Waktu : 40 Menit
I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit tentang Perilaku Kesehatan
Reproduksi Sehat Pada Remaja diharapkan siswa/i MTS Negeri 1 mengerti dan
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Qolifaktussakdiyah
VI. Media
1. Leaflet
2. Proyektor
3. Laptop
4. Pengeras Suara
5. Mic
VII. Sumber
pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Link: United States Agency for International
Development (USAID).
Isu-isu dan masalah reroduksi. Link: United States Agency for International Development
(USAID).
Isu-isu.Link: https://www.k4health.org/toolkits/indonesia/isu-isu
http://adzhar-arsyad.blogspot.com/2015/03/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/03/25-penyakit-pada-sistem-reproduksi.html
VIII. Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
2. Definisi Perilaku dan Jenis Perilaku
3. Perilaku Kesehatan Reproduksi sehat pada remaja
4. Isu dan permasalahan pada remaja
5. Solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan reproduksi pada remaja
4 5 menit Terminasi :
1. Mengingatkan kembali tentang
materi
2. Mengingatkan kembali jika butuh Ceramah
solusi terhadap permasalahan
kesehatan reproduksi
3. Mengucapkan salam penutup
X. Uraian Materi
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung
zakar) dan testis (buah zakar).
1. Penis
Penis terdiri dari:
a) Akar (menempel pada didnding perut)
b) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang uretra
(saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit
depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
a) 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak
bersebelahan.
b) Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika
rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum
akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari
tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
juga hormon testosterone. Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).
2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis.
Gambar Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1. Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran
ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk
duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan
bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
2. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang mengalirkan
air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan
semen.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan
mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan
akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret
cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung
uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar
yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
• Lobus posterior
• Lobus lateral
• Lobus anterior
• Lobus medial
Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk
menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5
cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
4. Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan
lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di
dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi cairan basa yang
mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.
5. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan
belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup
testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini
pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli
eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis
panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di
duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma
sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
6. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini
berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang
kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya
membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60
cm.
Struktur Sperma
Sperma diproduksi di testis, organ reproduksi pria. Pria mulai memproduksi sperma
saat pubertas (kurang lebih usia 15 tahun), dan sebagian besar pria mempunyai
sperma dewasa sampai usia tua. Sperma diproduksi sebanyak 300 juta per hari, dan
mampu bertahan hidup selama 48 jam setelah ditempatkan di dalam vagina sang
wanita. Rata-rata volume air mani untuk setiap ejakulasi adalah 2.5 sampai 6 ml,
dan rata-rata jumlah sperma yang diejakulasikan adalah 40-100 juta per ml.
Spermatozoa masak terdiri dari :
1. Kepala (caput), terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma,
mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya. Pada bagian
membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut
akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang
berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
2. Leher (cervix), menghubungkan kepala dengan badan.
3. Badan (corpus), banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai
penghasil energi untuk pergerakan sperma.
4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas
deferen dan ductus ejakulotoris.
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa.
Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer.
Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder
berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup
pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel,
yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di
tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus
seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan
epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan
tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis
umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia
(spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan
luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah
untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui
tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium,
sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa
sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi
menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
• LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
• FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan
ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk
memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi
spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis
dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi
spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-
sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang
bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di
tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia
tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang
masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan
segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom
(haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II
membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap
terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu
fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat
spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid
memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang
menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding
Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon
inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH
dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen
atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400
juta sel spermatozoa.
2. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu
di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut,
yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian
dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 –
1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
3. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium
dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium
vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette
4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat
sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah
crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
5. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah
muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar
bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan
seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria
gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
7. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-
otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.
2. Genetalia Interna
1. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak antara
kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding
belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut
portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
a. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
b. Alat hubungan seks (koitus).
c. Jalan lahir pada waktu persalinan (partus).
2. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih
dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus
berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna). Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
a. Korpus uteri : berbentuk segitiga
b. Serviks uteri : berbentuk silinder
c. Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran
anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita
hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf.
Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot
rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan
serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh
darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang
merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput
lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim
dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan
terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.
Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri,
tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang
menyangga uterus adalah:
a) Ligamentum latum ; Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
• Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
• Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
• Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
• Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
• Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
• Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f) Ligamentum vesiko-uterinum
• Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan
uterus saat hamil dan persalinan.
3. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya
antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum
yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah
tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de
graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum
sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel
primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan
hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks
sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis,
pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi
pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan
ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada
estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun
menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih
2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
Siklus Menstruasi
Siklus mnstruasi terbagi menjadi 4. Wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan
akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1. Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan
adanya pendarahanselama 4 hari.
2. Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya
endometrium secara bertahap selama 4 hari
3. Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar
tumbuhnya lebih cepat.
4. Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan
glikogen guna mempersiapkan endometrium.
Hormon-Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-
ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar
estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel.
Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal
siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi
dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya
dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1
jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar
100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan
sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi
dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada
kehamilan, prolaktin juga
Oogenesis
Dari kira-kira 2 juta oosit pada dua ovarium hanya 400 buah yang akan menjadi
folikel matang. Folikel matang berupa kantung kecil dengan dinding sel-sel epitel di
dalam berisi satu sel telur. Folikel menghasilkan hormon estrogen. Tiap bulan dilepas
satu ovum dari sebuah folikel mulai dari seorang wanita mengalami puber sampai
menopause. Setiap ovarium menghasilkan sekitar 20.000 folikel matang. Sekitar
400.000 dari dua ovarium dapat mematangkan sel telur selama wanita melewati masa
subur. Folikel lainnya mengalami degenerasi. Oogenesis dan ovulasi terjadi sekali
dalam sebulan, bergiliran antara ovarium kiri dan ovarium kanan.
Proses oogenesis hampir sama dengan proses spermatogenesis.
Topik Program Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan topik yang perlu diketahui
oleh masyarakat khususnya para remaja agar mereka memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Dalam hal ini Kesehatan reproduksi
remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata
berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural.
F. Definisi Perilaku
Definisi perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau
reaksi individu yang terwujud di sikap atau perbutan tidak saja badan atau ucapan.
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. Perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus
yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2007). Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2010).
Teori lain dikemukakan Lohrmann et al (2008), dengan teori perubahan perilaku The
Ecology Model of Health Behavior menekankan pada perubahan perilaku yang
dipengaruhi oleh situasi lingkungan sekitar. Pendekatan perubahan perilaku
digunakan pada pendekatan perubahan perilaku yang pesan perubahan perilaku di
bawa oleh anak didik untuk merubah perilaku orang tua maupun
masyarakat.Informasi/ pesan yang diterima di dalam meja studi diharapkan dapat
diterima oleh orang tua maupun masyarakat.Informasi/ pesan menjadi keyakinan dan
persepsi sebuah kebenaran sehingga terjadi perubahan perilaku pada orang tua atau
masyarakat.Perilaku seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan.
Selain itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku petugas kesehatan terhadap
kesehatan akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. Perubahan
perilaku ditentukan oleh konsep risiko.Penentu respon individu untuk mengubah
perilaku adalah tingkat beratnya risiko atau penyakit. Secara umum, bila seseorang
mengetahui ada risiko terhadap kesehatan maka secara sadar orang tersebut akan
menghindari risiko. Perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi 3, kelompok yaitu:
Teori WHO Mengatakan, bahwa mengapa seseorang berperilaku, karena adanya 4 alasan
pokok (determinan), yaitu:
Model perilaku sehat dalam penelitian yang dilakukan menambahkan harga diri
sebagai variable prediktif perilaku sehat remaja. Penambahan variableharga diri ini
didasarkan pada hasil-hasil penelitian yang membuktikan harga diri sebagai variable
kepribadian yang memiliki korelasi kuat pada perilaku sehat maupun tidak sehat.
Selain itu, perubahan yang lainnyaadalah terkait teori kelekatan yang
digunakan, peneliti mengadopsi teori kelekatan remaja yang dikembangkan Armsdon
& Greenberg berdasarkan paradigma teori kelekatan pada Bowlby. Teori kelekatan
remaja cenderung berbicara tentang kualitas hubungan daripada kategori kelekatan
yang spesifik seperti kelekatan anxious dan kelekatan ambivalent.
Kemudian dteori ini juga menunjukkan perluasan domain berupa kelekatan terhadap
teman sebaya yang juga menjadi kepentingan tersendiri untuk diteliti.
Merujuk pada model teori dua jalur motivasi, model perilaku sehat remaja dalam
penelitian ini memprediksi pengaruh kelekatan, baik kelekatan remaja pada orang tua
(ibu dan ayah) dan kelekatan remaja pada teman sebaya terhadap perilaku sehat tidak
terjadi secara langsung, namun melalui konstruk koping.
Seperti yang diungkapkan Bowlby (1977) teori kelekatan merupakan pengalaman
awal individu dengan pengasuh utama akan mengarahkan individu tersebut untuk
mengembangkan model mental diri dan orang yang akan mejadi prototype dalam
berhubungan sosial pada masa selanjutnya.
Secara garis besar hasil temuan Elok,menunjukkan Ibu merupakan objek lekat yang
lebih dominan dari subjek penelitian, meski perbedaannya tidak terlalu besar. Dari
500 subjek penelitian 35% menunjukkan Ibu sebagai lekat (permanen), diikuti teman
sebaya sebesar 33% dan ayah sebesar 33%.
Perbedaan figur lekat yang tidak terlalu besar ini menunjukkan bahwa baik Ibu, ayah
atau teman sebaya merupakan figure lekat penting pada masa remaja. Model perilaku
sehat Ini memberikan pemahaman
baru tentang diterminan perilaku sehat multidimensi remaja dan terbukti secara
empiris mampu memetakkan perilaku sehat multidimensi remaja.
Padamodel perilaku sehat ini dibuktikan bahwa perilaku sehat remaja dipengaruhi
oleh kelekatan remaja pada Ibu, kelakatan remaja pada ayah, kelekatan remaja pada
teman sebaya dan harga dir, dimediasi oleh strategi koping berfokus pada problem
yang dipegaruhi oleh kelekatan remaja
pada Ibu dan kelekatan remaja pada ayah. Peran dari kelekatan yang terjalin sejak
awal kehidupan antara remaja dengan orang tua, dapat berpengaruh ke tahap
perkembangan selanjutnya (berpengaruh terhadap kemampuan remaja menjalin
hubungan akrab dengan teman sebaya, harga diri dan koping berfokus pada problem)
yang akan mengarahkan remaja untuk melakukan aktivitas dan dapat meningkatkan
kesehatan serta kesejaheteraan hidupnya. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu
hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku yang menunjukkan kesehatan
reproduksi, yaitu:
1. Menempatkan seks sesuai dengan fungsi dan tujuan
2. Tidak menganggap seks itu jijik, tabu dan jorok.
3. Tidak dijadikan candaan atau bahan obrolan.
4. Mengikuti norma atau aturan dalam menggunakannya.
5. Membicarakan dalam konteks ilmiah atau belajar untuk memahami diri orang
lain serta pemanfaatan secara baik sesuai dengan fungsi dan tujuan sakralnya.
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2010 Kementrian Kesehatan, juga melakukan
penelitian berkaitan kesehatan reproduksi remaja, antara lain mengenai usia dini
pernikahan, hubungan seksual pertama. Institusi lain yang juga melakukan penelitian
mengenai kesehatan reproduksi remaja antara lain BKKBN, PKBI, Pusat Studi
Wanita dan Seksualitas.
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan
masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ
reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan
periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Masa remaja merupakan tahap yang sangat menantang dalam kehidupan
anak.Kebanyakan remaja merasa bahwa mereka independen (mandiri) dan ingin
mengambil semua keputusan sendiri, padahal mereka tidak yakin tentang diri
mereka sendiri.Hal ini menyebabkan banyak kebingungan bagi mereka.Untuk
mengatasi semua itu, perubahan fisik yang mereka alami kadang-kadang
menyebabkan mereka stres dan kecemasan.Kebanyakan masalah remaja tumbuh dari
kebingungan dan stress.
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik (organobiologik) secara cepat, yang
tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional).Perubahan yang
cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya.Karena itu
penting bagi remaja untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada setiap tahap
kehidupan remaja agar mampu menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada
tahapkehidupannya.
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode
sebelumnya :
Ciri Khas :
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan
organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga
mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan
munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks.
Remaja Perempuan
1. Pinggul melebar
2. Pertumbuhan rahim
3. Payudara membesar
4. Tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan
Tugas perkembangan remaja perlu diketahui para remaja agar dapat dijadikan
acuan bagi masa berikutnya yaitu masa dewasa untuk dapat melewati masa-masa
“penuh badai” tersebut dengan baik .
Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik
psikis dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita
biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang
di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung dengan cepat.Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai
dengan mimpi basah.[1]. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada
remaja.Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE,
mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui
sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.
J. Ciri pubertas
1 Follicle-stimulating hormone – FSH
2 Luteinizing hormone – LH
3 Progesterone
4 Estrogen
5 Hypothalamus
6 Pituitary gland
7 Ovary
8 Pregnancy - hCG (Human chorionic gonadotropin)
9 Testosterone
10 Testicle
11 Incentives
12 Prolactin – PRL
c) Penggunaan antiseptik
Hindari penggunana antiseptik, desinfektan, minyak atau busa mandi
dengan pengharum yang kuat. Karena akan merusak keseimbangan PH
yang ada sehingga memungkinkannya terjadi infeksi.
d) Hygiene genital.
2. Mencuci tangan
Melakukan cuci tangan sebelum menyentuh alat genitalia karena tangan
merupakan sumber kuman.
3. Membersihkan vagina dengan benar. Membersihkan alat genitalia (vagina)
dari depan ke belakang sesuai dengan susunan anatomis. Tidak boleh
membersihkan dengan cara bolak - balik karena akan menyebabkan
penyebaran kuman dari daerah anus ke arah vulva atau kebalikannya dari
arah vulva ke anus
4. Merapikan mons veneris
Merapikan dengan cara mencukur sebagian secara berkala karena bulu
disekitar alat genital dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan
tidak nyaman dan gatal.
5. Penggunaan handuk
Menggunakan handuk pribadi dan bahan kain yang menyerap air untuk
mengeringkan setelah buang air agar tidak lembab.
6. Pantyliner
Menghindari penggunanaan pembalut atau pantyliner disaat tidak haid bila
tidak ada indikasi seperti keputihan.Karena bila memakai pantylinersecara
terus - menerus dapat mengakibatkan iritasi kulit.
7. Pemakaian pembalut
Mengganti pembalut pada saat haid dengan cara yang benar dan tidak terlalu
lama karena darah haid merupakan darah kotor yang dapat mengakibatkan
infeksi jika penggunaan pembalut terlalu lama dan paling sedikit 3 sampai 5
kali dalam sehari untuk mengganti pembalut.
8. Hindari melakukan hubungan seks pra nikah atau berganti-ganti pasangan.
1. Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana “bebas”
yang dimaksud adalah melewati batas-batas normal yang ada.Saat ini pergaulan
bebas telah membudaya dikalangan remaja. Hal ini disebabkan karena remaja
merupakan ambang masa dewasa dimana seseorang akan berusaha memberi kesan
sebagai orang yang hampir dewasa, sehingga ia akan memusatkan dirinya pada
perilaku yang dihubungkan dengan status orang dewasa misalnya dalam bertindak,
menuntut kebebasan, rasa ingin tahu tinggi dan ingin mencoba hal yang baru. Solusi
untuk permasalahan pergaulan bebas antara lain :
a. Memberikan pendidikan tentang dampak dari pergaulan bebas
b. Memantau tumbuh kembang anak
c. Memberi contoh perilaku yang baik kepada anak
d. Memberi perhatian kepada anak
2. Perkosaan.
Perkosaan adalah hubungan seksual yang terjadi tanpa diinginkan oleh
korban.Seorang laki-laki menaruh penis, jari atau benda apapun ke dalam vagina,
anus, atau mulut perempuan tanpa sekehendak perempuan itu, bias dikategorikan
sebagai tindak perkosaan. Perkosaan dapat terjadi pada semua perempuan dari segala
lapisan masyarakat tanpa memperdulikan umur, profesi, status perkawinan,
penampilan, atau cara berpakaian. Berdasarkan pelakunya, perkosaan bisa dilakukan
oleh:
a. Orang yang dikenal: teman, tetangga, pacar, suami, atau anggota keluarga
(bapak, paman, saudara).
b. Orang yang tidak dikenal, biasanya disertai dengan tindak kejahatan, seperti
perampokan, pencurian, penganiayaan, atau pembunuhan.
Tindak perkosaan membawa dampak emosional dan fisik kepada korbannya. Secara
emosional, korban perkosaan bisa mengalami stress, depresi, goncangan jiwa,
menyalahkan diri sendiri, rasa takut berhubungan intim dengan lawan jenis, dan
kehamilan yang tidak diinginkan. Secara fisik, korban mengalami penurunan nafsu
makan, sulit tidur, sakit kepala, tidak nyaman di sekitar vagina, berisiko tertular
PMS, luka di tubuh akibat perkosaan dengan kekerasan, dan lainnya.
3. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
Kehamilan tidak dikehendaki merupakan terminologi yang biasa dipakai di kalangan
medis untuk memberi istilah adanya kehamilan yang tidak dikehendaki oleh wanita
bersangkutan maupun lingkungannya. Umumnya kehamilan tidak dikehendaki
berkisar pada terjadinya kehamilan di luar nikah, sehingga bukan kebahagiaan yang
diperoleh, tetapi sebuah penolakan akan kenyataan yang sedang dialaminya.
Penyebab terjadinya kehamilan tidak dikehendaki pada remaja adalah :
a. Kurangnya pendidikan tentang seksualitas
b. Lemahnya iman pada setiap remaja
c. Pergaulan remaja yang bebas
d. Terpengaruh oleh tayangan pornografi
e. Pemerkosaan
6. HIV-AIDS
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang
ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host
awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA.
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus,
transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan
dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil,
kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission.Penggunaan pelindung fisik
seperti kondomlatex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui
seks.Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko
penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal
untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.
Tes HIV digunakan untuk mendeteksi kehadiran HIV pada plasma darah, air liur,
atau urin.Beberapa uji coba dapat menemukan antibodiHIV, antigen atau RNA.Tes
antibodi HIV didesain untuk uji coba diagnostik rutin pada orang dewasa.Tes
tersebut murah dan sangat akurat.
7. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual
yang dilakukan secara sepihak dan tidak diinginkan oleh orang yang menjadi
sasaran. Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti di tempat
kerja, di kampus atau sekolah, di pesta, tempat rapat, dan sebagainya.
Pelaku pelecehan seksual bisa teman, pacar, atasan di tempat kerja, dokter,
dukun. Akibat pelecehan seksual, korban merasa malu, marah, terhina, tersinggung,
benci kepada pelaku, dendam kepada pelaku, shock atau trauma berat.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan korban:
a. Membuat catatan kejadian (tanggal, jam, saksi)
b. Bicara kepada orang lain tentang pelecehan seksual yang terjadi
c. Memberi pelajaran kepada pelaku
d. Melaporkan tindakan pelecehan seksual
e. Mencari bantuan/dukungan kepada masyarakat
Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja suatu negara sangat erat berkaitan dengan
gaya hidup, budaya, agama, tingkat sosioekonomi, ketidak tahuan (ignorance)
bahkan sering dipicu oleh benturan nilai-nilai budaya dengan kemajuan di bidang
teknologi dan sosioekonomi.
Pada bagian ini bisa didapatkan informasi mengenai masalah kesehatan reproduksi
remaja yang langsung , seperti mengenai kehamilan pada usia remaja, hubungan
seksual pada usia remaja, kehamilan tak diinginkan, maupun yang tidak langsung
berkaitan seperti masalah narkoba dan menggunakan zat adiktif lainnya.
Kondisi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual remaja tidak bisa dilepaskan
dengan berbagai faktor terkait, baik itu: psikologis, sosial-kultural, gender dan
seksualitas, ekonomi, HAM, globalisasi, dan lain-lain. Deklarasi UNGASS telah
memberikan perhatian khusus pada perempuan, remaja dan anak, khususnya anak
perempuan, sebagai kelompok yang paling rentan. Deklarasi juga menegaskan bahwa
kerentanan mereka hanya akan bisa direduksi melalui upaya kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan (UN 2001). Seperti diketahui, kualitas hidup (derajat
kesehatan) perempuan merupakan salah satu penentu capaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM/HDI), juga Indeks Pembangunan Gender (IPG/GDI).
Masalah kesehatan reproduksi remaja selain berdampak secara fisik, juga dapat
berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosi, keadaan ekonomi dan
kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Dampak jangka panjang tersebut tidak
hanya berpengaruh terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa akhirnya.
1. Kehamilan tidak dikehendaki, yang seringkali menjurus kepada aborsi yang tidak
aman dan komplikasinya
2. Kehamilan dan persalinan usia muda yang menambah risiko kesakitan dan
kematian ibu dan bayi
3. Masalah Penyakit Menul;ar Seksual termasuk infeksi HIV/AIDS
4. Tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan, pelecehan seksual dan
transaksi seks komersial
M. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa
disebabkan oleh penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi
manusia dapat menyerang baik pria maupun wanita. Namun ada beberapa
penyakit yang hanya menyerang pria atau wanita. Berikut adalah penyakit pada
sistem reproduksi manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Kanker Vagina
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui
penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi.
Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
2. Gangguan Menstruasi
Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore
primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana
menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga
tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya.
3. Kanker Serviks
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada
serviks (leher rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human
papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul
saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya
adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas
vagina, dan kelenjar limfa panggul.
4. AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno
Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia
dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa
disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan
mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus).
Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI,
maupun melalui hubungan seksual.
5. Epididimitis
6. Sifilis
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan
oleh bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini
dapat menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat
menular ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang
diberikan segera.
7. Herpes Genetalis
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai
dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
8. Hipogonadisme
9. Gonore
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri.
Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin,
muncul rasa panas, dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore
dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada
persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan
dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin
wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal
pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan
abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan
pembedahan.
11. Endometriosis
13. Keputihan
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan
normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu
saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan
tidak normal.
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah.
Penyebabnya adalah hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan
dan timbul gatal-gatal.
Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian
usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau
skrotum. Kelainan ini terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah
selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara pembedahan.
16. Kandida
Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang
sempit akan menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk.
Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses pembuahan.
18. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal
pada payudara. Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.
19. Condyloma
Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol
atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma
merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma
virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau
operasi.
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada
pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada
tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil,
rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.
21. Pseudohermaphrodite
Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses
ejakulasi.
23. Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat
melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis,
atau emosional seseorang.
24. Mikropenis
Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-
rata.
25. Vulvovaginatis