Anda di halaman 1dari 2

Bagi orang yang mau menggunakan akal dan fikirannya sebenarnya pada pergantian siang dan

malam, kapal yang berlayar dilaut, hujan yang tercurah dari langit, berbagai tumbuhan dan
buah2an yang tumbuh dibumi, berbagai hewan dan binatang ternak, perkisaran awan yang
beredar antara langit dan bumi, disana ada ayat tanda kebesaran dan kekuasaan Allah penguasa
dan pencipta alam semesta.

Sejak zaman primitif manusia secara naluri telah mengakui tentang adanya kekuatan yang maha
kuasa, yang maha mencipta dan menjadikan serta memelihara alam semesta. Dalam pencarian
secara naluri inilah manusia akhirnya menemukan Tuhan menurut keyakinannya masing masing.
Ada yang bertuhan pada patung,berhala, dewa, matahari, bulan, bintang, api, air, dan lain
sebagainya. Nabi Ibrahimpun dalam pencariannya pernah menyangka bintang, bulan, matahari
sebagai Tuhan, namun karena semua itu tidak kekal akhirnya ia menemukan Allah sebagai Tuhan
yang Esa, yang maha kekal, abadi, maha kuat, dan maha perkasa .

Selanjutnya Nabi Ibrahim menyebarkan ajaran tentang Allah Tuhan yang satu, ia berseteru
dengan raja Namrudz yang menyembah patung dan berhala. Nabi Ibrahim menghancurkan semua
patung yang disembah Namrudz, hingga ia di bakar oleh raja Namrudz, namun Allah
menyelamatkan Ibrahim sehingga tidak terbakar oleh tersebut. Ajaran Nabi Ibrahim diteruskan
oleh anak cucunya, Ishak, Ya’kub, Yusuf yang dilanjutkan oleh Musa dengan kitab Tauratnya,
Dawud dengan kitab Mazmurnya, Isa denga Injilnya dan terakhir Nabi Muhammad dengan kitab Al
Qur’annya.

Agama Tauhid yang ber-Tuhan satu adalah agama yang pertama di bawakan oleh Nabi Ibrahim,
namun dalam perjalanannya tetap saja banyak orang yang berusaha untuk menyimpangkannya
hingga muncul kepercayaan yang menyamakan Allah dengan mahluk-Nya, beranak, punya ibu,
bapak, pembantu istimewa dan lain sebagainya.

Ajaran Islam yang dibawakan Nabi Muhammad mengajarkan tauhid keyakinan kepada Allah yang
satu, tidak beranak dan dilahirkan sebagai anak. Dia maha Esa, maka kuasa, maha perkasa, maha
mengetahui tidak ada satupun mahluk yang menyamai dan menyerupai-Nya. Sistim yang ada
dialam semesta yang tunduk hanya pada satu aturan telah membuktikan bahwa Tuhan yang
menciptakan dan memelihara alam semesta ini hanya satu. Jika Tuhan ada dua atau tiga niscaya
sistim dialam semesta akan kacau, karena Tuhan yang satu tidak berkenan dengan Tuhan yang
lain. Tuhan-Tuhan itu tentu akan saling mengalahkan satu dengan yang lainnya, sehingga
keduanya akan binasa, demikian pula alam semesta ini . Perhatikan firman Allah dalam Al Qur’an
surat Al Anbiya ayat 22 :

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah


keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy
daripada apa yang mereka sifatkan. (Al Anbiya 22)

System di alam semesta yang teratur dan tunduk hanya pada satu aturan merupakan bukti nyata
bahwa Tuhan itu hanya satu, Dialah Allah yang maha Esa. Jika ada Tuhan yang lain selain Allah
niscaya alam semesta akan kacau karena adanya aturan yang berbeda beda. Masing masing
Tuhan akan membuat aturan sendiri-sendiri yang mungkin saja saling bertentangan. Tuhan yang
satu akan berusaha mengalahkan Tuhan yang lainnya, masing masing Tuhan akan mengajak
pengikutnya memerangi pengikut Tuhan yang lain. Alam semesta akan penuh kekacauan dan
kekalutan. Nyatanya saat ini alam semesta hanya tunduk pada satu aturan yang sangat teratur,
itulah bukti tanda kekuasaan Allah yang Esa. Dilangit, bumi dan seluruh jagat semesta ada tanda
kekuasaan dan keesaan Allah bagi orang yang mau menggunakan akal dan fikirannya.

Anda mungkin juga menyukai