TINJAUAN PUSTAKA
perasaan peribadi.
dari individu itu sendiri atau dari luar dirinya untuk menghindari
biasanya terdiri dari suami, istri, dan juga anak-anak yang selalu
9
10
suka duka hidup dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama.
dengan stress.
(Friedman, 2010).
keluar.
permasalahan bersama.
2. Keluarga
suatu permasalahan.
antara lain :
signifikan lainnya.
1. Kebutuhan Fisik
2. Kebutuhan Sosial
penghargaan.
3. Kebutuhan psikis
(Sudiharto, 2017).
dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
unit yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka dan
orang tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami
istri dan anak mereka baik anak kandung ataupun anak adopsi.
17
keluarga.
keluarga.
19
baik jika skor responden < nilai mean total skor responden.
(Kimmel, 2015).
a) Faktor biologi
adrenal.
malam hari atau sore hari, sedangkan pada orang normal tidak
23
(Amir N, 2015).
b) Faktor Genetik
adalah genetik.
c) Psikososial
24
sebagai berikut:
a) Usia
individu yang berusia lebih tua. Pada pasien GGK rentang usia
terjadinya depresi.
b) Jenis Kelamin
c) Pendidikan
d) Pekerjaan
6) Tidur terganngu
(Hawari, 2016).
28
5) Mudah mengalah
6) Enggan bicara
9) Keluhan psikosomatik
17) Lebih suka menyisih diri, tidak suka bergaul, pergaulan sosial
amatterbatas
orang
diri
konfrontasi
hari.
seluruhaktivitasnya
diri
keadaan jiwa dengan ciri sedih, merasa sendirian, putus asa, rendah
2010).
31
hidup.
2) Mania
3) Hypomanic EpisodeVersi
1) Depresi ringan
2) Depresi sedang
3) Depresi Berat
tangga
33
lebih tinggi dan hasil laboratorium berubah lebih besar dari pada
depresi.
dari 1 tahun. Dalam studi ini juga mengatakan tidak ada perbedaan
rendah.
diri, antara usia pasien dan depresi, depresi dan bunuh diri
pasien gagal ginjal kronis, oleh karena itu dipandang perlu untuk
pasien dialisis berada dibawah evaluasi psikiatri dan hal ini peran
ini dianggap sebagai pemikiran bunuh diri, bunuh diri dipicu akibat
lebih tinggi, kualitas hidup yang lebih buruk, dan keinginan bunuh
juga sangat esensial bagi fisik dan mental. Tidur menjadi suatu
fisik dan mentalnya. Jika tidur kurang dari 3 jam dalam 24 jam,
pasien dalam hal ini keluarga untuk menjadi support system yang
nilai 10-16 depresi ringan, 17-29 depresi sedang, dan jumlah 30-63
ini selama lebih dari satu abad. Walaupun sekarang kita sadari
ml/menit/1,73 m².
1) Diabetes Mellitus
relative dari kerja dan atau sekresi insulin yang bersifat kronis
yang penuh dapat melukai ginjal. Jika urine tetap berada dalam
2) Hipertensi
ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan
3) Glomerulonefritis
43
urin rutin atau keluhan ringan atau keadaan darurat medik yang
timbal.
asam organik lain juga terjadi. Anemia terjadi sebagai akibat dari
1) Kardiovaskuler :
lapisan kulit.
1) Laboratorium :
7,44)
g/dl)
yang menurun.
49
Nilai normal :
mL/detik/m2
cairan.
(GGK).
lipoprotein lipase.
50
puasa.
pelviokalisisdan ureter.
(hiperkalemia).
yang berperan pada gagal ginjal kronik dan faktor yang dapat
dalam tubuh.
5) Pengaturan cairan,
ginjal.
melalui ultrafiltrasi.
53
2) Hiperkalemia,
darah.
dengan seksama.
(Dana, 2010).
dilakukan pada saat toksin atau zat racun harus segera dikeluarkan
nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang
asam urat
1. Difusi
2. Osmosis
3. Ultrafiltrasi
2012).
pasien dan bekerja sebagai racun atau toksin, gejala yang terjadi
b. Pertimbangan Medikasi
dari darah pada saat dialysis: oleh karena itu, penyesuaian dosis
a. Hipotensi
b. Kram otot
d. Sakit kepala
e. Sakit dada
f. Gatal-gatal
h. Kejang
62
adanya pembatasan makan dan minum, anoreksia, mual dan muntah dapat
menimbulkan kekurangan nutrisi bagi klien gagal ginjal. Masalah lain yang
muncul pada klien yang mengalami gagal ginjal yaitu adanya perubahan
perilaku, emosi dan perasaan marah mekanik. Individu yang sedang sakit
Selanjutnya jika penyakit kronik tidak dapat disembuhkan dan terapi yang
spiritual, tidak terkecuali klien yang mengalami gagal ginjal dan menjalani
ansietas, syok, penolakan, marah, kecewa, cemas, depresi, dan menarik diri.
63
mempengaruhi depresi pada klien gagal ginjal kronik. Depresi dapat timbul
pada pasien baru yang menjalani hemodialisis dimana pada tahun pertama
pada saat mulai dilakukan terapi hemodialisis hal ini disebabkan oleh
peran dalam keluarga, perubahan hubungan sosial dan waktu yang terbuang
korelasi positif antara depresi dengan perilaku bunuh diri, antara usia pasien
dan depresi, depresi dan bunuh diri meningkat pada status pendidikan yang
lebih rendah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pasien yang menjalani
apabila mengalami tingkat depresi yang parah dan bertambahnya usia pada
pasien gagal ginjal kronis, oleh karena itu dipandang perlu untuk pasien
dialisis berada dibawah evaluasi psikiatri dan hal ini peran perawat dialisis
bunuh diri.
dibutuhkan oleh klien gagal ginjal kronik dapat berupa dukungan informasi
yang baik dari anggota keluarga, teman, kerabat maupun petugas kesehatan
dalam hal ini dokter maupun perawat menjadikan pasien merasa nyaman,
aman dan tenang yang akan tampak pada perilaku dalam mendukung
sosial dari angota keluarga, teman, dan kerabat dapat menambah kekuatan,
menjalani terapi atau tindakan karena dalam hal ini dukungan sosial
pasien dan seseorang yang paling dekat yang dianggap dapat memberikan