Anda di halaman 1dari 26

Strategi dan Pertahanan

Maritim Nusantara
"Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah
terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat, dan teluk.
Sehingga Jalesveva Jayamahe, di laut kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang
kita di masa lalu kembali membahana.“

Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi - 2014

“ We have to work as hard as possible to turn Indonesia into a maritime nation


once again. Oceans, seas, straits and bays are the future of our civilization……
It’s time for us to realize ‘Jalesveva Jayamahe’ … ‘In the ocean we triumph”

President Joko Widodo’s Inaugural Speech, 2014


Dickry Rizanny Nurdiansyah

2018
1|S tra tegi dan Per tahan an

Pengantar

Buku ini bertujuan untuk mengenalkan kepada pembaca tentang analisa,


konsep dan rekomendasi yang berkaitan dengan visi dan doktrin nasional yang
ditegaskan oleh Indonesia sebagai negara maritim dan Poros Maritim Dunia. Buku
ini bukanlah buku yang menceritakan sejarah, atau buku yang disusun sebagai
pedoman teknis dan taktis dalam membina serta mengembangkan kemampuan
maritim Indonesia. Buku ini adalah buku yang mengadopsi pendekatan tematik
untuk menganalisa visi dan doktrin maritim Indonesia, dalam rangka memberikan
pemahaman, pandangan kritis sekaligus memberikan rekomendasi tentang strategi
maritim yang diperlukan oleh Indonesia dalam mencapai visi ambisiusnya sebagai
Poros Maritim Dunia (PMD). Penulis memberikan ulasan yang singkat, mudah
dicerna dan dimengerti oleh para pembaca, khususnya para pemerhati dan analis di
bidang kemaritiman. Buku ini memiliki ruang lingkup yang jelas serta memiliki
fokus utama pada visi dan doktrin maritim Indonesia. Beberapa referensi digunakan
untuk memberikan ide dan gambaran dalam penulisan buku ini. Buku ini didesain
agar dapat digunakan oleh siapapun yang menginginkan pemahaman tentang visi
dan doktrin maritim Indonesia, dan untuk memberikan pengertian yang lebih luas,
penulis memberikan ulasan tentang peran dan aktivitas angkatan laut dalam
peperangan maritim pada level taktis dan operasional. Angkatan laut beroperasi di
sebuah lingkungan di mana kebanyakan orang kurang memahami dan kurang
informasi secara umum berkaitan dengan medan penugasan dan sifat. Mereka
dilengkapi dengan berbagai jenis kapal perang, peralatan komunikasi, persenjataan
dan sensor, yang terkadang penggunaannya masih belum efektif dalam penerapan
peperangan laut.
Penulis dengan jelas menyampaikan bahwa penulisan buku ini diinspirasi
oleh beberapa ide dan pendapat dari berbagai sumber dan referensi, yang telah
Mari ti m N us antara |2

dipelajari oleh penulis, sehingga menjadi kekuatan dalam merepresentasikan


kesimpulan dari ide-ide dan pendapat tersebut. Buku ini merupakan kumpulan
analisa penulis tentang doktrin maritim Indonesia, yang disusun untuk
memperkenalkan kepada pembaca tentang pandangan, opini dan ide dari penulis
yang lain. Oleh karena itu, akan menjadi suatu ketidakjujuran jika isi dari buku ini
adalah sepenuhnya hasil dari penulis pribadi. Serta menjadi tidak berguna jika
penulis tidak mempelajari referensi dan sumber lain. Referensi diambil dari otoritas,
perseorangan atau media serta buku di mana ide, opini dan pendapat dikutip. Penulis
menghargai berbagai dukungan dalam penulisan buku ini dari para mentor, rekan
dan junior saya yang berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung,
memberikan ide dan pendapat selama penulisan buku ini. Buku ini merupakan
bacaan yang berguna khususnya bagi para pembaca yang berprofesi di bidang
kemaritiman, baik pengguna laut, pemerhati, analis dan militer, terutama di
angkatan laut.
Penulis sangat bersyukur atas karunia dan berkah dari Allah SWT, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku Strategi dan Pertahanan Maritim Nusantara.
Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kolonel Salim, Kapten
Ferry, Lettu Baruna dan rekan perwira TNI AL yang telah memberikan sumbangsih
dan kontribusinya terhadap tersusunnya buku ini. Saya juga mengucapkan
penghargaannya kepada rekan-rekan yang tidak saya sebutkan satu-satu atas
komentar dan masukannya yang seimbang, jujur, dan sangat membantu. Beberapa
kesalahan yang mungkin timbul adalah semata-mata adalah keterbatasan penulis
sendiri. Dan yang paling penting adalah ucapan terima kasih saya kepada istri saya,
Vivi, dan keempat anak saya, Hikmal, Haikal, Carissa dan Hanan, atas doa dan
dukungannya, tanpa pengertian dan pengorbanan mereka buku ini tidak mungkin
dapat diselesaikan.
Dickry R Nurdiansyah
3|S tra tegi dan Per tahan an

Daftar Isi

Pengantar .................................................................................................................1
Daftar Isi .................................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Gambar .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Tabel............................................................... Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan ............................................................................................................9
1. Potensi Indonesia Menjadi Kekuatan Maritim ............ Error! Bookmark not
defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Konsep Negara Maritim ....................................... Error! Bookmark not defined.
Posisi Geo-strategis Maritim Indonesia .............. Error! Bookmark not defined.
Kepentingan dan fokus maritim Indonesia......... Error! Bookmark not defined.
Infrastruktur pelabuhan ....................................... Error! Bookmark not defined.
Sumber daya maritim ........................................... Error! Bookmark not defined.
Industri Perkapalan .............................................. Error! Bookmark not defined.
Keselamatan dan keamanan maritim.................. Error! Bookmark not defined.
Modernisasi Angkatan Laut ................................. Error! Bookmark not defined.
Diplomasi Maritim ................................................ Error! Bookmark not defined.
Kebijakan Luar negeri .......................................... Error! Bookmark not defined.
Potensi Indonesia ................................................... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
2. Poros Maritim Dunia dan Keamanan Maritim ............ Error! Bookmark not
defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Doktrin Maritim Indonesia .................................. Error! Bookmark not defined.
Kerawanan perbatasan maritim Indonesia ........ Error! Bookmark not defined.
Mari ti m N us antara |4

Peningkatan Stabilitas Indonesia secara strategis dan dinamis ............. Error!


Bookmark not defined.
Meningkatnya ancaman ekstremis terhadap keamanan dalam negeri . Error!
Bookmark not defined.
Pandangan terhadap Konsep Pertahanan Indonesia ....... Error! Bookmark not
defined.
Prospek Kerja sama Pertahanan dan Keamanan ............ Error! Bookmark not
defined.
3. Kebijakan Kelautan Indonesia menuju PMD. Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Poros Maritim Dunia (PMD)................................ Error! Bookmark not defined.
Kebijakan Kelautan Indonesia............................. Error! Bookmark not defined.
Langkah awal menuju PMD ................................ Error! Bookmark not defined.
Poros Maritim Dunia dan Keuntungannya ........ Error! Bookmark not defined.
Perekonomian maritim ......................................... Error! Bookmark not defined.
Mendukung pertumbuhan ekonomi ................ Error! Bookmark not defined.
Penyediaan Lapangan Kerja ............................ Error! Bookmark not defined.
Pengembangan tenaga kerja yang terampil .... Error! Bookmark not defined.
Keselamatan dan Keamanan Laut ...................... Error! Bookmark not defined.
Peningkatan Maritime Domain Awareness (MDA) ........ Error! Bookmark not
defined.
Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pelabuhan dan Jalur
Pelayaran ............................................................ Error! Bookmark not defined.
Ketahanan Laut dan Pesisir ................................. Error! Bookmark not defined.
Pengurangan dan Pemulihan Kerusakan Laut ............ Error! Bookmark not
defined.
Pemulihan dan pemeliharaan kesehatan kelautan ....... Error! Bookmark not
defined.
Ilmu Pengetahuan dan Informasi Kelautan ....... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
5|S tra tegi dan Per tahan an

4. Indonesia menuju “Great Maritime Power”? .. Error! Bookmark not defined.


Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Konsep diplomatik Indonesia ............................... Error! Bookmark not defined.
Faktor pendukung transisi kebijakan ................. Error! Bookmark not defined.
Apakah Indonesia akan berhasil?........................ Error! Bookmark not defined.
Kekuatan militer. ............................................... Error! Bookmark not defined.
Kemampuan diplomasi ..................................... Error! Bookmark not defined.
Politik dalam negeri ........................................... Error! Bookmark not defined.
Apakah mungkin Indonesia menjadi negara besar? ....... Error! Bookmark not
defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
5. Perspektif Jejak Maritim Indonesia ................ Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Mengapa Indonesia Harus Memprioritaskan Pada Pembangunan Sektor
Maritim ?................................................................ Error! Bookmark not defined.
Landasan Maritim Indonesia ............................... Error! Bookmark not defined.
Landasan Filosofis dan Sosial Budaya ............. Error! Bookmark not defined.
Landasan Yuridis............................................... Error! Bookmark not defined.
Perspektif Maritim Indonesia .............................. Error! Bookmark not defined.
Maritim Indonesia dalam Perspektif Sosial Budaya ... Error! Bookmark not
defined.
Sektor Maritim Indonesia dalam Perspektif Hukum ... Error! Bookmark not
defined.
Maritim Indonesia dalam perspektif Pertahanan dan Keamanan ..... Error!
Bookmark not defined.
Recalling Indonesia’s Maritime Path .................. Error! Bookmark not defined.
Kebijakan Kelautan Indonesia ......................... Error! Bookmark not defined.
Saran Terhadap Kebijakan Kelautan Indonesia .......... Error! Bookmark not
defined.
Mari ti m N us antara |6

Peran TNI AL Dalam Mewujudkan Poros Maritim Dunia .. Error! Bookmark


not defined.
Pengamanan Wilayah Maritim. ....................... Error! Bookmark not defined.
Sarana prasarana Pengendalian Laut. ............ Error! Bookmark not defined.
Kerja sama Antar instansi Maritim. ................ Error! Bookmark not defined.
Diplomasi Maritim............................................. Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
6. Ekonomi Pertahanan Maritim ......................... Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Tumpuan awal industri pertahanan Indonesia .. Error! Bookmark not defined.
Lonjakan Kerja sama Industri Pertahanan Indonesia .... Error! Bookmark not
defined.
Pola Pikir yang menghambat ............................... Error! Bookmark not defined.
Tantangan Kebijakan industri Pertahanan Indonesia .... Error! Bookmark not
defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
7. Perlukah Doktrin Pertahanan Indonesia Berubah? .... Error! Bookmark not
defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Mengapa Perubahan Doktrin TNI Perlu Dilaksanakan ?..... Error! Bookmark
not defined.
Doktrin Dalam Operasi TNI ................................ Error! Bookmark not defined.
Perubahan Doktrin TNI : Dari "Pertahanan Dan Keamanan Rakyat
Semesta" Terhadap "Paradigma Baru" ............. Error! Bookmark not defined.
Tantangan Baru ..................................................... Error! Bookmark not defined.
Konsep Doktrin TNI Dalam Regional Dan Global .......... Error! Bookmark not
defined.
Kesimpulan dan Rekomendasi Terhadap TNI ... Error! Bookmark not defined.
8. Diplomasi Maritim Kapal Perang Indonesia .. Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
7|S tra tegi dan Per tahan an

Gunboat Diplomacy ................................................ Error! Bookmark not defined.


Co-operative Maritime Diplomacy ......................... Error! Bookmark not defined.
Operasi Militer Selain Perang dan Soft Power ... Error! Bookmark not defined.
Persuasive Maritime Diplomacy ............................ Error! Bookmark not defined.
Coercive Maritime Diplomacy (Contemporary Gunboat Diplomacy) ........ Error!
Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
9. Strategi Asimetri dalam Operasi Maritim ...... Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Perkembangan Peperangan Asimetris ................ Error! Bookmark not defined.
Mengapa harus Strategi Asimetris? .................... Error! Bookmark not defined.
Strategi Asimetris di Laut .................................... Error! Bookmark not defined.
Ancaman Asimetris di Laut.................................. Error! Bookmark not defined.
Keamanan Maritim ............................................... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
10. Peperangan Maritim di Perairan Litoral .... Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
“Perang-di-Laut” Anti Udara .............................. Error! Bookmark not defined.
“Perang-di-Laut” Anti Kapal Selam ................... Error! Bookmark not defined.
“Perang di Laut” Anti kapal permukaan ........... Error! Bookmark not defined.
“Perang di laut” dalam peperangan ranjau ....... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
11. Operasi Udara Anti Kapal Selam dalam Peperangan Maritim ...... Error!
Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Tren Peperangan AKS .......................................... Error! Bookmark not defined.
Perkembangan Doktrin AKS ............................... Error! Bookmark not defined.
Ancaman Kapal Selam.......................................... Error! Bookmark not defined.
Kekuatan AKS Indonesia ..................................... Error! Bookmark not defined.
Mari ti m N us antara |8

Teknologi AKS ....................................................... Error! Bookmark not defined.


Heli AKS Panther AS565 Mbe Dalam Doktrin AKS TNI AL Error! Bookmark
not defined.
Peningkatan Kemampuan AKS ........................... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan dan Saran Untuk Heli Panther ....... Error! Bookmark not defined.
12. Operasi Maritim Kapal Selam Indonesia .... Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Mengapa Indonesia harus memilih Kapal Selam? ........... Error! Bookmark not
defined.
Mengapa harus kapal selam jarak jauh? ............ Error! Bookmark not defined.
Mampukah hanya dengan 12 kapal selam? ........ Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
13. Why Indonesia Needs Long Range Conventional Submarines? ..... Error!
Bookmark not defined.
Introduction ........................................................... Error! Bookmark not defined.
Why Submarines? ................................................. Error! Bookmark not defined.
Increasing uncertainty strategic environment .... Error! Bookmark not defined.
Why long range submarines? ............................... Error! Bookmark not defined.
Expected force size and strength .......................... Error! Bookmark not defined.
Towards “self-reliance” ........................................ Error! Bookmark not defined.
Conclusion .............................................................. Error! Bookmark not defined.
14. (Unchanged) Concept Of The Employment Of Maritime Power .... Error!
Bookmark not defined.
Introduction ........................................................... Error! Bookmark not defined.
Technology Paradigm In Naval Warfare ............ Error! Bookmark not defined.
(Unchanged) Little Changes In Concepts ........... Error! Bookmark not defined.
Employment Of Maritime Power ........................ Error! Bookmark not defined.
Conclusion .............................................................. Error! Bookmark not defined.
Bibliografi .................................................................. Error! Bookmark not defined.
9|S tra tegi dan Per tahan an

Biografi Penulis .....................................................................................................21


M a r i t i m N u s a n t a r a | 10

Strategi dan Pertahanan : Maritim Nusantara

Pendahuluan

Letak dan keadaan geografis Indonesia menjadikannya menjadi salah satu


negara maritim terbesar di dunia. Laut dan pesisir pantai merupakan sumber daya
alam yang sangat berharga. Sektor maritim merupakan bagian integral dari identitas
bangsa dan masa depan negara Indonesia. Sektor maritim yang terjaga akan
memberikan keuntungan bagi negara, dapat mendukung perekonomian,
melestarikan budaya bangsa, menyediakan lapangan pekerjaan, memberikan
mobilitas kepada angkatan bersenjata, dan memberikan rasa aman atas jalur
perdagangan dan sektor pariwisata. Kondisi kelautan dan daerah pesisir yang sehat,
produktif dan kuat akan memberikan kualitas hidup yang baik bagi rakyatnya.
Pada saat yang bersamaan, wilayah dan sumber daya di dalamnya juga
rentan terhadap segala aktivitas dan berimbas pada hilangnya kesinambungan,
produktivitas dan kekuatan sektor kelautan. Polusi, sebagai contoh, dapat
mengurangi habitat makhluk hidup di laut, mengurangi akses terhadap kesempatan
pariwisata dan komersial, dan mengancam kesinambungan dan keamanan warga
negara. Hilangnya habitat berakibat pada kemampuan adaptasi populasi makhluk
hidup di laut menurun, yang nantinya akan mengakibatkan konsekuensi yang
signifikan terhadap perekonomian dan budaya. Contoh lain, kegiatan Illegal fishing
dapat mengancam pariwisata dan komersial di masa yang akan datang, serta
berimbas pada keamanan pangan nasional dan mengurangi kemampuan ekosistem
laut dalam memulihkan diri dari kerusakan yang terjadi. Efek dari perubahan iklim,
seperti naiknya permukaan laut, juga meningkatkan kerentanan komunitas pesisir
menuju kerusakan yang permanen. Masalah-masalah ini saling mempengaruhi satu
sama lain, serta secara bersamaan akan menambah resiko yang muncul terhadap
kesinambungan sektor kelautan.
11 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n

Selanjutnya, populasi pengguna laut terus bertambah dan berkompetisi


dalam menggunakan ruang laut untuk usaha perikanan, perkapalan, aktivitas militer
dan pengembangan energi konvensional, serta penggunaan dan pengembangan
energi terbarukan dan akuakultur yang meningkat. Kompetisi ini menimbulkan
konflik antara pengguna sehingga menyebabkan tantangan yang kompleks dan
menyulitkan kepada pembuat kebijakan. Kebijakan yang tidak efektif akan
menimbulkan masalah-masalah, dapat membatasi pengembangan perekonomian,
menghalangi pengembangan perusahaan maritim untuk berkembang, hilangnya
inisiatif dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul dan kepentingan konservasi
laut.
Pada faktor yang terpenting, sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan,
pemerintah harus mampu memanfaatkan kesempatan dalam meningkatkan
pemanfaatan laut, mampu mengetahui bagaimana prosesnya dan bagaimana
mengefektifkan penggunaan laut bersamaan dengan bagaimana memelihara dan
menjaga kesehatan domain maritim dan kemampuan sektor maritim. Pemerintah
harus mampu mulai mencari potensi, yang kemudian ditetapkan dalam suatu doktrin
nasional, dengan tidak meninggalkan jejak sejarah dan posisi strategis yang
dimilikinya, dilanjutkan dengan proses pengimplementasiannya dalam mencapai
tujuan nasional yang ditetapkan bersama. Dengan adanya doktrin yang sesuai
dengan tujuan nasional dan kepentingan bangsa, maka turunannya, termasuk doktrin
pertahanan dalam mengamankan keselamatan dan keamanan laut, juga akan selaras
dan berkesinambungan. Sebagai contoh, sampai dengan pengembangan dalam riset
kelautan, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal-hal yang sangat perlu untuk
membantu kita mengenali fungsi laut dengan lebih baik, sekaligus untuk mengetahui
apa pentingnya laut yang dalam prosesnya selalu mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh aktivitas manusia. Penerapan ilmu pengetahuan tentang kelautan akan
membentuk suatu manajemen kelautan secara nasional, sehingga akan
M a r i t i m N u s a n t a r a | 12

meningkatkan dan memelihara kesinambungan laut, menciptakan lapangan


pekerjaan di laut dan kesempatan baru dalam perekonomian, meningkatkan
keselamatan dan keamanan nasional, penyiapan penyediaan laut sebagai sumber
daya yang berharga bagi kelangsungan hidup bangsa, termasuk pengembangan
kekuatan pertahanan dan keamanan maritim.
Dengan potensi dan kesempatan yang dimiliki, Indonesia merupakan salah
satu negara yang berpotensi menjadi sebuah negara berkekuatan maritim yang besar,
baik di tingkat regional dan global, tentunya dengan langkah-langkah yang tepat dan
efektif. Oleh karena itu kekuatan maritim (maritime power) adalah wajib di dalam
kebijakan nasional Indonesia. Pembangunan kekuatan maritim di Indonesia adalah
sangat penting dalam menjawab segala tantangan dan mencapai tujuan nasional.
Alasan yang pertama adalah Indonesia menggantungkan kesejahteraan, stabilitas
dan keamanan pada akses laut dan hukum di laut. Yang kedua, sebagai negara
kepulauan yang memiliki perairan yang luas, Indonesia berkomitmen untuk
membentuk kawasan regional dan global yang stabil melalui pengembangan
menjadi “Negara Poros Maritim Dunia”. Yang ketiga, konflik yang kemungkinan
terjadi adalah di laut, dimana kedaulatan bangsa dapat terancam akibat potensi
ancaman klaim teritorial yang berbatasan langsung dengan 10 negara lain. Yang
keempat, lingkungan maritim Indonesia menyediakan akses untuk seluruh aset
militer gabungan yang dapat mendukung tujuan politis, pelaksanaan kerja sama
keamanan maritim dengan negara lain dan bila perlu, merupakan lingkungan dimana
penggunaan aset dapat digunakan secara optimal untuk memenangkan pertempuran
sesuai dengan pilihan politis.
Dalam membangun Indonesia menuju negara maritim berkelas dunia
diperlukan suatu konsep dalam membangun kekuatan maritim (maritime power),
dimana konsep ini harus dapat diletakkan dalam konteks nasional dan dapat
diaplikasikan secara jelas. Untuk TNI, konsep, atau lebih tepat dikatakan suatu
13 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n

doktrin, juga meliputi sebuah tema sebagai panduan dalam mendefinisikan


kontribusi TNI AL yang bersifat unik terhadap keamanan nasional Indonesia dan
menunjukkan bagaimana TNI AL menjalankan operasi sebagai bagian dari operasi
TNI, dalam mencapai tujuan keamanan maritim yang telah ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia. Selain itu, doktrin ini juga dapat digunakan sebagai pedoman
penyusunan doktrin-doktrin di lingkungan lain, seperti darat dan udara, dimana
penggunaannya merupakan dasar pelaksanaan dalam suatu operasi gabungan.
Beberapa kejadian dan perkembangan di dunia maritim dalam beberapa
dekade terakhir akan sangat mempengaruhi pembentukan doktrin maritim ini.
Perhatian terhadap kepentingan kerja sama internasional semakin meningkat
terutama dalam menghadapi ancaman yang kompleks terhadap perdagangan (sea
commerce) dan keamanan maritim global (global maritime security). Selanjutnya,
tantangan bersifat strategik, sosial dan teknologi di lingkungan maritim juga
meningkat. Sehingga doktrin yang diharapkan juga mampu memberikan pemikiran
terhadap dunia kemaritiman Indonesia yang merupakan komponen vital terhadap
pelatihan dan pendidikan untuk seluruh personil TNI AL. Hal ini adalah sangat
mendasar dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personil TNI
AL yang merupakan modal penting dalam meyakinkan rakyat dan pemerintah
Indonesia untuk lebih mengerti tentang pentingnya maritim dan kekuatan maritim
(sea power) untuk kepentingan nasional Indonesia. Sehingga, dalam membangun
Indonesia menuju negara maritim kelas dunia perlu dijelaskan beberapa elemen-
elemen dalam penyusunan doktrin maritim tersebut secara tepat agar dapat
diterapkan sesuai paradigma TNI AL saat ini, yaitu negara maritim berkelas dunia
(World Class Navy), dan juga sesuai dengan tujuan strategis nasional.
Di dalam Buku Strategi dan Pertahanan : Maritim Nusantara, penulis
akan menganalisa bab per bab, dengan fokus pada kemaritiman di Indonesia. Bab 1
– 6 memberikan fokus pada doktrin maritim Indonesia yaitu Poros Maritim Dunia
M a r i t i m N u s a n t a r a | 14

dan implementasinya, dilanjutkan Bab 7 – 14 memberikan penjelasan implementasi


pertahanan maritim yang mungkin dilaksanakan oleh angkatan laut Indonesia dalam
peperangan maritim. Buku ini mengadopsi metode campuran untuk menilai dan
menganalisa potensi maritim yang dimiliki oleh Indonesia sampai dengan saran dan
implementasi yang diperlukan untuk menuju visi nasional sebagai “Poros Maritim
Dunia”, termasuk menjelaskan secara operasional tentang peperangan maritim di
lingkungan kepulauan dan litoral Indonesia.
Pada Bab 1, penulis mulai dari menjelaskan posisi geo-strategis Indonesia,
disposisi kepulauan yang luas dan populasi yang besar, dimana hampir dua perlima
jumlah populasi Asia Tenggara, merupakan keuntungan khusus yang memberikan
karakteristik alami yang diperlukan oleh sebuah negara maritim yang sedang
berkembang. Dengan potensi yang dimiliki, Indonesia harus mempunyai kesadaran
maritim yang harus selalu dicerminkan dalam beberapa inisiatif oleh pemimpin
bangsa ini guna mewadahi kepentingan maritim. Kemudian dianalisa beberapa
sektor yang menjadikan potensi Indonesia sebagai negara maritim besar. Presiden
Jokowi pertama kalinya mengumumkan ke publik regional maupun global tentang
visinya untuk menjadikan negara ini sebagai negara berkekuatan maritim. Dalam
bab ini, penulis bertujuan menganalisa pemerintahan dalam mengambil langkah-
langkah dalam membantu mewujudkan visi maritim sebagai kekuatan maritim
seperti bentuk yang diinginkan.
Kemudian pada Bab 2, penulis menjelaskan tentang doktrin maritim
Indonesia, visi Presiden Jokowi, Poros Maritim Dunia (PMD), memerlukan
tercapainya kedaulatan nasional, keselamatan maritim Indonesia dan termasuk
keamanan regional. Tentunya visi ini akan memberikan efek pada kebijakan luar
negeri dan kebijakan pertahanan, terutama pertahanan maritim. Konsep PMD
sendiri juga memiliki tantangan strategis yang dihadapi oleh pemerintahan Jokowi
saat ini. Bab ini mendiskusikan bagaimana kemungkinan doktrin pertahanan
15 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n

Indonesia di bawah doktrin maritim Indonesia yang baru. Bab ini juga menggaris
bawahi potensi area pertahanan dan kerja sama keamanan antara Indonesia dengan
rekan strategisnya.
Dalam langkah mengimplementasikan visi Poros Maritim Dunia, percepatan
pembangunan kelautan merupakan keniscayaan yang harus diupayakan dalam
kerangka menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Peran, potensi, dan peluang
Indonesia untuk menjadi Poros Maritim Dunia perlu dirumuskan secara jelas. Pada
Bab 3 ini, penulis menganalisa langkah-langkah awal yang diperlukan dalam
memberikan gambaran tentang payung hukum dan otorisasi atas aspirasi maritim
Presiden Jokowi. Visi Poros Maritim Dunia bisa terwujud apabila ada kebijakan dan
program pendukung yang tepat, efektif, dan kompetitif. Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia merupakan
implentasi dari visi untuk mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia,
yaitu menjadi sebuah negara maritim yang maju, berdaulat, mandiri, kuat, serta
mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan
dunia sesuai dengan kepentingan nasional.
Di dalam Bab 4, penulis berusaha untuk memberikan pandangan kritis
terhadap peran, faktor pendukung kebijakan kemaritiman, termasuk kondisi
Indonesia, yang menurut penulis sedang menyiapkan diri untuk kembali pada
perilaku diplomatik yang tegas mirip pada tahun 1960s era Presiden Soekarno.
Pendekatan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya sekaligus merefleksikan
perkembangan aspirasi dari pemimpin dan elit Indonesia untuk mulai bersikap dan
bertindak sebagai negara besar (big country) dalam bingkai negara berkekuatan
maritim. Sebuah perspektif akan ramalan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia seperti saat ini, akan mampu menyiapkan fondasi yang lebih kuat akan
kekuatan nasional dibanding sebelumnya, sehingga status negara besar bukanlah
suatu angan-angan belaka. Perubahan lingkungan strategis dan dunia perpolitikan di
M a r i t i m N u s a n t a r a | 16

Indonesia menimbulkan tantangan tersendiri. Belum lagi ditambah dengan


meningkatnya tingkat nasionalisme yang ikut memberikan kompleksitas pada
politik Indonesia. Nyatanya, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah
untuk mencapai status sebagai major power in Asia, meliputi trajektori ekonomi
yang belum jelas, militer yang sangat lemah, kemampuan diplomasi yang stagnan
dan lemahnya artikulasi kebijakan nasional.
Dalam usaha pemerintah memprioritaskan pembangunan maritim dalam
mencapai tujuan nasional, penulis berusaha melihat jejak maritim sekaligus
memberikan perspektif dalam beberapa sektor yang ada di Bab 5 ini. Pembentukan
kementerian yang khusus menangani kemaritiman dan keluarnya Perpres adalah
sangat beralasan bila dilihat dari sudut sejarah bangsa. Nenek moyang bangsa ini
dikenal sebagai bangsa pelaut atau bangsa bahari dan pernah jaya di laut di masa
sebelum kehadiran kolonialisme, melalui perdagangan antar pulau. Oleh karena itu,
perspektif dan budaya yang sudah lama kita miliki dan beberapa dekade sudah
terabaikan, perlu adanya pemanggilan kembali jejak kejayaan maritim Indonesia.
Bab ini juga menjelaskan tentang peran angkatan laut dalam mendukung dan
mewujudkan visi tersebut.
Kemudian, pada Bab 6 ini, penulis mengkaji dampak dari Undang-undang
Industri Pertahanan (UU No.16 2012 tentang Industri Pertahanan) dan implikasinya
terhadap pengembangan Industri Pertahanan Indonesia. Dalam hal ini, Undang-
undang Industri Pertahanan sangat penting terutama karena berfungsi sebagai
pedoman dalam memberikan arah dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai
Indonesia dalam mengembangkan basis industri pertahanannya sendiri, khususnya
industri pertahanan maritim dan industri perkapalan nasional. Beberapa langkah
diperlukan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan undang-undang tersebut:
pertama, pembentukan mekanisme pelaksanaan yang kuat dan jelas yang
mencakup tujuan yang jelas dengan batas waktu yang pasti yang memungkinkan
17 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n

pertanggungjawaban dan kepatuhan penuh terhadap undang-undang; Kedua,


komitmen untuk mengurangi kesenjangan antara pengajuan kebutuhan dan
ketersediaan anggaran; Ketiga, kebutuhan untuk mengambil langkah-langkah untuk
memastikan kebijakan secara komplementer sebagai tindakan pendukung dan
operasional; Keempat, jaminan akan harmonisasi kebijakan antar pemangku
kepentingan; Dan kelima, kebutuhan untuk melatih keterbukaan dan fleksibilitas
yang lebih besar berkenaan dengan peluang internasional di arena kerja sama
industri pertahanan. Bab ini menyimpulkan bahwa perkembangan industri lokal
yang sehat, semangat pengembangan teknologi dan kemampuan menyerap di
Indonesia harus didukung oleh kebijakan yang lebih praktis, kuat, dan fleksibel,
serta mendorong transparansi dan pemberantasan korupsi.

Di dalam sektor pertahanan, peran militer dan angkatan bersenjata menjadi


semakin penting sebagai fasilitator kebijakan luar negeri pemerintah, terutama
dalam menghadapi tantangan non tradisional misalnya berpartisipasi dalam operasi
penjaga perdamaian, latihan militer dan misi bantuan kemanusiaan. Bergesernya
tantangan dari tradisional ke non tradisional adalah akibat dari bergesernya kekuatan
bipolar menjadi multipolar dan globalisasi. Dalam menghadapi tantangan yang terus
berlanjut ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih diandalkan sebagai aktor
penting yang mampu mendukung kebijakan negara. Peran ini membutuhkan TNI
yang modern, profesionalisme, dan mampu berkiprah di kawasan regional dan
global sekalipun, mempunyai kemampuan proyeksi kekuatan yang tak tertandingi.
Oleh karena itu, penulis pada Bab 7 ini, menjelaskan doktrin TNI yang terbaru
dalam mendukung perubahan doktrin nasional tersebut. Tantangan internal, berupa
tingkat profesionalisme dan modernisasi alut sista, dan tantangan eksternal termasuk
ancaman asimetris baik regional dan global memerlukan peran regional dan global
TNI sebagai fasilitator kebijakan pemerintah. TNI perlu mengalihkan lebih banyak
tanggung jawab dalam menyesuaikan diri dalam kemampuan operasi TNI,
M a r i t i m N u s a n t a r a | 18

pemenuhan kebutuhan dan modernisasi alut sista, peningkatan profesionalisme, dan


doktrin TNI.

Sebagai salah satu pilar kebijakan pemerintah dalam Poros Maritim Dunia,
diplomasi maritim cukup mengambil porsi yang besar pada pemikiran para pembuat
kebijakan nasional dan pertahanan. Peperangan maritim dan tentunya kemampuan
angkatan laut merupakan kunci utama dalam memberikan keamanan dan
keselamatan di laut. Mulai dari bab 8 dan seterusnya, penulis memberikan
pembahasan pada tataran operasional dan taktis dalam domain peperangan maritim,
dengan sebagian besar dipengaruhi dan didasarkan oleh profesi dan pengalaman
pendidikan dan operasi penulis sebagai Perwira TNI AL.

Di dalam pembahasan pada Bab 8 ini, diplomasi secara sederhana dapat


diartikan sebagai manajemen dalam hubungan internasional. Sehingga diplomasi
maritim dapat didefinisikan sebagai manajemen dalam hubungan internasional
melalui domain maritim. Pengertian ini bukan berarti penggunaan diplomasi untuk
mengatur permasalahan maritim melalui kodifikasi hukum internasional, namun
lebih pada penggunaan aset maritim dalam mengatur hubungan internasional itu
sendiri. Dengan latar belakang sebagai Perwira TNI AL, penulis membahas jenis
dan peran TNI AL dalam diplomasi maritim baik regional maupun global, yang
dimulai dengan konsep lama Gunboat Diplomacy sampai dengan transisi bentuk
diplomasi pada era kontemporer saat ini, dengan membagi menjadi tiga macam,
cooperative, persuasive dan coercive maritime diplomacy.

Bab selanjutnya memberikan gambaran tentang strategi asimetris dalam


operasi maritim, khususnya yang terjadi di laut dengan memberikan beberapa
contoh studi kasus ancaman asimetris di berbagai belahan dunia. Strategi asimetris
didefinisikan sebagai strategi yang sering kali tampak sangat membingungkan,
namun mengganggu dan menjadi fokus yang dengan jelas mengancam negara di
19 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n

dunia. Bab 9 ini secara kronologis membahas perkembangan strategi asimetris yang
dipicu sejak kejadian aksi teroris 9/11. Bagian kedua bab ini menjelaskan mengapa
strategi asimetris merupakan pilihan strategi terutama untuk pihak-pihak yang
memiliki kekuatan lebih lemah. Ketidaksetaraan kekuatan, kemampuan dan
anggaran antara dua pihak yang berkonflik, menghasilkan konsep dan strategi baru
yang memanfaatkan ketidaksetaraan tersebut. Selanjutnya, bab ini mengidentifikasi
strategi asimetris sebagai strategi orang lemah yang harus diambil dengan
memanfaatkan ketidaksetaraan kekuatan dan kemampuan. Bab ini juga
mengidentifikasi tentang variabel pada dimensi ancaman terhadap dunia maritim
dalam konteks ancaman asimetris di laut dengan mencontohkan kejadian
pembajakan dan terorisme di laut.

Melihat kondisi kepulauan dan perairan Indonesia yang secara umum


dikatakan sebagai perairan litoral, penulis pada Bab 10 ini membahas tentang
peperangan maritim di perairan litoral, untuk memberikan gambaran secara umum
peperangan yang kemungkinan besar dilakukan oleh angkatan laut Indonesia.
Littoral Warfare adalah aspek peperangan yang semakin kompleks dan menantang
dalam peperangan maritim, karena wilayah operasi bertempur angkatan laut
bergeser dari operasi perairan laut dalam ke perairan litoral, sehingga evaluasi taktik
peperangan pesisir saat ini mungkin diperlukan. Bab ini menganalisis relevansi
pengertian litoral, perbedaan yang mendasar dalam operasi antara area perairan
dalam dan pesisir, teknologi perubahan yang digunakan pada kapal perang dan
taktik peperangan pesisir saat ini yang digunakan oleh angkatan laut. Penulis juga
membahas dengan meminjam pengertian dari US Navy tentang peperangan litoral
itu sebagai “perang di laut”. Dengan memahami perubahan mendasar yang terjadi
di dalam teater operasi, bab ini diakhiri dengan rekomendasi agar evaluasi ulang
taktik saat ini harus dilakukan untuk memastikan penggunaan aset yang paling
efisien untuk tugas peperangan litoral.
M a r i t i m N u s a n t a r a | 20

Dengan pengadaan heli AKS jenis Panther, TNI AL kembali menghidupkan


kembali kemampuan AKS yang pernah dimiliki saat skuadron heli WASP masih
memperkuat jajaran heli angkatan laut. Pada Bab 11 ini, penulis mencoba
membahas perubahan konsep peperangan AKS di seluruh dunia sampai dengan
rekomendasi kekuatan heli Panther AKS TNI AL dalam doktrin peperangan AKS.
Berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1991, peperangan AKS pada umumnya
banyak diabaikan oleh angkatan laut seluruh dunia, termasuk TNI AL. Pengurangan
jumlah unsur AKS terjadi dan pemutakhiran doktrin AKS terabaikan. Namun
meningkatnya intensitas peperangan laut yang tinggi, peperangan AKS mulai
dikembalikan menjadi jenis peperangan yang dapat menentukan pengendalian laut
dalam memenangkan pertempuran. Pengadaan heli AKS AS Panther 565 MBE
menunjukkan bahwa TNI AL juga berusaha mengembalikan kemampuan AKS
dalam menjaga perairan kedaulatan Indonesia dan tentunya harus diikuti dengan
pengembangan doktrin AKS beserta sumber daya dan infrastruktur yang
mendukung.

Salah satu aspek peperangan maritim yang cukup menentukan dalam suatu
kampanye militer adalah peperangan bawah air, dengan mengandalkan penggunaan
kapal selam. TNI AL saat ini baru memiliki 4 buah kapal selam, yang belum cukup
untuk beroperasi di seluruh perairan Indonesia yang sangat luas. Penulis dalam Bab
12 ini menganalisa keunggulan kapal selam sampai bagaimana bentuk konsep
operasi sampai dengan jumlah kekuatan kapal selam Indonesia yang diperlukan.
Beberapa keunggulan kapal selam yang mampu memberikan efek penggentar
(deterrence effect) untuk musuh-musuhnya, teknologi dan taktik peperangan,
meliputi stealth, covert, asimetris, dan keuntungan akses di laut, sering memberikan
kemenangan untuk kapal selam dalam pertempuran, memberikan efek besar kepada
musuh dan membuat mereka lebih superior daripada kapal perang lainnya di
mandala perang. Indonesia, sebagai salah satu negara yang mengoperasikan kapal
21 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n

selam dalam angkatan lautnya, juga harus memanfaatkan kelebihan yang dimiliki
kapal selam. Indonesia memiliki tugas berat dalam menentukan berapa besar
kekuatan kapal selam dan bagaimana pola operasi untuk kapal selam itu sendiri.
Mencermati letak geografis dan perkembangan lingkungan strategis regional,
Indonesia memerlukan satuan kapal selam konvensional yang berukuran besar yang
harus dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap negara Indonesia
sebagai leadership role di kawasan regional dan ikut serta dalam permasalahan
global. Hal ini konsisten dengan paradigma TNI AL yaitu Menjadi Angkatan Laut
Berkelas Dunia (World Class Navy).

Pada dua bab terakhir, penulis memberikan bab dalam bahasa Inggris, untuk
memberikan variasi dalam buku ini. Di dalam Bab 13, merupakan versi bahasa
Inggris dari Bab 12 yang membahas tentang Operasi Kapal selam dan konsep
operasi dan kemampuan kapal selam Indonesia yang diharapkan. Kemudian di Bab
14, penulis mencoba menganalisa tentang konsep penggunaan kekuatan maritim
dalam domain peperangan maritim yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
perubahan mulai dari konsep Mahan maupun Corbett sampai konsep peperangan
kontemporer saat ini. Perkembangan teknologi cukup memberikan efek yang
signifikan terhadap peperangan maritim yang merupakan hubungan sebab dan
akibat. Namun demikian, konsep peperangan secara alami hanya menunjukkan
perubahan yang kecil jika dibandingkan dengan perubahan dan perkembangan
teknologi yang mendukungnya, walaupun bisa dikatakan hampir tidak ada
perubahan dalam penggunaan kekuatan maritim. Bab ini dimulai dengan membahas
bagaimana teknologi angkatan laut berubah dalam 100 tahun terakhir. Kemudian
dilanjutkan dengan bagaimana konsep peperangan yang dipengaruhi oleh teknologi
ini, dengan membandingkan era Mahan dan Corbett dengan peperangan era
kontemporer saat ini.
M a r i t i m N u s a n t a r a | 22

Biografi Penulis

Dickry Rizanny Nurdiansyah was


born in Malang, Indonesia in 8 February
1977. He graduated for the Indonesian
Naval Academy based in Surabaya,
Indonesia in 1998. Then he has been
working in the Indonesia Navy for 20
years with various jobs, exercises and
operations.
He specialized in Artillery Officer
(ARTO) in Indonesian Navy Principle
Warfare Officer (PWO) and Anti-
Submarine Warfare Officer (ASWO)
from NL-BG Operationeel School in Den
Helder, Netherlands. Currently, he is Commander (CDR) and works as a deputy of
Commanding Officer of SEWACO Training Centre in Kodiklatal, Surabaya.
He got his Master of Military and Defence Studies (MMDS) from the
Australian National University in 2013. And he finished Command and Staff Course
in the Australian Command and Staff Course in same year. Now, Dickry is ongoing
PhD candidate from University of 17 Agustus Surabaya with focus on Social,
Politics and International Relationship and Diplomacy, especially in South East
Asia. He speaks English and Dutch as well.
During his tour of duty in the Navy until now, he already awarded by many
of decorations such as 8 years Navy Loyalty Medal, 16 years Navy Loyalty Medal,
Dwidya Sistha Medal, Wira Karya Medal, Wira Nusa Medal, Wira Dharma Medal,
Dharma Nusa Medal, Shanti Dharma, Bhakti Sosial Medal.
CDR Dickry Rizanny Nurdiansyah is married to Zulfiani Amri and is blessed
with four children, Hikmal Fikri Wildani Nurdiansyah, Boy, 15 years old, Haikal
Fikri Firdausi Rizannyansyah, Boy, 13 years old, Carissa Aleeya Firza Maharani,
Girl, 9 years old and Hanan Fikri Alfarisi Habibiansyah, Boy, 1 years old.

Anda mungkin juga menyukai