BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakan Rekonsiliasi Fiskal
Jika satu entitas (WP) harus menyusun 2 laporan keuangan yang berbeda maka
disamping terdapat pemborosan waktu, tenaga, uang juga akan terjadi tidak tercapainya
tujuan menghindari manipulasi pajak. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan
beberapa pendekatan dalam penyusunan laporan keuangan fiskal, yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PEMBAHASAN REKONSILIASI (KOREKSI) FISKAL
berasal dari cadangan laba yang ditahan serta kepemilikan saham pada badan
yang memberikan dividen paling rendah 25% (Pasal 4 ayat 3 UU PPh)
Dalam hal pengakuan biaya atau beban koreksi karena beda tetap terjadi
karena menurut akuntansi komersial merupakan biaya, sedangkan menurut
Undang-undang PPh bukan merupakan biaya yang dapat mengurangi
penghasilan bruto, misalnya:
a. biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan ;
b. yang bukan objek pajak;
c. yang pengenaan pajaknya bersifat final;
d. yang dikenakan pajak berdasarkan norma penghitungan penghasilan
e. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan
f. Pajak Penghasilan
g. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi
pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
h. biaya-biaya lainnya yang menurut Undang-undang PPh tidak dapat
dibebankan (Pasal 9 ayat 1 UU PPh)
Dalam hal pengakuan biaya koreksi karena beda waktu terjadi karena :
a. Perbedaan metode penyusutan, dimana menurut Undang-undang
PPh metode penyusutan yang diperbolehkan hanya metode garis
lurus dan saldo menurun
b. Perbedaan metode penilaian persediaan, dimana menurut Undang-
undang PPh metode penilaian persediaan yang diperbolehkan hanya
metode rata-rata dan FIFO
a) Cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha
lain yang menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang.
b) Cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial
yang dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
c) Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan.
d) Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan.
BAB IV
IMPLEMENTASI
http://sumberinformasiterpelajar.blogspot.com/2017/08/pengertian-
koreksi-fiskal-dan-jenisnya.html
http://www.jejakakuntansi.net/2017/08/pengertian-dasar-hukum-dan-
contoh.html
https://tanyapajak1.wordpress.com/2013/12/04/ulasan-singkat-tentang-
koreksi-fiskal/
https://www.jurnal.id/en/blog/2018/mengenal-perbedaan-laporan-
keuangan-fiskal-dan-komersial
http://rekonsiliasi-bank.blogspot.com/2015/08/laporan-keuangan-
komersial-dan-laporan-keuangan-fiskal.html
http://pendyrafadigital.blogspot.com/2016/12/laporan-keuangan-
komersial.html