur klinis
4. Pasien dipersilahkan menunggu sesuai waktu tunggu
5. Keluarkan strip dari botol dan tutup botol itu kembali rapat-rapat secepat mungkin.
6. Periksa strip tersebut, perubahan warna pada daerah reagen strip tersebut
menandakan strip tersebut tidak dapat digunakan lagi.
7. Celupkan strip seluruhnya selama tidak lebih dari 1 detik ke dalam spesimen yang
baru diaduk dengan baik.
8. Tidak diendapkan secara mekanis, urin yang berlebihan pada strip uji dapat
memberi hasil salah.
9. Bandingkan hasil pemeriksaan dengan cermat terhadap teal warna pada etiket
botol
10. Pembacaan yang tepat 30-60 detik adalah penting untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Dengan membandingkan pada warna standar yang tersedia pada etiket
botol.
11. Pegang strip dalam posisi datar untuk menghindari kemungkinan interaksi antara
zat kimia dengan urine yang berlebihan.
6. Dokumen Terkait 1. Form pemeriksaan laboratorium
2. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas )
3. Form hasil pemeriksaan urine
4. Register laborat
7. Unit terkait Laboratorium, Poli Umum, KIA.
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Pemeriksaan golongan darah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara
menggunakan kaca objek dan dengan memakai kartu golongan darah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan golongan darah untuk mengetahui golongan
darah seseorang.
3. Kebijakan SK. /UPTD.PKM.TAR/TU/VIII/2015. Kebijakan Pelayanan Klinis di Unit Laboratorium
Puskesmas Tarakan.
4. Referensi 7. Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas.
Jakarta. 1992.
8. Biomed, Chairlan M. Lestari, Estu. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium
Kesehatan. Jakarta. 2011.
5. Prosedur / Langkah- A. Alat :
langkah  Objeck glass/ kaca objek.
 Kartu golongan darah.
 Batang pengaduk

B. Bahan :
1. Spesimen darah
2. Reagen anti A monoclonal
3. Reagen anti B monoclonal
4. Reagen anti AB monoclonal
5. Reagen anti D (IgG/ IgM Blend)/ Rhesus

C. Instruksi :
Dengan Kaca Objek
1. Taruh disebelah kiri kaca objek 1 tetes serum Anti A.
2. Taruh disebelah kanan 1 tetes serum Anti B.
3. Teteskan setetes darah kepada serum Anti A dan serum Anti B
4. Campur dengan batang pengaduk
5. Goyangkan kaca dengan membuat gerakan lingkaran.
6. Perhatikan adanya aglutinasi dengan mata belaka.
7. Pastikan juga pendapat itu dengan menggunakan mikroskop.

Dengan Kartu Golongan Darah


1. Teteskan darah pada masing kotak yang tersedia di Kartu Golongan Darah
2. Teteskan satu tetes anti sera A, B, AB dan anti rhesus diatasnya
3. Aduk dengan batang pengaduk
4. Goyangkan dengan gerakan melingkar

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH


No. Dokumen : SPO/ Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

5. Prosedur / Langkah- 5. Lihat adanya aglutinasi dengan mata telanjang


langkah 6. Tafsiran Hasil (+ Aglutinasi)

ANTI A ANTI B ANTI AB


Golongan Darah
- - -
O
+ - +
A
- + +
B
+ + +
AB
6. Dokumen Terkait 1. Form pemeriksaan laboratorium
2. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas )
3. Form hasil pemeriksaan darah
4. Register laborat
7. Unit terkait Laboratorium, Poli Umum, KIA.
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan kadar haemoglobin dalam darah
seseorang.
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta.
1992.
5. Prosedur / Langkah- A. Alat :
langkah 1. Automatic Electric Haemoglobin meter ( HbMeter).
2. Tabung reaksi kecil.
3. Rak tabung reaksi
4. Mikropipet 1000 ul
5. Mikropipet 500 ul
6. Mikropipet 10 ul
7. Yellow tip dan blue tip
B. Bahan :
1. Spesimen darah
2. Reagen Haemoglobin Cianida
C. Instruksi :
1. Hidupkan alat dan kemudian hisap aquades untuk membilas alat dengan
menekan tombol TEST, biarkan 30 menit dan alat bisa mulai beroperasi.
2. Tekan tombol TEST, hisap aquadest. Kemudian tekan tombol PRESET ZERO,
maka alat akan memulai dengan angka 0.Hal ini bisa dilakukan beberapa kali
dalam sehari.
3. Ambil 20 ul sampel darah, masukkan ke dalam 5 ml reagen atau 10 ul darah
ke dalam 2,5 ml reagen, campur merata dan biarkan selama 5 menit.Tekan
tombol TEST, hisap sampel tersebut.Bilas dengan aquadest.
4. Baca hasil/ kadar haemoglobin yang tertera pada alat tersebut.

6. Dokumen Terkait 1. Form pemeriksaan laboratorium.


2. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas ).
3. Form hasil pemeriksaan .
4. Register laborat
7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum, KIA.
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Pemeriksaan tes kehamilan adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang hamil atau
tidak.
Tes haruslah disimpan pada suhu 2-25ºC (jangan dibekukan) berlaku sampai tanggal kadaluarsa.
Urin haruslah ditampung dalam wadah pot yang bersih dan kering
Urin pertama pada pagi hari akan memberikan hasil yang terbaik karena mengandung konsentrasi
HCG yang tertinggi.
Sampel urin yang keruh atau menunjukkan adanya zat pada dalam jumlah yang besar sebaiknya di
saring atau didiamkan beberapa saat sampai jernih sebelum dilakukan analisa.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan tentang hamil atau tidaknya seseorang di unit
penunjang laboratorium.
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta. 1992.
5. Prosedur / 1. Baca form pemeriksaan laboratorium.
Langkah- 2. Ambil sampel urine sesuai prosedur klinis.
langkah 3. Letakkan alat test kehamilan pada permukaan datar.
4. Ambil contoh urine dengan menggunakan pipet kecil.
5. Teteskan 3 tetes ( 90 mikron ) contoh urine pada lubang sampel.
6. Tunggu 5 – 30 menit.
7. Baca hasil test kehamilan.
8. Tulis hasil pada form hasil pemeriksaan dan buku register.
9. Pasien diminta tanda tangan pada buku register laborat.
10. Berikan pada pasien

6. Dokumen 1. Form pemeriksaan laboratorium.


Terkait 2. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas ).
3. Form hasil pemeriksaan .
4. Register laborat
7. Unit Terkait Laboratorium, KIA.
PENGOPERASIAN PHOTEMETER
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/2 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001
1. Pengertian Photometer merupakan alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah ( kholesterol,
asam urat, trigliserid, SGOT, SGPT, dll )
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menggunakan photometer 5010 di unit penunjang laboratorium.
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta.
1992.
5. Prosedur / Langkah- A. Alat : Photemeter 5100.
langkah B. Bahan : specimen.
C. Instruksi :
a. Sambungkan kabel ke aliran listrik
b. Tekan tombol on / off di bagian belakang kiri alat untuk menghidukan
c. Dilayar akan terlihat petunjuk untuk diikuti
d. Masukkan kode pemeriksaan yang telah disetting sebelumnya, jika dilayar
tertulis : Metode
e. Kode pemeriksaan :
 Angka 20 : Cholesterol
 Angka 21 : Trigliserid
 Angka 22 : Asam Urat
 Angka 24 : SGOT
 Angka 25 : SGPT
f. Tekan tombol Enter ( tertulis Jenis Pemeriksaan )
g. Tekan Enter ( tertulis nama pengguna)
h. Tekan Enter ( Lampau standar 0 / Tidak, 1 / Ya )
i. Pilih / Tekan 0 bila tidak menggunakan lampu standar, 1 bila memakai lampu
standar 6,9. Jika ditekan 0, akan terlihat dilayar blanko 0, maka masukkan
tabung yang berisi aquadest ke dalam selang dan pencet tombol zero
j. Kemudian ukur blanko dengan menekan knop di belakang selang, maka hasil
blanko akan tertulis di layar
k. Selanjutnya tertulis di layar, blanko R
l. Siapkan blanko reagen , masukkan ke dalam selang penghisap
m. Tekan knop di belakang selang maka hasil blanko reagen tertulis di layar
n. Dilayar tertulis : ukur standar, maka siapkan larutan standar untuk masing-
masing pemeriksaan, masukkan ke dalam selang penghisap
o. Tekan knop di belakang selang, maka hasil standar akan tertulis di layar
PENGOPERASIAN PHOTEMETER
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/2 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001
5. Prosedur / Langkah- p. Dilayar tertulis ukur sampel, maka sampel yang telah disiapkan dimasukkan ke
langkah selang penghisap dan tekan knop di belakang selang, maka hasil pemeriksaan
q. Tekan knop di belakang selang, maka hasil standar akan tertulis di layar
r. Dilayar tertulis ukur sampel, maka sampel yang telah disiapkan dimasukkan ke
selang penghisap dan tekan knop di belakang selang, maka hasil pemeriksaan
akan tertulis dilayar.
s. Bilas dengan aquadest.
t. Catat hasil pemeriksaan di lembar hasil dan berikan pada pasien dan catat pada
buku register.

6. Dokumen Terkait 1. Form pemeriksaan laboratorium.


2. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas ).
3. Form hasil pemeriksaan .
4. Register laborat.
5. Kartu pemeliharaan alat.
7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum, KIA.
PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM (BTA)
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa (adanya kuman TBC atau tidak),
menilai kemajuan pengobatan dan menentukan tingkat penularan penyakit TB Paru.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan BTA.
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta.
1992.
5. Prosedur / A. Alat
Langkah-langkah  Kaca Obyek glass
 Sengkelit / Ose / lidi
 Lampu spiritus / lampu bunsen
 Penjepit/Fiksasi
 Rak pewarnaan
 Rak pengering
 Botol berisi alkohol dan pasir
 Bahan
 Sputum
 Reagen Ziehl Neelsen
 Instruksi :
Pengambilan Sample dahak pasien dilakukan 3 kali yaitu dahak Sewaktu – Pagi –
Sewaktu
( SPS ), ini dilakukan untuk kenyamanan penderita.

( S ) Sewaktu: hari ke-1


 Kumpulkan spesimen pertama pada saat penderita berkunjung ke puskesmas
 Beri pot dahak pada saat penderita pulang untuk keperluan pengumpulan dahak
pada
pagi hari kedua.

( P ) Pagi: hari ke-2


 Penderita mengumpulkan dahak di rumah pada pagi hari segera setelah bangun
tidur dan bawa ke laboratorium.
PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM (BTA)
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001
5. Prosedur / ( S ) Sewaktu: hari ke-2
Langkah-langkah  Kumpulkan dahak untuk yang ke tiga pada saat penderita kembali ke
laboratorium
pada hari ke dua dengan membawa dahak pagi.
Cara pengumpulan Dahak :
Menjelaskan pada pasien cara pengumpulan dahak sbb:
 Tarik napas dalam-dalam 2 sampai 3 kali
 Batuk-kan dengan keras dari dalam dada
 Letakkan pot yang sudah dibuka dekat dengan mulut dan keluarkan dahak ke
dalam
Pot.
 Tutup pot dengan rapat dengan cara memutar tutupnya.

Pembuatan preparat dan pewarnaan dengan Metode ZIEHL NEELSEN :


 Letakkan dahak pada kaca obyek
 Buat lingkaran ± 1 cm diatas kaca objek
 Ratakan sediaan dengan menggunakan sengkelit, jangan terlalu tebal
 Fiksasi sediaan di atas lidah api sampai terlihat kering.
 Warnai sedian dengan zat pewarna Ziehl Neelsen.
 Letakan sediaan di atas rak pertama
 Tuang larutan carbol fuchsin sampai menutupi seluruh sediaan.
 Panasi sediaan secara hati-hati diatas api selama 3’ sampai keluar uap, tetapi
jangan
sampai mendidih lalu biarkan selama 5’
 Cuci dengan aquadest / air mengalir
 Tuang HCL alkohol 3% sampai warna merah dari fuchsin hilang, tunggu 2’
 Cuci dengan air
 Tuangkan larutan Methylene Blue 0,1 % tunggu 10 – 20 “
 Cuci dengan air mengalir
 Keringkan di rak pengering
 Siap dibaca di bawah mikroskop.

Pembacaan Hasil BTA


 Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan skala
IUATLD.
PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM (BTA)
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001
5. Prosedur /  Tidak ditemukan BTA dalam 100 Lapang pandang, disebut Negatif ( - )
Langkah-langkah  Ditemukan 1 – 9 BTA dalam 100 Lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan.
 Ditemukan 10 – 99 BTA dalam 100 Lapang pandang, disebut + atau ( 1 + )
 Ditemukan 1 – 10 BTA dalan 1 Lapang pandang, disebut ++ ( 2 + ), minimal dibaca
50
lapang pandang.
 Ditemukan > 10 BTA dalam 1 Lapan pandang, disebut +++ atau ( 3 + ), minimal
dibaca 20 lapang pandang.

6. Dokumen Terkait a. Form pemeriksaan laboratorium.


b. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas ).
c. Form hasil pemeriksaan .
d. Register laborat.
e. Register Laboratorium Pemeriksaan TB( TB 04
7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, KIA.
PEMERIKSAAN GULA DARAH
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001
1. Pengertian Pemeriksaan gula darah ada 2 macam yaitu gula darah sewaktu dan gula darah puasa
Pengambilan sampel untuk gula darah sewaktu dapat dilakukan kapan saja tanpa pasien
harus puasa sebelumnya
Pengambilan sampel untuk gula darah puasa dilakukan 2x pada pasien, pertama pada
waktu puasa dan kedua dilakukan pada waktu 2 jam sesudah makan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan tentang kadar gula dalam darah seseorang
di unit penunjang laboratorium.
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta.
1992.
5. Prosedur / A. Alat : alat cek gula darah digital (sure step plus), lancet, kapas alkohol.
Langkah-langkah B. Bahan : spesimen darah.
C. Instruksi :
 Meminta form pemeriksaan laboratorium / surat pengantar laborat dan bukti
pembayaran yang sudah di cap lunas.
 Membaca permintaan pemeriksaan laboratorium.
 Pasien di persilahkan duduk.
 Ambil sampel darah sesuai prosedur klinis .
 Lalu segera masukan ke alat gula darah digital ( sure step plus ).
 Tunggu sampai angka keluar.
 Baca hasil pemeriksaan.
 Tulis pada form hasil pemeriksaan dan buku register.
 Pasien diminta tandatangan pada buku register tanda bukti pengambilan hasil.
 Pasien diminta kembali ke dokter
6. Dokumen Terkait 1. Form pemeriksaan laboratorium.
2. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( luar Puskesmas ).
3. Form hasil pemeriksaan .
4. Register laborat
7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, KIA.
NILAI STANDAR LABORATORIUM
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan dalam membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium seseorang dengan
nilai standar.
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta.
1992.
5. Prosedur / D. Alat : semua alat pemeriksaan di laboratorium.
Langkah-langkah E. Bahan : spesimen darah, urine, dan dahak.
F. NIlai standar :
a. CHOLESTEROL Nilai normal : < 200 (mg/dL)
b. TRIGLISERIDA Nilai normal : 36 – 165 (mg/dL)
c. URIC ASID Nilai normal : 2,5 – 7,7 (mg/dL)
d. UREUM Nilai normal : 15 – 38 (mg/dL)
e. CREATIN Nilai normal : 0,4 – 1,4 (mg/dL)
f. SGOT Nilai normal: 37°C :< 40 (IU/L)
30°C :< 28 (IU/L)
g. SGPT Nilai normal : 37°C :< 38 (IU/L)
30°C :< 26 (IU/L)
h. GULA DARAH SEWAKTU Nilai normal: 70 – 160 (mg/dL)
i. GULA DARAH PUASA Nilai normal: 70 – 110 (mg/dL)
j. GULA DARAH 2 JAM PP Nilai normal: < 140 (mg/dL)
k. LAJU ENDAP DARAH :
1. Laki - laki Nilai normal : 0 – 10 mm/jam.
2. Perempuan Nilai normal : 0 – 20 mm/jam.
l. Pemeriksaan Mikroskopis Tuberkulosis :
1. BTA Negatif : Tidak ditemukan BTA minimal/ 100 LP.
2. Tulis jumlahBTA/100 LP : 1-9 BTA/ 100 LP
1+ : 10-99 BTA/ 100 LP
2+ : 1-10 BTA/LP, min. 50 LP.
3+ : > 10 BTA/ LP, min 20 LP.
6. Dokumen Terkait  Form pemeriksaan laboratorium.
 Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas ).
 Form hasil pemeriksaan .
 Register laborat
7. Unit Terkait Laboratorium.
RAPID TEST
No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Rapid Tes HIV AIDS
3. Kebijakan
4. Referensi Pusat Laboratorium Kesehatan. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas.
Jakarta. 1992.
5. Prosedur / ALAT :
Langkah-langkah  ONE STEP Anti HIV ½ Test
 Lanset/jarum khusus dengan standar diagnostik
 Kapas alkohol

BAHAN :
 Specimen darah kapiler
 SD BIOLINE (SD Standar Diagnostik INC)

PROSEDUR :
Sampel darah kapiler diambil 2 tetes kemudian diteteskan pada lubang alat tes
HIV-1/2 3.0 standar kemudian diteteskan 2 tetes SD BIOLINE dan dibiarkan
bereaksi selama 5-15 menit. Kemudian baca hasilnya.
HASIL :

6. Dokumen Terkait  Form pemeriksaan laboratorium.


 Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium ( Luar Puskesmas ).
 Form hasil pemeriksaan .
 Register laborat
7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


No. Dokumen : SPO/ / Ditetapkan Oleh
No. Revisi : 01 Kepala Puskesmas Tarakan
Tanggal Terbit : 01-08-2015
SPO

Halaman : 1/1 Drg. St. Maisarah, MARS


PUSKESMAS TARAKAN NIP: 19630805 199101 2 001

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
6. Dokumen Terkait 
7. Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai