Anda di halaman 1dari 22

} Halaman 247 – 268

PENGELOLAAN ASET PERALATAN BERAT DI DINAS PEKERJAAN UMUM


KOTA GUNUNGSITOLI

Septiana Dwiputrianti
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN
e-mail: tiana.dwi@gmail.com
Aprianus Zendrato
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
e-mail: apri_zend@yahoo.com

Abstrak
Pengelolaan aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli hingga saat ini
belum terinventarisasi secara utuh. Selain itu, status kepemilikan aset peralatan berat hingga saat ini
belum jelas. Begitu juga halnya dalam pelaksanaan penyewaan aset peralatan berat nyatanya belum
mampu menghasilkan retribusi daerah secara optimal. Bahkan pelaksanaan penilaian aset dan sistim
informasi manajemen aset (SIMA) pada pengelolaan aset peralatan berat belum terlaksana sama sekali.
Artikel ini menganalisis pengelolaan aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli.
Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif digunakan dalam kajian. Manajemen
aset peralatan berat yang terdiri dari lima aspek, yaitu: inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset,
optimalisasi pemanfaatan aset dan sistem informasi manajemen aset menjadi konsep dasar dan pisau
analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan aset peralatan berat belum
berjalan secara maksimal. Adapun beberapa hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan aset peralatan
berat yaitu kekurangan jumlah dan kompetensi teknis aparatur, keterbatasan anggaran, adanya indikasi
penyelewengan pengadaan aset, prosedur penyewaan peralatan berat yang tidak jelas, tarif retribusi
yang rendah, serta kurangnya sarana dan prasarana pendukung.
Kata Kunci: Pengelolaan Aset, Peralatan Berat, Dinas Pekerjaan Umum, Kota Gunungsitoli

Management of Heavy Equipment Asset at the Public Works Office of Gunungsitoli City

Abstract
It could be seen from the data and information, that the heavy equipment assets at Public Works Office of
Gunung sitoli City were not completely recorded. Moreover, the ownership status of the weighty equipment assets
at the office was still unclear. The leasing of weighty equipment asset was not able to optimally contribute to the
local revenues. Even, the implementation of asset valuation and asset management information system (SIMA)
at this office had not been conducted at all. This article analyzes the management of the weighty equipment assets
at the Office of Public Works of Gunungsitoli City. It also tried to identify the constraints encountered in the
management of weighty equipment assets. This research employed a descriptive qualitative method. There are five
aspects employed to analyse this case, namely: asset inventory, legal audit, asset valuation, optimization of asset
utilization, and asset management information system. The data were collected by means of semi – structured
interviews with eleven informants, observations, and document reviews. It found that the management of heavy
equipment assets did not run optimally. There are some constraints in managing heavy equipment assets, including
the lack of quantity and technique competency apparatus, budget, irregularities in the asset procurements, unclear
procedures for the leasing of the weighty equipment assets, low tariff of levies, and the lack of supporting facilities
and infrastructure.
Keywords: Asset Management, Heavy Equipment, Public Works Office, Gunungsitoli City

A. LATAR BELAKANG cenderung tidak optimal dalam penggunaanya,


serta kesulitan untuk mengembangkan pe­
Salah satu masalah utama pengelolaan
manfaatan aset pada masa yang akan datang.
barang (aset) daerah adalah tata kelolanya yang
Implikasi dari pemanfaatan dan pengelolaan aset
menyebabkan pemerintah daerah kesulitan
yang tidak optimal adalah tidak diperolehnya
untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah
nilai kemanfaatan yang seimbang dengan nilai
dan nilai asset yang dikuasai/dikelolanya. Selain
intrinsik dan potensi yang terkandung dalam
itu, semua aset yang dikelola pemerintah daerah
asset itu sendiri. Misalnya dari aspek ekonomis

247
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

adalah tidak diperolehnya revenue yang sepadan pokok dan fungsinya. Pelaksanaan pengelolaan
dengan besaran nilai aset yang dimiliki, yang aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum
merupakan salah satu sumber pendapatan Kota Gunungsitoli menghadapi permasalahan
potensial Pendapatan Asli Daerah (PAD). di lapangan sebagai berikut:
Salah satu komponen pendapatan asli
1. Realisasi Penerimaan Retribusi Aset
daerah yang dapat memberikan kontribusi yang
Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan
cukup besar adalah retribusi daerah. Retribusi
Umum Kota Gunungsitoli yang Masih
daerah adalah pungutan daerah sebagai
Rendah
pembayaran atas jasa atau memberi izin tertentu
yang khusus disediakan dan diberikan oleh Pemungutan retribusi aset peralatan berat
pemerintah daerah untuk kepentingan orang di Kota Gunungsitoli walaupun baru berjalan
pribadi atau badan. Terdapat beberapa retribusi dua tahun telah memberikan sumbangan
yang diberlakukan didaerah diantaranya adalah terhadap pendapatan asli daerah, meskipun
disebut dengan nama retribusi pemakaian hasil yang dicapai masih belum sesuai dengan
kekayaan daerah yang dipungut retribusi yang diharapkan. Penerimaan PAD dari sektor
sebagai pembayaran atas pemakaian kekayaan retribusi aset peralatan berat di Kota Gunung­
daerah yang disediakan oleh pemerintah sitoli tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
daerah. Objek retribusi pemakaian pemakaian
kekayaan daerah yang dimiliki oleh Pemda Tabel 1. Realisasi Penerimaan Retribusi
antara lain adalah hasil sewa peralatan berat, Aset Peralatan Berat di Kota Gunungsitoli
peralatan laboratorium, fasilitas tempat, Tahun 2014
pemakaian gedung pemerintah, pemakaian Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Keterangan
tenda dan kursi, aewa gedung rumah sakit, dan 500.000.000,00 302.750.000,00 Sebelum
pemakaian mobil ambulance. PAPBD
(Target
Dari ketujuh jenis retribusi pemakaian 2014 Awal)
kekayaan daerah tersebut diatas retribusi
100.000.000,00 302.750.000,00 Setelah
peralatan berat merupakan potensi PAD PAPBD
yang cukup potensial, namun sumbangan Sumber: Laporan keuangan Dinas Pekerjaan Umum Kota
retribusi tersebut masih sangat minim serta Gunungsitoli, 2014.
belum menunjukkan kontribusi yang cukup Tabel 1 menunjukkan bahwa realisasi
signifikan terhadap peningkatan PAD. Hal penerimaan retribusi aset peralatan berat di Kota
tersebut disebabkan oleh belum maksimalnya Gunungsitoli tahun 2014 melebihi target yang
pengelolaan aset peralatan berat baik dari telah ditetapkan yaitu hampir mencapai sekitar
segi ketersediaan peralatan berat itu sendiri 300%. Namun hal tersebut bukan merupakan
maupun dari segi berbagai pihak yang menjadi suatu indikator keberhasilan Pemerintah Kota
pengguna atau penyewa dari peralatan berat. Gunungsitoli dalam hal ini Dinas Pekerjaan
Pengelolaan yang dimaksudkan dalam hal ini Umum dalam meningkatkan pendapatan asli
adalah bagaimana daerah dapat mengelola aset daerah dari sektor retribusi aset peralatan berat,
peralatan berat tersebut, sehingga peralatan karena dari tabel tersebut diatas menunjukan
berat tersebut dapat memberikan manfaat telah terjadi penurunan target PAPBD yaitu
terhadap peningkatan PAD dari sektor retribusi. dari Rp.500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah)
Pemerintah Kota Gunungsitoli telah dikurangi menjadi hanya Rp.100.000.000,00
melakukan pemungutan retribusi peralatan (Seratus Juta Rupiah). Sehingga apabila di
berat sejak tahun 2014, berdasarkan Peraturan bandingkan dari target awal (Rp.500.000.000,00)
Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 4 tahun 2013 dengan realisasi penerimaan retribusi aset
tentang Retribusi Jasa dan Peraturan Walikota peralatan berat di Kota Gunungsitoli Tahun
Gunungsitoli Nomor 23 Tahun 2013 tentang 2014 sebesar Rp.302.750.000,00 (Tiga ratus
Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Retribusi dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),
Pemakaian Kekayaan Daerah. Peraturan dapat diasumsikan bahwa realisasi penerimaan
peraturan tersebut merupakan dasar hukum retribusi aset peralatan berat tahun 2014 belum
bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli mencapai target yang ditetapkan sejak awal
untuk menjalankan mekanisme pemungutan penetapan APBD Kota Gunungsitoli tahun
retribusi peralatan berat sesuai dengan tugas 2014.

248
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

2. Keberadaan Pihak-Pihak Lain/Pengusaha lainya dalam mencari pelanggan penyewa


Swasta (Perusahaan Penyewaan Aset peralatan berat. Pemerintah Kota Gunungsitoli
Peralatan Berat) mempunyai tugas mendukung dan memajukan
usaha masyarakat baik orang pribadi maupun
Adanya perusahaan swasta dalam
badan dalam meningkatkan perekonomian
penyewaan peralatan berat, menimbulkan
daerah melalui penyewaan peralatan berat.
persaingan antara Dinas Pekerjaan Umum
Namun ada beberapa permasalahan dalam
Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan
pengelolaan ini, yang menghambat optimalisasi
perusahaan swasta, maupun antara perusahaan
pengelolaan peralatan berat ini. Hal ini dapat
swasta yang satu dengan perusahaan swasta
dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Permasalahan Pengelolaan Aset Peralatan Berat Dinas Pekerjaan Umum


Kota Gunungsitoli
No Substansi Masalah Data Dinas PU Kota Gunungsitoli Permasalahan
1 Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai 13 orang, terdiri dari Kurangnya personil atau tenaga mekanik
(SDM) 4 orang PNS dan 9 orang non PNS. yang berkompoten dalam memelihara dan
Dibutuhkan penambahan pegawai memperbaiki aset peralatan berat.
minimal 10 orang (PNS, mekanik, supir
dan asisten operator).
2 Anggaran (Biaya) Biaya pemeliharaan dan pengadaan Kurangnya biaya yang telah dianggarkan
aset peralatan berat tahun 2013 untuk pemeliharan dan perbaikan aset
Rp50.000.000,00, dan tahun 2014 peralatan berat
Rp75.000.000,00.
3 Sistem dan prosedur Perwal Gunungsitoli No. 23 tahun Belum terlaksananya sistem dan prosedur
penyewaan aset peralatan 2013 tentang petunjuk pelaksanaan penyewaan aset peralatan berat sesuai
berat pemungutan retribusi pemakaian aturan yang telah ditetapkan.
kekayaan daerah.
4 Sarana dan Prasarana Gedung Dinas PU masih bersifat Kurangnya sarana dan prasarana berupa
sementara/dikontrak. Tidak tersedia alat-alat pendukung dalam memobilisasi
workshop untuk penyimpanan aset aset peralatan berat tersebut kepada
peralatan berat penyewa atau pengguna jasa
Sumber: - Dinas PU Kota Gunungsitoli, 2015.
- Bidang Peralatan Dinas PU Kota Gunungsitoli, 2015.
- DPA Dinas PU Kota Gunungsitoli Tahun 2013 dan 2014
- Peraturan Walikota Gunungsitoli No.23 tahun 2013
- Daftar Inventarisasi barang Dinas PU Kota Gunungsitoli Tahun 2015

Jenis aset alat besar atau biasa disebut penyedia sewa atau tidak. Apabila pengguna
alat-alat berat umumnya dimanfaatkan persewaan tersedia, maka pemerintah daerah
untuk pekerjaan-pekerjaan pemadatan jalan, lebih diuntungkan karena biaya pemeliharaan
pengerukan atau pembersihan sampah. tidak diperlukan. Namun yang menjadi
Pembuka jalan baru barang ini biasanya dikelola permasalahan, apakah pemerintah daerah
oleh Dinas Pekerjaan Umum ataupun Dinas dapat memperoleh barang tersebut dengan
kebersihan. Alat ini dapat disewakan kepada segera jika sedang dibutuhkan. Apabila tidak
pihak lain sepanjang pemerintah daerah tidak dapat diperoleh dengan segera, maka lebih
menggunakan. Alat ini ada yang digunakan di menguntungkan jika pemerintah daerah
darat dan ada yang digunakan di air (Yusuf, membelinya, walaupun harus mengeluarkan
2010:13-14). Penyediaan alat-alat ini dapat biaya pemeliharaan dan penyediaan sopirnya.
dilakukan dengan cara membeli ataupun bisa Selain alat yang digunakan didarat, alat
dengan cara menyewa. Apabila dengan cara besar ini juga digunakan di air yang disebut
mem­ beli, maka pemerintah daerah harus pula alat-alat berat apung. Wilayah Indonesia
menyediakan biaya-biaya untuk pemeliharaan sebagian besar adalah wilayah laut dan
dan sopir khusus yang bisa mengoperasionalkan semua wilayah provinsi memiliki nama laut
alat-alat tersebut dan apabila dengan cara demikian pula wilayah kabupaten/kota yang
menyewa, maka pemerintah daerah hanya sebagian besar memiliki wilayah laut. Setiap
cukup mengeluarkan biaya sewa setiap tahun. provinsi pasti membutuhkan alat-alat apung
Alokasi anggaran untuk sewa harus dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
diperhitungkan dalam kebutuhan per tahun atau dalam rangka penanggulangan bencana
diperhitungkan apakah didaerah tertentu ada apabila terjadi secara tiba-tiba. Sama dengan

249
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

alat berat yang dioperasionalkan di darat, alat dan pengawasan sumber daya untuk mencapai
ini dapat disediakan dengan cara beli ataupun tujuan yang sudah ditetapkan”.
sewa. Apabila pemerintah daerah menyediakan Terkait dengan proses pelaksanaan
dengan cara membeli, maka pemerintah daerah manajemen (pengelolaan), Nanang Fattah
harus mengeluarkan biaya pemeliharaan (2004:1) mengemukakan bahwa:
dan penyediaan dermaga, serta sumber “Dalam proses manajemen terlihat
daya manusia untuk mengoperasionalkan; fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan
sedangkan apabila dengan cara menyewa, oleh seorang manajer/pimpinan, yaitu:
pemerintah daerah tidak memerlukan biaya Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
pemeliharaan serta biaya penyediaan sumber (Organizing), Pemimpinan (Leading), dan
daya manusia untuk melakukan pemeliharaan Pengawasan (Controlling). Oleh karena
dan pengoperasionalan. Namun yang men­ itu, manajemen diartikan sebagai proses
jadi permasalahan apakah di daerah yang merencanakan, mengorganisasi, memimpin,
bersangkutan mudah didapat pengusaha dan mengendalikan upaya organisasi dengan
yang menyediakan alat-alat tersebut untuk segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai
disewakan. Terlebih lagi apabila dalam keadaan secara efektif dan efisien”.
darurat pemerintah daerah memerlukan dengan Dari beberapa pendapat tentang definisi
cepat, misalnya kapal tarik dalam rangka yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan
penanggulangan bencana. bahwa pada dasarnya pengelolaan atau
Apabila sulit mendapatkan dengan segera, manajemen adalah suatu proses kegiatan
akan lebih menguntungkan apabila pemerintah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
daerah memperoleh dengan cara membeli dan pengarahan, pengendalian, serta pengawasan
perlu diperhitungkan apakah alat-alat tersebut terhadap penggunaan sumber daya organisasi
sangat dibutuhkan. Jika mungkin penggunaan baik sumber daya manusia, sarana prasarana,
satu tahun sekali atau dua tahun sekali mungkin sumber dana maupun sumberdaya lainnya
perlu dipertimbangkan dengan selektif dalam untuk mencapai tujuan organisasi yang
penyediaan alat-alat ini. Setiap uang yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
dikeluarkan oleh pemerintah daerah harus Dari beberapa konsep yang telah diuraikan
diprioritaskan terlebih dahulu pada yang lebih diatas penulis akan berpedoman pada konsep
penting. Kekayaan daerah adalah kekayaan manajemen atau pengelolaan tersebut diatas
daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan
Gunungsitoli seperti tanah, bangunan, gedung, aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan
dan kendaraan/alat-alat berat milik daerah. Umum Kota Gunugsitoli Pengelolaan aset
Berdasarkan Peraturan Walikota Gunungsitoli adalah pengelolaan secara komprehensif
No. 23 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan atas permintaan, perencanaan, perolehan,
Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan peng­ operasian, pemeliharaan, perbaikan/
Daerah, menjelaskan Pemerintah Kota rehabilitasi, pembuangan/pelepasan dan peng­
Gunungsitoli memiliki peralatan berat yang gantian aset untuk memaksimalisasikan tingkat
terdiri dari Excavator, Babby roller, Wheel loader, pengembalian investasi pada standar pelayanan
Bakhoe loader, Dump truck, Vibratory roller. yang diharapkan terhadap generasi sekarang
dan yang akan datang (M. Yusuf 2010:45).
Selanjutnya Menurut Lemer (2000:65):
B. LANDASAN TEORITIS
“Manajemen aset merupakan proses
1. Konsep Manajemen (Pengelolaan) men­ jaga/memelihara dan memanfaatkan
Pengelolaan berasal dari kata manajemen modal publik, hal ini dilakukan dalam rangka
atau administrasi. Hal tersebut seperti yang melaksanakan tertib administrasi pengelolaan
dikemukakan oleh Husaini Usman (2004: 3) barang milik daerah sehingga terciptanya
Management diterjemahkan dalam Bahasa manajemen pemerintahan yang dapat bekerja
Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. secara efisien, efektif dan ekonomis”.
Dalam beberapa konteks keduanya mempunyai Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa
persamaan arti, dengan kandungan makna to pengelolaan aset merupakan pengelolaan secara
control yang artinya mengatur dan mengurus. komprehensif atas permintaan, perencanaan,
Menurut M. Manullang (2006:5) “Manajemen per­ olehan, pengoperasian, pemeliharaan,
merupakan sebuah seni dan ilmu perencanaan, per­­baikan/rehabilitasi, pembuangan/pe­
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, lepasan dan penggantian aset dalam rangka

250
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

melaksanakan tertib administrasi pengelolaan cukup pesat, namun di Indonesia hal ini
barang milik daerah sehingga terciptanya khususnya dalam konteks pengelolaan aset
manajemen pemerintahan yang dapat bekerja pemerintah daerah sepenuhnya belum dipahami
secara efisien, efektif dan ekonomis.Manajemen oleh para pengelola daerah. Manajemen
aset itu sendiri telah berkembang cukup pesat aset pemerintah daerah dapat dibagi dalam
bermula dengan orientasi yang statis, kemudian lima tahap kerja yang meliputi; inventarisasi
berkembang menjadi dinamis, inisiatif, inovatif aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi
dan strategis yang dijelaskan dalam gambar 1. pemanfaatan aset dan pengembangan
sebagai berikut: SIMA (sistem informasi manajemen aset), di
mana kelima tahapan tersebut adalah saling
Post War-Static Dynamic Strategic
Management Management Management berhubungan dan ter­integrasi satu dengan yang
- Kontrol Biaya - Proactive - Economic,
lainnya.
- Kontrol Management efficient & a. Inventarisasi aset.
Properti - Nilai Aset effective
yang tak - Akuntabilitas management
Inventarisasi Aset merupakan kegiatan
digunakan Pengelolaan - Monitoring yang terdiri dari dua aspek, yaitu
Aset operasionalisasi inventarisasi fisik dan yuridis/legal.
- Land Audit aset
- Property review/ - Monitoring kerja Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi,
survey operasional dan volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-
- Aplikasi investasi lain. Sedangkan aspek yuridis adalah
IT dalam - Corporation or
pengelolaan privation status penguasaan, masalah legal yang
- Optimalisasi dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses
pemanfaatan kerja yang dilakukan adalah pendataan,
aset
kodifikasi/labelling, pengelompokkan dan
Sumber: The Development of Local Authority Property pembukuan/administrasi sesuai dengan
Management, RICS, 1998 tujuan manajemen aset.
Gambar 1. Perkembangan Manajemen Aset b. Legal audit.
Ruang lingkup aset tercantum dalam enam Legal audit merupakan satu lingkup kerja
langkah manajemen aset daerah sebagai berikut manajemen aset yang berupa inventarisasi
(Siregar, 2004:520-524). status penguasaan aset, sistem dan
a. Identifikasi potensi ekonomi daerah. prosedur penguasaan atau pengalihan
b. Optimalisasi pendapatan asli daerah. aset, identifikasi dan mencari solusi atas
permasalahan legal, dan strategi untuk
c. Optimalisasi asset daerah.
memecahkan berbagai permasalahan legal
d. Peningkatan kemampuan manajemen
yang terkait dengan penguasaan ataupun
pengelolaan kota.
pengalihan aset. Permasalahan legal yang
e. Penilaian kekayaan. sering ditemui antara lain status hak
f. Pengembangan strategi pemasaran kota. penguasaan yang lemah, aset dikuasai
Hal serupa juga diungkapkan oleh pihak lain, pemindahan aset yang tidak
Yusuf (2010) dalam bukunya yaitu 8 langkah termonitor dan lain lain.
Pengelolaan Aset Daerah Menuju pengelolaan c. Penilaian aset.
Keuangan Daerah Terbaik: Penilaian aset merupakan satu proses kerja
a. Kenali Laporan Keuangan Pemerintah untuk melakukan penilaian atas aset yang
Daerah dan Opini BPK dikuasai. Biasanya ini dikerjakan oleh
b. Kenali Karakteristik Aset Daerah konsultan penilaian yang independen.
c. Pelajari Administrasi Aset Daerah Hasil dari nilai tersebut akan dapat di­
manfaatkan untuk mengetahui nilai
d. Lakukan Perencanaan Pengadaan Aset
kekayaan maupun informasi untuk
Daerah dengan Tepat
penetapan harga bagi aset yang ingin
e. Catat Aset Tetap Sesuai Karakteristiknya
dijual.
f. Catat Persediaan Barang dan Aset Lainnya
d. Optimalisasi aset.
g. Optimalisasi Penggunaan Aset Daerah
Optimalisasi aset merupakan proses kerja
h. Gabungkan Semua Menjadi Satu. dalam manajemen aset yang bertujuan
Menurut Siregar (2004:518-520), di dunia untuk mengoptimalkan potensi fisik,
internasional manajemen aset telah berkembang lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan

251
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam Pengelolaan aset/kekayaan daerah


tahapan ini, aset-aset yang dikuasai Pemda harus memenuhi prinsip akuntabilitas publik.
diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset Menurut Soleh dan Rochmansjah (2010: 153)
yang memiliki potensi dan tidak memiliki akuntabilitas publik yang harus dipenuhi
potensi. Aset yang memiliki potensi dapat paling tidak meliputi:
dikelompokkan berdasarkan sektor-sektor a. Akuntabilitas Kejujuran dan akuntabilitas
unggulan yang menjadi tumpuan dalam hukum (accountability for probity and
strategi pengembangan ekonomi nasional, legality)
baik dalm jangka pendek, menengah,
b. Akuntabilitas Proses (process accountability)
maupun jangka panjang. Tentunya kriteria
untuk menentukan hal tersebut harus c. Akuntabilitas Kebijakan (policy
terukur dan transparan. Sedangkan aset accountability)
yang tidak dapat dioptimalkan, harus Akuntabilitas kejujuran (accountability for
dicari faktor penyebabnya. Apakah faktor probity) terkait dengan penghindaran penyalah­
permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi gunaan jabatan (abuse of power) oleh pejabat
yang rendah ataupun faktor lainnya. Hasil dalam penggunaan dan pemanfaatan kekayaan
akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi daerah, sedangkan akuntabilitas hukum terkait
yang berupa sasaran, strategi dan program dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap
untuk mengoptimalkan aset yang dikuasai. hukum dan peraturan lain yang berlaku.
e. Pengawasan dan pengendalian. Akuntabilitas hukum juga dapat diartikan
Pengawasan dan pengendalian pe­ bahwa kekayaan daerah harus memiliki status
manfaatan dan pengalihan merupakan satu hukum yang jelas agar pihak tertentu tidak dapat
permasalahan yang sering menjadi hujatan menyalahgunakan atau mengklaim kekayaan
kepada Pembda saat ini. Satu sarana yang daerah tersebut. Akuntabilitas proses terkait
efektif untuk meningkatkan kinerja aspek dengan dipatuhinya prosedur yang digunakan
ini adalah pengembangan SIMA. Melalui dalam melaksanakan pengelolaan kekayaan
SIMA, transparansi kerja dalam pengelolaan daerah. Sedangkan akuntabilitas kebijakan
aset sangat terjamin tanpa perlu adanya terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah
kekhawatiran akan pengawasan dan daerah terhadap DPRD dan masyarakat
pengendalian yang lemah. Dalam SIMA, luas atas kebijakan-kebijakan perencanaan,
keempat aspek itu diakomodasi dalam sistem pengadaan, pendistribusian penggunaan atau
dengan menambahkan aspek pengawasan pemanfaatan kekayaan daerah, pemeliharaan
dan pengendalian. Sehingga setiap sampai pada penghapusan barang daerah.
penanganan terhadap suatu aset, termonitor Dapat disimpulkan, bahwa manajemen
jelas, mulai dari lingkup penanganan aset sangat diperlukan dalam Pemerintah
hingga siapa yang bertanggungjawab Daerah untuk menunjang kinerja Pemerintahan
menanganinya. Hal ini yang diharapkan itu sendiri. Pengelolaan Barang Daerah yang
meminimalkan KKN (Korupsi, Kolusi, diharapkan akan terwujud jika Pemerintah
dan Nepotisme) dalam tubuh Pembda. Daerah mampu mengelola dengan baik dan
Secara jelas dapat dilihat pada gambar alur benar sesuai dengan standar dan prosedur yang
manajemen aset, sebagai berikut: telah diatur yang dituangkan dalam Undang-
Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah, dan Peraturan Bupati/
Walikota. Selain hal tersebut akuntabilitas
dalam manajemen aset sangat erat kaitannya
dengan pelayanan publik. Akuntabilitas
dalam hal ini merupakan pertanggungjawaban
terhadap masyarakat secara umum dan
kepada penyewa peralatan berat utamanya.
Dalam pelayanan publik, akuntabilitas sangat­
lah dibutuhkan karena merupakan salah
satu unsur yang mempengaruhi kualitas
dari pelayanan tersebut, tentunya dengan
Sumber: Siregar (2004:518)
akuntabilitas yang dilaksanakan dengan baik
Gambar 2. Alur Manajemen Aset maka akan menghasilkan kualitas pelayanan

252
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

publik yang baik pula. Kaitan antara pelayanan sektor swasta karena birokrasi dan sektor
publik dengan akuntabilitas sebagaimana publik tidak dapat mengelola asset tersebut
dikemukakan oleh Rayner, Williams, Lawton, secara professional dan menguntungkan.
and Allinson (2011: 34): Sejak saat itu, pemerintah Mexico membuat
“Public service practice is concerned with peraturan mengenai pengelolaan asset dan
how organizational values processes, and practices kewirausahaan agar dapat mendorong per­
including accountability, fairness, and probity ekonomiannya. Artikel ini telah memberikan
are perceived to support motivation toward public masukan mengenai pentingnya pengelolaan
service.” asset seperti: tanah, gedung, peralatan, dengan
Keterkaitan antara akuntabilitas dalam menggunakan sistem dan peraturan yang benar.
kualitas pelayanan publik, sebagaimana di­ Sistem yang lemah dan kebijakan publik yang
kemukakan oleh Rayner, Williams, Lawton, and tidak tepat mengakibatkan pengelolaan yang
Allinson (2011: 28-29): salah, sehingga mengakibatkan pertumbuhan
”It is claimed that individuals working in the ekonomi melemah, yang berdampak pula
public services are bound by, subscribe to, and are pada menurunnya pengembangan sosial
motivated by a public service ethos (Lawton 1998; dan ketidakstabilan politik. Hal ini menjadi
Vandenabeele, Scheepers, and, Hondeghem 2006). It catatan penting, bagi Indonesia yang juga
is characterized by a set of values such as honesty, negara berkembang seperti Mexico, dimana
integrity, accountability, and probity and a set of pengelolaan asset dan kekayaan negara baik
processes involving, for example, recruitment and di pusat maupun daerah dapat dikelola secara
promotion on merit. It presupposes that those who professional dan bisa menjadi modalitas untuk
subscribe to this ethos will be concerned to promote the pembangunan perekonomian negara dan
public interest, howsoever defined, rather than private daerahnya. Sistem pengelolaan dan kebijakan
interest (house of commons public administration yang baik dapat mendorong profesionalisme
select committee 2002).” dan penataan asset dan kekayaan negara dan
Menurut Supriyadi (2011: 72), pengakuan daerah.
aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya
C. METODE PENELITIAN
dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
Saat pengakuan aset akan lebih dapat di­ Penelitian ini menggunakan metode
andalkan apabila terdapat bukti bahwa telah penelitian deskriptif dengan pendekatan
terjadi pemindahan hak dan kepemilikan dan/ kualitatif yang bertujuan menggambarkan dan
atau penguasaan secara hukum, misalnya menjelaskan fenomena yang terjadi di Dinas
kepemilikan peralatan berat dan mesin. Apabila Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli tentang
perolehan aset tetap belum didukung dengan objek penelitian yaitu pengelolaan peralatan
bukti secara hukum dikarenakan masih adanya berat, mengidentifikasi faktor penghambat
suatu proses administrasi yang diharuskan, dan pendukung, termasuk upaya upaya yang
maka aset tetap tersebut baru diakui pada telah dilakukan dalam pengelolaan peralatan
saat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap berat dengan mempedomani teori dan konsep
tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi manajemen asset. Informan dalam penelitian
pembayaran dan penguasaan kepemilikan ini berasal dari internal Dinas Pekerjaan Umum
peralatan berat atas nama pemilik sebelumnya. Kota Gunungsitoli dan beberapa orang dari
Vargas-Hernandez dan Noruzi (2010) luar Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
menganalis implikasi dari transformasi seperti Kepala Bidang Aset Dinas Pendapatan
pengelolaan asset yang dilakukan oleh Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kota
pemerintah Mexico sejak tahun 1982. Penulis Gunungsitoli, Kepala Bidang Perencanaan dan
menemukan implementasi dari model Informasi Kepegawaian BKD Kota Gunungsitoli,
pengembangan setelah Mexico mengalami Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
krisis keuangan negara pada tahun 1982 Daerah (BAPPEDA) Kota Gunungsitoli, dan
setelah perekonomian berkembang cukup Penyewa (Pengguna Jasa) aset Peralatan.
stabil sebelumnya. Kewirausahaan negara Sedangkan dari internal Dinas Pekerjaan
sejak itu menjadi salah satu hal penting untuk Umum Kota Gunungsitoli adalah Kepala Dinas,
mendorong perekonomian negara tersebut. Sekretaris Dinas, Kepala Bidang Peralatan,
Beberapa asset negara harus dialihkan ke Kepala Seksi Perencanaan dan pengadaan

253
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Peralatan, Kepala Seksi Pemeliharaan, Kepala Kota Gunungsitoli adalah untuk mengubah
Seksi Operasional Peralatan, dan Operator struktur pengelolaan dan pemanfaatan aset
Peralatan Berat. dalam rangka meningkatkan pendapatan asli
Teknik pengumpulan data yang dilaku­kan daerah. Pada penulisan ini akan dibahas dan
peneliti adalah wawancara semi terstruktur, dikaji berdasarkan fenomena yang terjadi
observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. mengenai pelaksanaan Pengelolaan aset
Dalam penelitian ini penulis menggunakan peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
teknik trianggulasi sumber dan metode untuk Gunungsitoli dimulai dengan Inventarisasi,
menguji kredibiltas data. Langkah-langkah Legal audit, Penilaian aset, Optimalisasi
analisis data dilakukan dengan menggunakan pemanfaatan aset dan Sistem Informasi
model interaktif menurut Miles dan Huberman Manajemen Aset (SIMA). Penulis akan melihat
(Sugiyono, 2008:91) yang terdiri dari tahapan realisasi pemanfaatan aset peralatan berat di
pengumpulan data atau data collection, reduksi Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
data atau data reduction, penyajian data atau berdasarkan wawancara langsung penulis
data display, dan terakhir penarikan kesimpulan dengan informan dan dengan melakukan
atau conclusion drawing/verifying. telaah dokumentasi sesuai dengan Keputusan
Menteri Dalam negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
D. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Milik Daerah, dan Peraturan Pemerintah
Metode pengelolaan barang milik negara/ Republik Indonesia nomor 27 tahun 2014
daerah yang juga termasuk Aset peralatan tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/
berat adalah suatu keharusan bila melihat pada Daerahkemudian disesuaikan dengan
perkembangan sistem dan prosedur pelayanan Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor
publik yang dituntut oleh masyarakat dewasa 4 Tahun 2013 tentang Retribusi Jasa Usaha,
ini. Dalam Peraturan Menteri Dalam negeri dan berpedoman kepada Peraturan Walikota
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Gunungsitoli Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah, serta Peraturan Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Retribusi
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Pemakaian Kekayaan Daerah.
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah, juga mengharuskan setiap 1. Inventarisasi Aset Peralatan Berat
pimpinan daerah Kabupaten/Kota serta di Dinas Pekerjaan Umum Kota
provinsi di seluruh wilayah Republik Indonesia Gunungsitoli dan Hambatannya
agar pengelolaan barang milik negara/daerah a. Inventarisasi Aset Peralatan Berat
yang semakin berkembang dan kompleks perlu
dikelola secara optimal. Neraca daerah memuat Menurut Siregar (2004: 518-519),
informasi tentang harta kekayan daerah yang inventarisasi aset merupakan kegiatan yang
ada maupun potensial secara jelas. Semua terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik
kekayaan/aset yang ada dapat dimanfaatkan dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas
untuk kepentingan serta mendukung bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis,
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis
Negara/daerah. adalah status penguasaan, masalah legal yang
Pelaksanaan pengelolaan aset peralatan dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja
berat yang efektif dan efisien di Pemerintah Kota yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/
Gunungsitoli berada dibawah tanggungjawab labelling, pengelompokkan dan pembukuan/
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli. Hal administrasi sesuai dengan tujuan manajemen
ini dapat dilihat dari salah satu tugas pokok dan aset.
fungsi dari Dinas Pekerjaan Umum ini adalah Dari kegiatan inventarisasi disusun
melaksanakan pendataan dan pengadaan buku inventaris yang menunjukkan semua
peralatan. Dalam melaksanakan tugas pokok kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik
dan fungsi ini telah dibentuk satu bidang di yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli yaitu Buku inventaris tersebut memuat data yang
Bidang Peralatan yang uraian tugasnya telah menunjukkan identitas aset sesuai dengan
dijelaskan sebelumnya. Adapun tujuan dari kondisi pada saat penilaian dilakukan, data
pelaksanaan pengelolaan aset peralatan berat tersebut diisi oleh masing-masing penyimpan
yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum barang sebagai penanggungjawab barang.

254
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Berdasarkan wawancara dengan beberapa bersifat ”sensitif” sehingga untuk mendapatkan


informan didapatkan bahwa seluruh barang informasi yang akurat penulis melakukan
yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah Daerah wawancara yang lebih dalam kepada masing-
yang penggunaannya lebih dari satu tahun dan masing informan. Dari hasil wawancara tersebut
dicatat serta di daftar dalam buku inventaris. sudah cukup menjelaskan bahwa inventarisasi
Agar buku inventaris dapat digunakan awal (pencatatan) aset peralatan berat di Kota
sesuai dengan fungsi dan peranannya, maka Gunungsitoli belum terlaksana dengan baik. Hal
pelaksanaannya harus tertib, teratur dan tersebut dibuktikan melalui telaah dokumentasi
berkelanjutan, berdasarkan data yang benar, yang dilakukan penulis pada saat di lapangan.
lengkap dan akurat sehingga dapat memberikan Berdasarkan dokumen yang diperoleh, aset
informasi yang tepat. peralatan berat yang ada di Kota Gunungsitoli
Pernyataan yang disampaikan oleh ternyata belum tercatat secara utuh dalam
beberapa informan merupakan proses buku invetarisasi yang dimiliki oleh Dinas
inventarisasi aset peralatan berat secara Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli. Untuk
normatif. Pernyataan-pernyataan yang di­ lebih jelasnya, inventarisasi aset peralatan berat
sampaikan oleh informan di atas disampaikan di Kota Gunungsitoli yang tercatat dalam Kartu
pada saat wawancara. Hal ini sangat dimaklumi Inventarisasi Barang (KIB) Dinas Pekerjaan
oleh penulis mengingat informasi mengenai Umum Kota Gunungsitoli dapat dilihat pada
inventarisasi ini termasuk informasi yang tabel 3.

Tabel 3. Inventarisasi Aset Peralatan Berat Di Dinas Pekerjaan Umum


Kota Gunungsitoli Tahun 2014
Nomor Kode Lokasi: 12.02.33.05.01
Tahun Nomor
Kode Nama Barang/Jenis Nomor Asal Usul Cara
No. Merk/Type Ukuran/CC Bahan Pem­­ Harga(Rp) Ket
Barang Barang Register Perolehan
belian Pabrik Rangka Mesin Polisi BPKB

Lain-lain (Mesin
1 020201010 0001 CATERPILLAR CS-533E Besi 2013 - - - - - APBD/Tender 1.131.520.000,00
Gilas)

2 020201030 Wheel Excavator 0001 CATERPILLAR 320D Phase II Besi 2011 BZP1 - - - - APBD/Tender 1.639.000.000,00

3 020201050 Dump truck 0001 ISUZU NKR 71 HD Besi 2011 B0283 - - - - APBD/Tender 361.130.000,00

4 020201050 Dump truck 0002 ISUZU NKR 71 HD Besi 2011 B0282 - - - - APBD/Tender 361.130.000,00

HYUNDAI HL
5 020201030 Wheel loader 0001 - Besi 2013 - - - - - APBD/Tender 2.093.300.000,00
740-9S

Lain-Lain (Bakhoe CATERPILLAR


6 0202010903 0001 - Besi 2014 - - - - - APBD/Tender 1.534.019.250,00
Loader) 428F

Portable Generating
7 02020305 0001 - - Besi 2010 - - - - - APBD 12.400.000,00
Set

Portable Water
8 02020305 0001 YOKOHAMA YHP-30 Besi 2011 - - - - - APBD 7.000.000.00
Pump/Water Jet

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli, Kartu Inventaris Barang 2015, (diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sangat disayangkan, semua dokumen mengenai
bahwa inventarisasi aset peralatan berat di aset peralatan berat ini sepertinya tidak mampu
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli dimaksimalkan oleh Dinas Pekerjaan Umum
masih belum tersusun atau tercatat dengan baik. Kota Gunungsitoli dalam mencatat spesifikasi
Kartu Infentaris Barang (KIB) berindikasi bahwa aset peralatan berat tersebut.
beberapa spesifikasi yang seharusnya dicatat Tabel 3 juga menggambarkan bahwa
nyatanya tidak termuat dalam KIB tersebut. nomor pabrik dari aset peralatan berat di Kota
Selain itu, tabel 3 menunjukkan bahwa merk/ Gunungsitoli belum tercatat semuanya bahkan
type dan ukuran/CC beberapa aset peralatan nomor mesin dan nomor rangka tidak tercatat
berat yang ada di Kota Gunungsitoli tidak sama sekali. Pencatatan nomor ini sangat
tercatat. Padahal informasi mengenai merk/ penting karena hal ini merupakan indikator
type dan ukuran/CC aset peralatan berat utama yang menandakan kepemilikian dari
tersebut sudah dapat dilihat pada dokumen barang tersebut. Bagaimana Pemerintah Kota
pengadaan. Dengan kata lain, spesifikasi aset Gunungsitoli bisa ”mengklaim” kepemilikan
peralatan berat ini sudah dapat diketahui atas aset peralatan berat tersebut sementara
sebelum peralatan tersebut diadakan (dibeli). nomor rangka dan nomor mesinnya tidak
Pada proses penyerahan barang, spesifikasi tercatat sama sekali. Bahkan beberapa
aset peralatan berat inipun pasti ada (termuat) kendaraan berat seperti dump truck yang
dalam dokumen serah terima barang. Namun mengharuskan adanya BPKB dan nomor Polisi

255
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

sampai saat ini belum ada sama sekali. Terkait aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum
dengan tidak tercatatnya BPKB dan nomor Kota Gunungsitoli.
Polisi ini sebenarnya tidak hanya pada dump
truck saja, akan tetapi keseluruhan kendaraan b. Hambatan Dalam Pelaksanaan
dinas di Pemerintah Kota Gunungsitoli yang Inventarisasi Aset Peralatan Berat
diadakan (dibeli) pada tahun 2010 belum Beberapa hambatan pelaksanaan
memiliki BPKB. Tidak tercatatnya nomor BPKB inventarisasi aset peralatan berat adalah sebagai
dan Nomor Polisi dump truck pada KIB bukan berikut:
sepenuhnya kesalahan/kelalaian dari Dinas 1) Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Pekerjaan Umum, akan tetapi disebabkan karena (SDM)
sejak pengadaan hingga kendaraan tersebut Inventarisasi aset peralatan berat
diterima oleh Dinas Pekerjaan Umum belum sumber daya manusia memiliki peranan
memiliki BPKB. Kondisi ini juga sama dengan yang sangat penting. Tanpa sumber daya
keberadaan kendaraan dinas di Pemerintah manusia yang memadai dan handal, maka
Kota Gunungsitoli pengadaan tahun 2010 pelaksanaan inventarisasi aset peralatan
sampai saat ini belum memiliki dokumen- berat ini tidak akan berjalan dengan baik.
dokumen resmi seperti BPKB. Namun dalam Hal ini disebabkan karena keberhasilan
hal ini, penulis tidak membahas lebih jauh pelaksanaan inventarisasi aset peralatan
mengenai tidak adanya dokumen-dokumen berat ini terletak dari ketelitian dan
resmi dari kendaraan dinas ini karena tujuan keakuratan data yang di input (dicatat) oleh
dari penelitian ini tidak membahas sejauh itu. pegawai yang bertugas menginventarisasi
Terlepas dari hal diatas, satu hal yang aset peralatan berat tersebut. Adapun
seharusnya menjadi perhatian dari Dinas pegawai yang bertanggung jawab dalam
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli terkait menginventarisasi aset peralatan berat di
dengan inventarisasi aset peralatan berat ini Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
adalah kesesuain jenis barang yang dicatat adalah Bidang Peralatan yang berjumlah 13
pada KIB tersebut. Sebagaimana terlihat pada orang pegawai. Pegawai yang bertanggung
tabel 4.4 terdapat dua jenis peralatan yang jawab menginventarisir aset peralatan
seharusnya tidak tercatat sebagai aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
berat. Adapun kedua peralatan tersebut adalah Gunungsitoli terdiri dari 4 (empat) orang
portable generating set dan portable water PNS dan 9 (sembilan) orang Non PNS
pump/water jet. Dari jenis dan berat kedua atau tenaga honor. Namun, Berdasarkan
peralatan tersebut sebenarnya tidak termasuk informasi yang diperoleh dari Kepala
sebagai aset peralatan berat akan tetapi Bidang Peralatan Dinas Pekerjaan Umum
merupakan peralatan perbengkelan karena Kota Gunungsitoli, jumlah pegawai yang
aset peralatan berat adalah mesin berukuran ada saat ini masih sangat kekurangan
besar yang didesain untuk melaksanakan sehingga pelaksanaan inventarisasi aset
fungsi konstruksi seperti pengerjaaan tanah peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum
(earthworking) dan memindahkan bahan Kota Gunungsitoli tidak maksimal.
bangunan. Aset peralatan berat ini juga pada Sumber daya manusia atau pegawai
umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu yang dibutuhkan untuk menginventarisasi
implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga aset peralatan berat ini setidaknya terdiri
dan transmisinya (power train), serta sistem dari empat unsur. Adapun keempat unsur
kendali. Oleh karena itu seharusnya kedua tersebut adalah, Tenaga Administrasi,
barang tersebut dicatat pada kartu inventaris Operator/asisten aset peralatan berat,
barang perbengkelan bukan pada kartu supir dump truck, dan tenaga mekanik.
inventaris barang aset peralatan berat. Dalam prakteknya keempat unsur ini
Dari uraian diatas dapat disimpulkan harus saling bekerja sama sehingga
bahwa inventarisasi aset peralatan berat di Dinas kegiatan inventarisasi aset peralatan
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli belum berat secara baik dapat terwujud. Ber­
maksimal. Tidak maksimalnya inventarisasi dasarkan informasi yang diperoleh dari
aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum hasil penelitian, jumlah pegawai yang
Kota Gunungsitoli disebabkan oleh beberapa bertanggung jawab menginfentarisir
faktor penghambat. Faktor-faktor penghambat aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan
ini pada akhirnya mempengaruhi pengelolaan Umum Kota Gunungsitoli ada sebanyak

256
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

13 orang, yang terdiri dari 1 orang Kepala anggaran yang memadai tanpa didukung
Bidang Peralatan, 1 orang kepala Seksi oleh keberadaan sunber daya manusia
perencanaan dan pengadaan peralatan, 1 (Pegawai) yang handal, maka tujuan
orang Kepala Seksi Operasional, 1 orang pengelolaan aset peralatan berat tidak
Kepala Seksi Pemeliharaan Peralatan, 1 akan terwujud juga. Oleh karena itu,
orang operator komputer, 3 orang operator ketersediaan anggaran harus menjadi
(merangkap asisten operator dan mekanik), perhatian penting dalam pengelolaan
3 orang supir dump truck, 2 orang penjaga aset peralatan berat.Ketidakmaksimalan
malam mencermati rincian jumlah pegawai inventarisasi aset peralatan berat
di atas, dapat diketahui bahwa memang sebagaimana dijelaskan sebelumnya pada
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli dasarnya disebabkan oleh keterbatasan
sangat kekurangan sumber daya manusia sumber daya manusia (pegawai) dan
(Pegawai). Dari 13 orang pegawai yang juga keterbatasan anggaran. Bahkan tidak
bertanggung jawab menginfentarisir terlaksananya pelatihan kepada operator
aset peralatan berat jumlah yang paling aset peralatan berat sebenarnya disebabkan
banyak terdapat pada tenaga administrasi, oleh keterbatasan anggaran.
sementara asisten operator dan tenaga Permasalahan lain terkait dengan
mekanik tidak ada sama sekali. Untuk keterbatasan anggaran ini adalah
mengatasi kekurangan pegawai ini, Dinas mengenai kurangnya biaya pengadaan
Pekerjaan Umum memaksimalkan peran dan pemeliharaan aset peralatan
dari operator untuk merangkap asisten berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
operator dan mekanik. Padahal untuk Gunungsitoli. Sebagaimana dijelaskan
tenaga operator saja sebenarnya masih sebelumnya jumlah aset peralatan berat
kekurangan, apabila mencermati jumlah di Kota Gunungsitoli hanya sebanyak 6
aset peralatan berat yang ada saat ini. Selain (enam) unit. Jumlah ini tentunya sangat
kekurangan pegawai, permasalahan lain kekurangan bila mencermati maraknya
yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum pembangunan di Kota Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli terkait dengan sumber yang merupakan daerah otonom baru.
daya manusia ini adalah kurangnya sumber Namun kekurangan aset peralatan berat
daya manusia (pegawai) yang handal ini tidak dapat dipenuhi mengingat biaya
dalam melakukan kegiatan inventarisasi pengadaan (pembelian) aset peralatan
aset peralatan berat ini. berat sangat mahal sementara anggaran
2) Keterbatasan Anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kota
Keberhasilan suatu program atau kegiatan Gunungsitoli sangat terbatas.
tidak terlepas dari keberadaan anggaran Biaya pemeliharaan peralatan berat, bila
atau pendanaan yang memadai. Sehebat mencermati kondisi aset peralatan berat
apapun perencanaan suatu program diKota Gunungsitoli yang penggunaanya
atau kegiatan tanpa didukung oleh melebihi waktu yang direkomendasikan.
anggaran atau pendanaan yang memadai Pasalnya pembangunan infrastruktur di
maka perencanaan tersebut tidak dapat Kota Gunungsitoli saat ini sedang gencar
direalisasikan, seandainya pun dipaksakan gencarnya sehingga aset peralatan berat
pastinya hasilnya tidak akan maksimal. yang ada dipaksa penggunaanya meskipun
Oleh karena itu, tidak berlebihan se­ sudah melebihi waktu dan kapasitas yang
andainya anggaran atau pendanaan ini direkomendasikan. Konsekuensi dari
disebut sebagai ”nyawanya” organisasi. penggunaan aset peralatan berat yang
Dalam pengelolaan aset peralatan berat, melebihi batas ini adalah kerusakan dari
keberadaan anggaran sama pentingnya aset peralatan berat ini. Tentunya untuk
dengan keberadaan sumber daya manusia memperbaiki kerusakan ini membutuhkan
(Pegawai) yang handal. Seandainya Dinas biaya perbaikan yang tidak sedikit. Oleh
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli karena itu, tidak mengherankan apabila
memiliki sumber daya manusia (Pegawai) biaya pemeliharaan aset peralatan berat
yang handal tanpa didukung oleh ini sebagaimana dikemukakan oleh Kepala
ketersediaan anggaran maka tujuan Seksi Pemeliharaan Peralatan diatas
pengelolaan aset peralatan berat tidak melebihi dua ratus lima puluh juta setiap
akan terwujud. Begitu pun sebaliknya, tahunya.

257
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Pembahasan inventarisasi aset peralatan peralatan berat yang dimiliki. Untuk mengatur
berat sebagaimana dijelaskan diatas merupakan penguasaan, sistem dan prosedur penggunaan
inventarisasi secara fisik. Selain secara aset peralatan berat ini harus dimuat pada
fisik inventarisasi ini juga harus dilakukan peraturan tersendiri baik melalui peraturan
secara yuridis/legal. Aspek yuridis/legal daerah maupun melalui peraturan Walikota/
yang dimaksud dalam hal ini adalah status Bupati. Di Kota Gunungsitoli peraturan
penguasaan, masalah legal yang dimiliki dan yang mengatur tentang pengelolaan aset
batas akhir penguasaan aset. Pembahasan peralatan berat ini terdapat dalam Peraturan
inventarisasi aset peralatan berat secara yuridis/ Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 4 tahun
legal dalam penelitian ini akan dijelaskan 2013 tentang Retribusi Jasa Usaha. Peraturan
bersamaan dengan pembahasan legal audit daerah ini kemudian diturunkan kedalam
aset peralatan berat. Hal ini disebabkan oleh Peraturan Walikota Gunungsitoli Nomor 23
kedua topik ini memiliki relefansi yang sama tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
terutama berkaitan dengan kepemilikan aset Pemungutan Retribusi Pemakaian Kekayaan
peralatan berat yang ada di Dinas Pekerjaan Daerah. Peraturan ini lah yang kemudian
Umum saat ini. Kepemilikan aset peralatan dijadikan pedoman oleh seluruh stake holder
berat yang dimaksud dalam hal ini dibuktikan dalam pemanfaatan atau penggunaan aset
dengan adanya sertifikat kepemilikan aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
peralatan berat ini. Namun, hingga saat ini Gunungsitoli.
sertifikat kepemilikan aset peralatan berat di Beberapa hal yang sangat penting men­
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli jadi pembahasan terkait dengan legal audit
belum ada. Oleh karena itu, status penguasaan aset peralatan berat sebagaimana tertuang
aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum pada peraturan diatas adalah mengenai sistem
Kota Gunungsitoli sebagaimana dimaksud dan prosedur penggunaan (penyewaan) aset
dalam inventarisasi secara yuridis/legal tidak peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum
dapat diprediksi. Dengan kata lain inventarisasi Kota Gunungsitoli. Namun sebelum lebih
aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum jauh membahas mengenai hal ini, maka
Kota Gunungsitoli secara yuridis/legal belum terlebih dahulu perlu dilakukan pembahasan
berjalan sama sekali. Untuk lebih jelasnya, status tekait penguasaan (kepemilikan) dari aset
penguasaan/kepemilikian aset peralatan berat peralatan berat tersebut. Pasalnya penguasaan
di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli (kepemilikan) aset peralatan berat di
akan dibahas selanjutnya pada pembahasan Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
legal audit aset peralatan berat berikut. menyisakan berbagai permasalahan.
Permasalahan Utama terkait dengan
2. Legal Audit
penguasaan atau kepemilikan aset peralatan
a. Legal Audit Aset Peralatan Berat berat di Kota Gunungsitoli adalah berkaitan
Legal Audit aset peralatan berat sebagai­ dengan sertifikat kepemilikan dari aset
mana dijelaskan dalam Siregar (2004: 519) peralatan berat tersebut. Secara kasat mata aset
merupakan satu lingkup kerja manajemen aset peralatan berat di Kota Gunungsitoli memang
yang berupa inventarisasi status penguasaan dimiliki oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli,
aset, sistem dan prosedur penguasaan atau tapi secara yuridis beberapa aset peralatan
pengalihan aset. Selanjutnya identifikasi berat yang ada di Kota Gunungsitoli saat ini
dan mencari solusi atas permasalahan legal, belum memiliki sertifikat. Padahal sertifikat
dan strategi untuk memecahkan berbagai kepemilikan ini seharusnya sudah didapatkan
permasalahan legal yang terkait dengan pada saat serah terima aset peralatan berat
penguasaan dan pengalihan aset. Masalah tersebut antara Pemerintah Kota Gunungsitoli
yang sering dihadapi dalam legal audit, dengan pihak perusahaan. Namun sampai
menyangkut status penguasaan yang lemah, saat ini aset peralatan berat yang ada di Dinas
aset dikuasai pihak lain, pemindahan aset yang Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli belum
tidak termonitor dan lain lain. Berkaitan dengan memiliki sertifikat kepemilikan.
status penguasaan aset atas inventarisasi dari Selain itu, tidak adanya sertifikat ke­
aset peralatan berat tersebut. pemilikan aset peralatan berat disebabkan oleh
Selain itu legal audit juga berkaitan kelalaian dari Pemerintah Kota Gunungsitoli.
dengan sistem dan prosedur penggunaan aset Bagaimana mungkin sertifikat kepemilikan

258
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

aset peralatan berat ini belum keluar sampai pertimbangan kepada Walikota terkait
saat ini padahal pengadaanya sudah lama dengan persetujuan atau tidak disetujuinya
sekitar 4 (empat) tahun yang lalu. Mengenai izin pemakaian kekayaan daerah.
persyaratan administrasi yang dikemukakan 4) Dalam hal permohonan izin sebagaimana
oleh Kepala Bidang Aset Dinas PPKAD Kota dimaksud diatas diterima/disetujui oleh
Gunungsitoli sepertinya hanya merupakan Walikota, maka wajib retribusi bersama
alasan untuk menutupi kelalaian Pemerintah dengan Kepala SKPD pengguna barang
Kota Gunungsitoli dalam pengurusan sertifikat yang dituju wajib menandatangani surat
ini. Pasalnya setelah dikonfirmasi lebih lanjut perjanjian/kontrak pemakaian kekayaan
mengenai syarat syarat administrasi tersebut daerah diatas materai dengan turut
Kepala Bidang Aset Dinas PPKAD Kota melampirkan persyaratan pendukung
Gunungsitoli tidak mampu menjelaskanya yang dipersyaratkan oleh masing-masing
secara rinci. SKPD pengguna barang.
Terkait dengan permasalahan ini, ke­
5) Persyaratan pendukung sebagaimana
kurangan dokumen dokumen terkait dengan
di­
maksud dalam ayat (4) ditetapkan
kendaraan Dinas di Kota Gunungsitoli se­
berdasarkan sistem operasi prosedur
benarnya bukan rahasia umum lagi. Sebagaimana
Pemakaian Kekayaan Daerah yang
dijelaskan sebelumnya, tidak adanya dokumen
ditetapkan melalui masing-masing Kepala
resmi kepemilikan dari kendaran-kendaran
SKPD pengguna barang terkait.
Dinas ini sedang dalam penyelidikan Kejaksaan
Negeri Kota Gunungsitoli. Oknum-oknum Berdasarkan peraturan Walikota diatas
yang terlibat dalam kasus ini sudah dimintai dapat diketahui bahwasanya pemakaian
keterangan oleh pihak berwajib dan beberapa (penyewaan) aset peralatan berat ini harus
diantaranya telah dilakukan penahanan. didahului dengan pengajuan permohonan
Mengenai hal ini penulis membatasi diri dalam dari pihak pemohon. Surat permohonan ini
melakukan pembahasanya mengingat kasus ini ditunjukan kepada Walikota Gunungsitoli
masih dalam pengusutan. melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota
Permasalahan lain terkait dengan legal Gunungsitoli. Permohonan ini kemudian di
audit dari pengelolaan aset peralatan berat di surfei atau diklarifikasi oleh pejabat di Dinas
Kota Gunungsitoli ini terdapat pada pelaksanaan Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli sebagai
sistem dan prosedur penyewaan aset peralatan bahan pertimbangan dalam menentukan pihak
berat tersebut. Adapun sistem dan prosedur yang berhak mendapatkan kesempatan untuk
penyewaan (pemakaian) aset peralatan berat memakai atau menyewa aset peralatan berat.
di Kota Gunungsitoli sesuai dengan Peraturan Di Dinas Pekerjaan Umum sendiri pejabat yang
Walikota Gunungsitoli Nomor 23 tahun 2013, ditugaskan untuk melakukan survei ataupun
yaitu: klarifikasi terhadap surat permohonan yang
masuk adalah Bidang Peralatan Dinas Pekerjaan
1) Pengajuan permohonan izin pemakaian
Umum Kota Gunungsitoli.
kekayaan daerah dilakukan dengan
Sistim dan prosedur sebagaimana
membuat surat permohonan tertulis kepada
dikemukakan pada pendapat diatas dalam
Walikota selaku pemegang kekuasaan
keadaan normal dapat berjalan dengan baik.
pengelolaan barang milik daerah melalui
Dengan kata lain pelaksanaan sistem dan
kepala SKPD pengguna barang yang
prosedur tersebut akan berjalan dengan
dimohonkan.
baik apabila yang mengajukan permohonan
2) Kepala SKPD pengguna barang pemakaian aset peralatan berat tersebut hanya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkisar satu atau dua orang pemohon. Akan
menetapkan pejabat yang ditunjuk untuk tetapi kondisinya akan berbeda ketika beberapa
melaksanakan survei/klarifikasi faktual orang/perusahaan mengajukan permohonan
terhadap kemampuan dasar pemohon pemakaian satu jenis aset peralatan berat pada
dan tujuan penggunaan objek retribusi kesempatan yang sama. Dalam kondisi ini
pemakaian kekayaan daerah. para pemohon seringkali merasa diperlakukan
3) Laporan hasil survei/klarifikasi faktual tidak adil oleh pemerintah Kota Gunungsitoli
SKPD pengguna barang sebagaimana terutama pada saat penentuan pihak/
dimaksud pada ayat (2) disampaikan perusahaan yang diberikan kesempatan untuk
kepada Walikota untuk dijadikan bahan memakai atau menyewa peralatan tersebut.

259
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Letak permasalahan terkait dengan sistem memenuhi kewajibanya dalam melakukan


dan prosedur dalam penyewaan aset peralatan penyewaan aset peralatan berat ini bisa
berat ini adalah tidak adanya keterbukaan saja mendapatkan kesempatan untuk
dari Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam melakukan penyewaan lagi. Padahal
menentukan perusahaan yang diberikan apabila suatu perusahaan telah terbukti
kesempatan menyewa aset peralatan berat tidak mampu memenuhi kewajiban atau
tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas dapat tidak mampu membayar biaya sewa
diketahui bahwa legal audit aset peralatan seharusnya di black list dalam daftar
berat di Kota Gunungsitoli tidak berjalan penyewa atau pemohon. Namun hal ini
dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa tidak bisa dilakukan karena dasar hukum
faktor penghambat yang pada akhirnya turut ataupun prosedur yang mengatur hal ini
menghambat pengelolaan aset peralatan berat tidak ada.
di Kota Gunungsitoli secara keseluruhan. Untuk Kedua faktor penghambat sebagai­
lebih jelasnya faktor faktor penghambat legal mana dijelaskan diatas pada akhirnya
audit aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan mempengaruhi pelaksanaan legal audit
Umum Kota Gunungsitoli akan di jelaskan pada aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan
uraian selanjutnya. Umum Kota Gunungsitoli. Untuk
mengatasi hal ini tidak hanya sebatas
b. Hambatan Legal Audit Aset Peralatan
memperbaiki peraturan yang ada, akan
Berat
tetapi dibutuhkan komitmen dari semua
1) Adanya Indikasi Penyelewengan Dalam pihak sehingga permasalahan ini dapat di
Pengadaan Aset Peralatan Berat atasi sampai keakar permasalahanya.
Faktor penghambat utama tidak
2. Penilaian Aset
maksimalnya pelaksanaan legal audit aset
peralatan berat sebagaimana dijelaskan Penilaian aset dalam Siregar (2004:519)
sebelumnya terkait dengan tidak adanya merupakan Kesatuan kerja lanjutan dari
sertifikat kepemilikan dari aset peralatan manajemen aset, yaitu berupa kegiatan
berat yang ada di Dinas Pekerjaan Umum penilaian aset sebagai upaya penilaian atas aset
Kota Gunungsitoli saat ini. Tidak adanya yang dikuasai pemerintah daerah dan biasanya
sertifikat kepemilikan ini pada dasarnya kegiatan ini dilakukan oleh konsultan penilaian
di sebabkan karena sejak awal pengadaan independent. Hasil dari nilai tersebut akan dapat
aset peralatan berat ini terdapat indikasi dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan
penyelewengan. maupun informasi untuk penetapan harga bagi
2) Prosedur Penyewaan Aset Peralatan Berat aset yang ingin dijual.
Yang Tidak Jelas Penilaian aset pada Pemerintah Kota
Faktor penghambat kedua tidak Gunungsitoli masih belum dilaksanakan karena
maksimalnya pelaksanaan legal audit terkendala dengan kurangnya konsultan
aset peralatan berat ini terkait dengan penilaian aset independen yang ada di Kota
tidak adanya prosedur yang jelas dalam Gunungsitoli. Selain itu juga dikarenakan
penyewaan aset peralatan berat ini. oleh kurangnya sumber daya manusia
Memang prosedur secara garis besarnya yang berkompeten dalam penilaian aset di
telah dijelaskan pada peraturan Walikota Pemerintah Kota Gunungsitoli. Hal ini senada
Gunungsitoli. Namun petunjuk teknis dengan hasil wawancara penulis dengan Kepala
mengenai prosedur penyewaan aset Bidang Aset Dinas PPKAD Kota Gunungsitoli
peralatan berat ini tidak ada. Hal ini yang mengatakan:
kemudian menjadi celah bagi para ”Selama ini penilaian aset (aset peralatan
pengelola aset peralatan berat ini dalam berat) di Pemerintah Kota Gunungsitoli masih
melakukan praktek praktek kecurangan belum dilaksanakan karena terkendala dengan
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. konsultan penilaian aset dan kurangnya sumber
Tidak adanya prosedur yang jelas daya aparatur di Pemerintah Kota Gunungsitoli
dalam penyewaan aset peralatan berat ini yang berkompeten dalam bidang penilaian
juga menyebabkan tidak terorganisirnya aset. Tetapi kami sedang mempersiapkan dan
pihak pihak yang melakukan penyewaan merencanakan penilaian aset untuk kegiatan
aset peralatan berat. Artinya pihak pihak tahun depan”.
atau perusahaan yang sebelumnya tidak

260
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Dari hasil wawancara diatas sudah cukup 3. Optimalisasi Aset Peralatan Berat
menjelaskan bahwa tidak berjalanya penilaian Di Dinas Pekerjaan Umum Kota
aset-aset peralatan berat ini disebabkan oleh Gunungsitoli dan Hambatanya
kurangnya tenaga sumber daya manusia yang
a. Optimalisasi Aset Peralatan Berat
berkompeten dalam melakukan penilaian
aset ini. Mengenai kekurangan sumber daya Optimalisasi aset sebagaimana dijelaskan
manusia ini merupakan permasalahan utama dalam Siregar (2004:519) merupakan salah satu
yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum indikator dalam pengelolaan aset. Optimalisasi
Kota Gunungsitoli pada saat ini. Hal ini juga aset ini berkaitan dengan penilaian yang
telah dijelaskan sebelumnya pada pembahasan wajar terhadap aset yang dimiliki sehingga
hambatan dalam pelaksanaan inventarisasi aset memberikan kepastian nilai yang dapat
peralatan berat. dipertanggungjawabkan. Optimalisasi
Penilaian aset (Aset peralatan berat) ini aset ini juga berfungsi untuk menganalisis
juga tidak bisa dilakukan mengingat status bagaimana aset tersebut dapat dioptimalkan
kepemilikan dari aset peralatan berat di Dinas pemanfaatanya. Pada tataran yang lebih luas,
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli masih optimalisasi aset ini dimaksudkan untuk
belum jelas. Hal ini juga telah dijelaskan menganalisis bagaimana suatu sistem dan
sebelumnya pada pembahasan legal audit prosedur manajemen aset dapat difungsikan
aset peralatan berat. Mencermati kondisi ini, secara optimal.
penulis berpendapat bahwa dengan tidak Berdasarkan penjelasan diatas, optimalisasi
dilaksanakanya penilaian aset di Pemerintah aset peralatan berat dalam penelitian ini
Kota Gunungsitoli dapat menjadi suatu temuan bertujuan untuk menganalisis sejauh mana aset
karena penilaian aset merupakan suatu unsur peralatan berat tersebut dapat dioptimalkan
penting dan tidak terpisahkan dari siklus pemanfaatanya dalam peningkatan pendapatan
manajemen aset. Dengan kata lain penilaian daerah. Hal ini tentunya sangat erat kaitanya
aset sangat mempengaruhi unsur-unsur dengan sejauh mana tarif retribusi aset peralatan
lainya dalam siklus manajemen aset seperti berat yang sudah ditentukan dalam peraturan
inventarisasi aset, legal audit, optimalisasi aset, dapat dimanfaatkan secara optimal dalam
dan sistem informasi manajemen aset. Dengan meningkatkan pendapatan daerah. Oleh karena
dilakukanya penilaian aset maka Pemerintah itu pada sub bab ini akan dijelaskan seberapa
Kota Gunungsitoli dapat mengetahui dan besar retribusi yang diterima oleh Pemerintah
menganalisis nilai-nilai dari aset yang tersedia Kota Gunungsitoli dari penyewaan aset
di Pemerintah Kota Gunungsitoli khususnya peralatan berat yang ada. Untuk menjelaskan
aset peralatan berat, selanjutnya dari hasil hal ini, biaya biaya lain yang timbul dari
penilaian aset tersebut maka akan diketahui nilai pemakaian aset peralatan berat ini perlu juga
kekayaan maupun informasi tentang aset untuk diperhitungkan termasuk didalamnya biaya
penetapan harga bagi aset yang ingin dijual. Hal pemeliharaan.
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Siregar (2004:519) yang mengatakan bahwa hasil lokasi penelitian, penyewaan aset peralatan berat
dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
untuk mengetahui nilai kekayaan maupun pada tahun 2014 tidak memberikan hasil yang
informasi untuk penetapan harga bagi aset yang optimal. Tidak optimalnya penyewaan aset
ingin dijual. peralatan berat ini dapat dilihat dari kecilnya
retribusi yang diterima oleh pemerintah

261
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Kota Gunungsitoli pada tahun 2014. Sebelum ditampilkan tabel rekapitulasi pemakaian
menjelaskan lebih jauh mengenai penyebab (penyewaan) aset peralatan berat di Dinas
tidak optimalnya retribusi yang diterima dari Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli.
penyewaan alat berat ini, dibawah ini akan

Tabel 4. Rekapitulasi Pemakaian Aset Peralatan Berat Di Dinas Pekerjaan Umum Kota
Gunungsitoli Tahun 2014
Tarif Retribusi
Jenis Aset Jumlah Hari Total Penerimaan Biaya
No (Perwal No.23 tahun Persentase (%)
peralatan berat Pemakaian Retribusi Pemeliharaan
2013)
1 Excavator Rp. 1.200.000 101 Rp. 121.200.000 40,03% Rp. 12.695.000
2 Dump Truck Rp. 350.000 15 Rp. 5.250.000 1,73% Rp. 5.532.500
3 Wheel Loader Rp. 900.000 84 Rp. 75.600.000 24,97 % Rp. 3.532.500
4 BabyRoller Rp. 250.000 6 Rp. 1.500.000 0,50 % Rp. 2.532.5000
5 Vibratoring Roller Rp. 1.100.000 72 Rp. 79.200.000 26,16 % Rp. 3.032.500
6 Backhoe Loader Rp. 1.000.000 20 Rp. 20.000.000 6,61 % Rp.5.032.500
Total Retribusi Rp 302.750.000 100 % Rp. 32.357.500

Sumber: Dinas PU Kota Gunungsitoli tahun 2014, (diolah)

Standar untuk perawatan aset peralatan Pendapat diatas menegaskan bahwa


berat di Dinas PU Kota Gunungsitoli secara penerimaan retribusi dari penyewaan aset
tertulis belum ada. Biaya pemeliharaan peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
sebagaimana pada tabel diatas untuk tahun Gunungsitoli tahun 2014 jauh dibawah target
2014 hanya sebatas perkiraan dan pengalaman yang sudah ditentukan. Padahal target retribusi
pegawai pada bidang peralatan. Apabila yang lima ratus juta rupiah ini merupakan
ditinjau dari hasil retribusi yang diterima dari target yang sangat minimal. Bahkan Kepala
masing-masing peralatan berat dengan biaya Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli pada
pemeliharaan masing-masing peralatan berat awal perencanaan anggaran tahun 2014 sangat
terdapat beberapa peralatan berat yang masih optimis mencapai target retribusi tersebut.
belum optimal dalam pemanfaatanya seperti Hal ini dapat dilihat dari pernyataan yang
Dumptruck dan baby roller dimana retribusi dikemukakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan
yang diterima dari penyewaan peralatan berat Umum Kota Gunungsitoli berikut:
tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan ”Melihat besarnya kebutuhan
biaya pemeliharaanya. terhadap aset peralatan berat ini, pada awal
Tabel 4. diatas memperlihatkan total penganggaran saya pribadi saya yakin retribusi
retribusi yang diterima oleh pemerintah Kota yang di terima dari penyewaan aset peralatan
Gunungsitoli dari pengelolaan aset peralatan berat ini bisa melebihi lima ratus juta rupiah.
berat sebesar Rp 302.750.000 (Tiga Ratus Dua Hal ini juga didukung oleh banyaknya
Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). pembangunan di Kota Gunungsitoli pada
Total Retribusi ini sebagaimana dikemukakan tahun 2014 yang membutuhkan aset peralatan
oleh Kepala Bidang Peralatan Dinas Pekerjaan berat. Namun sangat disayangkan hingga akhir
Umum Kota Gunungsitoli masih sangat rendah tahun 2014 retribusi penyewaan aset peralatan
bila dibandingkan dengan target retribusi yang berat ini hanya sebesar 60 persen dari target
sudah direncanakan sebelumnya, sebagaimana sebelumnya”.
dikemukakan pada pendapat berikut: Pendapat Kepala Dinas Pekerjaan Umum
”Harus kami akui bahwasanya retribusi Kota Gunungsitoli diatas yang menargetkan
dari penyewaan aset peralatan berat tahun 2014 retribusi pada tahun 2014 sebesar lima ratus
ini masih sangat rendah. Sebelumnya Dinas juta rupiah menurut penulis sudah tepat
PU menargetkan retribusi dari penyewaan aset mengingat banyaknya pembangunan fisik di
peralatan berat ini pada tahun 2014 sebesar lima Kota Gunungsitoli yang mebutuhkan dukungan
ratus juta rupiah namun hingga akhir tahun aset peralatan berat. Bahkan beberapa penyewa
2014 total penerimaan retribusi hanya sekitar juga mengungkapkan bahwa untuk menyewa
tiga ratus juta rupiah. Tentu ini masih sangat aset peralatan berat di Kota Gunungsitoli harus
jauh dari target capaian kita”. mengantri karena banyaknya perusahaan yang

262
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

menyewa aset peralatan berat ini pada saat yang daerah dari penyewaan aset peralatan berat
sama. Sebagimana dikemukakan oleh salah di Kota Gunungsitoli dapat di uraikan sebagai
seorang penyewa aset peralatan berat berikut: berikut:
”Saya kira retribusi daerah dari penyewaan 1) Tarif Retribusi Yang Rendah
alat berat ini cukup besar mengingat banyaknya Hambatan pertama tidak maksimal­
perusahaan yang ingin menyewa aset peralatan nya retribusi dari penyewaan aset peralatan
berat ini. Apalagi dikepulauan nias ini berat ini disebabkan oleh rendahnya tarif
perusahaan-perusahaan yang memiliki aset retribusi. Besarnya tarif retribusi aset
peralatan berat masih sangat sedikit. Bahkan peralatan berat ini sebagaimana dijelaskan
saya sendiri rela mengantri pada saat menyewa sebelumnya diatur dalam Peraturan
salah satu aset peralatan berat yang ada di Kota Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 4 tahun
Gunungsitoli”. 2013 tentang Retribusi Jasa Usaha yang
Mencermati pendapat diatas sudah cukup kemudian dijabarkan dengan Peraturan
menjelaskan bahwa rendahnya retribusi yang Walikota Gunungsitoli Nomor 23 tahun
diperoleh dari penyewaan aset peralatan berat 2013 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
ini bukan di sebabkan oleh kurangnya pihak- Pemungutan Retribusi Pemakaian
pihak yang menyewa aset peralatan berat Kekayaan Daerah, namun besaran tarif
ini. Akan tetapi kemungkinan besar hal ini retribusi yang diatur dalam peraturan
disebabkan oleh faktor-faktor teknis lainya tersebut berdasarkan informasi dari
yang aka dibahas pada sub bab hambatan dari beberapa informan masih sangat rendah
optimalisasi aset peralatan berat ini. Yang jelas hal ini sesuai dengan pendapat yang
menurut penulis penerimaan retribusi aset dikemukakan Sekretaris Dinas Pekerjaan
peralatan berat pada tahun 2014 yang hanya Umum Kota Gunungsitoli berikut:
sebesar Rp 302.750.000 memang sangat rendah. ”Pengenaan besaran tarif retribusi
Apalagi bila mencermati kembali pendapat yang aset peralatan berat ini sudah diatur dalam
dikemukakan oleh Kepala Seksi Pemeliharaan peraturan tersendiri. Namun menurut
Dinas PU Kota Gunungsitoli terkait dengan hemat saya besaran tarif tersebut masih
biaya pemeliharaan aset peralatan berat ini sangat rendah bila dibandingkan dengan
yang sebesar Rp 250.000.000 (dua ratus lima biaya pemeliharaan yang dikeluarkan
puluh juta rupiah) setiap tahunya. Belum setiap pemakaian aset peralatan berat
lagi bila mencermati besarnya anggaran yang tersebut. Apalagi pada saat pembahasan
dikeluarkan oleh pemerintah Kota Gunungsitoli Perda retribusi jasa usaha ini saya melihat
untuk insentif honor para pegawai yang terkesan dipaksakan. Bagaimana mungkin
bertugas menginvetarisir aset peralatan berat besarnya tarif retribusi aset peralatan berat
ini. Tentunya total retribusi yang hanya sekitar di Kota Gunungsitoli disamakan dengan
tiga ratus juta ini tidak berdampak sama sekali tarif retribusi daerah lain yang berada
pada peningkatan pendapatan asli daerah, diluar kepulauan Nias. Padahal biaya
bahkan dalam kondisi ini bisa dikatakan pengadaan dan biaya pemeliharaan aset
Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam keadaan peralatan berat ini sangat jauh berbeda
dirugikan. Untuk melihat beberapa penyebab dibandungkan dengan daerah-daerah
tidak optimalnya penerimaan retribusi aset lain”.
peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pendapat diatas juga dibenarkan oleh
Gunungsitoli maka pembahasan selanjutnya Kepala Seksi Operasional Bidang Peralatan
akan menguraikan beberapa faktor penghambat Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
terkait dengan optimalisasi aset peralatan berat yang mengungkapkan sebagai berikut:
ini. Pada saat pembahasan perda ini di DPRD
b. Hambatan Optimalisasi Aset Peralatan kami sudah mengusulkan bahwasanya
Berat tarif retribusi ini harus disesuikan dengan
kondisi Kota Gunungsitoli yang berada
Pada pembahasan sebelumnya telah di­ di Kepulauan Nias. Segala sesuatu yang
jelaskan bahwa penyewaan aset peralatan berat dibutuhkan harus dipesan dari luar nias
di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli seperti spare part aset peralatan berat.
tidak memberikan hasil yang optimal bagi Biaya pemesanan ataupun pengiriman
pendapatan asli daerah. Adapun beberapa faktor spare part aset peralatan berat ini tentunya
penghambat tidak optimalnya pendapatan tidak murah. Oleh karena itu penetapan

263
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

besarnya biaya tarif retribusi ini seharusnya untuk memobilisasi aset peralatan berat.
mempertimbangkan hal-hal tersebut. Untuk mengatasi hal ini, kami terpaksa
Namun saya melihat pembahasan pada menyewa mobil trado yang dimiliki oleh
saat itu tidak memperhitungkan hal-hal pihak swasta. Namun menyewa mobil
ini”. trado dari pihak swasta tidaklah mudah
Dari kedua pendapat diatas rendahnya karena pengguna jasa mobil trado ini
tarif retribusi aset peralatan berat ini sangat banyak sementara pemilik mobil
disebabkan karena pada saat pembahasan trado dikepulauan nias ini sangat terbatas.
Peraturan Daerah retribusi jasa usaha Oleh karena itu, aset peralatan berat
pada tahun 2013 tidak memperkirakan yang kita miliki sering tidak mampu
hal-hal lain terkait dengan pemakaian dari memenuhi permintaan penyewa karena
perlatan berat ini. Oleh karena itu, tidak alat transportasi untuk mengirimkan aset
mengherankan pada pelaksanaanya, tarif peralatan berat ini tidak ada. Kita tidak
retribusi yang sudah ditetapkan tersebut ada pilihan lain dalam memobilisasi aset
tidak memberikan hasil yang maksimal peralatan berat ini kecuali menunggu
bagi pendapatan daerah. ketersediaan dari pihak swasta. Waktu
2) Kurangnya Sarana dan Prasarana menunggu ini tidak menentu kadang
Pendukung cepat kadang lama bahkan bisa sampai
Berdasarkan informasi yang disampai­ berbulan-bulan”.
kan oleh beberapa informan sebagaimana Dari kedua pendapat diatas sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa penyewa cukup menjelaskan bahwa kurangnya
aset peralatan berat di Kota Gunungsitoli sarana dan prasarana pendukung dalam
sangat banyak bahkan para penyewa ini hal ini mobil trado mempengaruhi jumlah
rela mengantri berminggu-minggu bahkan hari pemakaian dari aset peralatan
berbulan-bulan untuk menunggu giliran berat ini. Bahkan dari pendapat diatas
pemakaian aset peralatan berat ini. Dengan mengungkapkan bahwa waktu tunggu
tingginya minat perusahaan-perusahaan ketersediaan mobil trado ini lebih
untuk menyewa aset peralatan berat ini, lama dibandingkan dengan jumlah
seharusnya jumlah hari pemakaianya juga hari pemakaian atau penyewaan aset
tinggi. Namun yang terjadi sebaliknya, peralatan berat ini. Mencermati kondisi
jumlah hari pemakaian aset peralatan berat ini maka tidak mengherankan apabila
ini sebagaimana ditampilkan pada tabel pada akhirnya retribusi yang diterima
4.6 diatas masih sangat rendah (sedikit). oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli dari
Terkait dengan permasalahan diatas penyewaan aset peralatan berat ini tidak
Kepala Seksi Operasional Peralatan Dinas optimal.
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli Optimalisasi aset peralatan berat
mengemukakan bahwasanya jumlah hari ini selain beberapa faktor diatas, juga
pemakaian aset peralatan berat yang sangat harus memperhatikan sistem informasi
sedikit selama tahun 2014 disebabkan manajemen aset (SIMA). Sistim informasi
oleh kurangnya sarana dan prasaran manajemen aset ini sangat erat kaitanya
pendukung. Sebagaimana dikemukakan dalam pelaksanaan pengawasan dan
pada pendapat berikut: penilaian aset. Untuk lebih jelasnya,
”Memang benar banyak perusahaan- pelaksanaan sistem informasi manajemen
perusahaan yang berminat untuk menyewa aset di Dinas Pekerjaan Umum Kota
aset peralatan berat ini. Namun permintaan Gunungsitoli akan dijelaskan pada uraian
mereka ini tidak mampu kami penuhi selanjutnya.
secara maksimal mengingat kurangnya 5. Sitem Informasi Manajemen Aset (SIMA)
sarana dan prasarana pendukung. Salah
satu sarana dan prasaran pendukung Menurut Siregar (2004:520) Sistem
yang belum dimiliki oleh Pemerintah Kota Informasi Manajemen Aset (SIMA) merupakan
Gunungsitoli adalah mobil trado. Padahal suatu sarana informasi dalam manajemen aset
mobil trado ini sangat dibutuhkan dalam untuk meningkatkan kenerja pengawasan dan
memobilisasi aset peralatan berat tersebut pengendalian aset. Melalui Sitem Informasi
kepada penyewa atau peng”Dinas PU Kota Manajemen Aset (SIMA), transparansi kerja
Gunungsitoli belum memiliki mobil trado dalam pengelolaan aset sangat terjamin tanpa

264
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan sebelumnya tidak mampu dilaksanakan secara
dan pengendalain yang lemah. Dalam sistem maskimal juga disebabkan oleh keterbatasan
informasi manajemen aset mengakomodir anggaran.
setiap aspek-aspek yang ada dalam siklus Terlepas dari hal diatas, penulis ber­
manajemn aset, sehingga setiap penanganan pendapat bahwasanya pengelolaan aset di
terhadap satu aset akan termonitor jelas mulai pemerintah Kota Gunungsitoli memang sangat
dari lingkup penanganan hingga siapa yang mendukung untuk pengelolaan aset yang
bertanggung jawab menanganganinya. Dengan lebih baik. Namun anggaran untuk pengadaan
adanya sistem informasi manajemen aset SIMA di Kota Gunungsitoli tidak disetujui oleh
diharapkan meminimalkan KKN (Korupsi, DPRD Kota Gunungsitoli. Manfaat manfaat dari
Kolusi dan Nepotisme) dalam pengelolaan aset Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) ini
di Pemerintah Daerah. antara lain memudahkan penanganan terhadap
Pada Pemerintah Kota Gunungsitoli Sistem satu aset sehingga aset dapat termonitor dengan
Informasi Manajemen Aset (SIMA) belum jelas, selain itu dampak positif yang ditimbulkan
terlaksana dikarenakan oleh belum tersedianya oleh SIMA adalah meminimalkan KKN dalam
anggaran untuk pengadaan dan pembuatan pengelolaan aset. Sehingga dapat disimpulkan
aplikasi Sisten Informasi Manajemen Aset SIMA adalah aspek yang mengintegrasikan dan
(SIMA) di Pemerintah Kota Gunungsitoli. menghubungkan aspek yang satu dengan aspek
Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala yang lain dalam siklus manajemen aset sehingga
Bidang Aset Dinas PPKAD Kota Gunungsitoli apabila daerah tidak dapat mengadakan dan
dijelaskan bahwa pengganggaran untuk mamiliki SIMA dapat menciptakan berbagai
pengadaan SIMA di Kota Gunungsitoli telah masalah dalam pengelolaan aset.
beberapa kali diajukan namun hingga tahun Berdasarkan uraian diatas, keseluruhan
anggaran 2015, pengadaan SIMA ini belum pengelolaan aset peralatan berat di Dinas
disetujui oleh DPRD Kota Gunungsitoli. Berikut Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli mulai
hasil wawancara dengan Kepala Bidang Aset dari inventarisasi aset, legal audit, penilaian
Dinas PPKAD Kota Gunungsitoli: aset, optimalisasi pemanfaatan aset, hingga ke
”SIMA sangat dibutuhkan dalam Sistem Infromasi Manajemen Aset (SIMA) tidak
pengelolaan aset diKota Gunungsitoli, dan berjalan maksimal. Hal ini juga disadari oleh
sangat mendukung pekerjaan kami. Kami telah Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli.
beberapa kali mengajukan anggaran untuk Oleh karena itu, Dinas Pekerjaan Umum Kota
pengadaan SIMA di DPRD Kota Gunungsitoli Gunungsitoli telah melakukan beberapa upaya
namun sampai dengan sekarang tidak pernah untuk mengatasi permasalahan ini. Upaya-
di setujui dengan berbagai alasan termasuk upaya yang telah dilakukan oleh Dinas PU ini
alasan rendahnya APBD Kota Gunungsitoli akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
sehingga kegiatan dan program yang disetujui
6. Upaya-Upaya Yang Telah Dilakukan
di utamakan pada pos-pos anggaran yang lebih
Untuk Mengatasi Hambatan
prioritas”.
Berdasarkan pendapat di atas, tidak Pengelolaan aset peralatan berat di
dilaksanakanya SIMA pada aset peralatan berat Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
ini disebabkan oleh belum adanya server SIMA sebagaimana dijelaskan sebelumnya
ini di Pemerintah Kota Gunungsitoli. Pengadaan tidak berjalan maksimal. Hal ini terjadi
server SIMA sebagaimana dikemukakan pada karena pengelolaan aset peralatan berat ini
pendapat diatas telah beberapa kali diusulkan menghadapi berbagai permasalahan mulai
namun hingga saat ini belum mendapatkan dari kekurangan SDM, anggaran, sarana dan
persetujuan pada saat pembahasan di tingkat prasarana pendukung bahkan juga ada indikasi
legislatif. Alasan utama tidak disetujuinya penyelewengan dalam pengelolaan aset
pengadaan server SIMA ini adalah keterbatasan peralatan berat ini. Berbagai hambatan tersebut
anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kota telah diketahui oleh Dinas Pekerjaan Umum
Gunungsitoli. Keterbatasan anggaran ini Kota Gunungsitoli. Oleh karena itu berbagai
memang merupakan permasalahan utama yang upaya telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan
dihadapi oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli Umum Kota Gunungsitoli untuk mengatasi
dalam merencanakan/menjalankan berbagai hambatan-hambatan tersebut. Adapun upaya-
program/kegiatan. Pelaksanaan inventarisasi upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi
aset peralatan berat sebagaimana dijelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

265
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

pengelolaan aset peralatan berat di Dinas c. Informasi Sistem dan Prosedur


Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli dapat Penyewaan Aset Peralatan Berat Yang
dijelaskan sebagai berikut: Lebih Terbuka
a. Menyurati Walikota Gunungsitoli Pada pembahasan sebelumnya telah
Melalui Kepala BKD Kota Gunungsitoli dijelaskan bahwa sistem dan prosedur
Untuk Penambahan Pegawai penyewaan aset peralatan berat ini
berdasarkan informasi yang dikemukakan
Salah satu permasalahan utama tidak
oleh beberapa informan dianggap masih
maksimalnya pelaksanaan inventarisasi
belum memiliki petunjuk teknis yang
aset peralatan berat di Dinas Pekerjaan
jelas. Hal ini kemudian memicu terjadinya
Umum Kota Gunungsitoli disebabkan oleh
indikasi penyelewengan dalam prosedur
kekurangan pegawai. Untuk mengatasi
penyewaan aset peralatan berat ini. Oleh
hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum
karena itu, pada tahun 2015 ini Dinas
Kota Gunungsitoli telah beberapa kali
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
menyurati Walikota Gunungsitoli untuk
berupaya menginformasikan sistem
meminta penambahan pegawai. Namun
dan prosedur penyewaan aset peralatan
karena sedikitnya jumlah PNS yang ada
berat ini melalui media masa setempat.
di Kota Gunungsitoli saat ini. Maka,
Namun menurut penulis upaya ini masih
tidak mengherankan surat permohonan
belum mampu mengatasi sepenuhnya
permintaan penambahan pegawai yang
permasalahan terkait dengan adanya
sudah beberapa kali diajukan oleh Kepala
indikasi penyelewengan sebagaimana yang
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
di kemukakan oleh beberapa informan
hingga saat ini belum mampu dipenuhi
sebelumnya. Seharusnya Pemerintah
oleh Walikota Gunungsitoli.
Kota Gunungsitoli berupaya juga untuk
b. Menganggarkan Pengadaan Aset menulusuri informasi tersebut dan apabila
Peralatan Berat dan Sistim Informasi terbukti adanya penyelewengan harus
Manajemen Aset (SIMA) Setiap Tahun memberikan tindakan yang tegas. Namun
Aset peralatan berat yang ada di Kota upaya ini sepertinya belum dilaksanakan
Gungsitoli saat ini yang berjumlah 6 (enam) oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota
unit pada kenyataanya tidak mampu Gunungsitoli.
memenuhi tingginya permintaan terhadap
penyewaan aset peralatan berat ini. Oleh E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
karena itu, Dinas Pekerjaan Umum setiap
Pengelolaan aset peralatan berat yang
tahunya berupaya menganggarkan
dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota
pengadaan aset peralatan berat ini.
Gunungsitoli belum terlaksana dengan optimal.
Namun usulan ini pada pembahasan di
Inventarisasi aset, identifikasi aset oleh Dinas
DPRD maupun di tingkat TAPD selalu
Pekerjaan umum Kota Gunugsitoli masih belum
tidak di akomodir. Alasan utama tidak di
tercatat dengan baik, lengkap dan akurat, seperti
akomodirnya pengadaan aset peralatan
masih terdapat kekosongan dalam pencatatan
berat ini adalah masih banyaknya prioritas
buku inventaris baik nama barang/jenis barang,
pembangunan yang lebih utama dilakukan
merk/tipe, ukuran/cc, nomor pabrik, nomor
dari pada pengadaan aset peralatan berat
rangka, nomor mesin, nomor polisi dan nomor
ini. Kondisi serupa juga terjadi dalam
BPKB. Dari aspek legal audit, ketidaklengkapan
penganggaran pengadaan server SIMA.
sertifikat kepemilikan aset peralatan berat di
Sebagaimana dijelaskan pada pembahasan
Dinas PU Kota Gunungsitoli masih ada, serta
sistim informasi manajemen aset, setiap
belum berjalannya prosedur yang benar dalam
tahun Pemerintah Kota Gunungsitoli melalui
proses penyewaan aset peralatan berat. Dalam
Dinas PPKAD Kota Gunungsitoli juga
penilaianaAset, belum terlaksana karena tidak
menganggarkan pengadaan server SIMA ini.
adanya kompetensi aparatur untuk dapat
Namun pada proses pembahasan di DPRD,
melakukan penilaian ini, serta belum adanya
pengadaan server SIMA di Pemerintah Kota
konsultan independen untuk digunakan. Untuk
Gunungsitoli selalu tidak disetujui dengan
pemanfaatan aset peralatan berat, dapat dilihat
alasan keterbatasan anggaran.

266
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

dari masih rendahnya penerimaan pendapatan diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Seiring
daerah dari hasil retribusi penyewaan aset dengan hal tersebut juga pengawasan internal
peralatan berat yang artinya kemanfaatan maupun eksternal harus rutin dilaksanakan
dari peralatan berat ini belum optimal.Sistim secara periodik; (4) melakukan komunikasi
Infomasi Manejemen Aset ( SIMA), belum yang intensif dan efektif kepada DPRD dalam
terlaksana karena belum tersedianya perangkat hal pertsetujuan anggaran. Hal tersebut dapat
dan sistem jaringan aplikasi SIMA di Dinas PU dilakukan melalui diskusi, rapat, dan forum
Kota Gunungsitoli akibat terbatasnya anggaran silaturahim; (5) pembentukan tim independen
untuk pembuatan dan penyediaan perangkat. yang bertugas dalam penilaian aset peralatan
Kurang optimalnya pengelolaan aset berat di Dinas PU Kota Gunungsitoli. Dalam hal
peralatan berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota ini Pemerintah Kota Gunungsitoli dapat bekerja
Gunungsitoli juga diindikasikan disebabkan sama dengan pihak instansi dari luar seperti
oleh beberapa hal, seperti: kurangnya sumber Dinas PU Provinsi dan Kementerian Pekerjaan
daya manusia (pegawai) dari segi kualitas Umum.
dan kuantitas; keterbatasan anggaran; adanya
indikasi penyelewengan dalam pengadaan REFERENSI
aset peralatan berat; prosedur penyewaan aset
Laporan Inventarisasi Aset Peralatan Berat
peralatan berat yang tidak jelas; tarif retribusi
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
yang rendah; kurangnya sarana dan prasarana
Tahun 2014.
pendukung dalam mengelola aset peralatan
berat; serta belum adanya sertifikat kepemilikan Laporan Keuangan Dinas Pekerjaan Umum
aset peralatan berat di Kota Gunungsitoli. Kota Gunungsitoli Tahun 2014.
Beberapa upaya telah dilakukan Dinas Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 4
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli dalam Tahun 2013 tentang Retribusi Jasa Usaha.
mengatasi hambatan yang dihadapi dalam
melaksanakan pengelolaan aset peralatan berat, Peraturan Walikota Gunungsitoli Nomor 23
antara lain: menyurati Walikota Gunungsitoli Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan
melalui Kepala BKD untuk pengadaan Pemungutan Retribusi Pemakaian
pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan; Kekayaan Daerah
menganggarkan pengadaan aset peralatan Rayner, J. Williams, M. H. Lawton, A. and
berat dan sistem informasi manajemen aset Allinson, W. C. 2011. Public Service Ethos:
setiap tahunnya; memberikan dan menerapkan Developing a Generic Measure. Journal of
informasi sistem dan prosedur penyewaan Public Administration Research and Theory,
aset peralatan berat yang lebih terbuka melalui Vol. 21 (1), p34, 28-29. Oxford University
media masa setempat. Press.
Mengacu kesimpulan di atas, beberapa
Siregar Doli. 2004. Manajemen Aset: Strategi
rekomendasi untuk mengatasi hal ini, antara
Penataan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
lain adalah: (1) penambahan jumlah pegawai
secara Nasional dalam Konteks Kepala Daerah
Bidang Peralatan Dinas PU Kota Gunungsitoli
sebagai CEO’s pada Era Globalisasi dan
yang dapat dilakukan perekrutan CPNS,
Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Gramedia
outsourching, dan pemindahan pegawai.
Pustaka Utama.
Pengembangan pendidikan pegawai melalui
tugas belajar dan izin belajar serta pelatihan Soleh dan Rochmansjah. 2010 Pengelolaan
melalui bimtek yang dilaksanakan oleh daerah Keuangan dan Aset Daerah. Bandung:
maupun instansi pusat; (2) penambahan Fokusmedia.
anggaran Dinas PU Kota Gunungsitoli untuk Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif.
pemeliharaan dan pengadaan aset peralatan Bandung: CV. Alfabeta.
berat. Angaaran tersebut dapat bersumber
dari APBDmaupun bantuan pemerintah pusat; Supriyadi. 2010. Aspek Hukum Tanah Aset Daerah:
(3) penerapan sistim pelelangan elekronik Menemukan Keadilan, Kemanfaatan, dan
(LPSE) dalam penghunjukan penyedia jasa Kepastian atas Eksistensi Tanah Aset Daerah.
aset peralatan berat. Dan sitim pelelangan ini Jakarta: Prestasi Pustaka
harus dilakukan secara terbuka sehingga dapat

267
Pengelolaan Aset Peralatan Berat di Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
} Septiana Dwiputrianti dan Aprianus Zendrato

Yusuf. 2013. Langkah Pengelolaan Aset Daerah of the transformation in Mexican governance
Menuju Pengelolaan Keuangan Daerah since 1982, Jourmal of Public Administration
Terbaik, Jakarta: Salemba Empat. and Policy Research, Vol. 2(1), pp. 007-019,
February.
Vargas-Hernandez, G.. Jose and Naruzi, Moh.
Reza (2010), Entrepreneurial State to State of
Entrepreneurs: Enterpreneurship implications

268

Anda mungkin juga menyukai