Kep
KESEHATAN
MENGAPA PERAWAT PERLU BELAJAR EKONOMI?
Perawat harus mampu bersaing dan exist di dalam market pelayanan kesehatan.
Perawat harus mempertimbangkan effective dan cost effective
PRINSIP EKONOMI KEPERAWATAN
Cost
Efficiency
Productivity
contoh:
Di RS:“get well get out”
Di komunitas: home care
Dengan prinsip ekonomi, perawat dapat memberikan pelayanan yang lebih baik
dan mengambil keputusan untuk mengembangkan karir
APLIKASI MARKET
Market: pasien
Demand: kebutuhan akan pelayanan.
Supply: nursing workforce.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMAND
Price
Income
Taste and preference
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUPPLY
Price
Prices of inputs
Technology
Changes in related markets
Changes in the number of suppliers
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR SUPPLY
Sistem pelayanan kesehatan: salary, kesempatan kerja.
Pendidikan keperawatan: jumlah dan tipe program, jumlah lulusan, jumlah dana
dalam pendidikan keperawatan
Sistem ekonomi: unemployment, inflasi
Keadaan demografi perawat: usia, gender, ras, kepuasan kerja
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEMAND
Sistem yan kes: pelayanan yang tersedia
Pendidikan keperawatan
Sistem ekonomi: reimbursement
Keadaan demografi populasi: usia, ras, distribusi gegrafis, epidemiologi.
EKONOMI KESEHATAN
ADA TIGA KATA KUNCI DALAM DEFINISI ILMU
EKONOMI KESEHATAN:
1. Ilmu ekonomi : positive dan normative/welfare economics
2. Upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Upaya Kesehatan meliputi : upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Faktor yang
mempengaruhinya : faktor genetik, faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, biologi, ipolek,
sosbud).
3. Derajat kesehatan yang optimal
Menurut WHO, derajat kesehatan optimal adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial
sehingga seseorang dapat menikmati hidupnya secara produktif.
EKONOMI KESEHATAN MEMBAHAS TENTANG :
1. Alokasi sumber daya pada berbagai kegiatan peningkatan kesehatan
2. Jumlah penggunaan sumber daya di bidang kesehatan
3. Pengorganisasian dan pendanaan institusi-institusi kesehatan
4. Efisiensi alokasi sumber daya dan penggunaannya untuk tujuan-tujuan kesehatan
5. Dampak terhadap pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif baik
individu maupun masyarakat
REGULASI JAMINAN KESEHATAN
Perpres no 3 tahun 2013 – perubahan – perpres no 19 tahun 2016
Perpres no 28 tahun 2016 (penambahan dalam revisi terakhir)
PERUBAHAN KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN
Jamkesmas
Jamsostek
Askes BPJS
Taspen
Asabri
SISTEM PEMBIAYAAN DI INDONESIA
Fee for service
Kapitalis
Health insurance
Diagnose related group
KELEMAHAN DALAM HEALTH INSURANCE
Underutilization
Sistem yang lemah akan rugi
Kelebihan??
BPJS
Kewajiban WNI
SESUAI PERATURAN PRESIDEN NO.111 TAHUN 2013 PASAL 11 AYAT (3) : SETIAP
PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH WAJIB MENDAFTARKAN DIRINYA DAN
ANGGOTA KELUARGANYA SECARA SENDIRI-SENDIRI ATAU BERKELOMPOK
SEBAGAI PESERTA JAMINAN KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN DENGAN
MEMBAYAR IURAN
Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran, meliputi :
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) : fakir miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari :
b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri;
d) Pejabat Negara;