PENDAHULUAN

Sebagai seorang mahasiswa farmasi, untuk dapat mencapai target pengobatan, ilmu
tentang sel merupakan hal utama yang harus dikuasai. Untuk dapat lebih memahami bentuk dan
sruktur sel, perlu dilakukan pengamatan sel. Sel yang biasa diamati adalah sel epitel dan sel
darah. Untuk dapat mengamati bentuk dan struktur sel digunakan alat optik mikroskop. Sebelum
melakukan pengamatan, perlu dipahami cara penggunaan mikroskop yang baik dan benar. Untuk
itu perlu adanya praktikum tentang mikroskop dan apusan buccal ini.

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan epitel adalah jenis jaringan yang letaknya ada di permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan saluran tubuh hewan. Jaringan yang letaknya di permukaan tubuh bagian luar disebut
juga ephitelium, sedangkan yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan jaringan yang
berada di permukaan tubuh bagian dalam disebut juga endothelium. Pada rongga mulut terdapat

JUDUL SUB BAB

METODELOGI

1. Didengarkan penjelasan cara penggunaan mikroskop dari laboran.

2. Dibuat apusan basah rongga pipi dengan cara digunakan ujung stik es krim dikerat bagian
dalam rongga pipi, di gosokkan pada kaca preparat pada dua bagian, bagain pertama
diteteskan satu tetes larutan salin fisiologis dan bagian kekedua diteteskan sedikit larutan
metilen biru. Diaduk mulai dari campuran dengan salin fisiologis kemudian campuran
dengan metilen biru. Ditutup dengan kaca penutup dengan hati-hati agar tidak menjerap
gelembung udara di dalamnya.
3. Diuji dan diamaati preparat secara mikroskopis. Jika ada kelebihan cariran diluar kaca
penutup, dijerap dengan kertas saring. Digunakan perbesaran kecil hingga tinggi dan di
atur cahayanya.
4. Di amati juga sel apusan darah, kemudian dibandingkan objek yang terlihat dengan jarak
pengerjaan yang berbda-beda.

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS

KESIMPULAN
 Setelah melakukan praktikum, praktikan dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan
benar sehingga mampu mengidentifikasi perbedaan struktur sel epitel yang diberi warna maupun
tidak dari perbesaran kecil hingga besar serta dapat menentukan hubungan antara jarak
pengerjaan dengan perbesaran pada sel apusan darah.