Manfaat kencur dalam bidang farmasi, salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh
masyarakat ialah rimpang kencur (Kaempferia galangalLinn). Kencur (Kaempferia
galangalLinn) biasa digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu aneka masakan sehari-hari seperti pecal dan karedok. Selain itu daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai lalap atau campuran urap. Rimpang muda dapat dibuat minuman beras kencur hingga kosmetika tradisional. Selain sebagai bumbu masakan sehari-hari, kencur juga mempunyai khasiat sebagai obat batuk pada anak-anak dan balita, mengatasi muntah-muntah, mengobati tetanus, mengatasi keracunan tempe bongkrek, serta mengobati keracunan jamur. Secara empirik kencur juga berkhasiat sebagai obat untuk, gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, pegel-pegel, pengompres bengkak/radang, tetanus, dan penambah nafsu makan (Miranti, 2009). Sulaiman et al (2007), menyatakan bahwa rimpang kencur dapat digunakan sebagai obat untuk hipertensi, rematik dan asma. Jamu beras kencur baik untuk menambah daya tahan tubuh, menghilangkan masuk angin, dan kelelahan (Muhlisah, 1999). Metabolit sekunder yang terkandung dalam rimpang kencur antara lain asam propionat (4,7%), pentadekan (2,08%), asam tridekanoat (1,81%), 1,21-docosadiene (1,47%), beta-sitosterol (9,88%), dan etil p-metoksisinamat (80,05%) yang merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn) (Umar et al., 2012). Senyawa etil p-metoksisinamat sangat mudah untuk diisolasi dan dimurnikan. Senyawa etil p-metoksisinamat telah dilaporkan memiliki aktivitas sebagai anti- inflamasi dengan menghambat edema tikus yang diinduksi karagenan (Umar, et al., 2012). Penelitian Nuntana Aroonrerk et al. menunjukkan bahwa senyawa etil p-metoksisinamat berpotensi sebagai anti-inflamasi dengan menghambat produksi IL-6 (Aroonrerk, et al., 2009). Senyawa etil p-metoksisinamat juga mempunyai efek antituberkolosis, antinyamuk, antimikroba, dan antineoplastik (Umar et al., 2014).
Dapus
Aroonrerk, Nuntana and Narisa Kamkaen. 2009. Anti-inflammatory Activity of Quercus
infectoria, Glycyrrhiza uralensis, Kaempferia galanga and Coptis chinensis, The Main Components of Thai Herbal Remedies for Aphythous Ulcer. J Health Res. 23(1) : 17- 22
Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu-temuan dan Empon-empon Budidaya dan Manfaatnya.
Jogjakarta: Penerbit Kanisius
Umar, Muhammad Ihtisam., et al. 2012. Bioactivity-Guided Isolation of Ethyl-p-
methoxycinnamate, an Anti-inflammatory Constituent, from Kaempferia galangal L. Extracts. Molecules. 17 : 8720-8734
Umar, Muhammad Ihtisam., et al. 2014. Ethyl-p-methoxcycinnamate Isolated from Kaempferia
galangal Inhibits Inflammation by Suppressing Interleukin-1, Tumor Necrosis Factor-α, and Angiogenesis by Blocking Endothelial Functions. Clinics. 69 (2) : 134-144