Anda di halaman 1dari 18

TATA CARA PENYEMPURNAAN DPTHP-1

BAB I

PENDAHULUAN

Penyempurnaan DPTHP-1 merupakan tindak lanjut dari hasil rekomendasi Rapat


Pleno Terbuka Rekapitulasi DPTHP-1 tingkat Nasional yang telah dilakukan oleh
KPU pada tanggal 16 September 2018. Dalam rekomendasi tersebut,
penyempurnaan DPTHP-1 dilaksanakan dalam waktu 60 hari. Penyempurnaan
DPTHP-1 tersebut melingkupi 3 aspek perbaikan daftar pemilih yakni:
a. Penghapusan terhadap Pemilih Tidak Memenuhi Syarat.
b. Memasukkan Pemilih telah memenuhi syarat namun belum terdaftar dalam
daftar pemilih.
c. Perbaikan elemen data Pemilih.

Dalam melakukan kegiatan penyempurnaan DPTHP-1 perlu langkah konkrit dan


terstruktur agar proses penyempurnaan DPTHP-1 dapat berjalan maksimal dengan
memperhatikan ketersediaan waktu yang sudah ditentukan. Berdasarkan
tahapan, program, dan jadwal penyempurnaan DPTHP-1 yang dituangkan dalam
lampiran Surat Edaran Nomor 1099/PL.02.1-SD/01/KPU/IX/2018, berikut
disampaikan tahapan dan waktu kegiatan proses penyempurnaan DPTHP-1.

Jadwal
No Program/Kegiatan
Awal Akhir
1 Konsolidasi data DPTHP-1 di tingkat Pusat
1.1 Pemberian softfile DPTHP-1 ke Bawaslu dan Partai Politik 17 September 2018 23 September 2018
1.2 Pencermatan bersama KPU, Bawaslu, Partai Politik, dan 22 September 2018 27 September 2018
Pemerintah terhadap potensi pemilih TMS (pemilih ganda
dan pemilih dibawah umur)
1.3 Analisis DPTHP-1 dengan data kependudukan semester I 18 September 2018 28 September 2018
tahun 2018
1.4 Pengiriman data hasil pencermatan bersama 27 September 2018 29 September 2018
2 Koordinasi data hasil pencermatan bersama KPU/KIP 29 September 2018 30 September 2018
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi/KIP Aceh dengan Bawaslu
dan Partai Politik Peserta Pemilu
3 Gerakan Melindungi Hak Pilih (#GMHP) 01 Oktober 2018 28 Oktober 2018
4 Penyusunan dan rekapitulasi DPTHP-2 tingkat desa/kelurahan 29 Oktober 2018 03 November 2018
5 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat kecamatan 01 November 2018 06 November 2018
6 Sinkronisasi hasil penyusunan dan rekapitulasi DPTHP-1 04 November 2018 10 November 2018
dengan Bawaslu dan Partai Politik Peserta Pemilu
7 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat Kabupaten/Kota 09 November 2018 11 November 2018
8 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat Provinsi 12 November 2018 13 November 2018
9 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat Nasional 13 November 2018 15 November 2018
Sesuai dengan program dan jadwal kegiatan yang diatur diatas maka dibentuk
ruang lingkup kegiatan meliputi 3 aspek tahapan proses penyempurnaan DPTHP-1
yakni:
a. Tahapan Persiapan;
b. Tahapan pelaksanaan; dan
c. Tahapan penyusunan, penetapan, dan rekapitulasi DPTHP-2.

1
BAB II
TAHAPAN PERSIAPAN

Tahapan persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum melakukan proses


pelaksanaan penyempurnaan DPTHP-1. Jangka waktu kegiatan dalam
tahapan persiapan mulai dari 17 September 2018 sampai dengan 23
September 2018. Tahapan persiapan dilakukan di setiap tingkatan yakni KPU,
KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

A. KPU
Dalam tahapan persiapan KPU melakukan aktivitas sebagai berikut:
1. Mengumpulkan DPTHP-1 dari Sidalih
DPTHP-1 Sidalih disusun per masing-masing kabupaten/kota, dan
dikelompokkan dalam lingkup per provinsi. Prosedur yang perlu
dilakukan dalam proses pengumpulan DPTHP-1 dari Sidalih sebagai
berikut:
a. KPU mengecek KPU/KIP Kabupaten/Kota yang telah melakukan
proses snapshot dan finalisasi dalam Sidalih. Hasil dari proses
snapshot dan finalisasi menghasilkan jumlah yang sama antara
rekapitulasi DPTHP-1 di Sidalih dengan BA Penetapan DPTHP-1.
b. KPU melakukan penarikan DPTHP-1 masing-masing
kabupaten/kota dari Sidalih.
c. Dalam hal terdapat Kabupaten/Kota yang belum selesai berproses
di Sidalih, KPU melakukan supervisi dan membantu secara
langsung terhadap KPU/KIP Kabupaten/Kota yang belum selesai
tersebut.

2. Menggabungkan DPTHP-1 masing-masing kabupaten/kota menjadi satu


kesatuan data DPTHP-1 Nasional
Proses penggabungan DPTHP-1 per masing-masing kabupaten/kota
menjadi satu kesatuan data DPTHP-1 Nasional bertujuan untuk
memudahkan KPU dalam melakukan proses analisis, pengecekan, dan
penyandingan data. Dalam proses penggabungan DPTHP-1 tersebut hal
- hal yang perlu dilakukan antara lain:
a. Menyiapkan satu server pengolahan yang digunakan untuk
menampung DPTHP-1 dalam skala Nasional.
b. Memindahkan data hasil pengumpulan DPTHP-1 per
Kabupaten/Kota dari server produksi ke server pengolahan.
c. Menggabungkan data hasil pengumpulan DPTHP-1 per masing-
masing kabupaten/kota menjadi satu kesatuan database DPTHP-1
Nasional.
d. Melakukan proses indexing untuk mempercepat proses analisis,
pengecekan dan penyandingan data.

3. Konversi DPTHP-1
DPTHP-1 yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dikonversi ke
dalam format jenis file sesuai dengan kebutuhan. Ada 3 pihak yang
mendapatkan salinan DPTHP-1 yakni KPU Provinsi/KIP Aceh, Bawaslu,

2
dan Partai Politik Peserta Pemilu. DPTHP tersebut dikonversi dalam
bentuk:
a. File dalam format csv DPTHP-1 lengkap. Data tersebut diserahkan
kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan Bawaslu.
b. File dalam format csv DPTHP-1 berbintang. Data tersebut
diserahkan kepada Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu di
tingkat Pusat.

4. Menerima analisis DPT Pemilu 2019 dari Pemerintah.


KPU menerima hasil analisis DPT Pemilu 2019 dari Pemerintah. Hasil
analisis DPT Pemilu 2019 berupa data hasil penyandingan DPT elemen
data invalid dengan data kependudukan.

5. Menyerahkan salinan DPTHP-1 kepada KPU Provinsi/KIP Aceh,


Bawaslu, dan Partai Politik Peserta Pemilu.
Penyerahan salinan DPTHP-1 kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dilakukan
melalui portal unduh data Sidalih, sedangkan penyerahan salinan
DPTHP-1 kepada Bawaslu dan Partai Politik Peserta Pemilu dilakukan
secara langsung dan dituangkan ke dalam berita acara serah terima.

B. KPU Provinsi/KIP Aceh


Dalam tahapan persiapan, KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan aktivitas
sebagai berikut:
1. Menerima DPTHP-1 dari KPU
KPU Provinsi/KIP Aceh menerima file DPTHP-1 dari KPU melalui portal
unduh data Sidalih. Masing-masing KPU Provinsi/KIP Aceh diberikan
hak akses (user dan password) terhadap portal unduh data Sidalih.

2. Memeriksa kesesuaian jumlah file


KPU Provinsi/KIP Aceh memeriksa kesesuaian jumlah file dengan
jumlah Kabupaten/Kota di wilayahnya. Dalam hal terdapat
ketidaksesuaian jumlah file, KPU Provinsi/KIP Aceh langsung
melaporkan kepada KPU pada kesempatan pertama.

3. Menyerahkan Data ke KPU/KIP Kabupaten/Kota


KPU Provinsi/KIP Aceh menyerahkan DPTHP-1 kepada masing-masing
KPU/KIP Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Data tersebut digunakan
sebagai bahan perbaikan dan pencermatan DPTHP-1 yang dilakukan
oleh PPS, PPK, maupun KPU/KIP Kabupaten/Kota.

C. KPU/KIP Kabupaten/Kota
Dalam tahapan persiapan KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan aktivitas
sebagai berikut:
1. Menerima dan memeriksa DPTHP-1
KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima DPTHP-1 dari KPU Provinsi/KIP
Aceh. KPU/KIP Kabupaten/Kota memeriksa DPTHP-1 terkait kesesuaian

3
jumlah pemilih, jumlah tps, dan jumlah wilayah (jumlah kecamatan dan
jumlah desa/kelurahan) dengan berita acara penetapan DPTHP.

2. Melakukan konversi data DPTHP-1 dari format csv ke format excel


KPU/KIP Kabupaten/Kota merubah format data DPTHP-1 dari model
csv ke format excel agar mudah dilakukan proses perbaikan DPTHP-1.

3. Memilah file DPTHP-1 per masing-masing desa/kelurahan


KPU/KIP Kabupaten/Kota dibantu PPK dan PPS memilah data per
masing-masing desa/kelurahan. Data DPTHP-1 per masing-masing
kelurahan/desa tersebut menyertakan informasi tps.

4. Menyerahkan DPTHP-1 ke masing-masing PPS melalui PPK


KPU/KIP Kabupaten/Kota menyerahkan Data DPTHP-1 kepada masing-
masing PPS melalui PPK sebagai bahan perbaikan DPTHP-1.

4
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN

Tahapan pelaksanaan penyempurnaan DPTHP-1 dilakukan mulai dari tanggal


22 September 2018 sampai dengan 28 Oktober 2018. Dalam tahapan
pelaksanaan dilakukan 3 rangkaian kegiatan proses penyempurnaan DPTHP-1
meliputi :
a. Kegiatan pencermatan data DPTHP-1.
b. Kegiatan sosialisasi Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP).
c. Kegiatan menerima tanggapan masyarakat terhadap DPTHP-1.

A. Kegiatan pencermatan data DPTHP-1


Kegiatan pencermatan data DPTHP-1 dilakukan oleh KPU bersama dengan
Bawaslu, Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu, dan Pemerintah. Proses
pencermatan terhadap DPTHP-1 dilakukan di tingkat Pusat untuk
kemudian ditindaklanjuti di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Berikut
aktivitas kegiatan pencermatan data DPTHP-1 yang dilakukan di masing-
masing tingkatan.

1. KPU
Dalam kegiatan pencermatan DPTHP-1 yang dilakukan oleh KPU antara
lain:
a. KPU melakukan pencermatan DPTHP-1 bersama dengan Bawaslu,
Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu, dan Pemerintah. Proses
pencermatan bersama dilakukan untuk menyamakan metode dan
hasil pencermatan terhadap DPTHP-1. Metode pencermatan meliputi
metode kegandaan maupun metode analisis elemen data invalid
DPTHP-1. Pencermatan kegandaan dilakukan terhadap 4 kategori
kegandaan diantaranya :
1. Kegandaan Kategori K1
Kegandaan K1 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, NKK, Nama, Jenis
Kelamin, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Status Kawin, Alamat,
dan Disabilitas).
2. Kegandaan Kategori K2
Kegandaan K2 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, Nama, Jenis Kelamin,
Tempat Lahir, Tanggal Lahir, dan Alamat).
3. Kegandaan Kategori K3
Kegandaan K3 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, Nama, Jenis Kelamin,
Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir).
4. Kegandaan Kategori K4
Kegandaan K4 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, Nama, dan Tanggal
Lahir).
Sedangkan analisis elemen data invalid DPTHP-1 dilakukan untuk
mengecek keakuratan pencatatan elemen data pemilih meliputi:
1. NIK;

5
2. NKK;
3. Nama;
4. Tanggal Lahir; dan
5. Alamat.
Analisis elemen data invalid tersebut kemudian disandingkan dengan
hasil analisis DPT Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Pemerintah.

b. Penyandingan DPTHP-1 dengan Data Kependudukan Semester 1


Tahun 2018
KPU mendapatkan data kependudukan Semester I Tahun 2018 dari
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian
Dalam Negeri. KPU melakukan analisis terhadap data kependudukan
semester I Tahun 2018 tersebut untuk kemudian hasil analisis
digunakan sebagai data pembanding dengan data DPTHP-1. Proses
penyandingan tersebut dilakukan dengan mencocokkan dan
menyesuaikan elemen data pemilih dengan elemen data
kependudukan. Proses penyandingan data menghasilkan 3 jenis
output data yakni:
1. Data DPTHP-1 sama dengan data kependudukan.
2. Data DPTHP-1 tidak ada dalam data kependudukan.
3. Data Kependudukan tidak ada dalam DPTHP-1.

c. Menyerahkan data hasil pencermatan terhadap DPTHP-1


Data hasil pencermatan terhadap DPTHP-1 yang dilakukan oleh KPU
meliputi :
1. Pemilih potensi ganda dari data DPTHP-1; dan
2. Data Invalid DPTHP-1 beserta padanan dalam data
kependudukan;
Data tersebut kemudian diserahkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh,
Bawaslu, dan Partai Politik Peserta Pemilu sebagai bahan perbaikan
DPTHP-1.

d. Melakukan monitoring dan supervisi proses perbaikan DPTHP-1


KPU melakukan monitoring dan supervisi terhadap hasil dari tindak
lanjut proses perbaikan data DPTHP-1 berdasarkan data hasil
pencermatan bersama. Proses monitoring dan supervisi dilakukan
dengan mengecek laporan proses perbaikan data DPTHP-1 yang
dikirimkan secara berkala oleh masing-masing KPU Provinsi/KIP
Aceh.

2. KPU Provinsi/KIP Aceh


Dalam proses pencermatan DPTHP-1, KPU Provinsi/KIP Aceh
melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Menerima data hasil pencermatan Bersama DPTHP-1 dari KPU. Data
hasil pencermatan meliputi data ganda dan data invalid.
b. Mengadakan rapat koordinasi pencermatan DPTHP-1 berdasarkan
hasil pencermatan bersama DPTHP-1 yang dilakukan di tingkat
Pusat. Rapat koordinasi dilakukan dengan Bawaslu Provinsi, Peserta
Partai Politik tingkat Provinsi, dan Pemerintah tingkat Provinsi.

6
c. Memeriksa kesesuaian jumlah file yang diterima dengan jumlah
kabupaten/kota di wilayah provinsi.
d. Menyerahkan data hasil pencermatan bersama DPTHP-1 kepada
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
e. Melakukan monitoring terhadap aktivitas perbaikan DPTHP-1 yang
dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
f. Melaporkan hasil monitoring penyempurnaan DPTHP-1 secara
berkala kepada KPU. Pelaporan dilakukan per 2 minggu dengan
format pelaporan mencakup :
1) Jumlah awal data ganda dan data invalid per masing-masing
Kabupaten/Kota.
2) Jumlah perbaikan data ganda dan data invalid per masing-
masing Kabupaten/Kota.
Contoh format Laporan Hasil Pencermatan DPTHP-1 KPU
Provinsi/KIP Aceh disertakan dalam lampiran.

3. KPU/KIP Kabupaten/Kota
Dalam proses pencermatan DPTHP-1, KPU/KIP Kabupaten/Kota
melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Menerima data hasil pencermatan bersama DPTHP-1 yang dilakukan
oleh KPU dari KPU Provinsi/KIP Aceh.
b. Mengadakan rapat koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota,
Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kabupaten/Kota, dan
Pemerintah tingkat Kabupaten/Kota.
c. Melakukan pengecekan terhadap kegandaan dan data invalid hasil
dari pencermatan DPTHP-1 yang dilakukan di tingkat Pusat. Sumber
referensi pengecekan antara lain :
1) Data DP4 Pemilu 2019;
2) Portal ceknik.kpu.go.id; dan
3) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat.
d. Melakukan proses perbaikan data DPTHP-1 secara langsung bersama
Bawaslu dan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kabupaten/Kota
apabila diyakini potensi kegandaan dan data invalid setelah
mendapatkan padanan yang benar berdasarkan hasil pengecekan
poin c.
e. Dalam hal proses penanganan data ganda dan data invalid tidak
dapat dilakukan di Kabupaten/Kota, KPU/KIP Kabupaten/Kota
menyerahkan salinan hasil pencermatan Bersama DPTHP-1 kepada
PPS melalui PPK sebagai bahan perbaikan DPTHP-1 melalui proses
verifikasi vaktual di lapangan.
f. PPK dan PPS bersama-sama melakukan proses vaktual dengan
mendatangi pemilih secara langsung dan meminta pemilih
menunjukkan dokumen kependudukan (KTP-el/Kartu
Keluarga/Surat Keterangan) sebagai bahan perbaikan terhadap data
ganda maupun data invalid.
g. PPK dan PPS melaporkan hasil pencermatan vaktual yang dilakukan
kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota.
h. KPU/KIP Kabupaten/Kota monitoring terhadap proses vaktual yang
dilakukan oleh PPK dan PPS.

7
i. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaporkan secara berkala terhadap
proses pencermatan DPTHP-1 kepada KPU Provinsi/KIP Aceh.
Pelaporan dilakukan per 2 minggu dengan format pelaporan
mencakup :
3) Jumlah awal data ganda dan data invalid per masing-masing
Kecamatan.
4) Jumlah perbaikan data ganda dan data invalid per masing-
masing Kecamatan.
Contoh format Laporan Hasil Pencermatan DPTHP-1 KPU/KIP
Kabupaten/Kota disertakan dalam lampiran.

B. Kegiatan sosialisasi Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP)


KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan
sosialisasi terhadap proses perbaikan DPTHP-1 melalui Gerakan Melindungi
Hak Pilih (GMHP). Rangkaian kegiatan sosialisasi meliputi:
1. Melakukan kegiatan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) secara
serentak pada tanggal 17 Oktober 2018.
2. Membuat spanduk, baliho, banner Gerakan Melindungi Hak Pilih
(GMHP) di masing-masing kantor sekretariat.
3. Mensosialisasikan portal www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id dan
pengecekan daftar pemilih melalui aplikasi mobile Daftar Pemilih KPU
RI.
4. Melakukan sosialisasi Gerakan Melindungi Hak Pilih di media sosial.
5. Menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok komunitas
pemerhati Pemilu untuk mensosialisasikan Gerakan Melindungi Hak
Pilih
6. Membuat forum pertemuan dan mediasi terhadap kelompok kaum adat,
warga yang tinggal di lahan sengketa, kelompok marginal,
panti/yayasan rehabilitasi, kelompok penyandang disabilitas, warga di
lapas/rutan yang memiliki potensi belum tercatat dalam DPTHP-1
dikarenakan belum memiliki dokumen kependudukan KTP-el.
7. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS membuat Posko Layanan
Pemilih di setiap kantor sekretariat.

C. Kegiatan menerima tanggapan mayarakat terhadap DPTHP-1


Proses kegiatan menerima tanggapan masyarakat terhadap DPTHP-1
dilakukan di tingkat KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS. Tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 mencakup 3 hal yakni:
a. Pemilih Tidak Memenuhi Syarat namun terdaftar dalam daftar
pemilih diantaranya:
1. Pemilih sudah meninggal dunia;
2. Pemilih dibawah umur (pemilih dibawah usia 17 (tujuh belas)
tahun saat hari pemungutan suara dan belum kawin/menikah);
3. Pemilih ganda (terdaftar lebih dari 1 (satu) kali);
4. Pemilih pindah domisili (sudah tidak berdomisili di
kelurahan/desa tersebut);
5. Pemilih beralih status pekerjaan menjadi anggota TNI;
6. Pemilih beralih status pekerjaan menjadi anggota Polri;

8
7. Pemilih yang terganggu jiwa/ingatannya dan dibuktikan dengan
surat keterangan dokter;
8. Pemilih yang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
9. Pemilih tidak dikenal;
10. Pemilih bukan penduduk setempat.

b. Pemilih yang belum terdaftar dalam daftar pemilih. Pemilih yang


belum terdaftar ada 4 jenis antara lain:
1. Pemilih sudah memiliki KTP-el.
2. Pemilih belum memiliki KTP-el dan sudah melakukan
perekaman.
3. Pemilih belum memiliki KTP-el dan memiliki dokumen
kependudukan lain (Kartu Keluarga, Surat Keterangan, atau
yang lain).
4. Pemilih belum memiliki KTP-el dan tidak memiliki dokumen
kependudukan lain, namun yang bersangkutanq benar warga
negara Indonesia yang tinggal di wilayah setempat (dibuktikan
dengan surat keterangan dari Kepala
desa/Lurah/Kalapas/Karutan/sebutan lain).

c. Pemilih yang mengalami koreksi/perubahan/perbaikan elemen data


pemilih.

Dalam kegiatan masukan dan tanggapan masyarakat terhadap DPTHP-1,


KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS melakukan aktivitas sebagai
berikut:
1. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS menerima tanggapan
masyarakat melalui Posko Layanan Pemilih.
2. Posko Layanan Pemilih dibuka mulai dari tanggal 1 Oktober 2018
sampai dengan 28 Oktober 2018.
3. Masyarakat mengisi formulir Model A.1.A.DPTHP1-KPU atau
A.1.A.DPTHP1-PPK atau A.1.A.DPTHP1-PPS dan menunjukkan
identitas kependudukan (KTP-el, Surat Keterangan atau Kartu
Keluarga atau identitas lain) jika ada.
4. Masyarakat menuliskan tanggal tanggapan, nama, nik, dan tanda
tangan dalam formulir Daftar Pemberi Tanggapan DPTHP-1.
5. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS memproses setiap
tanggapan yang disampaikan oleh masyarakat tersebut.
6. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS memberikan tanda bukti
telah terdaftar apabila terdapat masukan dan tanggapan yang
menyatakan bahwa pemilih sudah memenuhi syarat sebagai pemilih
namun belum terdaftar dalam DPTHP-1.
7. KPU/KIP Kabupaten/Kota,PPK, dan PPS melakukan rekapitulasi
formulir tanggapan masyarakat terhadap DPTHP-1 yang telah diisi
oleh Pemilih/masyarakat. Kategori pengisian tanggapan terhadap
DPTHP-1 meliputi Pemilih Baru, Pemilih TMS dan pemilih Ubah Data.

9
8. PPS dan PPK melaporkan hasil rekapitulasi formulir tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 secara berjenjang ke KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
9. Contoh format rekapitulasi formulir tanggapan masyarakat terhadap
DPTHP-1 bagi PPS, PPK, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota disertakan
dalam lampiran.

D. Menerima masukan dan tanggapan masyarakat melalui Aplikasi Mobile


KPU RI PEMILU 2019

Dalam proses kegiatan tanggapan masyarakat terhadap DPTHP-1, KPU/KIP


Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS melakukan aktivitas sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan aplikasi Mobile KPU RI PEMILU 2019 kepada
masyarakat.
2. Masyarakat mengunduh Aplikasi Mobile KPU RI PEMILU 2019.
3. Masyarakat melakukan pengecekan melalui menu Cek Pemilih
dengan memasukan NIK dan Nama.
4. Dalam hal pemilih tersebut belum terdaftar dalam DPTHP-1 maka
dapat melaporkan dengan melalui menu lapor dan mengisikan data
diri.
5. KPU mengunduh data hasil laporan tersebut dan menyerahkan hasil
pelaporan masyarakat ke KPU Provinsi/KIP Aceh melalui portal
Unduh Data Sidalih.
6. KPU Provinsi/KIP Aceh menyerahkan data hasil laporan tersebut
kepada KPU/KIP Kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti.
7. Hasil tindak lanjut yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota
disampaikan kepada pelapor melalui email / nomor handphone.
8. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi hasil tindak lanjut
kepada KPU Provinsi/KIP Aceh.
9. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rekapitulasi hasil laporan dan
melaporkan kepada KPU RI.

10
BAB IV
TAHAPAN PENYUSUNAN, REKAPITULASI, DAN PENETAPAN DPTHP-2

A. Penyusunan DPTHP-2
Proses penyusunan DPTHP-2 dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota,
PPK, maupun PPS. Dalam penyusunan DPTHP-2, proses yang dilakukan
sebagai berikut:

1. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS melakukan perbaikan DPTHP-


1 berdasarkan data sebagai berikut:
a. Data hasil masukan dan tanggapan masyarakat dari layanan
Posko Pemilih.
b. Data hasil proses pengecekan bersama antar KPU/KIP
Kabupaten/Kota, Bawaslu Kabuapten/Kota dan Perwakilan
Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kabupaten/Kota terhadap
data hasil pencermatan bersama DPTHP-1 di tingkat Pusat.
c. Data hasil proses faktual yang dilakukan oleh PPK dan PPS
terhadap data hasil pencermatan bersama DPTHP-1 di tingkat
Pusat..
2. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS menyusun hasil perbaikan
terhadap DPTHP-1 dengan membuat softcopy Daftar Perubahan Pemilih
Hasil Perbaikan DPTHP-1 menggunakan formulir Model A.B.DPTHP1-
KPU.
3. Mengingat penyusunan DPTHP-1 yang dilakukan oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS tersebut nantinya diproses dalam
Sidalih, maka format softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU yang disusun
menyesuaikan dengan format unggah data Sidalih sebagai berikut:

Gambar Contoh softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU Format Sidalih

Pengisian softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU format Sidalih sebagai


berikut:
a. Kolom ID bagi Pemilih TMS (Tidak Memenuhi Syarat) dan
Pemilih yang mengalami perubahan/perbaikan elemen data
pemilih bersumber dari ID yang tercantum pada softcopy
DPTHP-1 yang telah diunduh dari Sidalih. Sedangkan untuk
Pemilih baru yang belum terdaftar dalam DPTHP-1, kolom ID
dikosongkan.

11
b. Bagi Pemilih kategori TMS (tidak memenuhi syarat), pengisian
elemen data pemilih dilakukan dengan cara menyalin elemen
data pemilih dari softcopy DPTHP-1 hasil unduhan Sidalih ke
dalam softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU dan kolom keterangan
diisi sesuai dengan kategori TMS.
c. Bagi pemilih yang mengalami perubahan elemen data pemilih,
pengisian elemen data pemilih dilakukan dengan cara
menyalin elemen data pemilih dari softcopy DPTHP-1 hasil
unduhan Sidalih. Kemudian dilakukan perubahan atau
perbaikan terhadap elemen data yang mengalami
perubahan/perbaikan, dan pada kolom keterangan ditulis
kode 17 (Ada perubahan biodata).
d. Bagi pemilih yang belum terdaftar dalam DPTHP-1 dan telah
memiliki KTP-el atau sudah merekam KTP-el, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS mencatat secara lengkap
elemen data Pemilih ke dalam softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU
tersebut dan mencatat di kolom keterangan dengan kode 0.
e. Kolom sumberdata diisi dengan keterangan DPTHP-1.
f. Kolom TPS diisi dengan informasi nomor TPS pemilih.
4. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS menyusun Daftar Potensial
Pemilih Non KTP-el dalam DPTHP-1 terhadap Pemilih yang tidak
mempunyai KTP-el (baik yang belum merekam KTP-el namun sudah
memiliki dokumen kependudukan lain, maupun yang belum merekam
KTP-el dan belum memiliki dokumen kependudukan) berbasis
Desa/Kelurahan dengan menggunakan softcopy excel formulir Model
A.C.DPTHP1-KPU.
5. PPK dan PPS menyerahkan softcopy formulir Model A.B.DPTHP1-KPU
dan softcopy formulir Model A.C.DPTHP1-KPU kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan DPTHP-2 dalam Sidalih.

B. Penetapan dan Rekapitulasi DPTHP-2

1. Rekapitulasi di tingkat kelurahan/desa


Proses rekapitulasi di tingkat kelurahan/desa dilakukan oleh PPS.
Prosedur dalam melakukan proses rekapitulasi di tingkat
kelurahan/desa sebagai berikut:
a. PPS melakukan rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil
Perbaikan DPTHP-1 tingkat kelurahan/desa setelah menyusun
Daftar Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 ke dalam
formulir A.B.DPTHP.1-KPU.
b. PPS melakukan rekapitulasi Daftar Potensial Pemilih Non KTP-el
dalam DPTHP-1 dengan menggunakan formulir Model
A.C.DPTHP1.1-KPU.
c. PPS menyusun Lembar Kontrol Internal Penyempurnaan
DPTHP-1 tingkat Kelurahan/Desa.
d. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota PPS.

12
e. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Panwaslu kelurahan/desa,
Perwakilan Partai Politik tingkat kelurahan/desa, dan perangkat
Pemerintah kelurahan/desa.
f. Dalam rapat pleno terbuka, Panwaslu kelurahan/desa,
Perwakilan Partai Politik tingkat kelurahan/desa, dan perangkat
Pemerintah kelurahan/desa dapat memberikan masukan dan
tanggapan.
g. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
h. PPS wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang
ditunjukkan terbukti benar.
i. PPS menyampaikan Berita Acara Pleno Rekapitulasi, salinan
formulir Model A.B.DPTHP1.1-KPU, dan formulir Model
A.C.DPTHP1.1-KPU dalam bentuk hardcopy kepada:
1) PPK;
2) Panwaslu kelurahan/desa;
3) Perwakilan Partai Politik tingkat kelurahan/desa; dan
4) Perangkat Pemerintah kelurahan/desa;
j. PPS menyampaikan lembar formulir tanggapan masyarakat
terhadap DPTHP-1 dan rekapitulasi formulir tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 kepada PPK disertai berita acara
serah terima.
k. Format Berita Acara Rekapitulasi penyempurnaan DPTHP-1
tingkat kelurahan/desa, Lembar Kontrol Internal
Penyempurnaan DPTHP-1 tingkat Kelurahan/Desa, Formulir
Model A.B.DPTHP.1-KPU, dan Formulir Model A.C.DPTHP1.1-
KPU disertakan dalam lampiran.

2. Proses Rekapitulasi di tingkat kecamatan


Proses rekapitulasi di tingkat kecamatan dilakukan oleh PPK. Prosedur
dalam melakukan proses rekapitulasi di tingkat kecamatan sebagai
berikut:
a. PPK melakukan rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil
Perbaikan DPTHP-1 tingkat kecamatan setelah menerima
salinan rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan
DPTHP-1 tingkat kelurahan/desa.
b. PPK menyusun rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil
Perbaikan DPTHP-1 berdasarkan hasil rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
kelurahan/desa dan hasil penyusunan A.B.DPTHP1-KPU yang
dilakukan oleh PPK.
c. PPK menyusun rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil
Perbaikan DPTHP-1 tingkat kecamatan ke dalam formulir Model
A.B.DPTHP.2-KPU.
d. PPK melakukan rekapitulasi Daftar Potensial Pemilih Non KTP-el
dalam DPTHP-1 dengan menggunakan formulir Model
A.C.DPTHP1.2-KPU.
e. PPK menyusun Lembar Kontrol Internal Penyempurnaan
DPTHP-1 tingkat Kecamatan.

13
f. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota PPK.
g. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Panwaslu kecamatan,
Perwakilan Partai Politik tingkat Kecamatan, dan perangkat
Pemerintah kecamatan.
h. Dalam rapat pleno terbuka, Panwaslu Kecamatan, Perwakilan
Partai Politik tingkat Kecamatan, dan perangkat pemerintah
Kecamatan dapat memberikan masukan dan tanggapan.
i. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
j. PPK wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang
ditunjukkan terbukti benar.
k. PPK menyampaikan salinan Berita Acara Rekapitulasi, Formulir
Model A.B.DPTHP.1.2-KPU, dan Formulir Model A.C.DPTHP1.2-
KPU dalam bentuk hardcopy kepada:
1) KPU/KIP Kabupaten/Kota;
2) Panwaslu kecamatan;
3) Perwakilan Partai Politik tingkat kecamatan; dan
4) Perangkat pemerintah kecamatan;
l. PPK menyampaikan lembar formulir tanggapan masyarakat
terhadap DPTHP-1 dan rekapitulasi formulir tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota disertai berita acara serah terima.
m. Format Berita Acara Rekapitulasi penyempurnaan DPTHP-1
tingkat kecamatan, Lembar Kontrol Internal Perbaikan DPTHP-1
tingkat kecamatan, Formulir Model A.B.DPTHP.2-KPU, dan
Formulir Model A.C.DPTHP1.2-KPU disertakan dalam lampiran.

3. KPU/KIP Kabupaten/Kota
Proses rekapitulasi dan penetapan di tingkat Kabupaten/Kota
dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota. Prosedur dalam melakukan
proses rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota sebagai berikut:
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
Kabupaten/Kota setelah menerima salinan rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
Kecamatan.
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 berdasarkan hasil
rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1
tingkat Kecamatan dan hasil penyusunan A.B.DPTHP1-KPU
yang dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
c. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
Kabupaten/Kota ke dalam formulir Model A.B.DPTHP1.3-KPU.
d. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi Daftar
Potensial Pemilih Non KTP-el dalam DPTHP-1 dengan
menggunakan formulir Model A.C.DPTHP1.3-KPU.

14
e. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun Lembar Kontrol Internal
Penyempurnaan DPTHP-1 tingkat Kabupaten/Kota.
f. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota.
g. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Bawaslu, Perwakilan Partai
Politik tingkat Kabupaten/Kota, dan perangkat Pemerintah
Kabupaten/Kota.
h. Dalam rapat pleno terbuka, Bawaslu, Perwakilan Partai Politik
tingkat Kabupaten/Kota, dan perangkat Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat memberikan masukan dan tanggapan.
i. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
j. KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti masukan
apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
k. KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan Daftar Pemilih Tetap
Hasil Perbaikan (DPTHP-2) menggunakan formulir A.DPTHP2-
KPU dan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan
(DPTHP-2) tingkat kabupaten/kota ke dalam formulir Model
A.DPTHP2.1-KPU;
l. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan Berita Acara
Rekapitulasi, formulir Model A.B.DPTHP1.3-KPU, formulir Model
A.C.DPTHP1.3-KPU, dan formulir Model A.DPTHP2.1-KPU dalam
bentuk hardcopy kepada:
1) KPU Provinsi/KIP Aceh;
2) Bawaslu Kabupaten/Kota;
3) Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat
Kabupaten/Kota; dan
4) Perangkat pemerintah Kabupaten/Kota;
m. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan DPTHP-2
dalam bentuk softcopy dengan format Portable Document
Format (PDF) yang tidak dapat diubah kepada Peserta Pemilu
tingkat kabupaten/kota dan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
mendapat masukan dan tanggapan.
n. KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat memberikan salinan DPTHP-2
dalam bentuk softcopy dengan format excel atau Comma
Separated Values (CSV) dari Sidalih, apabila terdapat
permintaan resmi dari Peserta Pemilu tingkat kabupaten/kota
dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
o. Salinan DPTHP-2 yang diberikan tidak menampilkan informasi
NIK dan No KK Pemilih secara utuh.
p. Penyampaian dokumen salinan DPTHP-2 disertai dengan berita
acara.
q. Format Berita Acara Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat
Kabupaten/Kota, Lembar Kontrol Internal Perbaikan DPTHP-1
tingkat Kabupaten/Kota, formulir Model A.B.DPTHP1.3-KPU,
formulir Model A.C.DPTHP1.3-KPU, dan formulir Model
A.DPTHP2.1-KPU disertakan dalam lampiran.

15
4. KPU Provinsi/KIP Aceh
Proses rekapitulasi di tingkat Provinsi dilakukan oleh KPU Provinsi/KIP
Aceh. Prosedur dalam melakukan proses rekapitulasi di tingkat Provinsi
sebagai berikut:
a. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih
Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Provinsi setelah
menerima salinan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Kabupaten/Kota.
b. KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih
Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) berdasarkan hasil rekapitulasi
Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat
Kabupaten/Kota;
c. KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih
Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Provinsi ke dalam
formulir Model A. DPTHP2.2-KPU.
d. KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun Lembar Kontrol Internal
Penyempurnaan DPTHP-1 tingkat Provinsi.
e. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh.
f. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Bawaslu, Perwakilan Partai
Politik tingkat Provinsi, dan perangkat Pemerintah Provinsi.
g. Dalam rapat pleno terbuka, Bawaslu, Perwakilan Partai Politik
tingkat Provinsi, dan perangkat Pemerintah Provinsi dapat
memberikan masukan dan tanggapan.
h. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
i. KPU Provinsi/KIP Aceh wajib menindaklanjuti masukan apabila
data yang ditunjukkan terbukti benar.
j. KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan salinan Berita Acara
Rekapitulasi dan formulir Model A.DPTHP2.2-KPU dalam bentuk
hardcopy kepada:
1) KPU;
2) Bawaslu Provinsi;
3) Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Provinsi;
dan
4) Perangkat pemerintah Provinsi;
k. KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan salinan DPTHP-2 dalam
bentuk softcopy dengan format Portable Document Format (PDF)
yang tidak dapat diubah kepada Peserta Pemilu tingkat Provinsi
dan Bawaslu Provinsi untuk mendapat masukan dan
tanggapan.
l. KPU Provinsi/KIP Aceh dapat memberikan salinan DPTHP-2
dalam bentuk softcopy dengan format excel atau Comma
Separated Values (CSV) dari Sidalih, apabila terdapat
permintaan resmi dari Peserta Pemilu tingkat Provinsi dan
Bawaslu Provinsi.
m. Salinan DPTHP-2 yang diberikan tidak menampilkan informasi
NIK dan No KK Pemilih secara utuh.

16
n. Penyampaian dokumen salinan DPTHP-2 disertai dengan berita
acara.
o. Format Berita Acara Rekapitulasi DPTHP-2 Provinsi, Lembar
Kontrol Internal Perbaikan DPTHP-1 tingkat Provinsi, dan
Formulir Model A.DPTHP2.2-KPU disertakan dalam lampiran.

5. KPU
Proses rekapitulasi di tingkat Nasional dilakukan oleh KPU. Prosedur
dalam melakukan proses rekapitulasi di tingkat Nasional sebagai
berikut:
a. KPU melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Nasional setelah menerima salinan
rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2)
tingkat Provinsi.
b. KPU melakukan sinkronisasi hasil penyusunan dan rekapitulasi
DPTHP-2 bersama dengan Bawaslu, Perwakilan Partai Politik
Peserta Pemilu, dan Pemerintah.
c. KPU menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) berdasarkan hasil rekapitulasi Daftar
Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Provinsi;
d. KPU menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Nasional ke dalam formulir Model
A. DPTHP2.3-KPU.
e. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota KPU.
f. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Bawaslu, Perwakilan Partai
Politik, dan Pemerintah.
g. Dalam rapat pleno terbuka, Bawaslu, Perwakilan Partai Politik,
dan Pemerintah dapat memberikan masukan dan tanggapan.
h. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
i. KPU wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang
ditunjukkan terbukti benar.
j. KPU menyampaikan salinan Berita Acara Rekapitulasi dan
formulir Model A.DPTHP2.3-KPU dalam bentuk hardcopy
kepada:
1) KPU;
2) Bawaslu;
3) Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu; dan
4) Pemerintah;
k. KPU menyampaikan salinan DPTHP-2 dalam bentuk softcopy
dengan format Portable Document Format (PDF) yang tidak
dapat diubah kepada Peserta Pemilu dan Bawaslu untuk
mendapat masukan dan tanggapan.
l. KPU dapat memberikan salinan DPTHP-2 dalam bentuk softcopy
dengan format excel atau Comma Separated Values (CSV) dari
Sidalih, apabila terdapat permintaan resmi dari Peserta Pemilu
dan Bawaslu.

17
m. Salinan DPTHP-2 yang diberikan tidak menampilkan informasi
NIK dan No KK Pemilih secara utuh.
n. Penyampaian dokumen salinan DPTHP-2 disertai dengan berita acara.

18

Anda mungkin juga menyukai