Buat PKM GT
Buat PKM GT
JUDUL PROGRAM :
Rancang Bangun Payung Penghisap Air (Paper) Sebagai Alat Bantu Saluran
Drainase dan Penambah Nilai Estetika Kota
BIDANG KEGIATAN :
PKM GT
Diusulkan oleh :
M. Jamil Said (240110100008) Angkatan 2010
M. Hanifan Ginggi (240110100051) Angkatan 2010
Fia Noviyanti (240110100053) Angkatan 2010
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2012
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Sophia Dwiratna NP, STP, MT
b. NIP : 19780624 200501 2 001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 081321100130
__________, ______________
Menyetujui
Wakil/ Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Program Studi/ Ketua Pelaksana Kegiatan
Pembimbing Unit Kegiatan mahasiswa
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIM.
(__________________________) (_________________________)
NIP. NIP.
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................. 2
GAGASAN ..................................................................................................... 2
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ..................................................... 2
Solusi yang pernah diterapkan ............................................................... 2
Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan ................................ 3
Pihak-Pihak yang diharapkan dapat membantu ..................................... 8
Langkah-langkah strategis ..................................................................... 9
KESIMPULAN .............................................................................................. 11
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
RINGKASAN
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
6
rekayasa pada bentuk tersebut kami kombinasikan dengan pompa hidrolik hingga
memenuhi nilai guna di taman kota dan jalan yang ada di Indonesia.
Pompa hidrolik yang kami gagas memiliki kelebihan untuk dapat
menyalurkan air dalam jumlah yang sedikit dengan tenaga air hujang yang
dikumpulkan di penampung sebelumnya. Alat ini sebelumnya telah digunakan di
negara jepang sebagai hiasan taman di taman kota. alat ini memiliki nilai estetika
dan budaya dimana pada dasarnya gaya yang dimiliki oleh air hujan yang turun
dikonversikan ke dalam energi kinetik untuk memompa air pada saluran irigasi.
Air irigasi pada areal persawahan, air irigasi pada aeral kolam ikan dan saluran
irigasi pada jalanan di perkotaan adalah sebagai sasaran yang tepat sebagaimana
alat ini dapat mengalirkan air yang menggenang dengan desain saluran yng
terpusat pada daerah tertentu.Tergantung dengan keputusan pembuatnya.
Kendala yang ditemui pada saat mencoba menerapkan alat ini pada model
adalah adanya kendala berupa hujan yang tidak dapat diprediksi kapan akan
terjadi, kemudian ada masalah sampah yang memiliki peranan tersendiri dalam
pergerakan air, selain itu saluran yang akan digunakan memang memiliki diameter
yang tidak begitu besar dan memungkinkan adanya faktor yang menghhambat
didalam saluran, oleh karena itu penting untuk mendesain bentuk saluran irigasi
utama bagi alat ini yang terpisah dari saluran irigasi di taman maupun di jalan,
akan tetapi harus ada saluran sekunder yang tersambung pada saluran irigasi
utama yang memiliki fungsi utama sebagai saluran irigasi perkotaan.
Kekurangan dari saluran drainase perkotaan adalah bagian dimana saluran
drainase ini memiliki saluran yang ada di bawah tanah akan tetapi keadaan
perbaikan jalan dewasa ini membuat beberapa saluran drainase diperkotaan
tersumbat dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka dengan
adanya alat ini dinas PU di kota-kota besar dapat memanfaatkan tenaga hujan dan
angin yang ada di suatu daerah sebagai alat untuk membantu drainase kota tanpa
harus melakukan perbaikan pada saluran drainase yang sudah ada.
Dalam perbaikannya, karena saluran drainase tersebut berada di bawah
permukaan maka biaya yang dikeluarkan untuk proses perbaikan menjadi mahal
karena harus membongkar konstruksi awal terlebih dahulu. Proses pembongkaran
ini memakai tenaga kerja yang tidak sedikit, sehingga biaya yang dikeluarkan pun
menjadi besar. Berikut sejumlah data yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air untuk perbaikan saluran irigasi dan drainase di daerah Jawa
Barat :
Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai
1. Sungai Cimandiri Leuwidinding, Kab. Sukabumi Rp 310.293.000,-
2. Sungai Cimandiri Tegal Sereh, Kab. Sukabumi Rp 387.545.000,-
3. Sungai Cimandiri Ciseupan, Kab. Sukabumi Rp 255.015.000,-
4. Sungai Cimandiri Leuwi Liang, Kab. Sukabumi Rp 595.893.000,-
5. Sungai Cisolok, Kab. Sukabumi Rp 332.790.000,-
6. Sungai Citarik Cikored, Kab. Sukabumi Rp 231.219.000,-
Gagasan
Kondisi kekinian
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang
paling berkembang saat ini. Dari Belanda sampai tanah pertanian Amerika
7
Serikat, kincir angin (windmill) banyak digunakan untuk memompa air,
menggiling gandum, maupun untuk berbagai kegiatan industri.
Di Indonesia, kincir angin juga sudah dikembangkan menjadi Pompa Air
Tenaga Angin Energi Gratis (EGRA), Kincir Angin EGRA (EGRA Windmill)
yang pertama kali dioperasikan di daerah Indramayu. Sistem kerjanya juga sangat
sederhana, yaitu dengan merubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik
yang digunakan untuk menggerakkan pompa torak untuk memompa air. Energi
minimum yang dibutuhkan untuk menggerakkan kincir adalah sebesar 10 km/jam
dan maksimal 50 km/jam
Di Indonesia, besarnya kecepatan angin sangat bervariasi dikarenakan
bentuk topografi yang ada di dataran Indonesia sangat beragam. Selain itu,
kecepatan angin juga tidak akan terus sama, akan tetapi terus berubah-ubah
sepanjang waktu. Untuk itu dalam menentukan besarnya energi yang tersedia di
lokasi penerapan destilasi tersebut, kecepatan angin rata-rata ditentukan dengan
menggunakan rumus berikut :
V1 = 1 / t ( v1 (t) dt)
Kecepatan putaran kincir dan putaran as pompa dapat disesuaikan
menggunakan perbandingan roda gigi atau perbandingan pulley. Kincir angin
dihubungkan dengan pompa. Tuas pompa berupa piston yang dihubungkan ke
roda kincir. Putaran kincir akan menggerakan piston/pompa maju-mundur/naik
turun untuk memompa air.
Solusi yang Ditawarkan
Kincir yang dibuat disini selain dapat menangkap aliran angin juga dapat
menangkap aliran air hujan. Cara kerjanya sama dengan ketika kincir menangkap
aliran angin dan mengkonversi energi kinetik angin menjadi energi mekanik.
Aliran air hujan yang turun akan memutar baling-baling pada kincir dan
menggerakkan batang penarik naik turun dan menggerakkan pompa. Air hujan
kemudian akan masuk melalui corong yang di dalamnya terdapat pipa dan
mengalirkan air hujan kedalam penampung yang kemudian air hujan tersebut akan
digunakan untuk proses irigasi di sekitar tempat kincir tersebut berada.
Saluran drainase dari kincir diperlakukan sebagai saluran tertutup yang
memiliki bak kontrol yang didesain dengan menggunakan penyaring/filter pada
bagian hulu untuk memudahkan pengecekan terhadap kemungkinan terjadinya
penyumbatan akibat adanya sampah atau elemen-elemen lainnya. Adanya bak
kontrol ini akan menekan biaya perawatan dari saluran irigasi dan drainase yang
kami rancang. Kebanyakan saluran drainase tertutup di daerah perkotaan tertutup
oleh beton sehingga jika terjadi penumpukan sampah yang mengakibatkan
penumpukan akan sulit dibersihkan karena terlebih dahulu harus membongkar
kontruksi beton. Dengan pembongkaran tersebut akan memakan biaya dan tenaga
kerja yang cukup banyak. Sementara untuk saluran irigasi dan drainase ini hanya
diperlukan seorang petugas yang bertugas mengecek bak kontrol.
8
Gambar 1 Rancang bangun PAPER
9
Saluran drainase yang ada sekarang hanya mengandalkan kemampuan
gaya gravitasi untuk mengalirkan air ke daerah yang lebih rendah, padahal air
hujan yang turun ke bumi juga dapat dimanfaatkan dengan cara
mengumpulkannya di satu tempat yang telah ditentukan. Oleh karena itu kami
membuat suatu rancang bangun yang digunakan oleh beberapa negara dengan
memanfaatkan fenomena alam seperti angin, akan tetapi dengan kondisi negara
Indonesia yang memiliki intensitas hujan tinggi dan intensitas angin yang rendah,
maka energi pada air hujan ini sebaiknya kita manfaatkan dengan sebaik mungkin
untuk mendapatkan sumber energi baru. Dalam beberapa kondisi pihak yang
mengurusi hal demikian hanya menggunakan pompa air yang menggunakan
tenaga listrik cukup tinggi, dan hal tersebut juga dilakukan apabila keadaan air
sudah mulai tinggi, dengan demikian tingkat keruguan yang akan dialami
masyarakat juga akan lebih tinggi tanpa adanya upaya yang lebih awal.
Alat ini dibuat agar dapat disesuaikan dengan saluran irigasi dengan 2
buah input dan juga 2 buah output. Input yang pertama adalah input dari air hujan
yang ditampung dari tangki dan daerah tertentu yang berada di sekitar alat ini
supaya dapat memberikan input yang lebih besar, semakin banyak input air hujan
yang dimanfaatkan maka semakin besar pula tenaga yang akan digunakan dan
semakin besar pula daya untuk menghisap air hujan dari alat ini, dengan demikian
input dari air yang akan dipindahkan akan berpindah dalam intensitas yang lebih
banyak. Input yang kedua adalah kincir yang memanfaatkan tenaga angin, hal ini
dirasa perlu mengingat seringnya fenomena hujan di Indonesia yang diiringi
dengan angin kencang, input kedua ini berfungsi untuk membantu kinerja dari
input pertama. Dengan adanya energi yang dimanfaatkan dari input pertama dan
kedua, maka output yang terdiri dari saluran hujan sebagai saluran irigasi aliran
permukaan di jalan ini dapat berfungsi dengan baik, sedangan output kedua adalah
air hujan yang digunakan sebagai energi penggerak. Pemanfaatan air hujan yang
terkumpulkan ini pun tidak dapat dibuang begitu saja karena akan dapat
mengganggu pejalan kaki apabila berada di pedestrian, maka kami sesuaikan
supaya alat ini memiliki pengumpul air kedua dibawah kincir air untuk
mengumpulkan air hujan tersebut. Air hujan tersebut akan disalurkan ke taman
kota maupun ke saluran irigasi sebagai output.
10
Kesimpulan
Alat yang kami rancang dengan nama PAPER ini diharapkan menjadi
salah satu opsi dari sekian banyak cara perbaikan dan juga cara penanggulangan
banjir dari keadaan Indonesia dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir
mangalami musim hujan yang panjang hingga intensita air pun meniggkat, maka
dengan adanya PAPER fenomena alam ini diharapkan juga dapat memanfaatkan
keadaan yang ada menjadi hal yang positif dan dapat memberikan manfaat bagi
manusia.
Kami akan mengadakan pendataan daerah yang biasa mengalami banjir
untuk dapat menanggulangi bencana banjir sebelum terjadi, kemudian data yang
ada akan kami ajukan untuk menjadi tempat berdirinya paper dan pos
pengontrolnya, lalu kami lakukan penyuluhan cara perawatan dan juga cara
pembersihan saluran irigasi paper tanpa membersihkan saluran drainase utama
yang ada di jalan raya dan taman kota. Dengan demikian pihak dinas tata kota, PU
dan irigasi dan drainase akan dapat mengontrol dan mengurangi anggaran biaya
dari perbaikan dan perawatan saluran irigasi yang tinggi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama : M. Hanifan Ginggi
NPM : 240110100051
Jurusan / Fakultas : TMIP / FTIP
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 22 Juni 1993
Institut : Universitas Padjajaran
HP : 085722771330
Alamat : Jl. Puskesmas, 143, Bandung, Jawa Barat
Email : nokina.d@gmail.com
M. Hanifan Ginggi
NPM. 240110100051
13
Anggota 1
Nama : Fia Noviyanti
NPM : 240110100053
Jurusan / Fakultas : TMIP / FTIP
Tempat, tanggal lahir : Ciamis, 01 November 1991
Institut : Universitas Padjajaran
HP : 083827100771
Alamat : Jl. Cihaurbeuti, Ciamis, Jawa Barat
Email : shiteki_enzeru@yahoo.com
Fia Noviyanti
NPM. 240110100053
14
Anggota 2
Nama : M. Jamil Said
NPM : 240110100008
Jurusan / Fakultas : TMIP / FTIP
Tempat, tanggal lahir : Deli Tua, 20 Desember 1991
Institut : Universitas Padjajaran
HP : 085322051991
Alamat : Jl. Ekarasmi, 26, Medan Johor, Sumatera Utara
Email : jamilsaid@rocketmail.com
M. Jamil Said
NPM. 240110100008
15
BIODATA DOSEN PENDAMPING
9. Telpon/Hp : 081321100130
10. Email : sophee_d@yahoo.com
11. Mata kuliah yang Diampu : 1. Hidrologi
2. Teknik Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
3. Pengembangan Sumberdaya Air
4. Irigasi dan Drainase
Pendidikan Formal
Program S1 S2
16
Riwayat Pekerjaan (Pengalaman Mengajar, Training, Seminar)
Pengalaman Penelitian
17
2008 Kajian Penggunaan Program TIDEDA dalam Pengelolaan
Data Debit di DAS Hulu Citarum
18