Disusun oleh :
M.ISWANDI (16021014031)
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Industri
Universitas Islam Makassar
Tahun ajaran 2017/2018
Makassar
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan paper tentang PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
Paper ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I.................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Makalah .................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
2.1 Perencanaan Produksi ....................................................................................... 6
2.2 Disain Produk ....................................................................................................... 9
2.3 Siklus Hidup Produk ......................................................................................... 10
2.4 Proses Pengembangan Produk Baru........................................................... 12
2.5 Dasar-dasar Penelitian dan Pengembangan Produk ............................... 14
Referensi ........................................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
4. Mesin-mesin
Tinjauan masalah perencanaan mesin-mesin yang dipergunakan
dalam suatu pabrik, meliputi:
- Jumlah keperluan akan mesin-mesinyang dipergunakan dalam produksi
- Penempatan mesin-mesin yang bersangkutan, disesuaikan dengan
aliran bahan dan proses produksinya.
5. Keuangan
Untuk menjamin kelangsungan hidupnya, setiap pabrik sudah
barang tentu akan memerlukan uanng guna membiayai usahanya.
Demikian pula dalam rangka perencanaan produksi ini, sudah barang tentu
menyangkut pula masalah keuangan yang diperlukan untuk pembiayaan
pembuatan produksi. Dalam rangka merencanakn keperluan akan uang ini,
masalah pokok yang perlu dipertimbangkan ialah:
- Masalah bagaimana caranya memperolah uang
- Dari sumber-sumber mana uang yang diperlukan dapat diperolah.
Perencanaan produksi mempunyai waktu perencanaan yang
cukup panjang, biasanya 5 tahun. Rencana ini digunakan untuk
perencanaan sumber daya seperti ekspansi, pembelian mesin. Proses
peramalan telah memberikan informasi mengenai besarnya permintaan
akan produk yang direncanakan. Langkah selanjutnya adalah membuat
rencana produksinya itu sendiri. Dalam hal ini tidak semua permintaan dari
hasil peramalan mungkin bisa diproduksi karena kapasitas produksi yang
dimiliki tidak mencukupi. Pada dasarnya perencanaan produksi adalah
upaya menjabarkan hasil peramalan menjadi rencana produksi yang
layak dilakukan dalam bentuk jadwal rencana produksi.
Waktu
Pengenalan Pertumbuha Kejenuhan Penurunan
n
Tahap I adalah tahap pengenalan. Pada tahap ini suatu produk
baru diperkenalkan kepada konsumen melalui uji coba pemasaran.
Berbagai promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk tersebut.
Dengan demikian biaya yang dikeluarkan akan lebih besar dibandingkan
pendapatan yang diperoleh.
Pada Tahap II, yang merupakan tahap pertumbuhan dengan
percepatan, penjualan produk akan meningkat pesat. Hal ini disebabkan
oleh respon konsumen terhadap produk tersebut sudah semakin positif.
Pada tahap ini pendapatan yang diperoleh juga sangat besar.
Tahap III merupakan tahap pendewasaan. Pada tahap ini
penjualan produk akan mencapai titik kejenuhan di mana penjualan
produk hanya berkisar pada suatu titik tertentu. Umumnya cara-cara
promosipun tidak akan bisa untuk mendongkrak tingkat penjualan.
Tahap IV merupakan tahap kemunduran dan akhir dari produk
tersebut. Jika produsen tidak berupaya melakukan inovasi maka produk
tersebut akan mati begitu saja.
Dari Siklus Hidup Produk tersebut terlihat bahwa perancangan
produk memang sangat diperlukan untuk menjaga agar produk tersebut
tetap eksis di pasaran. Jika dilihat dari Siklus Hidup Produk tersebut
maka perancangan produk harus dilakukan pada saat produk berada
pada Tahap II, yaitu tahap pertumbuhan dengan percepatan, karena
pada tahap ini produk akan mengalami tingkat penjualan yang pesat
dan produsen akan memperoleh keuntungan yang sangat besar. Maka
sebaiknya sebagian keuntungan tersebut dialokasikan untuk keperluan
proses perancangan. Dengan demikian pada saat produk berada pada
Tahap IV maka produk baru siap untuk diluncurkan guna menggantikan
produk yang lama sehingga kelangsungan hidup produk tetap terjaga.
Tahap perancangan produk pada Siklus Hidup Produk dapat dilihat pada
gambar berikut.
Penjualan
IV’
I’ II III’
I II III IV
R&D
Waktu
Simplifikasi (penyederhanaan)
Berasal dari kata simple yang berarti sederhana. Yang dimaksud simplikasi
adalah usaha dari perusahaan untuk menghilangkan produk marginal
(berlebih) yang dihasilkan perusahaan industri tersebut. Menghilangkan
dapat berarti mengurangi macam-macam produk yang dihasilkan baik
mengenai corak, bentuk, banyaknya ragam maupun ukuran-ukurannya.
Jadi simplikasi merupakan kebalikan daripada diversifikasi.
Sebagai akibat dari adanya simplifikasi maka perusahaan harus
mengadakan perubahan dalam cara bekerja yang meliputi pembelian
bahan, pembuatan barang, ikalan dan penjualan,dan lain-lain. keuntungan
dari simplifikasi adalah:
Rendahnya ongkos per unit
Berkurangnya modal yang ditanam
Turunnya ongkos buruh
Teknik produksi bertambah maju
Perbaikan dalam penggunaan alat-alat serta pengawasannya
Bertambahnyanya kepuasan konsumen
Standarisasi
Standarisasi merupakan suatu usaha penetapan ukuran, macam, kualitas,
besar dan bentuknya yang tertentu tentang produk yang dihasilkan. Dalam
arti yang lebih luas standar meliputi spesifikasi bagi produk, bahan maupun
proses. Dalam mengadakan bentuk standard perlu adanya agrement
(kesepakatan) dari pihak-pihak yang terkait untuk mengikuti ketetapan yang
sudah ditentukan sebagai standard. Dalam usaha perikanan, kegiatan
standarisasi biasanya diikuti dengan kegiatan grading. Standarisasi produk
maupun bahan baku di bidang perikanan ditentukan atas dasar ciri-ciri
produk yang dapat berpengaruh pada nilai komersial daripada barang. Ciri-
ciri dimaksud dapat berupa ukuran, bentuk, warna, rasa, kandungan air,
kandungan unsur-unsur kimia dan ciri lainnya, atau kombinasi dari ciri
tersebut. Dalam hal ini standard dari suatu produk perikanan sudah
mendapat kesepakatan bersama seperti dalam perdagangan udang ada
ketentuan HO (Head On /dengan kepala), HL (Head Less/tanpa kepala),
Peel Tail on (kupas dengan ekor). Dalam perdagangan ikan beku kita
mengenal ketentuan ikan fillet buterfly artinya dipotong dengan bentuk
kupu-kupu tanpa tulang dan duri. Dalam pembelian bahan baku juga
diperlukan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan standar bahan baku antara
lain tingkat kesegaran ikan, kecerahan sisik, kulit dan warna daging ikan
serta kekenyalan. Standarisasi bahan baku tersebut sangat diperlukan agar
proses produksi dapat berjalan dengan lancar, serta dapat mencegah
pemborosan. Standard harus dinyatakan secara obyektif dalam beberapa
bentuk skala ukuran dan mutu. Oleh karena itu standar harus ditentukan
sebagai hasil dari penelitian secara ilmiah atas mutu atau ciri penting dari
barang.
Keuntungan adanya standarisasi:
Bagi pengusaha pabrik:
Sedikit modal yang terikat pada persediaan
Pembatan barang yang lebih ekonomis
Employment menjadi semakin stabil
Unit produksi lebih besar dan tidak memerlukan mesin khusus
Penyerahan barang lebih cepat
Lebih sedikit kesalahan dalam pengiriman barang
Bagi pedagang:
Meninggikan perputaran barang
Menghilangkan persediaan barang yang lambat lakunya
Tidak banyak jenis barang yang diperjual belikan akibat mudahnya
menjual dan membeli
Berkurangnya modal untuk persediaan
Bagi konsumen:
Dapat membeli barang dengan harga yang lebih murah
Mendapat servis yang memuaskan
Dapat memperoleh barang yang lebih baik mutunya
Referensi
Fitriati, Afia R dan Ria Cahyani. 2008. Pemasaran Dasar. Salemba Empat:
Jakarta