Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN ( PKL ) MAHASISWA REKOGNISI

PEMBELAJARAN LAMPAU PRODI KEBIDANAN POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES
KUPANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018
DESA SANLEO RT/RW 001/001
KECAMATAN MALAKA TIMUR
KABUPATEN MALAKA

OLEH :

SARLINA SEUK

NIM: PO 5303240171164

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
2018
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN ( PKL ) MAHASISWA REKOGNISI


PEMBELAJARAN LAMPAU PRODI KEBIDANAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES
KUPANG TAHUN AKADEMIK 2017/2018
DESA SANLEO RT/RW 003/003
KECAMATAN MALAKA TIMUR
KABUPATEN MALAKA

Laporan Praktik kerja Lapangan ( PKL ) Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan


Kupang dengan Asuhan Kebidanan pada Keluarga telah mendapat persetujuan :

PEMBIMBING INSTITUT

LORIANA L.MANALOR,SST,M.KES.
NIP:19810429 200912 2 001.

MENGETAHUI
KETUA PRODI KEBIDAN

BRINGIWATTY BATBUAL, Amd.Keb, S.kep,NS, MSC


NIP ; 197105151994032002
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak lupa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya, sehingga mulai dari kegiatan praktek komunitas lapangan (PKL) sampai dengan

penyusunan laporan semuanya dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu tanpa ada

hambatan-hambatan yang prinsip.

Kegiatan praktik komunitas merupakan suatu rangkain tugas dalam perkuliahan yang

wajib bagi semua mahasiswa yang akan menempuh pendidikan diploma untuk dilaksanakan.

Bentuk paktik ini pula merupakan bekal ilmu bagi setiap mahasiswa dalam memberikan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat suatu ketika bekerja dilapangan. Praktik komunitas

kebidanan ini merupakan suatu pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada

mahasiswa agar tidak hanya mengaplikasikan ilmunya di puskesmas, RS melainkan juga di

masyarakat.

Namun tidak terlepas dari hal itu, sebagai mahasiswa praktik saya dituntut pula agar

mampu melaporkan segala bentuk kegiatan di lapangan secara baik dan benar. Oleh karena itu,

laporan kegiatan ini disusun sebagai bukti dalam mempertanggungjawabkan kegiatan PKL

dilapangan maupun untuk memenuhi tugas perkuliahan.

Sementara terlaksananya laporan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai

pihak. Sehingga pada kesempatan ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih serta

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Drs. Jefrin Sambara, Apt, M.Si, selaku Direktur Poltekes Kemenkes Kupang yang telah

mengijinkan saya untuk menempuh pendidikan DIII Kebidanan Poltekes Kemenkes

Kupang

2. Bringiwatty Batbual, Amd.Kep, S.Kep, Ns, M.Sc selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kupang

3. Ririn Widyastuti, S.ST, M.Keb selaku Dosen PJMK kelas RPL


4. Loriana L. Manalor, S.ST, M.Kes selaku dosen pembimbing PKL yang telah banyak

memberikan masukan kepada saya dan dengar sabar membimbing serta meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran dalam penulisan laporan PKL

5. Para Dosen Jurusan Kebidanan

6. Kepala Tata Usaha dan Staf

7. Bapak Kornelis Tae selaku Kepala Desa Sanleo yang telah memberikan ijin kepada saya

untuk melaksanakan kegiatan praktek lapangan di desa Sanleo

8. Bapak Ignasius selaku Ketua BPD Desa Sanleo.

9. Bapak Yanuarius Y. Manek Amd.Kep selaku kepala puskesmas Seon yang telah

mengijinkan saya untuk melaksanakan praktek di Puskesmas Seon

10. Ibu Ani Maia selaku Bidan Koordinator Puskesmas Seon

11. Ibu Meliana Seran selaku Pembimbing Lapangan

12. Seluruh Ketua RT,RW dusun Maibiku A .

13. Tokoh Masyarakat, kader, warga masyarakat Desa Sanleo yang telah banyak membantu

dalam pelaksanaan Praktek komunitas Lapangan

14. Rekan-rekan seperjuangan dan anak-anakku yang telah banyak membantu dalam

penyusunan Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan sehingga

sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan. Semoga laporan

ini dapat dimanfaatkan bagi pembaca umum dan Mahasiswi khususnya Program Studi

Kebidanan.
Seon, April 2018

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

DAFTAR SINGKATAN ...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................


B. Tujuan Umum dan Khusus Sasaran ...................................................
C. Manfaat .............................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar kebidanan komunitas


B. Layanan Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN PRAKTEK

KEBIDANAN KMONUNITAS

A. Metode bimbingan dan pelaksanaan


B. Populasi dan sampel
C. Waktu pelaksanaan
D. Tempat
E. Intrumen dan alat
F. Cara pengambilan data
G. Cara pengolahan data analisa data
H. Jadwal pelaksanaan
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL

A. Gambaran umum desa


B. Hasil
C. Rumusan masalah
D. Poa
E. Implementasi
F. Evaluasi
G. RTL

BAB V PEMBAHANSAN

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR SINGKATAN
RPL : Rekognisi Pembelajaran Lampau
PKL : Praktek Komunitas Lapangan
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
KIA : Kesehatan Ibu Anak
KB : Keluarga Berencana
PHC : Primary health Care
MMD : Musyawara Masyarakat Desa
Kepmenkes : Keputusan Menteri Kesehatan
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
UKMB : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
DAFTAR TABEL
1. Analisa data ...................................................................................................
2. Prioritas masalah ............................................................................................
3. Perumusan masalah ........................................................................................
4. Rencana tindak lanjut
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar gambar ..................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebidanan Komunitas adalah suatu bidang dalam kebidanan yang merupakan

perpaduan antara kebidanan dan kesehatan masyarakat serta mengutamakan pelayanan

Promotif, preventif serta berkesinambungan tanpa mengabaikan Pelayanan kuratif dan

Rehabilitative serta menyeluruh dan terpadu, yang ditujukan kepada individu, keluarga

kelompok masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh melalui proses asuhan kebidanan

untuk meningkatkan fungsi kehidupan secara optimal sehingga mandiri dalam upaya

kesehatannya.

Praktik di komunitas merupakan bagian yang tidak terpisahakan dari peran dan

fungsi bidan. Sejak tanggal 19 sampai tanggal 30 Maret 2018, mahasiswa RPL program

studi kebidanan diturunkan di desa-desa guna melaksanakan praktik kebidanan

komunitas di masyarakat. Mahasiswa tersebut dituntunt untuk dapat memberi pelayanan

KIA/KB dan kesehatan wanita yang bersifat promotif, preventif dan mampu

menggerakkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan ibu dan anak, serta KB

sesuai dengan prinsip Primary Health Care (PHC).

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, saya telah melaksanakan praktik kebidanan

komunitas di Desa Sanleo Kecamatan Malaka Timur Kabupaten Malaka dengan judul

kasus “Asuhan Kebidanan Komunitas Di Dusun Maibiku A Desa Sanleo Kecamatan

Malaka Timur Kabupaten Malaka “. Laporan ini merupakan bukti otentik yang dapat
menggambarkan semua rangkaian kegiatan di lapangan mulai dari proses perencanaan

sampai dengan evaluasi kegiatan yang disertai dengan dokumen-dokumen pendukung

lainnya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Sebagai gambaran umum / rekaman umum mulai dari pengkajian data sampai

evaluasi kegiatan di lapangan

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan proses pengkajian / pengumpulan data asuhan kebidanan

komunitas pada tingkat keluarga, kelompok dan masyarakat.

b. Menggambarkan prioritas masalah / kebutuhan yang berhubungan dengan KIA

/ KB, kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya bersama dengan

masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

c. Menggambarkan rumusan masalah / kebutuhan berdasarkan prioritas masalah

yang berhubungan dengan KIA / KB, kesehatan wanita sepanjang siklus

kehidupannya bersama dengan masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat

Desa (MMD).

d. Menggambarkan proses pemembuatan rencana asuhan kebidanan komunitas

sesuai rmusan masalah

e. Menggambarkan pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan komunitas.

f. Menggambarkan hasil evalasi kegiatan selama praktik di lapangan

g.

C. Manfaat

1. Bagi mahasiswa
Pembelajaran serta pengalaman kepada mahasiswa kebidanan untuk dapat

berinteraksi dengan masyarakat yang selanjutnya dapat memberikan pelayanan dan

asuhan kebidanan berdasarkan masalah yang ditemukan dimasyarakat.

2. Bagi masyarakat setempat.

a. Mendapatkan informasi serta pengetahuan mengenai permasalahan yang terjadi

pada dirinya.

b. Dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan praktik kerja lapangan yang

diadakan mahasiswa kebidanan.

3. Bagi Institusi

a. Sebagai Fasilitator untuk mahasiswa dalam pengembangan ilmu yang telah

diajarkan sehingga dapat diamalkan dimasyarakat.

b. Menjadi wahana untuk memberikan pembelajaran dan evaluasi dalam kontek

komunitas.
BAB. 11

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kebidanan Komunitas


1. Pengertian kebidanan komunias
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan
dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku (Kepmenkes 900/2002).
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu kommunis yang berarti kesamaan,
publik ataupun banyak. Istilah comunity dapat di terjemahkan sebagai masyarakat
setempat yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. (Meilani
dkk, 2009).
Komunitas digambarkan sebagai sebuah lingkungan fisik dimana seseoprang
tinggal beserta aspek- aspek sosialnya. Hubungan – hubungan individu dalam sebuah
komunitas akan membangun dan mendukung terbentuknya suatu sistem kepercayaan
atau keyakinan baik tentang arti kekuarga , konsep sehat , maupun sakit. Keyakinan
mereka ini akan di cerminkan daklam perilaku keluarga maupun di kelompok
tertentu.Hal ini merupakan dasar pemikiran mereka dalam pemeliharaan kesehatan
maupun perawatan ketika sakit ( Meilani dkk, 2009).
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terbesar yang mempunyai
kebiasaaan , tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama (J.L. Gilin & J.P Gilin,
2009)
Kebidanan komunitas adalah upaya memberikan asuhan kebidanan pada
masyarakat baik individu, keluaraga, kelompok dan masyarakat yang terfokus
pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga berencana (KB),
Kesehatan Reproduksi termasuk usia wanita adi yuswa secara paripurna (Meilani
dkk, 2009).

2. Konsep manajemen kebidanan komunitas


Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu
dan anak yang khusus di lakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu (Depkes RI). Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan- penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau
tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney’s,
1997).

3. Langkah – langkah manajemen asuhan kebidanan


a. Langkah I
Pengumpulan data dasar.
b. Langkah II
Interpretasi data dasar.
c. Langkah III
Mengidentifikasi diagnosa masalah potensial dan mengantisipasi masalah
potensial.
d. Langkah IV
Antisipasi akan kebutuhan tindakan segera.
e. Langkah V
Intervensi (Merencanakan asuhan yang menyeluruh).
f. Langkah VI
Implementasi (merencanakan perencanaan).
g. Langkah VII
Evaluasi

B. Layanan Asuhan Kebidanan Komunitas


Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas di dasarkan pada 4 konsep utama
dalam pelayanan kebidanan yaitu manusia, masyarakat, lingkungan, kesehatan dan
pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma
sehat sehingga di harapkan tercapainya taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani
dkk, 2009).
Sementara dalam pelaksanaan praktik kebidanan komunitas di masyarakat tidak
terlepas dari konsep pendekatan menurut Hendrick. L Blum yang meliputi :
1. Lingkungan
Masalah kesehatan keluarga tergantung pada lingkungan hidup, baik secara fisik,
biologi dan sosial budaya.

2. Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu
aktivitas dari manusia itu sendiri. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu
respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku
seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon baik
secara pasif mengetahui, bersikap, mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada
pada dirinya dan di luar dirinya maupun aktif (tindakan) yang di lakukan
sehubungan dengan penyakitan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
ini dengan sendirinya sesuai dengan tingkat-tingkat pencegahan penyakit yakni:
 Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (Health
Promotion Behavior)
 Perilkau pencegahan penyakit (Health Prevention Behavior) adalah respon
untuk melakukan pencegahan penyakit
 Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (Health Seeking
Behavior) yaitu untuk perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan
 Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (Health Rehabilitation
Behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan
kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit.
Dari uraian di atas nampak jelas bahwa perilaku adalah merupakan konsepsi yang
tidak sederhana, sesuatu yang kompleks yakni suatu pengorganisasian proses-
proses psikologis oleh seseorang yang memberikan predisposisi melakukan
responsi menurut terhadap suatu obyek.

3. Pelayanan kesehatan
Dalam rangka meningkatan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya di lakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada di masyarakat (Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat atau UKBM).
Sampai sekarang pelayanan kesehatan bagi keluarga tidak dalam bentuk paket
untuk setiap menit keluarga, tetapi dalam pelayanan individu untuk setiap anggota
keluarga.

4. Genetika atau Keturunan


Keluarga dibentuk menjadi 2 macam manusia dengan bermacam- macam gen dan
sifat yang mempengaruhi anak-anak mereka . Pelayanan genetika dalam konteks
pelayanan kesehatan keluarga di anggap sulit dan mahal untuk di laksanakan dan
membutuhkan metode tehnologi yang tinggi dengan ahli khusus (Bapelkes, 2009)
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
A. Metode bimbingan dan pelaksanaan
Pendekatan dengan menggunakan metode SCL yang meliputi:
1. CS Studi
2. Project basic learning
3. FGD
4. Discoveri learning
5. SGD
B. Populasi dan sampel
Populasi adalah subyek (manusia: klien yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
untuk diteliti atau dikaji. Dari defenisi tersebut maka populasi dalam pengkajian ini
seluruh balita di dusun laktutus RT/Rw : 003/003 didapatkan 2 balita gizi kurang dan 2
balita tidak mendapat asi eksklusif.
1. Sampel sampel dari laporan ini dalah sebagian balita dan bayi tidak mendapat asi
eksklusif yang ada saat pengkajian dan sesuai dengan kriteria inklusi
C. Waktu dan pelaksanaan
1. Waktu
Pelaksanan kegiatan asuhan kebidanan komunitas berlangsung selama dua (2)
minggu terhitung tanggal 19 Maret sampai dengan 31 Maret 2018 ,
D. Tempat
Lokasi praktik kebidanan komunitas akan dilaksanakan di kabupaten Malaka,
wilayah kerja puskesmas Seon kecamatan Malaka Timur Desa Sanleo Dusun
maibiku A RT/RW 001/001.
E. Instrument dan alat
1. Instrument (kuesioner: pengkajian keluarga menurut prodi kebidanan dan kuesioner
inkator keluarga sehat)
2. Alat dan bahan (Timbangan, pita LILA, tensi meter, dopler, patela hamer)
F. Cara pengambilan data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses proses
pengmuklan karakteristik subyek yang diperlukan dalam pengkajian( Nursalam, 2011 )
1. Data primer ( wawancara dengan KK, anggota keluarga tokoh masyarakat, kader
posyandu, tokoh agama dan lain – lain)
2. Data sekunder (profil desa dan demografi)

G. Cara Pengolahan Dan Analisa Data


Sebelum data dianalisa terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan
data merupakan kegiatan untuk merubah data mentah menjadi bentuk data yang lebih
ringkas, dan disajikan serta dianalisis sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dalam pengolahan data terdiri dari 5 langkah yakni:


1. Editing (mengedit Data)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah
data terkumpul.
2. Coding
Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasi data/ jawaban menurut kategorinya
masing – masing. Dalam tahap ini mahasiswa mengunakan beberapa kode pada
bagian – bagian tertentu untuk mempermudah waktu pentabulasian dan analisa
data.
Dalam pengkodean, mahasiswa menggunakan kode sebagai beriukut:
a. Umur
1). 0 – 11 bulan kode U1
2). 1 – 4 tahun kode U2
3). 5- 9 Tahun kode U3
4). 10 – 14 Tahun Kode U4
5). 15 – 19 Tahun Kode U5
6). 20 – 24 Tahun kode U6
70). 25 – 29 Tahun Kode U7
8). 30 – 34 Tahun Kode U8
b. Pekerjaan
1). Petani = 1
2). IRT = 2
3). Wiraswasta = 3
4). PNS/ABRI = 4
c. Pendidikan
1) Pendidikan Dasar = 1
2) SMP = 2
3) SMA = 3
4) PT = 4
3. Tabulasi
Tabulasi adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang masuk dalam bentuk
table – tabel. Setelah data ditransfer dalam martersheet kemudian mahasiswa
membuat tabel untuk distribusi frekwensi dan tabulasi silang antara cakupan asi
eksklusif dan status gizi.

4. Analisa Data
a. Permasalahan di lapangan

No Temuan masalah Kondisi Penyebab Rumusan Skor


di lapangan ideal masalah

1 Ada ibu hamil KEK Hamil normal  Kurang zat besi Masih ada ibu
1 orang tanpa anemia  Kurang informasi hamil KEK 239
tentang manfaat
zat besi
2 Ada Gizi kurang Gizi normal Kurang zat besi Masih ada Gizi
sebanyak 3 orang kurang
Kurang informasi 133
tentang manfaat zat
besi

3 Gagal Asi Ekslusif Pemberian Pengasuh berikan Gagalnya Asi


ASI selama 6 makanan kepada Ekslusif
89
bulan bayi sebelum 6
bulan

4 WUS & PUS belum Kaum Kurang terpapar Masih


pahami SADARI perempuan informasi kurangnya
harus wajib pengetahuan
132
memahami WUS & PUS
tentang tentang
SADARI SADARI
5 Info tentang IMS Semua Kurang terpapar Masih
belum tersebar remaja harus informasi kurangnya
mendapatkan infomasi
info tentang tentang IMS 150
IMS (Infeksi
Menular
Seksual)

6 Yang belum punya Setiap KK Keterbatasan lahan, Masih ada 3 kk


JAGA 3 KK harus faktor ekonomi yang belum
memiliki keluarga, tradisi punya Jamban
158
JAGA yang BABS keluarga
memenuhi (JAGA)
standar

H. Jadwal pelaksanaan

NO TANGGAL JENIS KEGIATAN

1. 19-03-2018 Mahasiswa lapor diri di kepala Desa, ketua RT dan RW

2. 21-22 maret 2018 Pendataan

3. 23-24- 2018 Tabulasi data

4. 25 maret 2018 Persiapan MMD

5. 26 Maret 2018 Pelaksanaan MMD

6. 27 – 28 Maret 2018 Kunjungan untuk KK binaan

7. 29 maret 2018 Penyuluhan dan konseling untuk sasaran bayi, balita,


kader, Tomas

8. 30 Maret 2018 MMD II

9. 31 Maret 2018 Pelaporan


BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL

A. GAMBARAN UMUM DESA (PROFRIL DESA)


1. Gambaran umum Geografis
Keadaan geografis Desa Sanleo mempunyai batas sebagai berikut:
Sebelah utara : Desa Dirma
Selatan : Desa Sisi
Barat : Desa Numponi
Timur : Desa Babulu Selatan
2. Gambaran Demografi
Jumlah penduduk Desa Sanleo sebanyak 2312 jiwa, Jumlah kk sebanyak 578 kk,
dan terdiri dari 278 kk PUS.
3. Jenis mata pencaharian penduduk
1. Petani : 554
2. PNS : 10
3. Pensiunan PNS :6
4. Swasta :4
5. Tenaga kontrak :4
4. Gambaran fasilitas sarana dan prasarana umum
Desa Sanleo mempunyai :
1. SD : 1 buah
2. Posyandu : 7 buah
3. Polindes : 1 buah
4. Kantor desa : 1 buah
5. Tenaga kesehatan : 2 orang
B. HASIL
Setelah mahasiswa melakukan pengolahan data melalui beberapa proses tahapan mulai dari
pengkajian, berikut disajikan hasil tabulasi status gizi dengan ibu hamil KEK dan Anemi
seperti tabel 4.1 dan tabel 4.2 dibawa ini:
1. Tabel 4.1 Distribusi ibu hamil dengan anemi Sedang dan faktor resiko di Dusun
Maibiku A Desa Sanleo Kecamatan Kecamatan Malaka Timur Kabupaten Malaka
Periode 19-31 Maret Tahun 2018
N JUMLAH STATUS GIZI
O DUSUN RT/RW IBU ANEMIA
KEK TIDAK
HAMIL YA TIDAK
1 Maibiku A 001/001 2 1 1 1 1
Total 2 1 1 1 1
% 100 50 50 50 50

Sumber Data : Hasil SKRT Mahasiswa RPL Poltekkes Kemenkes Kupang Jurusan
Kebidanan tanggal 19-31 Maret 2018.

Analisa Data : Tabel ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian besar ibu hamil
yang mengalami KEK dan anemia. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perdarahan
setelah melahirkan, infeksi, BBLR, kematian bayi dalam kandungan, abortus, partus
prematurus.

2. Tabel 4.2 Distribusi Status Gizi Pada Balita Berdasarkan Bb/Tb Di Dusun Maibiku A
Desa Sanleo Kecamatan Malaka Timur Kabupaten Malaka Periode 19 Maret – 31
Maret Tahun 2018
JUMLAH STATUS GIZI
NO DUSUN RT/RW BAYI / SANGAT SANGAT
KURUS NORMAL
BALITA KURUS GEMUK
1. Maibiku A 001/001 10 0 3 7 0
JUMLAH 13 0 3 7 0
% 100 0 30 70 0
Sumber Data : Hasil SKRT Mahasiswa RPL Poltekkes Kemenkes Kupang Jurusan
Kebidanan tanggal 19-31 Maret 2018

Analisa Data : Tabel 4.2 menunjukan bahwa masih ada bayi balita dengan status gizi
berdasarkan TB/BB masih ada bayi balita yang Kurus. Hal ini berpotensi menghambat
proses Tumbuh Kembang pada Bayi Balita
C. RUMUSAN MASALAH
Terdapat kesenjangan antara hasil pengkajian dengan cakupan, seperti dibawa ini:
WHAT WHO WHERE WHEN HOW
Ibu hamil Ibu Hamil Dusun Tahun 2018 Masih ada ibu hamil KEK
KEK Maibiku A
Gizi Bayi /balita Dusun Tahun 2018 3 orang bayi/ Balita Gizi Kurang
Kurang Maibiku A

1. 50% ibu hamil KEK masih berada di Dusun Maibiku A Desa Sanleo

Prioritas masalah

No Rumusan Perhatian Prevalensi Kemungki Berat Keterse Skor


masalah masyarak kejadian nan ringann diaan
at 1-10 1-10 dirubah 1- ya sumber
10 masalah daya

1 Ibu hamil 5 6 7 8 6 34 I
KEK

2 Gizi 6 6 8 3 3 23 II
kurang

PLAN OF ACTION (POA) / PERUMUSAN RENCANA TINDAKAN

N RUMUSAN HARI/TGL/T PENANGGUN


RENCANA KEGIATAN SASARAN
O MASALAH EMPAT AWAB
Pemberian tablet Fe sesuai standar (≤ 26-29 / 3 /
90 Tablet Fe) 2018
Masih ada 1 Ibu Mahasiswa
hamil KEK Pemantauan rutin cara minum Fe
1 Tempat : Ibu Hamil KEK Kader, Bida
(anemia / Hb : 8,5 selama 90 hari pada masa hamil
gr/dl Rumah Ibu Desa
PMT ibu hamil Hamil
Penyuluhan
28/03/2018 Mahasiswa,
Masih ada 6 KK Penyuluhan (Tempat : Kader, Bidan
yang belum punya Kantor Desa) KK yang belum Desa, PKK
2 Jamban keluarga punya JAGA
(JAGA) Rekomendasikan ke PEMDES untuk Bulan April -
Kepala Desa
di prioritaskan bangunan fisik (WC) Juni 2018

Masih kurangnya Penyuluhan 28/03/2018 Mahasiswa


infomasi tentang Remaja, PUS,
3 IMS (Infeksi
(Tempat : Kader, Bida
WUS
Menular Seksual) Pembagian leaflet Kantor Desa) Desa, PKK

26-29 / 3 /
Penyuluhan
2018
Masih ada Gizi Balita Gizi Mahasiswa d
4 kurang (3 balita) 26/03/2018
Kurang Bidan Des
PMT Balita (Tempat :
Rumah Balita)
Penyuluhan
Masih kurangnya 28/03/2018 Mahasiswa
pengetahuan WUS Remaja, PUS,
5 & PUS tentang
(Tempat : Kader, Bida
Pembagian leaflet WUS
SADARI Kantor Desa) Desa, PKK

28/03/2018 Mahasiswa
Remaja, PUS,
6 Gagal Asi Ekslusif Penyuluhan (Tempat : Kader, Bida
WUS
Kantor Desa) Desa, PKK

IMPLEMENTASI KEGIATAN

IMPLEMENTASI KEGIATAN

N RUMUSAN HARI/TGL/ PENANGGUN


PELAKSANAAN SASARAN
O MASALAH TEMPAT AWAB
Telah diberikan tablet Fe sesuai
standar (≤ 90 Tablet Fe)
Telah memantau selama 3 hari cara 26-29 / 3 / 2018
Ada 1 Ibu hamil minum Fe Mahasiswa
Tempat : Ibu Hamil
1 KEK (anemia / Hb Kader, Bida
: 8,5 gr/dl PMT ibu hamil KEK Rumah Ibu KEK
Desa
Memberikan penyuluhan tentang Hamil
Manfaat Fe, dan tanda bahaya
Anemia
Sudah diberikan penyuluhan tentang Mahasiswa,
28/03/2018
Masih ada 6 KK pentingya WC dan kebersihan Kader, Bidan
(Tempat : KK yang
yang belum punya lingkungan Desa, PKK
2 Jamban keluarga
Kantor Desa) belum punya
(JAGA) Rekomendasikan ke PEMDES untuk Bulan April - JAGA
Juni 2018 Kepala Desa
di prioritaskan bangunan fisik (WC)

Sudah diberikan penyuluhan tentang


Masih kurangnya IMS 28/03/2018 Mahasiswa
infomasi tentang Remaja, PUS,
3 IMS (Infeksi
(Tempat : Kader, Bida
WUS
Menular Seksual) Telah dibagikan leaflet IMS sebanyak Kantor Desa) Desa, PKK
10 lbr
Sudah diberikan penyuluhan tentang
26-29 / 3 / 2018
gizi kurang Balita Gizi
Ada Gizi kurang Mahasiswa d
4 (3 balita) 26/03/2018 Kurang dan
Bidan Des
PMT Balita (Tempat : Keluarga
Rumah Balita)
Masih kurangnya
Telah diberikan penyuluhan tentang
SADARI 28/03/2018 Mahasiswa
pengetahuan WUS Remaja, PUS,
5 & PUS tentang
(Tempat : Kader, Bida
Telah dibagikan leaflet SADARI WUS
SADARI Kantor Desa) Desa, PKK
sebanyak 10 lbr
28/03/2018 Mahasiswa,
Sudah diberikan penyuluhan tentang Remaja, PUS,
6 Gagal Asi Ekslusif (Tempat : Kader, Bidan
Asi Ekslusif WUS
Kantor Desa) Desa, PKK

(EVALUASI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI)

JENIS
NO KEGIATAN TUJUAN INDIKATOR STANDAR PENGUKUR
Penyuluhan
1
tentang :
a. Fe Bila sasaran mampu
Sasaran mengetahui tentang
b. IMS Sasaran dapat memberikan 3 jawaban
pengertian, tujuan, manfaat,
c. WC memahami materi dengan tepat dari 5 Hasil Post test
tanda bahaya, dan cara
yang disampaikan pertanyaan yang diberikan
d. Gizi Kurang penanggulangan
oleh mahasiswa
e. SADARI
f. Asi ekslusif

Tidak terjadi
Memantau cara Ibu hamil tidak lalai dalam
2 peyakit anemia Hb : ≥ 10 gr/dL Hb Sahli
minum tablet Fe minum tablet Fe
pada ibu hamil

Rekomendasi ke
Ada bangunan fisik WC
PEMDES terkait Akan ada JAGA di Anggota keluarg
3 Sebagai referensi PEMDES yang memenuhi standar
KK yang tidak tahun 2018 BABS
kesehatan
memiliki JAGA
Pembagian Terbaginya leaflet kepada Ada dokumentas
4 Menyebarluaskan informasi Tersedianya leaflet
leaflet sasaran berupa foto

BB / TB (sesuai
-2 SD sampai dengan 2
5 PMT Balita Memperbaiki status gizi Gizi balita normal permenkes
SD
1995/Menkes/SK

PMT Ibu hamil Gizi ibu hamil Pengukuran LILA ≥ 23


6 Memperbaiki status gizi LILA
KEK normal cm

Mencegah terjadiya Tidak ada penyakit


Kebersihan Ada dokumentas
7 penyakit berbasis malaria, DBD, Tidak boleh ada penderita
lingkngan berupa foto
lingkungan Diare

RENCANA TINDAK LANJUT


No Masalah Sasaran Hasil Rekomendasi

1 KIA Ibu Penyuluhan dilaksanakan pada Dilanjutkan


hamil tanggal 28 Maret 2018. oleh bidan
Terdapat 1 Desa, Kader
orang Ibu
posyandu,
Hamil KEK
dan Anemia Respon masyarakat menerima dan kader PKK
mengikuti demo mahasiswa untuk Dan keluarga
ibu hamil KEK

Terdapat 3 Bayi / Penyuluhan individu pada balita gizi Dilanjutkan


orang Balita buruk dilaksanakan pada tanggal 26- oleh bidan
bayi/balita 29 Maret 2018. Desa, Kader
gizi Kurang Penyuluhan umum dan kegiatan posyandu,
demo memasak dilaksanakan pada kader PKK
tanggal 28 Maret 2018 di Kantor Dan keluarga
desa Sanleo.
Masyarakat mengikuti penyuluhan
mengerti dan memahami serta
bersedia mengikuti seperti yang
diinginkan. Dari jumlah 3 balita
yang menagalami gizi kurang
mahasiswa melakukan kunjungan
rumah untuk memberikan konseling
dan monitoring makanan balita
setiap hari.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok kami akan membandingkan teori yang di dapat dengan kenyataan yang
terjadi pada saat melaksanakan praktek belajar di Dusun Maibiku Desa Sanleo Kec. Malaka
Timur Kab. Malaka terkait Proses asuhan kebidanan komunitas terdiri dari:
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian data ini di peroleh melalui observasi dan wawancara yang di
lakukan dari rumah ke rumah. Kajian pengkajian meliputi : pendataan, Tabulasi, analisis,
dan perumusan masalah. Pelaksanaan kegiatan pendataan dan tabulasi di lakukan pada
tanggal 19-21 Maret 2018.
Pada saat kelompok kami melakukan pengkajian terutama pada saat pendataan sebagian
besar masyarakat desa Sanleo dan tokoh massyarakat ikut membantu mahasiswa dalam
pengkajian pada tanggal 19-21 Maret 2018 dan setelah dilakukan di temukan masalah
antara lain: ada ibu hamil KEK, Gizi kurang, Gagal Asi ekslusif, WUS & PUS belum
memahami tentang SADARI, IMS, serta ada pula KK yang belum memiliki JAGA.

2. Perencanaan
Tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan dan penyusunan rencana tindakan yang
telah direncanakan sesuai dengan konsep perencanaan. Penyelenggaraan MMD I yang di
laksanakan pada tanggal 23 Maret 2018 dan MMD 2 yang dilaksanakan pada tanggal 28
Maret 2018 yang melibatkan seluruh unsur masyarakat yaitu Seluruh ketua RT, Kader,
Tokoh masyarakat. Dalam MMD tersebut di bahas dan di tetapkan masalah, waktu,
tempat, dan penanggung jawab. Prioritas masalah : ada ibu hamil KEK, Gizi kurang,
Gagal Asi ekslusif, WUS & PUS belum memahami tentang SADARI, IMS, serta ada
pula KK yang belum memiliki JAGA. Dari prioritas rumusan masalah yang di dapat
maka di lakukan tindak lanjut dengan penyuluhan, pemeriksaan payudara dan
pendemontrasian masak bagi bayi/balita.

3. Pelaksanaan
Dalam pelakssanaan kegiatan, mahasiswa bekerjasama sama dengan masyarakat sekitar.
Pada proses ini kegiatan di laksanakan berdasarkan masalah – masalah yang muncul pada
saat di laksanakan MMD I yang di sesuaikan dengan sumber daya dan kemampuan
masyarakat serta menekankan pada aspek preventif dan promotif. Pada saat pelaksanaan
setiap masyarakat melakukan implementasi sesuai dengan masalah yang di temukan di
desa, dan juga yang ada di masing- masing dusun.
Berikut beberapa prioritas permasalahan yang ada di desa Sanleo beserta pemecahan
masalahnya yang dilakukan oleh mahasiswa Polttekes Kemenkes Kupang program RPL
Kebidanan yaitu :
1. Masih terdapat ibu hamil KEK
2. Masih ada KK yang belum memiliki JAGA
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang IMS
4. Masih ada gizi kurang
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PUS & WUS
6. Gagal ASI ekslusif
Untuk ini kelompok kami memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
mealalui peyuluhan. Sebagai evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan yaitu telah
dilakukan post test setelah disuluh dan pendemonstrasian cara menyiapkan makanan
yang benar pada anak usia pra sekolah. rekomendasi yang dianjurkan untuk dilanjutkan
yaitu membuat kesepakan lisan dengan petugas puskesmas sehabis PKL.

Kelompok kami menemukan banyaknya warga yang kurang mengetahui tentang kanker
payudara dan cara deteksi dini mengenai penyakit tersebut. Untuk menindak lanjuti hal
tersebut maka kelompok kami melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama pada
wanita usia subur tentang pengertian dan cara deteksi dini mengenai kanker payudara
sebagai evaluasi telah dilakukan pemeriksaan payudara dengan cara SADARI.

Wujud kegiatan lapangan lain yang dilakukan selama PKL yaitu kerja sama / gotong
royong bersama warga dalam mebersihkan halaman rumah. Bersepakat untuk
membangun WC tiap keluarga yang belum memiliki dimana akan difasilitasi oleh
pemerintah desa.

BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang telah dilakukan pada Asuhan
Kebidanan Komunitas di Desa Sanleo dapat disimpulkan:
a) Dari hasil pengkajian yang kami lakukan didapatkan sikap masyarakat sangat
kooperatif saat dilakukan wawancara, begitu juga dengan lingkungan serta tingkat
pengetahuan masyarakat yang kurang mengenai IMS, SADARI, dan masalah lain.
b) Dari hasil observasi yang mahasiswa lakukan ada masalah yang berhubungan
dengan KIA/KB, kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupannya bersama dengan
masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa.
c) Mahasiswa merencanakan Asuhan Kebidanan Komunitas dengan diberikan
penyuluhan yang berhubungan dengan masalah yang ada dimasyarakat.
d) Tindakan segera yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah memberikan
penyuluhan tentang masalah kesehatan dan mengantisipasi yang mungkin terjadi
di masyarakat.

2. Saran
a. Puskesmas dan Bidan Desa Sanleo
Agar terus meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan merata pada masyarakat
dengan melakukan kunjungan kepada masyarakat atau dengan menggunakan
puskesmas keliling.
b. Kepala Desa Sanleo
Agar dapat mengarahkan warganya untuk dapat membangun WC yang sehat.
c. Kader Posyandu Dusun Maibiku A
Kader posyandu (promotor) agar dapat menerapkan pengetahuan atau ilmu yang
telah didapatkan sehingga mampu menjadi contoh dimasyarakat dalam rangka
pembangunan kesehatan.

d. Masyarakat Dusun Maibiku


Masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kesehatan
lingkungannya dan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. KUESIONER PENGKAJIAN KELUARGA


2. KUESIONER KELUARGA SEHAT
3. PERENCAAN MMD I
4. SEMUA PENYULUHAN DAN FOTO – FOTO
5. IMPLEMENTASI
6. PERENCAAN MMD II
7. FOTO – FOTO

PERENCANAAN MMD I

Anda mungkin juga menyukai