ABSTRACT
This research is aimed to describe the influence of mixing kerosene and wasted cooking oil in variation of
percentage that is used as fuel of stove with pressure tank. Description of those influences are average of the
fire temperature, fuel flow rate, and usage efficiency of fuel heat. Percentage of kerosene were 30%, 40%,
50%, 60%, 70% (by volume) and initial pressure in fuel tank 0,4 kPa. The result shew that flare temperature
rise if percentage of kerosene rise. The avarage of each temperature were 534.11 oC for 30% kerosene,
538.47 oC (40%), 541.63 oC (50%), 543.73 oC (60%), and 546.97 oC (70%). The mass flow rate of fuel
were 44,867 gr/minute for 30% kerosene, 44,082 gr/minute ( 40%), 42,308 gr/minute (50%), 41,803
gr/minute ( 60%) and 40,734 gr/minute for 70% kerosene. The average of fuel flow rate was 50,949
ml/minute. The efficiency of stove with pressure tank rise if the percentage of kerosene rise, i.e 4,393 % for
30% kerosene, 5,041% ( 40%), 6,452 % ( 50%), 8,162 % ( 60 %) and 9,164 % for 70% kerosene.
Temperatur Api
Dari data hasil penelitian
diperoleh temperatur api pada
Gambar 2. Tangki Bahan Bakar pembakaran jelantah dengan campuran
minyak tanah adalah sebagai berikut:
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dari penelitian Tabel 1. Temperatur suhu api
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pct T api
1. Melakukan penyaringan jelantah dan o
% C
penyaringan minyak tanah.
2. Melakukan pencampuran bahan bakar 30 534.11
untuk persentase 30% yaitu 300 ml 40 538.47
minyak tanah dicampur dengan 700 50 541.63
ml jelantah. Campuran tersebut 60 543.73
kemudian diaduk sehingga komposisi 70 546.97
merata.
3. Memasukkan campuran bahan bakar
tersebut ke tangki bahan bakar dan
melakukan penimbangan pada semua 548.000 Temperatur Api
perangkat pembakaran. Setelah itu 546.000
melakukan pemompaan tangki 544.000
dengan pompa tangan hingga tekanan 542.000
0,4 kPa.
540.000
4. Menyiapkan 1 liter air dalam panci
538.000
dan ditutup dengan penutup panci
536.000
yang telah dipasangi thermometer.
Selanjutnya panci diletakkan pada 534.000
tungku yang juga berfungsi sebagai 532.000
penutup kompor tekanan. Kondisi 0 20 40 60 80
awal temperatur air dalam panci Persentase minyak tanah (%)
dicatat.
5. Kompor dinyalakan dan tepat pada Gambar 3. Temperatur Api
saat api mulai menyala, stop watch
juga dihidupkan. Dari tabel dan gambar tersebut di
6. Pengukuran temperatur api dilakukan atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi
dengan menggunakan termokopel. persentase minyak tanah maka
7. Tepat pada saat temperatur air temperatur pembakaran semakin tinggi
mencapai 100 oC , kompor dimatikan juga. Jelantah mempunyai nilai kalor
dan pada saat yang bersamaan sebesar 9197,29 kkal/kg dan minyak
stopwatch juga dimatikan. Waktu tanah mempunyai nilai kalor sebesar
yang ditunjukkan stopwatch dicatat. 11538 kkal/kg. Persentase minyak tanah
8. Melakukan penimbangan kembali yang semakin besar, menyebabkan nilai
pada perangkat pembakaran. kalor campuran bahan bakar akan
semakin besar pula dan selanjutnya pada campuran bahan bakar maka massa
berpengaruh pada temperatur jenis campuran bahan bakar akan
pembakaran yang menjadi semakin semakin kecil. Debit rata-rata aliran
tinggi. bahan bakar pada kompor tekanan
tersebut adalah sebesar 50,949 ml/menit.
Laju Aliran Massa Bahan Bakar
Dari data hasil penelitian Efisiensi
diperoleh aliran massa bahan bakar dan Dari perhitungan yang dilakukan
lama waktunya pada berbagai persentase dengan menggunakan data hasil
campuran minyak tanah adalah sebagai penelitian maka diperoleh efisiensi
berikut: kompor tekanan dengan bahan bakar
pada berbagai persentase campuran
Tabel 2. Aliran massa dan waktu minyak tanah adalah sebagai berikut:
45.000
10.000
Tekanan
44.000 8.000
Efisiensi (%)
43.000 6.000
42.000 4.000
41.000
2.000
40.000
0 20 40 60 80 0.000
0 20 40 60 80
Persentase minyak tanah (%)
Persentase minyak tanah (%)
Dari gambar dapat dilihat bahwa Dari gambar dapat dilihat bahwa
semakin tinggi persentase minyak tanah semakin tinggi persentase minyak tanah
maka laju aliran massa bahan bakar maka efisiensi pembakaran yang terjadi
cenderung semakin rendah. Jelantah semakin tinggi. Minyak tanah selain
mempunyai massa jenis sebesar 0,898 mempunyai nilai kalor yang tinggi juga
kg/liter dan minyak tanah mempunyai merupakan bahan bakar yang mempunyai
massa jenis sebesar 0,78 kg/liter. titik nyala relatif rendah sehingga minyak
Semakin besar persentase minyak tanah tanah relatif mudah untuk menyala dan
terbakar dengan lebih baik dibandingkan dan naik menjadi sebesar 9,164 %
jelantah. Sehingga makin tinggi pada campuran minyak tanah 70%.
persentase minyak tanah, maka kualitas 4. Debit rata rata aliran bahan bakar
pembakaran yang terjadi juga lebih baik. pada kompor tekanan adalah sebesar
Hal itu dapat dilihat pada temperatur 50,949 ml/menit.
pembakaran yang juga lebih tinggi bila
persentase minyak tanah lebih besar. DAFTAR PUSTAKA
Kualitas pembakaran juga terlihat pada Anonim, 2006, Minyak Tanah,
warna api yang semakin membiru secara www.wikipedia.org, 26 Oktober
stabil bila persentase minyak tanah 2010
semakin besar. Anonim, 2008, Joule,
www.wikipedia.org, 26 Oktober
KESIMPULAN 2010
Semakin tinggi persentase Anonim, 2009, Kesetaraan Kalor,
campuran minyak tanah pada www.mediabali.net, 10 November
pembakaran jelantah dengan 2010
menggunakan kompor tekanan maka: Cengel dkk,1994, Thermodinamics : An
1. Temperatur pembakaran akan Engineering Approach, Mc.Graw-
semakin tinggi. Pada campuran Hill
30% minyak tanah mempunyai Giancoli C. Douglas, 1996, Physics
temperatur api sebesar 534,11 oC dan Fourth Edition, Prentice Hall Inc
pada campuran 70% mempunyai Hambali, 2007 , Teknologi Bioenergi,
temperatur api sebesar 546,97 oC. Agromedia Pustaka, Jakarta
2. Laju aliran massa bahan bakar akan Robi’ah dkk, 2010, Penentuan Nilai
cenderung menurun sedangkan Kalor Berbagai Komposisi
efisiensi pembakaran pada kompor Campuran Bahan Bakar Minyak
tekan tersebut akan semakin Nabati, Alchemy vol 1 No 2
meningkat yaitu sebesar 4,393 %
pada campuran minyak tanah 30%