Edit
Edit
BIDANG KEGIATAN:
Diusulkan oleh:
Teknik Kimia
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Program
Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT). Terima kasih juga kepada Ibu
Elsa selaku dosen kecakapan komunikasi yang telah membantu saya dan memberi
masukan sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis memilih tema tentang lingkungan yaitu tentang sampah plastik dan
kulit pisang. Sampah perkotaan merupakan masalah yang dihadapi banyak negara,
terutama negara industri maupun negara dengan kepadatan penduduk tinggi. Tema
tersebut dipilih karena peningkatan sampah plastik di lingkungan yang sulit terurai
karena peningkatan kebutuhan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
penumpukkan sampah kulit pisang di lingkungan yang disebabkan ketidaktahuan
masyarakat bagaimana cara memanfaatkan sampah kulit pisang secara maksimal.
Plastik biodegradabel yang terbuat dari kulit pisang merupakan salah satu
alternatif solusi dalam mengatasi masalah penumpukan limbah plastik yang sulit
terurai di lingkungan dan penumpukkan kulit pisang hasil limbah industri makanan
berbahan baku pisang. Kulit pisang merupakan salah satu limbah industri makanan
berbahan baku pisang yang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan plastik
biodegradabel karena kandungan pati yang ada di dalamnya.
Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat
jauh dari karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.
Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL……………………………………………….………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii
RINGKASAN………………………………………………………….…………v
PENDAHULUAN
GAGASAN
Kondisi Kekinian……………………………………………………..……3
Solusi Terdahulu………………………………………………………..….4
Pihak-Pihak Terkait…………………………………………………..……6
KESIMPULAN
Teknik Implementasi………………………………………………………8
Prediksi Hasil……………………………………………………...………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..……...9
LAMPIRAN……………………………………………………………………..10
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
RINGKASAN
v
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU
PLASTIK BIODEGRADABEL
PENDAHULUAN
vi
menyebabkan banjir. Sampah plastik yang dibakar juga dapat mengeluarkan zat-zat
yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman penghasil buah yang
banyak terdapat di Indonesia. Buahnya banyak disukai untuk dikonsumsi secara
langsung atau diolah menjadi produk konsumsi lain seperti keripik pisang, selai
pisang dan lain sebagainya. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan
limbah dari kulit pisang yang sangat banyak jumlahnya. Limbah ini banyak terdapat
di daerah-daerah yang memproduksi keripik dan selai pisang. Limbah ini masih
tidak dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.
Tabel 1. Produksi buah-buahan di Indonesia tahun 2014
vii
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:
Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
Mengurangi penumpukkan limbah plastik dan kulit pisang di lingkungan
Mendorong pemerintah dan swasta untuk mengembangkan teknologi untuk
pengolahan sampah plastik
Meningkatkan daya guna kulit pisang sebagai bahan baku dalam pembuatan
plastik biodegradabel
Motivasi kepada masyarakat umum dan para pelaku industri untuk
menggunakan plastik biodegradabel
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Semakin berkembang pesatnya teknologi di dunia kebutuhan akan plastik
pun semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena plastik memiliki keunggulan
dibandingkan material lain, seperti plastik lebih kuat, ringan, fleksibel, tahan karat,
tidak mudah pecah, mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta isolator panas dan
listrik yang baik. Namun, disisi lain produksi sampah plastik dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Sifat plastik yang membutuhkan waktu lama bahkan
sampai ratusan tahun untuk dapat terdekomposisi atau terurai akan berdampak
negatif terhadap lingkungan. Plastik akan mengurangi kesuburan tanah. Selain itu,
plastik yang dibuang sembarangan akan menyumbat selokan dan dapat
menyebabkan banjir
viii
terjadi di dunia juga terjadi di Indonesia. Cadangan energi di Indonesia terutama
energi fosil (minyak bumi, batubara) semakin hari semakin menyusut. Hal ini juga
diperparah dengan pemborosan dalam penggunaan energi fosil. Penduduk yang
semakin meningkat juga menyebabkan ketersediaan akan energi fosil semakin
berkurang karena konsumsi energi per kapita akan meningkat.
Tabel 2. Cadangan Minyak Bumi
Solusi Terdahulu
Penanganan sampah plastik yang populer selama ini adalah dengan 3R
( Reuse, Reduce, Recycle). Reuse adalah memakai berulang kali barang-barang
yang terbuat dari plastik. Reduce adalah mengurangi pembelian atau penggunaan
barang-barang dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai. Recycle
adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat dari plastik. Masing-masing
penanganan sampah tersebut di atas mempunyai kelemahan. Kelemahan dari reuse
adalah barang-barang tertentu yang terbuat dari plastik, seperti kantong plastik,
kalau dipakai berkali-kali akan tidak layak pakai. Selain itu beberapa jenis plastik
tidak baik bagi kesehatan tubuh apabila dipakai berkali-kali. Kelemahan dari reduce
adalah harus tersedianya barang pengganti plastik yang lebih murah dan lebih
praktis. Sedangkan kelemahan dari recycle adalah bahwa plastik yang sudah didaur
ulang akan semakin menurun kualitasnya. Pemusnahan sampah plastik dengan cara
pembakaran (incineration), kurang efektif dan beresiko sebab dengan pembakaran
munculnya polutan dari emisi gas buang (CO2, CO, NOx, dan SOx) dan beberapa
partikulat pencemar lainnya sehingga diperlukan cara pengolahan lain untuk
mengolah sampah plastik (Surono, 2014).
ix
Solusi yang Ditawarkan
Perlu adanya alternatif solusi yang lebih menjanjikan dan berprospek ke
depan. Salah satunya dengan membuat plastik biodegradabel. Plastik biodegrasi
dapat diurai oleh mikroba. Plastik ini bukan pencemar/polutan bagi tanah,
dikatakan plastik ini aman lingkungan. Secara umum, plastik biodegradabel
diartikan sebagai film plastik yang dapat didaur ulang dan dapat dihancurkan secara
alami. Plastik biodegradabel adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti
plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme
menjadi hasil akhir air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang
ke lingkungan. Berdasarkan bahan baku yang dipakai, plastik biodegradabel
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dengan bahan baku
petrokimia dan kelompok dengan bahan baku produk tanaman seperti pati dan
selulosa.
Pemakaian pati sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradabel sudah
mulai dikembangkan di Indonesia karena tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia
kaya akan sumber pati-patian. Bahan baku pati dapat diperoleh dari banyak sumber,
seperti kentang, tapioka, dan sagu. Penggunaan pati sebagai bahan baku pembuatan
plastik biodegradabel ini ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu krisis pangan.
Hal ini disebabkan pati, selain sebagai bahan baku plastik biodegradabel, juga
berfungsi sebagai sumber pangan bagi manusia. Dengan demikian, pemanfaatan
pati sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradabel akan berkompetisi
dengan penggunaan pati sebagai sumber pangan bagi manusia. Oleh karena itu,
untuk mengatasi munculnya permasalahan krisis bahan pangan akibat terbatasnya
suplai sumber pati, diperlukan sumber daya lain yang dapat dijadikan bahan baku
pembuatan plastik biodegradabel. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan adalah
kulit pisang. Pembuatan plastik biodegradabel dari kulit pisang dilakukan dengan
cara pembuatan film dari ekstrak kulit pisang kemudian film tersebut dicetak
Kulit pisang dikumpulkan dalam suatu wadah sementara untuk diproses.
Kulit pisang disemprot dengan air dan surfaktan ringan untuk menghilangkan
kotoran yang menempel. Kemudian dibilas kembali dengan air untuk menghapus
surfaktan sisa. Kulit pisang kemudian direbus dan setelah itu dipisahkan dengan air
lalu dikeringkan. Kulit pisang kemudian digiling dan dimasukkan kedalam wadah
reaksi untuk direaksikan dengan larutan HCl dan plasticizer (dalam hal ini memakai
sorbitol). Reaksi yang terjadi melibatkan hidrolisis asam pati. Hasil reaksi
kemudian dipindahkan ke dalam tabung untuk diberi larutan NaOH yang berfungsi
untuk menetralkan asam dan menghentikan reaksi. Setelah itu campuran
dimasukkan ke oven untuk dipanggang dalam suhu 120OC. Setelah didinginkan
film siap untuk digunakan.
x
Gambar 3. Skema Proses Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Plastik Biodegradabel
Sumber : Prasad, S (2014)
Pihak-Pihak Terkait
Plastik yang berbahan baku minyak bumi sulit untuk dapat terurai sehingga
menimbulkan berbagai masalah di lingkungan. Pembuatan plastik juga
menyebabkan persediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu solusi, salah satunya adalah pembuatan plastik biodegradabel
yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak diantaranya:
1. Pemerintah
Pemerintah berperan penting untuk menyosialisasikan kepada masyarakat
dan industri terkait tentang plastik biodegradabel berbahan baku kulit pisang
ini. Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna utama plastik dapat mulai beralih untuk
menggunakan plastik biodegradabel yang lebih ramah lingkungan
dibandingkan plastik konvensional yang banyak beredar sekarang
2. Industri plastik
Industri plastik dapat mengembangkan plastik biodegradabel berbahan baku
pisang dalam skala yang lebih besar
3. Petani pisang atau pengusaha dalam bidang pertanian
xi
Tanaman pisang merupakan tanaman penghasil buah terbesar di Indonesia.
Peran petani pisang dalam memrpoduksi buah pisang sangat mempengaruhi
dalam penyediaan bahan baku plastik biodegradabel ini berupa kulit pisang.
KESIMPULAN
xii
Gagasan yang Diajukan
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat, menyebabkan
penggunaan plastik semakin meningkat tiap tahunnya. Plastik yang terbuat dari
minyak bumi ini menimbulkan berbagai masalah di lingkungan karena sifat plastik
yang sulit untuk terurai. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Gagasan yang diajukan adalah pembuatan plastik biodegradabel
yang berasal dari limbah kulit pisang. Kulit pisang sendiri banyak mengandung pati
yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku plastik
Teknik Implementasi
Teknik implementasi dari gagasan ini adalah dengan diajukan kepada
lembaga riset dan penelitian untuk diteliti lebih lanjut. Kemudian gagasan ini
disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui kelebihan dari
penggunaan plastik biodegradabel dibandingkan dengan plastik konvensional.
Sehingga masyarakat lebih memilih untuk menggunakan plastik biodegradabel
dibandingkan plastik konvensional yang terbuat dari bahan bakar fosil yang
semaikn lama semakin menipis. Selain itu, gagasan ini diajukan kepada pemerintah
agar pemerintah menyetujui dan memberikan dana untuk pembuatan infrastruktur
pendukung untuk memproduksi plastik biodegradabel dari kulit pisang ini. Selain
itu, memberikan informasi kepada pihak industri plastik dan swasta agar tertarik
untuk mengembangkan pembuatan plastik biodegradabel berbahan baku kulit
pisang ini
Prediksi Hasil
Gagasan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak dalam
pengembangannya diantaranya adalah masyarakat, pemerintah, industri plastik dan
petani pisang. Gagasan ini juga memiliki beberapa peluang diantaranya sampah
plastik dapat dengan mudah terurai oleh mikroorganisme. Kulit pisang tidak lagi
terbuang sia-sia sebagai suatu limbah tetapi dapat meningkatkan daya gunanya,
membatasi pemakaian minyak sebagai bahan baku plastik, pembuatan
biodegradabel plastik dari limbah kulit pisang tidak akan mengurangi persediaan
bahan pangan, pembuatan plastik biodegradabel lebih ekonomis dibanding dengan
plastik berbahan baku minyak bumi. Rencana mengenai suatu yang dicapai adalah
agar gagasan ini dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan di
lingkungan terutama dalam pengolahan plastik.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Darshan, M., Nishits ,D. and Varda, M. (2014) “Can a starch based plastic be an
option of environmental friendly plastic?” Journal of Global Biosciences, vol. 3,
no. 3, pp 681-685
Efendi, Feri., Wibowo, Aris. and Karya, Widya (2010) “Pemanfaatan Sampah
Plastik dan Limbah Marmer Sebagai Bahan Baku Ornamen Bangunan untuk
Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan” Malang: Universitas Negeri Malang
Kementerian Pertanian RI. (2015) Produksi Buah-buahan di Indonesia, 2010-
2014. http://www.pertanian.go.id/ATAP2014-HORTI-pdf/208-Prod-Buah.pdf
(15 November 2015)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2015) Statistik Minyak Bumi.
http://prokum.esdm.go.id/Publikasi/Statistik/Statistik%20Minyak%20Bumi.pdf
(10 November 2015)
Reddy, R.L., Reddy, V.S. and Gupta, G.A. (2013) “Study of Bio-plastics As Green
& Sustainable Alternatif to Plastics” International Journal of Emerging Technology
and Advanced Engineering, vol. 3, no. 5
xiv
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pekayon 17 SMP Negeri 103 SMA Negeri 39
Pagi Jakarta Jakarta
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Tidak Ada
Tidak Ada
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Pengusul,
Jihan Mutiah
xv