PENDAHULUAN
B. Dana perimbangan.Adalah dana yang dialokasikan dari APBN untuk daerah sebagai
pengeluaran pemerintah pusat untuk belanja daerah, yang meliputi :
1. Dana bagi hasil.
2. Dana alokasi umum.
3. Dana alokasi khusus.
C. Pinjaman daerah.
D. Penerimaan lain-lain yang sah, berupa:
1. Penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro dan pendapatan bunga.
2. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Komisi, penjualan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan pengadaan
barang atau jasa oleh daerah.
Rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD yang telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala daerah menjadi peraturan
daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.Penetapan
rancangan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
APBD tersebut dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran sebelumnya.
9. Perubahan APBD
Penyesuaian APBD dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan, dibahas bersama
DPRD dengan pemerintah daerah dalam rangka penyusunan prakiraan perubahan atas APBD
tahun anggaran yang bersangkutan.
2.9 Penetapan APBD.
Penetapan anggaran merupakan tahapan yang dimulai ketika pihak eksekutif
menyerahkan usulan anggaran kepada pihak legislatif, selanjutnya DPRD akan melakukan
pembahasan untuk beberapa waktu. Selama masa pembahasan akan terjadi diskusi antara pihak
Panitia Anggaran Legislatif dengan Tim Anggaran Eksekutif dimana pada kesempatan ini pihak
legislatif berkesempatan untuk menanyakan dasar-dasar kebijakan eksekutif dalam membahas
usulan anggaran tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dikatakan APBD terdiri dari beberapa komponen didalamnya meliputi:
1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah adalah hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode tahun bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
2. Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-
tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan Daerah menurut Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Pasal 59 terdiri dari Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
Daftar Pustaka
UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan Negara
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 22 th 2011
Ahmad Sani Al Husain’’ ekonomi dan kebijakan public’’ mengenai prolegnas. Pusat pengkajian
pengelahan data dan informasi (P3DI), tahun 2002