Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laporan Bulanan
a. Laporan kegiatan dan perkembangan pinjaman adalah laporan yang
menyajikan kegiatan LPD dan perkembangan kegiatan pinjaman dari
dana Bantuan Langsung Masyarakat yang berasal dari APBN, APBD,
Swadaya Masyarakat maupun Partisipasi dari dunia usaha dan dana yang
bergulir secara periodik (per bulan). Indikator utama yang dapat dihasilkan
secara langsung dari laporan ini adalah saldo pinjaman, tingkat
pengembalian pinjaman dan jumlah tunggakan.
b. Neraca Percobaan merupakan ebuah daftar semua akun buku besar. Daftar
ini berisi nama akun dan nilainya. Nilai yang disajikan adalah saldo debit
maupun kredit. Saldo debit ditampilkan di sisi (kolom) debit dan saldo
kredit ditampilkan di sisi kredit.
c. Laporan Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan LPD yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi
keuangan LPD tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga
unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas.
Laporan Tahunan
a. Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan Belanja merupakan
laporan yang memuat pencapaian rencana kerja dan anggaran pendapatan
belanja LPD selama satu periode (satu tahun).
b. Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun merupakan laporan yang
memuat pertanggungjawaban pengurus terhadap penggunaan sumberdaya
yang dimiliki LPD selama tahun berjalan.
c. Laporan Hasil Pertanggungjawaban Audit Internal merupakan laporan
yang memuat hasil audit pertanggungjawaban yang dilakukan oleh komisi
audit internal LPD.
4. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Lembaga
Perkreditan Desa Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Provinsi
Bali Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Lembaga Perkreditan Desa
1. Pasal 17
Prajuru LPD wajib menyampaikan laporan kegiatan, perkembangan keuangan
dan kinerja LPD kepada Bendesa dan LPLPD setiap :
a. 1 (satu) bulan;
b. 3 (tiga) bulan; dan
c. Tahunan.
2. Pasal 18
Prajuru LPD wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Tahunan
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Tahun Buku LPD berakhir dalam Paruman
Desa.
3. Pasal 20
(1) LPD wajib dilakukan audit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh :
a. Panureksa;
b. LPLPD; dan/atau
c. Lembaga Auditor yang ditunjuk.
4. Pasal 23
(1) Pembagian keuntungan bersih LPD pada akhir tahun pembukuan ditetapkan
sebagai berikut :
a. Cadangan Modal 60 % (enam puluh persen);
b. Dana Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa 20% (dua puluh
persen);
c. Jasa Produksi 10% (sepuluh persen);
d. Dana Pemberdayaan 5% (lima persen) atau paling banyak Rp.
300.000.000 (tiga ratus juta rupiah); dan
e. Dana Sosial 5% (lima persen).
(2) Prajuru LPD wajib menyetorkan Dana Pemberdayaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d kepada LPLPD.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyetoran dan penggunaan Dana
Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur dalam
Peraturan Gubernur.