PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan kompetensi professional dosen perguruan tinggi selalu menjadi pokok
perhatian Diktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI). Hal ini didasarkan pada
konsepsi bahwa dosen merupakan salah satu komponen yang sanat berperan dalam proses
pembelajaran, dan secara langsung mempengaruhi peningkatan kulitas belajar mahasiswa.
Menurut KPPTJP DIKTI 1996-2005, agar dapat berfungsi secara professional, seorang dosen
hendaknya memiliki tiga kompetensi yaitu penguasaan bidang ilmu, keterampilan kurikulum
dan keterampilan pedagogis (pembelajaran dan pengembangan cara mensikapi pemahaman
materi ajar) (Budiarjo Lily, 2005)
Dalam rangga mencapai tujuan tersebut, Restunig (2013) mengatakan perubahan
kurikulumpendidikan yang lebih berorientasi pada kompetensi (KBK) tentu memberikan
implikasi pada berbagai perubahan termasuk dalam kesiapan tenaga pembimbing klinik
memberikan bimbingan agar mencapai kompetensi yang diinginkan. Dalam kondisi ini maka
peranan seorang clinical Intructur (CI) sangat penting dalam setiap tahapan praktikum
mahasiswa sejak di tatanan laboratorioum sampai pada tatanan klinik/lapangan nyata.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian daftar tilik ?
2. Apa pengertian SAP ?
3. Apa kegunaan memuat SAP ?
4. Bagaimana komponen-komponen SAP ?
5. Bagaimana cara menyusun daftar tilik dan SAP ?
6. Bagaimana latihan membuat daftar tilik praktek klinik/laboratorium ?
7. Bagaimana latihan membuat SAP praktek klinik/laboratorium ?
C. tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian daftar tilik.
2. Untuk mengetahui pengertian SAP.
3. Untuk mengetahui kegunaan memuat SAP.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen SAP.
5. Untuk mengetahui cara menyusun daftar tilik dan SAP.
1
6. Untuk mengetahui Bagaimana latihan membuat daftar tilik praktek klinik/laboratorium.
7. Untuk mengetahui latihan membuat SAP praktek klinik/laboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN
Daftar tilik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa
jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Daftar tilik berisi
2
daftar kelengkapan sarana, pra sarana, pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien, dan
sebagainya.
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara konsisten, diikuti
dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda
(check-mark). Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan. Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk prosedur yang
kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan memonitor
prosedur, bukan untuk menggantikan prosedur itu sendiri.
a. SAP merupakan suatu uraian rinci tentang laangkah-langkah proses transfer suatu mata
ajaran atau materi latihan untuk bidang kemampuan tertentu, yang akan dipaparkan atau
dilatihkan kepada peserta, dalam kegiatan pembelajaran.
b. SAP merupakan rencana pelaksanaan proses pembelajaran mata diklat yang dibuat oleh
pelatih. dengan tersedianya SAP, akan memperoleh arah dalam memaparkan materi.
c. SAP adalah proses merancang kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah yang tertata,tepat dan
logis guna mencapai tujuan pembelajaranSAP atau Satuan Acara Pembelajaran , ada pula yang
menyebutnya dengan Satpel atau Satuan Pelajaran atau Kurikulum Mikro.
C. Kegunaan Memuat SAP
3
Fasilitator dan peserta dapat mengetahui proses pembelajaran yang akan berlangsung dan
metoda-metoda untuk mencapai tujuan materi tersebut.
D. Komponen-Komponen SAP
a. Tujuan pembelajaran
Menurut Firdaus (2008), tujuan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu;
- Tujuan Pembelajaran Umum
Adalah rumusan tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa
sesudah mereka mengikuti kegiatan instruksional belajar. Kegiatan istruksional yang
dimaksud disini adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
dari setiap mata kuliah. Fungsi dari tujuan instruksional umum adalah :
Merupakan dasar untuk penyusunan tujuan istruksional khusus (TIK) atau sasaran
belajar
Merupakan tujuan mata kuliah secara ringkas
Merupakan dasar untuk menentukan kegiatan mengajar
Merupakan pernyataan tentang kedudukan suatu matakuliah dalam kurikulum.
- Tujuan Pembelajaran Khusus
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari TPU yang harus dicapai atau dikuasai
oleh peserta setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran dan merupakan
serangkaian rumusan terperinci tentang perilaku mahasiswa yang diharpakan dapat
mencapai sesudah mengikuti kegiatan pendidikan. Penyusunan ini harus memenuhi
beberapa syarat yaitu:
Dinyatakna sebagai perilaku mahasiswa yang dapat diamati dan diukur
Dinyatakan dengan jelas dan lugas dan disebut secara khusus materi ilmu yang
bersangkutan
Menyebut syarat-syarat untuk mencapai perilaku mahasiswa
b. Metoda pembelajaran
Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan tenaga pengajar dalam
berinteraksi dengan mahasiswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan
metode yang ditentukan oleh tenaga pengajar diharapkan tumbuh berbagai kegiatan
belajar mahasiswa sehubungan dengan kegiatan mengajar yang berlangsung. Dengan kata
lain, ada interaktif edukatif. Dalam setiap kegiatan pelatihan mungkin akan bervariasi
metodanya, selain materi dan peserta juga sangat tergantung pada waktu, alat yang
tersedia, lokasi pembelajaran, fasilitator dan sebagainya (.Atmoko, 2006).
c. Alat bantu pembelajaran
4
Memilih alat bantu pembelajaran menurunt Atmoko T (2006). sangat tergantung
pada tujuan diklat yang akan dicapai. Pada dasarnya ada 2 macam alat bantu
pembelajaran yaitu bersifat Umum dan Khusus.
Alat bantu pembelajaran Umum : seperti papan tulis/ white board beserta
kelengkapannya.Alat bantu pembelajaran seperti ini tidak perlu ditulis dalam SAP.
Alat bantu pembelajaran Khusus : seperti alat peraga tertentu, atau disebut teaching/
training aids, merupakan alat yang mendukung peningkatan pemahaman, kemampuan
dan memperlancar kegiatan pembelajaran. Sebaiknya ditulis secara spesifik
misalnya : model jantung, phantom, instrumen kesehatan seperti alat pengukur tensi,
alat KB, dll.
Pemilihan alat bantu pembelajaran, didasarkan atau sesuai tujuan dan metoda
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Alat bantu pembelajaran yang akan di gunakan
dalam proses pembelajaran harus ditulis secara jelas dan rinci, agar tidak
menimbulkan kesulitan pada saat kegiatan tengah berlangsung.
d. Kegiatan pembelajaran
Penyusunan kegiatan pembelajaran harus berfokus kepada peserta yang
diposisikan sebagai subyek, diikuti dengan bentuk kegiatan yang harus dilakukannya
(behaviour). Setiap langkah kegiatan pembelajaran harus ditulis secara berurutan
(sequencing) mulai dari awal s/d akhir, juga disesuaikan dengan Pokok dan Sub Pokok
Bahasan yang tertera dalam GBPP (Atmoko, 2006).
5
Waktu pertemuan dalam SAP adalah lama waktu pertemuan (misalnya 2 x 50 menit, 2
x 100 menit, minggu ke-1, minggu ke-2, dan sebagainya) untuk menuntaskan 1 (satu)
indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan dalam silabus.
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
Tulislah satu indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan dalam silabus
untuk setiap satu satuan waktu pertemuan, di mana dengan lama waktu pertemuan
yang ditentukan tersebut maka indikator pencapaian kompetensi yang bersangkutan
sudah dapat dicapai.
4. Materi Pokok
Materi pokok yang ditulis dalam SAP disesuaikan dengan materi bahan ajar yang
dibutuhkan peserta didik untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi dalam
satu satuan waktu pertemuan yang ditentukan.
5. Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar dalam setiap SAP menguraikan tentang kegiatan fisik maupun
mental yang dilakukan oleh peserta didik dalam kaitannya dengan pemenuhan
indikator pencapaian kompetansi yang telah ditetapkan.
6. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dalam SAP berisi uraian tentang (1) tahapan-tahapan kegiatan
pembelajaran, (2) kegiatan pengajar, (3) kegiatan mahasiswa, (4) penilaian, (5), media
dan alat pembelajaran, dan (6) sumber belajar.
Petunjuk penilaian :
Penilaian :
0 = Tidak dilakukan
6
NO BUTIR YANG DINILAI SKOR
0 1 2
1. Persiapan alat dan bahan
a. Kelengkapan alat
b. Kerapian
c. Ergonomis
2. Persiapan ruangan
a. Kebersihan
b. Kerapian
c. Kenyamanan
3. Memberitahu klien langkah yang akan dilakukan ( informed
consent )
4. Melakukan pemanasan dan perenggangan
Berjalan ditempat dengan hitungan 1x8
5. Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang sambil
menggerakan kepala ke atas, kembali semula dan kebawah
dengan hitungan 1x8.
6. Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang sambil
menggerakan kepala ke kiri, kembali semula dan ke kanan
dengan hitungan 1x8
7. Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang sambil
memutar kepala ke arah kanan lalu balas kekiri, dengan
hitungan 1x8
8. Berjalan ditempat dengan kedua tangan dipinggang sambil
mengangkat dan memutar pundak ke arah belakang lalu ke
arah depan dengan hitungan 1x8
9. Posisi berdiri, satu kaki dimajukan kedepan, satu tangan
berpegangan pada kursi, lakukan gerakan kedepan sehingga
kaki depan tertekuk dan kaki belakang lurus. Lalu kembali
ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan hitungan 1x8
10. Posisi berdiri, kedua tangan ke arah belakang, saling
berlawanan arah dan usahakan jari2 tangan saling
menggapai. Lakukan bergantian dengan hitungan 1x8.
11. Tangan ditaruh didepan perut, putar pinggul secara
bergantian dari arah kanan lalu ke arah kiri. Lakukan dengan
hitungan 1x4
7
12. Pernapasan
Pernapasan perut : tidur terlentang, kedua tangan di atas
perut dan tarik napas dalam lalu hembuskan melalui mulut.
Lakukan hitungan 1x8.
13. Pernapasan dada :
Letakkan tangan disamping dada, tarik napas dalam seraya
merapatkan dada, lalu hembuskan napas berlahan melalui
mulut bersamaan dengan melonggarkan dada. Lakukan
dengan hitungan 1x8
14. Pernapasan terengah-engah :
Tarik napas dalam lalu hembuskan secara bertahap-tahap
melalui mulut (berbunyi ha..ha..haa) lalu tiup. Lakukan
dengan hitungan 1x8
15. Penguatan
Tidur terlentang, fleksi dan ekstensikan kedua pergelangan
kaki. Lakukan dengan hitungan 1x8.
16. Putar pergelangan kaki ke arah dalam dan luar. Lakukan
dengan hitungan 1x8
17. Angkat kaki ke arah atas secara bergantian dengan kedua
tangan diletakkan ke arah samping. Lakukan hitungan
dengan 1x4
18. Tangan disamping badan, kaki kanan ditekuk dan bokong
kanan di ganjal dengan handuk. Lalu tarik kaki kiri secara
perlahan ke arah atas (kerutan otot-otot dasar panggul).
Lakukan bergantian dengan hitungan 1x8
19. Kedua kaki ditekuk, letakan kedua tangan di bawah bokong
lalu angkat bokong sambil mengerutkan anus dan turunkan
secara perlahan. Lakukan dengan hitungan 1x8
20. Rentangkan kedua tangan, tekuk satu kaki dan bawa ke arah
kaki yang lurus. Lakukan bergantian dengan hitungan 1x4
21. Kedua tangan diselipkan dilipatkan paha lalu tarik ke arah
atas bersamaan dengan mengangkat kepala seraya melihat ke
arah perut (seperti posisi mengedan). Lakukan dengan
hitungan 1x4
8
22. Posisi merangkak, tundukkan kepala ke bawah, diikuti
punggung membulat, kembali ke atas kemudian punggung
diluruskan. Lakukan dengan hitungan 1x4
23. Posisi tetap satu lengan diangkat ke atas gerakan ke bawah
badan pada sisi yang berlawanan kemudian kembali ke
posisi semula. Lakukan dengan hitungan 1x4
24. Posisi merangkak, angkat satu kaki ke arah atas (sejajar
badan) dengan lutut ditekuk. Lakukan dengan hitungan 1x4
25. Duduk bersila dengan kedua tangan dibelakang kepala lalu
jatuhkan badan ke depan (semampunya) kemudian kembali
ke posisi awal. Lakukan dengan hitungan 1x4
26. Duduk , telapak kaki dipertemukan, tangan memegang kaki,
gerakan paha ke arah dalam dengan tahanan pada paha
bagian dalam. Lakukan dengan hitungan 1x4
27. Posisi tetap, tangan memegang kaki bagian luar (lutut)
gerakan paha ke arah luar dengan tahanan diluar paha.
Lakukan dengan hitungan 1x4
28. Duduk dengan satu kaki lurus, satu kaki ditekuk , gerakan
tangan ke arah kepala secara bergantian dengan satu tangan
berada pada sisi kaki yang lurus (gerakan tangan ke arah
kaki yang lurus). Lakukan dengan hitungan 1x4
29. Relaksasi
Tidur miring, rileks, dengan satu tangan didepan badan, satu
tangan dibelakang badan, dan kedua kaki ditekuk. Gerakan
mengkontraksikan secara maksimal otot-otot wajah.
Menggenggam tangan, menekukkan jari-jari kaki lalu rileks
( bisa menggunakan bantal). Lakukan ± 5 menit.
30. Pendinginan
Berjalan-jalan dengan :
Posisi tegak
Posisi kaki berjinjit
Telapak kaki mengenggam
Lakukan masing-masing secara bergantian
31. Anjurkan pasien istirahat dan anjurkan pasien untuk
9
menggulangi gerakan senam secara rutin dirumah 2x3
seminggu
32. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Penilaian :
Nilai = jumlah/total nilai x 100
Jumlah langkah x 2
Total
Catatan pembimbing :
Bengkulu,................................... 2018
Perseptor/ mentor,
(........................................)
10
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU Kode/No :
JURUSAN KEBIDANAN
Tgl : Agustus 2018
Revisi :
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PRAKTIK (RPP/SAP) Halaman :
SENAM HAMIL
A. IDENTITAS
Mata Kuliah : ASKEB Kehamilan
Kode mata kuliah : BD.6.301
SKS : 4 SKS (2T, 2P)
Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan : Senam Hamil
Waktu pertemuan : 100 menit
Pertemuan ke :1
Hari/tanggal : Jumat, 10 Agustus 2018
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu melakukan senam hamil
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik peserta didik mampu:
a. Memahami tentang pengertian senam hamil
b. Memahami tujuan senam hamil
c. Memahami persiapan untuk senam hamil
d. Memahami langkah-langkah senam hamil
11
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN KLINIK
12
yang akan datang Menjawab salam - Ceramah
4. Menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam.
13
kiri, kembali semula dan ke kanan dengan
hitungan 1x8
14
Tangan ditaruh didepan perut, putar pinggul
secara bergantian dari arah kanan lalu ke arah
kiri. Lakukan dengan hitungan 1x4
Pernapasan
Pernapasan dada :
Pernapasan terengah-engah :
Penguatan
G. EVALUASI
Prosedur : Tes pada akhir pembelajaran (post test)
Alat : LCD dan laptop
Bentuk : Power point
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar tilik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa
jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Daftar tilik berisi
daftar kelengkapan sarana, pra sarana, pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien, dan
sebagainya.
SAP merupakan pedoman/pandian yang memberi arah kepada fasilitator dalam
menyajikan materi pembelajaran kepada para peserta dalam kurung waktu tertentu dengan
metoda dan alat yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
(Oemar Hamalik, 1990)
16
Manfaat atau kegunaan penyusunan SAP dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh setiap fasilitator antara lain :
Menjadi instrumen pengendalian dan pembinaan terhadap fasilitator dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Fasilitator dan peserta dapat mengetahui proses pembelajaran yang akan berlangsung dan
metoda-metoda untuk mencapai tujuan materi tersebut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Atmoko, Tjipto. (2006). Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Silabi dan
Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Bandung; Universitas Padjajaran
Atwi Suparman. Garis-garis besar program pengajaran dan satuan acara pengajaran (GBPP &
SAP).PAU.PPAI.UT.Jakarta.2001
17