Anda di halaman 1dari 5

PESAWAT RONTGEN

Pendahuluan
1. William contrad rontgen .
a. Who
b. CRT ( Catode Ray Tube )
2. Terbentuknya sinar – x
a. Teori atom
b. Abunsinar – x
3. Pesawat rontgen
a. Jenis – jenis pesawat rontgen
b.
4. Uraian pesawat rotgen.

a. Portable x ray unit


b. Mobile x ray unit
c. Fixed unit
d. Suspendeilling
INSTALASI PESAWAT RONTGEN
INFRA STRUKTUR
Pesawat rontgen sebelum digunakan / difungsikan / dioperasikan membutuhkan
beberapa tahapan , sebagai berikut :
I. BANGUNAN
II. KELISTRIKAN
III. KESELAMATAN RADIASI
IV. TATA LETAK INSTRUMEN ALAT
V. ALAT
VI. PENGUJIAN
VII. PERIJINAN
VIII. SOP PENGOPERASIAN

Bangunan Alat
Letak ruangan radiologi Kebutuhan pemeriksaan mayor
Tata udara  suhu dan kelembaban Pekejaan instalasi
Kelistrikan Pengujian
Panel induk Uji coba , uji fungsi dan uji paparan
Kabel penghantar Kalibrasi
Daya listrik Uji kesesuaian
Grounding system Perijinan
Keselaman radiasi Persyaratan
Bangunan bata double Kelengkapan dokumen
PB shielding Pengusulkan / up load
Tata letak SOP ( standard operosional prosedur )
Ruang treatment Menyalakan
Ruang control Pengopersian
Kamar gelap Mematikan
Mobilitas pasient Menyimpan .
BANGUNAN

Lokasi
Posisi ruang Radiologi , hendaknya terletak sejauh mungkin dari perumahan dengan
tingkat hunian tinggi atau tempat umum / lalu lintas umum/ keramaian , terutama sekali dari
ruang bersalin dan ruang anak .
System tata letak ruangan harus berorentasi pada penyediaan fasilitas terpadu ,
sehingga pelayanan radiologi dapat dilakukan dengan baik dengan tingkat keamanan radiasi
yang memadai . Posisi jalan dan pintu masuk ruangan pemeriksaan diupayakan untuk mobilitas
pasien terutama yang menggunakan alat bantu ( tempat tidur / trolly dan lainnya ). Demikian
pula halnya dengan posisi kamar gelap yang tidak terarah langsung dengan radiasi primer .
Struktur bangunan
Struktur bahan dari bangunan yang digunakan mempunyai kepadatan materi tertentu secara
umum menggunakan batu bata merah satu lapis ( tebal tembok 10 Cm ) ditambah Pb 2 mm
atau pasangan bata double tebal 30 Cm .
Dimensi
Ruangan tempat pesawat rontgen terpasang , hendaknya memungkinkan untuk
pananganan pasien , dan posisioning pasien dan alat dapat dilakukan dengan mudah dan
nyaman , baik bagi petugas ataupun pasien. Adapun untuk pesawat rontgen umum ( general x –
ray ) membutuhkan ruangan seluas 25 m2 . dengan tinggi 3 m
Tata udara
Jika dibutuhkan cahaya dan udara luar yang alami , dapat ditambahkan ventilasi dengan
penempatan yang tingginya harus ≥ 2,5 m dari lantai .
Penambahan pendingin ruangan ( AC ) dibutuhkan untuk mendapatan suhu ruang 25 ° C saat
pengoperasi dengan kelembaban ruangan = 60 % ≤ Rh ≤ 75 % . juga diwaspadai terjadinya
poses kondensasi udara .
Kondensasi udara biasanya terjadi pada saat terjadi hujan dan pintu , ventilasi ruangan
radiologi terbuka , sehingga uap air dari udara luar mengembun dalam ruangan , pada kondisi
ini sangat diperlukan pengering udara ( humidifier ) .
Kiranya perlu diwaspasdai juga pada saat tidak ada aktifitas ( libur ) pada ruangan tersebut dan
pendingin ruangan AC dimatikan akan dapat mengakibatkan terjadinya peristiwa kondensasi ,
sehingga disarankan pendingin ruangan ( AC ) tetap bekerja untuk menjaga suhu dan
kelembaban tempat alat rontgen berada .
Pembagian ruangan .
Ruang Radiologi terbagi atas beberapa ruangan utama yaitu
 Ruang treatmen , dimana tempat pemeriksaan pasient dan juga terletak
peralatan utama
 Ruang Kontrol , tempat diletaknya control panel dan petugas operasi dibatasi
dengan dinding shielding dengan kaca observasi dari Pb ( dengan ketebalan
setara 2 mm Pb )
 Ruang Gelap , tempat proses pencucian film dan penyimpan film rontgen
dilengkapi dengan lampu merah , alat pencuci film , exhous fan ( untuk sirkulasi
udara ) , dilengkapi juga dengan instalasi air bersih dan air kotor .
 WC dan kamar ganti , diperlukan untuk mempersiapkan pasien
KESELAMATAN RADIASI

Pemantauan personil adalah evaluasi dosis radiasi yang diterima oleh personel
yang bekerja dengan radiasi.
Perangkat pemantauan personil yang paling sering digunakan adalah lencana
film yang terdiri dari film pemantauan personil (Film PM) yang disimpan dalam
kaset yang berisi serangkaian filter. Dengan lencana film, berbagai dosis
dari 10 mRem hingga 1000 Rem berbagai jenis kabin radiasi akan dievaluasi.
Film ini berfungsi sebagai catatan permanen dan jika dikenakan di dada,
memberikan nilai yang paling representatif dari dosis seluruh tubuh di bawah
kondisi kerja normal.
Dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi juga dapat ditentukan dengan
menggunakan lencana Thermoluminescent dosimeter (TLD). Ini terdiri dari tiga
cakram CaSO4: Dy TLD yang tertanam dalam kerangka kerja logam dan diapit
dalam kaset multi filter. Lencana TLD dapat digunakan untuk memantau radiasi
Beta, Gamma dan X-Ray. Lencana TLD dapat mencakup berbagai dosis mulai dari
10 mRem hingga 1000 Rem.
Selain PM Film & TLD Badge, dosis radiasi untuk personel juga dapat dinilai
dengan dosimeter saku. Dosimeter saku sangat berguna dalam operasi tertentu,
di mana tingkat radiasi bervariasi dan mungkin cukup berbahaya. Mereka
memberikan cek titik dosis radiasi.
Itu selalu dianjurkan bahwa personil yang menangani mesin X-Ray harus
menggunakan lencana TLD, PM Films atau perangkat lain seperti Pocket
Dosimeter untuk memantau dosis yang diserap dalam batas aman.
11.2 Radiation Protection Accessories
It is advisable to all personnel handling X-Ray machines to use following radiation protection
accessories:

 Lead Goggles
 Protective Barrier
 Lead Apron
 Lead Gloves
 Thyroid Shield
 Gonad Shield

Anda mungkin juga menyukai