Anda di halaman 1dari 51

SAP PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi

Sub Pokok Bahasan : Perilaku Kesehatan Reproduksi Sehat Pada Remaja

Sasaran : Siswa/i MTS Negeri 1 Balikpapan

Tempat : MTS Negeri 1 Balikpapan

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Oktober 2018

Waktu : 40 Menit

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit tentang Perilaku Kesehatan
Reproduksi Sehat Pada Remaja diharapkan siswa/i MTS Negeri 1 mengerti dan
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Instrusional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta mampu :
.
II. Sasaran
Siswa/i MTS Negeri 1 Balikpapan

III. Susunan Kepanitiaan

Leader Pelaksana : Mukhlis Abdi Syahbani

Co. Leader : Ester Yulan Marcelina

Pemateri : Nur Ainun

Fasilitator : Manda Pingki Halenia


Mariani

Qolifaktussakdiyah

Sri Bintang Regita

Observer : Siti Normah

Ayu Cita Larasari

Hanifah Tri Lestari

IV. Strategi Pelaksanaan


1. Persiapan
a. Kontrak dengan kepala sekolah dan guru MTS Negeri 1 Balikpapan
b. Memberikan penjelasan tentang kegiatan : tujuan, waktu, tempat dan pelaksanaan
kegiatan
2. Metode
Ceramah dan tanya jawab

V. Waktu & Tempat Pelaksanaan


Kegiatan akan dilakukan pada hari Selasa 09 Oktober 2018 pukul 09.15 WITA
di halaman MTS Negeri 1 Balikpapan

VI. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop
4. Pengeras Suara
5. Mic

VII. Sumber
pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Link: United States Agency for International
Development (USAID).

Isu-isu dan masalah reroduksi. Link: United States Agency for International Development
(USAID).

Model perilaku sehat remaja. Link: http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-


content/uploads/2014/03/Raih-Gelar-Doktor-Temukan-Model-perilaku-Sehat-Remaja.pdf

Perubaan erkembangan fisik pada remaja. Link:


https://scoutnet3tangerang.wordpress.com/2013/04/04/perubahan-perkembangan-fisik-tubuh-
pada-remaja/

Peningkatan pola perilaku hidup sehat.Link:


http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/view/8349

Konsep teori perilaku.Link: https://tintahmerah.wordpress.com/2015/06/23/konsep-teori-


perilaku/

Pubertas. Link :https://id.wikipedia.org/wiki/Pubertas

Program kesehatan reproduksi remaja.Link:


https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/program-program-kesehatan-reproduksi-remaja

Isu-isu.Link: https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/isu-isu

Hasil-hasil peneitian,survey dan sensus.Link:


https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/hasil-hasil-penelitian-survey-dan-sensus

Anatomi Fisiologi organ reproduksi.Link:

http://adzhar-arsyad.blogspot.com/2015/03/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi.html

Penyakit pada sistem reproduksi manusia.Link:

http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/03/25-penyakit-pada-sistem-reproduksi.html

VIII. Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
2. Definisi Perilaku dan Jenis Perilaku
3. Perilaku Kesehatan Reproduksi sehat pada remaja
4. Isu dan permasalahan pada remaja
5. Solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja

IX. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Metode


1 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri
Ceramah
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menanyakan pengetahuan awal
peserta mengenai materi.
5. Melakukan kontrak waktu
2 15menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan definisi Kesehatan
Reproduksi
2. Menjelaskan definisi Perilaku dan
Ceramah dan
jenis perilaku
diskusi
3. Menjelaskan perilaku kesehatan
reproduksi sehat pada remaja
4. Evaluasi Formatif
5. Menjelaskan isu dan
permasalahan pada remaja
6. Menjelaskan solusi untuk
mengatasi permasalahan
kesehatan reproduksi pada
remaja.
7. Evaluasi Formatif
3 15 menit Evaluasi :
 Evaluasi Sumatif Diskusi &
Tanya jawab

4 5 menit Terminasi :
1. Mengingatkan kembali tentang
materi
2. Mengingatkan kembali jika butuh Ceramah
solusi terhadap permasalahan
kesehatan reproduksi
3. Mengucapkan salam penutup

X. Uraian Materi

A. Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung
zakar) dan testis (buah zakar).
1. Penis
Penis terdiri dari:
a) Akar (menempel pada didnding perut)
b) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang uretra
(saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit
depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
a) 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak
bersebelahan.
b) Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika
rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum
akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari
tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).

3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
juga hormon testosterone. Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).

2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis.
Gambar Anatomi Sistem Reproduksi Pria

1. Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran
ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk
duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan
bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

2. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang mengalirkan
air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan
semen.

3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan
akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret
cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung
uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar
yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
• Lobus posterior
• Lobus lateral
• Lobus anterior
• Lobus medial
Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk
menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5
cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

4. Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan
lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di
dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi cairan basa yang
mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.

5. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup
testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini
pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli
eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis
panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di
duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma
sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.

6. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini
berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang
kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya
membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60
cm.

Bangunan Penyokong atau Penyambung


Funikulus Spermatikus: Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.

Struktur Sperma
Sperma diproduksi di testis, organ reproduksi pria. Pria mulai memproduksi sperma
saat pubertas (kurang lebih usia 15 tahun), dan sebagian besar pria mempunyai
sperma dewasa sampai usia tua. Sperma diproduksi sebanyak 300 juta per hari, dan
mampu bertahan hidup selama 48 jam setelah ditempatkan di dalam vagina sang
wanita. Rata-rata volume air mani untuk setiap ejakulasi adalah 2.5 sampai 6 ml,
dan rata-rata jumlah sperma yang diejakulasikan adalah 40-100 juta per ml.
Spermatozoa masak terdiri dari :
1. Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma,
mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya. Pada bagian
membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut
akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang
berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
2. Leher (cervix), menghubungkan kepala dengan badan.
3. Badan (corpus), banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai
penghasil energi untuk pergerakan sperma.
4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas
deferen dan ductus ejakulotoris.

B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria


1. Hormon pada Laki-laki
a. FSH : Menstimulir spematogenesis.
b. LH : Menstimulir Sel Interstial Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron : Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ
seks sekundernya.

Efek hormon testoteron pada pria:


Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi : untuk pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi, penting


dalam spermatogenesis, serta untuk pertumbuhan tanda kelamin sekunder

Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder
berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel,
yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di
tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus
seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan
epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan
tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis
umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia
(spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan
luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah
untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui
tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium,
sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa
sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi
menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
• LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
• FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk
memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi
spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis
dan membutuhkan waktu selama 2 hari.

Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi
spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-
sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang
bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di
tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia
tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang
masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan
segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom
(haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II
membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap
terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu
fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat
spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid
memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang
menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding
Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon
inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH
dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen
atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400
juta sel spermatozoa.

C. Sistem Reproduksi Wanita

Genetalia Eksterna (vulva) terdiri dari:

1. Tundun (Mons veneris)


Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak,
terletak di atas simfisis pubis.

2. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu
di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut,
yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian
dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 –
1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.

3. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium
dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium
vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette

4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat
sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah
crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.

5. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah
muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar
bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan
seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria
gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen

6. Himen (selaput dara)


Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi
sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita
berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan
ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat
melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian
posterior

7. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-
otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.

2. Genetalia Interna

1. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak antara
kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding
belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut
portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
a. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
b. Alat hubungan seks (koitus).
c. Jalan lahir pada waktu persalinan (partus).

2. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih
dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus
berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
a. Korpus uteri : berbentuk segitiga
b. Serviks uteri : berbentuk silinder
c. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran
anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita
hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf.
Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot
rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan
serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh
darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang
merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput
lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim
dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan
terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.
Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri,
tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang
menyangga uterus adalah:
a) Ligamentum latum ; Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
• Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
• Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
• Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f) Ligamentum vesiko-uterinum
• Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan
uterus saat hamil dan persalinan.

3. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya
antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum
yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah
tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de
graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum
sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan
hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks
sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis,
pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi
pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada
estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun
menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih
2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.

D. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

1. Hormon Reproduksi pada wanita


a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum.
b. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
c. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
d. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Siklus Menstruasi

Siklus mnstruasi terbagi menjadi 4. Wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan
akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1. Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan
adanya pendarahanselama 4 hari.
2. Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya
endometrium secara bertahap selama 4 hari
3. Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar
tumbuhnya lebih cepat.
4. Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan
glikogen guna mempersiapkan endometrium.

Hormon-Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-
ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel.
Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal
siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi
dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya
dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1
jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar
100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi
dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada
kehamilan, prolaktin juga

Oogenesis
Dari kira-kira 2 juta oosit pada dua ovarium hanya 400 buah yang akan menjadi
folikel matang. Folikel matang berupa kantung kecil dengan dinding sel-sel epitel di
dalam berisi satu sel telur. Folikel menghasilkan hormon estrogen. Tiap bulan dilepas
satu ovum dari sebuah folikel mulai dari seorang wanita mengalami puber sampai
menopause. Setiap ovarium menghasilkan sekitar 20.000 folikel matang. Sekitar
400.000 dari dua ovarium dapat mematangkan sel telur selama wanita melewati masa
subur. Folikel lainnya mengalami degenerasi. Oogenesis dan ovulasi terjadi sekali
dalam sebulan, bergiliran antara ovarium kiri dan ovarium kanan.
Proses oogenesis hampir sama dengan proses spermatogenesis.

Di dalam ovarium terdapat sel-sel induk yang disebut oogonium. Oogonium


berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer mengalami pembelahan secara
meiosis menjadi 2 sel baru yang disebut oosit sekunder. Akan tetapi, ukuran kedua
sel baru ini tidak sama, yang berukuran besar tetap oosit sekunder, yang berukuran
kecil disebut polosit primer atau badan kutub I. Selanjutnya oosit sekunder dan
polosit I yang sudah haploid mengalami pembelahan sekali lagi, masing-masing
menjadi dua sel baru. Oosit sekunder menjadi ootid (n) dan polosit II, sedangkan
polosit primer menjadi 2 polosit II. Lihatlah pada Gambar 9.5b, ootid berukuran
paling besar. Dari keempat buah sel baru tersebut, hanya ootid yang berkembang
menjadi ovum dan fungsional. Tiga sel kutub atau polosit mengalami degenerasi.
Perlu diketahui bahwa sejak bayi perempuan masih berada di dalam kandungan,
ovariumnya telah aktif memulai oogenesis sampai tahap metafase II. Setelah itu
inaktif sampai perempuan mencapai pertumbuhan yang siap untuk mengalami
menstruasi dan menjadi ibu secara biologis. Pada perempuan yang beranjak remaja,
pematangan sel telur dalam folikel hanya melanjutkan tahap telofase II.

E. Kesehatan Reproduksi Remaja


Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang mempengaruhi perilaku
hidup para remaja, khususnya siswa-siswi SMP/Sederajat dan SMU/SMU
yang berada pada usia antara 13-18 tahun yang kenyataannya masih minim akan
pengetahuan dan kesadaran tentang masalah pengelolaan kesehatan lingkungan dan
kesehatan reproduksi. Kesehatan lingkungan merupakan suatu cara untuk menjaga
alam sekitar agar selalu bermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri agar tetap
seimbang. Sedangkan kesehatan reproduksi merupakan upaya menjaga kesehatan
mengenai alat reproduksi beserta perilaku seks yang terdapat pada seseorang. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
keterampilan para siswa dalam mengelola dan melestarikan kesehatan lingkungan,
khususnya kesehatan reproduksi yang berbasiskan pada kearifan lokal.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak
semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat
secara mental serta sosial kultural.
Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali
berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai
keadaan sehat secara reproduksi.Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini,
mulai dari pemahaman mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi,
pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta dampak dari perilaku yang
tidak bertanggung jawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi, penularan
penyakit menular seksual termasuk HIV.

Topik Program Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan topik yang perlu diketahui
oleh masyarakat khususnya para remaja agar mereka memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Dalam hal ini Kesehatan reproduksi
remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata
berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural.

Informasi Program Kesehatan Remaja ini juga akan memberikan pelayanan


informasi tentang Kesehatan Remaja yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang
diselenggarakan oleh lembaga non pemerintah serta implementasinya di kalangan
masyarakat khususnya para remaja.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang


benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan
tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Berdasarkan Sensus Penduduk dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 di
Indonesia jumlah remaja usia 10-24 tahun sekitar 64 juta atau 27,6% dari total jumlah
penduduk sebanyak 237.6 juta jiwa (www.tribunnews.com). Data di Indonesia,
remaja yang memiliki perilaku menyimpang adalah sebagai berikut :
1. Fakta tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia yaitu Sebanyak 24,5%
anak laki-laki dan 2,3% anak perempuan pada usia 13-15 tahun adalah perokok
(Gobal Youth Tobacco Survey, 2006)
2. Remaja yang yang melakukan hubungan seksual pertama kali saat duduk
dibangku sekolah sebanyak 42,3% (Annisa Foundation, 2006).
3. 22,7% remaja perempuan di bawah usia 20 tahun mengalami kehamilan sebelum
menikah atau hanya 74.33% (UI , 2010).
4. Remaja melakukan hubungan seksual pra nikah sebanyak 12,5% (WHO, 2007).
5. Setiap tahun jumlah aborsi di Indonesia mencapai 2,4 juta jiwa dan 800 ribu di
antaranya terjadi di kalangan remaja (BKKBN, 2012).
6. Data dari Survey Kesehatan Reproduksi Republik Indonesia (2010) umur
pertama kali merokok 15-19 tahun sebesar 43,3% meningkat dibandingkan survei
tahun 2007 sebesar 33,1% (Depkes RI, 2012).
7. Data BNN Tahun 2013, 22% dari 4 juta penduduk Indonesia penyalahguna
narkoba atau sekitar 880 ribu penyalah guna napza adalah pelajar dan
remaja/mahasiswa.
8. Kasus AIDS kumulatif tahun 1987 s/d Des 2012 sebesar 42.887 kasus 35,2%
diantaranya kelompok usia 20 – 29 tahun dan 3.3% diantaranya kelompok usia
15-19 tahun (Kemenkes RI, Februari 2013).

F. Definisi Perilaku

Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau
reaksi individu yang terwujud di sikap atau perbutan tidak saja badan atau ucapan.
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. Perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus
yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2007). Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2003).

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.

Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2010).

Perilaku merupakan fungsi karakteristik individu dan lingkungan. Karakteristik


individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-nilai, sifat, keperibadian, dan
sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi pula dengan
faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan memiliki
kekuatan besar dalam menentukan perilaku, bahkan kekuatannya lebih besar dari
karakteristik individu (Azwar, 2010).

Sementara pengertian perubahan perilaku menurut Emilia (2008), ditentukan oleh


konsep risiko, penentu respon individu untuk mengubah perilaku adalah tingkat
beratnya risiko atau penyakit secara umum, bila seseorang mengetahui ada risiko
terhadap kesehatan maka secara sadar orang tersebut akan menghindari risiko.

Teori lain dikemukakan Lohrmann et al (2008), dengan teori perubahan perilaku The
Ecology Model of Health Behavior menekankan pada perubahan perilaku yang
dipengaruhi oleh situasi lingkungan sekitar. Pendekatan perubahan perilaku
digunakan pada pendekatan perubahan perilaku yang pesan perubahan perilaku di
bawa oleh anak didik untuk merubah perilaku orang tua maupun
masyarakat.Informasi/ pesan yang diterima di dalam meja studi diharapkan dapat
diterima oleh orang tua maupun masyarakat.Informasi/ pesan menjadi keyakinan dan
persepsi sebuah kebenaran sehingga terjadi perubahan perilaku pada orang tua atau
masyarakat.Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan.
Selain itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku petugas kesehatan terhadap
kesehatan akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Perubahan
perilaku ditentukan oleh konsep risiko.Penentu respon individu untuk mengubah
perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau penyakit. Secara umum, bila seseorang
mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara sadar orang tersebut akan
menghindari risiko. Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi 3, kelompok yaitu:

1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance), yaitu usaha seseorang untuk


memelihara kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan jika sedang sakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan (health seeking
behavior), yaitu perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang saat sakit
dan atau kecelakaan untuk berusaha mulai dari self treatment sampai mencari
pengobatan ke luar negeri.
3. Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu cara seseorang merespon lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak
mempengaruhi kesehatannya.

Teori WHO Mengatakan, bahwa mengapa seseorang berperilaku, karena adanya 4 alasan
pokok (determinan), yaitu:

1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling)


2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personal
reference)
3. Sumber daya (resource)yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya
perilaku seseorang atau masyarakat
4. Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya
perilaku seseorang.
G. Jenis Perilaku
Menurut buku Notoatmodjo (2007), perilaku manusia dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu :
1. Perilaku tertutup (Convert behavior)
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum
dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas
dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap
stimulus yang bersangkutan.Bentuk “unobservable behavior” atau “covert
behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.
2. Perilaku terbuka (Overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa
tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable
behavior”.
Di dalam proses pembentukan dan perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa
faktor dari dalam (intern) dan dari luar (ektern) individu itu sendiri.
Faktor intern mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan
sebagainya yang berfungsi mengelolah rangsangan dari luar sedangkan
faktorekstern meliputi lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik seperti iklim,
manusia, sosial, ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya.

H. Perilaku Kesehatan Reproduksi Sehat pada Remaja


Dr. Elok Halimatus Sakdiyah, M.Sidosen yang pernah memperoleh
penghargaan sebagai dosen Termodis dan Tervaforit dalam Psychology Award 2012
kini telah resmi menyandang gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan.
Jum’at (21/14) kemarin dalam ujian promosi doktor di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Elok Halimatus Sakdiyah membuktikan kepada sivitas akademika UIN
Maliki Malang melalui hasil temuan disertasi “Model perilaku sehat remaja”.
Makna perilaku sehat yang dijelaskan oleh peneliti adalah kegiatan atau aktivitas
yang meningkatkan kesejahteraan dan potensi kesehatan remaja yang dilakukan
dengan cara: melakukan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kesehatan,
beraktivitas fisik (olahraga) yang teratur dan cukup, makan-makanan yang bernutrisi,
mengembangkan dukungan sosial, menghargai hidup dan mengelola stres.

Model perilaku sehat dalam penelitian yang dilakukan menambahkan harga diri
sebagai variable prediktif perilaku sehat remaja. Penambahan variableharga diri ini
didasarkan pada hasil-hasil penelitian yang membuktikan harga diri sebagai variable
kepribadian yang memiliki korelasi kuat pada perilaku sehat maupun tidak sehat.
Selain itu, perubahan yang lainnyaadalah terkait teori kelekatan yang
digunakan, peneliti mengadopsi teori kelekatan remaja yang dikembangkan Armsdon
& Greenberg berdasarkan paradigma teori kelekatan pada Bowlby. Teori kelekatan
remaja cenderung berbicara tentang kualitas hubungan daripada kategori kelekatan
yang spesifik seperti kelekatan anxious dan kelekatan ambivalent.
Kemudian dteori ini juga menunjukkan perluasan domain berupa kelekatan terhadap
teman sebaya yang juga menjadi kepentingan tersendiri untuk diteliti.
Merujuk pada model teori dua jalur motivasi, model perilaku sehat remaja dalam
penelitian ini memprediksi pengaruh kelekatan, baik kelekatan remaja pada orang tua
(ibu dan ayah) dan kelekatan remaja pada teman sebaya terhadap perilaku sehat tidak
terjadi secara langsung, namun melalui konstruk koping.
Seperti yang diungkapkan Bowlby (1977) teori kelekatan merupakan pengalaman
awal individu dengan pengasuh utama akan mengarahkan individu tersebut untuk
mengembangkan model mental diri dan orang yang akan mejadi prototype dalam
berhubungan sosial pada masa selanjutnya.
Secara garis besar hasil temuan Elok,menunjukkan Ibu merupakan objek lekat yang
lebih dominan dari subjek penelitian, meski perbedaannya tidak terlalu besar. Dari
500 subjek penelitian 35% menunjukkan Ibu sebagai lekat (permanen), diikuti teman
sebaya sebesar 33% dan ayah sebesar 33%.
Perbedaan figur lekat yang tidak terlalu besar ini menunjukkan bahwa baik Ibu, ayah
atau teman sebaya merupakan figure lekat penting pada masa remaja. Model perilaku
sehat Ini memberikan pemahaman
baru tentang diterminan perilaku sehat multidimensi remaja dan terbukti secara
empiris mampu memetakkan perilaku sehat multidimensi remaja.
Padamodel perilaku sehat ini dibuktikan bahwa perilaku sehat remaja dipengaruhi
oleh kelekatan remaja pada Ibu, kelakatan remaja pada ayah, kelekatan remaja pada
teman sebaya dan harga dir, dimediasi oleh strategi koping berfokus pada problem
yang dipegaruhi oleh kelekatan remaja
pada Ibu dan kelekatan remaja pada ayah. Peran dari kelekatan yang terjalin sejak
awal kehidupan antara remaja dengan orang tua, dapat berpengaruh ke tahap
perkembangan selanjutnya (berpengaruh terhadap kemampuan remaja menjalin
hubungan akrab dengan teman sebaya, harga diri dan koping berfokus pada problem)
yang akan mengarahkan remaja untuk melakukan aktivitas dan dapat meningkatkan
kesehatan serta kesejaheteraan hidupnya. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu
hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku yang menunjukkan kesehatan
reproduksi, yaitu:
1. Menempatkan seks sesuai dengan fungsi dan tujuan
2. Tidak menganggap seks itu jijik, tabu dan jorok.
3. Tidak dijadikan candaan atau bahan obrolan.
4. Mengikuti norma atau aturan dalam menggunakannya.
5. Membicarakan dalam konteks ilmiah atau belajar untuk memahami diri orang
lain serta pemanfaatan secara baik sesuai dengan fungsi dan tujuan sakralnya.
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2010 Kementrian Kesehatan, juga melakukan
penelitian berkaitan kesehatan reproduksi remaja, antara lain mengenai usia dini
pernikahan, hubungan seksual pertama. Institusi lain yang juga melakukan penelitian
mengenai kesehatan reproduksi remaja antara lain BKKBN, PKBI, Pusat Studi
Wanita dan Seksualitas.

I. Perubahan Perkembangan Fisik Tubuh Pada Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan
masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ
reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan
periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Masa remaja merupakan tahap yang sangat menantang dalam kehidupan
anak.Kebanyakan remaja merasa bahwa mereka independen (mandiri) dan ingin
mengambil semua keputusan sendiri, padahal mereka tidak yakin tentang diri
mereka sendiri.Hal ini menyebabkan banyak kebingungan bagi mereka.Untuk
mengatasi semua itu, perubahan fisik yang mereka alami kadang-kadang
menyebabkan mereka stres dan kecemasan.Kebanyakan masalah remaja tumbuh dari
kebingungan dan stress.
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik (organobiologik) secara cepat, yang
tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional).Perubahan yang
cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya.Karena itu
penting bagi remaja untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada setiap tahap
kehidupan remaja agar mampu menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada
tahapkehidupannya.
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode
sebelumnya :

Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992), antara lain :

a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan


yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada
individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya.
b. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa
kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status
remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba
gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat
yang paling sesuai dengan dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi
perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri),
perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja
berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam
masyarakat.
e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan
demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik.Hal
ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung
memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat
dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan
sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
g. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau
kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya
dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa,
yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan
dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini
akan memberikan citra yang mereka inginkan.

Masa remaja dibagi menjadi 3 tahap, yaitu;

1. Masa remaja awal (10-12 tahun)


Ciri khas :
a. Lebih dekat dengan teman sebaya
b. Ingin bebas
c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir abstrak
2. Masa remaja tengah (13-15 tahun)

Ciri Khas :

a. Mencari identitas diri


b. Timbulnya keinginan untuk memiliki teman dekat.
c. Mempunyai rasa cinta mendalam
d. Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak

3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)

Perubahan Fisik Masa Remaja

Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan
organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga
mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan
munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks.

a. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki


b. Terjadinya haid pada remaja perempuan (menarche)
3. Tanda-tanda seks sekunder
Remaja laki-laki
1. Perubahan suara
2. Tumbuhnya jakun
3. Dada lebih besar
4. Badan berotot
5. Tumbuhnya kumis, cambang, rambut disekitar kemaluan dan ketiak.

Remaja Perempuan

1. Pinggul melebar
2. Pertumbuhan rahim
3. Payudara membesar
4. Tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan

Tugas perkembangan remaja

Tugas perkembangan remaja perlu diketahui para remaja agar dapat dijadikan
acuan bagi masa berikutnya yaitu masa dewasa untuk dapat melewati masa-masa
“penuh badai” tersebut dengan baik .

Adapun tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:


1. Menerima kondisi fisik dan menggunakan tubuh secara efektif.
Artinya seorang remaja bisa belajar menerima diri sendiri, bentuk tubuh,
bentuk wajah, dll.Menggunakan tubuh secara efektif berarti juga harus bisa
merawat dan menjaganya.Tidak melakukan perbuatan yang belum waktunya
dilakukan seperti hubungan intim sebelum menikah.Mengapa?Karena remaja
bisa terkena infeksi menular seksual atau terjadilah kehamilan yang tidak
diinginkan.Selain itu, dampak psikologis yang ditimbulkan tidaklah sebentar,
melainkan berkepanjangan.
2. Dapat menjalin hubungan yang baru dan lebih matang baik dengan
teman sejenis atau lawan jenis.
Remaja diharapkan sudah mampu untuk menerima pertemanan atau
persahabatan tidak hanya dari teman putra atau putri saja, tapi dari
keduanya.Selain itu, kremaja diharapkan mampu untuk menjaga dan
memelihara hubungan yang sudah terjalin dengan baik. Dengan kata lain,
bila terjadi konflik atau masalah dalam hubungan yang sudah terjalin, maka
mereka dapat menyelesaikannya dengan cara yang matang. Tidak dengan
cara-cara agresif atau sebaliknya malah menjadi pasif, tapi menyelesaikan
segala masalah dengan cara asertif dan berusaha mencari penyelesaian yang
dapat menguntungkan semua pihak.
Perilaku Asertif: Cara berperilaku dimana perasaan atau pandangan
diungkapkan secara terus terang tanpa melukai perasaan atau merendahkan
harga diri orang lain.
Dapat menerima peran jenis kelamin.
Belajar menerima peran jenis kelamin artinya, belajar untuk menerima diri
sebagai seorang perempuan atau laki-laki sesuai dengan jenis kelaminnya.
Mencapai kemandirian secara emosional, baik terhadap orangtua maupun
terhadap orang dewasa lainnya.
Contoh dari mencapai kemandirian secara emosional antara lain, belajar
menghargai perbedaan yang ada, seperti perbedaan pendapat serta mampu
mengenali emosi dan menempatkannya secara tepat. alah yang ada tanpa
perlu terlalu banyak bergantung pada orangtua.
3. Mempersiapkan karir dan kemandirian ekonomi.
Sebagian besar dari remaja ketika ditanya tentang karir jawabannya banyak
banget sampai keliatan kalau sebenarnya mereka masih bingung. Agar
mereka tidak bingung dan semakin mantap menentukan bidang apa yang
nanti akan ditekuni, sebaiknya orangtua atau guru membantu mereka untuk
mempersiapkan diri dari sekarang.
Cara mempersiapkannya dapat dilakukan dengan mengenali bakat,
kemampuan dan minat yang dimiliki. Jika perlu lakukan konsultasi pada
ahlinya, yaitu psikolog untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuan diri .
Mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah dan menghadapi
kehidupan berumah tangga.
Makna lain dari mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk menikah
dan berumahtangga adalah mampu menjaga dan memelihara organ
reproduksi dengan baik. Kemudian, memiliki rencana terhadap masa depan
yang akan dijalani serta konsep sebuah keluarga yang ideal dan bertanggung
jawab.
Mengembangkan keahlian intelektual dalam hidup bermasyarakat.
Dalam mengembangkan keahlian intelektual di masyarakat remaja
diharapkan mampu mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk
mempersiapkan masa depan. Misalnya kalau ingin menjadi seorang dokter,
mereka dapat memilih kuliah di fakultas kedokteran dan mengembangkan
keahlian itu tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk bakti pada
masyarakat dan mengabdi pada Tuhan.
Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab.
Mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab artinya remaja diharapkan
sudah mampu untuk ikut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Menunjukkan perhatian pada masalah sosial yang terjadi, dapat berlaku
sesuai dengan norma yang ada dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
4. Memiliki nilai-nilai yang digunakan sebagai pedoman hidup.
Remaja diharapkan sudah memiliki nilai-nilai yang akan digunakan dalam
kehidupan. Misalnya, tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah,
tidak memakai obat-obat terlarang. Tidak melakukan perbuatan yang akan
merugikan orang lain, atau melakukan perusakan lingkungan serta
menanamkan rasa kasih sayang terhadap semua makhluk.

Berhasil atau tidaknya seorang remaja menjalani tugas perkembangan


selain tergantung pada diri remaja itu sendiri,juga perlu didukung oleh
orangtua dan guru sebagai pembimbing mereka.

Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik
psikis dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita
biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang
di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat.Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai
dengan mimpi basah.[1]. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada
remaja.Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE,
mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui
sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.

J. Ciri pubertas
1 Follicle-stimulating hormone – FSH
2 Luteinizing hormone – LH
3 Progesterone
4 Estrogen
5 Hypothalamus
6 Pituitary gland
7 Ovary
8 Pregnancy - hCG (Human chorionic gonadotropin)
9 Testosterone
10 Testicle
11 Incentives
12 Prolactin – PRL

Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti


suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu
dan payudara membesar untuk seorang gadis, dan tumbuh bulu - bulu halus
di daerah tertentu. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya
muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih
lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan fisik yang terjadi pada
masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan
dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus
juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak
tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi
akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75
persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks.

Penyebab munculnya pubertas

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh


hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh).Berkat
kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul
ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan
laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai
memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi
dan tubuh mengalami perubahan.

Hormon seks yang memengaruhi perempuan adalah estrogen dan


progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki
diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut
ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga
terjadilah beberapa pertumbuhan.

Penyebab perubahan pubertas

1. Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua


hormon yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan
besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk
meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah
hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap
hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah,
dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai
terjadi.
2. Peran Gonad – Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad,
organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya
menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai
berkembang.
3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan
oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar
ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon
pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses
pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung
terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang
menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

K. Penerapan perilaku kesehatan reproduksi sehat pada remaja, yaitu :


a. Remaja Wanita
1. Perlindungan terhadap infeksi :
a) Penggunaan celana dalam
Menggunakan celana dalam dari kain yang menyerap keringat, tidak ketat
dan tidak membiarkan basah.Hal ini dikarenakan kondisi basah dan
lembab sangat mungkin memicu tumbuhnya kuman yang dapat
mengganggu kesehatan genital.Mengganti celana dalam paling sedikit 2
kali dalam sehari.
b) Penggunaan toilet secara sembarangan
Penggunaan toilet secara sembarangan dapat menyebabkan gangguan.
Gangguan itu biasanya lebih banyak diderita oleh kaum perempuan.
contohnya adalah infeksi kulit pada dan sekitar vagina. Keluhannya
bermacam-macam tergantung pada sebabnya, bisa karena jamur atau
karena bakteri. Infeksi pada kulit mencakup rasa gatal-gatal pada area
vagina, keputihan, bintik merah-merah dan lainnya. Tak hanya di vagina,
infeksi kulit juga menyerang area selangkangan (antara vagina dan
dubur). Daerah itu, sangat rentan terkena jamur dan bakteri karena
posisinya yang bersentuhan langsung dengan dudukan toilet.

c) Penggunaan antiseptik
Hindari penggunana antiseptik, desinfektan, minyak atau busa mandi
dengan pengharum yang kuat. Karena akan merusak keseimbangan PH
yang ada sehingga memungkinkannya terjadi infeksi.
d) Hygiene genital.

2. Mencuci tangan
Melakukan cuci tangan sebelum menyentuh alat genitalia karena tangan
merupakan sumber kuman.
3. Membersihkan vagina dengan benar. Membersihkan alat genitalia (vagina)
dari depan ke belakang sesuai dengan susunan anatomis. Tidak boleh
membersihkan dengan cara bolak - balik karena akan menyebabkan
penyebaran kuman dari daerah anus ke arah vulva atau kebalikannya dari
arah vulva ke anus
4. Merapikan mons veneris
Merapikan dengan cara mencukur sebagian secara berkala karena bulu
disekitar alat genital dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan
tidak nyaman dan gatal.
5. Penggunaan handuk
Menggunakan handuk pribadi dan bahan kain yang menyerap air untuk
mengeringkan setelah buang air agar tidak lembab.
6. Pantyliner
Menghindari penggunanaan pembalut atau pantyliner disaat tidak haid bila
tidak ada indikasi seperti keputihan.Karena bila memakai pantylinersecara
terus - menerus dapat mengakibatkan iritasi kulit.
7. Pemakaian pembalut
Mengganti pembalut pada saat haid dengan cara yang benar dan tidak terlalu
lama karena darah haid merupakan darah kotor yang dapat mengakibatkan
infeksi jika penggunaan pembalut terlalu lama dan paling sedikit 3 sampai 5
kali dalam sehari untuk mengganti pembalut.
8. Hindari melakukan hubungan seks pra nikah atau berganti-ganti pasangan.

b. Remaja Laki –laki


1. Mencuci tangan
Mencuci tangan sebelum menyentuh alat genitalia karena tangan merupakan
sumber penyakit.
2. Celana ketat
Penggunaan celana yang ketat dapat mempersempit ruang pembuluh darah
selain itu menyebabkan suhu disekitar alat genital menjadi panas.Hal ini
dapat menimbulkan kuman - kuman.
3. Alkohol
Konsumsi alkohol dapat mengurangi kualitas sperma.
4. Merokok
Merokok mengakibatkan rusaknya alat reproduksi
5. Merapikan mons veneris
Merapikan dengan cara mencukur sebagian secara berkala karena bulu
disekitar alat genital dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan
tidak nyaman dan gatal.
6. Membersihkan alat kelamin
Setelah buang air besar atau kecil, siram penis dengan benar - benar bersih
supaya tidak ada bekas kotoran yang menempel.Bila belum sunat maka harus
dibersihkan sampai dengan bagian kulup sehingga bagian tutup penis yang
tertutup kulup bersih.Hal ini untuk mencegah kanker.
7. Hindari melakukan hubungan seks pra nikah atau berganti-ganti pasangan.

L. Isu dan Permasalahan pada Remaja


Kesehatan reproduksi remaja sulit untuk dipisahkan dari kesehatan remaja secara
keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pada
perilaku kesehatan reproduksi remaja. Beberapa permasalahan yang sering dialami
remaja adalah :

1. Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas normal yang ada.Saat ini pergaulan
bebas telah membudaya dikalangan remaja. Hal ini disebabkan karena remaja
merupakan ambang masa dewasa dimana seseorang akan berusaha memberi kesan
sebagai orang yang hampir dewasa, sehingga ia akan memusatkan dirinya pada
perilaku yang dihubungkan dengan status orang dewasa misalnya dalam bertindak,
menuntut kebebasan, rasa ingin tahu tinggi dan ingin mencoba hal yang baru. Solusi
untuk permasalahan pergaulan bebas antara lain :
a. Memberikan pendidikan tentang dampak dari pergaulan bebas
b. Memantau tumbuh kembang anak
c. Memberi contoh perilaku yang baik kepada anak
d. Memberi perhatian kepada anak
2. Perkosaan.
Perkosaan adalah hubungan seksual yang terjadi tanpa diinginkan oleh
korban.Seorang laki-laki menaruh penis, jari atau benda apapun ke dalam vagina,
anus, atau mulut perempuan tanpa sekehendak perempuan itu, bias dikategorikan
sebagai tindak perkosaan. Perkosaan dapat terjadi pada semua perempuan dari segala
lapisan masyarakat tanpa memperdulikan umur, profesi, status perkawinan,
penampilan, atau cara berpakaian. Berdasarkan pelakunya, perkosaan bisa dilakukan
oleh:
a. Orang yang dikenal: teman, tetangga, pacar, suami, atau anggota keluarga
(bapak, paman, saudara).
b. Orang yang tidak dikenal, biasanya disertai dengan tindak kejahatan, seperti
perampokan, pencurian, penganiayaan, atau pembunuhan.
Tindak perkosaan membawa dampak emosional dan fisik kepada korbannya. Secara
emosional, korban perkosaan bisa mengalami stress, depresi, goncangan jiwa,
menyalahkan diri sendiri, rasa takut berhubungan intim dengan lawan jenis, dan
kehamilan yang tidak diinginkan. Secara fisik, korban mengalami penurunan nafsu
makan, sulit tidur, sakit kepala, tidak nyaman di sekitar vagina, berisiko tertular
PMS, luka di tubuh akibat perkosaan dengan kekerasan, dan lainnya.
3. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
Kehamilan tidak dikehendaki merupakan terminologi yang biasa dipakai di kalangan
medis untuk memberi istilah adanya kehamilan yang tidak dikehendaki oleh wanita
bersangkutan maupun lingkungannya. Umumnya kehamilan tidak dikehendaki
berkisar pada terjadinya kehamilan di luar nikah, sehingga bukan kebahagiaan yang
diperoleh, tetapi sebuah penolakan akan kenyataan yang sedang dialaminya.
Penyebab terjadinya kehamilan tidak dikehendaki pada remaja adalah :
a. Kurangnya pendidikan tentang seksualitas
b. Lemahnya iman pada setiap remaja
c. Pergaulan remaja yang bebas
d. Terpengaruh oleh tayangan pornografi
e. Pemerkosaan

Kehamilan tidak dikehendaki bisa diatasi dengan:


a. pendidikan seks yang bijak di lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat mutlak
diperlukan.
b. Penyebaran pengetahuan dan menggiatkan penggunaan kontrasepsi harus
ditanamkan kepada pasangan yang belum menghendaki kehamilan.
c. Upaya konseling yang bermutu dan pembekalan metode serta materi konseling
kepada petugas kesehatan dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan agar dapat dipilih
sikap yang terbaik bila berhadapan dengan kasus kehamilan tidak diingikan.
4. Aborsi.
Aborsi merupakan keluarnya embrio atau janin dalam kandungan sebelum
waktunya.Aborsi pada remaja terkait KTD biasanya tergolong dalam kategori aborsi
provokatus, atau pengguguran kandungan yang sengaja dilakukan.Namun begitu, ada
juga yang keguguran terjadi secara alamiah atau aborsi spontan.Alasan remaja
melakukan aborsi adalah mau terus sekolah, Takut orang tua, Ekonomi belum siap,
Malu pada social, Tidak mencintai yang menghamili (perkosaan) dan bingung
dengan status anaknya nanti. Dampak dari aborsi antara lain kematian akibat
perdarahan, kematian akibat infeksi, kerusakan leher rahim yang mengakibatkan
kecacatan pada anak berikutnya, kanker leher rahim dan mandul atau infertil.
5. IMS (Infeksi Menular Seksual)
Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit menular seksual (PMS) atau
dalam bahasa Inggrisnya sexually transmitted disease (STD), sexually transmitted
infection (STI) or venereal disease (VD). Infeksi (lebih tepatnya infeksi-infeksi) yang
digolongkan dalam IMS/PMS salah satu cara penularannya melalui hubungan
seksual (vaginal, oral, anal) dengan pasangan yang sudah tertular. Jenisnya sangat
banyak, semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar
kemungkinan tertular (bisa saja tertular berbagai macam virus, bakteri, jamur, dan
protozoa dalam tubuh kita).Ada jenis yang efeknya terasa dalam 3 hari sesudah
terpajan (terkena), ada pula yang membutuhkan waktu lama.Sebaiknya IMS cepat
diobati karena menjadi pintu gerbang masuknya HIV ke dalam tubuh kita. Penularan
IMS juga dapat terjadi dengan cara lain yaitu melalui darah dan dari ibu hamil
kepada bayi. Pencegahan IMS antara lain :
a. Menjauhi sex bebas
b. Bersikap saling setia, tidak berganti-ganti pasangan seks (monogami) dan
saling setia
c. Cegah dengan memakai kondom, tidak melakukan hubungan seks berisiko
(harus selalu menggunakan kondom)
d. Tidak saling meminjamkan pisau cukur dan gunting kuku.

6. HIV-AIDS
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang
ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host
awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA.
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus,
transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan
dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil,
kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission.Penggunaan pelindung fisik
seperti kondomlatex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui
seks.Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko
penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal
untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.
Tes HIV digunakan untuk mendeteksi kehadiran HIV pada plasma darah, air liur,
atau urin.Beberapa uji coba dapat menemukan antibodiHIV, antigen atau RNA.Tes
antibodi HIV didesain untuk uji coba diagnostik rutin pada orang dewasa.Tes
tersebut murah dan sangat akurat.

7. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual
yang dilakukan secara sepihak dan tidak diinginkan oleh orang yang menjadi
sasaran. Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti di tempat
kerja, di kampus atau sekolah, di pesta, tempat rapat, dan sebagainya.
Pelaku pelecehan seksual bisa teman, pacar, atasan di tempat kerja, dokter,
dukun. Akibat pelecehan seksual, korban merasa malu, marah, terhina, tersinggung,
benci kepada pelaku, dendam kepada pelaku, shock atau trauma berat.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan korban:
a. Membuat catatan kejadian (tanggal, jam, saksi)
b. Bicara kepada orang lain tentang pelecehan seksual yang terjadi
c. Memberi pelajaran kepada pelaku
d. Melaporkan tindakan pelecehan seksual
e. Mencari bantuan/dukungan kepada masyarakat

Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja suatu negara sangat erat berkaitan dengan
gaya hidup, budaya, agama, tingkat sosioekonomi, ketidak tahuan (ignorance)
bahkan sering dipicu oleh benturan nilai-nilai budaya dengan kemajuan di bidang
teknologi dan sosioekonomi.
Pada bagian ini bisa didapatkan informasi mengenai masalah kesehatan reproduksi
remaja yang langsung , seperti mengenai kehamilan pada usia remaja, hubungan
seksual pada usia remaja, kehamilan tak diinginkan, maupun yang tidak langsung
berkaitan seperti masalah narkoba dan menggunakan zat adiktif lainnya.
Kondisi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual remaja tidak bisa dilepaskan
dengan berbagai faktor terkait, baik itu: psikologis, sosial-kultural, gender dan
seksualitas, ekonomi, HAM, globalisasi, dan lain-lain. Deklarasi UNGASS telah
memberikan perhatian khusus pada perempuan, remaja dan anak, khususnya anak
perempuan, sebagai kelompok yang paling rentan. Deklarasi juga menegaskan bahwa
kerentanan mereka hanya akan bisa direduksi melalui upaya kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan (UN 2001). Seperti diketahui, kualitas hidup (derajat
kesehatan) perempuan merupakan salah satu penentu capaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM/HDI), juga Indeks Pembangunan Gender (IPG/GDI).

Masalah kesehatan reproduksi remaja selain berdampak secara fisik, juga dapat
berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi, keadaan ekonomi dan
kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Dampak jangka panjang tersebut tidak
hanya berpengaruh terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa akhirnya.

Permasalahan prioritas kesehatan reproduksi pada remaja dapat dikelompokkan


sebagai berikut :

1. Kehamilan tidak dikehendaki, yang seringkali menjurus kepada aborsi yang tidak
aman dan komplikasinya
2. Kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah risiko kesakitan dan
kematian ibu dan bayi
3. Masalah Penyakit Menul;ar Seksual termasuk infeksi HIV/AIDS
4. Tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan, pelecehan seksual dan
transaksi seks komersial
M. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa
disebabkan oleh penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi
manusia dapat menyerang baik pria maupun wanita. Namun ada beberapa
penyakit yang hanya menyerang pria atau wanita. Berikut adalah penyakit pada
sistem reproduksi manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Kanker Vagina

Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui
penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi.
Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.

2. Gangguan Menstruasi

Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore
primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana
menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga
tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya.

3. Kanker Serviks

Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada
serviks (leher rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human
papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul
saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya
adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas
vagina, dan kelenjar limfa panggul.

4. AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno
Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia
dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa
disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan
mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus).
Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI,
maupun melalui hubungan seksual.

5. Epididimitis

Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran


epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular
seksual (PMS). Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan
pada salah satu testis.

6. Sifilis

Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan
oleh bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:

1. Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.


2. Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
3. Bercak-bercak di seluruh tubuh.
4. Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian
tangan dan telapak kaki.

Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini
dapat menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat
menular ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang
diberikan segera.

7. Herpes Genetalis
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai
dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.

8. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan


penurunan fungsi testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada
interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi
hormon.

9. Gonore

Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri.
Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin,
muncul rasa panas, dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore
dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada
persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan
dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

10. Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin
wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal
pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan
abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan
pembedahan.

11. Endometriosis

Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di


luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita.
Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman
berlebihan saat menstruasi.
12. Kanker Rahim

Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium.


Endometrium adalah tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita
yang berusia diantara 60 sampai 70 tahun.

13. Keputihan

Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan
normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu
saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan
tidak normal.

14. Infeksi Vagina

Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah.
Penyebabnya adalah hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan
dan timbul gatal-gatal.

15. Hernia Inguinal

Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian
usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau
skrotum. Kelainan ini terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah
selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara pembedahan.

16. Kandida

Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan,


saluran kemih, dan genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi
adalah Kandida albikans. Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina
adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada malam hari serta
keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer.
Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani
dengan obat anti jamur.

17. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk

Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang
sempit akan menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk.
Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses pembuahan.

18. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal
pada payudara. Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.

19. Condyloma

Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol
atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma
merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma
virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau
operasi.

20. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada
pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada
tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil,
rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.

21. Pseudohermaphrodite

Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite adalah kelainan dimana bentuk


alat kelamin seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya
memiliki penis yang sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada
beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan
sejak lahir.

22. Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses
ejakulasi.

23. Impotensi

Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat
melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis,
atau emosional seseorang.

24. Mikropenis

Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-
rata.

25. Vulvovaginatis

Vulvovaginatis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan


keputiha. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.

N. Solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja

1. Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan perempuan dan Anak (P2TP2A)


2. Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai