Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :
Rancang Bangun Payung Penghisap Air (Paper) Sebagai Alat Bantu Saluran
Drainase dan Penambah Nilai Estetika Kota
BIDANG KEGIATAN :
PKM GT

Diusulkan oleh :
M. Jamil Said (240110100008) Angkatan 2010
M. Hanifan Ginggi (240110100051) Angkatan 2010
Fia Noviyanti (240110100053) Angkatan 2010

UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2012
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiata : Aplikasi Pompa Hidrolik di Pedestrian


dan Taman Kota sebagai Penambah Nilai
Estetika dan Saluran Irigasi dan Drainase
Kota

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Muhammad Hanifan Ginggi
b. NIM : 240110100051
c. Jurusan : Teknik dan Manajemen Industri Pertanian
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjajaran
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Puskesmas 143
f. Alamat email : nokina.d@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis :2 orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Sophia Dwiratna NP, STP, MT
b. NIP : 19780624 200501 2 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 081321100130

__________, ______________
Menyetujui
Wakil/ Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan
Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa

(__________________________) (_________________________)
NIP. NIM.

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping


Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,

(__________________________) (_________________________)
NIP. NIP.

i
KATA PENGANTAR

Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang


paling berkembang saat ini. Dari Belanda sampai tanah pertanian Amerika
Serikat, kincir angin (windmill) banyak digunakan untuk memompa air,
menggiling gandum, maupun untuk berbagai kegiatan industri.Indonesia
merupakan negara dengan potensi energi angin yang sangat besar. Energi tersebut
jika dikembangkan lebih lanjut maka akan menghasilkan keuntungan yang besar.
Karya ini memperlihatkan sebarapa besar potensi besar yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk
terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini
yaitu:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat


karya tulis ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang
bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Sophia Dwiratna Nur Perwitasari, STP,M.T dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, perhatian, dan bantuan kepada kami.
4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana


yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Jatinangor, 4 Juni 2012

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Lembar Pengesahan ........................................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................................................ iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Daftar gambar .................................................................................................. v
Ringkasan ........................................................................................................ vi

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................. 2

GAGASAN ..................................................................................................... 2
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ..................................................... 2
Solusi yang pernah diterapkan ............................................................... 2
Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan ................................ 3
Pihak-Pihak yang diharapkan dapat membantu ..................................... 8
Langkah-langkah strategis ..................................................................... 9

KESIMPULAN .............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

BIODATA MAHASISWA ........................................................................... 13


Ketua Kelompok .................................................................................... 13
Anggota Kelompok I ............................................................................. 14
Anggota Kelompok II ............................................................................ 15

BIODATA DOSEN PENDAMPING ........................................................... 16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rancang bangun PAPER ....................................................


Gambar 2 Kincir air, kincir angin, dan pompa hidrolik .......................

iv
RINGKASAN

Saluran drainase yang ada di Indonesia dewasa ini memiliki masalah


berupa bencana banjir, dimana kondisi saluran drainase yang berada di samping
badan jalan dan dibawah pedestrian tidak dapat lagi menyalurkan kelebihan air
dan mulai tertutupi oleh aspal maupun beton dijalanan. Sebagaimana yang kita
ketahui mengenai sifat beton yang tebal dan sukar ditembus air menyebabkan
permukaan jalan sendiri secara tidak langsung menjadi saluran drainase ketika
jumlah air hujan yang turun semakin banyak.
PAPER ini menggunakan prinsip pompa hidrolik untuk dapat memompa
air dari suatu tempat ke tempat lain, ukuran dari pompa ini dapat disesuaikan
dengan badan jalan sehingga tidak perlu berada di dalam tanah. Saluran drainase
jenis ini akan sangat membantu dalam menurunkan resiko terjadinya banjir ketika
curah hujan tinggi, dimana hujan yang besar dalam beberapa bulan kebelakang
menyebabkan bencana banjir di beberapa daerah karena adanya permasalahan
saluran drainase di daerah tersebut.
Hingga saat ini belum ada metode yang dapat menanggulangi keadaan
banjir yang ada di Indonesia terutama dikota-kota besar, hingga munculah
permasalahan yang berupa bencana banjir secara total.Sementara itu dalam kurun
waktu beberapa bulan terakhir intensitas curah hujan di Indonesia terus meningkat
karena perubahan cuaca yang mulai tidak sesuai dengan ramalan seperti biasanya.
Salah satu alasan mengapa alat ini sangat cocok digunakan di Indonesia
adalah ketika alat ini disimpan di daerah yang rendah maka akan dapat
memanfaatkan kemanpuan air hujan yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi
dengan baik.
Saluran irigasi yang ada diperkotaan biasanya memiliki masalah
penyumbatan oleh sampah, penyumbatan saluran irigasi dan juga kerusakannya,
untuk menanggulanginya maka dilakukan perbaikan saluran irigasi dengan
perbaikan jalan terlebih dahulu. Perbaikan ini sangat tidak efisien karena
perbaikan harus dilakukan dengan membongkar jalan maupun tempat pejalan kaki
terlebih dahulu hingga menyebabkan kemacetan, mengancam keselamatan
pemgguna jalan dan juga membutuhkan biaya yang cukup besar oleh karena itu
kami menggagas PAPER ini (payung penghisap air) sebagai salah satu bentuk
solusi saluran irigasi hingga saluran irigasi hanya berfungsi sebagai tempat
mengalirnya air tanpa harus dilalui oleh sampah sehingga mengurangi biaya
perawatan saluran irigasi.
Fungsi lain dari alat ini adalah untuk mengurangi biaya perawatan dari
saluran irigasi yang ada di kota. kita ketahui sebelumnya bahwa saluran irigasi
yang ada dibawah permukaan jalandan trotoar mengharuskan perawatan yang
dengan pertama-tama membongkar permukaan jalan maupun trotoar, untuk
mengurangi resiko ini maka PAPER yang menggunakan bentuk saluran
termodifikasi akan memungkinkan berkurangnya intensitas sampah yang akan
ikut masuk kedalam saluran irigasi dan mengurangi biaya perbaikan saluran
irigasi.
Aplikasi alat ini memiliki juga diharapkan memberikan hal peluang bagi
tenaga kerja yang dapat bergerak dibidang irigasi dan drainase perkotaan karena
memiliki perawatan yang tidak sulit, akan tetapi hanya memerlukan sistim kontrol
yang baik karena saluran irigasi tetap membutuhkan perawatan.

v
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara Belanda menggunakan kincir angin sebagai pemanfaatan


fenomena hujan untuk mengeringkan air laut dan memperluas daerah
pemukimannya selain itu intensitas angin yang selalu besar dimanfaatkan untuk
dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Di negara Jepang pun ada jenis
kincir angin yang biasa berada di taman kota, kemudian saat hujan kincir ini
bergerak akibat tetesai air hujan yang dukumpulkan dari bagian atasnya berbentuk
seperti mangkuk untuk menampung air hujan. dari kedua penggunaan kincir yang
ada di Belanda dan Jepang, Indonesia jelas tidak memiliki jumlah angin yang
besar seperti di Belanda, akan tetapi tidak perlu juga melakukan pengeringan
lahan yang berada di bawah permukaan air laut karena Indonesia memiliki luas
daratan yang cukup besar, akan tetapi masalah yang muncul akibat banyaknya air
yang ada di permukaan tanah adalah banjir. Banjir sendiri dialami beberapa
daerah di Indonesia setiap tahun maupun ketika datangnya hujan, hal ini
dikarenakan adanya daerah yang tidak mengalami saluran irigasi, maka dari
payung ini kami memodifikasi kemampuan untuk memindahkan air dengan tanpa
menggunakan tenaga angin, yaitu dengan menggunakan tenaga air hujan yang
dikumpulkan untuk menjadi energi penggerak pompa air ini, tidak hanya itu, alat
ini tetap mengadopsi kemampuan untuk menggunakan tenaga angin seperti pada
kincir angin di negara Belanda.
Air yang menjadi salah satu sumber kehidupan manusia di Indonesia yang
memiliki jumlah curah hujan yang tinggi sendiri sebenarnya memiliki rahasia
yang dapat kita manfaatkan dan bisa mendatangkan manfaat. Energi gravitasi
pada air yang jatuh ke bumi dapat kita konversikan ke energi mekanik sehingga
dapat menggerakan pompa hidrolik untuk melakukan kerja karena gaya mekanik
dari air. Pompa hidrolik digunakan untuk membawa memompa air agar memiliki
sirkulasi. Konsep yang ada pada beberapa alat pengumpul hujan hanya langsung
dimasukan ke penyaringan setelah dikumpulkan ditempat tertentu, padahal pada
perjalanannya ke tangki ada gaya yang dapat dimanfaat untuk kepentingan lain.
Kami menggagas untuk menggunakan pompa hidrolik untuk memanfaatkan
energi yang dimiliki oleh pergerakan air pada pipa.
Air yang digunakan untuk menggerakan pompa hidrolik kami gunakan
sebagai saluran irigasi di taman kota dan juga di pedestrian jalan. Taman kota
yang cenderung memiliki daerah serapan tanah membiarkan air hujan jatuh
langsung ke permukaan tanah tanpa ada pemanfaatan membuka peluang kami
untuk memodifikasi bagaimana kondisi daerah irigasi dan drainase dari taman
kota. Selain itu akses jalanan di perkotaan yang hampir meliputi seluruh daerah
perkotaan dapat membuka kesempatan untuk memanfaatkan kondisi demikian
dengan efektif.Hujan yang turun langsung ke jalan dapat menyebabkan jalanan
banjir karena saluran irigasi yang ada di jalan tidak memenuhi air hujan yang
jatuh langsung ke jalan. Bentuk dari alat yang kami gagas pernah ada di negara
jepang yang menggunakan alat hampir serupa, akan tetapi alat tersebut hanya
digunakan sebagai penambah estetika di taman sehingga kami melakukan

6
rekayasa pada bentuk tersebut kami kombinasikan dengan pompa hidrolik hingga
memenuhi nilai guna di taman kota dan jalan yang ada di Indonesia.
Pompa hidrolik yang kami gagas memiliki kelebihan untuk dapat
menyalurkan air dalam jumlah yang sedikit dengan tenaga air hujang yang
dikumpulkan di penampung sebelumnya. Alat ini sebelumnya telah digunakan di
negara jepang sebagai hiasan taman di taman kota. alat ini memiliki nilai estetika
dan budaya dimana pada dasarnya gaya yang dimiliki oleh air hujan yang turun
dikonversikan ke dalam energi kinetik untuk memompa air pada saluran irigasi.
Air irigasi pada areal persawahan, air irigasi pada aeral kolam ikan dan saluran
irigasi pada jalanan di perkotaan adalah sebagai sasaran yang tepat sebagaimana
alat ini dapat mengalirkan air yang menggenang dengan desain saluran yng
terpusat pada daerah tertentu.Tergantung dengan keputusan pembuatnya.
Kendala yang ditemui pada saat mencoba menerapkan alat ini pada model
adalah adanya kendala berupa hujan yang tidak dapat diprediksi kapan akan
terjadi, kemudian ada masalah sampah yang memiliki peranan tersendiri dalam
pergerakan air, selain itu saluran yang akan digunakan memang memiliki diameter
yang tidak begitu besar dan memungkinkan adanya faktor yang menghhambat
didalam saluran, oleh karena itu penting untuk mendesain bentuk saluran irigasi
utama bagi alat ini yang terpisah dari saluran irigasi di taman maupun di jalan,
akan tetapi harus ada saluran sekunder yang tersambung pada saluran irigasi
utama yang memiliki fungsi utama sebagai saluran irigasi perkotaan.
Kekurangan dari saluran drainase perkotaan adalah bagian dimana saluran
drainase ini memiliki saluran yang ada di bawah tanah akan tetapi keadaan
perbaikan jalan dewasa ini membuat beberapa saluran drainase diperkotaan
tersumbat dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka dengan
adanya alat ini dinas PU di kota-kota besar dapat memanfaatkan tenaga hujan dan
angin yang ada di suatu daerah sebagai alat untuk membantu drainase kota tanpa
harus melakukan perbaikan pada saluran drainase yang sudah ada.
Dalam perbaikannya, karena saluran drainase tersebut berada di bawah
permukaan maka biaya yang dikeluarkan untuk proses perbaikan menjadi mahal
karena harus membongkar konstruksi awal terlebih dahulu. Proses pembongkaran
ini memakai tenaga kerja yang tidak sedikit, sehingga biaya yang dikeluarkan pun
menjadi besar. Berikut sejumlah data yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air untuk perbaikan saluran irigasi dan drainase di daerah Jawa
Barat :
Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai
1. Sungai Cimandiri Leuwidinding, Kab. Sukabumi Rp 310.293.000,-
2. Sungai Cimandiri Tegal Sereh, Kab. Sukabumi Rp 387.545.000,-
3. Sungai Cimandiri Ciseupan, Kab. Sukabumi Rp 255.015.000,-
4. Sungai Cimandiri Leuwi Liang, Kab. Sukabumi Rp 595.893.000,-
5. Sungai Cisolok, Kab. Sukabumi Rp 332.790.000,-
6. Sungai Citarik Cikored, Kab. Sukabumi Rp 231.219.000,-

Gagasan
Kondisi kekinian
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang
paling berkembang saat ini. Dari Belanda sampai tanah pertanian Amerika

7
Serikat, kincir angin (windmill) banyak digunakan untuk memompa air,
menggiling gandum, maupun untuk berbagai kegiatan industri.
Di Indonesia, kincir angin juga sudah dikembangkan menjadi Pompa Air
Tenaga Angin Energi Gratis (EGRA), Kincir Angin EGRA (EGRA Windmill)
yang pertama kali dioperasikan di daerah Indramayu. Sistem kerjanya juga sangat
sederhana, yaitu dengan merubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik
yang digunakan untuk menggerakkan pompa torak untuk memompa air. Energi
minimum yang dibutuhkan untuk menggerakkan kincir adalah sebesar 10 km/jam
dan maksimal 50 km/jam
Di Indonesia, besarnya kecepatan angin sangat bervariasi dikarenakan
bentuk topografi yang ada di dataran Indonesia sangat beragam. Selain itu,
kecepatan angin juga tidak akan terus sama, akan tetapi terus berubah-ubah
sepanjang waktu. Untuk itu dalam menentukan besarnya energi yang tersedia di
lokasi penerapan destilasi tersebut, kecepatan angin rata-rata ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut :
V1 = 1 / t ( v1 (t) dt)
Kecepatan putaran kincir dan putaran as pompa dapat disesuaikan
menggunakan perbandingan roda gigi atau perbandingan pulley. Kincir angin
dihubungkan dengan pompa. Tuas pompa berupa piston yang dihubungkan ke
roda kincir. Putaran kincir akan menggerakan piston/pompa maju-mundur/naik
turun untuk memompa air.
Solusi yang Ditawarkan
Kincir yang dibuat disini selain dapat menangkap aliran angin juga dapat
menangkap aliran air hujan. Cara kerjanya sama dengan ketika kincir menangkap
aliran angin dan mengkonversi energi kinetik angin menjadi energi mekanik.
Aliran air hujan yang turun akan memutar baling-baling pada kincir dan
menggerakkan batang penarik naik turun dan menggerakkan pompa. Air hujan
kemudian akan masuk melalui corong yang di dalamnya terdapat pipa dan
mengalirkan air hujan kedalam penampung yang kemudian air hujan tersebut akan
digunakan untuk proses irigasi di sekitar tempat kincir tersebut berada.
Saluran drainase dari kincir diperlakukan sebagai saluran tertutup yang
memiliki bak kontrol yang didesain dengan menggunakan penyaring/filter pada
bagian hulu untuk memudahkan pengecekan terhadap kemungkinan terjadinya
penyumbatan akibat adanya sampah atau elemen-elemen lainnya. Adanya bak
kontrol ini akan menekan biaya perawatan dari saluran irigasi dan drainase yang
kami rancang. Kebanyakan saluran drainase tertutup di daerah perkotaan tertutup
oleh beton sehingga jika terjadi penumpukan sampah yang mengakibatkan
penumpukan akan sulit dibersihkan karena terlebih dahulu harus membongkar
kontruksi beton. Dengan pembongkaran tersebut akan memakan biaya dan tenaga
kerja yang cukup banyak. Sementara untuk saluran irigasi dan drainase ini hanya
diperlukan seorang petugas yang bertugas mengecek bak kontrol.

8
Gambar 1 Rancang bangun PAPER

Gambar 2 Kincir air, kincir angin, dan pompa hidrolik

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan


Pada awalnya pembuatan saluran drainase berada di bawah permukaan
tanah tepatnya berada di bawah permukaan badan jalan dan juga bahu jalan, akan
tetapi dapat kita lihat sendiri bagaimana efektivitas dari saluran drinase yang ada
apabila saluran tersebut tidak dapat digunakan dengan baik dikarenakan adanya
peninggian permukaan jalan yang terbuat dari aspal dan tidak dapat ditembus oleh
air padahal sifat dari aspal sendiri mudah terkikis dengan adanya air yang
menggenang di atas permukaannya, selain itu peninggian jalan dengan
menggunakan beton di beberapa jalan utama menyebabkan lubang saluran irigasi
tertutup dan menaikan permukaan air. Masalah lainnya yang masih berpengaruh
adalah penyumbatan yang ada di saluran drainase akibat sampah hingga
tersumbatnya saluran drainase perkotaan oleh sampah yang menumpuk di lubang
drainase yang memiliki ukuran kecil.

9
Saluran drainase yang ada sekarang hanya mengandalkan kemampuan
gaya gravitasi untuk mengalirkan air ke daerah yang lebih rendah, padahal air
hujan yang turun ke bumi juga dapat dimanfaatkan dengan cara
mengumpulkannya di satu tempat yang telah ditentukan. Oleh karena itu kami
membuat suatu rancang bangun yang digunakan oleh beberapa negara dengan
memanfaatkan fenomena alam seperti angin, akan tetapi dengan kondisi negara
Indonesia yang memiliki intensitas hujan tinggi dan intensitas angin yang rendah,
maka energi pada air hujan ini sebaiknya kita manfaatkan dengan sebaik mungkin
untuk mendapatkan sumber energi baru. Dalam beberapa kondisi pihak yang
mengurusi hal demikian hanya menggunakan pompa air yang menggunakan
tenaga listrik cukup tinggi, dan hal tersebut juga dilakukan apabila keadaan air
sudah mulai tinggi, dengan demikian tingkat keruguan yang akan dialami
masyarakat juga akan lebih tinggi tanpa adanya upaya yang lebih awal.
Alat ini dibuat agar dapat disesuaikan dengan saluran irigasi dengan 2
buah input dan juga 2 buah output. Input yang pertama adalah input dari air hujan
yang ditampung dari tangki dan daerah tertentu yang berada di sekitar alat ini
supaya dapat memberikan input yang lebih besar, semakin banyak input air hujan
yang dimanfaatkan maka semakin besar pula tenaga yang akan digunakan dan
semakin besar pula daya untuk menghisap air hujan dari alat ini, dengan demikian
input dari air yang akan dipindahkan akan berpindah dalam intensitas yang lebih
banyak. Input yang kedua adalah kincir yang memanfaatkan tenaga angin, hal ini
dirasa perlu mengingat seringnya fenomena hujan di Indonesia yang diiringi
dengan angin kencang, input kedua ini berfungsi untuk membantu kinerja dari
input pertama. Dengan adanya energi yang dimanfaatkan dari input pertama dan
kedua, maka output yang terdiri dari saluran hujan sebagai saluran irigasi aliran
permukaan di jalan ini dapat berfungsi dengan baik, sedangan output kedua adalah
air hujan yang digunakan sebagai energi penggerak. Pemanfaatan air hujan yang
terkumpulkan ini pun tidak dapat dibuang begitu saja karena akan dapat
mengganggu pejalan kaki apabila berada di pedestrian, maka kami sesuaikan
supaya alat ini memiliki pengumpul air kedua dibawah kincir air untuk
mengumpulkan air hujan tersebut. Air hujan tersebut akan disalurkan ke taman
kota maupun ke saluran irigasi sebagai output.

Pihak-pihak yang Diharapkan Dapat Membantu


Peran dari pihak yang berhubungan dengan saluran irigasi dan drainase
perkotaan dan dinas PU sangat diperlukan untuk dapat membantu
mengimplementasikan dan juga mengontrol tempat yang sekiranya dapat
dijadikan posisi berdirinya PAPER dan posisi pos pengontrol saluran PAPER
dengan menempatkan petugas di masing-masing pos, sementara itu pihak dinas
PU dapat mencarikan pihak ke-3 untuk dapat membuat rancangan alat yang telah
kami buat.
Langkah-langkah Strategis
Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan
mendata daerah yang terbiasa menjadi daerah rawan banjir, kemudian mendesain
posisi alat ini sehingga tidak mengganggu pejalan kaki maupun pengguna jalan
raya, kemudian menempatakan pos kontrol dari salura irigasi kecil yang dibuat
sehingga dapat mengoptimalkan pembuatan PAPER di jalan raya dan taman kota.

10
Kesimpulan
Alat yang kami rancang dengan nama PAPER ini diharapkan menjadi
salah satu opsi dari sekian banyak cara perbaikan dan juga cara penanggulangan
banjir dari keadaan Indonesia dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir
mangalami musim hujan yang panjang hingga intensita air pun meniggkat, maka
dengan adanya PAPER fenomena alam ini diharapkan juga dapat memanfaatkan
keadaan yang ada menjadi hal yang positif dan dapat memberikan manfaat bagi
manusia.
Kami akan mengadakan pendataan daerah yang biasa mengalami banjir
untuk dapat menanggulangi bencana banjir sebelum terjadi, kemudian data yang
ada akan kami ajukan untuk menjadi tempat berdirinya paper dan pos
pengontrolnya, lalu kami lakukan penyuluhan cara perawatan dan juga cara
pembersihan saluran irigasi paper tanpa membersihkan saluran drainase utama
yang ada di jalan raya dan taman kota. Dengan demikian pihak dinas tata kota, PU
dan irigasi dan drainase akan dapat mengontrol dan mengurangi anggaran biaya
dari perbaikan dan perawatan saluran irigasi yang tinggi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. PSDA Lelang Proyek Rp 14,75 Miliar. Tersedia :


http://www.psda.jabarprov.go.id/ (diakses pada tanggal 3 Juni 2012 pukul 19.23
WIB)

Anonim. 2012. Pengumuman Pelelangan Umum. Tersedia :


http://118.97.235.148/eproc/ (diakses pada tanggal 3 Juni 2012 pukul 19.20 WIB)

12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua kelompok
Nama : M. Hanifan Ginggi
NPM : 240110100051
Jurusan / Fakultas : TMIP / FTIP
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 22 Juni 1993
Institut : Universitas Padjajaran
HP : 085722771330
Alamat : Jl. Puskesmas, 143, Bandung, Jawa Barat
Email : nokina.d@gmail.com

M. Hanifan Ginggi

NPM. 240110100051

13
Anggota 1
Nama : Fia Noviyanti
NPM : 240110100053
Jurusan / Fakultas : TMIP / FTIP
Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 01 November 1991
Institut : Universitas Padjajaran
HP : 083827100771
Alamat : Jl. Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat
Email : shiteki_enzeru@yahoo.com

Fia Noviyanti

NPM. 240110100053

14
Anggota 2
Nama : M. Jamil Said
NPM : 240110100008
Jurusan / Fakultas : TMIP / FTIP
Tempat, tanggal lahir : Deli Tua, 20 Desember 1991
Institut : Universitas Padjajaran
HP : 085322051991
Alamat : Jl. Ekarasmi, 26, Medan Johor, Sumatera Utara
Email : jamilsaid@rocketmail.com

M. Jamil Said

NPM. 240110100008

15
BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama : Sophia Dwiratna NP, STP, MT


2. Tempat Dan Tgl Lahir : Magelang, 24 Juni 1978
3. NIP : 19780624 200501 2 001
4. Golongan/Pangkat/Jabatan : IIIa/Asisten Ahli
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Agama : Islam
7. Alamat Rumah : Komp. Puri Cendekia Jl. KJ V No.19 Cileles
Jatinangor
8. Alamat Kantor : Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad
Jl Raya Jatinangor Sumedang Km 21 40600

9. Telpon/Hp : 081321100130
10. Email : sophee_d@yahoo.com
11. Mata kuliah yang Diampu : 1. Hidrologi
2. Teknik Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
3. Pengembangan Sumberdaya Air
4. Irigasi dan Drainase

Pendidikan Formal

Program S1 S2

Nama PT Universitas Padjadjaran Institut Teknologi


Bandung

Bidang Ilmu Teknik Pertanian Pengelolaan Sumberdaya


Air

Tahun Masuk 1996 2007

Tahun Lulus 2003 2009

Judul Pengaruh Volume Briket Kajian Penerapan


Skripsi/Tesis/Disertasi Arang Kompos Budidaya Padi Metoda
Terhadap Pertumbuhan SRI (System Of Rice
dan Hasil Tanaman Intensification)
Kaylan Dibandingkan Metode
Konvensional Di D.I.
Cirasea Kabupaten
Bandung Jawa Barat

Nama Pembimbing / Prof. Dr. Nurpilihan Dr. Sri Legowo, Ir.


Promotor Bafdal, Ir., M.Sc

16
Riwayat Pekerjaan (Pengalaman Mengajar, Training, Seminar)

2003 Seminar Nasional Tahunan PERTETA dengan tema


“Pengembangan Inkubator Agrobisnis Berbasis Teknologi Tepat
Guna” BPTTG LIPI Subang

2004 - .. Staf Akademik Fakultas Teknologi Industri Pertanian


Universitas Padjadjaran.

2005 Seminar Nasional dan Kongres PERTETA dengan tema “Peran


Serta Teknik Pertanian dalam Usaha Revitalisasi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan dalam Rangka Meningkatkan
Ketahanan Pangan” LIPI Bandung

2005 Seminar dan Workshop ” Metode Pembelajaran e-Learning” ,


Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia

Pengalaman Penelitian

2003 Pengaruh Volume Briket Arang Kompos Terhadap Pertumbuhan


dan Hasil Tanaman Kaylan

2006 Kajian Lingkungan Biofisik Sebagai Dasar Penyusunan Model


Ekological Farming Unit Desa Jatimukti, Kecamatan
Tangjungsari, Kabupaten Sumedang

2007 Kajian Penggunaan Program TIDEDA dalam Pengelolaan Data


Debit di DAS Hulu Citarum

2009 Aplikasi Metode Two-Tier dalam Pemodelan Stokastik Curah


Hujan Bulanan di DAS Cikapundung Kabupaten Bandung Barat.

Publikasi Ilmiah, Karya Tulis (Makalah, Paper, Jurnal, Buku)

2003 Pengaruh Volume Briket Arang Kompos Terhadap


Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kaylan

17
2008 Kajian Penggunaan Program TIDEDA dalam Pengelolaan
Data Debit di DAS Hulu Citarum

Jatinangor, 4 Juni 2012

Sophia Dwiratna NP,S.T.P, MT

18

Anda mungkin juga menyukai