Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PASIEN HIV/AIDS DAN PEMBERIAN ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/A.6/SPO/TU/RSIF/XI/2017 0 1/5
RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL
Ditetapkan:
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR
OPERASIONAL 30-11-2017

dr. Hj.Arfiah Arabe T.,MARS

Pemberian ARV diharapkan dapat mengurangi laju penularan HIV di


masyarakat, menurunkan angka kesakitan dan kematian yang berhubungan
PENGERTIAN dengan HIV, memperbaiki kualitas hidup ODHA,memulihkan dan
memelihara fungsi kekebalan tubuh serta menekana replikasi virus secara
maksimal dan secara terus menerus.
1. Memberikan panduan persyaratan dalam pemberian ARV
2. Memberikan panduan indikasi dalam pemberian ARV
3. Memberikan panduan menangani efek samping dan toksisitas ARV
TUJUAN 4. Memberikan panduan pemberian ARV pascapajanan
5. Memberikan panduan pergantian dalam pemberian ARV akibat gagal
terapi atau toksisitas.

Keputusan Direktur NOMOR 094/A.3/RSIF/IX/2015 2016 tentang


KEBIJAKAN penanganan pasien HIV/AIDS dan Pemberian ARV di RS Islam Faisal
Makassar
1. PEMBERIAN ARV
Sesuai rekomendasi WHO maka ODHA dewasa seharusnya segera mulai
ARV bila:
a. Jika tersedia tes CD4
- Infeksi HIV st IV (WHO) tanpa memeandang jumlah CD4.
- Infeksi HIV st III (WHO) dengan jumlah CD4 < 350 sel/mm3
PROSEDUR - Infeksi HIV st I atau II (WHO) dengan jumlah CD4 < 200
sel/mm3
b. Tidak tersedia tes CD4
- Stadium IV WHO tanpa memeandang jumlah limfosit total.
- Stadium III WHO tanpa memeandang jumlah limfosit total
- Stadium III WHO dengan jumlah limfosit total <1200 sel/mm3.

Page 1 of 5
PENANGANAN PASIEN HIV/AIDS DAN PEMBERIAN ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL /A.6/SPO/TU/RSIF/XI/2017 0 2/5

2. PRASYARAT
Sebelum memulai ARV, Sebaiknya tersedia layanan dan fasilitas
khusus,karena terapi yang rumit dan biaya tinggi, perlu pemantauan
yang intensif, terdiri atas :
a. Layanan konseling dan pemeriksaan VCT
b. Layanan konseling kepatuhan
c. Layanan medis yang mampu mendiagnosis dan mengobati
infeksi opurtunistik
d. Layanan laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan
laboratorium rutin dan pemeriksaan CD4
e. Ketersediaan ARV dan obat infeksi oprtunistik serta penyakit
terkait lain yang efektif,bermutu,terjangkau dan
berkesinambungan.
3. PENILAIAN KLINIS
a. Sebelum memulai terapi perlu dilakukan hal-hal berikut :
- Penggalian riwayat penyakit secara laengkap
- Pemeriksaan fisik lengkap
- Pemeriksaan laboratorium rutin
- Hitung limfosit total dan bila mungkin emeriksaan jumlah
CD4.
b. Perlu penilaian klinis yang terperinci sebagai berikut :
- Menilai stadium klinis infeksi HIV
- Mengidentifikasi penyakit yang berhubungan dengan HIV
saat ini yang membutuhkan pengobatan
- Mengidentifikasi pengobatan lain yang sedang dijalani yang
dapat mempengaruhi pemilihan terapi.
c. Pemeriksaan fisik meliputi :
- Berat badan, tanda vital
- Kulit
- Limfadenopati
- Selaput lendir orofaringeal
- Pemeriksaan jantung,paru dan abdomen
- Pemeriksaan sistem syaraf dan otot rangka
- Pemeriksaan fundus mata
- Pemeriksaan saluran kelamin/alat kandungan
d. Pemeriksaan psikologis
- Untuk mengetahui status mental
- Menilai kesiapan menerima pengobatan jangka panjang atau
seumur hidup

Page 2 of 5
PENANGANAN PASIEN HIV/AIDS DAN PEMBERIAN ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL /A.6/SPO/TU/RSIF/XI/2017 0 3/5

e. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan serologis untuk HIV dengan menggunakan
strategi 2 atau 3
- Limfosit total atau CD4
- Pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah
- Pemeriksaan kehamilan.
f. Setelah terapi dimulai, penilaian klinis yang dilakukan :
- Tanda gejala toksisitas obat
- Kepatuhan
- Respons terhadap terapi
- Pamantauan laboratorium dasar
Dosis
Tabel. 1 Dosis ARV untukl dewasa
ARV DOSIS
GOLONGAN NRTIs
Lamivudine (3TC) 150 mg 3 kali/hari
300 mg 1 kali/hari
Zidovudine (AZT atau ZDV) 250-300 mg 2 kali/hari
Tenofin (TDF) 300 mg/hari
Didanosin (DDI) 250mg/hari jika < 60 kg
400 mg/hari jika >60 kg

GOLONGAN NNRTIs
Efavirenz (EFV) 600 mg 1 kali/hari
Nevirapine (NVP) 200 mg 1 kali/hari selama 14
hari kemudian 200 mg 2
kali/hari

GOLONGAN Pls
Lopinavir + ritonavir (LPV/r) Kapsul ( Lopinavir 133,3 mg +
ritonavir 33,3 mg),
3 kapsul 2 kali/hari,4 kapsul 2
kali/hari bila dikombinasikan
dengan EFV atau NVP tablet
(Lopinavir 200 mg + ritonavir 50
mg) 2 tablet 2 kali/hari bagi
pasien baru, 3 tablet 2 kali/hari
bila dikombinasikan dengan
EFV atau NVP bagi pasien lama.

Page 3 of 5
PENANGANAN PASIEN HIV/AIDS DAN PEMBERIAN ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL /A.6/SPO/TU/RSIF/XI/2017 0 4/5

4. TOKSISITAS
Toksisitas terkait dengan ketidakmampuan untuk menahan efek
samping obat, sehingga terjadi disfungsi organ yang cukup berat.
Tabel 3. Toksistas utama rejimen ARV lini pertama dan anjuran
obat penggantinya (WHO 2006).

ARV TOKSISITAS OBAT


PENGGANTI
AZT Anemia berat atau TDF atau d4T atau
neutropenia,intoleransi ABC
gastrointestinal berat
Asidosis laktat TDF Atau ABC
d4T Asidosis laktat, TDF atau ABC
lipoatrofi, sindrom
metabolik
Neuropati perifer AZT atau TDF atau
ABC
EFV Toksisitas sistem saraf NVP atau TDF atau
pusat yang berat ABC (atau PI)
NVP Hepatitis,reaksi EFV atau TDF atau
hipersensivitas, ruam ABC (atau PI)
kulit berat yang TDF atau ABC
mengancam jiwa (SJS) (atau PI)

Definisi kegagalan terapi secara klini dan kriteria CD3 pada ODHA
dewasa

Tanda klinis Kriteria CD4


- Timbulnya infeksi CD4 kembali ke jumlah sebelum
opurtunistik baru atau terapi atau bahkan di bawahnya
keganasan penurunan jumlah CD4>50%
- Kambuhnya IO yang pernah dari jumlah tertinggi yang
diderita. pernah dicapai selama terapi
- Munculnya atau kambuhnya tanpa infeksi penyerta lain yang
penyakit pada stadium III. dapat mejelaskan terjadinya
penurunan CD4 sementara

Page 4 of 5
PENANGANAN PASIEN HIV/AIDS DAN PEMBERIAN ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL /A.6/SPO/TU/RSIF/XI/2017 0 5/5

1. Poliklinik Infeksi tropis


UNIT TERKAIT 2. Unit perawatan infection centre lantai 3
3. Apotek infection centre lantai 2
4. Apotek IGD

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai