DISUSUN OLEH:
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
DOSEN PEMBIMBING
Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat, ridho, dan segala karunia-Nya lah kami mampu
menyelesaikan Laporan Kerja Pengawatan dan Teknologi PCB ini tepat pada
waktunya.
Selain itu pula, kami sadar dengan sepenuhnya bahwa tiada hal bisa
manusia lakukan dengan sempurna, begitu pula dengan laporan ini. Kami paham
betul bahwa masih ada banyak kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu, kami
mengharap saran dan kritik yang membangun dari yang membaca, agar bisa jadi
lebih baik lagi di pekerjaan berikutnya.
Penulis
1. Lembar Pengesahan..................................................................................... i
2. Kata Pengantar............................................................................................ ii
3. Daftar Isi.................................................................................................... iii
4. BAB I : Organisasi Bengkel Elektronika................................................ 1
5. BAB II: Menyolder dan Mempertin Kawat Email................................ 11
6. BAB III: Membuat Kubus...................................................................... 19
7. BAB IV: Menyolder pada PCB Matriks................................................. 30
8. BABV : Menyolder Merakit Rangkaian Pada Paku Payung................. 40
9. BAB VI: Membuat Layout Rangkaian Gabungan PSR & Flip-Flop...... 47
10. BAB VII: Merancang Rangkaian Gabungan PSR & Flip-Flop............... 54
11. BAB VIII: Kesimpulan dan Saran.......................................................... 64
12. Daftar Pustaka.......................................................................................... 67
13. Lembar Konsultasi.................................................................................... 68
I. 1. TUJUAN
I. 2. DASAR TEORI
a. Instruktur
b. Storeman
c. Praktikan
I. 2. iv. Kebersihan
a. Mistar Baja
c. Tang
Tang memiliki beberapa bentuk dan kegunaan yang berbeda, antara lain:
d. Pinset
e. Solder
g. Penyedot Timah
h. Multimeter
Jawab:
I.5. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan tang jepit dan tang potong, obeng plus dan obeng
minus!
2. Jelaskan langkah-langkah pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
menggunakan multimeter!
Jawab:
Di dalam bengkel, kita harus selalu menjaga keselamatan umum; baik itu
keselamatan diri, orang lain, dan peralatan kerja. Keselamtan umum merupakan
tanggungjawab bersama antara mahasiswa sebagai praktikan dan instruktur.
Dalam melakukan kegiatan praktik, ada berbagai macam alat yang akan
digunakan. Di antaranya yaitu: mistar baja, obeng, tang, pinset, solder, landasan
solder, penyedot timah, dan multimeter.
I. 7. KESIMPULAN
1. Selama mengikuti kegiatan praktik, kita harus selalu fokus untuk menghindari
setiap kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi.
2. Kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan keselamatan, baik lokasi juga
peralatan. Bengkel elektronika adalah tempat kerja milik bersama dan alat
yang digunakan pun digunakan bersama-sama pula, jadi ada baiknya kita jaga
sebaik mungkin.
3. Ada banyak alat yang dipakai selama kegiatan praktik, dan sudah jadi tugas
kita untuk bertanggungjawab atas keadaan alat-alat tersebut supaya tidak
rusak apalagi hilang.
4. Mendengarkan instruksi dari instruktur adalah hal yang sangat penting.
Memperhatikan setiap instruksi dan perintah instruktur dalam menjalankan
langkah-langkah praktek adalah kunci dari kegiatan praktik yang bagus.
II. 1. TUJUAN
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
II. 7. ANALISIS
Hasil Solderan
Tidak dikupas
Dikupas dan
diamplas
Dikupas
Dikupas,
diamplas, dan
diberi lotfet
II. 9. PERTANYAAN
1. Mempertin bertujuan supaya bagian logam yang dilapisi dengan timah tidak
mudah berkarat dan terpasang dengan kuat. Mempertin juga dapat berfungsi
sebagai penghubung arus listrik.
2. Lotfet berfungsi agar timah lebih mudah menempel pada proses mempertin.
1. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang dikupas, dikerik dan tidak
dikupas!
2. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang diberi lotfet dan yang tidak
diberi lotfet!
3. Jelaskan perbedaan hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH
60/40 dan RH 40/60!
Jawab:
1. Solderan kawat yang dikupas dan dikerik lebih mudah dipertin daripada
kawat yang cuma dikupas, dan keduanya lebih baik daripada kawat yang
tidak dikupas.
2. Hasil solderan kawat yang diberi lotfet lebih rapi daripada hasil solderan
yang tidak menggunakan lotfet.
3. Hasil solderan kawat yang menggunakan timah RH 60/40 memiliki titik
lebur timah yang lebih rendah daripada yang menggunakan timah RH 40/60.
Pada kawat pertama, kedua ujung kawat dikupas untuk kemudian langsung
dipertin. Ujung kawat kedua selain dikupas juga dipertin. Ujung kawat ketiga,
setelah dikupas dan dipertin, diolesi dengan lotfet sebelum dipertin. Sedangkan
kawat terakhir langsung dipertin tanpa dikupas, diamplas, atau pun dilotfet.
Keempat kawat yang dipertin ini akan menghasilkan bentuk pertin yang
berbeda-beda tingkat kemudahan dan hasil akhirnya. Jangan lupa untuk mencatat
setiap perbedaan tersebut.
Andhika P. Putra
Skala Digambar
MENYOLDER DAN Theo Filus Mulya
MEMPERTIN KAWAT
EMAIL Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Andhika P. Putra
Skala Digambar
MENYOLDER DAN Theo Filus Mulya
MEMPERTIN KAWAT
EMAIL Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
III. 1. TUJUAN
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Ukur masing-masing kawat email menggunakan mistar baja.
3. Potonglah sesuai ukuran dengan menggunakan tang potong sehingga
didapat 12 potong kawat ɸ 1 mm berukuran 100 mm dan 8 potong kawat ɸ
0,4 mm berukuran 50 mm.
4. Buatlah gulungan dari kawat email ɸ 0,4 mm dengan menggunakan koker
sebagai inti.
5. Usahakan liltan kawat tegak lurus terhadap inti dan rapat.
6. Kawat yang telah dililit rapi disiskan dengan baik.
7. Ambil kawat email ɸ 1 mm dan kupas ujung-ujungnya sepanjang 10 mm
dengan menggunakan cutter.
8. Pertinlah kedua ujung kawat yang telah dikupas dengan menggunakan timah.
9. Tekuk ujung kawat tersebut denga sudut 45o pada arah yang sama.
10. Lakukan hal yang sama untuk semua kawat yang lain.
11. Satukan kawat pada ujung-ujungnya membentuk suatu kubus, di mana
setiap sudut kubus dibentuk oleh tiga kawat dengan arah X Y Z.
12. Masukkan ujung-ujung kawat tersebut ke dalam lilitan kawat yang telah
dibentuk sebelumnya.
13. Satukan kawat yang telah dipertin dan lilitan tersebut dengan solder.
14. Lakukan penyolderan yang rapi dan kuat untuk setiap sudut kubus.
15. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
16. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
17. Simpan semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
18. Lakukan pemebersihan bengkel.
Tabel 1:
Sudut yang
Sisi Panjang Kondisi kawat (lurus/kurang
dibentuk
kubus (cm) lurus/tidak lurus)
(siku/tidak siku)
Sudut yang
Sisi Panjang Kondisi kawat (lurus/kurang
dibentuk
kubus (cm) lurus/tidak lurus)
(siku/tidak siku)
III. 9. PERTANYAAN
Jawab:
Jawab:
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
MEMBUAT KUBUS
Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
MEMBUAT KUBUS
Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
MEMBUAT KUBUS
Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
MEMBUAT KUBUS
Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
IV. 1. TUJUAN
Setelah latihan menyolder pada PCB matriks mahasiswa dapat:
1. Menyolder kabel pada PCB Matriks.
2. Menyolder dengan baik dan benar.
3. Mentransfer gambar ke bentuk sebenarnya.
4. Membaca gambar skematik dengan baik dan benar.
PCB Matriks adalah PCB yang tembaganya sudah tercetak dalam bentuk
bulatan-bulatan yang telah dilubangi sehingga kaki-kaki komponen dapat
langsung dipasangkan/disolder pada tembaga-tembaga tersebut.
4. Cutter 1 buah
5. Pinset 1 buah
8. Lotfet Secukupnya
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Periksa kondisi PCB Matriks.
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB Matriks, gunakan amplas halus.
4. Ukur masing-masing kabel berwarna dan kawat menggunakan mistar baja,
sesuai dengan tabel warna.
5. Potonglah sesuai ukran dengan menggunakan tang potong sehingga didapat 9
potong kabel merah, 5 potong kabel hijau, 4 potong kabel putih, 9 potong
kabel coklat, dan 9 potong kabel pertin.
6. Kupas ujung-ujung kabel dari selubungnya berukuran ± 5 mm dan amplas.
7. Pertin bagian kawat, sisakan ujung-ujungnya ± 5 mm dan amplas.
8. Lakukan penyolderan masing-masing kabel dan kawat yang gelah dipertin
pada PCB Matriks sesuai dengan gambar.
9. Laporkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai.
10. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
11. Simpan kembali semua peralatan yang telah dipakai ke tempat penyimpanan
dalam kondisi baik.
12. Lakukan pembersihan bengkel.
IV. 7. ANALISIS
Merah
Kuning
Biru
Pertin
Hitam
Kawat
IV. 9. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan kabel dan kawat!
2. Hitunglah panjang kabel dan kawat sebelum dan sesudah proses
penyolderan!
Jawab:
1. Kabel adalah kumpulan kawat tipis konduktor yang sudah dilapisi karet,
sedangkan kawat adalah konduktor tipis yang tidak dilapisi karet, namun
tembaga yang masih perlu dikupas dahulu sebelum digunakan.
Jawab:
1. Pada kabel, kita perlu mengupas bagian karet yang berada di ujung kabel
sebelum melakukan proses penyolderan. Sedangkan pada kawat, untuk
melakukan proses penyolderan, kita perlu mengerik dan mengamplas bagian
ujung kawat terlebih dahulu.
Pada kegiatan praktik latihan menyolder pada PCB matriks, alat-alat yang
dibutuhkan antara lain yaitu solder, tang potong, tang jepit, cutter, pinset, mistar
baja, dan landasan solder. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah PCB matriks,
kabel merah, kabel cokelat, kabel putih, kabel hijau yang masing-masing
sepanjang 0,6 mm, kabel pertin sepanjang 0,8 mm, timah, lotfet, dan amplas
halus.
1. Diperlukan konsentrasi dan fokus saat memotong dan mengupas bagian ujung
kabel. Perlu diperhatikan betul agar kabel tidak terlalu pendek dari yang
dibutuhkan dan kemudian akhirnya jadi tidak bisa dipasang pada PCB.
2. Saat menyolder bagian belakang PCB, harus dilakukan dengan hati-hati dan
jangan gunakan solder yang sudah terlalu panas. Jangan lupa untuk memotong
dan merapikan bagian-bagian pertin yang berlebihan.
3. Untuk kawat pertin, dikarenakan diameternya yang agak lebih besar dari
lubang yang ada pada PCB matriks, maka dibutuhkan ketekunan untuk terus
mengerik bagian ujung-ujung kawat hingga akhirnya bisa muat pada lubang
PCB.
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
PCB MATRIKS
Hj. Adewasti, S.T.,
1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
PCB MATRIKS
Hj. Adewasti, S.T.,
1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
PCB MATRIKS
Hj. Adewasti, S.T.,
1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
Skala Digambar
Theo Filus Mulya
PCB MATRIKS
Hj. Adewasti, S.T.,
1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
V. 2. DASAR TEORI
V. 4. DAFTAR BAHAN
V. 6. KESELAMATAN KERJA
V. 7. LANGKAH KERJA
V. 8. DATA PENGAMATAN
Input
Output
Zener
V. 9. PERTANYAAN
Jawab:
V. 10. EVALUASI
Jawab:
V. 11. ANALISA
V. 12. KESIMPULAN
V. 13. SARAN
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
RANGKAIAN PSR Skala Digambar
Theo Filus Mulya
MENGGUNAKAN PAKU
PAYUNG Hj. Adewasti, S.T.,
1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
1. Pensil 1 buah
7. Penghapus 1 buah
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dipergunakan dan letakkan pada
posisi yang benar.
2. Buatlah skema rangkaian pada kertas milimeter.
VI. 7. ANALISIS
VI. 8. PERTANYAAN
Jawab:
VI. 9. EVALUASI
1. Buatlah layout komponen dan layout jalur dari rangkaian gabungan power
supply regulator dan flip-flop dengan ukuran PCB 5x10 cm pada kertas
kalkir.
1. Dalam merancang tata letak komponen dan jalur, kita harus selalu
memastikan bahwa semuanya sesuai dengan aturan-aturan yang
diperbolehkan. Yang di antaranya: jarak lubang kaki komponen sesuai
dengan ukuran komponen, jalur dibuat rata dan sehitam mungkin,
pembelokan minimal 45°, dan jarak antara jalur minimal 1 mm.
2. Kertas kalkir sangat membantu dalam pembuatan layout, karena memiliki
bahan tembus pandang. Hal ini membantu kita untuk bisa lebih teliti saat
menggambar tata letak komponen di satu sisi kertas dan tata letak jalur di
sisi sebaliknya.
3. Dalam merancang, fokus dan konsenterasi sangat dibutuhkan. Selalu
perhatikan posisi komponen yang memiliki polaritas, jangan sampai
terbalik karena bisa merusak rangkaian. Selalu pastikan pula bahwa setiap
komponen terhubung ke arah yang seharusnya.
Jumlah Kalkir A4 1 TA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
LAYOUT GABUNGAN Skala Digambar
Theo Filus Mulya
POWER SUPPLY &
Hj. Adewasti, S.T.,
FLIP FLOP 1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
LAYOUT GABUNGAN Skala Digambar
Theo Filus Mulya
POWER SUPPLY &
FLIP FLOP Hj. Adewasti, S.T.
1:1 Diperiksa
M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
VII. 1. TUJUAN
1. PCB 10 x 5 cm 1 buah
2. FeCl3 Secukupnya
3. Air bersih Secukupnya
4. Thinner Secukupnya
5. Sabun / vim Secukupnya
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan
pada posisi yang benar.
2. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada kertas kalkir.
3. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran dan lemak.
4. Pindahkan gambar layout jalur dari kertas kalkir ke papan PCB.
5. Buatlah bulatan-bulatan yang sesuai dengan ukuran kaki komponen aslinya.
6. Warnai jalur sehitam mungkin.
7. Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.
8. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan
perbandingan 1:3.
9. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.
10. Rendam PCB yang telah dilayout selama ± 20 menit, tergantung pada
kepekatan larutan dan temperatur.
11. Setelah tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dan bersih.
12. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan
sabun/vim.
13. Bersihkan decondalo/permanent ink, gunakan thinner.
14. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor
dengan mata bor yang sesuai (1 mm).
15. Bersihkan PCB dengan lap bersih.
16. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.
17. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.
18. Ujilah rangakaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada
input rangkaian, amati nyala indikator LED.
19. Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.
20. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan.
21. Bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.
22. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.
23. Lakukan pembersihan bengkel.
VII. 8. PERTANYAAN
Jawab:
VII. 9. EVALUASI
Jawab:
1. Rangkaian gabungan power supply regulator dan flip-flop terdiri atas dua
rangkaian utama. Rangkaian power supply berfungsi untuk me-supply ke
seluruh rangkaian sekaligus menyearahkan tegangan AC dari trafo menjadi
tegangan DC.
Sedangkan untuk rangkaian flip-flop merupakan rangkaian yang bekerja
secara otomatis dengan memanfaatkan sistem switching atau penyeklaran
transistor dan frekuensi hidup mati LED dikendalikan oleh perbandingan nilai
resistansi dan kapasitansi.
Setelah selesai dilarutkan dan jalur terlihat dengan jelas, bersihkan papan
menggunakan air bersih dan sabun bila perlu. Kemudian bersihkan
decondalo/rugos menggunakan thinner. Pastikan bila ada jalur yang terputus
sebelum melubangi tempat masuknya kaki komponen mengunakan bor.
1. Saat membuat jalur di atas PCB menggunakan permanent ink, pastikan untuk
membuat garis yang tebal dan tidak menyisakan celah agar jalur tembaganya
tidak ikut terlarut.
2. Pada proses pelarutan menggunakan FeCl3 dengan cara merendam PCB, kita
bisa menggoyang-goyangkan PCB dengan menggunakan benda panjang
semacam mistar untuk mempercepat proses pelarutan.
3. Usahakan untuk fokus dan konsentrasi pada saat proses perendaman
menggunakan larutan, jangan sampai larutan terkena kulit karena bisa
menimbulkan rasa gatal.
4. Bila tidak memiliki larutan FeCl3, bisa dibuat gantinya dengan mencampur
deterjen Vanish dan Vixal dengan perbandingan yang harus sesuai dengan
instruksi.
5. Saat membuat lubang dengan bor, gunakan kacamata untuk menghindari
debu sisa bor yang mungkin terbang ke wajah dan mengenai mata.
Jumlah Kalkir A4 1 TA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
LAYOUT GABUNGAN Skala Digambar
Theo Filus Mulya
POWER SUPPLY &
Hj. Adewasti,
FLIP FLOP 1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
LAYOUT GABUNGAN Skala Digambar
Theo Filus Mulya
POWER SUPPLY &
FLIP FLOP Hj. Adewasti,
1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
Nama
bagian No. bagian Bahan Ukuran Keterangan
Andhika P. Putra
RANGKAIAN Skala Digambar
Theo Filus Mulya
GABUNGAN POWER
Hj. Adewasti,
SUPPLY & FLIP-FLOP 1:1 Diperiksa
S.T., M.Kom.
POLITEKNIK NEGERI
BENGKEL ELEKTRONIKA
SRIWIJAYA
VIII. 1. KESIMPULAN
VIII. 2. SARAN