Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AGROEKOLOGI

PERBEDAAN EKOSISTEM ALAMI DAN AGROEKOSISTEM

KELOMPOK 2

SAPTO ARIFIN 1713010076

KHAIRU IMAM 1713010094

MAULANA 1713010090

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

FAKUTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

AGROEKOTEKNOLOGI

MEDAN

2018
1. Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah sebuah proses yang mana pembentukannya merupakan

akibat dari adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Interaksi

atau hubungan antar komponen biotik dan abiotik tersebut membentuk sebuah

habitat yang kemudian dari habitat tersebut tercipta suatu ekositem. Terdapat

berbagai macam ekosistem di bumi ini (baca : Keanekaragaman Ekosistem). Ada

ekosistem darat, ekosistem air, ekosistem buatan dan juga ekosistem alam. Pada

pembahasan kali ini akan mengupas mengenai ekosistem alam. Apa pengertian dari

ekosistem alam dan apa saja contohnya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Pengertian dan Jenis- Jenis Ekosistem Alam

Pengertian dari ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk tanpa

campur tangan dari manusia. Mengapa tanpa campur tangan manusia? hal ini

karena ekosistem alam terbentuk oleh proses alam itu sendiri dan memerlukan

waktu yang sangat lama. Ekosistem alam dapat dibagi menjadi 2 jenis yakni

ekosistem darat dan ekosistem air.

1. Ekosistem darat

Ekosistem darat merupakan suatu ekosistem yang sebagian besar

komponennya berada atau berupa daratan. Ekosistem darat dipengaruhi oleh iklim

yang menyelimuti daratan tersebut, sehingga masing- masing ekosistem di darat

memiliki ciri khasnya tersendiri. Setidaknya terdapat 8 ekosistem darat yang

meliputi hutan hujan tropis padang rumput, hutan gugur, tundra, sabana, gurun,

karst dan taiga.


2. Ekosistem air

Ekosistem air disebut juga ekosistem akuatik. Ekosistem air dapat diartikan

sebagai ekosistem yang sebagian besar komponennya berupa atau berada di

perairan. Karena 2 per 3 bumi merupakan perairan, maka bisa dikatakan bahwa

ekosistem air adalah ekosistem terbesar di bumi. Seperti halnya ekosistem darat,

ekosistem air juga dipengaruhi oleh iklim. Ekosistem akuatik ini terbagi menjadi 2

jenis yakni ekosistem laut dan air tawar.

Contoh Ekosistem Alam

Terdapat beberapa contoh ekosistem alam yang berada di darat maupun di

perairan. Berikut adalah penjelasan dari masing- masing contoh ekosistem alam

tersebut.

a. Ekosistem hutan hujan tropis

Contoh ekosistem alam yang pertama adalah ekosistem hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis merupakan salah satu hutan dengan tingkat keanekaragaman

hayati yang tinggi. Hutan ini bersifat heterogen dan berada di daerah yang memiliki

curah hujan tinggi. Indonesia memiliki wilayah dengan hutan hujan tropis karena

letaknya yang berada di garis khatulistiwa. Ekosistem hutan hujan tropis di

Indonesia dihuni oleh berbagai jenis flora dan fauna seperti harimau, bermacam-

macam burung, badak dan juga pohon- pohon yang berdaun lebat.

b. Ekosistem hutan gugur

Contoh ekosistem alam yang kedua yaitu ekosistem hutan gugur. Hutan gugur

merupakan jenis hutan yang berada di wilayah dengan 4 kali pergantian musim.

Negara- negara yang memiliki 4 musim biasanya berada di wilayah yang beriklim

sub tropis. Ciri khas dari ekosistem hutan gugur adalah daun- daun pepohonan di
hutan yang berwarna kuning kemerahan. Temperatur udara di hutan gugur cukup

rendah. Air di sekitar hutan juga mulai membeku karena peralihan dari musim

gugur ke musim dingin. Beberapa satwa yang tinggal di ekosistem hutan gugur

adalah hamster, beruang dan satwa- satwa lain yang memiliki kebiasaan hibernasi.

c. Ekosistem padang rumput

Contoh ekosistem alam yang ketiga yakni ekosistem padang rumput.

Ekosistem ini terdiri dari daratan luas dengan tanaman berupa rerumputan. Padang

rumput bisa dijumpai di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis. Pohon yang

tubuh di ekosiste padang rumput merupakan pohon berbatang pendek.

Keberadaannya pun tak banyak karena ekosistem ini memang didominasi oleh

rumput. Hewan yang mendiami ekosistem ini juga merupakan hewan- hewan

pemakan rumput, seperti banteng, jerapah, rusa, zebra serta hewan pemangsa

seperti jaguar dan singa.

d. Ekosistem gurun

Contoh ekosistem alam yang keempat adalah ekosistem gurun. Gurun

merupakan daerah berpasir yang terletak di wilayah dengan temperatur udara

sangat tinggi. Suhu udara yang sangat panas diperparah dengan curah hujan sangat

rendah. Sangat sulit untuk menemukan keberadaan air di gurun. Karena kondisi

tersebut, organisme yang berada di ekosistem gurun merupakan organisme yang

tahan terhadap panas dan tidak membutuhkan banyak air. Misalnya,, tumbuhan

kaktus, beberapa jenis ular gurun dan juga unta.

e. Ekosistem tundra

Contoh ekosistem alam selanjutnya adalah ekosistem tundra. Ekosistem

tundra adalah kebalikan dari ekosistem gurun. Ekosistem ini hanya berada di
wilayah dengan suhu yang sangat rendah seperti benua antartika. Musim dingin

yang berlangsung di ekosistem tundra hampir 9 bulan lamanya tanpa ada cahaya

matahari yang menyinari ekosistem tersebut. Jenis tanaman yang berada di

ekosistem tundra adalah lumut. Sedangkan hewan yang bisa hidup di ekosistem ini

adalah beruang kutub, rusa kutub dan bison.

f. Bioma sabana

Bioma atau hutan sabana hampir mirip seperti ekosistem padang rumput.

Bioma ini didominasi oleh rumput dan hanya memiliki sedikit pohon.

Perbedaannya adalah bioma sabana hanya ada di wilayah dengan iklim tropis.

Beberapa contoh hewan yang berada di bioma sabana adalah macan, gajah, kuda,

dan singa.

g. Bioma taiga

Bioma taiga merupakan salah satu jenis hutan yang berada di wilayah berikli

subtropis dan beriklim dingin. Tumbuh- tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah

pepohonan dengan daun yang berbentuk seperti jarum. Misalnya pohon cemara dan

pohon elder. Diantara jenis satwa yang mendiami hutan taiga yakni serigala dan

beruang hitam.

h. Ekosistem air laut

Ekosistem air laut merupakan contoh dari ekosistem alam yang mana

memiliki air dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi. Ekosistem air laut dapat

dibagi menjadi beberapa ekosistem yang diantaranya yakni ekosistem terumbu

karang dan ekosistem pantai. Ekosistem terumbu karang berada di zona laut

dangkal yang mana cahaya matahari masih dapat menembus ke dasar laut. Cahaya

matahari tersebut dibutuhkan oleh rumput laut dan terumbu karang untuk
berfotosintesis. Sementara itu, ekosistem pantai terletak di tepi laut. Organisme

yang berada dalam ekosistem pantai adalah pohon bakau, kepiting dan kerang.

i. Ekosistem air tawar

Ekosistem air tawar adalah ekosistem air dengan tingkat konsentrasi garam

yang rendah. Ekosistem air tawar ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa ekosistem

seperti ekosistem danau, ekosistem sungai dan ekosistem rawa. Ekosistem air tawar

dihuni oleh ikan- ikan yang hanya hidup di air tawar seperti ikan lele, ikan bandeng,

ikan mas dan jenis udang air tawar.

1. Pengertian Agroekosistem

Sebelum membahasa macam-macam agroekosistem, terlebih dahulu

mengetahui apa itu agroekosistem sehingga mudah untuk memahami macam-

macam agroekosistem. Agroekosistem merupakan komunitas baik tanaman

maupun hewan yang berhubungan dengan lingkungannya (baik fisik maupun

kimia) dengan campur tangan manusia untuk menghasilkan pangan, pakan, serat,

kayu bakar, dan produk- produk lainnya. (Anonim,2017)

Agroekosistem memiliki konsep yaitu sistem ekologi yang ada dalam

lingkungan pertanian, biasanya merupakan sistem alami yang terjadi setelah

dibentuk oleh manusia. Dalam arti lain agroekosistem adalah suatu kawasan tempat

membudidayakan makhluk hidup tertentu meliputi apa saja yang hidup di dalamnya

serta material lain yang saling berinteraksi.(Anonim, 2017)


1. Komponen Agroekosistem

a. Komponen Abiotik

Komponen abiotik agroekosistem sama seperti ekosistem lainnya yaitu

meliputi air, kelembapan, tanah, udara, suhu, arus angin, derajat keasaman (pH),

iklim dan lail-lain. Bedanya dalam agroekosistem terdapat pestisida dan teknologi.

b. Komponen Biotik

Komponen biotik dalam agroekosistem meliputi manusia, biota tanah,

hewan ternak, tanaman budidaya, hama, gulma dan mikroorganisme lainnya.

2. Macam – Macam Agroekosistem

a. Berdasarkan Jenis/Varietas Tanaman

Monokultur, yaitu jenis atau varietas tanaman yang ditanam hanya satu

dalam suatu sistem pertanian. Sistem ini memiliki kelebihan yaitu teknis

budidayanya yang relatif mudah karena tanaman yang ditanam atau yang dipelihara

hanya satu jenis. Di sisi lain, kelemahan sistem ini adalah tanaman relative mudah

terserang hama maupun penyakit sehingga butuh pengelolaan yang baik.

Polikultur, yaitu jenis tanaman yang ditanam lebih dari satu dalam suatu

sistem pertanian. Pemilihan tanaman yang tepat, sistem ini dapat memberikan

beberapa keuntungan, antara lain mengurangi serangan OPT, Menambah kesuburan

tanah dan siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus


b. Berdasarakan Kondisi Lahan

Lahan Basah, contohnya seperti sawah. Bisa dilihat, sawah memiliki banyak

air. Daerah yang memilik cadangan air cukup banyak sering dijadikan lahan basah.

Lahan Kering, merupakan kebalikan dari lahan basah karena sering dilakukan pada

daerah dengan tingkat cadangan air yang tidak terlalu banyak. Jenis tanaman yang

biasa ditanam adalah jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian.

c. Berdasarkan Penggunaan Lahan

1. Perkebunan

Perkebunan adalah usaha penanaman tanaman secara teratur sesuai dengan

ilmu pertanian dan mengutamakan tanaman perdagangan. Jenis-jenis tanaman

perkebunan khususnya di Indonesia biasanya antara lain karet, kopi, kelapa sawit,

teh, kelapa, tembakau, tebu, cokelat, kina, kapas dan cengkih. Lahan perkebunan

biasanya menggunakan lahan kering. Pada sistem pengairannya disesuaikan dengan

kondisi topogragfi yang memegang peranan cukup penting dalam penyediaan air.

Sumber – sumber air biasanya berada pada bagian yang paling rendah, sehingga

perlu dinaikkan dahulu agar pendistribusiannya merata dengan baik. Oleh karena

itu, pengairan pada lahan kering dapat berhasil dan efektif pada wilayah yang datar

datar sampai dengan berombak. (Anonim, 2009)


2. Persawahan

persawah biasanya dilaksanakan di tanah yang basah atau dengan

pengairan. Bersawah merupakan cara bertani yang lebih baik daripada cara yang

lain, bahkan merupakan cara yang sempurna karena tanah dipersiapkan lebih

dahulu, yaitu dengan dibajak, diairi secara teratur, dan dipupuk. Jenis tanaman yang

biasa ditanam di sawah adalah padi. Untuk padi sawah, ketersediaan air dalam

jumlah banyak yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting.

Tanah yang lempung memiliki kemampuan menahan air yang tinggi dan bisa

menahan air dari terserap oleh tanah dan air dapat menggenang terus menerus.

3. Agroforestri

Agroforestri adalah salah satu sistem pengelolaan lahan yang mungkin

dapat ditawarkan untuk mengatasi masalah yang timbul akibat adanya alih fungsi

lahan tersebut dan sekaligus untuk mengatasi masalah ketersediaan pangan.Sistem

agroforestri sederhana adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam

secara tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa

ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam

petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga

membentuk lorong/pagar. Jenis-jenis pohon yang ditanam juga sangat beragam,

bisa yang bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet, cengkeh, kopi, kakao

(coklat), nangka, melinjo, petai, jati dan mahoni atau yang bernilai ekonomi rendah

seperti dadap, lamtoro dan kaliandra.


4. Pekarangan

Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan kehidupan yang

saling menguntungkan. Sebagian dari tanaman dimanfaatkan untuk pakan ternak,

dan sebagian lagi untuk manusia, sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai

pupuk kandang untuk menyuburkan tanah pekarnagn. Dengan demikian, hubungan

antara tanah, tanaman, hewan piaraan, ikan dan manusia sebagai unit-unit di

pekaranagn merupakan satu kesatuan terpadu Pekarangan adalah sebidang tanah

yang terletak di sekitar rumah dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan

pekarangan tumbuh berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan

tidak dapat disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak dari

kota, jenis tanaman. Pada lahan pekarangan tersebut biasanya dipelihara ikan dalam

kolom, dan hewan piaraaan seperti ayam, itik, kambing, domba, kelinci dan lainnya.

(Adi, 2001)

5. Tegalan

Tegalan merupakan lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman

atau tahunan, seperti padi ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya

terpisah dengan halaman sekitar rumah dan sangat tergantung pada turunnya air

hujan. Tegalan juga biasanya diusahakan pada daerah yang belum mengenal

sistem irigasi atau daerah yang tidak memungkinkan dibangun saluran irigasi. Pada

musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak ditanami. Tanaman

utama di lahan tegalan adalah jagung, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan jenis

kacang-kacangan untuk sayur. Tanaman padi yang ditanam pada tegalan hanya

panen sekali dalam satu tahun dan disebut padi gogo. Selain itu tanah tegalan dapat
ditanami kelapa, buah-buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. Cara bertani

di lahan tegalan biasanya menggunakan sistem tumpangsari.(Anonim, 2009)

KESIMPULAN

Agroekosistem memiliki konsep yaitu sistem ekologi yang ada dalam lingkungan

pertanian. Agroekosistem memilik komponen abiotik seperti air, kelembapan,

tanah, udara, suhu, arus angin, derajat keasaman (pH), iklim, pestisida dan

teknologi. Komponen biotiknya meliputi manusia, biota tanah, hewan ternak,

tanaman budidaya, hama, gulma dan mikroorganisme lainnya. Setiap

agroekosistem mempunyai karakteristik yang berbeda. Begitupun dengan cara

pengolahan yang dilakukan juga berbeda. Sehingga setiap agroekosistem memiliki

beberapa komoditas khusus yang dapat dibudidayakan.


DAFTAR PUSTAKA

Citra,2015, ekosistem alami. https://ilmugeografi.com/biogeografi/ekosistem-alam

Nisaandini,2017.agroekosistem.http://blog.umy.ac.id/nisaandani/2017/04/11/tugas

-agroekologi-macam-macam-agroekosistem/

Anda mungkin juga menyukai