Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN BIMBINGAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

D IV KEPERAWATAN REG 2
DI DESA BUKIT BATU KECAMATAN MANTAGAI KABUPATEN
KAPUAS
TAHUN 2018

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan karuniaNya, sehingga penyusunan “Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga”
dapat terselesaikan. Hasil ini disusun sebagai bagian tugas dari Keperawatan
Keluarga.
Hasil dari Laporan keperawatan keluarga ini merupakan hasil dari tugas
praktik yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palangka Raya Program Studi D-III Keperawatan Angkatan Reguler Sore
XVIII di Kecamatan Timpah Kabupaten Kuala Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam penyusunan hasil ini kami sebagai penulis menyadari masih belum
sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga hasil dari praktik keperawatan komunitas ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk meningkatkan pengetahuan.

Timpah......April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Pengertian .......................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 1
C. Sasaran .............................................................................................................. 1
D. Persiapan pemberian asuhan keperawatan keluarga ......................................... 1
BAB II HASIL KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA .......... 3
1. Pengkajian keluarga .......................................................................................... 3
2. Perumusan diagnosis keperawatan .................................................................... 3
3. Perencanaan/Intervensi keperawatan ................................................................ 4
4. Implementasi Keperawatan ............................................................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 16
LAMPIRAN .............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
B. Tujuan
Tujuan umum :
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri.
Tujuan Khusus :
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga
3. Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga
yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh atau yang membutuhkan
bantuan/asuhan keperawatan.
4. Memelihara lingkungan (fisik,psikis dan sosial) sehingga dapat
menunjang peningkatan kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat misalnya Puskesmas,
Pustu, Kartu Sehat dan Posyandu untuk memperoleh pelayanan
kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran dari asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang
rawan kesehatan yaitu : keluarga yang mempunyai maslah kesehatan atau
yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
D. Persiapan pemberian asuhan keperawatan keluarga

1
1. Menetapkan keluarga sasaran yang akan dikunjungi serta menentukan
kasus-kasus yang perlu ditindaklanjuti di rumah.
2. Menetapkan jadwal kunjungan
3. Menyiapkan perlengkapan lapanagan:
a. Mempelajari riwayat penyakit klien dari status/rekam kesehatan
keluarga
b. Membuat catatan singkat tentang permasalahan klien dan keluarga
c. Formulir pengkajian keluarga
d. Nursing kit
e. Alat bantu penyuluhan : Leatflet, brosur, flip chart

2
BAB II
HASIL KEGIATAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan


menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan dari prose keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga
No Nama Mahasiswa Nama keluarga Kasus
1. Atik Dyah Umawaty Bapak D TBC
2. Inda Febriana Dewi Ibu A Hipertensi
3. Joni Triwijaya Bapak O Asam urat
4. Peni Eki Lorencia Ibu R Hipertensi
Ni kadek Ayu Dwi Bapak M Hipertensi
5.
Lestari
6. Dina Aulina Ibu N Gastritis
7 Eristamiani Ibu Y Artritis
Candika Ibu R Gangguan mobilitas fisik
8 b.d Penurunan kekuatan
otot

2. Perumusan diagnosis keperawatan


No Nama Mahasiswa Nama keluarga Masalah Keperawatan
1. Atik Diyah Umawati Bapak D Kurang pengetahuan
tentang penyakitnya b.d
kurangnya informasi
2. Inda Febriana Dewi Ibu A Intoleransi aktivitas b.d
kerusakan neuromuscular
sekunder terhadap
kelemahan

3
3. Joni Triwijaya Bapak O Kurang pengetahuan b.d
kurang informasi
mengenai penyakit asam
urat ditandai dengan klien
sering merasa kesemutan
dan sakit seluruh badan
4. Peni Eki Lorencia Ibu R Kurang pengetahuan b.d
kurang informasi dan
terapi mengenai penyakit
5. Ni kadek Ayu Dwi Bapak M Kurang pengetahuan b.d
Lestari kurangnya informasi
mengenai diit hipertensi
6. Dina Aulina Ibu N Kurang pengetahuan
tentang gatritis b.d kurang
terpapar informasi
kesehatan
7. Eristamiani Ibu Y Kurang pengetahuan
tentang artritis b.d
kurangnya terpapar
informasi
3. Perencanaan/Intervensi keperawatan
Nama Nama Masalah Media yang
No Intervensi keperawatan
Mahasiswa keluarga Keperawatan digunakan
1. Atik Dyah Bapak D 1. Kaji pengetahuan klien tentang penyakit 1. leaflet
Umawaty TBC yang dialaminya
2. Jelaskan kepada klien tentang proses
penyakit,pengobatan,dan pencegahan
3. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang
dosis obat,Frekuensi,alas an pengobatan
lama dan akibat putus obat

2. Inda Febriana Ibu A Intoleransi aktivitas 1. klien bersedia melakukan terapi rom 1. Leatflet
Dewi b.d kerusakan 2. klien berpatisipasi aktif dalam melakukan
neuromuscular terapi ROM
sekunder terhadap 3. klien melakukan secara terjadwal
kelemahan
3. Joni Bapak O Kurang pengetahuan1. 1. Jelaskan tentang batas kadar asam urat normal 1. Leatflet

4
Triwijaya b.d kurang informasi 2. Jelaskan tentang tujuan pengobat dan
mengenai penyakit prosedur
asam urat ditandai 3. Mendiskusikan tentang obat-obatan
dengan klien sering tradisional pencegah asam urat
merasa kesemutan 4. Berikan Pendidikan kesehatan tentang cara
dan sakit seluruh pencegahan asam urat.
badan 5. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan dan minuman yang dapat mencegah
asam urat

4. Peni Eki Ibu R Kurang pengetahuan 1. Jelaskan tentang batas tekanan darah normal 1. Leatflet
Lorencia b.d kurang informasi 2. Jelaskan tentang tujuan pengobatn dan
dan terapi mengenai prosedur
penyakit 3. Diskusikan tentang obat-obatan tradosional
mencegah hipertensi
4. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan dan minuman yang dapat mencegah
peningkatan tekanan darah tinggi
5. Berikan Pendidikan kesehatn tentang cara

5
mencegah dan mengatasi hipertensi
5. Ni kadek Bapak M Kurang pengetahuan 1. Jelaskan tentang batas tekanan darah 1.Leafleat
Ayu Dwi b.d kurangnya normal,tekanan darah tinggi dan efeknya
Lestari informasi mengenai 2. Berikan Pendidikan kesehatan tentang cara
diit hipertensi mencegah dan mengatasi hipertensi.
3. Anjurkan klien untuk tidak mengkonsumsi
makanan dan minuman yang dapat
meningkatkan tekanan darah.
4. Evaluasi tingkat pengetahuan klien
6. Dina Aulina Ibu N Kurang pengetahuan 1. Tentukan persepsi tentang proses penyakit 1. Leaflet
tentang Gastritis b.d 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang 2. Flipchart
kurang terpapar Gastritis
informasi kesehatan 3. Berikan informasi tertulis untuk klien atau
orang terdekat
4. Anjurkan melakukan aktivitas biasa secara
bertahap
7. Eristamiani Ibu Y Kurang pengetahuan 1. Jelaskan mengenai definisi artitis 1. Leaflet
tentang artritis b.d 2. Jelaskan tentang tanda dan gejala artritis 2. Flipchart
kurang terpaparnya 3. Jelaskan tentang kemungkinan penyebab

6
informasi mengenai artritis
kesehatan 4. Jelaskan tentang penanganan bagi penderita
artritis.

4. Implementasi Keperawatan
Nama Nama Masalah Media yang
No Implementasi keperawatan
Mahasiswa keluarga Keperawatan digunakan
1. Atik Dyah Bapak D 1. Mengukur kemampuan klien untuk belajar 1. Leaflet
Umawaty hasil klien mau diberikan penyuluhan

7
2. Memberikan penyuluhan kepada klien
tentang penyakit yang diderita klien
3. Menjelaskan kepada klien tentang pentingnya
pengobatan dan dampak berhenti minum obat

2. Inda Febriana Ibu A Intoleransi aktivitas 1. Menjelaskan kepada klien tujuan dan rencana 1. Leatflet
Dewi b.d kerusakan latihan ROM
neuromuscular 2. Menjelaskan latihan ROM
sekunder terhadap 3. Melakukan latihan ROM secara pasif
kelemahan 4. Memberikan semangat ambulasi jika
diperlukan
3. Joni Bapak O Kurang pengetahuan 1. Menjelaskan tentang batas asam urat normal 1. Leatflet
Triwijaya b.d kurang informasi 2. Menjelaskan tentang pengobatan dan
mengenai penyakit prosedur
asam urat ditandai 3. Mediskusikan tentang obat-obatan trasional
dengan klien sering pencegahan asam urat
merasa kesemutan 4. Memberikan Pendidikan kesehatan tentang
dan sakit seluruh cara mencegah dan mengatasi asam urat

8
badan 5. Menganjurkan klien unruk mengkonsumi
makan dan minuman yang dapat mencegah
peningkatan asam urat

4. Peni Eki Ibu R Kurang pengetahuan 1. Menjelaskan tentang batas tekan darah 1. Leatflet
Lorencia b.d kurang informasi normal
dan terapi mengenai 2. Menjelaskan tentang tujuan pengobatan dan
penyakit prosedur
3. Mendiskusikan tentang obat-obatan
tradisional mencegah hipertensi
4. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan dan minuman yang dapat mencegah
peningkatan tekanan darah
5. Memberikan Pendidikan kesehatan tentang
cara mencegah dan mengatasi hipertensi
5. Ni kadek Bapak M 1. Kurang 1. Memberikan Pendidikan kesehatan kepada 1.Leafleat
Ayu Dwi pengetahuan b.d klien

9
Lestari kurangnya 2. Memberikan penyuluhan yang harus
informasi dikonsumsi pada klien hipertensi
mengenai diit 3. Menjelaskan pada klien untuk menghindari
hipertensi merokok dan mengopi
4. Menganjurkan klien untuk istirahat yang
cukup untuk menghindari stress
6. Dina Aulina Ibu N Kurang 1. Menentukan persepsi tentang proses penyakit 1. Leaflet
pengetahuan 2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang 2. Flipchart
tentang Gastritis Gastritis
b.d kurang terpapar 3. Memberikan informasi tertulis untuk klien
informasi atau orang terdekat
kesehatan 4. Menganjurkan melakukan aktivitas biasa
secara bertahap
7 Eristamiani Ibu Y Kurang 1. Menjelakan mengenai definisi arthritis 1. Leaflet
pengetahuan 2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala arthritis 2. Flipchart
tentang arthritis b.d 3. Menjelaskan tentang kemungkinan penyebab
kurangnya terpapar arthritis
informasi 4. Menjelaskan tentang penanganan bagi
kesehatan penderita arthritis

10
8. Candika Ibu R Gangguan 1) Kaji tanda-tanda vital. 1) Leaflet
mobilitas fisik b.d 2) Ajarkan dan dukung pasien dalam
penurunan latihan ROM aktif
kekuatan otot

2. Evaluasi Keperawatan

11
Nama Nama
No Masalah Keperawatan Intervensi keperawatan
Mahasiswa keluarga
1. Atik Dyah Bapak D S : klien mengatakan mengerti tentang penyakit yang
Umawaty diderita
O : klien dapat menjelaskan kembali pentingnya putus obat
dan akibat putus obat
A : Masalah teratasi
P : anjurkan klien berobat secara teratur dan tidak boleh
putus obat
2. Inda Febriana Ibu A Intoleransi aktivitas b.d S : Ibu A mengatakan badan bagian kanan pada tangan dan
Dewi kerusakan kaki terasu kaku jika kurang untuk digerakan
neuromuscular Ibu A mengatakan selama ini tidak pernah melakukan
sekunder terhadap latihan
kelemahan O : Ibu A tampak memperhatikan penjelasan dari perawat
saat dilakukan penyuluhan dan mendemotrasikan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
Motivasi ibu A untuk melakukan ROM setiap hari

12
3. Joni Bapak O1. Kurang pengetahuan S : - klien mengatakan mulai mengerti tentang asam urat
Triwijaya b.d kurang informasi - Klien mengatakan sudah mulai paham mengenai
mengenai penyakit pengobatan asam urat
asam urat ditandai O : keluarga dapat menyebutkan makanan apa saja yang
dengan klien sering menyebabkan asam urat meningkat
merasa kesemutan dan A :Masalah teratasi
sakit seluruh badan P : menganjurkan klien untuk menerapkan apa saja yang
telah dianjurkan

4. Peni Eki Ibu R Kurang pengetahuan S : klien mengatakan sudah mengerti tentang apa itu
Lorencia b.d kurang informasi hipertensi
dan terapi mengenai Klien mengatakan sudah mengerti tentang makanan apa
penyakit saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk
dikonsumsi oleh penderita hipertensi
O : keadaan umum terlihat baik klien paham dengan apa
yang dijelaskan
A :Masalah teratasi
P : Intervensi dipertahankan

13
5. Ni kadek Bapak M Kurang pengetahuan S : klien mengatakan mengerti tentang makanan apa saja
Ayu Dwi b.d kurangnya yang diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh orang dengan
Lestari informasi mengenai diit hipertensi
hipertensi O : - keadaan umum klien baik
-klien dan keluarga klien paham apa yang dijelaskan
perawat .
A :Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
6. Dina Aulina Ibu N Kurang pengetahuan S : klien mengatakan memahami penjelasan mengenai
tentang Gastritis b.d proses penyakit gastritis termasuk pengertian, penyebab,
kurang terpapar tanda gejala, cara pencegahan dan cara perawatan
informasi kesehatan gastritis
O : - klien tampak antusias dan menunjukkan perhatian
ketika diberikan pendidikan kesehatan mengenai
gastritis
-klien menunjukkan pemahaman tentang materi yang
diberikan
A :Masalah kurang pengetahuan tentang gastritis teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

14
7. Eristamiani Ibu Y Kurang pengetahuan S : klien mengatakan memahami penjelasan mengenai
tentang arthritis b.d proses penyakit artritis termasuk pengertian, penyebab,
kurangnya terpapar tanda gejala, cara pencegahan dan cara penanganan
informasi kesehatan gastritis
O : - klien tampak antusias dan menunjukkan perhatian
ketika diberikan pendidikan kesehatan mengenai
artritis
-klien menunjukkan pemahaman tentang materi yang
diberikan
A :Masalah kurang pengetahuan tentang artritis teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
8. Candika Ibu R Gangguan mobilitas S : Klien mengatakan memahami penjelasan tentang jenis
fisik b.d penurunan dan fungsi ROM
kekuatan otot O : Klien tampak kooperatif dan antusias menunjukan
perhatian ketika pendidikan kesehatan mengenai ROM
A : Masalah pasien tentang ROM teratasi
O : Intervensi dilanjutkan

15
16
BAB III
PENUTUP

Keluarga merupakan pusat pelayanan secara total, karena jika salah satu
anggota keluarga mengalami gangguan maka akan mengganggu seluruh sistem yang
ada pada keluarga tersebut. Salah satu fungsi perawat keluargaadalah melakukan
pelayanan yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan pada keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan keluarga. Proses keperawatan keluarga terdiri atas : Pengkajian,
perumusan diagnosis keperawatan keluarga, membuat perencanaan, melakukan
tindakan keperawatan keluarga dan menilai terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan.

16
LAMPIRAN

1. Berita Acara Ujian Praktek Asuhan Keperawatan Keluarga


2. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga
3. SAP
4. Leatfleat

17
1. DOKUMENTASI GERONTIK
a. Atik Diyah Umawati
b. Inda Febriana Dewi
c. Joni Triliwijaya
d. Ni Kadek Ayu Dwi Lestari
e. Peni Eki Lorencia
f. Dina Aulina
g. Eristamiani
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Gerontik

Pokok Bahasan : TB Paru

Sub Pokok Bahasan : Perawatan pada pasien TB Paru

Hari/Tanggal : Kamis, 03 Mei 2017

Waktu : 16.00 wib

Penyuluh : Atik Diyah Umawati

Tempat : Ds. Bukit Batu, Rumah Tn. D

A. Tujuan
Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan/pendidikan kesehatan maka keluarga


dan Tn. D mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam
hal perawatan pasien TB Paru pada An. D untuk mencegah terjadinya penularan
dan komplikasi lebih lanjut

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 45


menit Tn. D dan keluarga mampu:

1. Mengetahui pengertian TB Paru


2. Mengetahui penyebab TB Paru
3. Mengetahui tanda dan gejala TB Paru
4. Mengetahui cara penularan TB Paru
5. Mengetahui akibat TB Paru bila tidak diobati
6. Mengetahui siapa penderita TB Paru
7. Mengetahui cara pengeluaran dahak
8. Mengetahui pencegahan penularan TB Paru
9. Mengetahui tentang penatalaksanaan pada pasien TB Paru

B. Sasaran dan Target


Sasaran ditujukan pada keluarga Tn. D

Target ditujukan pada Tn. D

C. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari kamis tanggal 06 januari 2010 pukul
16.00 wib

D. Metode
 Ceramah
 Diskusi/ tanya jawab

E. Susunan Acara
Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan ♥ Mengucapkan salam 5 menit


♥ Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan
sesuai kontrak waktu

♥ Melakukan penyuluhan tentang pengertian TB


Proses Paru 35 menit
♥ Melakukan penyuluhan tentang penyebab TB
Paru
♥ Melakukan penyuluhan tentang tanda dan
gejala TB Paru
♥ Melakukan penyuluhan tantang cara penularan
TB Paru
♥ Melakukan penyuluhan tantang akibat TB Paru
bila tidak diobati
♥ Melakukan penyuluhan tantang siapa penderita
TB Paru
♥ Melakukan penyuluhan tantang cara
pengeluaran dahak
♥ Melakukan penyuluhan tentang pencegahan
penularan TB Paru
♥ Melakukan penyuluhan tentang
penatalaksanaan pada pasien TB Paru
♥ Melakukan penyuluhan tentang
penatalaksanan pasien TB Paru

♥ Memberikan pertanyaan pada keluarga


♥ Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
♥ Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

10 menit
Penutup

F. Seeting Tempat
A

C C
Keterangan gambar :

C C A : Penyaji

B : Penguji
C C
C : audience/peserta

G. Media
♥ Lembar balik
♥ Leaflet

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
♥ Kesepakatan dengan keluarga Tn. M (waktu dan tempat)
♥ Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
♥ Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan
♥ Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
♥ Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
♥ Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
♥ Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
♥ Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
♥ Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.

I. Daftar Pertanyaan
1. Apa pengertian TB Paru
2. Apa penyebab TB Paru
3. Apa saja tanda dan gejala TB Paru
4. Bagaimana cara penularan TB Paru
5. Apa akibat TB Paru bila tidak diobati
6. Siapa penderita TB Paru
7. Bagaimana cara pengeluaran dahak
8. Mengetahui pencegahan penularan TB Paru
9. Bagaimana tentang penatalaksanaan pada pasien TB Paru
Daftar jawaban dan standar evaluasi :

1. TBC adalah penyakit menular pada paru yang disebabkan boleh kuman.
2. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala utama.
a. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
b. Demam secara terbuka
c. Nafsu makan menurun, BB turun.
d. Keluar keringat malam hari tanpa aktivitas
e. Nyeri dada dan sesak nafas
f. Kadang batuk berdahak bercampur darah
3. Menyebutkan 3 macam penularan :
a. Melalui dahak
b. Melalui udara
c. Bekas alat makan dan minum penderita
4. Menyebutkan 3 dari 5 akibat TB Paru :
a. Batuk berdarah
b. Kerusakan Paru
c. Kebocoran paru
d. Kerja jantung menurun
e. Kematian
5. Menyebutkan cara mengetahui penderita TB Paru :
a. Pemeriksaan dahak : dahak sewaktu, dahak pagi, dahak sewaktu hati
kedua.
b. Pemeriksaan foto rontgent.
6. Menyebutkan 3 dari 5 cara pengeluaran dahak :
a. Minum tah 1 gelas sebelum tidur
b. Melakukan olah raga ringan
c. Minum tablet gliseril guayakolat
d. Berjemur di bawah sinar matahari
e. Duduk dalam posisi condong ke depan, tarik nafas dalam-dalam
kemudian dibatukkan.
7. Menyebutkan 5 dari 9 cara pencegahan penularan :
a. Bagi penderita, tutup mulut bila batuk
b. Jangan buang dahak sembarangan
c. Memeriksakan anggota keluarga yang lain
d. Makan-makanan bergizi
e. Istirahat cukup
f. Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien
g. Memperhatikan keadaan rumah, ventilasi & pencahayaan baik.Hindari
rokok
h. Berikan Imunisasi BCG pada bayi
8. Menyebutkan 4 dari 6 perawatan penderita TB Paru
a. Mengawasi minum obat
b. Mengetahui gejala & efek samping obat
c. Beri makanan bergizi
d. Istirahat teratur minimal 8 jam perhari
e. Ingatkan untuk periksa ulang dahak pada bulan 2, 5, dan 6
f. Citakan lingkungan rumah yang sehat : ventilasi dan pencahayaan baik
9. Menyebutkan pengobatan untuk penderita baru selain pengobatan untuk
penderita yang gagal pengobatan :
a. Pengobatan pada tahap awal : setiap hari selama 2 bulan
b. Pengobatan lanjutan : setiap 3 kali seminggu selama 4 bulan
Pengobatan untuk penderita gagal pada pengobatan pertama :

a. Obat diminum setiap hari selama 3 bulan


b. Suntikan Streptomicyn setiap hari selama 2 bulan
c. Obat diminum 3 kali seminggu selama 5 bulan.
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menahun menular yang disebabkan
oleh kuman TB (mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 1998).

B. Tanda dan Gejala


1. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
2. Demam secara terbuka
3. Nafsu makan menurun, BB turun.
4. Keluar keringat malam hari tanpa aktivitas
5. Nyeri dada dan sesak nafas
6. Kadang batuk berdahak bercampur darah

C. Cara Penularan TB Paru


1. Melalui dahak penderita yang mengandung TBC
2. Melalui udara, bila penderita batuk atau bersin, kuman yang ada di dalam
paru akan menyebar ke udara
3. Bekas alat makan dan minum penderita

D. Akibat TB Paru Bila Tidak Diobati


1. Batuk berdarah
2. Kerusakan Paru
3. Kebocoran paru
4. Kerja jantung menurun
5. Kematian

E. Cara mengetahui Penderita TB Paru


1. Pemeriksaan dahak di laboratorium, dahak diambil 3 kali yaitu :
a. dahak sewaktu, saat dating di unit pelayanan kesehatan
b. dahak pagi, ketuka bangun tidur
c. dahak sewaktu hati kedua, dating ke unit pelayanan kesehatan hari kedua.
2. Pemeriksaan foto rontgent.
Cara Mengeluarkan Dahak :

1. Minum tah 1 gelas sebelum tidur


2. Melakukan olah raga ringan
3. Minum tablet gliseril guayakolat
4. Berjemur di bawah sinar matahari
5. Duduk dalam posisi condong ke depan, tarik nafas dalam-dalam kemudian
dibatukkan.

F. Cara Pencegahan Penularan


1. Bagi penderita, tutup mulut bila batuk
2. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar yaitu:
a. Menimbun dahak dengan pasir
b. Tampung dahak dalam kaleng berisi lysol, air sabun, spiritus, dan buang
di lubang wc atau lunag tanah
3. Memeriksakan anggota keluarga yang lain
4. Makan-makanan bergizi (cukup karbohidrat, protein, dan vitamin )
5. Istirahat cukup
6. Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien
7. Memperhatikan keadaan rumah, ventilasi & pencahayaan baik.Hindari rokok
8. Berikan Imunisasi BCG pada bayi

G. Perawatan Pada Penderia TB Paru


1. Mengawasi minum obat
2. Mengetahui gejala & efek samping obat, antara lain : mual, muntah, pusing,
gatal,air seni berwarna merah.
3. Beri makanan bergizi
4. Istirahat teratur minimal 8 jam perhari
5. Ingatkan untuk periksa ulang dahak pada bulan 2, 5, dan 6
6. Citakan lingkungan rumah yang sehat : ventilasi dan pencahayaan baik

H. Pengobatan bagi Penderita TB Paru


1. Pengobatan untuk penderita aktif selama 6 bualan, dilakukan dua tahap yaitu:
a. Tahap awal : obat diminum tiap hari, lama pengobatan 2 tahun 3 bulan
tergantung berat ringannya penyakit.
b. Obat lanjutan : diminum 3 kali seminggu lama pengobatan 4 atau 5 bulan
tergantung berat ringannya penyakit.
2. Pengobatan untuk penderita kambuhan atau gagal pada pengobatan pertama
yang dilakukan selama 8 bulan, yaitu :
a. Obat diminum setiap hari selama 3 bulan
b. Suntikan Streptomicyn setiap hari selama 2 bulan
c. Obat diminum 3 kali seminggu selama 5 bulan

I. Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Minum Obat


1. Sebaiknya satu papan obat (gliser) ditelan sekaligus makan pagi atau malam
sebelum tidur.
2. Jika sulit obat ditelan satu persatu, akan tetapi harus habis dalam waktu 2 jam
3. jangan berhenti minum obat sebelum selesai dari waktu yang ditentukan
meskipun keluhan dan gejalanya sudah tidak ada lagi.
4. Hubungi petugas kesehatan bila timbul gejala-gejala: mata menjadi kuning,
nyeri perut, mual-muntah, pusing, hilang nafsu makan, perubahan pada
penglihatan, gatal-gatal dan nyeri otot.
5. jangan khawatir bila air seni berwarna kemerahan, hal ini merupakan
pengaruh dari obat anti TB Paru.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ROM

Judul : ROM
Hari/tanggal : 22 April 2018
Tempat : Rumah Ny.A
Lama : 25 menit
Penyaji : Inda Febriana Dewi

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien / keluarga diharapkan
dapat mengerti tentang ROM pasien mau pulang.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Menjelaskan tentang ROM
2. Menjelaskan tentang jenis ROM
3. Menjelaskan tentang tujuan ROM
4. Menjelaskan tentang manfaat ROM
5. Menjelaskan tentang prosedur tindakan ROM

C. Sasaran

Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan
keluarga klien di rumah Ny.A

D. Materi (terlampir)
1. Pengertian ROM
2. Jenis ROM
3. Tujuan ROM
4. Manfaat ROM
5. Prosedur tindakan ROM

E. Alat Bantu :

Menggunakan alat bantu Laptop, Leaflet.

F. Metode

Ceramah dan tanya jawab.

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam. · Menjawab salam
2. Menjelaskan nama dan akademi · Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan pendidikan · Mendengarkan
kesehatan
4. Menyebutkan materi yang diberikan.
5. Menanyakan kesiapan peserta

2. 10 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi · Mendengarkan
a) Menjelaskan tentang pengertian
ROM
b) Menjelaskan tentang jenis ROM
c) Menjelaskan tentang tujuan ROM
d) Menjelaskan tentang manfaat
ROM
e) Menjelaskan tentang prosedur ·
tindakan ROM Bertanya
2. Tanya jawab
a) Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kembali hal-hal yang · Menjelaskan
sudah dijelaskan mengenai ROM ·
2.
4. 5 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan · Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah ·
dibahas Menjawab salam
2. Memberikan salam penutup

H. Evaluasi :
1. Peserta mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
3. Penilaian

Lampiran
MATERI

1. Pengertian.
Range of Motion (ROM) merupakan prosedur dan usaha untuk memenuhi
kebutuhan fisik terutama aktivitas gerak (mobilisasi) untuk pasien dengan
keterbatasan gerak.
2. Jenis ROM
ROM terdiri dari fleksi dan ekstensi siku, pronasi dan supinasi lengan bawah,
fleksi bahu, abduksi dan adduksi bahu.rotasi bahu, ekstensi jari-jari tangan,
inversi dan eversi jari kaki, fleksi dan ekstensi pergelangan kaki, fleksi dan
ekstensi lutut, rotasi pangkal paha, abduksi dan adduksi pangkal paha.
3. Manfaat ROM
Manfaat dilakukannya range of motion adalah untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas. Aktivitas pada anggota gerak akan memperlancar sirkulasi dan perfusi
jaringan. Selain itu, koordinasi persyarafan akan menjadi lebih optimal.
Sedangkan, manfaat dilakukannya range of motion pada pasien dengan
gangguan mobilisasi adalah untuk mencegah disuse atrofi syndrome pada otot
dengan gangguan mobilitas fisik. ROM dapat merangsang sistem syaraf,
meningkatkan perfusi jaringan sekaligus merehabilitasi sistem muskulo skeletal
yang mengalami gangguan.
4. Tujuan ROM
a. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Menstimuulasi persendian
d. Mencegah kontraktur sendi
5. Patofisiologi
Proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung dari penyebab gangguan yang
terjadi. Ada tiga hal yang yang dapat menyebabkan gangguan tersebut.
Diantaranya adalah:
a. Kerusakan otot
Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis otot. Otot
berperan sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses pergerakan jika terjadi
kerusakan pada otot, maka tidak akan terjadi pergerakan jika otot terganggu.
Otot dapat rusak oleh beberapa hal seperti trauma langsung oleh benda tajam
yang merusak kontinuitas otot. Kerusakan tendon atau ligaman, radang dan
lainnya.
b. Gangguan pada skelet
Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat terganggu
pada kondisi tertentu hingga menggangu pergerakan atau mobilisasi. Beberapa
penyakit dapat mengganggu bentuk, ukuran maupun fungsi dari sistem rangka.
Diantaranya adalah, farktur, radang sendi, kekakuan sendi dan lain sebagainya.

c. Gangguan pada sistem persyarafan.


Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dan ke otak. Impuls
tersebut merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan anggota gerak. Jadi,
jika syaraf tergganggu maka akan terjadi gangguan penyampaian impuls dari
dan ke organ target. Dengan tidak sampainya impuls maka akan mengakibatkan
gangguan mobilisasi.
Kerusakan dapat terjadi pada susunan syaraf pusat (upper motor neuron/UMN)
atau pada susunan Syaraf tepi (lower motor neuron/LMN). Yang termasuk
UMN adalah otak. Contoh penyakit yang mengganggu otak adalah stroke dan
dapat menyebabkan gangguan mobilisasi. Sedangkan untuk LMN adalah
Guillaine-bare syndrome dan gangguan sistem syaraf lainnya seperti trauma
tulang belakang.
6. Indikasi dilakukan ROM :
a. Pasien tirah baring lama
b. Pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran
c. Pasien dengan kasus fraktur
d. Pasien post operasi yang kesedarannya belum pulih
7. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi/kontraktur
b. Intoleransi aktivitas b. d kelemahan secara umum
8. Prosedur
a. Cara fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
Prosedur Kerja:
1. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan
2. Pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan lain memegang
pergelangan tangan klien
3. Tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin
4. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi
5. Cara fleksi dan ekstensi siku
Prosedur Kerja:
1. Atur posisi lengan klien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuh klien
2. Letakkan tangan di atas siku dan pegang tangan klien dengan tangan
yang lainnya
3. Tekuk siku klien sehingga tangan klien mendekati bahu
4. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya
5. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

c. Cara pronasi dan supin

Prosedur Kerja:
1. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh dengan siku menekuk
2. Letakkan satu tangan pada pergelangan dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya
3. Putar lengan bawah psien sehingga telapak tanga pasien menjauhi
pasien
4. Kembalikan ke posisi awal
5. . Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangan menghadap ke arah
pasien
6. Kembalikan ke posisi semula
7. Lakukan observasi pada perubahan yang terjadi

d. Cara fleksi bahu


Prosedur Kerja:
1. Atur posisi tangan pada pasien di sisi tubuhnya
2. Letakkan satu tangan di atas siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya
3. Angkat lengan klien pada posisi awal
4. Lakukan observasi perubahan yang terjadi

e. Cara abduksi dan adduksi bahu


1. Atur posisi lengan klien disamping badannya
2. Letakkan satu tangan di atas siku klien dan pegang tangan klien dengan
tangan lainnya
3. Gerakkan lengan klien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Catat perubahan yang terjadi

f. Cara rotasi bahu


Prosedur Kerja:
1. Atur posisi lenganmenjauhi dari tubuh degan siku menekuk
2. Letakan satu tangan di lengan atas klien dengan siku dan pegang tangan
klien dengan tangan yang lain
3. Gerakkan lengan ke bawahsampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan mengahadap ke bawah
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Gerakkan lengan ke bawahsampai menyentuh tempat tidur, telapak
tangan mengahadap ke atas.
6. Kembalikan ke posisi semula
7. Obsevasi perubahan yang terjadi

g. Cara fleksi dan ekstensi jari-jari


Prosedur Kerja:
1. Pegang jari-jari pasien dengan satu tangan sementara tangan lainnya
memegang kaki.
2. Bengkokan jari-jari kaki ke bawah
3. Luruskan jari-jari kemudian dorongan ke belakang
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Observasi perubahan yang terjadi

h. Cara infersi dan efersi kaki


Prosedur Kerja:
1. Pegang separuh bagian atas dengan satu tangan dan pegang pergelangan
kaki dengan tangan lain
2. Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya
3. Kembalikan ke posisi semula.
4. Putar kaki keluar sehingga telapak kaki menjauhi kaki lainnya
5. Kembalikan ke posisi semula.
6. Observasi perubahan yang terjadi

i. Cara fleksi dan extensi pergelangan kaki


Prosedur Kerja:
1. Letakkan satu tangan pada telapak kaki klien dan satu tangan yang lain
di atas pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan releks
2. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari ke arah dada klien
3. Kembalikan ke posisi semula
4. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien
5. Observasi perubahan yang terjadi

j. Cara fleksi dan extensi lutut


Prosedur Kerja
1. Letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan pegang tumit klien dengan
tangan yang lain
2. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha
3. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin
4. Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas
5. Kembalikan ke posisi semula
6. Obsevasi perubahan yang terjadi
7. Cara rotasi pangkal paha
Prosedur Kerja:
1. Letakkan satu tangan pada pergelangan kaki dan satu tangan lainnya di
atas lutut
2. Putar kaki menjauhi perawat
3. Putar kaki mengarah perawat
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Observasi perubahan yang terjadi

l. Cara abduksi dan adduksi pangkal paha


Prosedur Kerja:
1. Letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan satu tangan pada tumit
2. Jaga posisi klien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur.
Gerakkan kaki menjauhi badan perawat
3. Kembalikan ke posisi semula
4. Obsevasi perubahan yang terjadi
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pencegahan Asam Urat

Pokok Bahasan : Artritis Gout pada Lansia

Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Diit pada Lansia dengan

Penyakit Artritis Gout

Sasaran : Klien Lansia dengan Artritis Gout

Waktu dan Tempat :

 Hari / tanggal : Kamis 03-05-2018


 Tempat : Rumah Tn. O
 Pukul : 16:00 WIB
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga
Tn. O

mengerti dan mampu memahami tentang penyakit


Artritis

gout

Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu

 Menyebutkan pengertian Artritis Gout .


 Menyebutkan penyebab penyakit Artritis Gout
 Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Artritis Gout
 Menyebutkan cara penatalaksanaan diit yang tepat pada penyakit Artritis
Gout.
Media : Leaflet, flipchart

Metode Penyuluhan : Ceramah dan Tanya Jawab


Kegiatan Perawat Metode

Tahap Waktu Kegiatan Klien dan

Kegiatan Media

Pendahulu 5 menit 1. Salam dan 1. Mendengarkan Ceramah


an perkenalan dengan
2. Menyamakan seksama
persepsi 2. Menjawab
3. Mengemukakan pertanyaan
tujuan dari ruang yang diajukan
lingkup penyuluh.
pembicaraan .
Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan Ceramah
pengertian Artritis dengan dan Tanya
Gout. seksama Jawab
2. Menjelaskan tanda 2. Bertanya
dan gejala penyakit tentang materi
Artritis Gout. yang tidak di
3. Menjelaskan pahami dan
penyebab penyakit dimengerti.
Artritis Gout.
4. Menjelaskan cara
penatalaksanaan
diit yang tepat bagi
klien Artritis Gout
5. Memberi
kesempatan klien
untuk bertanya
6. Menjawab
pertanyaan dari
klien
Penutup 10 menit 1. Memberikan 1. Memperhatika Ceramah
kesimpulan pada n dengan dan
materi yang perasaan puas Leaflet
disampaikan. dan mengerti
2. Evaluasi dengan
jawaban yang
singkat
3. Tindak lanjut dan
harapan setelah
kegiatan
4. Mengucapkan
salam penutup

MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN ARTRITIS GOUT


Artritis Gout atau apa yang disebut Asam Urat merupakan penyakit
metabolik yang mempunyai sekelompok gangguan atau sindrom klinis metabolik
yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi asam urat (Hiperurisemia).
Masalah akan timbul jika terbentuk kristal-kristal urat pada sendi- sendi dan
jaringan sekitarnya. Dimana kristal tersebut berbentuk seperti jarum yang akan
mengakibatkan reaksi peradangan, jika berlanjut akan menimbulkan nyeri hebat
dan kerusakan pada sendi dan jaringan lunak.

B. PENYEBAB
Penyebab utamanya ialah peningkatan kadar asam urat yang berlebihan
serta penurunan ekresi asam urat melalui ginjal karena suatu proses
penyakit lain atau penggunaan obat-obatan tertentu. Hal yang penting
diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan menimbulkan apa-apa tetapi
rasa sakit yang dirasakan terjadi akibat terbentuknya kristal yang
mengendap.

C. TANDA DAN GEJALA


Penyakit ini mempunyai 4 tahap dari perjalanan klinis penyakitnya yaitu :
 Tahap I
Ditandai dengan peningkatan asam urat serum yang tanpa disertai gejala-
gejala kelainan.

 Tahap II
Adalah Artritis Gout yang berlanjut menjadi akut. Pada tahap ini terjadi
pembengkakan dan nyeri biasanya pada sendi pergelangan kaki dan tangan.
Selanjutnya diikuti penbentukan tofi ( timbunan Natrium - urat ). Biasanya
terjadi demam dan leukositosis.

 Tahap III
Adalah tahap intertitis. Pada tahap ini tidak terdapat gejala-gejala klinis yang
dapat berlangsung beberapa bulan sampai dengan beberapa tahun.

 Tahap IV
Adalah Gout kronik. Terjadi peradangan kronik akibat kristal- kristal asam
urat. Sehingga mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku juga pembesaran dan
penonjolan sendi yang bengkak. Komplikasi jika tidak tertangani akan terjadi
kerusakan pada ginjal sehingga ekskresi asam urat akan bertambah buruk.

D. CARA PENATALAKSANAAN DIIT YANG TEPAT PADA PENYAKIT


GOUT ARTRITIS
 Faktor- faktor yang berperan atau mempengaruhi dalam perjalanan klinis dari
Artritis Gout ini adalah salah satunya diit atau konsumsi makanan (tinggi
purin) yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
 Tujuan penatalaksanaan diit pada penyakit Artritis Gout :
1. Menurunkan pembentukan asam urat.
2. Menurunkan berat badan dalam batas normal
3. Mencegah kekambuhan kembali
4. Mengendalikan kadar asam urat serum
 Syarat-syarat makanan yang bisa dikonsumsi :
1. Rendah purin
2. Cukup kalori, protein, vitamin dan mineral
3. Karbohidrat tinggi untuk memudahkan ekskresi asam urat
4. Lemak sedang untuk mengurangi pembentukan asam urat
5. Konsumsi cairan ditingkatkan untuk meningkatkan ekskresi asam urat
 Makanan yang tidak diperbolehkan :
Jeroan (jantung, limpa, otak, hati), ikan sarden, kerang, daging bebek, angsa,
burung atau ayam kalkun dan kaldu daging.

 Makanan berikut diperbolehkan tetapi dibatasi konsumsinya (mengandung


purin 50-150 mg/100 gr bahan makanan):
1. Daging ayam, ikan tongkol, tenggiri, bandeng sebanyak 50 gr / hari
2. Semua macam kacang-kacangan kering 25 gr / hari dan hasil olahannya
seperti tempe, tahu, oncom 50 gr / hari
3. Kacang kapri, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50
gr / hari
4. Nangka muda, emping, sawi dan kubis
5. Minyak dalam jumlah terbatas
 Bahan makanan yang boleh diberikan (mengandung purin 0-15 mg / 100 gr
bahan makanan) :
1. Beras, kentang, singkong, roti, mie, bihun, tepung-tepungan biskuit.
2. Susu skim, telur
3. Semua sayuran kecuali yang dibatasi
4. Semua buah-buahan
5. Teh, kopi, minuman yang mengandung soda
6. Semua macam bumbu
 Indikasi diit : pada penderita Gout dan batu ginjal asam urat

Contoh Menu Sehari


 Pagi
- Nasi
- Telur dadar
- Cah kangkung
- Jam 10.00 : bubur kacang ijo
 Siang
- Nasi
- Pepes ikan
- Tahu isi kukus
- Urapan
- Pepaya
- Jam 16.00 : selada buah
 Malam
- Nasi
- Daging bumbu bali
- Tempe bacem
- Sayur asem
- Pisang
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Hipertensi

Pokok Bahasan : Kurangnya informasi mengenai obat tradisional pada penyakit


hipertensi pada keluarga Ny.R

Sub Pokok Bahasan : Obat Trdisional Pada Hipertensi

Sasaran : Ny.R

Waktu : 15 Menit

Pertemuan Ke : 3

Tanggal : 22 april 2018

Tempat : Rumah Ny. R Desa Bukit Batu Kecamatan Mantangai

Penyuluh : PENI EKI LORENCIA

A. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan Keluarga Tn.A dapat memahami
mengenai penyakit Hipertensi

B. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan Keluarga Tn.A
dapat :
1. Pengertian hipertensi
2. Jenis hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Pengobatan non farmakologik
6. Makanan yang dianjurkan dan dihindari
7. Obat tradisional Hipertensi

C. Ruang Lingkup
1. Pengertian hipertensi
2. Jenis hipertensi
3. Penyebab hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Pengobatan non farmakologik
6. Makanan yang dianjurkan dan dihindari
7. Obat tradisional Hipertensi

D. Metode dan Media


 Metode : Ceramah dan tanya jawab
 Media : Leaflet
E. Proses Pembelajaran
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Metode
Pembukaa 5 menit - Memberikan Salam - Menjawab Ceramah
n - Memperkenalkan diri Salam
- Memperhatikan
Kegiatan 10 - Memberi penjelasan - Memperhatikan Cerama
Inti menit pada keluarga : penjelsan h
1. Pengertian - Mencatat hal-
hipertensi hal yang penting
2. Jenis hipertensi
3. Penyebab
hipertensi
4. Komplikasi
Hipertensi
5. Pengobatan non
farmakologik
6. Makanan yang
dianjurkan dan
dihindari
7. Obat tradisional
Hipertensi

Penutup 5 menit - Setelah dilakikan - Menjawab Tany


penyuluhan, penyuluh Pertanyaan a
mengajukan Penyuluh Jawa
pertanyaan - Menjawab b
- Menyampaikan ucapan ucapan terima
terim kasih kasih
- Memberikan Salam - Menjawab
Salam

F. Evaluasi
 Prosedur : post test dalam proses penyuluhan
 Jenis Tes : Pertanyaan lisan
 Butir soal :
a. Apa yang dimaksud dengan Hipertensi ?
b. Sebutkan Jenis Hipertensi !
c. Sebutkan Makanan yang dianjurkan !
d. Sebutkan Obat tradisional Hipertensi!
OBAT TRADISIONAL HIPERTENSI

A. Pengertian
Pengertain hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik diatas 150 mmHg
dan tekanan darah diastolik = 100 mmHg. Jika tekanan darah anda adalah
170/100 mmHg, maka:

a. Tekanan sistoliknya : 170 mmHg

b. Tekanan diastoliknya: 100 mmHg

B. Jenis-Jenis Hipertensi
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan
atau tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg

C. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi antara lain adalah:
1. Stress
2. Usia
3. Merokok
4. obesitas (kegemukan)
5. alcohol
6. faktor keturunan,
7. faktor lingkungan (gaduh/bising)

D. Komplikasi Hipertensi
Penyakit jantung (gagal jantung)
Penyakit ginjal (gagal ginjal)
Penyakit otak (stroke)

E. Pengobatan Non Farmakologik

 Mengurangi asupan garam dan lemak


 Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol bagi yang
mengkonsumsinya
 Berhenti merokok bagi yang merokok
 Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
 Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
 Menghindari ketegangan
 Istirahat cukup
 Hidup tenang

B. Makanan yang dianjurkan dan dihindari


Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:

1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya

2. Buah-buahan keculi buah durian

3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna

4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan


putih telurnya saja

5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung
lemak)

Makanan yang perlu dihindarib :


1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman
kaleng

2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing

3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin

C. Obat Tradisional Hipertensi


 Mentimun
Cuci mentimun lalu kupas dan parut kemudian peras airnya. Minum air
perasaan mentimun 2 x/hari

 Bawang Putih
Kupas bawang putih kemudian cuci lalu makan bawang putih mentah
tersebut (5 siung)

 seledri
daun seledri (10 helai) dicuci bersih lalu dirajang halus, dimasukan kedalam
segelas air panas lalu disaring, minum 2 x /hari bila tekanan darah 160 s.d
180 mmHg

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Hipertensi

Pokok Bahasan : Kurangnya informasi mengenai diet pada penyakit hipertensi


pada keluarga Tn. N

Sub Pokok : Diet pada penyakit hipertensi


Bahasan

Sasaran : Tn. N

Waktu : 20 Menit

Pertemuan Ke : 3

Tanggal : 22 April 2018

Tempat : RumahTn.N, Desa Bukit Batu Kecamatan Mantangai

Penyuluh : Ni Kadek Ayu Dwi Lestari

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami diet pada penyakit


hipertensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 10 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Menyebutkan tujuan diet pada hipertensi dengan benar tanpa melihat catatan/
leaflet
2. Menyebutkan macam dan indikasi pemberian diet pada hipertensi dengan
benar tanpa melihat catatan/ leaflet
3. Menyebutkan jenis makanan untuk hipertensi dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet

III. Pokok Materi

1. Tujuan diet hipertensi


2. Macam dan indikasi pemberian makanan
3. Jenis makanan untuk hipertensi
IV. Kegiatan Belajar Mengajar

- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab

- Langkah – langkah kegiatan :


A. Kegiatan Pra Pembelajaran

1. Mempersiapkan materi, media dan tempat


2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran

1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti

1. Penyuluh menyampaikan materi


2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup

1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

V. Media Dan Sumber

 Media : Leaflet
 Sumber :
- Kesehatan Wanita Diatas Umur 40 Tahun, Caroline J. Bohme MD
- Masalah Hipertensi, Prof. dr. Moerdowo. F. R. S. A.
VI. Proses Pembelajaran
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Metode
Pembukaa 5 menit - Memberikan Salam - Menjawab Ceramah
n - Memperkenalkan diri Salam
- Memperhatikan

Kegiatan 10 - Memberi penjelasan - Memperhatikan Cerama


Inti menit pada keluarga : penjelsan h
8. Tujuan diit - Mencatat hal-
hipertensi hal yang penting
9. Macam dan
indikasi
pemberian
makanan
10. Jenis makanan
untuk hipertensi

Penutup 5 menit - Setelah dilakikan - Menjawab Tany


penyuluhan, penyuluh Pertanyaan a
mengajukan Penyuluh Jawa
pertanyaan - Menjawab b
- Menyampaikan ucapan ucapan terima
terim kasih kasih
- Memberikan Salam - Menjawab
Salam
VII. Evaluasi

 Prosedur : Post test


 Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
 Butir soal : 3 soal
1. Sebutkan tujuan diet pada penderita hipertensi !
2. Sebutkan macam dan indikasi pemberian makanan pada penderita
hipertensi !
3. Sebutkan jenis makanan untuk penderita hipertensi !

Lampiran Materi

DIET PADA PENYAKIT HIPERTENSI

i. TUJUAN DIET HIPERTENSI


Tujuan diet untuk penderita hipertensi dalah untuk membantu menghilangkan
garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi

ii. MACAM DAN INDIKASI PEMBERIAN MAKANAN


 Diet Rendah Garam I
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dapur sama sekali, makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi berat (diastol > 114 mmHg)

Contoh menu :
Pagi :

NASI 1 GLS BELIMBING


(70 GR)

Telur 1 butir (50 gr)

Sayuran ½ gls belimbing (50 gr)

Minyak ½ sdk makan (5 gr)

Gula pasir 1 sdk makan (10 gr)

Siang dan Sore :

NASI 2 GLS BELIMBING


(140 GR)

Daging 2 potong (50 gr)

Sayuran ¼ gls (75 gr)

Buah 1 buah pisang (75 gr)

Minyak 1 sdk makan (10 gr)

 Diet Rendah Garam II


Pemberian makan sehari sama dengan diet rendah garam I, dalam pemasakan
dibolehkan menggunakan ¼ sendok teh garam dapur. Makanan ini diberikan
pada penderita hipertensi sedang (diastol 100 – 114 mmHg)

Contoh menu :

PAGI NASI, TELUR DADAR, TUMIS


KACANG PANJANG, SAYUR
LODEH, PAPAYA
Siang Nasi, ikan acar, telur, bacem, pisang

Sore Nasi, daging, tempe kering, sayur

 Diet Rendah Garam III


Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I, dalam
pemasakannya boleh diberikan ½ sendok teh garam dapur. Makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi ringan (diastol < 100 mmHg)

Untuk mempertinggi cita rasa dapat digunakan gula, cuka, bawang merah/
bawang putih, jahe, kunyit dan salam.

Makanan yang dikukus, ditumis, digoreng, dipanggang lebih enak daripada


direbus

iii. JENIS MAKANAN UNTUK HIPERTENSI


GOLONGAN
MAKANAN YANG BOLEH MAKANAN YANG TIDAK
BAHAN
DIBERIKAN BOLEH DIBERIKAN
MAKANAN

Karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti biskuit dan makanan yg


terigu, makanan yg diolah dimasak dg garam dapur
tanpa garam seperti mie,
biskuit, kue kering.

Protein hewani Daging, ikan, telur dan susu Ikan asin, keju, kornet, telur asin,
pindang dendeng, udang

Protein nabati Semua kacang-kacangan yg Kacang tanah dan semua kacang


diolah tanpa garam dapur yg dimasak dg garam dapur

Sayuran Semua sayuran segar dan Sayuran yg diawetkan dg garam


sayuran yang diawetkan tanpa
garam seperti : sayuran kaleng, asinan

Buah-buahan Semua buah-buahan segar Durian dan buah-buahan yg


dan diawetkan tanpa garam diwetkan dg garam dan soda
dan soda

Lemak Minyak margarin dan Margarin dan mentega biasa


mentega tanpa garam

Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur, soda, vetsin dan
kering yg tidak mengandung bumbu yg mengandung garam
garam dapur dapur, kecap asin, tersai, tauco

Minuman Air putih Kopi dan coklat


SATUAN ACARA PENYULUHAN
GASTRITIS

Topik : Gastritis
Subtopik : Pengertian penyakit, jenis-jenis penyakit, penyebab, tanda
gejala, cara
pencegahan, cara perawatan dan pengobatan.
Sasaran : Ny. N dan keluarga
Hari, tanggal : Kamis, 25 April 2018
Waktu : 60 menit
Tempat : Rumah Ny. N
Penyuluh : Dina Aulina

A. Tujuan Umum
Setelah peserta penyuluhan mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ny. N
dan keluarga dapat memahami dan mengerti tentang konsep gastritis.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang gastritis, Ny. N dan keluarga
diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian gastritis
2. Memahami jenis-jenis gastritis
3. Memahami penyebab gastritis
4. Memahami tanda dan gejala gastritis
5. Memahami cara pencegahan gastritis
6. Memahami cara perawatan dan pengobatan yang dilakukan
7. Memahami jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagis
penderita gastritis

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit gastritis
2. Penyebab penyakit gastritis
3. Tanda dan gejala penyakit gastritis
4. Cara pencegahan penyakit gastritis
5. Cara perawatan dan pengobatan penyakit gastritis

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Dokumentasi

E. Media Penyuluhan
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Lembar Balik

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran media
Pengkajian
1 Pembukaan 5 Menit 1.Membuka acara dengan Menjawab Materi
mengucapkan salam dan salam dan SAP
perkenalan mendengarkan
2.Menyampaikan topik dan perkenalan.
tujuan Penyuluhan kepada Mendengarkan
sasaran penyampaian
3.Kontrak waktu untuk topik dan tujuan
kesepakatan penyuluhan Menyetujui
dengan sasaran kesepakatan
pelaksanaan
Penkes
2 Kegiatan Inti 45 1.Mengkaji ulang tingkat Menyampaikan Lembar
Menit pengetahuan sasaran tujuan yang Balik
2.Menjelaskan pengertian didapat. Leaflet
Gastritis,jenis-jenis Menanyakan
Gastritis,penyebab Gastritis, hal – hal yang
tanda dan gejala Gastritis, belum
cara pencegahan Gastritis, dipahami.
cara pengobatan dan
perawatan Gastritis
3.Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal – hal yang
belum dipahami
3 Evaluasi / 10 1.Memberikan pertanyaan Menjawab Lembar
Penutup Menit kepada sasaran tentang pertanyaan Balik
materi yang telah Mendengarkan Leaflet
disampaikan oleh penyuluh kesimpulan
2.Menyimpulkan materi Menjawab
3.Menutup acara dengan salam.
mengucapkan salam

2. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis
2. Peserta hadir saat pertemuan

4. Evaluasi Sasaran
Pertanyaan dari penyuluh dan jawaban yang diharapkan sasaran:
1. Apa itu penyakit Gastritis?
Jawaban: peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.

2. Apa saja penyebab Gastritis?


Jawaban: Stress, usia, pola makan yang tidak baik, makan terlalu banyak atau cepat,
merokok, minum alcohol atau minuman berkafein, mengkonsumsi obat-obatan
dalam dosis tinggi, keracunan makanan.

3. Apa saja tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh Gastritis?


Jawaban: Mual dan muntah, kembung, nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas,
nafsu makan menurun, sering sendawa dalam keadaan lapar, bila gastritis sudah
parah, muntah darah atau terdapat darah pada feses.

4. Bagaimana cara pencegahan Gastritis?


Jawaban: Jaga pola makan secara baik dan teratur, makan makanan yang bersih,
sehat dan bergizi, hindari stress, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alcohol, tidak
mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis tinggi termasuk aspirin.

5. Bagimana cara pengobatan Gastritis?


Jawaban: Makan dengan porsi kecil tapi sering, makan teratur dan tepat waktu,
minum air hangat jika terjadi mual dan muntah, minum obat antasida jika gastritis
kambuh, istirahat yang cukup, hentikan merokok, periksakan ke dokter jika nyeri
tidak kunjung hilang.
LAMPIRAN MATERI
GASTRITIS

A. Pengertian Gastritis
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag adalah
peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap
waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar
glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan
merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila
seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam
lambung akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka
atau iritasi pada dinding lambung sehingga timbul rasa perih.

B. Penyebab Gastritis
1. Stress
2. Usia
3. Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan
yang pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka,
sambal, ketan dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan
yang terinfeksi oleh bakteri helicobakter phylory.
4. Merokok
5. Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
6. Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin
dan antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung)
7. Keracunan makanan

C. Tanda dan Gejala


1. Mual dan muntah
2. Kembung
3. Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas
4. Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik,
keluar keringat dingin
5. Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
6. Terkadang disertai sakit kepala
7. Bila gastritis sudah parah, makan akan terjadi luka pada lambung
sehingga menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat lambung sudah
terdapat luka adalah muntah darah atau terdapat darah pada feses.

D. Cara Pencegahan
1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan
karena akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang
merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan
berolahraga yang baik bagi tubuh
4. Tidak merokok
5. Tidak mengkonsumsi alkohol

F. Cara Pengobatan
Jika anda mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang dapat
anda lakukan antara lain adalah:
1. Makan dengan porsi kecil tapi sering. Contoh makanan adalah snack atau
makanan ringan.
2. Makan teratur dan tepat waktu
3. Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4. Minumlah obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat yang cukup
6. Kalau merokok, hentikan merokok
7. Segera periksakan ke dokter jika nyeri tidak kunjung hilang
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Pendidikan kesehatan mengenai masalah Artitis Goud

SUB TOPIK : Perawatan pada masalah Atritis Goud

SASARAN : Kien dan keluarga

PEMATERI : ERISTAMIANI

HARI/TANGGAL : Kamis, 26 April 2018

TEMPAT : Di rumah keluarga klien (Ny. Y)

A. Tujuan Instruksional Umum (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga
diharapkan mampu memahami tentang Artritis Goud
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan klien
dan keluarga mampu :
1. Memahami pengertian Atrtitis
2. Memahami penyebab Artitis
3. Memahami tanda dan gejala Artitis
4. Memahami cara penanganan bagi klien dan keluarganya yang mengalami
masalah Artitis
C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian penyakit gastritis


2. Penyebab penyakit gastritis
3. Tanda dan gejala penyakit gastritis
4. Cara pencegahan penyakit gastritis
5. Cara perawatan dan pengobatan penyakit gastritis
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Dokumentasi
E. Media Penyuluhan
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Lembar Balik
F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran media
Pengkajian
1 Pembukaan 5 Menit 1.Membuka acara dengan Menjawab Materi
mengucapkan salam dan salam dan SAP
perkenalan mendengarkan
2.Menyampaikan topik dan perkenalan.
tujuan Penyuluhan kepada Mendengarkan
sasaran penyampaian
3.Kontrak waktu untuk topik dan tujuan
kesepakatan penyuluhan Menyetujui
dengan sasaran kesepakatan
pelaksanaan
Penkes
2 Kegiatan Inti 45 1.Mengkaji ulang tingkat Menyampaikan Lembar
Menit pengetahuan sasaran tujuan yang Balik
2.Menjelaskan pengertian didapat. Leaflet
Artritis,jenis-jenis Menanyakan
Artritis,penyebab Artritis, hal – hal yang
tanda dan gejala Artritis, belum
cara pencegahan Artritis, dipahami.
cara pengobatan dan
perawatan Artritis
3.Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal – hal yang
belum dipahami
3 Evaluasi / 10 1.Memberikan pertanyaan Menjawab Lembar
Penutup Menit kepada sasaran tentang pertanyaan Balik
materi yang telah Mendengarkan Leaflet
disampaikan oleh penyuluh kesimpulan
2.Menyimpulkan materi Menjawab
3.Menutup acara dengan salam.
mengucapkan salam

I. Evaluasi

1. Persiapan
a. Penyuluh dan klien serta keluarga pada posisi yang sudah direncanakan
b. Semua peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
d. Pre Planning telah disetujui
e. Leaflet dan flipchart telah tersedia
f. peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengar penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar
3. Hasil
a. Minimal 80% dari peserta penyuluhan mengetahui pengertian artitis
goud
b. Minimal 80 % peserta penyuluhan yang mengtahui penyebab artitis
goud
c. Minimal 80% mengetahui 3-5 tanda dan gejala artitis goud
d. Minimal 80% peserta penyuluhan dapat menyebutkan 2-4 cara
penanganan bagi pasien dan keluarganya yang mengalami artitis goud
Lampiran Materi
ARTITIS GOUD
A. Pengertian Artitis Goud
Artitis Goud merupakan penyakit metabolic yang ditandai dengan
penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi yang umumnya lebih
banyak meneyerang laki-laki, dan pada wanita umumnya usia mendekati
masa menopause. ( Mansjoer, 2009)
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl, sedangkan pada
wanita 2,6-6 mg/dl.
B. Penyebab
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
Menurut Sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab asam
urat adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin seperti daging,
makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol.
3. Akibat kkonsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu,
terutama gangguan ginjal.
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat,
terutama deuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida)
6. penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukemia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan
olahraga berlebihan.
9. Berat badan berlebih
10. Usia
11. Kurang minum air putih
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala asam urat antara lain :
1. Kesemutan dan linu
2. Nyeri terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas,
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi hari
4. Terasa nyeri pada sendi yang terjadi berulang-ulang
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
D. Penanganan
1. Pencegahan
a. Hindari mengkunsumsi makanan seperti :jantung, hati, lidah, ginjal,
usus, sarden, kerang, ikan kering, kacang-kacangan, bayam, udang,
daun melinjo
b. Menjaga berat badan tetap ideal
c. mengkonsumsi makanan seperti nasi, singkong, roti dan ubi
d. menghindari makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan
mentega
e. menghindari mengkonsumsi buah-buahan seperti alpukat dan durian (
karena mengandung lemak yang tinggi
f. mengukunsumsi cairan yang banyak, selain minum air juga bisa
dengan mengkonsumsi buah seperti semangka, nanas, belimbing
manis dan jambu air.
g. olahraga ringan seperti jalan santai, jogging dan nik sepeda
2. Penanganan
a. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastic
berisi es) atau air dingin beberapa jam sekali seama 15-20 menit
untuk mengurangi nyeri akibat radang.
b. Minum banyak air ( lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui air kencing..
PENGERTIAN :
TUBERCULOSIS
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
(TBC) infeksi Mycobacterium tuberculosis. Termasuk ke dalam

kelompok penyakit menular. Organ tubuh yang paling sering


terkena adalah paru, lebih dikenal dengan istilah TBC Paru.

CARA PENULARAN :

TBC menular melalui droplet (percikan dahak di udara), misalnya

pada waktu penderita batuk/bersin, atau meludah

sembarangan, orang yang berada di sekitar penderita bisa


menghirup udara yang mengandung kuman Mycobacterium CARA PENCEGAHAN :
tuberculosis, lalu kuman yang terhirup tersebut akan masuk ke
1. Selalu menutup mulut saat batuk & bersin dengan sapu
paru-paru dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui
tangan atau tissue (buang tissue ke dalam tempat sampah)
pembuluh darah.

2. Tidak membuang dahak sembarangan


TANDA & GEJALA TB PARU :
3. Buang dahak di tempat yang terkena sinar matahari atau di
OLEH : 1. Batuk berdahak lebih dari 2 minggu
wadah berisi air yang sudah dicampur cairan pembunuh

2. Batuk darah atau dahak yang bercampur darah kuman (lysol atau karbol), kemudian dibuang ke dalam
ATIK DIYAH UMAWATI
lubang & ditimbun pasir
PO.62.20.1.15.113 3. Kadang disertai rasa sakit di dada & sesak nafas
4. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih mengalir &
4. Demam lama & berulang
sabun

5. Nafsu makan berkurang, badan lemah


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA 5. Vaksinasi BCG untuk balita

6. Penurunan berat badan


D IV KEPERAWATAN REGULER II 6. Terapkan pola hidup sehat & makan makanan bergizi yang
terjangkau disertai istirahat yang cukup untuk meningkatkan
7. Sering berkeringat saat malam hari
2018 daya tahan tubuh
7. Berhenti merokok PESAN-PESAN UNTUK KELUARGA DAN PENDERITA

TB PARU :
CARA MINUM OBAT YANG BENAR :
1. Batuk yang sudah menghilang bisa timbul kembali atau
1. Obat ditelan pagi hari saat bangun tidur sebelum makan atau
kambuh, segera berkonsultasi dengan Dokter
minum apapun, atau malam hari sebelum tidur, dilakukan

setiap hari sesuai yang dijadwalkan 2. Bersihkan & jemur tempat tidur bekas penderita secara

teratur
2. Jika sulit minum obat sekaligus, obat boleh ditelan satu per
satu dalam 2 jam. OAT tidak boleh dipotong atau dihancurkan 3. Buka jendela lebar-lebar setiap hari agar udara segar & sinar
CARA PENGOBATAN :
untuk memudahkan menelan< tetap harus utuh matahari dapat masuk ke dalam rumah, karena kuman TBC

akan mati bila terkena sinar matahari


Cara pengobatan TB Paru yaitu dengan obat anti TB (OAT)
3. Menelan obat harus didampingi PMO (Pengawas Minum
yang didapatkan di fasilitas pelayanan kesehatan secara gratis,
Obat) yang sudah ditunjuk 4. Keluarga pasien yang menunjukkan gejala TB Paru sebaiknya
yang harus diminum secara teratur dan tidak boleh putus
segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan
selama 6-8 bulan, & dosis yang diminum sesuai dengan 4. Jangan selesai minum obat atau putus obat sebelum waktu
terdekat untuk memastikan sudah tertular atau belum
petunjuk petugas kesehatan (Dokter). yang ditentukan

5. TB juga bisa menyerang kulit, kelenjar, tulang, usus, bahkan


Saat minum obat perlu adanya orang yang mengawasi atau AKIBAT BILA TIDAK TERATUR MINUM OBAT ATAU
sampai ke otak hingga menyebabkan kematian.
PMO (Pengawas Minum Obat), antara lain boleh dari petugas PUTUS OBAT :
kesehatan terkait, orang terdekat penderita (suami/istri/orang

tua/anak), atau orang yang tinggal serumah dengan penderita. 1. Tidak sembuh atau penyakitnya bisa lebih berat lagi

2. Pengulangan pengobatan dari awal lagi

3. Dapat menularkan kepada anggota keluarga atau orang di

sekitar penderita

4. Sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi kebal &

diperlukan peningkatan pengobatan dari sebelumnya

5. Membutuhkan waktu yang lama untuk dapat sembuh


APA ITU ROM…??? b) ROM Aktif : Pasien menggunakan ototnya untuk

ROM adalah sejumlah pergerakan yang


mungkin dilakukan pada bagian-bagian tubuh untuk
menghindari adanya kekakuan sebagai dampak dari
perjalanan penyakit ataupun gejala sisa.
melakukan gerakan secara mandiri.
INDIKASI
Mengapa dilakukan ROM atau fisioterapi:
Gerakan ROM bagian
1. Anda mengalami problem gerak: bawah
a) Kelumpuhan/kelemahan separuh tubuh 1. Pangkal paha dan lutut di tekuk (fleksi):
akibat serangan stroke.

b) Kelumpuhan/kelemahan otot-otot wajah,


lengan/tangan atau tungkai/kaki.

c) Kekakuan sendi akibat patah tulang,


rematik atau kelumpuhan.
Disusun oleh :
2. Vertigo (sakit kepala berputar-putar). Keterangan 1: pegang kaki pasien seperti gambar,
Inda Febriana Dewi 3. Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri tekuk kaki ke arah dada, kemudian kembalikan seperti
pinggang, tenggkuk, lutut, bahu, dll.
4. Kelemahan fisik akibat tirah baring yang lama. posisi semula.
PO.62.20.1.15.124

Macam ROM:

POLTEKKES KEMENKES a) ROM pasif : Latihan yang dilakukan dengan


bantuan orang lain. ROM pasif dilakukan karena
PALANGKA RAYA pasien belum mampu menggerakkan anggota
badan secara mandiri.
PRODI D-IV KEPERAWATAN REG 2
2. Rotasi (perputaran) pangkal paha.

GERAKAN ROM PASIF PADA Keterangan 3: Pegang tangan pasien seperti gambar,
ANGGOTA GERAK BAGIAN ATAS: dan lakukan gerakan memutar ke dalam dan ke luar.

1. Fleksi dan ekstensi bagian siku:


4. Rotasi (perputaran leher). Caranya: Putar leher ke
kanan kemudian ke kiri, usahakan supaya leher
Keterangan 2: Dekatkan kaki pasien pada pelatih,
menyentuh bahu.
kemudian putar ke arah dalam.

3. Perputaran pergelangan kaki:

Keterangan 4: Pegang pergelangan kaki pasien seperti


gambar dan putar ke arah dalam.
Keterangan 1: Pegang lengan atas dan bawah pasien,
Keterangan 5: pegang jari-jari pasien dan tekuk ke
angkat lurus dan kemudian kembali ke posisi semula.
arah telapak tangan dan kembalikan ke arah muka
pasien. 5. Fleksi - ekstensi jari-jari dan pergelangan
2. Fleksi dan ekstensi bahu: tangan: Gerakkan jari dan pergelangan tangan
ke arah muka,
6. Tarikan tumit:

Keterangan 2: luruskan dan gerakkan tangan ke arah


atas kemudian kembali ke posisi semula. 6. Fleksi dan ekstensi ibu jari:

3. Perputaran dalam dan luar pada bahu:

Keterangan 6: Tarik tumit ke arah luar, dan bagian


atas ke arah dalam. Kemudian ulangi ke arah yang
berlawanan seperti gambar di bawah ini:
Keterangan 8: Tekuk ibu jari dan kembali seperti
semula.
Asam urat merupakan hasil metabolisme
protein dari makanan yang masuk, dan bila
kadarnya terlalu tinggi dapat
menyebabkan terbentuknya kristal asam
urat. Kristal-kristal ini biasanya 1. Timbul benjolan pada sendi yang
mengumpul pada sendi-sendi (kaki, lutut, terkena, terlihat bengkak, kemerahan,
siku, atau tangan) sehingga terasa panas dan nyeri.
2. Rasa nyeri di sendi terutama di malam
mengakibatkan radang sendi akut (arthritis
hari atau pagi hari ketika bangun tidur.
gout). 3. Kesemutan, pegal-pegal pada sendi,
leher, punggung.
4. Persendian terasa kaku, ngilu terutama
kalau kena dingin

Oleh:

Joni Triliwijaya
1. Menurunnya kemampuan tubuh
PO.62.20.1.15.128 membuang asam urat melalui
urin/air kencing 1. Apabila kadarnya sedikit di atas normal
2. Mengkonsumsi makanan yang cukup dengan diet asam urat
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA mengandung zat-zat purin tinggi,
RAYA seperti jeroan daging, ikan laut
tertentu seperti salmon dan sardin,
PRODI D IV KEPERAWATAN kerang, tape, kacang-kacangan,
emping
REGULER II
3. Stres, kegemukan, minuman
2018 beralkohol.
2. Kadarnya cukup tinggi perlu pemberian - Sumber protein hewani
obat-obatan, seperti alupurinol, Sarden, kerang, jantung, hati, usus,
kortikosteroid. limpa, paru paru, otak, ekstrak
daging, bebek , angsa , burung.

- Minuman : Alkohol
- Bumbu : Ragi
4. Makanan yang dibatasi
- Sumber protein hewani
Daging, ayam, tongkol, tengiri,
bawal, bandeng, udang (paling
banyak 50 gr/hari).

- Sumber protein nabati :


 Kacang kacang kering (kacang
Purin merupakan protein termasuk
hijau, kedelai, kacang merah,
mikro protein dan hasil akhir kacang tanah, kacang tolo, koro,
1. Menghindari makanan yang banyak kacang kapri dll) (paling
mengandung purin, seperti jeroan pemecahan purin adalah asam urat. banyak 25 gr /hari)
daging, ikan laut seperti salmon dan  Tahu, tempe, oncom (Paling
sardin, kerang, tape, kacang-kacangan, 1. Tujuan Diet Rendah Purin
- Mengurangi kadar asam urat banyak 50 gr/hari)
emping.  Sayuran : Asparagus , kacang
- Memperlancar pengeluaran asam
urat polong , kacang buncis,
- Memperoleh berat badan normal kembang kool, bayam, jamur
2. Banyak minum air putih untuk
(paling banyak 50 gr/hari)
mengurangi pengendapan asam urat di 2. Perbedaan diet asam urat
dalam darah. Minimal minum air 2-3 dengan makanan biasa
liter/hari - Rendah purin yaitu 120-150 mg.
Makanan sehari-hari dapat mencapai
600-1000mg
- Hidrat arang tinggi, untuk
membantu pengeluaran asam urat.
3. Menghindari garam karena garam - Lemak dibatasi, karena cenderung
dapat menahan air dalam tubuh menghambat pengeluaran asam
4. Kurangi makanan yang berkalori urat.
seperti daging, jeroan, anggur, - Banyak minum untuk membantu
minuman keras. pengeluaran asam urat
5. Olah raga yang teratur dan relaksasi TERIMA KASIH
3. Makanan yang tidak diperbolehkan
OBAT TRADISIONAL PENYEBAB HIPERTENSI
PENGERTIAN
HIPERTENSI 1. Stress

Pengertain hipertensi 2. Usia

adalah kenaikan tekanan 3. Merokok

darah diatas 150 mmHg


4. obesitas (kegemukan)
dan tekanan darah bawah
5. alcohol
= 100 mmHg
Oleh : 6. faktor keturunan,

PENI EKI LORENCIA


7. faktor lingkungan
PO. 62.20.1.15.135
(gaduh/bising)

PRODI DIV KEPERAWATAN REG 2

POLTEKKES KEMENKES
PALANGKARAYA

2018
Makanan yang dianjurkan Makanan yang perlu dihindari Obat Tradisional Hipertensi :

untuk penderita hipertensi :  Mentimun

Cuci mentimun lalu kupas dan parut


antara lain: 1. Makanan yang di awetkan
kemudian peras airnya. Minum air
seperti makanan kaleng, mie perasaan mentimun 2 x/hari
1 Sayur-sayuran hijau kecuali daun

singkong, daun melinjo dan melinjonya


instant, minuman kaleng  Bawang Putih

Kupas bawang putih kemudian cuci lalu


2. Buah-buahan keculi buah durian 2. Daging merah segar seperti
makan bawang putih mentah tersebut
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut hati ayam, sosis sapi, daging
(5 siung)
air dalam seperti kakap dan tuna kambing
 seledri
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 daun seledri (10 helai) dicuci bersih
3. Makanan berlemak dan
butir dalam 1 minggu dan diutamakan lalu dirajang halus, dimasukan kedalam
bersantan tinggi serta
putih telurnya saja segelas air panas lalu disaring, minum 2
makanan yang terlalu asin x /hari bila tekanan darah 160 s.d 180
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan
mmHg
dan otak karena banyak mengandung

lemak)
A. Pengertian C. Syarat-syarat Diit Hipertensi
DIIT HIPERTENSI Diit hipertensi adalah jenis makanan 1. Cukup energi, protein mineral dan vitamin
yang dikonsumsi setiap hari mengandung
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan
sedikit garam dan sedikit lemak
penyakit

3. Jumlah garam disesuaikan dengan berat


tidaknya timbunan garam atau air

D. Bahan Makanan yang Diperbolehkan dan


Tidak Diperbolehkan
1. Bahan makanan yang diperbolehkan adalah
semua bahan makanan segar atau diolah
tanpa garam, terigu, kacang-kacangan dan
hasil olahannya, beras, ketan, ubi, mie tawar,
B. Macam-macam
Disusun Oleh : margarin tanpa garam, buah-buahan segar
1. Diit Rendah Garam I
seperti : semangka, melon, pepaya, pier dan
NI KADEK AYU DWI LESTARI Diberikan kepada pasien dengan
lain-lain
PO.62.20.1.15.133 pembengkakan atau hipertensi berat. Pada
pengolahan makanannya tidak
ditambahkan garam dapur.
2. Diit Rendah Garam II
Diberikan kepada pasien dengan
pembengkakan atau hipertensi sedang .
Pada pengolahan makanannya boleh
ditambahkan garam dapur ½ sendok teh.
PRODIN DIV KEPERAWATAN REG 2
3. Diit Rendah Garam III
POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA Diberikan kepada pasien dengan
pembengkakan atau hipertensi ringan .
2018
Pada pengolahan makanannya boleh
ditambahkan garam dapur 1 sendok teh
menggunakan dan beberapa bahan
2. Bahan makanan yang perlu dibatasi makanan sebagai berikut :
a. daging atau ikan paling banyak 100 gram A. Roti, Cracker Atau Kue Yang Dimasak
(2 potong sedang = 2 x 6 x 4 cm untuk Dengan Garam Dapur Atau Soda
daging dan 2 x 6 x 2 cm untuk ikan)

D. Terasi, Vetsin, Kecap, Petis.

b. Telur ayam atau telur bebek maksimal 1


butir per hari B. Jerohan, Dendeng, Abon, Ikan Asin, Ikan
Pindang, Ikan Sarden, Telur Asin.

E. Coklat

c. Susu maksimal 2 gelas perhari

3. Bahan makanan yang tidak diperbolehkan


C. Keju, Margarin, Mentega.
adalah semua bahan makanan yang diolah

Anda mungkin juga menyukai