Halaman Pengesahan
Surat Pengantar Kerja Praktek dari Dekan FT-UH
Surat Balasan Kesediaan Menerima dari Perusahaan
Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek dari Perusahaan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Profesi
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
1.4.1 Metode Pelaksanaan
1.4.2 Tahapan pelaksanaan
1.4.3 Metode Pengumpulan Data
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.6 Sistematika Pembahasan
BAB II TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN TEMPAT KERJA PRAKTEK
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Profesi.
Istilah arsitektur merupakan istilah yang holistik, penuh makna dan banyak lapisan.
Secara etimologi, kata “arsitektur” berasal dari bahasa Yunani “Arch” yang berarti
berdiri untuk memulai, mengusaha, dan membimbing, sedangkan “Teknon” berarti
menciptakan, mengembangkan, dan membangun. Secara terminologi, menurut Oxford
Dictionary: art and science of building; design or style of building(s) adalah seni dalam
merancang bangunan.
Dalam merancang sebuah bangunan, seorang arsitek harus memperhatikan aspek
Keindahan/Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), Kegunaan/Fungsi (Utilitas),
seperti yang dipaparkah oleh Vitruvius dalam buku De Architectura. Aspek tersebut
tidak dapat terlaksana tanpa kerjasama dengan kelompok masyarakat dan disiplin ilmu
yang berbeda. Untuk menghadapi sebuah pekerjaan proyek, tidak cukup jika hanya
mengandalkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama pendidikan, tetapi juga
harus mampu bekerja sama dengan orang lain yang berasal dari berbagai disiplin ilmu
yang berbeda dalam sebuah team (team work). Oleh karena itu, pengalaman dan
kemampuan kerja sama dalam sebuah kelompok merupakan hal penting yang harus
dimiliki.
Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki
kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai dengan bidang
yang digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang
belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya
ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus bersifat statis ( pada kenyataannya masih
kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia kerja yang nyata ),
teori yang diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan, dan
keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
masih terbatas.
Dikarenakan hal di atas, maka universitas menetapkan mata kuliah kerja praktek agar
para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan yang tidak diberikan oleh kampus.
Pada umumnya kegiatan kerja praktek yang dilakukan pada salah satu perusahaan
meliputi : kerterkaitan antara gagasan desain dengan pelaksanaan, keterampilan teknis
yang memadai, dan tata laksana proses dalam desain. PT. Dana Consultant merupakan
salah satu perusahaan yang bergerak dalam konsultan perencana, kontraktor, Supervisi,
Survey, Pengukuran dan Pemetaan yang telah memiliki pengalaman dalam menangani
bidangnya. Oleh karenanya PT. Dana Consultant telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek sebagai Konsultan Pengawas pada
proyek “Pembangunan Gedung Perawatan RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa” sehingga
penulis dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kerja yang tidak diperoleh di
dalam perkuliahan.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek.
Maksud dari Kerja Praktek yang dilaksanakan yaitu:
2
Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja.
Mahasiswa dapat mengenal pelaksanaan dan pengawasan yang sebenarnya.
Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus dengan
praktik kerja di lapangan.
Mahasiswa dapat memperdalam wawasan terhadap sistem kerja interdisiplin secara
profesional.
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam
proses pembangunan sebuah proyek di masyarakat.
Sedangkan bagi perusahaan tempat kerja praktek, analisis dalam karya tulis ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja, sehingga dapat mempertahankan hal-hal
yang baik dan mengurangi semua kesalahan di kemudian hari.
Tujuan dari Kerja Praktek yang dilaksanakan yaitu:
Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya kepada mahasiswa sebagai bekal
untuk kemudian hari.
Untuk menambah pengetahuan,keterampilan, dan pemahaman yang tidak didapat
langsung dalam perkuliahan.
Memperoleh pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual secara langsung
mengenai kondisi yang ada di lapangan.
Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk suatu penugasan.
Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan
wiraswastawan dalam bidang pengawasan.
1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Ruang lingkup Kerja Praktek yang dilaksanakan yaitu yaitu bidang pengawasan pada
suatu proyek. Untuk bidang pengawasan menyangkut bagaimana sebuah konsultan
pengawas dapat mengendalikan dan mengawasi jalannya proyek yang dilaksanakan
oleh pihak kontraktor agar sesuai dengan rencana, gambar kerja dan spesifikasi yang
telah ditetapkan.
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini penulis mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya sesuai yang dibutuhkan. Laporan Kerja Praktek ini pada hakekatnya
melaporkan hasil pengamatan dan pengawasan selama pelaksanaan proyek yang terdiri
dari:
1.4.1 Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan pada proyek sebagai konsultan pengawas yaitu:
Mengikuti arahan yang diberikan oleh pembimbing baik pembimbing lapangan
maupun pembimbing dari jurusan teknik arsitektur.
Membuat laporan harian terkait pengerjaan yang dilaksanakan pada lokasi proyek
3
Mendokumentasikan pelaksanaan pekerjaan proyek berupa foto-foto, video dan
berbagai lampiran yang disajikan untuk menunjang kelengkapan dari laporan
Mengadakan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait (Site Manager, para pelaksana,
para pekerja) secara langsung dalam prosedur pelaksanaan proyek.
1.4.2 Tahapan pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :
Tahapan Persiapan
Merupakan suatu tahap awal kegiatan untuk mempersiapkan penyempurnaan proposal
KP.
Hal-hal yang dipersiapkan meliputi : penetapan judul, proposal, surat perizinan, daftar
data yang akan diambil, daftar pertanyaan, penyediaan perlengkapan tambahan dan
lain-lain untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat Kerja
Praktek tersebut.
Tahapan Pengumpulan Data
Merupakan tahap pengumpulan berbagai informasi atau data yang di butuhkan
meliputi: gambaran umum perusahaan, proses produksi sistem manajemen mutu atau
HACCP.
Tahapan Pengolahan Data
Pada tahap ini data yang telah diperoleh dirumuskan dalam bentuk tulisan dan
kesimpulan.
1.4.3 Metode Pengumpulan Data
Merupakan suatu tahapan yang berhubungan dengan data dan informasi tentang
perusahaan. Data dan informasi yang diperoleh akan membantu menjawab tujuan yang
telah ditetapkan pada awal pelaksanan kegiatan Kerja Praktek. Metode pengumpulan
data yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah:
Studi literature
Untuk menyusun landasan teori, penulis melakukan studi literatur yang didapat dari
referensi buku-buku dan sumber lainnya.
Wawancara
Untuk memperkuat landasan teori, penulis juga melakukan wawancara dengan orang
yang bersangkutan di dalam perusahaan maupun di lapangan.
Survei lapangan
Untuk survei di lapangan, perlu diadakan supaya penulis dapat mengetahui bagaimana
kondisi di lapangan dalam pelaksanaan pengawasan
Sketsa
4
Dari hasil sketsa ini sangat diperlukan dalam proses teknik pengumpulan data dimana
penulis perlu memahami gambar-gambar sketsa dan melakukan pemotretan atas
proyek yang diangkat.
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kerja praktek selama tiga bulan, yaitu 20 September 2017-20
Desember 2017. Praktikan melakukan Kerja Praktik pada bidang Konsultan Pengawas
di PT. Dana Consultant yang terletak di JL. Andi Pangeran Pettarani, Blok A 46/4,
Makassar, South Sulawesi, Masale, Panakkukang, Kota Makassar Sulawesi-Selatan,
namun praktikan turun langsung ke lapangan untuk melihat keadaan di lapangan pada
Pembangunan Gedung Perawatan RSUD Syekh Yusuf Kab. Gowa yang terletak di
Jl.Kallong Tala Kabupaten Gowa.
1.6 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan laporan Kerja Praktek disajikan dalam 5 Bab.
Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan membahas tentang latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan
kerja praktek, ruang lingkup pembahasan kerja praktek, metode pelaksanaan kerja
praktek, tempat dan waktu pelaksanaan dan sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN
Bab tinjauan terhadap perusahaan membahas tentang sejarah perusahaan, struktur
organisasi, pengalaman kerja, visi-misi, nilai-nilai, garapan perusahaan, prosedur
mendapatkan proyek, dan kebijakan perusahaan.
BAB III TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Bab tinjauan terhadap pelaksanaan kerja praktek membahas tentang latar belakang
proyek, proses pengadaan proyek, nilai kontrak dan sumber dana, data umum proyek,
dan pelaksanaan kerja praktek.
BAB IV PENUTUP
Bab penutup sebagai akhir dari laporan Kerja Praktek penulis membahas tentang
kesimpulan secara menyeluruh dari hasil analisa dan pengamatan yang dilakukan
selama kerja praktek dan saran kepada mahasiswa Teknik Arsitektur yang akan
melakukan kerja praktek setelah ini.
BAB V LAMPIRAN
Bab lampiran menampilkan lampiran mengenai Gambar Denah, Tampak, Potongan,
dan gambar 3D proyek, Gambar-gambar detail pelaksanaan pada saat kerja praktek
dilakukan, dan Spesifikasi Teknis Proyek.
5
BAB II TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN TEMPAT KERJA RAKTEK
Bab ini membahas tentang data-data dari perusahaan tempat kerja praktek pada
konsultan pengawas yaitu dokumen legalitas perusahaan, struktur organisasi
perusahaan dan pekerjaan
2.1 Dokumen Legalitas Perusaaan
6
Gambar 2 Akta Pendirian Persroan Terbatas Sumber: PT Dana Consultant
7
Gambar 3. Badan Usaha Jasa Pengawas Konstruksi
8
Gambar 4. Surat Izin Walikota Makassar tentang Izin Gangguan
Sumber: PT Abdih Mulya Daya
9
Gambar 5. Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah Walikota Makassar
10
Gambar 6. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Sumber: PT Dana Consultant
11
Gambar 7. Surat Keterangan Terdaftar Sumber: PT Dana Consultant
12
Gambar 8. NPWP dan Tanda Terima SPT Tahunan Sumber: PT Dana Consultant
13
Gambar 9. Surat Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Sumber: PT Dana
Consultant
2.2 Pengalaman Kerja Perusahaan
14
Gambar 10. Rincian Klasifikasi dan Kualifikasi Badan Usaha Jasa Pengawas
Konstruksi
Sumber: PT Dana Consultant
15
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Jasa yang kami berikan termasuk perencanaan, studi kelayakan, studi lokasi dan
desain rinci untuk industri. Pekerjaan tersebut menyangkut semua aspekaspek
pemberian jasa konsultansi mulai dari penyusunan program suatu bangunan melalui
desain awal hingga desain rinci untuk manajemen konstruksi.
16
Gambar 12. Struktur Organisasi Pekerjaan Sumber: PT Dana Consultant
17
BAB III TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas tentang pelaksanaan kerja praktek yang meliputi data tentang
proyek, pelaksanaan kerja praktek sebagai konsultan pengawasan, existing condition,
dan kegiatan selama kerja praktek.
3.1 Data Proyek
Data proyek merupakan data-data yang berhubungan dengan proyek pembangunan
Gedung Perawatan RS Syekh Yusuf Gowa yng meliputi:
3.1.1 Nama, Waktu pelaksanaan, Lokasi, dan Biaya proyek.
Nama Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perawatan RSUD Syekh Yusuf Kabupaten
Gowa.
Waktu Pelaksanaan : 26 Juli 2017-31 Desember 2017
Lokasi Pekerjaan : Jl. Kallong Tala Kabupaten Gowa
Besar Kontrak : Rp. 19.210.997.000 (Termasuk Pajak)
3.1.2 Uraian pihak-pihak yang terlibat
1. Konsultan Perencana: PT. Multicipta Adhirancana.
Alamat : JL. RS. ISLAM FAISAL VI NO. 21 -
Makassar (Kota) - Sulawesi Selatan.
NPWP : 02.547.927.0-805.000
2. Konsultan Pengawas: PT. Dana Consultant
Alamat : JL. RS. ISLAM FAISAL VI NO. 21 -
Makassar (Kota) - Sulawesi Selatan.
NPWP : 02.547.927.0-805.000
3. Kontraktor Pelaksana: PT. Te’ne Jaya
Alamat :Jl. Tumanurung Raya Ruko STC B9 Kel.
Pandang-Pandang, Kec. Sombaopu Kab. Gowa
NPWP : 01.410.008.5-812.000
3.1.3 Pelaksanaan Kerja Praktek Pengawasan
Proyek ini memiliki beberapa lingkup pekerjaan yang dibagi ke dalam beberapa
bagian, mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan finishing bangunan.
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi : pemasangan pagar proyek,
pembangunan direksi kit, pembangunan gudang, pengukuran tanah, jalan proyek,
pekerjaan saluran, pekerjaan papan proyek, dan pekerjaan instalasi kerja.
18
Pekerjaan Struktur
Sub Struktur : pekerjaan potong kepala tiang pancang, pile cap, tie beam, sloof, dan
strutting baja.
Struktur Atas : pekerjaan bekisting, pembesian, cor, kolom, balok, plat, shear wall,
tangga, ramp, jembatan baja, water fountain, canopy kaca, dak beton, dan rangka baja.
Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan arsitektur meliputi :
Pekerjaan Lantai : Lantai keramik, floor hardener, dan water proofing.
Pekerjaan Dinding : Bata, plesteran, dan aci.
Pekerjaan pintu dan jendela : Kusen Aluminium, Pintu kayu, besi, dan kaca.
Pekerjaan Plafond : gypsum board, calsiboard, dan exposed.
Pekerjaan Finishing tangga
Pekerjaan Railing dan partisi
Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Air bersih dan kotor
Pekerjaan Shaft Sampah
Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik
3.2 Existing Condition Proyek
Sebelum melakukan kerja praktek di lokasi proyek, jenis kegiatan yang telah
dikerjakan yaitu:
Pengerjaan Pondasi Tiang Pancang
Pengerjaan Pile Cap
Pengerjaan Kolom Lantai Basement
Pengerjaan Sloef
Pengerjaan Pondasi garis
3.3 Kegiatan selama Kerja Praktek
Selama kerja praktek pada bagian pengawasan, proses pengerjaan yang telah diawasi
yaitu:
19
3.3.1 Pengawasan Pengerjaan Kolom
Lantai 1
Terdapat tiga jenis kolom yaitu kolom persegi 80x80 cm kolom persegi 40x40 dan
kolom lingkaran diameter 50 cm. Di bawah ini merupakan gambar detail kolom yang
dimaksud, yaitu:
20
Gambar 14. Detail Kolom Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pemasangan bekisting menggunakan mal kayu yang ditopang dengan balok kayu dan
bambu. Tidak terdapat balok decking yang dipasang pada sisi tulangan besi, yang
berfungsi untuk mempertahankan jarak selimut beton yaitu 5 cm.
21
Gambar 15. Pelepasan bekisting Kolom
Sumber: Dokumentasi Pribadi
3.3.2 Pengawasan Pengerjaan Balok Lantai 1
Jenis balok yang dikerjakan yaitu balok induk B1 dengan ukuran 60x80, balok B2
dengan ukuran 20x40, balok B5 40x60, dan balok konsol.
Dibawah ini merupakan gambar detail balok, yaitu:
22
Gambar 17. Pemasangan penahan Balok mengguanakan bambu Sumber:
Dokumentasi Pribadi
Pengerjaan tulangan besi untuk balok induk B1 dan balok anak B2. Jarak tulangan
besi yaitu 30/70 untuk B1 dan 20/40 untuk balok B2 dengan menggunakan besi ulir
16.
23
Gambar 20. Pengerjaan tulangan besi balok induk
Sumber: Dokumentasi Pribadi
3.3.3 Pengawasan Pengerjaan Lantai Basement dan Plat Lantai.
Pengerjaan plat lantai basement, lantai 1 dan lantai 2 menggunakan metode
pengerjaan yang berbeda.
1. Prosedur pengerjaan plat lantai basement yaitu:
Meratakan campuran urugan tanah bercampur batu menggunakan stamper jongkok.
24
Gambar 22. Pemasangan tulangan lantai Sumber:Dokumentasi Pribadi
Menggunakan beton decking yang berfungsi mempertahankan ketinggian tulangan
besi
Pengerjaan beton cor untuk plat lantai yang diratakan dengan bantuan floor hardener.
Selama floor hardener bekerja, lantai ditaburi dengan semen kering secara bertahap
sehingga finishing lantai basement akan terlihat lebih halus dan rata.
25
Gambar 19. Pemasangan bondek Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pemasangan single wiremesh ukuran 15/15 diameter 12 langsung di atas bondek.
Menggunakan beton decking pada bagian bawah wiremesh agar terdapat spesi antara
bondek dan wiremesh. Plat lantai 1 memiliki ketebalan 12 cm
26
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Prosedur pengerjaan plat lantai 2 (juga berfungsi sebagai atap sementara) yaitu:
Setelah pemasangan tulangan balok dan bekisting balok, bondek dan wiremesh juga
langsung dipasang di atas balok sebelum dicor secara bersamaan sehingga balok akan
terikat dengan plat lantai.
27
Pada pengerjaan pipa plumbing, material yang digunakan yaitu pipa diameter 6, 4, 3,
dan 2 inci. Untuk sambungan pipa, menggunakan pipa T, L, Pipa Reducer 6x4, 6x3,
dll. Pipa 6 inci digunakan sebagai saluran pembuangan utama disposal padat dan cair.
Pipa 4 inci digunakan untuk disposal padat dari kloset menuju ke pipa 6 inci dengan
menggunakan sambungan reducer/over shock 6x4. Pipa 3 inci digunakan untuk
disposal cair dari westafel menuju ke pipa 6 inci dengan menggunakan sambungan
reducer/over shock 6x3
28
Sumber: PT Multicipta Adhirancana
3.3.5 Pengawasan Pemasangan dinding bata
Terdapat penambahan ruangan pada lantai basement. Yaitu ruangan spare room,
ruang security, gudang ammonia, dll (Gambar revisi terlampir). Dinding bata
dipasang pada lantai basement dan lantai 1. Prosedur pengerjaan dinding bata yaitu:
Ukuran bata yang digunakan yaitu 4/9/18.5 cm. Sehingga untuk dapat mengerjakan 1
m2 dinding, dibutuhkan sekitar 90-100 batu bata.
Gambar 31. Bata yang digunakan untuk dinding Sumber: Dokumentasi Pribadi
Campuran yang digunakan memiliki perbandingan 1 semen dan 3 pasir untuk perekat
bata
Ukurankolom praktis yang digunakan yaitu 8x8 cm dengan
menggunakan besi polos 10 sebagai tulangan utama dan besi polos 8 sebagai begel,
dengan jarak begel yaitu 5/20 cm
Sloef praktis memiliki ukuran 10/20 cm
29
3.3.6 Pengawasan Pengerjaan Pemasangan Lantai Keramik
Lantai Keramik yang digunakan memiliki ukuran 60x60 cm dan 20x30 cm untuk
lantai finishing dinding trasram pada wc. Prosedur pengerjaannya berbeda pada lantai
basement dan lantai 1.
1. Untuk lantai basemen, prosedur pengerjaannya yaitu:
Meratakan tanah dan penambahan urugan pasir. Namun timbunan yang digunakan
untuk meratakan tanah yaitu beton cor bekas, dari plat lantai dua yang tidak sempurna.
Sehingga terdapat rongga di bagian bawah lantai sebelum diisi dengan urugan pasir.
Gambar 33. Beton bekas digunakan sebagai timbunan Sumber: Dokumentasi Pribadi
Urugan pasir yang digunakan, langsung di atas timbunan beton cor bekas, kemudian
diratakan.
Perbandingan campuran plasteran antara semen dan pasir yaitu 1:3. Untuk
penambahan airnya, disesuaikan dengan kebutuhan pengerjaan. Ketebalan campuran
yaitu 3 cm.
Pemasangan keramik ukuran 60x60. Langsung ditempatkan diatas campuran semen
dan pasir, kemudian diratakan dengan cara dipukul menggunakan palu lantai.
Patokan untuk tegel keramik agar sesuai dan sama antara satu dan yang lainnya
menggunakan tali yang di tarik dari ujung dinding menuju dinding lainnya.
30
Gambar 34. Pemasangan keramik Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pemasangan tegel dimulai dari arah pinggir ke tengah, namun menyisakan bagian
paling pinggir untuk dikerjakan paling terakhir karena memiliki ukuran yang berbeda,
sehingga harus dipotong menggunakan alat pemotong tegel keramik agar sesuai
dengan ukuran lantai ruangan.
31
Gambar 37. Ketebalan plasteran pada pemasangan keramik Sumber: Dokumentasi
Pribadi
Setelah itu, tegel keramik dipasang di atas permukaan plasteran, kemudian diratakan
selurus dengan benang yang menjadi patokan untuk ketebalan lantai, menggunakan
palu lantai.
Untuk lantai keramik pada bagian koridor, lantai keramik dipasang secara diagonal,
dan dipotong menggunakan alat pemotong keramik, sehingga memakan waktu yang
lebih lama daripada pemasangan lantai keramik secara linear. Selain itu, pemasangan
keramik ini membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi, karena ukuran akan bergeser
dan tidak dapat terpasang dengan sempurna.
32
inci sehingga ketika campuran plasteran dipasang, membutuhkan ketinggian 20 cm
untuk menutupi pipa tersebut. Selanjutnya untuk ketinggian level dari dinding wc
menuju ke dalam wc yaitu -0.5 cm.
33
Gambar 41. Mortar yang ditambahkan sika waterproofing mortar
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Setelah itu, pemasangan tegel keramik ukuran 20x30 pada dinding wc, yang juga
diberikan sika waterproofing mortar sebagai trasram.
34
Gambar 43. Rencana pemasangan atap
Sumber: PT Multicipta Adhirancana
Detail Atap
35
Gambar 45. Detail Atap 2 Gedung Keperawatan
Sumber: PT Multicipta Adhirancana
Prosedur Pengerjaan
a.Hal pertama yang harus dilakukan adalah memasang rangka besi hollow pada
bagian void, tangga dan lift.
Setelah pemasangan rangka, kemudian rangka besi hollow dan seng di bor untuk
pemasangan baut.
36
f. Laporan Harian
No Hari/Tanggal Kegiatan Konstruksi Kegiatan Pengawasan
1. Rabu, 20 -Existing Proyek Konstruksi: -Pembagian tugas antar kelompok
September Pondasi, kolom lantai basement -Kerja Praktek
telah selesai. Balok dan kolom
2017 lantai pertama dalam proses -Survei Lokasi
pelaksanaan -Foto Existing Proyek Konstruksi
2. Jum’at, 22 -Pemasangan tulangan besi -Mengawasi ketepatan jarak ukuran
September balok dan kolom pada pemasangan tulangan besi
balok dan kolom.
2017
-Jarak tulangan besi untuk kolom
yaitu 10/15 pada gambar namun pada
lapangan, jarak yang digunakan yaitu
10/20
-Foto kegiatan
3. Sabtu, 23 -Pemasangan bekisting balok -Mengawasi pemasangan bekisting
September dan kolom. balok dan kolom.
2017
37
-Pelepasan bekisting pada
beberapa kolom yang telah di
cor.
2017
8 Sabtu, 30 -Pengecoran plat lantai dan -Mengawasi dan memfoto kegiatan
September balok lantai 1 kerja di lapangan
38
12 Kamis, 28 -Pelepasan bamboo penahan -Mengikuti meeting direksi antara
September bondex pada lantai pertama pelaksana, pengawas, dan
yang telah dicor perencana, serta pemimpin rumah
2017 sakit.
-Pemasangan bekisting kolom
dan balok untuk persiapan
pengecoran.
13 Jum’at, 29 Pembesian balok lantai dua -Mengawasi bagian pembesian
September yang dilaksanakan
2017
14 Sabtu, 30 -Pengecoran plat lantai dan -Mengawasi dan memfoto kegiatan
September balok lantai 1 kerja di lapangan
39
2017
40
23 Selasa, 17 -Pemasangan besi untuk plat -Mengawasi dan memfoto kegiatan
Oktober lantai basement kerja di lapangan
41
26 Sabtu, 21 -Pemasangan bekisting balok -Pembesian balok anak: jarak antar
Oktober induk dan balok anak pada begel yaitu 20 cm dengan
lantai dua ketinggian 40 cm menggunakan
2017
-Pemasangan dinding ½ bata. besi 16
Pengerjaan plesteran dan acian -terjadi perubahan ketinggian lantai
menggunakan semen dan skim dasar. Rencana awal 320 cm, pada
lapangan menjadi 420 cm. -ukuran
coat sloef pada lapangan 10/20
27 Rabu, 25 -Pemasangan dinding ½ bata - -Pengawasan pemasangan acian
Oktober Pemasangan dinding ½ bata dan plesteran
ketinggian 90 cm -Pemasangan
2017 acian dan plasteran balok induk
42
30 Jum’at 3 -Pemasangan pipa besar ukuran -Pengawasan pengerjaan di
November 6 inci. lapangan dan foto kegiatan.
43
33 Rabu, 15 -Pemasangan kaca mati pada -Pengawasan pengerjaan pada
November kusen jendela aluminium - ruang spare part. Ketinggian
Pengerjaan lantai keramik dinding ½ bata untuk ruang
2017 ukuran 60x60 perawatan yaitu 90 cm, sisanya
Pengerjaan plasteran dinding menggunakan dinding kaca. -
ukuran jendela, tinggi 210 cm untuk
lantai satu -Pengerjaan acian ruang perawatan.
44
pengawasan bagian depan -
pengerjaan pondasi untuk ram.
45
38 Sabtu, 9 -Pengecoran plat lantai -Pengawasan pemasangan rangka
Desember entrance, ketinggian 3 m - besi hollow menggunakan mesin
pemasangan tegel keramik - bor kemudian dipasang pada bagian
2017 pemasangan atap, rangka besi void.
hollow -Overstek atap yaitu 50 cm,
-pemasangan atap spandek sehingga memungkinkan percikan
zincalume 0.30 mm. air hujan yang masuk ke dalam
-pemasangan kusen aluminium bangunan.
pada pintu dan jendela - -perencanaan kolom pada bagian
pemasangan daun pintu entrance berbentuk silinder, namun
aluminium pada lapangan dibuat berbentuk
-pengerjaan pondasi garis pada persegi.
bagian depan -Level ketinggian lantai pada wc
-Pemasangan bekisting untuk yaitu 20 cm dari permukaan lantai
kolom entrance ruang perawatan. Hal ini
disebabkan karena terdapat
instalasi pipa di dalam wc tersebut.
–Ketinggian pintu wc yaitu 2 m,
namun karena terdapat ketinggian
lantai wc yaitu 20 cm, sehingga
ketinggian pintu wc yaitu 1,8 m.
g. Time Schedule Pekerjaan
h. Foto Pelaksanaan Pekerjaan
No. Pelaksanaan Pekerjaan Keterangan
46
2 Pemasangan tulangan besi
balok dan kolom pada lantai
satu,
4 -Pemasangan bekisting
balok
Lantai dua
47
5 -pemasangan bondex dan
wiremesh sebagai penahan
lantai
48
8 Pembuatan anak tangga
10 -Pelepasan bekisting
pada beberapa kolom
yang telah di cor.
49
11 -Pemasangan bekisting kolom
dan balok untuk persiapan
pengecoran.
50
14 -Pemasangan bondex
dan
wiremesh
51
17 -Pelepasan bekisting pada
basement
19 -Pemasangan pipa
instalasi
listrik dan kabel instalasi
52
20 -Perataan urugan tanah
menggunakan stampler kodok
(kecil)
53
23 -Pemasangan instalasi listrik
lampu TL
54
26 -Pemasangan besi balok dan
kolom lantai dua
55
28 Contoh material untuk
plumbingin
56
31 -Pemasangan kolom praktis.
57
33 -Pemasangan bekisting balok
induk pada lantai dua
58
36 -Pengecatan londrat warna
kuning untuk pipa track
37 -Pengecatan londrat.
Warna biru untuk cable
track,
59
38 Pengerjaan plesteran pada
dinding lantai basement
60
41 kusen aluminium untuk jendela
kaca
61
44 -Pemasangan kaca mati pada
kusen jendela aluminium
62
47 -Pengerjaan dinding ½ bata
pada lantai satu
63
50 Tempat pemasangan kusen
aluminium
64
53 Pemasangan tegel keramik pada
dinding wc.
65
56 pemasangan rangka besi hollow
66
59 pemasangan kusen aluminium
untuk ventilasi pada ruang
perawatan
67
62 Pengerjaan dinding untuk pintu
wc
68
65 Instalasi air bersih dan air kotor
69
67 Dinding pada bagian entrance
menggunakan gypsum.
70
70 Pengecatan dinding ruang
perawatan
71
73 Pembuatan septic tank
72
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
73
BAB V
LAMPIRAN
5.1. Gambar Denah, Tampak, Potongan, dan Gambar 3D Proyek
74
5.2. Gambar-gambar detail pelaksanaan, pada saat kerja praktek dilakukan
75
5.3. Rencana Anggaran Biaya Proyek
76
5.4. Spesifikasi Teknis Proyek
77