Proposal Seminar Dwi Pratiwi 1504205017
Proposal Seminar Dwi Pratiwi 1504205017
OLEH :
DWI PRATIWI ( 1504205017 )
Diajukan Oleh :
Dwi Pratiwi
1504205017
I. JUDUL
Pusat Produksi dan Galeri Home Textiles di Kabupaten Buleleng
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal
ini peneliti hanya bertindak sebagai pemakai data karena tidak langsung
berhubungan untuk menggali data dengan narasumber.
Studi Literatur
Metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
mencari teori-teori yang diperlukan berkaitan dengan judul proyek
seminar. Studi literatur dapat dilakukan dengan mencari informasi di
dalam buku, media cetak serta media elektronik berupa internet.
VI. PEMAHAMAN TERHADAP PROYEK
a. Pemahaman Terhadap Home Textile
Home Textile adalah cabang tekstil teknis yang terdiri dari aplikasi tekstil
untuk keperluan rumah tangga. Home Textile biasanya difungsikan untuk
mempercantik interior ruang, yang berhubungan dengan ruang interior dan
perabotan mereka. Pakaian yang digunakan dirumah bukan merupakan Home
Textile meskipun digunakan di rumah. Home Textile memiliki nilai
estetikanya tersendiri sesuai dengan fungsi dan perletakannya. Yang termasuk
ke dalam Home Textile antaralain (Christopher Muscato, What are Home
Textiles, Study.com) :
1. Seprei dan Sarung Bantal
2. Selimut
3. Handuk Terry
4. Taplak Meja
5. Keset dan Karpet
b. Pemahaman Terhadap Pusat Produksi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat berarti pokok pangkal atau
yg menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dsb). Dengan kata lain
pusat merupakan sebuah wadah yang dapat menampung segala kegiatan yang
terjadi di sekitarnya. Sedangkan, produksi merupakan suatu kegiatan yang
dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda
baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Pusat produksi Home Textile merupakan wadah aktifitas segala kegiatan
yang menghasilkan aplikasi tekstil untuk keperluan rumah tangga. Kegiatan
pokok yang dilakukan dalam pusat produksi tersebut antaralain :
1. Desain Pola
2. Sampling
3. Pencelupan
4. Print Digital
5. Finishing
6. Pre-treatment
7. Rotary Printing
8. Pengecekan
9. Mercerizing
10. Screen Engraving
11. Garmen
Gambar Kegiatan Produksi Home Textile di PT. Asia Cipta Pratama
Sumber : Company Profile PT. Asia Cipta Pratama
DAFTAR PUSTAKA
-----------------. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius. Diakses 2 September 2018
Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1996. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta:
PT.Cipta Adi. Pustaka
Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,. Bumi
Aksara, Jakarta
Hidayat, Agung. 2018. Bali Utara Bersiap Menjadi Kawasan Industri Baru
Manufaktur (https://industri.kontan.co.id/news/bali-utara-bersiap-menjadi-
kawasan-industri-baru-manufaktur?page=2). Jakarta: Kontan (diakses pada 2
September 2018)
Manilet, Yusuf Rendy. 2018. Merajut Peluang Industri Tekstil
(http://id.beritasatu.com/home/merajut-peluang-industri-tekstil/172641). Jakarta:
Berita Satu (diakses pada 2 September 2018)
Muscato, Christopher. What are Home Textiles
(https://study.com/academy/lesson/what-are-home-textiles.html). Amerika:
Study.com (diakses pada 2 September 2018)
Mustofa, Ali. 2018. Kawasan Industri Celukan Bawang Tak Efektif, Ini Rencana
Bupati PAS (https://radarbali.jawapos.com/read/2018/02/18/50224/kawasan-
industri-celukan-bawang-tak-efektif-ini-rencana-bupati-pas). Bali: Radar Bali
(diakses pada 2 September 2018)
Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia. Suwatno
Sutriyanto, Eko. 2018. Tekstil dan Garment Jadi Industri Strategis di Indonesia
(http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/04/05/tekstil-dan-garmen-jadi-industri-
strategis-di-indonesia). Jakarta: Tribun News (diakses pada 2 September 2018)
Yoeti, Oka A. 1994. Pengantar Pariwisata.Penerbit Angkasa. Bandung
PROPOSAL JUDUL SEMINAR TUGAS AKHIR
WISATA EDUKASI PENGOLAHAN KELAPA DI DESA SULANG,
KLUNGKUNG
Diajukan Oleh :
Dwi Pratiwi
1504205017
I. JUDUL
Wisata Edukasi Pengolahan Kelapa di Desa Sulang, Klungkung
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,. Bumi
Aksara, Jakarta
-----------------. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius. Diakses 2 September 2018
Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia. Suwatno
Yoeti, Oka A. 1994. Pengantar Pariwisata.Penerbit Angkasa. Bandung
PROPOSAL JUDUL SEMINAR TUGAS AKHIR
KAMPUNG WISATA KONVEKSI DI KOTA DENPASAR
Diajukan Oleh :
Dwi Pratiwi
1504205017
I. JUDUL
Kampung Wisata Konveksi di Kota Denpasar
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal
ini peneliti hanya bertindak sebagai pemakai data karena tidak langsung
berhubungan untuk menggali data dengan narasumber.
Studi Literatur
Metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
mencari reori-teori yang diperlukan berkaitan dengan judul proyek
seminar. Studi literatur dapat dilakukan dengan mencari informasi di
dalam buku, media cetak serta media elektronik berupa internet.
VI. PEMAHAMAN TERHADAP PROYEK
a. Pemahaman Terhadap Konveksi
Konveksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2015 adalah
menghasilkan pakaian dan sebagainya secara massal yang bertujuan untuk
dijual kepada konsumen dalam keadaan jadi atau siap pakai sesuai ukuran
yang sudah ditentukan.
b. Pemahaman Terhadap Kampung Wisata
Dalam perencanaan kota, perkotaan tidak dapat lepas dari istilah
kampung. Kampung biasa menjadi sebuah embrio kota, berkembang
mengikuti kota namun tidak berubah mengikuti dinamika perkotaannya.
Kampung walaupun berada di kota, namun keadaannya berbeda dengan kota
di sekitarnya. Turner (1972) menjelaskan bahwa kampung ialah kawasan
permukiman kumuh yang memiliki sarana dan prasarana umum yang terbatas,
bahkan tidak memilikinya sama sekali, sehingga kampung sering disebut
sebagai slum atau squatter. Untuk menggolongkan kampung, Budiharjo
(2009) mengatakan bahwa kampung terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Kampung terencana, yaitu kampung yang telah direncanakan sejak
awal oleh pemerintah. Seringkali kampung yang terencana (di
Indonesia) dibangun pada zaman Hindia Belanda. Kampung ini
memiliki pola yang teratur.
2. Kampung tidak terencana dan tumbuh dengan sendirinya, sehingga
tidak memiliki pola yang teratur. Jalanan kadang lurus, tiba – tiba
membelok, kemudian buntu, petak batas tanah antara satu bangunan
dengan bangunan lainnya tidak jelas. Pola perkembangan kampung
jenis ini alami, tanpa adanya campur tangan ahli perencanaan wilayah
dan kota.
Kampung Wisata Konveksi di Kota Denpasar yang di rencanakan
merupakan jenis kampung wisata dimana wisatawan dapat berjalan menyusuri
UMKM konveksi di sepanjang jalan. Kampung Wisata adalah salah satu
ungkapan kehidupan manusia yang menyuguhkan tujuan wisata
perkampungan. Dalam perwujudannya, kampung wisata hendaknya dapat
memenuhi tuntutan-tuntutan yang ada baik yang menyangkut fasilitas wisata,
sirkulasi, dan pengolahan ruang luar yang memiliki banyak keanekaragaman
c. Pemahaman Terhadap Wisata Edukasi
Menurut Soetomo (1994), yang didasarkan pada ketentuan WATA
(World Association of Travel Agent), wisata adalah perjalanan keliling
selama lebih dan tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan
di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau
kota baik didalam maupun luar negeri. Sehingga pada pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pcngertian wisata lebih menekankan pada kegiatan
yang dilakukan wisatawan dalam suatu perjalanan pariwisata.
Secara Etimologis, edukasi berasal dan kata latin yaitu educare yang
artinya “memunculkan”, “membawa”, “melahirkan” Dalam pengertian secara
luas edukasi adalah setiap tindakan atau pengalaman yang memiliki efek
formatif pada karakter, pikiran atau kemampuan fisik dalam individu.
d. Standar dan Pedoman
Standar dan pedoman merupakan acuan dalam merancang fasilitas
Kampung Wisata Konveksi di Kota Denpasar. Dalam perencanaanya, terdapat
beberapa standar-standar penting dan pedoman yang dipergunakan untuk
menghasilkan kualitas rancangan yang optimal. Optimalisasi rancangan
fasilitas Kampung Wisata Konveksi di Kota Denpasar tentunya mengacu pada
standar dan pedoman yang berlaku dari pemerintah baik pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk
menghasilkan hasil rancangan yang nyaman, aman dan berfungsi secara
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,. Bumi
Aksara, Jakarta
-----------------. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius. Diakses 2 September 2018
Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia. Suwatno
Yoeti, Oka A. 1994. Pengantar Pariwisata.Penerbit Angkasa. Bandung