Anda di halaman 1dari 15

Modul ke:

SRUKTUR BETON 2
01 Fakultas
KOLOM BETON BERTULANG

TEKNIK IVAN JANSEN S., ST, MT


PERENCANAAN
DAN DESAIN
Program Studi
TEKNIK SIPIL
KOLOM BETON BERTULANG
KONSEP DAN PERENCANAAN
KONSEP KOLOM BETON BERTULANG
KONSEP DAN PERENCANAAN

Frame/rangka struktur bangunan gedung dengan berbagai elemen struktur


pendukungnya.
3
KONSEP DAN PERENCANAAN

Sistem struktur untuk struktur beton banyak penerapanya dalam bidang


konstruksi sipil. Diberbagai bidang konsep perencanaan menggunakan beton
bertulang sudah sangat luas penggunaanya seperti yang umumnya dijumpai
pada jembatan, gedung, ataupun resedensial/rumah. Beton merupakan
campuran dari pasir, kerikil / batu pecah maupun jenis agregat lainnya yang
dicampur dengan pasta semen dan air. Dimana sebagian besar material dengan
substansi penyusunya adalah batu, memiliki tingkat kekuatan yang tinggi dalam
memikul gaya aksial tekan (compression), dan lemah atau keicl sekali kapasitas
dalam memikul Tarik (tension). Beton bertulang merupakan kombinasi yang
baik pada suatu elemen struktur di mana kombinasi beton dan tulangan baja
menimbulkan sifat yang saling melengkapi untuk kekurangan beton dalam
memikul gaya tarik.

Frame/rangka struktur bangunan gedung dengan berbagai elemen struktur


pendukungnya.
4
KONSEP DAN PERENCANAAN

5
KONSEP DAN PERENCANAAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan beton bertulang untuk suatu struktur:
• Memiliki daya dukung terhadap tekan yang cukup baik dibanding dengan sebagian besar
material struktur lain.
• Memiliki daya tahan yang cukup besar terhadap api dan juga air (durabilitas tinggi).
• Struktur beton bertulang memiliki kekakuan yang besar.
• Merupakan suatu material yang memiliki sifat pemiliharaan/maintenance sangatlah
rendah/murah.
• Ketersediaan material di berbagai tempat, seperti material lokal pasir, kerikil dan juga air.

Kekurangan dari sistem beton bertulang adalah:


• Kuat tarik yang sangat rendah dibandingkan dengan kapasitas tekan nya.
• Memerlukan suatu cetakan/formwork atau bakesting dan juga shoring system (perancah)
untuk beton yang dicor ditempat.
• Kekuatan yang sangant rendah pada per satuan berat beton membuat volume nya menjadi
besar dan berat untuk menahan pembebanan yang terjadi. Hal ini sangatlah penting untuk
analisa struktur dengan bentang yang panjang.
• Efek rangkak dan susut pada beton yang diakibatkan oleh pengaruh suhu yang meyebabkan
adanya perubahan volume selama masa kerjanya (time-dependent volume changes).

6
KONSEP DAN PERENCANAAN

Mekanika Struktur Beton Betulang

7
KONSEP DAN PERENCANAAN

8
KONSEP DAN PERENCANAAN

9
KONSEP DAN PERENCANAAN

10
KONSEP DAN PERENCANAAN

11
KONSEP DAN PERENCANAAN

Berdasarkan bentuk dan susunan tulangan, kolom dibedakan menjadi 3


macam, yaitu sebagai berikut :
• Kolom segi empat, baik berbentuk empat persegi panjang maupun
bujur sangkar, dengan tulangan memanjang dan sengkang.
• Kolom bulat dengan tulangan memanjang dan sengkang atau spiral.
• Kolom komposit, yaitu kolom yang terdiri atas beton dan profil baja
12 struktural yang berada di dalam beton.
KONSEP DAN PERENCANAAN

b. Kondisi Batas Kemampuan Layan (serviceability limit states),


yaitu terganggunya fungsi struktur, tetapi tidak runtuh. secara garis besar kondisi batas kemampuan layan adalah :
• Defleksi yang berlebihan pada kondisi layan
• Lebar retak yang berlebih (dapat menyebabkan korosi pada baja tulangan dan kerusakan bertahap pada beton)
• Vibrasi yang menggangu
c. Kondisi Batas Khusus (special limit states), yaitu kerusakan atau kegagalan akibat kondisi abnormal atau beban abnormal
termasuk :

• Kerusakan atau keruntuhan pada gempa kuat


• Kebakaran, ledakan, atau tabrakan kendaraan
• Korosi atau kerusakan lainnya akibat lingkungan
2. Distribusi regangan disepanjang permukaan penampang kolom bersifat linier.
3. Tidak terjadi slip antara beton dengan tulangan.
4. Regangan tekan maksimum beton pada kondisi ultimit = 0.003
13 5. Kekuatan tarik beton diabaikan, karena jauh lebih kecil dari kekuatan tarik baja tulangan, sehingga tidak berarti.
REFERENCES:

 Wight, James K. 2016. “ Reinforced Concrete Mechanics and Design ” 7 th


Edition.
 SNI 2847-2013 “ Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung “.
 Imran, I dan Zulkifli, E. (2014). Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang.
Penerbit ITB
 McCormac, Jack C. 2014, “ Design of Reinforced Concrete ”, Ninth Edition,
Wiley
 Nawy, Edward G., 2009, “ Reinforced Concrete Fundamental Approach ” , Sixth
Edition, Pearson Prentice Hall.
Terima Kasih
Ivan Jansen S.

Anda mungkin juga menyukai