Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MIKROBIOLOGI

UJI KUALITAS AIR

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


UJI KUALITAS AIR

I. Pendahuluan

Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan. Pemeriksaan


secara mikrobiologi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dapat dipakai sebagai
pengukuran derajat pencemaran. (Kawuri dkk., 2007).

Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologis umumnya ditujukan


pada kehadiran bakteri indikator coliform dan fecal coliform. Bakteri coliform adalah
bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Bakteri coliform fekal adalah
bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal
menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif
dengan keberadaan bakteri patogen. Makin sedikit kandungan coliform, artinya,
kualitas air semakin baik (Krisna, 2005). Bakteri coliform dapat dibedakan atas 2 grup
yaitu : (1) coliform fekal, misalnya Escherichia coli, dan (2) coliform non-fekal,
misalnya Enterobaster aerogenes (Fardiaz, 1993). Coliform fekal adalah bakteri
coliform yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya.
Sedangkan coliform non-fekal adalah bakteri coliform yang ditemukan pada hewan
atau tanaman-tanaman yang telah mati.

Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan
(presumptive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test)
(Kawuri, dkk. 2007). Metode pengujian yang digunakan adalah metode Most
Probable Number (MPN) atau Jumlah Perkiraan Terbatas (JPT) (Wakhid, 2009).

II. Tujuan

 Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan kualitas air.

 Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri coliform dan E.Coli dalam sampel air.

III. Alat dan Bahan


 Alat :
1. Tabung reaksi
2. Tabung Durham
3. Erlenmeyer
4. Gelas beaker
 Bahan :
1. LB
2. BLGB
3. Sampel air ( air kolam renang )
4. Endo agar

IV. Cara Kerja


 Tahap I
TES DUGA
1. Mengambil air, masukkan erlenmeyer ukuran 100 ml
2. Dengan metode 3 : 1 : 1
a. 3 tabung di isi dengan 3 ml LB ( media ), dan kemudian dimasukkan
10 ml sampel air ( air kamar mandi )
b. 1 tabung di isi dengan 3 ml LB ( media ), dan kemudian dimasukkan 1
ml sampel air ( air kamar mandi )
c. 1 tabung lagi di isi dengan 3 ml LB ( media ), dan kemudian
dimasukkan 0,1 ml sampel air ( air kamar mandi ) dengan pipet
gondok
3. Diinkubasi 37° C 2 x 24 jam
4. Kemudian dilihat, apakah dalm tabung durham terdapat rongga
a. Jika rongga < ½ tabung berarti (-) mengandung coliform
b. Jika rongga ≥ ½ tabung berarti (+) mengandung coliform, lakukan
tahap II
 Tahap II
TES PENEGASAN
1. Memindahkan ke dalam media BGLB dengan cara district
2. Memindahkan ke endo agar
 Tahap III
TES LENGKAP
1. Gas paling banyak di ambil
2. (+) mengandung e-coli warnanya akan perak

V. Hasil Pengamatan
Hasilnya 1 0 0
Karena setelah di tes di media BGLB menghasilkan tes yang negatif, maka tidak
dilaksanakan tes selanjutnya.

VI. Pembahasan

Pada praktikum yang kami lakukan pemeriksaan kualitas air sampel yang
digunakan adalah air kolam renang. Pertama-tama dilakukan uji dugaan (presumtive
test). Pada tahap ini dibuat media dengan konsentrasi berbeda yaitu konsentrasi ganda
(double) dan konsentarsi normal (single). Sampel sebanyak 10 ml dimasukkan ke
dalam media konsentrasi ganda karena diduga akan ada lebih banyak bakteri sehingga
diperlukan lebih banyak nutrisi yang diperlukan untuk menumbuhkannya. Hasilnya,
bila sampel air positif mengandung bakteri akan ditunjukkan dengan kekeruhan dan
adanya gas pada tabung durham. Gas yang terbentuk adalah gas CO2 yang berasal
dari proses fermentasi laktosa oleh sel bakteri gram negatif golongan Coliform
(Lim,1988) atau kemungkinan lain gas tersebut berasal dari sel-sel ragi atau dari
mikroorganisme gram positif lainnya (Dwidjoseputro,2003).

Bakteri non-coliform dalam metabolismenya juga memproduksi gas (Black,


1998) maka untuk memastikan keberadaan bakteri Coliform dilakukanlah uji
penegasan. Tabung yang menunjukan hasil positif pada uji dugaan ditumbuhkan pada
media BGLB yang merupakan media selektif karena kandungan empedunya akan
meningkatkan pertumbuhan bakteri gram negatif Coliform, namun kandungan hijau
berliannya akan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dengan jalan merusak
dinding selnya (Alcamo,1999). Setelah dilakukan pengamatan ternyata menghasilkan
tes negatif, sehingga tidak diteruskan lagi tes selanjutnya.

VII. Kesimpulan

 Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan kualitas air. Uji
kualitatif coliform terdiri dari uji duga, uji penegasan, dan uji lengkap.

 Dari hasil pengamatan sampel air kolam renang yang diujikan dideteksi tidak
ada bakteri E.Coli.

Anda mungkin juga menyukai