Anda di halaman 1dari 18

Paper

Perencanaan dan pengendalian produksi

Disusun oleh :

M.ISWANDI (16021014031)

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Industri
Universitas Islam Makassar
Tahun ajaran 2017/2018
Makassar
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan paper tentang PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
Paper ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi.

Makassar 17 Juli 2018

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Makalah .................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Perencanaan Produksi ....................................................................................... 6
2.2 Disain Produk ....................................................................................................... 9
2.3 Siklus Hidup Produk ......................................................................................... 10
2.4 Proses Pengembangan Produk Baru........................................................... 12
2.5 Dasar-dasar Penelitian dan Pengembangan Produk ............................... 14
Referensi ........................................................................................................................ 18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang
bertujuan untuk memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang
dihasilkan. Penentuan jumlah optimal produk yang akan diproduksi menjadi
kunci bagi perencanaan produksi yang tepat. Perencanaan produksi
dilakukan dengan maksud memenuhi permintaan pada tingkat biaya yang
minimum. Kegiatan produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan
baku dan jumlah permintaan. Bahan baku merupakan salah satu masukan
yang akan diproses untuk menghasilkan produk. Perencanaan dan
pengendalian produksi memiliki peranan yang penting dalam pengelolahan
persediaan, kapasitas dan penjadwalan. Pengelolahan persediaan
bertujuan untuk meminimalisasi biaya dan kerusakan produk atau bahan,
perencaan kapasitas dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses
produksi dan penjadwalan ditujukan untuk menjaga kualitas dan tingkat
persediaan yang minimum.
Dengan adanya banyak sumber daya yang tersedia dapat
membantu secara langsung perencanaaan suatu manufaktur dalam hal
produksi sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dalam waktu
tertentu. Perencanaan produksi bertujuan untuk menyesuaikan produksi
dengan sumber keputusan untuk memenuhi permintaan konsumen yang
akan datang, seperti kapasitas produksi, pembatasan tenaga kerja dan
pembatasan waktu lembur yang mana permasalahan tersebut merupakan
masalah optimisasi. Tujuan lain dari perencanaan produksi yaitu untuk
meminimalkan biaya total atau memaksimalkan keuntungan.
Perencanaan produksi merupakan kegiatan persiapan untuk
memproduksi secara sistematis sehingga kebutuhan dalam proses
produksi tersedia dalam waktu, jumlah, dan tempat yang sesuai tujuan.
Oleh karena itu produk tersebut harus mempunyai kelebihan-kelebihan
dibanding dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lainnya.
Dengan demikian perencanaan produk dimaksudkan agar produk tersebut
dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya. Untuk lebih lengkapnya,
tentang perencanaan dan pengendalian produksi akan dibahas pada
makalah ini.
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan dari paper tentang Perencanaan dan Pengandalian
Produksi ini adalah:
1. Mengetahui tentang perencanaan produk
2. Mengetahui siklus kehidupan produk
3. Mengetahui proses pengembangan produk baru
4. Mengetahui dasar-dasar penelitian dan pengembangan produk
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Produksi


Untuk berproduksi diperlukan factor-faktor produksi. Agar effisien
dalam memproduksi, maka dibuatlah perencanaan lebih dahulu, yang
merupakan pedoman bagi suatu pabrik. Perencanaan ini akan meliputi
semua faktor produksi yang diperlukan untuk berproduksi. Oleh karena itu
diperlukan adanya koordinasi di antara beberapa factor tersebut, sehingga
tidak terjadi kesimpangsiuran.
Perencaaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke
dalam bentuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat
komunikasi antara manajemen teras (top management) dan manufaktur.
Di samping itu juga, perencanaan produksi merupakan pegangan untuk
merancang jadwal induk produksi. Tanpa adanya perencanaan produksi,
maka tidak mungkin produk yang dicita-citakan itu dapat dicapai dengan
baik dan efisien. Beberapa fungsi lain perencanan produksi adalah :
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten
terhadap
rencana strategis perusahaan
2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan
membuat
penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi
dan
rencana startegis
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induik Produksi.

Segi-segi perencanaan produksi akan meliputi:


1. Ramalan penjualan
Apabila tujuan pabrik sudah ditentukan, maka pimpinan pabrik
lazimnya sebelum menyusun perencanaan produksi, lebih dahulu membuat
rencana penjualan (sales program). Sedangkan yang menjadi dasar
pegangan dalam menetapkan sales program ini ialah pengalaman masa
lampau dan analisa pasar.
Dengan diketahuinya rencana penjualan tersebut, maka akan dibuat
rencana produksi, yang meliputi perencanaan :
- Tenaga kerja yang diperlukan
- Jumlah bahan mentah
- Jumlah mesin yang dipergunakan
- Keuangan yang diperlikan untuk pembiayaan produksi yang
direncanakan.

2. Man-power (tenaga kerja)


Masalah penting mengenai perencanaan tenaga kerja ini meliputi :
- Jumlah tenaga kerja dan pembagian kerjanya
- Kecakapan kerja
- Upah dan waktu kerja
- Jaminan sosialnya
Menetapkan berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
memproduksi produ , serta mengadakan pembagian tugas yangmerupakan
rangkaian perencanaan produksi itu, dimaksudkan untuk mendapatkan
jumlah tenaga kerja yang setepat-tepatnya, sehingga di dalam
pelaksanaannya masing-masing tudag itu dapat dijalankan dengan cara
seefisien mungki. Juga perencanaan tenaga kerja ini, memungkinkan
tercegahnya turn-over (perpindahan tenaga kerja).
3. Bahan mentah
Perencanaan bahan mentah, untuk keperluan produksi merupakan
masalah penting juga. Hal ini disebabkan karena bagian terbesar dari
anggaran prosuksi dipergunakan untuk membiayai bahan mentah. Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan keperluan bahan
mentah ini adalah:
- Bahan apa yang diperlukan dan bagaimana kualitasnya. Hal ini
tergantung produk yang dihasilkan
- Yang langsung masuk di dalam prosuk akhir, misalnya: kapas, kayu,
tembaga
- Yang dipakai sebagai bahan bakar, misalnya: batu bara, solar
- Yang berupa bahan persediaan dan bahan pembantu

4. Mesin-mesin
Tinjauan masalah perencanaan mesin-mesin yang dipergunakan
dalam suatu pabrik, meliputi:
- Jumlah keperluan akan mesin-mesinyang dipergunakan dalam produksi
- Penempatan mesin-mesin yang bersangkutan, disesuaikan dengan
aliran bahan dan proses produksinya.

5. Keuangan
Untuk menjamin kelangsungan hidupnya, setiap pabrik sudah
barang tentu akan memerlukan uanng guna membiayai usahanya.
Demikian pula dalam rangka perencanaan produksi ini, sudah barang tentu
menyangkut pula masalah keuangan yang diperlukan untuk pembiayaan
pembuatan produksi. Dalam rangka merencanakn keperluan akan uang ini,
masalah pokok yang perlu dipertimbangkan ialah:
- Masalah bagaimana caranya memperolah uang
- Dari sumber-sumber mana uang yang diperlukan dapat diperolah.
Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang
cukup panjang, biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk
perencanaan sumber daya seperti ekspansi, pembelian mesin. Proses
peramalan telah memberikan informasi mengenai besarnya permintaan
akan produk yang direncanakan. Langkah selanjutnya adalah membuat
rencana produksinya itu sendiri. Dalam hal ini tidak semua permintaan dari
hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena kapasitas produksi yang
dimiliki tidak mencukupi. Pada dasarnya perencanaan produksi adalah
upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi yang
layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana produksi.

2.2 Disain Produk


Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha
mencitakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu
kehidupan mereka. Untuk mewejudkan benda tersebut diperlukan suau
rancangan atau desain. Hal itu tidak dilakukan oleh masyarakat tradisional,
pada masa lalu, dapat dikatakan tidak ada kegiatan penggambaran ataupun
pemodelan sebelum kegiatan suatu benda dilakukan. Pada saat sekarang
, pada masyarakat industri khususnya, kegiatan merancang dan
pembuatan benda merupakan kegiatan yang terpisah. Proses pembuatan
tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan. Dari
hasil perancangan akan diketahui deskripsi dari benda yang akan dibuat.
Hal ini akan sangat memudahkan proses pembuatannya, Maka dari itu,
kegiatan perancangan adalah hal yang penting dan mutlak dilakukan
sebelum proses produksi suatu benda.
Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia
adalah hal yang ingin dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya
adalah dengan merancang dengan berorientasi terhadap keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Keinginan setiap manusia tersebut dibuat dalam
perancangan produk melalui pengembangan secaa komputer dan analisa
teknik , yang dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk
mengkomsumsikannya, dan termasuk dalam memasarkannya.
Perancangan produk berarti sudah termasuk didalamnya setiap aspek
teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen
dalam pembuatan, perakitan, pelayanan sampai pada kekurangannya.
Sebuah produk seharusnya dikerjakan lebih dari operasi biasauntuk
meningkatkan market place-nya, yaitu mempertimbangkan seluruh harga-
harga , seluruh kelengkapan dan target segmen pasar yang terdiri dari dua
elemen yaitu visualisasi dan fungsionalnya.
Disain produk baru merupakan hal yang sangat penting sekali bagi
kelangsungan hidup sebagian besar perusahaan. Definisi produk adalah
hasil dari pengembangan suatu strategi bisnis. Desain produk merupakan
prasyarat untuk produksi bersama dengan prakiraan volume produksi.
Hasil keputusan desain produk ditransmisikan ke operasi spesifikasi
produk. Spesifikasi ini merumusan karakteristik produk dan
memungkinkan pelaksanaan produksi.

2.3 Siklus Hidup Produk


Perancangan atau pengembangan produk dibutuhkan oleh
produsen dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan pangsa
pasar dengan cara mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen
akan manfaat produk, mendesainnya, sampai ke tingkat perencanaan
pembuatan produk tersebut. Hal ini berkaitan erat pula dengan siklus
hidup produk tersebut. Perancangan yang baik akan menghasilkan produk
unggulan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan customer.
Secara sederhana, konsep ini menyatakan bahwa hampir semua
produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani suatu
siklus kehidupan yang terdiri atas 4 (empat) tahap dalam periode waktu
terbatas.Tiap tahap dalam siklus kehidupan produk membuka kesempatan
baru dan menimbulkan masalah baru bagi manajemen produksi. Berikut
gambar siklus hidup produk.
Volume
penjualan
produk

Waktu
Pengenalan Pertumbuha Kejenuhan Penurunan
n
Tahap I adalah tahap pengenalan. Pada tahap ini suatu produk
baru diperkenalkan kepada konsumen melalui uji coba pemasaran.
Berbagai promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk tersebut.
Dengan demikian biaya yang dikeluarkan akan lebih besar dibandingkan
pendapatan yang diperoleh.
Pada Tahap II, yang merupakan tahap pertumbuhan dengan
percepatan, penjualan produk akan meningkat pesat. Hal ini disebabkan
oleh respon konsumen terhadap produk tersebut sudah semakin positif.
Pada tahap ini pendapatan yang diperoleh juga sangat besar.
Tahap III merupakan tahap pendewasaan. Pada tahap ini
penjualan produk akan mencapai titik kejenuhan di mana penjualan
produk hanya berkisar pada suatu titik tertentu. Umumnya cara-cara
promosipun tidak akan bisa untuk mendongkrak tingkat penjualan.
Tahap IV merupakan tahap kemunduran dan akhir dari produk
tersebut. Jika produsen tidak berupaya melakukan inovasi maka produk
tersebut akan mati begitu saja.
Dari Siklus Hidup Produk tersebut terlihat bahwa perancangan
produk memang sangat diperlukan untuk menjaga agar produk tersebut
tetap eksis di pasaran. Jika dilihat dari Siklus Hidup Produk tersebut
maka perancangan produk harus dilakukan pada saat produk berada
pada Tahap II, yaitu tahap pertumbuhan dengan percepatan, karena
pada tahap ini produk akan mengalami tingkat penjualan yang pesat
dan produsen akan memperoleh keuntungan yang sangat besar. Maka
sebaiknya sebagian keuntungan tersebut dialokasikan untuk keperluan
proses perancangan. Dengan demikian pada saat produk berada pada
Tahap IV maka produk baru siap untuk diluncurkan guna menggantikan
produk yang lama sehingga kelangsungan hidup produk tetap terjaga.
Tahap perancangan produk pada Siklus Hidup Produk dapat dilihat pada
gambar berikut.

Penjualan

IV’
I’ II III’

I II III IV
R&D

Waktu

2.4 Proses Pengembangan Produk Baru


Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa pengembangan
produk baru dan perbaikan produk secara terus menerus merupakan kunci
pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi
persaiingan modern, perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi dan
mengikuti teknologi akan menghadapi resiko besar untuk kehilangan
pasarnya. Berikut adalah tahap-tahap pengembangan produk baru.
1. Identifikasi produk yang telah ada (produk lama)
2. Mencari dan menggali ide-ide tentang produk baru
3. Menyaring ide-ide yang ada
4. Menganalisis masing-masing ide yang telah tersaring
5. Menentukan ide yang paling mungkin dikembangkan
6. Melaksanakan pengembangan ide produk baru tersebut
7. Membuat sampel dan menguji produk baru
8. Menguji produk baru di pasar (Tes pemasaran)
9. Memproduksi dan memasarkan produk baru tersebut dalam arti
yang
sesungguhnya
10. Melakukan pelayanan purna jual

Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah,


karena adanya berbagai hambatan dalam pengembangan produk. Berikut
beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan perencanaan
produk baru tersebut diantaranya adalah :
1. Identifikasi masalah produk lama yang kurang tepat
2. Kurangnya ide-ide yang masuk
3. Pemilihan ide yang kurang tepat
4. Kekurangan-kekurangan dalam produk tersebut
5. Pengenalan produk baru yang kurang efektif
6. Biaya pengembangan yang lebih tinggi dari yang diperkirakan
7. Adanya reaksi pesaing
8. Waktu peluncuran yang tidak tepat
9. Pelayanan purna jual yang kurang baik
Oleh karena itu untuk menghindari kegagalan pengembangan
produk baru maka diperlukan strategi dalam pengenalan produk baru.
Terdapat tiga cara mencasar untuk meninjau proses pengenalan produk
baru, yaitu :
1. Menarik-pasar (Market Pull).
Menurut pandangan ini “anda harus membuat apa yang dapat
dijual”. Dalam hal ini produk baru ditentukan oleh pasar dengan sedikit
perhatian terhadap kebradaan teknologi dan proses operasi. Kebutuhan
pelanggan merupakan dasar utama untuk pengenalan produk baru.
2. Mendorong-teknologi (Technology-Push)
Pendekatan ini menyarankan bahwa “anda harus menjual apa
yang anda dapat buat”. Dengan demikian produk baru diperoleh dari
teknologi produksi, dengan sedikt perhatian terhdap pasar Ini merupakan
pekerjaa pemasaran untuk menciptakan pasar dan ernjal produk yang
dibuat.
3. Antarfungsional (Interfunctional in nature)
Dalam pandangan ini, pengenalan produk baru adalah bersifat
antarfungsional dan membutuhkan kerjasama diantara pemasaran,
operasi, teknik dan fungsi lainnya. Proses pengembagan produk baru
tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun mendorong-teknologi
tetapi ditentukan oleh usaha antar fungsi yang terkoordinasi. Hasilnya
merupakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
penggunaan teknologi yang memberikan keuntungan terbaik.

2.5 Dasar-dasar Penelitian dan Pengembangan Produk


Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan segala
sesuatu dengan cepat berubah, sehingga produk lama kelihatan telah
usang. Oleh karena itu perlu dilakukan perancangan kembali produk lama.
Selain itu untuk mengimbangi kemajuan jaman dan tehnologi perlu pula
mengembangkan produk baru. Dalam hal ini peranan kegiatan penelitian
dan pengembangan produk adalah sangat penting guna menjaga
kelangsungan hidup perusahaan.
Beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan produk antara lain :
1. Mencari hubungan-hubungan kimiawi dan phisikal dasar terutama yang
harus dilakukan bagi produk dan proses perusahaan
2. Memperbaiki produk-produk dan jasa perusahaan yang sudah ada
3. Menemukan penggunaan-penggunaan baru maupun jasa-jasa bagi
produk perusahaan sekarang
4. Mengembangkan berbagai produk dan jasa baru
5. Mengurangi biaya produk sekarang melalui perbaikan operasi dan
proses produksi
6. Mengembangkan pengujian dan spesifikasi bagi operasi dan bahan
yang dibeli.
7. Menganalisa produk dan jasa pesaing
8. Menemukan penggunaan yang menguntungkan dari produk-produk
sampingan atau sisa bahan (sampah) proses produksi.
Berikut ini adalah dasar dari penelitian dan pengembangan produk baru:
Diversifikasi
Adalah usaha-usaha untuk menambah atau memperluas macam produk
yang dibuat dan dijual. Masalah diversifikasi produk harus dipertimbangkan
baik dari sudut pandangan pemasaran maupun sudut pendangan operasi
produksi. Dari sudut pemasaran kebaikan diversifikasi produk adalah
kemampuan untuk menawarkan lebih banyak pilihan kepada langganan.
Tetapi diversifikasi produk yang terlalu tinggi akan membuat fungsi
pemasaran makin sulit. Dari sudut pandangan operasi produksi,
diversifikasi produk akan meningkatkan kompleksitas proses produksi.
Pada usaha pembekuan ikan diversifikasi produk sangat dianjurkan
mengingat bahan baku ikan sangat tergantung pada musim serta biaya
perawatan cold storage sangat tinggi.

Simplifikasi (penyederhanaan)
Berasal dari kata simple yang berarti sederhana. Yang dimaksud simplikasi
adalah usaha dari perusahaan untuk menghilangkan produk marginal
(berlebih) yang dihasilkan perusahaan industri tersebut. Menghilangkan
dapat berarti mengurangi macam-macam produk yang dihasilkan baik
mengenai corak, bentuk, banyaknya ragam maupun ukuran-ukurannya.
Jadi simplikasi merupakan kebalikan daripada diversifikasi.
Sebagai akibat dari adanya simplifikasi maka perusahaan harus
mengadakan perubahan dalam cara bekerja yang meliputi pembelian
bahan, pembuatan barang, ikalan dan penjualan,dan lain-lain. keuntungan
dari simplifikasi adalah:
Rendahnya ongkos per unit
Berkurangnya modal yang ditanam
Turunnya ongkos buruh
Teknik produksi bertambah maju
Perbaikan dalam penggunaan alat-alat serta pengawasannya
Bertambahnyanya kepuasan konsumen

Standarisasi
Standarisasi merupakan suatu usaha penetapan ukuran, macam, kualitas,
besar dan bentuknya yang tertentu tentang produk yang dihasilkan. Dalam
arti yang lebih luas standar meliputi spesifikasi bagi produk, bahan maupun
proses. Dalam mengadakan bentuk standard perlu adanya agrement
(kesepakatan) dari pihak-pihak yang terkait untuk mengikuti ketetapan yang
sudah ditentukan sebagai standard. Dalam usaha perikanan, kegiatan
standarisasi biasanya diikuti dengan kegiatan grading. Standarisasi produk
maupun bahan baku di bidang perikanan ditentukan atas dasar ciri-ciri
produk yang dapat berpengaruh pada nilai komersial daripada barang. Ciri-
ciri dimaksud dapat berupa ukuran, bentuk, warna, rasa, kandungan air,
kandungan unsur-unsur kimia dan ciri lainnya, atau kombinasi dari ciri
tersebut. Dalam hal ini standard dari suatu produk perikanan sudah
mendapat kesepakatan bersama seperti dalam perdagangan udang ada
ketentuan HO (Head On /dengan kepala), HL (Head Less/tanpa kepala),
Peel Tail on (kupas dengan ekor). Dalam perdagangan ikan beku kita
mengenal ketentuan ikan fillet buterfly artinya dipotong dengan bentuk
kupu-kupu tanpa tulang dan duri. Dalam pembelian bahan baku juga
diperlukan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan standar bahan baku antara
lain tingkat kesegaran ikan, kecerahan sisik, kulit dan warna daging ikan
serta kekenyalan. Standarisasi bahan baku tersebut sangat diperlukan agar
proses produksi dapat berjalan dengan lancar, serta dapat mencegah
pemborosan. Standard harus dinyatakan secara obyektif dalam beberapa
bentuk skala ukuran dan mutu. Oleh karena itu standar harus ditentukan
sebagai hasil dari penelitian secara ilmiah atas mutu atau ciri penting dari
barang.
Keuntungan adanya standarisasi:
Bagi pengusaha pabrik:
Sedikit modal yang terikat pada persediaan
Pembatan barang yang lebih ekonomis
Employment menjadi semakin stabil
Unit produksi lebih besar dan tidak memerlukan mesin khusus
Penyerahan barang lebih cepat
Lebih sedikit kesalahan dalam pengiriman barang
Bagi pedagang:
Meninggikan perputaran barang
Menghilangkan persediaan barang yang lambat lakunya
Tidak banyak jenis barang yang diperjual belikan akibat mudahnya
menjual dan membeli
Berkurangnya modal untuk persediaan
Bagi konsumen:
Dapat membeli barang dengan harga yang lebih murah
Mendapat servis yang memuaskan
Dapat memperoleh barang yang lebih baik mutunya
Referensi

Arifin, Immanul. 2008. Membuka Cakrawala Ekonomi. Grafindo Media


Pratama: Jakarta

Fitriati, Afia R dan Ria Cahyani. 2008. Pemasaran Dasar. Salemba Empat:
Jakarta

Harsono. 1984. Manajemen Pabrik. Balai Aksara: Jakarta

Purwanti, Pudji dan M. Fattah. 2014. Modul Mata Kuliah Manajemen


Industri Perikanan Materi Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
FPIK. Universitas Brawijaya: Malang.

Rangkuti, Freddy. 2000. Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan dan


Analisa Kasus. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai