XX 123 Lhsiocsic
XX 123 Lhsiocsic
Maritim Nusantara
"Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah
terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat, dan teluk.
Sehingga Jalesveva Jayamahe, di laut kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang
kita di masa lalu kembali membahana.“
2018
1|S tra tegi dan Per tahan an
Pengantar
Daftar Isi
Pengantar .................................................................................................................1
Daftar Isi .................................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Gambar .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Tabel............................................................... Error! Bookmark not defined.
Pendahuluan ............................................................................................................9
1. Potensi Indonesia Menjadi Kekuatan Maritim ............ Error! Bookmark not
defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Konsep Negara Maritim ....................................... Error! Bookmark not defined.
Posisi Geo-strategis Maritim Indonesia .............. Error! Bookmark not defined.
Kepentingan dan fokus maritim Indonesia......... Error! Bookmark not defined.
Infrastruktur pelabuhan ....................................... Error! Bookmark not defined.
Sumber daya maritim ........................................... Error! Bookmark not defined.
Industri Perkapalan .............................................. Error! Bookmark not defined.
Keselamatan dan keamanan maritim.................. Error! Bookmark not defined.
Modernisasi Angkatan Laut ................................. Error! Bookmark not defined.
Diplomasi Maritim ................................................ Error! Bookmark not defined.
Kebijakan Luar negeri .......................................... Error! Bookmark not defined.
Potensi Indonesia ................................................... Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.
2. Poros Maritim Dunia dan Keamanan Maritim ............ Error! Bookmark not
defined.
Pendahuluan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Doktrin Maritim Indonesia .................................. Error! Bookmark not defined.
Kerawanan perbatasan maritim Indonesia ........ Error! Bookmark not defined.
Mari ti m N us antara |4
Pendahuluan
Indonesia di bawah doktrin maritim Indonesia yang baru. Bab ini juga menggaris
bawahi potensi area pertahanan dan kerja sama keamanan antara Indonesia dengan
rekan strategisnya.
Dalam langkah mengimplementasikan visi Poros Maritim Dunia, percepatan
pembangunan kelautan merupakan keniscayaan yang harus diupayakan dalam
kerangka menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Peran, potensi, dan peluang
Indonesia untuk menjadi Poros Maritim Dunia perlu dirumuskan secara jelas. Pada
Bab 3 ini, penulis menganalisa langkah-langkah awal yang diperlukan dalam
memberikan gambaran tentang payung hukum dan otorisasi atas aspirasi maritim
Presiden Jokowi. Visi Poros Maritim Dunia bisa terwujud apabila ada kebijakan dan
program pendukung yang tepat, efektif, dan kompetitif. Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia merupakan
implentasi dari visi untuk mewujudkan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia,
yaitu menjadi sebuah negara maritim yang maju, berdaulat, mandiri, kuat, serta
mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan
dunia sesuai dengan kepentingan nasional.
Di dalam Bab 4, penulis berusaha untuk memberikan pandangan kritis
terhadap peran, faktor pendukung kebijakan kemaritiman, termasuk kondisi
Indonesia, yang menurut penulis sedang menyiapkan diri untuk kembali pada
perilaku diplomatik yang tegas mirip pada tahun 1960s era Presiden Soekarno.
Pendekatan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya sekaligus merefleksikan
perkembangan aspirasi dari pemimpin dan elit Indonesia untuk mulai bersikap dan
bertindak sebagai negara besar (big country) dalam bingkai negara berkekuatan
maritim. Sebuah perspektif akan ramalan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia seperti saat ini, akan mampu menyiapkan fondasi yang lebih kuat akan
kekuatan nasional dibanding sebelumnya, sehingga status negara besar bukanlah
suatu angan-angan belaka. Perubahan lingkungan strategis dan dunia perpolitikan di
M a r i t i m N u s a n t a r a | 16
Sebagai salah satu pilar kebijakan pemerintah dalam Poros Maritim Dunia,
diplomasi maritim cukup mengambil porsi yang besar pada pemikiran para pembuat
kebijakan nasional dan pertahanan. Peperangan maritim dan tentunya kemampuan
angkatan laut merupakan kunci utama dalam memberikan keamanan dan
keselamatan di laut. Mulai dari bab 8 dan seterusnya, penulis memberikan
pembahasan pada tataran operasional dan taktis dalam domain peperangan maritim,
dengan sebagian besar dipengaruhi dan didasarkan oleh profesi dan pengalaman
pendidikan dan operasi penulis sebagai Perwira TNI AL.
dunia. Bab 9 ini secara kronologis membahas perkembangan strategi asimetris yang
dipicu sejak kejadian aksi teroris 9/11. Bagian kedua bab ini menjelaskan mengapa
strategi asimetris merupakan pilihan strategi terutama untuk pihak-pihak yang
memiliki kekuatan lebih lemah. Ketidaksetaraan kekuatan, kemampuan dan
anggaran antara dua pihak yang berkonflik, menghasilkan konsep dan strategi baru
yang memanfaatkan ketidaksetaraan tersebut. Selanjutnya, bab ini mengidentifikasi
strategi asimetris sebagai strategi orang lemah yang harus diambil dengan
memanfaatkan ketidaksetaraan kekuatan dan kemampuan. Bab ini juga
mengidentifikasi tentang variabel pada dimensi ancaman terhadap dunia maritim
dalam konteks ancaman asimetris di laut dengan mencontohkan kejadian
pembajakan dan terorisme di laut.
Salah satu aspek peperangan maritim yang cukup menentukan dalam suatu
kampanye militer adalah peperangan bawah air, dengan mengandalkan penggunaan
kapal selam. TNI AL saat ini baru memiliki 4 buah kapal selam, yang belum cukup
untuk beroperasi di seluruh perairan Indonesia yang sangat luas. Penulis dalam Bab
12 ini menganalisa keunggulan kapal selam sampai bagaimana bentuk konsep
operasi sampai dengan jumlah kekuatan kapal selam Indonesia yang diperlukan.
Beberapa keunggulan kapal selam yang mampu memberikan efek penggentar
(deterrence effect) untuk musuh-musuhnya, teknologi dan taktik peperangan,
meliputi stealth, covert, asimetris, dan keuntungan akses di laut, sering memberikan
kemenangan untuk kapal selam dalam pertempuran, memberikan efek besar kepada
musuh dan membuat mereka lebih superior daripada kapal perang lainnya di
mandala perang. Indonesia, sebagai salah satu negara yang mengoperasikan kapal
21 | S t r a t e g i d a n P e r t a h a n a n
selam dalam angkatan lautnya, juga harus memanfaatkan kelebihan yang dimiliki
kapal selam. Indonesia memiliki tugas berat dalam menentukan berapa besar
kekuatan kapal selam dan bagaimana pola operasi untuk kapal selam itu sendiri.
Mencermati letak geografis dan perkembangan lingkungan strategis regional,
Indonesia memerlukan satuan kapal selam konvensional yang berukuran besar yang
harus dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap negara Indonesia
sebagai leadership role di kawasan regional dan ikut serta dalam permasalahan
global. Hal ini konsisten dengan paradigma TNI AL yaitu Menjadi Angkatan Laut
Berkelas Dunia (World Class Navy).
Pada dua bab terakhir, penulis memberikan bab dalam bahasa Inggris, untuk
memberikan variasi dalam buku ini. Di dalam Bab 13, merupakan versi bahasa
Inggris dari Bab 12 yang membahas tentang Operasi Kapal selam dan konsep
operasi dan kemampuan kapal selam Indonesia yang diharapkan. Kemudian di Bab
14, penulis mencoba menganalisa tentang konsep penggunaan kekuatan maritim
dalam domain peperangan maritim yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
perubahan mulai dari konsep Mahan maupun Corbett sampai konsep peperangan
kontemporer saat ini. Perkembangan teknologi cukup memberikan efek yang
signifikan terhadap peperangan maritim yang merupakan hubungan sebab dan
akibat. Namun demikian, konsep peperangan secara alami hanya menunjukkan
perubahan yang kecil jika dibandingkan dengan perubahan dan perkembangan
teknologi yang mendukungnya, walaupun bisa dikatakan hampir tidak ada
perubahan dalam penggunaan kekuatan maritim. Bab ini dimulai dengan membahas
bagaimana teknologi angkatan laut berubah dalam 100 tahun terakhir. Kemudian
dilanjutkan dengan bagaimana konsep peperangan yang dipengaruhi oleh teknologi
ini, dengan membandingkan era Mahan dan Corbett dengan peperangan era
kontemporer saat ini.
M a r i t i m N u s a n t a r a | 22
Biografi Penulis