Anda di halaman 1dari 3

1.

JELASKAN MENGAPA SAMPLING DIGUNAKAN DALAM AUDIT

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen
unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai
beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Auditor seringkali
mengetahui dimana saldo-saldo akun dan transaksi yang mungkin sekali mengandung
salah saji. Auditor mempertimbangkan pengetahuan ini dalam perencanaan prosedur
auditnya, termasuk sampling audit. Auditor biasanya tidak memiliki pengetahuan
khusus tentang saldo-saldo akun atau transaksi lainnya yang menurut
pertimbangannya, perlu diuji untuk memenuhi tujuan auditnya. Dalam hal terakhir ini,
sampling audit sangat berguna.
Sampling audit dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian pengendalian,
maupun pengujian substantif. Meskipun demikian, auditor biasanya tidak menerapkan
sampling audit dalam prosedur pengujian yang berupa pengajuan pertanyaan atau
tanya jawab, observasi, dan prosedur analitis. Sampling audit banyak diterapkan
auditor dalam prosedur pengujian yang berupa vouching, tracing, dan konfirmasi.
Sampling audit jika diterapkan dengan semestinya akan dapat menghasilkan bukti audit
yang cukup, sesuai dengan yang diinginkan standar pekerjaan lapangan yang ketiga.

2. JELASKAN BAGAIMANA PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO TERPERINCI


MENGGUNAKAN SAMPLING
Auditor melaksanakan pengujian pengendalian substantive atas transaksi:
 Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah.
 Untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian dan karenanya mengurangi
pengujian atas rincian saldo.
 Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah
beroperasi secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas
pelaporan keuangan.

Ada tiga jenis utama metode sampling yang digunakan untuk menghitung salah saji
saldo akun dalam dolar yaitu, sampling nonstatistik, sampling unit moneter dan
sampling variable

SAMPLING NONSTATISTIK
Ada 14 langkah yang diperluakan dalam sampling audit untuk pengujian atas
rincian saldo. Langah-langkah tersebut selaras dengan 14 langkah yang digunakan
untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, walaupun
tujuannya berbeda.
Langkah pengambilan sampel audit untuk pengujian perincian atas saldo
Merencanakan Sample
1. Menetapkan tujuan dari pengujian audit
2. Menentukan adanya pengambilan sampel
3. Menetapkan salah saji
4. Menetapkan populasi
5. Menetapkan unit pengambilan sampel
6. Menetapkan salah saji yang dapat di terima
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas kesalahan
8. Mengestimasi salah saji dalam populasi
9. Menentukan jumlah sampel awal
Memilih sampel dan melalukan prosedur audit
10.Memilih sample
11.Melakukan prosedur audit
Mengevaluasi hasil
12.Membuat generalisasi dari sampel ke populasi
13.Menganalisis salah saji
14.Menentukan keberterimaan populasi

SAMPLING UNIT MONETER


Pengambilan sampel unit moneter (Monetery Unit Sampling/MUS) adalah metode
pengambilan sampel statistik yang paling umum untuk pengujian perincian saldo
karena prosesnya cukup sederhana namun hasilnya dapat dinyatakan dalam rupiah.
Perbedaan antara MUS dengan Pengambilan sampel Nonstatistik:
- Definisi dari unit pengambilan sampel sebagai nilai uang individu

Berfokus pada nilai uang individu sebagai unit sampel, MUS secara otomatis
menekankan pada unit fisik dengan saldo tercatat yang lebih besar. Oleh karena
sampel diambil berdasarkan nilai uang individu, maka sebuah akun dengan saldo
besar memiliki kesempatan lebih besar untuk dimasukkan dibandingkan dengan
yang saldo kecil

SAMPEL VARIABEL
Beberapa teknik pengambilan sampel terdiri dari klasifikasi metode umum yang
disebut pengambilan sampel variabel: estimasi perbedaan, estimasi risiko, dan
estimasi rata-rat per unit.
Perbedaan antara Pengambilan sampel Variabel dengan Non statistik
 Distribusi Pengambilan Sampel
Diasumsikan bahwa auditor sebagai eksperimen mengambil ribuan sampel rata-rata
yang berulang dengan jumlah yang sama dari suatu populasi data akuntansi,
dengan nilai rata-rata item dalam sampel sebagai berikut :
_
X = ∑ Xj
n
Dimana _
X = nilai rata-rata dalam sampel
Xj = nilai masing-masing sampel

n = jumlah sampel

 Inferensi Statistik
Inferensi statistik adalah auditor yang dengan pengetahuan mengenai distribusi
pengambilan sampel dapat menarik kesimpulan
Ciz = X ± Z.SE
Di mana,
Ciz = interval keyakinan dari rata-rata populasi
Z.SE = interval ketepatan
X = titik estimasi dari rata-rata populasi

Anda mungkin juga menyukai