Chapter L PDF
Chapter L PDF
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran
yang penting untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi dirinya dan orang lain
dalam keluarga. Dalam sebuah unit keluarga, disfungsi apa saja (penyakit, cedera,
perpisahan) akan mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga dalam hal
usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan
seseorang telah disebut lanjut usia. Proses menua merupakan proses yang terus –
menerus secara alamiah dan umumnya dialami oleh semua makhluk hidup.
Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan
jaringan lain, hingga tubuh “mati” sedikit demi sedikit (Nugroho, 2008). Jadi,
proses menua adalah suatu keadaan yang normal terjadi pada setiap manusia.
positif terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH). Hal
ini sejalan dengan keberadaan usia lanjut yang ditandai dengan umur harapan
hidup yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut membutuhkan
bahagia, berdaya guna dan produktif sesuai dengan pasal 19 UU No. 23 Tahun
dengan usia 60 tahun keatas sekitar 7,18 %. Pulau yang mempunyai jumlah
penduduk lansia terbanyak (7%) adalah pulau Jawa dan Bali. Peningkatan jumlah
penduduk lanjut usia ini antara lain disebabkan karena tingkat sosial ekonomi
tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk lansia Indonesia adalah 18,57
juta jiwa, meningkat sekitar 7,93% dari tahun 2000 yaitu sebanyak 14,44 juta
sekitar 450.000 jiwa per tahun. Dengan demikian, pada tahun 2025 jumlah
penduduk lansia di Indonesia akan berjumlah sekitar 34,22 juta jiwa (BPS, 2010).
jumlah penduduk lanjut usia yakni yang berusia 60 tahun keatas pada tahun 2010
Kelurahan Padang Matinggi Rantau Prapat, diperoleh jumlah lansia sebanyak 284
proses kemunduran yang panjang. Ketika kemunduran fisik dan mental terjadi
secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini
dapat dilakukan, dikenal sebagai “senescence”, yaitu masa proses menjadi tua.
Seseorang akan menjadi semakin tua pada awal atau akhir usia enam puluhan,
tergantung pada laju kemunduran fisik dan mentalnya, dan juga tergantung pada
merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus,
Kemunduran juga bisa terjadi oleh karena faktor psikologis. Sikap tidak senang
terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan kehidupan pada umumnya dapat
orang menurun secara fisik dan mental sehingga mengalami penurunan dalam
tersebut, menyebabkan lanjut usia menjadi tidak mandiri dan membutuhkan orang
lingkungan. Kondisi ini dapat berdampak pada kebahagiaan seorang lansia. Setiap
kenyataannya masih ada sebagian lansia yang menjalani masa tuanya dengan rasa
orang di sekitar lansia, terutama keluarga. Padahal usia lanjut juga dikatakan usia
emas, karena tidak semua orang dapat mencapai usia tersebut, maka orang yang
berusia lanjut memerlukan perawatan agar ia dapat menikmati masa usia emas
serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia (Maryam dkk, 2008).
usia juga mengalami ketakutan, terutama pada ketergantungan fisik dan ekonomi,
sakit yang kronis. Kesepian dan kebosanan yang disebabkan oleh asa tidak
Usia lanjut juga ditandai oleh adanya integritas ego atau kepuasan. Jika
prestasi seseorang yang berusia lanjut telah ditetapkan sendiri sewaktu muda,
sehingga jarak antara keadaan yang sebenarnya (real selves) dan keadaan pribadi
yang ideal (ideal selves) kecil, maka mereka akan mengalami integritas ego dan
kebahagiaan serta merasa puas terhadap diri sendiri (Hurlock, 2000). Oleh karena
lansia memerlukan bantuan untuk mencapai rasa tentram, nyaman dan perlakuan
lanjut usia dan mengupayakan lansia agar tidak terlalu tergantung pada orang lain
dan mampu membantu diri sendiri. Hal ini sejalan dengan kedudukan dan peranan
lansia dalam keluarga yang dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan
tanggapan lansia dalam memasuki hari tua dan berpengaruh pula pada derajat
kesehatan lansia. Budaya masyarakat Indonesia terkait lansia masih kental, yaitu
penghargaan kepada orang tua dalam segala bentuknya merupakan nilai yang
tinggi dan sebagai kewajiban kelompok generasi yang lebih muda sehingga
tanpa harus berada di lembaga panti. Keluarga berperan penting dalm kehidupan
lansia, 80% keluarga akan mendukung lansia dan biasanya anak sudah dewasa
yang menjadi sumber support lansia. Sebanyak 75% lansia diatas 65 tahun
hidup dan lebih dari sepertiga dirawat pasangan dan anak dewasa (Fatimah,
2010).
Perawatan yang dilakukan anak sendiri diduga memberikan rasa aman dan
nyaman karena mereka lebih toleran terhadap lansia dibandingkan kerabat atau
orang lain, sehingga kebutuhan fisik, psikis, sosial, ekonomi dan spiritual lansia
bisa terpenuhi dengan baik. Pada saat merawat lansia, akan sering timbul konflik
pada keluarga yang tinggal bersama atau dekat, sedangkan keluarga yang jauh
adalah suatu pelayanan yang berupa pelayanan fisik, psikis, sosial, ekonomi dan
menunjukkan bahwa tidak ada perawatan keluarga yang buruk, sedangkan perawatan
keluarga yang baik dalam jumlah terbesar yaitu 28 responden (66,0%), dan responden
didapatkan bahwa sebagian besar lansia tinggal dengan keluarganya namun ada
juga yang tinggal sendiri di rumahnya. Masalah kesehatan yang dialami lansia
pada umumnya adalah hipertensi dan rhematik. Kegiatan posyandu lansia pada
saat ini juga tidak berjalan aktif. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
ia merasa senang tinggal dengan keluarganya yakni anak dan cucunya karena
menurutnya suasana rumah akan menjadi ramai sehingga lansia tidak merasa
Dari data yang diperoleh, tidak semua kemunduran yang dialami lansia
sama, tetapi tergantung dari cara perawatan keluarga terhadap lansia itu sendiri.
penuaan. Uraian di atas yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia dan kepuasan lansia pada
adalah bagaimana gambaran peran keluarga dalam perawatan lansia dan kepuasan
peran keluarga dalam perawatan lansia dan kepuasan lansia pada keluarganya di
lansia.
dengan peran keluarga dalam perawatan lansia dan kepuasan lansia pada
keluarga.
tentang gambaran kepuasan lansia pada peran keluarga dalam merawat lansia