BAB I
PENDAHULUAN
Jadwal
No Program/Kegiatan
Awal Akhir
1 Konsolidasi data DPTHP-1 di tingkat Pusat
1.1 Pemberian softfile DPTHP-1 ke Bawaslu dan Partai Politik 17 September 2018 23 September 2018
1.2 Pencermatan bersama KPU, Bawaslu, Partai Politik, dan 22 September 2018 27 September 2018
Pemerintah terhadap potensi pemilih TMS (pemilih ganda
dan pemilih dibawah umur)
1.3 Analisis DPTHP-1 dengan data kependudukan semester I 18 September 2018 28 September 2018
tahun 2018
1.4 Pengiriman data hasil pencermatan bersama 27 September 2018 29 September 2018
2 Koordinasi data hasil pencermatan bersama KPU/KIP 29 September 2018 30 September 2018
Kabupaten/Kota dan KPU Provinsi/KIP Aceh dengan Bawaslu
dan Partai Politik Peserta Pemilu
3 Gerakan Melindungi Hak Pilih (#GMHP) 01 Oktober 2018 28 Oktober 2018
4 Penyusunan dan rekapitulasi DPTHP-2 tingkat desa/kelurahan 29 Oktober 2018 03 November 2018
5 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat kecamatan 01 November 2018 06 November 2018
6 Sinkronisasi hasil penyusunan dan rekapitulasi DPTHP-1 04 November 2018 10 November 2018
dengan Bawaslu dan Partai Politik Peserta Pemilu
7 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat Kabupaten/Kota 09 November 2018 11 November 2018
8 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat Provinsi 12 November 2018 13 November 2018
9 Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat Nasional 13 November 2018 15 November 2018
Sesuai dengan program dan jadwal kegiatan yang diatur diatas maka dibentuk
ruang lingkup kegiatan meliputi 3 aspek tahapan proses penyempurnaan DPTHP-1
yakni:
a. Tahapan Persiapan;
b. Tahapan pelaksanaan; dan
c. Tahapan penyusunan, penetapan, dan rekapitulasi DPTHP-2.
1
BAB II
TAHAPAN PERSIAPAN
A. KPU
Dalam tahapan persiapan KPU melakukan aktivitas sebagai berikut:
1. Mengumpulkan DPTHP-1 dari Sidalih
DPTHP-1 Sidalih disusun per masing-masing kabupaten/kota, dan
dikelompokkan dalam lingkup per provinsi. Prosedur yang perlu
dilakukan dalam proses pengumpulan DPTHP-1 dari Sidalih sebagai
berikut:
a. KPU mengecek KPU/KIP Kabupaten/Kota yang telah melakukan
proses snapshot dan finalisasi dalam Sidalih. Hasil dari proses
snapshot dan finalisasi menghasilkan jumlah yang sama antara
rekapitulasi DPTHP-1 di Sidalih dengan BA Penetapan DPTHP-1.
b. KPU melakukan penarikan DPTHP-1 masing-masing
kabupaten/kota dari Sidalih.
c. Dalam hal terdapat Kabupaten/Kota yang belum selesai berproses
di Sidalih, KPU melakukan supervisi dan membantu secara
langsung terhadap KPU/KIP Kabupaten/Kota yang belum selesai
tersebut.
3. Konversi DPTHP-1
DPTHP-1 yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dikonversi ke
dalam format jenis file sesuai dengan kebutuhan. Ada 3 pihak yang
mendapatkan salinan DPTHP-1 yakni KPU Provinsi/KIP Aceh, Bawaslu,
2
dan Partai Politik Peserta Pemilu. DPTHP tersebut dikonversi dalam
bentuk:
a. File dalam format csv DPTHP-1 lengkap. Data tersebut diserahkan
kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan Bawaslu.
b. File dalam format csv DPTHP-1 berbintang. Data tersebut
diserahkan kepada Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu di
tingkat Pusat.
C. KPU/KIP Kabupaten/Kota
Dalam tahapan persiapan KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan aktivitas
sebagai berikut:
1. Menerima dan memeriksa DPTHP-1
KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima DPTHP-1 dari KPU Provinsi/KIP
Aceh. KPU/KIP Kabupaten/Kota memeriksa DPTHP-1 terkait kesesuaian
3
jumlah pemilih, jumlah tps, dan jumlah wilayah (jumlah kecamatan dan
jumlah desa/kelurahan) dengan berita acara penetapan DPTHP.
4
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN
1. KPU
Dalam kegiatan pencermatan DPTHP-1 yang dilakukan oleh KPU antara
lain:
a. KPU melakukan pencermatan DPTHP-1 bersama dengan Bawaslu,
Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu, dan Pemerintah. Proses
pencermatan bersama dilakukan untuk menyamakan metode dan
hasil pencermatan terhadap DPTHP-1. Metode pencermatan meliputi
metode kegandaan maupun metode analisis elemen data invalid
DPTHP-1. Pencermatan kegandaan dilakukan terhadap 4 kategori
kegandaan diantaranya :
1. Kegandaan Kategori K1
Kegandaan K1 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, NKK, Nama, Jenis
Kelamin, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Status Kawin, Alamat,
dan Disabilitas).
2. Kegandaan Kategori K2
Kegandaan K2 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, Nama, Jenis Kelamin,
Tempat Lahir, Tanggal Lahir, dan Alamat).
3. Kegandaan Kategori K3
Kegandaan K3 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, Nama, Jenis Kelamin,
Tempat Lahir, dan Tanggal Lahir).
4. Kegandaan Kategori K4
Kegandaan K4 dilakukan untuk mengecek kegandaan dengan
parameter kesamaan elemen data (NIK, Nama, dan Tanggal
Lahir).
Sedangkan analisis elemen data invalid DPTHP-1 dilakukan untuk
mengecek keakuratan pencatatan elemen data pemilih meliputi:
1. NIK;
5
2. NKK;
3. Nama;
4. Tanggal Lahir; dan
5. Alamat.
Analisis elemen data invalid tersebut kemudian disandingkan dengan
hasil analisis DPT Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Pemerintah.
6
c. Memeriksa kesesuaian jumlah file yang diterima dengan jumlah
kabupaten/kota di wilayah provinsi.
d. Menyerahkan data hasil pencermatan bersama DPTHP-1 kepada
KPU/KIP Kabupaten/Kota.
e. Melakukan monitoring terhadap aktivitas perbaikan DPTHP-1 yang
dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
f. Melaporkan hasil monitoring penyempurnaan DPTHP-1 secara
berkala kepada KPU. Pelaporan dilakukan per 2 minggu dengan
format pelaporan mencakup :
1) Jumlah awal data ganda dan data invalid per masing-masing
Kabupaten/Kota.
2) Jumlah perbaikan data ganda dan data invalid per masing-
masing Kabupaten/Kota.
Contoh format Laporan Hasil Pencermatan DPTHP-1 KPU
Provinsi/KIP Aceh disertakan dalam lampiran.
3. KPU/KIP Kabupaten/Kota
Dalam proses pencermatan DPTHP-1, KPU/KIP Kabupaten/Kota
melakukan aktivitas sebagai berikut:
a. Menerima data hasil pencermatan bersama DPTHP-1 yang dilakukan
oleh KPU dari KPU Provinsi/KIP Aceh.
b. Mengadakan rapat koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota,
Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kabupaten/Kota, dan
Pemerintah tingkat Kabupaten/Kota.
c. Melakukan pengecekan terhadap kegandaan dan data invalid hasil
dari pencermatan DPTHP-1 yang dilakukan di tingkat Pusat. Sumber
referensi pengecekan antara lain :
1) Data DP4 Pemilu 2019;
2) Portal ceknik.kpu.go.id; dan
3) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat.
d. Melakukan proses perbaikan data DPTHP-1 secara langsung bersama
Bawaslu dan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Kabupaten/Kota
apabila diyakini potensi kegandaan dan data invalid setelah
mendapatkan padanan yang benar berdasarkan hasil pengecekan
poin c.
e. Dalam hal proses penanganan data ganda dan data invalid tidak
dapat dilakukan di Kabupaten/Kota, KPU/KIP Kabupaten/Kota
menyerahkan salinan hasil pencermatan Bersama DPTHP-1 kepada
PPS melalui PPK sebagai bahan perbaikan DPTHP-1 melalui proses
verifikasi vaktual di lapangan.
f. PPK dan PPS bersama-sama melakukan proses vaktual dengan
mendatangi pemilih secara langsung dan meminta pemilih
menunjukkan dokumen kependudukan (KTP-el/Kartu
Keluarga/Surat Keterangan) sebagai bahan perbaikan terhadap data
ganda maupun data invalid.
g. PPK dan PPS melaporkan hasil pencermatan vaktual yang dilakukan
kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota.
h. KPU/KIP Kabupaten/Kota monitoring terhadap proses vaktual yang
dilakukan oleh PPK dan PPS.
7
i. KPU/KIP Kabupaten/Kota melaporkan secara berkala terhadap
proses pencermatan DPTHP-1 kepada KPU Provinsi/KIP Aceh.
Pelaporan dilakukan per 2 minggu dengan format pelaporan
mencakup :
3) Jumlah awal data ganda dan data invalid per masing-masing
Kecamatan.
4) Jumlah perbaikan data ganda dan data invalid per masing-
masing Kecamatan.
Contoh format Laporan Hasil Pencermatan DPTHP-1 KPU/KIP
Kabupaten/Kota disertakan dalam lampiran.
8
7. Pemilih yang terganggu jiwa/ingatannya dan dibuktikan dengan
surat keterangan dokter;
8. Pemilih yang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
9. Pemilih tidak dikenal;
10. Pemilih bukan penduduk setempat.
9
8. PPS dan PPK melaporkan hasil rekapitulasi formulir tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 secara berjenjang ke KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
9. Contoh format rekapitulasi formulir tanggapan masyarakat terhadap
DPTHP-1 bagi PPS, PPK, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota disertakan
dalam lampiran.
10
BAB IV
TAHAPAN PENYUSUNAN, REKAPITULASI, DAN PENETAPAN DPTHP-2
A. Penyusunan DPTHP-2
Proses penyusunan DPTHP-2 dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota,
PPK, maupun PPS. Dalam penyusunan DPTHP-2, proses yang dilakukan
sebagai berikut:
11
b. Bagi Pemilih kategori TMS (tidak memenuhi syarat), pengisian
elemen data pemilih dilakukan dengan cara menyalin elemen
data pemilih dari softcopy DPTHP-1 hasil unduhan Sidalih ke
dalam softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU dan kolom keterangan
diisi sesuai dengan kategori TMS.
c. Bagi pemilih yang mengalami perubahan elemen data pemilih,
pengisian elemen data pemilih dilakukan dengan cara
menyalin elemen data pemilih dari softcopy DPTHP-1 hasil
unduhan Sidalih. Kemudian dilakukan perubahan atau
perbaikan terhadap elemen data yang mengalami
perubahan/perbaikan, dan pada kolom keterangan ditulis
kode 17 (Ada perubahan biodata).
d. Bagi pemilih yang belum terdaftar dalam DPTHP-1 dan telah
memiliki KTP-el atau sudah merekam KTP-el, KPU/KIP
Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS mencatat secara lengkap
elemen data Pemilih ke dalam softcopy excel A.B.DPTHP1-KPU
tersebut dan mencatat di kolom keterangan dengan kode 0.
e. Kolom sumberdata diisi dengan keterangan DPTHP-1.
f. Kolom TPS diisi dengan informasi nomor TPS pemilih.
4. KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS menyusun Daftar Potensial
Pemilih Non KTP-el dalam DPTHP-1 terhadap Pemilih yang tidak
mempunyai KTP-el (baik yang belum merekam KTP-el namun sudah
memiliki dokumen kependudukan lain, maupun yang belum merekam
KTP-el dan belum memiliki dokumen kependudukan) berbasis
Desa/Kelurahan dengan menggunakan softcopy excel formulir Model
A.C.DPTHP1-KPU.
5. PPK dan PPS menyerahkan softcopy formulir Model A.B.DPTHP1-KPU
dan softcopy formulir Model A.C.DPTHP1-KPU kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan DPTHP-2 dalam Sidalih.
12
e. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Panwaslu kelurahan/desa,
Perwakilan Partai Politik tingkat kelurahan/desa, dan perangkat
Pemerintah kelurahan/desa.
f. Dalam rapat pleno terbuka, Panwaslu kelurahan/desa,
Perwakilan Partai Politik tingkat kelurahan/desa, dan perangkat
Pemerintah kelurahan/desa dapat memberikan masukan dan
tanggapan.
g. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
h. PPS wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang
ditunjukkan terbukti benar.
i. PPS menyampaikan Berita Acara Pleno Rekapitulasi, salinan
formulir Model A.B.DPTHP1.1-KPU, dan formulir Model
A.C.DPTHP1.1-KPU dalam bentuk hardcopy kepada:
1) PPK;
2) Panwaslu kelurahan/desa;
3) Perwakilan Partai Politik tingkat kelurahan/desa; dan
4) Perangkat Pemerintah kelurahan/desa;
j. PPS menyampaikan lembar formulir tanggapan masyarakat
terhadap DPTHP-1 dan rekapitulasi formulir tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 kepada PPK disertai berita acara
serah terima.
k. Format Berita Acara Rekapitulasi penyempurnaan DPTHP-1
tingkat kelurahan/desa, Lembar Kontrol Internal
Penyempurnaan DPTHP-1 tingkat Kelurahan/Desa, Formulir
Model A.B.DPTHP.1-KPU, dan Formulir Model A.C.DPTHP1.1-
KPU disertakan dalam lampiran.
13
f. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota PPK.
g. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Panwaslu kecamatan,
Perwakilan Partai Politik tingkat Kecamatan, dan perangkat
Pemerintah kecamatan.
h. Dalam rapat pleno terbuka, Panwaslu Kecamatan, Perwakilan
Partai Politik tingkat Kecamatan, dan perangkat pemerintah
Kecamatan dapat memberikan masukan dan tanggapan.
i. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
j. PPK wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang
ditunjukkan terbukti benar.
k. PPK menyampaikan salinan Berita Acara Rekapitulasi, Formulir
Model A.B.DPTHP.1.2-KPU, dan Formulir Model A.C.DPTHP1.2-
KPU dalam bentuk hardcopy kepada:
1) KPU/KIP Kabupaten/Kota;
2) Panwaslu kecamatan;
3) Perwakilan Partai Politik tingkat kecamatan; dan
4) Perangkat pemerintah kecamatan;
l. PPK menyampaikan lembar formulir tanggapan masyarakat
terhadap DPTHP-1 dan rekapitulasi formulir tanggapan
masyarakat terhadap DPTHP-1 kepada KPU/KIP
Kabupaten/Kota disertai berita acara serah terima.
m. Format Berita Acara Rekapitulasi penyempurnaan DPTHP-1
tingkat kecamatan, Lembar Kontrol Internal Perbaikan DPTHP-1
tingkat kecamatan, Formulir Model A.B.DPTHP.2-KPU, dan
Formulir Model A.C.DPTHP1.2-KPU disertakan dalam lampiran.
3. KPU/KIP Kabupaten/Kota
Proses rekapitulasi dan penetapan di tingkat Kabupaten/Kota
dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota. Prosedur dalam melakukan
proses rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota sebagai berikut:
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
Kabupaten/Kota setelah menerima salinan rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
Kecamatan.
b. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 berdasarkan hasil
rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1
tingkat Kecamatan dan hasil penyusunan A.B.DPTHP1-KPU
yang dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
c. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun rekapitulasi Daftar
Perubahan Pemilih Hasil Perbaikan DPTHP-1 tingkat
Kabupaten/Kota ke dalam formulir Model A.B.DPTHP1.3-KPU.
d. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi Daftar
Potensial Pemilih Non KTP-el dalam DPTHP-1 dengan
menggunakan formulir Model A.C.DPTHP1.3-KPU.
14
e. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyusun Lembar Kontrol Internal
Penyempurnaan DPTHP-1 tingkat Kabupaten/Kota.
f. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota KPU/KIP Kabupaten/Kota.
g. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Bawaslu, Perwakilan Partai
Politik tingkat Kabupaten/Kota, dan perangkat Pemerintah
Kabupaten/Kota.
h. Dalam rapat pleno terbuka, Bawaslu, Perwakilan Partai Politik
tingkat Kabupaten/Kota, dan perangkat Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat memberikan masukan dan tanggapan.
i. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
j. KPU/KIP Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti masukan
apabila data yang ditunjukkan terbukti benar.
k. KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan Daftar Pemilih Tetap
Hasil Perbaikan (DPTHP-2) menggunakan formulir A.DPTHP2-
KPU dan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan
(DPTHP-2) tingkat kabupaten/kota ke dalam formulir Model
A.DPTHP2.1-KPU;
l. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan Berita Acara
Rekapitulasi, formulir Model A.B.DPTHP1.3-KPU, formulir Model
A.C.DPTHP1.3-KPU, dan formulir Model A.DPTHP2.1-KPU dalam
bentuk hardcopy kepada:
1) KPU Provinsi/KIP Aceh;
2) Bawaslu Kabupaten/Kota;
3) Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat
Kabupaten/Kota; dan
4) Perangkat pemerintah Kabupaten/Kota;
m. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan salinan DPTHP-2
dalam bentuk softcopy dengan format Portable Document
Format (PDF) yang tidak dapat diubah kepada Peserta Pemilu
tingkat kabupaten/kota dan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
mendapat masukan dan tanggapan.
n. KPU/KIP Kabupaten/Kota dapat memberikan salinan DPTHP-2
dalam bentuk softcopy dengan format excel atau Comma
Separated Values (CSV) dari Sidalih, apabila terdapat
permintaan resmi dari Peserta Pemilu tingkat kabupaten/kota
dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
o. Salinan DPTHP-2 yang diberikan tidak menampilkan informasi
NIK dan No KK Pemilih secara utuh.
p. Penyampaian dokumen salinan DPTHP-2 disertai dengan berita
acara.
q. Format Berita Acara Rekapitulasi DPTHP-2 tingkat
Kabupaten/Kota, Lembar Kontrol Internal Perbaikan DPTHP-1
tingkat Kabupaten/Kota, formulir Model A.B.DPTHP1.3-KPU,
formulir Model A.C.DPTHP1.3-KPU, dan formulir Model
A.DPTHP2.1-KPU disertakan dalam lampiran.
15
4. KPU Provinsi/KIP Aceh
Proses rekapitulasi di tingkat Provinsi dilakukan oleh KPU Provinsi/KIP
Aceh. Prosedur dalam melakukan proses rekapitulasi di tingkat Provinsi
sebagai berikut:
a. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih
Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Provinsi setelah
menerima salinan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Kabupaten/Kota.
b. KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih
Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) berdasarkan hasil rekapitulasi
Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat
Kabupaten/Kota;
c. KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih
Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Provinsi ke dalam
formulir Model A. DPTHP2.2-KPU.
d. KPU Provinsi/KIP Aceh menyusun Lembar Kontrol Internal
Penyempurnaan DPTHP-1 tingkat Provinsi.
e. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh.
f. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Bawaslu, Perwakilan Partai
Politik tingkat Provinsi, dan perangkat Pemerintah Provinsi.
g. Dalam rapat pleno terbuka, Bawaslu, Perwakilan Partai Politik
tingkat Provinsi, dan perangkat Pemerintah Provinsi dapat
memberikan masukan dan tanggapan.
h. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
i. KPU Provinsi/KIP Aceh wajib menindaklanjuti masukan apabila
data yang ditunjukkan terbukti benar.
j. KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan salinan Berita Acara
Rekapitulasi dan formulir Model A.DPTHP2.2-KPU dalam bentuk
hardcopy kepada:
1) KPU;
2) Bawaslu Provinsi;
3) Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu tingkat Provinsi;
dan
4) Perangkat pemerintah Provinsi;
k. KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan salinan DPTHP-2 dalam
bentuk softcopy dengan format Portable Document Format (PDF)
yang tidak dapat diubah kepada Peserta Pemilu tingkat Provinsi
dan Bawaslu Provinsi untuk mendapat masukan dan
tanggapan.
l. KPU Provinsi/KIP Aceh dapat memberikan salinan DPTHP-2
dalam bentuk softcopy dengan format excel atau Comma
Separated Values (CSV) dari Sidalih, apabila terdapat
permintaan resmi dari Peserta Pemilu tingkat Provinsi dan
Bawaslu Provinsi.
m. Salinan DPTHP-2 yang diberikan tidak menampilkan informasi
NIK dan No KK Pemilih secara utuh.
16
n. Penyampaian dokumen salinan DPTHP-2 disertai dengan berita
acara.
o. Format Berita Acara Rekapitulasi DPTHP-2 Provinsi, Lembar
Kontrol Internal Perbaikan DPTHP-1 tingkat Provinsi, dan
Formulir Model A.DPTHP2.2-KPU disertakan dalam lampiran.
5. KPU
Proses rekapitulasi di tingkat Nasional dilakukan oleh KPU. Prosedur
dalam melakukan proses rekapitulasi di tingkat Nasional sebagai
berikut:
a. KPU melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Nasional setelah menerima salinan
rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2)
tingkat Provinsi.
b. KPU melakukan sinkronisasi hasil penyusunan dan rekapitulasi
DPTHP-2 bersama dengan Bawaslu, Perwakilan Partai Politik
Peserta Pemilu, dan Pemerintah.
c. KPU menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) berdasarkan hasil rekapitulasi Daftar
Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Provinsi;
d. KPU menyusun rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil
Perbaikan (DPTHP-2) tingkat Nasional ke dalam formulir Model
A. DPTHP2.3-KPU.
e. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno terbuka dan
dituangkan ke dalam berita acara yang ditandatangani oleh
Ketua dan Anggota KPU.
f. Rapat pleno terbuka dihadiri oleh Bawaslu, Perwakilan Partai
Politik, dan Pemerintah.
g. Dalam rapat pleno terbuka, Bawaslu, Perwakilan Partai Politik,
dan Pemerintah dapat memberikan masukan dan tanggapan.
h. Masukan dan tanggapan perlu disertai dengan dokumen yang
autentik.
i. KPU wajib menindaklanjuti masukan apabila data yang
ditunjukkan terbukti benar.
j. KPU menyampaikan salinan Berita Acara Rekapitulasi dan
formulir Model A.DPTHP2.3-KPU dalam bentuk hardcopy
kepada:
1) KPU;
2) Bawaslu;
3) Perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu; dan
4) Pemerintah;
k. KPU menyampaikan salinan DPTHP-2 dalam bentuk softcopy
dengan format Portable Document Format (PDF) yang tidak
dapat diubah kepada Peserta Pemilu dan Bawaslu untuk
mendapat masukan dan tanggapan.
l. KPU dapat memberikan salinan DPTHP-2 dalam bentuk softcopy
dengan format excel atau Comma Separated Values (CSV) dari
Sidalih, apabila terdapat permintaan resmi dari Peserta Pemilu
dan Bawaslu.
17
m. Salinan DPTHP-2 yang diberikan tidak menampilkan informasi
NIK dan No KK Pemilih secara utuh.
n. Penyampaian dokumen salinan DPTHP-2 disertai dengan berita acara.
18