KELOMPOK I (AJ2)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penerimaan pasien baru ?
2. Bagaimana konsep sentralisasi obat ?
3. Bagaimana implementasi penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat ?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang konsep penerimaan pasien baru
2. Menjelaskan tentang konsep sentralisasi obat
3. Menjelaskan tentang implementasi penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Terminasi
Evaluasi
Terminasi
b) Evaluasi Proses
1) Pasien baru disambut oleh KARU, PP dan PA.
2) Pasien baru diberikan penjelasan tentang orientasi ruang, perawatan (termasuk
sentralisassi obat), medis serta tata tertib ruang.
3) PP dibantu PA melakukan pengkajian perawatan dan pemeriksaan fisik kepada
pasien baru.
4) Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga.
5) KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien
baru.
c) Evaluasi Hasil
1) Hasil penerimaan pasien baru di dokumentasikan dengan benar dalam asuhan
keperawatan.
2) Pasien mengetahui fasilitas ruang, perawatan, medis, serta tata tertib ruang.
3) Pasien sudah menandatangani informed consent penerimaan pasien baru.
2. SENTRALISASI OBAT
a. Pengertian
Sentralisasi obat adalah perawat mengelola sepenuhnya obat yang akan diberikan kepada
pasien (Nursalam, 2015). Kontroling atau pengawasan terhadap penggunaan dan konsumsi
obat merupakan salah satu peran perawat, sehingga perlu dilakukan dalam suatu pola yang
sistematis, sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat dan resiko
kerugian secara materiil maupun non materiil dapat dieliminir. Resep yang diberikan oleh
dokter diterima, disiapkan dan didistribusikan dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
Sentral. Dari IFRS obat diberikan kepada penderita melalui perawat.
b) Tujuan Khusus.
1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat primer dan perawat
associate dalam penerapan prinsip 6T + 1W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis,
tepat waktu, tepat cara pemberian, dan waspada efek samping obat).
2) Mampu mengelola obat pasien: pemberian obat secara tepat dan benar sesuai
dengan prinsip 6T + 1W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat
cara pemberian, dan waspada efek samping obat).
3) Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
4) Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
Seorang manajer keperawatan dapat mendidik staf mengenai obat dengan cara sebagai
berikut:
FARMASI/APOTEK
PASIEN/KELUARGA
Gambar 2.2 Diagram alur pelaksanaan sentralisasi obat (Nursalam, 2015)
1. Memeriksa ulang kebenaran obat: jenis, jumlah, serta menulis etiket dan alamat
klien. Penyimpanan stok (persediaan) yang teratur dengan baik merupakan bagian
penting dari manajemen obat. Obat yang diterima dicatat dalam buku besar
persediaan atau dalam kartu persediaan (Mc. Mahon, 1999).
2. Sistem kartu persediaan: Kartu stok/persediaan kadang digunakan untuk
menggantikan buku besar persediaan. Kartu ini berfungsi seperti buku besar
persediaan, yaitu sebagai neraca keseimbangan dimana barang yang diterima
ditambahkan dan dikurangi jumlah barang yang dikeluarkan. Pada buku besar
persediaan, setiap barang ditempatkan pada halaman yang terpisah, sedangkan pada
sistem kartu persediaan setiap barang dituliskan pada kartu yang terpisah.
3. Lemari obat: Periksa keamanan mekanisme kunci dan penerangan lemari obat serta
lemari pendingin. Periksa persediaan obat, pemisahan antara obat untuk penggunaan
oral (untuk diminum) dan obat luar. Perlu disediakan tempat khusus untuk obat-
obatan yang mempunyai resiko salah, misalnya:
a) LASA (Look alike sound alike).
b) Elektrolit konsentrasi tinggi.
c) Obat sejenis narkotika.
1) Kesimpulan
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru
(pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap
atau keperawatan intensif. Penerimaan pasien baru bertujuan untuk Menerima dan
menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik, Meningkatkan komunikasi
antara perawat dengan pasien, Mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum,
Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS.
Sentralisasi obat adalah perawat mengelola sepenuhnya obat yang akan diberikan
kepada pasien. Tujuannya mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi
obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
2) Saran
Makalah ini menjelaskan tentang penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat, namun
penulis menyadari banyaknya kekurangan dan kelemahan dari makalah ini. Bagi penulis
selanjutnya yang mungkin menjadikan makalah ini sebagai acuan disarankan untuk
mencari referensi yang lebih banyak lagi sehingga materi yang disampaikan lebih baik dan
bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA