Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Setting Penelitian


Setting penelitian ini akan mendeskripsikan subjek dari penelitian tindakan kelas serta waktu
dan tempat penelitian tindakan kelas, yakni sebagai berikut.
1.1.1 Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 4 SMAN 1 Muaro Jambi dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Project Based Learning semester II
(genap) tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa yang diteliti sebanyak 30 siswa
yang terdiri 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Muaro Jambi karena
pertimbangan peneliti dalam meneliti adalah bahwa SMA Negeri 3 Kota Jambi selalu
terbuka dalam upaya menerima trobosan baru di dunia pendidikan.
Karakteristik SMAN 1 Muaro Jambi adalah sebagai berikut : a). Lokasi Sekolah yang
berada tidak jauh dari keramaian pasar, b). Fasilitas sekolah seperti laboratorium beserta
alat dan bahannya yang telah memadahi, c). Kegiatan Pembelajaran yang masih diperlukan
banyak perbaruan, d). Kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar yang rendah.
Karakteristik siswa SMAN 1 Muaro Jambi adalah sebagai berikut : a) Kemampuan
berpikir kritis siswa masih rendah dilihat dari proses pembelajaran cenderung kurang
merespon pertanyaan dari guru dan tidak ada yang bertanya, b) Siswa cenderung pasif
dalam pembelajaran, c) Siswa kebanyakan mengantuk jika belajar di siang hari.
1.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI SMAN 1 Muaro Jambi di Pijoan, kecamatan jambi
Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.
1.1.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap tahun pelajaran 2017/2018.Waktu
pelaksanaan selama 3 Minggu dengan Rencana Penyusunan Siklus adalah 2 kali siklus
pada Bulan Desember dengan Rincian sebagai Berikut:
Tabel 3.1 Waktu penelitian dan jumlah pertemuan persiklus.
SIKLUS PERTEMUAN MATERI TANGGAL
Pertemuan 1 (2JP) Asam Basa Arhenius dan Senin, 01 desember 2018
Brownsted Lowry
1 Pertemuan 2 (2P) Asam Basa Lewis Rabu, 03 desember 2018
Pertemuan 3 (2JP) Pratikum Sifat asam basa Senin, 08 desember 2018
menggunakan Indikator alami
Pertemuan 1 (2JP) Kekuatan Asam dan Basa Rabu, 10 desember 2018
2 Pertemuan 2 (2JP) Menentukan Trayek pH Senin, 15 desember 2018
Pertemuan 3 (2JP) Titrasi Asam dan Basa Rabu, 17 desember 2018

1.2 Prosedur Penelitian


Di dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan desain
penelitaan Kemmis and Mc Taggart. prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan
siklus-siklus tindakan (daur ulang). Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan
(Planning), tindakan (Action), mengobservasi (Observation), dan melakukan refleksi
(Reflection), dan seterusnya sampai adanya peningkatan yang diharapkan tercapai, Hopkins
dalam Arikunto (2008:14).

Prosedur pelaksanaan tindakan kelas dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:
Gambar 3.1 Prosedur Siklus Penelitian
1.2.1 Siklus 1
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning, agar efisien dan efektif guru
perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Perencanaan
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi: rancangan perencanaan
pembelajaran, lembar diskusi siswa, dan media pembelajaran.
2. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja
serta penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi untuk mengamati
kemampuan berpikir kritis siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam
siklus pertama ini, kegiatan awal yang dilakukan guru adalah memahami karakteristik
siswa dan Memahami bagaimana cara belajar siswa dalam menerapkan Model
pembelajaran Project Based Learning. Adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai
dengan Model pembelajaran Project Based Learning yang digunakan, adapaun
langkah-langkah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan
1. Pengecekan kesiapan siswa untuk melakukan pembelajaran
2. Mereview kembali dengan menanyakan materi sebelumnya yang berkaitan
dengan pembelajaran hari ini
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
1. Penyajian pertanyaan esensial
2. Membuat perencanaan
3. Menyusun penjadwalan
4. Pembuatan proyek dan monitoring
5. Melakukan penilaian
6. Evaluasi
Kegiatan Penutup
1. Memberikan kesempatan kepada siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
2. Mempertegas kembali atas kesimpulan yang telah sampaikan dari beberapa
siswa.
3. Meminta siswa untuk mengerjakan tugas rumah yang telah diberikan
b. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning sedang berlangsung. Peneliti atau teman sejawat mengamati
dan mencatat mengenai semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan siklus I.
Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, catatan
lapangan dan hasil tes, maka siklus berikutnya dapat dilaksanakan.
c. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan mengenai tindakan
yang telah dilakukan selama pembelajaran siklus I. Hasil refleksi dijadikan sebagai
pedoman dalam perbaikan siklus II untuk mencapai tujuan.
3.2.2 Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi siklus I, dapat diidentifikasi masalah-masalah
yang menghambat pada tindakan. Perbaikan dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu siklus
II.
a. Perencanaan
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi: rancangan perencanaan
pembelajaran, lembar diskusi siswa, dan media pembelajaran yang sudah
dilakukan revisi dari siklus I
2. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja
serta penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi untuk mengamati
kemampuan berpikir kritis siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, angket, wawancara,
dokumentasi dan 3 orang atau lebih observer.
3.3.1 Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam penelitiaan ini digunakan untuk
mengetahui proses belajar mengajar pada materi asam dan basa dengan menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan.
3.3.2 Angket
Angket berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada
materi asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dan
diisi oleh siswa dan teman sebaya siswa tersebut.
3.3.3 Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pendapat siswa pada materi
asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
3.3.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek
penelitian, akan tetapi melalui dokumentasi. Arsip data dokumentasi digunakan untuk
memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian secara konkrit. Dokumentasi yang
digunakan berupa foto atau video kegiatan pembelajaran pada materi asam dan basa.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa pada materi asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning oleh guru dan siswa, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi berpikir kritis siswa, angket berpikir kritis siswa, wawancara siswa dan lembar
observasi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL).
3.4.1 Kisi-kisi berpikir kritis siswa
Instrument berpikir kritis siswa digunakan untuk mendapatkan data tentang berpikir kritis
siswa pada materi asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning. Instrument ini berupa lembar observasi berpikir kritis siswa, angket berpikir
kritis siswa dan wawancara siswa yang dibuat berdasarkan kisi-kisi berikut ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi kemampuan berpikir kritis siswa
Aspek Nomor
Variabel Indikator Butir pernyataan
Kelompok item
Memberikan  Peserta didik dapat
penjelasan Memfokuskan mengidentifikasi atau
1
sederhana pertanyaan dapat merumuskan butir
pertanyaan
Menganalisis  Peserta didik mampu 2
pertanyaan mengidentifikasi alasan
atau sebab yang
dinyatakan secara
eksklusif
Bertanya dan  Peserta didk mampu 3,4
menjawab menyebutkan contoh
pertanyaan tentang  Peserta didik mampu
suatu penjelasan memberikan penjelasan
Berpikir sederhana
Kritis Membangun Mempertimbangkan  Peserta didik mampu 5,6
keterampilan sumber dapat memberikan alasan
dasar dipercaya atau tidak yang tepat atas sumber
yang ia dapat
 Peserta didik dapat
mempertimbangkan
kesesuaian sumber yang
digunakan untuk
pemecahan masalah
Mengamati dan  Peserta didik dapat 7
mempertimbangkan mempertimbangkan
suatu laporan hasil hasil laporan
observasi
Menyimpulkan Mendeduksi dan  Peserta didik dapat 8
mempertimbangkan membuat
hasil deduksi pengelompokkan yang
logis
Menginduksi dan  Peserta didik mampu 9
mempertimbangkan membuat kesimpulan
hasil induksi
Membuat dan  Peserta didik mampu 10
menentukan nilai menerapkan prinsip-
pertimbangan prinsip pada materi
Membuat Mengindentifikasi  Peserta didik mampu 11
penjelasan istilah dan membuat sebuah
lebih lanjut pertimbangan definisi yang tepat
definisi dan juga
dimensi
Mengindentikasi  Peserta didik dapat 12
asumsi mengkonstruk pendapat
atau argument sendiri
Strategi dan Menentukan  Peserta didik dapat 13
taktik tindakan memilih krteria untuk
membuat solusi yang
memungkinkan
3.4.2 Kisi-kisi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL)
Instrument keterlaksanaan model Project Based Learning ini digunakan untuk
mendapatkan data mengenai terlaksana atau tidaknya model pembelajaran Project Based
Learning pada materi asam dan basa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
yang dibuat dalam bentuk lembar observasi berdasarkan kisi-kisi berikut ini :
Tabel 3.3 Kisi-kisi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL) oleh guru
Sintak atau Langkah Indikator atau Tindakan Nomor
Pembelajaran PjBL Item
Guru menciptakan lingkungan kelas yang memungkinkan 1
terjadi pertukaran ide dengan mengajukan pertanyaan berupa
Penyajian Masalah apersepsi dan motivasi
Guru menyajikan permasalahan terkait dengan topik 2
pembelajaran
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mencari 3
informasi dari beberapa sumber
Membuat Perencanaan
Guru membantu siswa dalam mendesain jenis proyek 4
Proyek
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 5
dalam penyelesaian proyek
Menyusun Jadwal Guru mengarahkan siswa untuk menetapkan waktu untuk 6
Pelaksanaan Proyek pengerjaan tahapan proyek secara rasional
Guru memantau siswa dalam mengerjakan proyek 7
Memonitor Guru mendorong siswa untuk bekerja efektif dan efisien dalam 8
Pembuatan Proyek kelompok
Guru memantau kemajuan proyek siswa 9
Guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan 10
Penilaian Produk produk
Guru melakukan penilaian produk dan portofolio 11
Evaluasi Guru memberikan kesempatan untuk menyimpulkan 12
Tabel 3.4 Kisi-kisi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL) oleh siswa
Sintak atau Langkah Indikator atau Tindakan Nomor
Pembelajaran PjBL Item
1
Penyajian Masalah Siswa memperhatikan pertanyaan/masalah yang disajikan
Siswa mengumpulkan data untuk jenis proyek 2
Membuat Perencanaan
Siswa mencetuskan gagasan dalam mengeksplor jenis proyek 3
Proyek
Siswa menyusun langkah kerja proyek 4
Menyusun Jadwal Siswa menyusun pelaksanaan proyek bersama guru 5
Pelaksanaan Proyek
Siswa melakukan proses penyelesaian proyek 6
Memonitor
Siswa bekerja efektif dan efisien dalam kelompok 7
Pembuatan Proyek
Siswa membuat laporan 8
Siswa mempresentasikan produk 9
Penilaian Produk
Siswa memperhatikan presentase dari kelompok lain 10
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran 11
Evaluasi
Siswa melakukan refleksi 12
3.4.3 Kisi-kisi aktifitas guru dan siswa
Instrumen aktifitas guru dan siswa ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai
aktifitas guru dan siswa saat pelajaran dengan model Project Based Learning ini
berlangsung yang dibuat dalam bentuk lembar observasi dan dibuat berdasarkan kisi-kisi
berikut ini :
Tabel 3.5 Kisi-kisi aktivitas siswa
Aspek No. Indikator Yang Diamati Butir
Aktivitas 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 1
Belajar
2 Siswa menyampaikan pendapat 2
Siswa
3 Siswa menanggapi pendapat orang lain 3
4 Siswa berinteraksi dalam diskusi kelompok untuk membahas materi 4
pembelajaran
5 Siswa berani bertanya 5
6 Siswa berani menjawab pertanyaan 6
7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru 7
8 Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran 8

Tabel 3.6 Kisi-kisi aktivitas guru


Aspek No Indikator yang Diamati Butir
Aktivitas mengajar guru 1 Membuka pelajaran 1
dakam proses 2 Menjelaskan pelajaran 2
pembelajaran 3 Memperhatikan respon dan pertanyaan siswa 3
4 Memberi penguatan 4
5 Penggunaan metoda mengajar 5
6 Penggunaan media/alat mengajar 6
7 Diskusi kelompok berdasarkan nomor urut peserta didik 7
8 Diskusi kelompok 8
9 Menutup pelajaran 9
10 Evaluasi 10
11 Penggunaan waktu secara efisien 11 3.5 T
12 Penguasaan kelas 12
eknik
Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif, baik deskriptif kualitatif maupun
deskriptif kuantitatif. Tujuan dari analisis data adalah untuk mendeskripsikan kegiatan siswa
selama proses belajar mengajar (Trianto, 2010).
Data yang dianalisis secara deskriptif kualitatif berupa lembar observasi model pembelajaran
project based learning oleh siswa dan hasil wawancara, sedangkan data yang dianalisis secara
kuantitatif berupa angket untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa siswa. Angket
berpikir kritis setiap siswa dihitung melalui tahapan berikut:
3.5.1 Menghitung skor angket berpikir kritis setiap siswa di setiap pertemuan
Rumus yang digunakan untuk mencari rerata skor berpikir kritis siswa dan lembar
observasi berpikir kritis siswa diadaptasi dari Anas Sudijono (2011) dengan menjumlahkan
data perolehan angket berpikir kritis siswa dan setiap siswa dibagi dengan jumlah data,
maka didapatkan rumus berikut ini:
𝐴𝑇𝐵𝐾 + 𝐿𝑇𝐵𝐾
𝑇𝐵𝐾𝑆 =
2

Keterangan:

TBKS = Kemampuan berpikir kritis siswa

ATBK= Skor perolehan angket kemampuan berpikir kritis siswa

LTBK= Skor perolehan lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa

3.5.2 Mencari rata-rata minat belajar siswa diakhir siklus


Rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata minat belajar siswa diakhir siklus
diadaptasi dari Anas Sudijono (2011: 81) dengan menjumlahkan data skor perolehan minat
belajar siswa di setiap pertemuan pada setiap siklus dibagi dengan jumlah data, maka
didapatkan rumus berikut ini:

Ʃ𝑇𝐵𝐾𝑆
𝑅𝑇𝐵𝐾𝑆 =
𝑛
Keterangan: RTBKS = Rerata minat belajar siswa

∑TBKS= Jumlah skor perolehan minat belajar di setiap pertemuan

n = Banyaknya pertemuan

Adapun penggolongan kriteria minat belajar siswa diadapatasi dari Suharsimi Arikunto dan
Cepi Safruddin Abdul Jabar (2010: 35) dengan mencari rentang bilangan dengan mengurangkan
skor maksimal minat belajar terhadap skor minimal kemampuan berpikir kritis siswa maka
diperoleh rentang bilangan sebesar 40. Rentang bilangan tersebut kemudian dibagi menjadi lima
dikarenakan peneliti ingin menggolongkan kriteria kemampuan berpikir kritis belajar menjadi
lima kriteria, maka menghasilkan interval kelas sebesar 8. Adapun hasil penggolongan kriteria
kemampuan berpikir kritis dalam persentase sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Siswa


No. Rentang Kriteria
1 85%-100% Sangat Baik
2 69%-84% Baik
3 53%-68% Cukup
4 37%-52% Kurang
5 21%-36% Sangat Kurang
Adapun Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari Hasil
belajar siswa setiap siklusnya. Analisis kuantitatif dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

1. Nilai Hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
Nilai siswa = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

(sumber : Muslich, 2009:62)

Adapun Indikator Keberhasilan belajar siswa secara Individu dipatok pada KKM
yakni 75 dari 100 Point dengan persentase Ketuntasan sebagai berikut:
< 74,9% = Tidak Tuntas
≤ 75% = Tuntas

2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
Ketuntasan Klasikal = 𝑋 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

(Sumber: Purwanto, 2008:102)


Adapun Indikator Keberhasilan belajar secara Klasikal dipatok tuntas 75% dari 30 murid
dengan persentase Ketuntasan sebagai berikut:

< 74,9% = Tidak Tuntas


≤ 75% = Tuntas

3.6 Indikator Keberhasilan


Indikator Keberhasilan merupakan tindakan patokan untuk menentukan keberhasilan. Suatu
kegiatan dikatakan berhasil apabila mampu melampaui kriteria yang telah dilakukan. Oleh
karena itu setiap evaluasi terhadap suatu program membutuhkan suatu kriteria. Keberhasilan
suatu tindakan biasanya didasarkan pada sebuah standar yang harus dipenuhi. Pada penelitian
tindakan keberhasilan dapat ditandai dengan pembahasan kearah perbaikan, baik terkait dengan
guru maupun dengan siswa.
Keberhasilan suatu penelitian tindakan yaitu membandingkan hasil sebelum dan sesudah
diberi tindakan cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. Data-data yang
disimpulkan berasal dari lembar lembar observasi oleh siswa, angket siswa, dan wawancara
melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa. Semua data tersebut dikumpulkan dan disimpulkan atau hasil dari proses
pembelajaran. Sebagai acuan untu perbandingan dan masukan terhadap apa yang telah dicapai
setelah tindakan. Kriteria keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Terlaksananya pembelajaran pada materi teori asam dan basa untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based
Leearning sesuai yang direncanakan.
2. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah tercapainya kemampuan berpikir kritis
siswa dengan ketercapaian 69% .
3. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar siswa yakni 69%
tuntas belajar.
4. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar Klasikal yakni 69%
tuntas belajar dari 30 siswa.

Anda mungkin juga menyukai