Anda di halaman 1dari 20

METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN KUALITATIF

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ABDUL ANAS NASUTION 5152131013

NOVI ANDRE SIMAJUNTAK 5152131008

RINALDI PRATAMA 5152131009

RODIAH 5153131010

TIMBUL SIMATUPANG 5152131011

TRIDOSIA RAJAGUKGUK 5152131012

REGULER A 2015

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan karunia-Nya, maka kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penelitian Kualitatif”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah pendalaman metodologi penelitian.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Prof. Dr.Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
yang telah membimbing dan mengajarkan Mata Kuliah “Pendalaman Metodologi Penelitian”
ini serta pihak-pihak yang bersangkutan yang telah membantu sehingga makalah ini bisa
terselesaikan.
Makalah ini berisi tentang penelitian kualitatif, makalah ini kami lengkapi dengan
pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan
makalah. Pembahasan yang menjelaskan penelitian kualitatif, penutup yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah . Makalah ini juga saya lengkapi dengan
daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Medan 13 Maret 2018

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1

C. Tujuan Masalah..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Pengertian Penelitian Kualitatif..................................................................................................2

B. Hakikat penelitian Kualitatif.......................................................................................................3

C. Perbedaan Pennelitian Kualitatif dan Kuantitatif.......................................................................4

D. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif...................................................................................5

E. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif.........................................................................................7

F. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................................8

G.Validitas dan Rehalibitas............................................................................................................13

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 16


Kesimpulan....................................................................................................................................16

Saran..............................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas
pendekatan/desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian
tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi
penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila
pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan
mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan. Tidak semua
obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan
pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti
tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat
digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.
Secara umum pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigma penelitian yang
cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Objek
penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan
segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana
adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan
aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama
dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang
pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik,
analitik/sintetik dan tuntas.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Penelitian Kualitatif ?
2. Apa Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif
3. Apa saja Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
4. Bagaimana Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

C. Tujuan Masalah
1. Mahsiswa mampu mengetahui pengertian penelitian kualitatif
2. Mengetahui perbedaan penelitian kualitatif sama kuantitatif
3. Mengetahui karakteristik umum penelitian kualitatif
4. Mengetahui langkah-langkah umum penelitian kualitatif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif


Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai
metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian
bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian kualtatif adalah penelitian yang
tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian
dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam
penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak
menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap
hasilnya.
Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Metodologi
penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode,
kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan
pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis
pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh
karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam
diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi
penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang
digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan
mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya
sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan
dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi,
agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang

2
pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik,
analitik/sintetik dan tuntas. Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan
kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan
konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud
dilakukannya penelitian kualitatif:
1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh
penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam
penelitian kuantitatif.
3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti
dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial
sangat kompleks.
4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
B. Hakikat Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah
sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting,
seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang
spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang
khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini
memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel (Creswell, 2010 : 5).
Kemudian Moleong (2014) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
(contohnya perilaku, persepsi, dan lain sebagainya) secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alami dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Melalui pengertian yang telah disampaikan di atas
maka, dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang umumnya
digunakan untuk mengkaji fenomena dengan menggunakan sudut pandang holistik dan
mendalam. Sehingga data yang diperoleh umumnya berupa deskriptif yang memerlukan
analisis data dengan cara induktif untuk dapat menemukan makna sesungguhnya dari
fenomena yang diteliti.

3
Metode penelitian kualitatif sering disebut juga metode penelitian naturalistik, karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting). Di dalam penelitian ini,
peneliti berfungsi sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (teknik gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya peneliti membiarkan masalah-masalah
muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan cara
pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konsteks yang mendetail disertai
catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam beserta hasil analisis dokumen lain.
Penelitian kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan mendapatkan
pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Penelitian kualitatif berupaya
mengkaji makna yang ada dari suatu fenomena yang terjadi. Beberapa contoh desain dari
penelitian kualitatif diantaranya: fenomenologi, studi kasus, grounded theory, etnografi, dan
action research (penelitian tindakan)

C. Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif


Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto

Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif

1. Kejelasan unsur: tujuan, 1. Kejelasan unsur: subjek


pendekatan, subjek sumber data sampel, sumber data tidak
sudah mantap dan rinci sejak mantap dan rinci, masih
awal. fleksibel, timbul dan
2. Langkah penelitian: segala berkembangnya sambil jalan
sesuatu direncanakan sampai (emergent).
matang ketika persiapan disusun. 2. Langkah penelitian: baru
3. Dapat menggunakan sampel dan diketahui dengan mantap dan
hasil penelitiannya diberlakukan jelas setelah penelitian selesai.
untuk populasi. 3. Tidak dapat menggunakan
4. Hipotesis: (jika memang perlu) pendekatan populasi dan
a. Mengajukan hipotesis yang sampel. Dengan kata lain,
akan diuji dalam penelitian dalam penelitian kualitatif tidak
b. Hipotesis menentukan hasil dikenal istilah populasi dan

4
yang diramalkan........a priori sampel. Istilah yang digunakan
5. Desain: dalam desain jelas adalah setting. Hasil penelitian
langkah-langkah penelitian dan hanya berlaku bagi setting yang
hasil yang diharapkan. bersangkutan.
6. Pengumpulan data: kegiatan 4. Hipotesis:
dalam pengumpulan data a. Tidak mengemukakan
memungkinkan untuk diwakilkan. hipotesis sebelumnya,
7. Analisis data: dilakukan sesudah tetapi dapat lahir selama
semua data terkumpul penelitian berlangsung
......tentotif
b. Hasil penelitian terbuka
5. Desain: desain penelitiannya
adalah fleksibel dengan
langkah dan hasil yang tidak
dapat dippastikan sebelumnya.

6. Pengumpulan data: kegiatan


pengumpulan data selalu harus
dilakukan sendiri oleh peneliti
7. Analisis data: dilakukan
bersamaan dengan Pengumpulan
data.

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut hamid potilima

Penelitian kualitatif Penelitian kuantitatif

1. Satuan-satuan individual tidak 1. Satuan individu digolongkan ke


dipilah-pilah dalam variabel- dalam variabel-variabel dengan
variabel ciri tertentu sesuai kepentingan
2. Tidak ada konsep sampel panalitian.
3. Data dalam bentuk narasi atau 2. Karena besarnya populasi maka
angka dalam penelitian kuantitatif

5
4. Analisis data dijadikan bukti digunakan sampel
untuk mendukung kebenaran 3. Data dalam bentuk angka
dari hipotesa yang dibuat 4. Analisis data dijadikan
5. nstrumen penelitian adalah diri pembuktian yang dapat
sendiri digunakan untuk menerima atau
menolak hiipotesa yang dibuat
5. Instrumen penelitian adalah
kuisioner

Perbedaan istilah dalam pengujian keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif

Aspek Metode kualitatif Metode kuantitatif

1. Nilai kebenaran Validitas internal Kreadibilitas (credibility)

Validitas eksternal/ Transferability/ keteralihan


2. Penerapan
generalisasi
Auditability dependability
3. Konsistensi Reliabilitas
Confirmability (dapat di
Objektivitas konfirmasi)
4. Netralisasi

D. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif


Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan
pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada
sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu
keutuhan (enity).
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain.
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
4. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif
yang berasal dari data.

6
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-
angka.
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus
yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi
lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara).
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung.


2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data.
3. Analisis data dilakukan secara induktif.
4. Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak
dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik.
5. Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak
mementingkan segi proses daripada hasil.
6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus.
7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka.
8. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama.
9. Pembentukan teori berasal dari dasar.
10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif.
11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive.
12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik).
13. Makna sebagai perhatian utama penelitian
Karakteristik penelitian kualitatif:

1) Latar alamiah
a. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan.

7
b. Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga,
tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi
2) Manusia sebagai alat (instrumen)
Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
3) Metode kualitatif
a. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda.
b. Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.
c. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
4) Analisis data secara induktif
a. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian
yang terdapat dalam data.
b. Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-
keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya.
c. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang
mempertajam hubungan-hubungan.
d. Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari
struktur analitik
5) Teori dari dasar
6) Deskriptif
7) Lebih mementingkan proses daripada hasil
8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
10) Desain yang bersifat sementara

E. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memilih masalah
2. Studi pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan hipotesis
5. Memilih pendekatan

8
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Menentukan dan menyusun instrumen
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10. Menarik kesimpulan
11. Menulis laporan

F. Teknik Pengumpulan Data


Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang, namun
demikian pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi
yaitu:

1. Observasi
Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper). Namun
dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi,
sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah.
Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media
pengamatan. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke
lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu,
peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya
dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-
item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Metode observasi dibedakan menjadi:

a. Observasi biasa
Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat
dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian
b. Observasi terkendali
Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi
yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti

c. Observasi terlibat
Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data
yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti
untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan

9
dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya
mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan
wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.
Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:

1) Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku
yang diamati dan tidak terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati.
2) Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada
dalam 2 hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah
bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung.
3) Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang
diamati dalam kehidupan sehari-hari.
4) Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari
kehidupan pelaku yang diamati.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:

a. Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum
atau yang khusus.
b. Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-
ukuran apa yang akan digunakan.
Fase-fase dalam observasi:

a. Pertemuan perencanaan
b. Observasi kelas
c. Diskusi balikan

Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:

a. Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya
kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia.
b. Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin dengan maksud-
maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan
atau sebaliknya pada observer.
c. Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir
untuk mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical

10
behavior, menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali
memakan waktu yang panjang dan sangat membosankan.
d. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak
terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.
e. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian

Kelebihan observasi:

a. Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam


gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui
observasi langsung.
b. Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang
selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin
keberatan menjawab kuesioner.
c. Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
d. Tidak tergantung kepada self-report.
e. Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik/
menyeluruh terhadap responden yang diteliti.
f. Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive
discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam
dan realistik serta merefleksikan keadaan responden).
g. Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk
perilaku biasa.
h. Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku responden
yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti.
Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2sumber, yaitu:

1) Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:


a) Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden.
b) Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden.
c) Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara
hidup responden.
d) Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.
2) Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:

11
a) Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang
perlu diambil dari interaksi dengan responden.
b) Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan
yang harus ditaati di lapangan.
c) Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di
lapangan
2. Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara dan yang
diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi tertentu. Menurut Moleong
(1988:148) wawancra adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan
oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Wawancara merupakan
pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik
wawancara yaitu:

1. Wawancara baku dan terjadwal.


2. Wawancara baku dan tidak terjadwal.
3. Wawancara tidak baku

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:


a) Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar
baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai
pendapat anak.
b) Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran.
c) Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan
sikap yang sama.
d) Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk wawancara
Ada beberapa bentuk wawancara:

a) Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan


wawancara terrlebih dahulu.
b) Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil
oleh orang yang di wawancarai.
c) Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan
tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang

12
mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan
topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.
3. Dokumen
Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan
penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang mendasar, yang termasuk didalamnya:
a) Koleksi dan analisis buku teks
b) Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya
c) Arsip penerimaan murid baru.
d) Catatan rapat.
e) Catatan tentang siswa.
f) Rencana pelajran dan catatan guru.
g) Hasil karya siswa.
h) Kumpulan dokumen pemerintah.
i) Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs) dan kenang-
kenangan dari siswa angkatan lama

Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):

1. Silabi dan rencana pembelajaran.


2. Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum.
3. Berbagai macam ujian dan tes.
4. Laporan rapat.
5. Laporan tugas siswa.
6. Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran.
7. Contoh essay yang ditulis siswa.
8. Triangulasi

Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari
triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

G. Validitas Dan Reliabilitas


A. Validitas
Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas ada macam-macam
yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)
1. Validitas isi

13
Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji atau dites relevan dengan
kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yang diuji.
Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item
yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang mengenai
bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi ialah
pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si peneliti.

2. Validitas prediktif
Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan
(prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata.
3. Validitas konstruk
Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu
dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas itu
dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen
sikap/sifat yang diukur dengan tes itu. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi
data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Validitas dibedakan menjadi:

a. Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil
yang dicapai.
b. Validitas eksternal: berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.

B. Reliabilitas
Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data
dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama
dalam waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data
apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan
cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat
itu dalam mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil
yang sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.
Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu

14
terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes
yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid.
Pengujian validitas dan reliabilitas Dalam uji keabsahan data meliputi::

1. Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan
dengan;
a) Perpanjangan pengamatan.
b) Meningkatkan ketekunan.
c) Triagulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu).
d) Analisis kasus negatif.
e) Menggunakan bahan referensi.
f) Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data). Tujuan dari member check adalah agar informasi yang
diperoleh dan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yanng
dimaksud sumber data atau informan.
2. Pengujian transferability
Transferability merupakan validitas eksternal

3. Pengujian depenability
Dilakukan denga melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
a. Pengujian konfirmability
a) Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehingga pengujian
dapat dilakukan secara bersamaan.
b) Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan
proses yang dilakukan.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran,
orang secara individual maupun kelompok, berguna untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti
membiarkan permasalahanpermasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk
interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam
konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil
analisis dokumen dan catatan-catatan. Penelitian kualitatif tidak berangkat dari dan untuk
menguji teori, tetapi membangun teori, meskipun demikian mustahil peneliti kualitatif tidak
memerlukan teori. Dalam konteks ini, fungsi teori dalam suatu kerja penelitian kualitatif
digunakan untuk “menjelaskan atau mengklarifikasi” kecenderungan fenomena-fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran, subjek yang diteliti.
Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori

B. Saran
Demikianlah penyusun makalah ini, kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah
masih banyak kekurangan,karena keterbatasan kemampuan kami atau kurangnya
referensi. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
para pembacanya dan bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua. Amin ya Rabbal
‘alamin.

16
DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Jogjakarta: UGM Press

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik dalam Pendidikan. Jogjakarta: Penerbit


Usaha Keluarga

Sutrisno, Hadi. 2007. Metodologi Research. Jogjakarta: Penerbit Andi

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja


Rosdakarya

17

Anda mungkin juga menyukai