Anda di halaman 1dari 2

Indikator Kinerja

Menurut Notoatmodjo, (2005:203) Indikator – indikator yang dinilai dalam proses penilaian kinerja pada
umumnya adalah :

Inisiatif

Inisiatif yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan mengamalkan
sesuatu yang ditaati dalam keadaan mendesak dengan penuh tanggung jawab. Tekad dan tanggung
jawab tersebut harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku tenaga kerja yang bersangkutan dalam
kegiatan sehari-hari serta dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Inisiatif
tenaga kerja terhadap lembaga atau organisasi sangat berhubungan dengan pengabdiannya.
Pengabdian yang dimaksud adalah sumbangan pikiran dan tenaga yang ikhlas dengan mengutamakan
kepentingan publik diatas kepentingan pribadi.

Prestasi Kerja

Yang dimaksud prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang tenaga kerja dalam
melaksankan tugas dan pekerjaaan yang diberikan kepadanya.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan
yang diserahkan kepadanya sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan
yang telah diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

Ketepatan Waktu

Yang dimaksud dengan ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk mentaati segala
ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati peraturan
kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan
yang telah ditetapkan lembaga atau organisasi maupun pemerintah, baik secara tertulis maupun tidak
tertulis.

Kejujuran

Yang dimaksud kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

Kerja Sama

Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama orang lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil
guna yang sebesar-besarnya.

Prakarsa

Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau
melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu
perintah dan bimbingan dari manajemen lainnya.

Kecepatan Kerja

Yang dimaksud kecepatan kerja adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kerja seberapa cepat
bisa menyelesaikan pekerjaan rutin tanpa mengurangi kualitas kerja dan tanpa menunggu perintah dan
bimbingan dari atasan.
2.2.3 Indikator Motivasi Kerja

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator motivasi dari teori

Maslow. Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow menurut Sofyandi dan

Garniwa (2007 : 102). terdiri dari:

1. Kebutuhan fisiologis (Physiological-need)

Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan

manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup

seperti makan, minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

2. Kebutuhan rasa aman (Safety-need)

Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan

yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini

meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan

akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat

mereka tidak lagi bekerja.

3. Kebutuhan sosial (Social-need)

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka

akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi

dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan

berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak,

supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

4. Kebutuhan penghargaan (Esteem-need)

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas

prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta

efektifitas kerja seseorang.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self-actualization need)

Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.

Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang

sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,

keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan

aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang

mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan

akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan

keahliannya.

Anda mungkin juga menyukai