0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
123 tayangan2 halaman
Teori kepemimpinan kontinjensi dan kontemporer membahas model-model kepemimpinan yang mempertimbangkan faktor situasi dan pengikut. Teori kontinjensi seperti teori Path-Goal dan model LPC Fiedler menekankan bahwa gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi. Teori kontemporer meliputi kepemimpinan transformasional, visioner, dan penekanan pada kepercayaan, integritas, dan kompetensi pemimpin.
Teori kepemimpinan kontinjensi dan kontemporer membahas model-model kepemimpinan yang mempertimbangkan faktor situasi dan pengikut. Teori kontinjensi seperti teori Path-Goal dan model LPC Fiedler menekankan bahwa gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi. Teori kontemporer meliputi kepemimpinan transformasional, visioner, dan penekanan pada kepercayaan, integritas, dan kompetensi pemimpin.
Teori kepemimpinan kontinjensi dan kontemporer membahas model-model kepemimpinan yang mempertimbangkan faktor situasi dan pengikut. Teori kontinjensi seperti teori Path-Goal dan model LPC Fiedler menekankan bahwa gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi. Teori kontemporer meliputi kepemimpinan transformasional, visioner, dan penekanan pada kepercayaan, integritas, dan kompetensi pemimpin.
Topik : Teori Kepemimpinan Kontingensi dan Kontemporer
Modul : 3 ADPU4334 Uraian : TEORI KONTINGENSI (CONTIGENSY THEORY) Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut. LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut. Teori ini menekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut. Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.
TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
Teori Kepemimpinan kontemporer merupakan teori yang dikembangkan baru-baru ini, ada beberapa teori kontemporer dalam kepemimpinan yang dapat disampaikan disini, yaitu : 1. Kepemimpinan Karismatik. Para pengikut terpicu kemampuan kepemimpinan heroik yang luar biasa, ketika mengamati perilaku pemimpinnya. 2. Kepemimpinan Transformasional. Pemimpin yang menginspirasi pengikutnya untuk melampau kepentingan pribadi mereka dan mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa bagi para pengikutnya. 3. Kepemimpinan Visioner. Kemampuan menciptakan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel dan menarik masa depan organisasi yang sedang tumbuh dan membaik dibanding saat ini.
Peran kepemimpinan kontemporer yaitu :
1. Bersedia memimpin tim. 2. Mentoring. 3. Mampu memimpin diri sendiri. Ada atau tidak adanya kepercayaan menjadi isu kepemimpinan yang sangat penting. Hal ini lebih menyangkut loyalitas dan integritas. Dalam hal ini, kepercayaan adalah pengharapan positif bahwa orang lain tidak akan bertindak oportunistik Jenis kepercayaan yang sering menjadi dasar dalam kepemimpinan kontemporer dalah : 1. Kepercayaan berbasis ketakutan, takut tindakan balasan kepercayaan itu dilanggar. 2. Kepercayaan berbasis pengetahuan, prediktabilitas perilaku berasal dari riwayat interaksi. 3. Kepercayaan berbasis identifikasi, rasa saling memahami atas posisi masing masing dan menghargai keinginan dan harapan orang lain. Selain tiga jenis kepercayaan yang ada dalam kepemimpinan kontemporer ada juga lima dimensi kepercayaan yang harus diperhatikan yakni : a. Integritas : merujuk pada kejujuran dan kebenaran. b. Kompetensi : mencakup pengetahuan dan keterampilan teknis interpersonal. c. Konsistensi : terkait dengan kehandalan dalam menangani situasi. d. Loyalitas : keingingan melindungi orang lain (biasanya atasan). e. Keterbukaan : kejujuran terhadap orang lain. Ada beberapa kendala atau tantangan yang sering ada dalam sebuah kepemimpinan yakni jika seorang pemimpin sebagai atribusi atau pemimpin hanya merupakan atribusi yang dibuat orang tentang individu lain. Selain itu, pengganti dan penetral kepemimpinan, memustahilkan perilaku pemimpin membuat perbedaan pada hasil pengikut. Sumber : 1. http://kepemimpinan2050.blogspot.com/2015/12/teori-kepemimpinan-klasik-dan- teori.html 2. http://aliebackpack.blogspot.com/2016/01/teori-kepemimpinan-teori-bakat-teori.html