Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan tindakan kelas dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:
Gambar 3.1 Prosedur Siklus Penelitian
1.2.1 Siklus 1
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan pembuatan perangkat pembelajaran yang
dilakukan oleh guru, kemudian rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan Model pembelajaran Project Based Learning, agar efisien dan efektif guru
perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Perencanaan
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi: rancangan perencanaan
pembelajaran, lembar diskusi siswa, dan media pembelajaran.
2. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja
serta penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi untuk mengamati
kemampuan berpikir kritis siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam
siklus pertama ini, kegiatan awal yang dilakukan guru adalah memahami karakteristik
siswa dan Memahami bagaimana cara belajar siswa dalam menerapkan Model
pembelajaran Project Based Learning. Adapun pelaksanaan yang dilakukan sesuai
dengan Model pembelajaran Project Based Learning yang digunakan, adapaun
langkah-langkah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan
1. Pengecekan kesiapan siswa untuk melakukan pembelajaran
2. Mereview kembali dengan menanyakan materi sebelumnya yang berkaitan
dengan pembelajaran hari ini
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
1. Penyajian pertanyaan esensial
2. Membuat perencanaan
3. Menyusun penjadwalan
4. Pembuatan proyek dan monitoring
5. Melakukan penilaian
6. Evaluasi
Kegiatan Penutup
1. Memberikan kesempatan kepada siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
2. Mempertegas kembali atas kesimpulan yang telah sampaikan dari beberapa
siswa.
3. Meminta siswa untuk mengerjakan tugas rumah yang telah diberikan
b. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Project Based Learning sedang berlangsung. Peneliti atau teman sejawat mengamati
dan mencatat mengenai semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan siklus I.
Pada akhir siklus pertama diakhiri dengan tes. Berdasarkan hasil observasi, catatan
lapangan dan hasil tes, maka siklus berikutnya dapat dilaksanakan.
c. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan mengenai tindakan
yang telah dilakukan selama pembelajaran siklus I. Hasil refleksi dijadikan sebagai
pedoman dalam perbaikan siklus II untuk mencapai tujuan.
3.2.2 Siklus II
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi siklus I, dapat diidentifikasi masalah-masalah
yang menghambat pada tindakan. Perbaikan dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu siklus
II.
a. Perencanaan
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi: rancangan perencanaan
pembelajaran, lembar diskusi siswa, dan media pembelajaran yang sudah
dilakukan revisi dari siklus I
2. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal tes unjuk kerja
serta penilaiannya. Instrumen non tes berupa lembar observasi untuk mengamati
kemampuan berpikir kritis siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, angket, wawancara,
dokumentasi dan 3 orang atau lebih observer.
3.3.1 Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam penelitiaan ini digunakan untuk
mengetahui proses belajar mengajar pada materi asam dan basa dengan menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan.
3.3.2 Angket
Angket berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket
dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada
materi asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dan
diisi oleh siswa dan teman sebaya siswa tersebut.
3.3.3 Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pendapat siswa pada materi
asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
3.3.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek
penelitian, akan tetapi melalui dokumentasi. Arsip data dokumentasi digunakan untuk
memperkuat data yang diperoleh dalam penelitian secara konkrit. Dokumentasi yang
digunakan berupa foto atau video kegiatan pembelajaran pada materi asam dan basa.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa pada materi asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning oleh guru dan siswa, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi berpikir kritis siswa, angket berpikir kritis siswa, wawancara siswa dan lembar
observasi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL).
3.4.1 Kisi-kisi berpikir kritis siswa
Instrument berpikir kritis siswa digunakan untuk mendapatkan data tentang berpikir kritis
siswa pada materi asam dan basa dengan menerapkan model pembelajaran Project Based
Learning. Instrument ini berupa lembar observasi berpikir kritis siswa, angket berpikir
kritis siswa dan wawancara siswa yang dibuat berdasarkan kisi-kisi berikut ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi kemampuan berpikir kritis siswa
Aspek Nomor
Variabel Indikator Butir pernyataan
Kelompok item
Memberikan Peserta didik dapat
penjelasan Memfokuskan mengidentifikasi atau
1
sederhana pertanyaan dapat merumuskan butir
pertanyaan
Menganalisis Peserta didik mampu 2
pertanyaan mengidentifikasi alasan
atau sebab yang
dinyatakan secara
eksklusif
Bertanya dan Peserta didk mampu 3,4
menjawab menyebutkan contoh
pertanyaan tentang Peserta didik mampu
suatu penjelasan memberikan penjelasan
Berpikir sederhana
Kritis Membangun Mempertimbangkan Peserta didik mampu 5,6
keterampilan sumber dapat memberikan alasan
dasar dipercaya atau tidak yang tepat atas sumber
yang ia dapat
Peserta didik dapat
mempertimbangkan
kesesuaian sumber yang
digunakan untuk
pemecahan masalah
Mengamati dan Peserta didik dapat 7
mempertimbangkan mempertimbangkan
suatu laporan hasil hasil laporan
observasi
Menyimpulkan Mendeduksi dan Peserta didik dapat 8
mempertimbangkan membuat
hasil deduksi pengelompokkan yang
logis
Menginduksi dan Peserta didik mampu 9
mempertimbangkan membuat kesimpulan
hasil induksi
Membuat dan Peserta didik mampu 10
menentukan nilai menerapkan prinsip-
pertimbangan prinsip pada materi
Membuat Mengindentifikasi Peserta didik mampu 11
penjelasan istilah dan membuat sebuah
lebih lanjut pertimbangan definisi yang tepat
definisi dan juga
dimensi
Mengindentikasi Peserta didik dapat 12
asumsi mengkonstruk pendapat
atau argument sendiri
Strategi dan Menentukan Peserta didik dapat 13
taktik tindakan memilih krteria untuk
membuat solusi yang
memungkinkan
3.4.2 Kisi-kisi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL)
Instrument keterlaksanaan model Project Based Learning ini digunakan untuk
mendapatkan data mengenai terlaksana atau tidaknya model pembelajaran Project Based
Learning pada materi asam dan basa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
yang dibuat dalam bentuk lembar observasi berdasarkan kisi-kisi berikut ini :
Tabel 3.3 Kisi-kisi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL) oleh guru
Sintak atau Langkah Indikator atau Tindakan Nomor
Pembelajaran PjBL Item
Guru menciptakan lingkungan kelas yang memungkinkan 1
terjadi pertukaran ide dengan mengajukan pertanyaan berupa
Penyajian Masalah apersepsi dan motivasi
Guru menyajikan permasalahan terkait dengan topik 2
pembelajaran
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mencari 3
informasi dari beberapa sumber
Membuat Perencanaan
Guru membantu siswa dalam mendesain jenis proyek 4
Proyek
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 5
dalam penyelesaian proyek
Menyusun Jadwal Guru mengarahkan siswa untuk menetapkan waktu untuk 6
Pelaksanaan Proyek pengerjaan tahapan proyek secara rasional
Guru memantau siswa dalam mengerjakan proyek 7
Memonitor Guru mendorong siswa untuk bekerja efektif dan efisien dalam 8
Pembuatan Proyek kelompok
Guru memantau kemajuan proyek siswa 9
Guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan 10
Penilaian Produk produk
Guru melakukan penilaian produk dan portofolio 11
Evaluasi Guru memberikan kesempatan untuk menyimpulkan 12
Tabel 3.4 Kisi-kisi keterlaksanaan model Project Based Learning (PjBL) oleh siswa
Sintak atau Langkah Indikator atau Tindakan Nomor
Pembelajaran PjBL Item
1
Penyajian Masalah Siswa memperhatikan pertanyaan/masalah yang disajikan
Siswa mengumpulkan data untuk jenis proyek 2
Membuat Perencanaan
Siswa mencetuskan gagasan dalam mengeksplor jenis proyek 3
Proyek
Siswa menyusun langkah kerja proyek 4
Menyusun Jadwal Siswa menyusun pelaksanaan proyek bersama guru 5
Pelaksanaan Proyek
Siswa melakukan proses penyelesaian proyek 6
Memonitor
Siswa bekerja efektif dan efisien dalam kelompok 7
Pembuatan Proyek
Siswa membuat laporan 8
Siswa mempresentasikan produk 9
Penilaian Produk
Siswa memperhatikan presentase dari kelompok lain 10
Siswa menyimpulkan materi pembelajaran 11
Evaluasi
Siswa melakukan refleksi 12
3.4.3 Kisi-kisi aktifitas guru dan siswa
Instrumen aktifitas guru dan siswa ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai
aktifitas guru dan siswa saat pelajaran dengan model Project Based Learning ini
berlangsung yang dibuat dalam bentuk lembar observasi dan dibuat berdasarkan kisi-kisi
berikut ini :
Tabel 3.5 Kisi-kisi aktivitas siswa
Aspek No. Indikator Yang Diamati Butir
Aktivitas 1 Siswa memperhatikan penjelasan guru 1
Belajar
2 Siswa menyampaikan pendapat 2
Siswa
3 Siswa menanggapi pendapat orang lain 3
4 Siswa berinteraksi dalam diskusi kelompok untuk membahas materi 4
pembelajaran
5 Siswa berani bertanya 5
6 Siswa berani menjawab pertanyaan 6
7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru 7
8 Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran 8
Keterangan:
Ʃ𝑇𝐵𝐾𝑆
𝑅𝑇𝐵𝐾𝑆 =
𝑛
Keterangan: RTBKS = Rerata minat belajar siswa
n = Banyaknya pertemuan
Adapun penggolongan kriteria minat belajar siswa diadapatasi dari Suharsimi Arikunto dan
Cepi Safruddin Abdul Jabar (2010: 35) dengan mencari rentang bilangan dengan mengurangkan
skor maksimal minat belajar terhadap skor minimal kemampuan berpikir kritis siswa maka
diperoleh rentang bilangan sebesar 40. Rentang bilangan tersebut kemudian dibagi menjadi lima
dikarenakan peneliti ingin menggolongkan kriteria kemampuan berpikir kritis belajar menjadi
lima kriteria, maka menghasilkan interval kelas sebesar 8. Adapun hasil penggolongan kriteria
kemampuan berpikir kritis dalam persentase sebagai berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
Nilai siswa = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Adapun Indikator Keberhasilan belajar siswa secara Individu dipatok pada KKM
yakni 75 dari 100 Point dengan persentase Ketuntasan sebagai berikut:
< 74,9% = Tidak Tuntas
≤ 75% = Tuntas