Anda di halaman 1dari 23

TUGAS M2 KB4

GRUP
Oleh Nur Arianti, S.Pd

Soal:
1. Misalkan ℤ+ himpunan semua bilangan bulat positif.
Didefinisikan # dengan aturan x # y = x+ 2y dengan x, y di ℤ+. Tunjukkan
bahwa # merupakan operasi biner pada ℤ+!
Jawab:
Didefinisikan operasi # dengan aturan x # y = x + 2y dengan x, y di ℤ+.
ℤ+ = {1,2,3,4, ⋯ }
Akan ditunjukkan bahwa # merupakan operasi biner.
Jelas bahwa # terdefinisikan dengan baik karena rumus x + 2y memberikan hasil tunggal
untuk setiap x, y dalam ℤ+ .
Untuk sebarang x, y dalam ℤ+ maka jelas bahwa x + 2y masih merupakan bilangan bulat
positif. Lebih jauh 2y + x > 0 jika x > 0 dan y > 0.
Berarti hasil dari x + 2y masih merupakan bilangan positif dan akibatnya ℤ+ tertutup di
bawah operasi #.
2. Didefinisikan ∗ dengan aturan a ∗ b = −ab dengan a dan b bilangan bulat.
a. Jelaskan mengapa ∗ operasi biner pada ℤ!
Jawab:
Karena 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ ℤ, maka hasil dari −ab juga merupakan ℤ.
Sebagai contoh, ambil sebarang a, b dalam ℤ, maka hasil dari −ab ∈ ℤ.
Misalkan, jika a= -1 dan b=2 , maka -ab= - (-1)∙2= 2 ∈ ℤ
jika a= 2 dan b=3 , maka -ab= - 2∙3= -6 ∈ ℤ
Dari hasil di atas menunjukkan bahwa a ∗ b = −ab dengan a dan b bilangan bulat
merupakan operasi biner *.
b. Tunjukkan ∗ assosiatif!
Jawab:
Operasi ∗ didefinisikan pada ℤ dengan
a ∗ b = −ab

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 1


Akan ditunjukkan bahwa ∗ assosiatif.
(𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐)
(−𝑎𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (−𝑏𝑐)
−(−𝑎𝑏)𝑐 = −𝑎(−𝑏𝑐)
𝑎𝑏𝑐 = 𝑎𝑏𝑐
Dengan 𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 ∈ ℤ maka operasi biner * dengan a ∗ b = −ab berlaku sifat
assosiatif.

c. Tunjukkan bahwa ∗ komutatif.


Jawab:
Operasi ∗ didefinisikan pada ℤ dengan
a ∗ b = −ab
Akan ditunjukkan bahwa ∗ komutatif.
𝑎 ∗ 𝑏 = −𝑎𝑏
= −𝑏𝑎
=𝑏∗𝑎
Dengan 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ ℤ maka operasi biner * dengan a ∗ b = −ab berlaku sifat komutatif.

d. Tunjukkan bahwa ℤ memuat elemen identitas untuk operasi ∗.


Jawab:
Elemen 1 ∈ ℤ merupakan elemen identitas untuk perkalian pada ℤ karena
−𝑎𝑏 × 1 = 1 × (−𝑎𝑏) = −𝑎𝑏 untuk setiap 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ∈ ℤ.

e. Jika a di ℤ maka tentukan z’ di ℤ untuk operasi ∗.


Jawab:
Karena a di ℤ maka a tidak memiliki z’ untuk operasi ∗. Hal ini dapat ditunjukkan
sebagai berikut:
1
a ∗ b = −ab = −𝑎 ∙ 𝑎 = −1

Karena operasi binernya merupakan operasi perkalian pada bilangan bulat maka invers
1
a yaitu 𝑎 bukan anggota bilangan bulat, sehingga tidak ada yang memenuhi z’ di ℤ

untuk operasi ∗.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 2


1
3. Misalkan ∗ didefinisikan pada himpunan bilangan real ℝ dengan 𝑎 ∗ 𝑏 = 2 𝑎𝑏.

a. Tunjukkan ∗ merupakan operasi biner pada ℝ!


Jawab:
1
Jika a dan b ∈ ℝ, maka akan ditunjukkan bahwa 2 𝑎𝑏 ∈ ℝ.

Ambil sebarang a dan b ∈ ℝ, sehingga diperoleh


1
𝑎 ∗ 𝑏 = 2 𝑎𝑏 ∈ ℝ
1
Berarti jika a dan b ∈ ℝ maka hasil dari 2 𝑎𝑏 ∈ ℝ. Hal ini menunjukkan sifat
1
tertutup pada bilangan real. Jadi, 𝑎 ∗ 𝑏 = 2 𝑎𝑏 merupakan operasi biner pada ℝ.

b. Tunjukkan ∗ bersifat asosiatif!


Jawab:
Operasi ∗ didefinisikan pada ℝ dengan
1
a ∗ b = 2 𝑎𝑏

Akan ditunjukkan bahwa ∗ assosiatif.


(𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐)
1 1
( 𝑎𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ ( 𝑏𝑐)
2 2
1 1
( 𝑎𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ ( 𝑏𝑐)
2 2
1 1 1 1
( 𝑎𝑏) 𝑐 = 𝑎 ( 𝑏𝑐)
2 2 2 2
1 1
𝑎𝑏𝑐 = 𝑎𝑏𝑐
4 4
Dengan a, b, dan c ∈ ℝ maka ∗ assosiatif.

c. Tunjukkan ∗ bersifat komutatif!


Jawab:
Operasi ∗ didefinisikan pada ℝ dengan
1
a ∗ b = 2 𝑎𝑏

Akan ditunjukkan bahwa ∗ komutatif.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 3


1
𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑎𝑏
2
1
= 𝑏𝑎
2
=𝑏∗𝑎
Dengan a dan b ∈ ℝ maka ∗ komutatif.

4. Diketahui ∗ didefinisikan pada himpunan semua bilangan real ℝ dengan aturan


a ∗ b = a + b + 2.
a. Tunjukkan ∗ merupakan operasi biner pada ℝ!
Jawab:
Akan ditunjukkan bahwa a ∗ b = a + b + 2 merupakan operasi biner pada ℝ
dengan langkah sebagai berikut:
Langkah pertama, ambil (a, b)∈ ℝ × ℝ sebarang. Berdasarkan sifat penjumlahan
diperoleh a + b + 2 ∈ ℝ.
Jadi, untuk setiap (a, b)∈ ℝ × ℝ berlaku a + b + 2 ∈ ℝ.
Langkah kedua, ambil (a, b), (c, d) di ℝ × ℝ dengan (a, b) = (c, d).
Karena (a, b) = (c, d) maka a = c dan b = d sehingga a + b + 2 = c + d + 2.
Jadi, untuk setiap (a, b), (c, d) di ℝ × ℝ dengan (a, b) = (c, d) berlaku
a + b + 2=c +d + 2
Berdasarkan dua langkah tersebut diperoleh penjumlahan merupakan operasi biner pada
ℝ.

b. Tunjukkan < ℝ, ∗> merupakan grup!


Jawab:
Agar < ℝ, ∗> merupakan grup maka harus ditunjukkan bahwa < ℝ, ∗> harus
memenuhi 3 aksioma grup, yaitu:
1) bersifat assosiatif
Ambil sebarang a, b, dan c ∈ ℝ sehingga menurut operasi biner diperoleh
(𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐)
(𝑎 + 𝑏 + 2) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 + 𝑐 + 2)

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 4


(𝑎 + 𝑏 + 2) + 𝑐 + 2 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐 + 2) + 2
𝑎+𝑏+𝑐+4=𝑎+𝑏+𝑐+4
Jadi * bersifat assosiatif.
2) memiliki unsur identitas nol
a ∗ b = a + b + 2+0=a + b + 2
0+a + b + 2=a + b + 2
3) memiliki invers
Ambil sebarang a, b ∈ ℝ maka b = -a - 2 ∈ ℝ.
Sehingga a ∗ b = a + b + 2 = a + (-a-2) + 2 = a - a -2 +2 = 0.
Jadi, invers sebarang a, b ∈ ℝ adalah b = -a - 2 ∈ ℝ.
Karena memenuhi 3 aksioma grup tersebut, maka < ℝ, ∗> merupakan grup.

Jawab:
∗∗ (ℝ)
a. Untuk menunjukkan perkalian matriks merupakan operasi biner pada 𝑀2×2
ditunjukkan melalui langkah-langkah berikut ini:
Langkah pertama, ambil (𝑃, 𝑄) ∈ 𝑀2×2 (ℝ) × 𝑀2×2 (ℝ) sebarang.
𝑝11 𝑝12 𝑞11 𝑞12
Misalkan 𝑃 = (𝑝 ) dan 𝑄 = ( 𝑞21 𝑞22 )
21 𝑝22

Berdasarkan definisi perkalian matriks diperoleh


𝑝 𝑞 +𝑝 𝑞 𝑝11 𝑞12 + 𝑝12 𝑞22
𝑃𝑄 = (𝑝11𝑞11 + 𝑝12 𝑞21 (ℝ).
21 11 22 21 𝑝21 𝑞12 + 𝑝22 𝑞22 ) sehingga 𝑃𝑄 ∈ 𝑀2×2
Jadi, untuk setiap (𝑃, 𝑄) ∈ 𝑀2×2 (ℝ) × 𝑀2×2 (ℝ) berlaku 𝑃𝑄 ∈ 𝑀2×2 (ℝ).
Langkah kedua, ambil (𝐴, 𝐵), (𝐶, 𝐷) di 𝑀2×2 (ℝ) × 𝑀2×2 (ℝ) dengan
(𝐴, 𝐵) = (𝐶, 𝐷).
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
Misalkan 𝐴 = (𝑎 𝑎22 ), 𝐵 = (𝑏21 ), 𝐶 = (𝑐 𝑐22 ) dan
21 𝑏22 21

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 5


𝑑 𝑑12
𝐷 = ( 11 ). Berdasarkan definisi perkalian matriks diperoleh
𝑑21 𝑑22
𝑎11 𝑏11 + 𝑎12 𝑏21 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12 𝑏22
𝐴𝐵 = ( ) dan
𝑎21 𝑏11 + 𝑎22 𝑏21 𝑎21 𝑏12 + 𝑎22 𝑏22
𝑐 𝑑 + 𝑐12 𝑑21 𝑐11 𝑑12 + 𝑐12 𝑑22
𝐶𝐷 = ( 11 11 )
𝑐21 𝑑11 + 𝑐22 𝑑21 𝑐21 𝑑12 + 𝑐22 𝑑22
Karena (𝐴, 𝐵) = (𝐶, 𝐷) maka A = C dan B = D sehingga 𝑎𝑖𝑗 = 𝑐𝑖𝑗 dan 𝑏𝑖𝑗 = 𝑑𝑖𝑗 untuk
setiap 𝑖 = 1, 2 dan 𝑗 = 1, 2. Akibatnya AB = CD.
Jadi, untuk setiap (𝐴, 𝐵), (𝐶, 𝐷) di 𝑀2×2 (ℝ) × 𝑀2×2 (ℝ) dengan (𝐴, 𝐵) = (𝐶, 𝐷) berlaku
AB = CD.
Berdasarkan dua langkah tersebut diperoleh perkalian matriks merupakan operasi biner
pada himpunan 𝑀2×2 (ℝ).
∗∗ (ℝ)
b. Untuk menunjukkan perkalian matriks pada 𝑀2×2 bersifat komutatif, maka
𝑝11 𝑝12 𝑞11 𝑞12
dimisalkan 𝑃 = (𝑝 ) dan 𝑄 = ( 𝑞21 𝑞22 ) sehingga
21 𝑝22
𝑝 𝑞 +𝑝 𝑞 𝑝11 𝑞12 + 𝑝12 𝑞22
𝑃𝑄 = (𝑝11𝑞11 + 𝑝12 𝑞21
21 11 22 21 𝑝21 𝑞12 + 𝑝22 𝑞22 )
𝑞 𝑝 +𝑞 𝑝 𝑞12 𝑝11 + 𝑞22 𝑝12
𝑄𝑃 = (𝑞11𝑝11 + 𝑞21 𝑝12
11 21 21 22 𝑞12 𝑝21 + 𝑞22 𝑝22 )
∗∗ (ℝ)
Karena hasil dari 𝑃𝑄 = 𝑄𝑃 maka perkalian matriks pada 𝑀2×2 bersifat komutatif.

∗∗ (ℝ),
c. Agar < 𝑀2×2 ×> merupakan grup maka harus ditunjukkan bahwa
∗∗ (ℝ),
< 𝑀2×2 ×> harus memenuhi 3 aksioma grup, yaitu:
1) bersifat assosiatif
∗∗ (ℝ),
𝑎11 𝑎12
Ambil sebarang A, B, dan C ∈ 𝑀2×2 dengan 𝐴 = (𝑎 𝑎22 ),
21

𝑏 𝑏12 𝑐11 𝑐12


𝐵 = ( 11 ), dan 𝐶 = (𝑐 𝑐22 )
𝑏21 𝑏22 21

Akan ditunjukkan bahwa berlaku (AB)C = A(BC)


𝑎 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
(𝐴𝐵)𝐶 = [(𝑎11 𝑎22 ) (𝑏21 )] (𝑐 𝑐22 )
21 𝑏22 21

𝑎 𝑏 + 𝑎12 𝑏21 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12 𝑏22 𝑐11 𝑐12


= [( 11 11 )] (𝑐 𝑐22 )
𝑎21 𝑏11 + 𝑎22 𝑏21 𝑎21 𝑏12 + 𝑎22 𝑏22 21

𝑎 𝑏 𝑐 + 𝑎12 𝑏21 𝑐21 𝑎11 𝑏12 𝑐12 + 𝑎12 𝑏22 𝑐22


= ( 11 11 11 )
𝑎21 𝑏11 𝑐11 + 𝑎22 𝑏21 𝑐21 𝑎21 𝑏12 𝑐12 + 𝑎22 𝑏22 𝑐22

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 6


𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑏12 𝑐11 𝑐12
𝐴(𝐵𝐶) = (𝑎 𝑎22 ) [(𝑏21 )( 𝑐22 )]
21 𝑏22 𝑐21
𝑎11 𝑎12 𝑏11 𝑐11 + 𝑏12 𝑐21 𝑏11 𝑐12 + 𝑏12 𝑐22
= (𝑎 𝑎22 ) [(𝑏21 𝑐11 + 𝑏22 𝑐21 )]
21 𝑏21 𝑐12 + 𝑏22 𝑐22
𝑎 𝑏 𝑐 + 𝑎12 𝑏21 𝑐21 𝑎11 𝑏12 𝑐12 + 𝑎12 𝑏22 𝑐22
= ( 11 11 11 )
𝑎21 𝑏11 𝑐11 + 𝑎22 𝑏21 𝑐21 𝑎21 𝑏12 𝑐12 + 𝑎22 𝑏22 𝑐22
∗∗ (ℝ)
Jadi 𝑀2×2 memenuhi sifat assosiatif.

2) memiliki unsur identitas


∗∗ (ℝ) 1 0
Pada matriks 𝑀2×2 memiliki identitas yaitu 𝐼 = ( ) sehingga berlaku
0 1
𝑎11 𝑎12 1 0 𝑎11 𝑎12
𝐴𝐼 = (𝑎 𝑎22 ) (0 1) = (𝑎21 𝑎22 ) = 𝐴
21

3) memiliki invers
∗∗ (ℝ),
𝑎11 𝑎12
Ambil sebarang A ∈ 𝑀2×2 dengan 𝐴 = (𝑎 𝑎22 )
21
∗∗ (ℝ)
Karena det (A) ≠ 0 maka setiap matriks pada 𝑀2×2 memiliki invers.
∗∗ (ℝ),
Jadi, < 𝑀2×2 ×> merupakan grup.

Jawab:
a. Untuk menunjukkan perkalian matriks merupakan operasi biner pada himpunan A dapat
ditunjukkan melalui langkah-langkah berikut ini:
Langkah pertama, ambil (𝑃, 𝑄) ∈ 𝐴 sebarang.
𝑝 0 𝑞 0
Misalkan 𝑃 = ( ) dan 𝑄 = ( )
0 0 0 0

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 7


Berdasarkan definisi perkalian matriks diperoleh
𝑝𝑞 0
𝑃𝑄 = ( ) sehingga 𝑃𝑄 ∈ 𝐴.
0 0
Jadi, untuk setiap (𝑃, 𝑄) ∈ ℝ berlaku 𝑃𝑄 ∈ 𝐴.
Langkah kedua, ambil (𝐾, 𝐿), (𝑀, 𝑁) pada himpunan A dengan (𝐾, 𝐿) = (𝑀, 𝑁).
𝑘 0 𝑙 0 𝑚 0 𝑛 0
Misalkan 𝐾 = ( ), 𝐿 = ( ), 𝑀 = ( ) dan 𝑁 = ( ). Berdasarkan
0 0 0 0 0 0 0 0
definisi perkalian matriks diperoleh
𝑘𝑙 0 𝑚𝑛 0
𝐾𝐿 = ( ) dan 𝑀𝑁 = ( )
0 0 0 0
Karena (𝐾, 𝐿) = (𝑀, 𝑁) maka K = L dan M = N sehingga 𝑘 = 𝑚 dan 𝑙 = 𝑛 untuk setiap
𝑘, 𝑙, 𝑚, 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ∈ ℝ. Akibatnya KL = MN.
Jadi, untuk setiap (𝐾, 𝐿), (𝑀, 𝑁) pada himpunan A dengan (𝐾, 𝐿) = (𝑀, 𝑁) berlaku KL
= MN.
Berdasarkan dua langkah tersebut diperoleh perkalian matriks merupakan operasi biner
pada himpunan 𝐴.
b. Untuk menunjukkan perkalian matriks pada himpunan 𝐴, maka dimisalkan
𝑝 0 𝑞 0
𝑃=( ) dan 𝑄 = ( ) sehingga
0 0 0 0
𝑝𝑞 0
𝑃𝑄 = ( )
0 0
𝑞𝑝 0
𝑄𝑃 = ( )
0 0
Karena hasil dari 𝑃𝑄 = 𝑄𝑃 maka perkalian matriks pada himpunan 𝐴 bersifat komutatif.
1 0
c. Matriks 𝐼 = ( ) ∈ 𝐴 merupakan elemen identitas untuk perkalian matriks pada
0 0
himpunan 𝐴 karena
1 0 𝑎 0 𝑎 0
( )( )=( )
0 0 0 0 0 0
𝑎 0 1 0 𝑎 0
( )( )=( )
0 0 0 0 0 0
untuk setiap 𝑎 ∈ ℝ.
5 0 5 0
d. Karena matriks ( ) ∈ 𝐴 dan determinannya nol maka matriks ( ) tidak
0 0 0 0
mempunyai invers.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 8


e. 〈𝐴,×〉 bukan merupakan grup karena matriks A tidak memenuhi salah satu aksioma pada
grup yaitu tidak memiliki invers karena determinannya nol.

7. Misalkan nℤ himpunan semua bilangan bulat kelipatan n, ℚ himpunan semua bilangan


rasional, dan ℝ himpunan semua bilangan real.
Tunjukkan bahwa nℤ, ℚ dan ℝ merupakan grup terhadap operasi penjumlahan bilangan!
Jawab:
Untuk bilangan bulat kelipatan n akan dibuktikan apakah merupakan grup terhadap operasi
penjumlahan bilangan sebagai berikut:
Ambil sebarang 2a, 3b, dan 4c nℤ.
Akan ditunjukkan bahwa sifat assosiatif berlaku.
(2a + 3b) + 4c = 2a + 3b + 4c = 2a + (3b + 4c)
Berarti sifat assosiatif berlaku.
Hukum identitas
Elemen 0 merupakan identitas karena
2a + 0 = 0 + 2a = 2a
Hukum invers
Untuk sebarang elemen 2a nℤ akan ditunjukkan bahwa -2a merupakan inversnya.
Jelas bahwa -2a nℤ. Elemen -2a merupakan invers 2a karena
2a + (-2a) = -2a + 2a = 0
Terbukti nℤ grup.

Untuk bilangan rasional akan dibuktikan apakah merupakan grup terhadap operasi
penjumlahan bilangan sebagai berikut:
Misalkan a/b, c/d dan e/f ℚ.
Akan ditunjukkan bahwa sifat assosiatif berlaku.
(a/b + c/d) + e/f = (ad + bc)/(bd) + e/f
= [(ad + bc)f + (bd)e] / (bd)f
= [(ad)f + (bc)f + (bd)e] / (bd)f
= [a(df) + b(cf) + b(de)] / b(df)
= a/b + (cf+de) / (df)
= a/b + (c/d + e/f)

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 9


Berarti sifat assosiatif berlaku.
Hukum identitas
Elemen 0/1 merupakan identitas karena
0/1 + a/b = (0.b + 1.a) / (1.b)
= (0 + a) / b
= a/b
Pada sisi lain, a/b + 0/1 = (a.1 + b.0) / (b.1)
= (a + 0) / b
= a/b
Hukum invers
Untuk sebarang elemen a/b ℚ akan ditunjukkan bahwa (-a)/b
merupakan inversnya.
Jelas bahwa (-a)/b ℚ. Elemen (-a)/b merupakan invers a/b karena
a/b + (-a)/b = ab + b(-a)/(bb)
= (ab + (-a)b / (bb)
= 0.b / (bb)
=0/b
=0/1
Terbukti ℚ grup.

Untuk bilangan real akan dibuktikan apakah merupakan grup terhadap operasi penjumlahan
bilangan sebagai berikut:
Ambil sebarang a, b, dan c  ℝ.
Akan ditunjukkan bahwa sifat assosiatif berlaku.
(a + b) + c = a + b + c = a + (b+c)
Berarti sifat assosiatif berlaku.
Hukum identitas
Elemen 0 merupakan identitas karena
a+0=0+a=a
Hukum invers
Untuk sebarang elemen a  ℝ akan ditunjukkan bahwa -a merupakan inversnya.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 10


Jelas bahwa -a  ℝ. Elemen -a merupakan invers a karena
a + (-a) = -a + a = 0
Terbukti ℝ grup.

Dari pembuktian di atas, nℤ, ℚ dan ℝ merupakan grup terhadap operasi penjumlahan
bilangan.

8. Misalkan ℚ+ himpunan semua bilangan rasional positif, ℚ∗ himpunan semua bilangan


rasional tak-nol, ℝ+ himpunan semua bilangan real positif dan ℝ∗ himpunan semua bilangan
real tak-nol
Tunjukkan bahwa ℚ+, ℚ∗, ℝ+, dan ℝ∗ merupakan grup terhadap operasi perkalian bilangan!
Jawab:
Untuk bilangan rasional positif akan dibuktikan apakah merupakan grup terhadap operasi
perkalian bilangan sebagai berikut:
Misalkan a/b, c/d dan e/f  ℚ+.
Akan ditunjukkan bahwa sifat assosiatif berlaku.
(a/b . c/d) e/f = (ac/bd ) e/f
= ace/ bdf
= a/b (ce/df)
= a/b (c/d . e/f)
Berarti sifat assosiatif berlaku.
Hukum identitas
Elemen 1 merupakan identitas karena
a/b . 1 = 1 . a/b = a/b
Hukum invers
Untuk sebarang elemen a/b  ℚ+ akan ditunjukkan bahwa b/a merupakan inversnya.
Jelas bahwa (-a)/b  ℚ+. Elemen (-a)/b merupakan invers a/b karena
a/b . b/a = b/a . a/b = 1
Terbukti ℚ+ grup.

Untuk bilangan rasional tak nol akan dibuktikan apakah merupakan grup terhadap operasi
perkalian bilangan sebagai berikut:

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 11


Misalkan a, b, dan c ℚ∗.
Akan ditunjukkan bahwa sifat assosiatif berlaku.
(a . b) c = (ab) c
= abc
= a (bc)
= a (b. c)
Berarti sifat assosiatif berlaku.
Hukum identitas
Elemen 1ℚ∗ merupakan elemen identitas untuk perkalian pada ℚ∗ karena
b .1=1 .b =b
Hukum invers
Setiap bilangan rasional tak nol b berlaku 1/b merupakan ℚ∗ dan memenuhi sifat
b . 1/b = 1/b . b = 1
Terbukti ℚ∗ grup.

Untuk bilangan real positif dan real tak nol berlaku sifat assosiatif, memiliki identias, dan
invers seperti pada ℚ+ dan ℚ∗ , sehingga ℝ+ dan ℝ∗ merupakan grup terhadap operasi
perkalian bilangan.

Dari pembuktian di atas, dapat diambil kesimpulannya yaitu ℚ+, ℚ∗, ℝ+, dan ℝ∗ merupakan
grup terhadap operasi perkalian bilangan

9. Misalkan < G,∗> grup yang memenuhi x ∗ x = e , ∀ x ∈ G. Tunjukkan G grup komutatif


(abelian)!
Jawab:
Ambil sebarang x ∈ G. Diberikan bahwa 𝑥 = 𝑥 , .
Karena G grup , maka operasi * pada G bersifat tertutup. Artinya a ∗ b ∈ G.
Akan ditunjukkan bahwa 𝑥 ∗ 𝑥 , = 𝑥 , ∗ 𝑥.
Dengan menggunakan teorema grup, berlaku
𝑥 ∗ 𝑥, = 𝑥, ∗ 𝑥 = 𝑒
Terbukti bahwa 𝑥 ∗ 𝑥 , = 𝑥 , ∗ 𝑥. Jadi, G merupakan grup komutatif (abelian).

10. Misalkan < G ∗> grup dan a, b di G.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 12


Tunjukkan (a ∗ b)−1 = a−1 ∗ b−1 ⇔ a ∗ b = b ∗ a!
Jawab:
Ambil sebarang a ,b ∈ G. Diberikan bahwa 𝑎 = 𝑎−1 dan 𝑏 = 𝑏 −1.
Karena G grup , maka operasi * pada G bersifat tertutup. Artinya a ∗ b ∈ G.
Akan ditunjukkan bahwa a ∗ b = b ∗ a.
Perhatikan bahwa: a ∗ b = (a ∗ b)−1
Dengan menggunakan teorema grup, berlaku
(𝑎 ∗ 𝑏)−1 = 𝑏 −1 ∗ 𝑎 −1 = 𝑏 ∗ 𝑎
Terbukti bahwa a ∗ b = b ∗ a. Jadi, < G ∗> merupakan grup.

11. Buatlah tabel grup yang mempunyai 4 elemen.


Buatlah tabel grup yang mempunyai 5 elemen.
Jawab:
a. Tabel grup yang mempunyai 4 elemen.
Misalkan himpunan grup yang terdiri dari 4 elemen yaitu {e, p, q, r} dengan e elemen
identitas. Setiap elemen pada grup harus muncul tepat satu kali di setiap baris dan
kolom. Jadi tabel grup {e, p, q, r} sebagai berikut:
* e p q r
e e p q r
p p q r e
q q r e p
r r e p q

b. Tabel grup yang mempunyai 5 elemen.


Misalkan himpunan grup yang terdiri dari 5 elemen yaitu {e, p, q, r, s} dengan e elemen
identitas. Setiap elemen pada grup harus muncul tepat satu kali di setiap baris dan
kolom. Jadi tabel grup {e, p, q, r, s} sebagai berikut:
* e p q r s
e e p q r s
p p q r s e
q q r s e p

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 13


r r s e p q
s s e p q r

12. a. Tunjukkan S ={0̅, 2̅, 4̅} merupakan subgrup dari ℤ6!


Jawab:
Pada ℤ6={0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅, 5̅}
+ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅
0̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅
1̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 0̅
2̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 0̅ 1̅
3̅ 3̅ 4̅ 5̅ 0̅ 1̅ 2̅
4̅ 4̅ 5̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅
5̅ 5̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅

S ={0̅, 2̅, 4̅}


Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
0+0=0 2+2=4
0+2=2 2+4=0
0+4=4 4+4=2
Karena hasilnya 0, 2, dan 4 ∈ S, maka tertutup pada S.
Ambil sebarang nilai dari S, misalkan 4 ∈ S, maka
2+4=4+2=0
Hasil penjumlahan di atas diperoleh dari tabel, maka 0 merupakan invers.
Jadi dapat disimpulkan bahwa S ={0̅, 2̅, 4̅} merupakan subgrup dari ℤ6.

b. Tunjukkan ℤ6 bukan subgrup dari ℤ12 .


Jawab:
Pada ℤ12={0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅, 5̅, 6̅, 7̅, 8̅, 9̅, ̅10
̅̅̅, ̅11
̅̅̅}

+ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅10
̅̅̅ ̅11
̅̅̅

0̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅̅̅̅
10 ̅̅̅̅
11

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 14


1̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅10
̅̅̅ ̅11
̅̅̅ 0̅
2̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅̅̅̅
10 ̅̅̅̅
11 0̅ 1̅
3̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅̅
10̅̅ ̅11
̅̅̅ 0̅ 1̅ 2̅
4̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅10
̅̅̅ ̅̅
11̅̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅
5̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅̅̅̅
10 ̅̅̅̅
11 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅
6̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅̅
10̅̅ ̅11
̅̅̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅
7̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅̅̅̅
10 ̅̅̅̅
11 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅
8̅ 8̅ 9̅ ̅10
̅̅̅ ̅11
̅̅̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅
9̅ 9̅ ̅̅̅̅
10 ̅̅̅̅
11 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅
̅̅
10̅̅ ̅̅
10̅̅ ̅11
̅̅̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅
̅̅
11̅̅ ̅̅
11̅̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 7̅ 8̅ 9̅ ̅10
̅̅̅

Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa ℤ6 bukan subgrup dari ℤ12 sebagai
berikut:
Terdapat anggota ℤ6 tidak tertutup pada ℤ12 yaitu
4̅ + 2̅ = 6̅
6̅ ∉ ℤ6 sehingga ℤ6 bersifat tidak tertutup pada ℤ12.

Terdapat anggota ℤ6 yang tidak memiliki elemen identitas yaitu 0̅, hal ini dapat kita lihat
dari hasil tabel di atas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ℤ6 bukan subgrup dari ℤ12.

13. Tunjukkan bahwa himpunan bagian tak-kosong H dari grup G merupakan subgrup G
jika dan hanya jika ab−1 ∈ H untuk setiap a, b di H!
Jawab:
𝐻≠∅⊆𝐺
Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻. Maka 𝑏 −1 ∈ 𝐻.
Karena H subgrup dari G. Jika 𝑎𝑏 ∈ 𝐻 maka ab−1 ∈ H .
Jadi, sifat tertutup terpenuhi.
Selanjutnya, ambil sebarang 𝑎 ∈ 𝐻 dan H subgrup maka 𝑎−1 ∈ 𝐻. Dengan demikian,
𝑎 ∙ 𝑎−1 ∈ 𝐻 sehingga diperoleh ∈ 𝐻 .

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 15


Ambil sebarang 𝑒, 𝑎 ∈ 𝐻 diperoleh 𝑒 ∙ 𝑎−1 ∈ 𝐻.
Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 −1 ∈ 𝐻 diperoleh 𝑎 ∙ (𝑏 −1 )−1 ∈ 𝐻 atau 𝑎𝑏 ∈ 𝐻.
Jadi, sifat invers terpenuhi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa himpunan bagian tak-kosong H dari grup G merupakan
subgrup G jika dan hanya jika ab−1 ∈ H untuk setiap a, b di H.

14. Tunjukkan irisan dua buah subgrup dari sebuah grup merupakan subgrup!
Jawab:
Misalkan H dan G merupakan subgrup dari G.
Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾. Maka 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 dan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐾.
Karena H subgrup, maka 𝑎𝑏 ∈ 𝐻, dan karena K subgrup, maka 𝑎𝑏 ∈ 𝐾.
Akibatnya, 𝑎𝑏 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾.
Jadi, sifat tertutup terpenuhi.
Selanjutnya, karena 𝑎 ∈ 𝐻 dan H subgrup maka 𝑎−1 ∈ 𝐻, karena 𝑎 ∈ 𝐾 dan K subgrup
maka 𝑎−1 ∈ 𝐾. Dengan demikian, 𝑎−1 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾. Jadi, sifat invers terpenuhi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa irisan dua buah subgrup yaitu 𝐻 ∩ 𝐾 dari sebuah grup
merupakan subgrup dari G.

15. Diketahui r dan s bilangan bulat positif dan H ={nr + ms | n, m di ℤ}.


Tunjukkan H subgrup dari grup semua bilangan bulat ℤ terhadap penjumlahan!
Jawab:
Diketahui 𝑟, 𝑠 ∈ ℤ+ dan H ={nr + ms | n, m di ℤ}.
Akan ditunjukkan bahwa H subgrup dari < ℤ, +> sebagai berikut:
Ambil sebarang 𝑟, 𝑠 ∈ ℤ+ dan 𝑛, 𝑚 ∈ ℤ sehingga 𝑛𝑟 + 𝑚𝑠 ∈ ℤ maka 𝑛𝑟 + 𝑚𝑠 ∈ 𝐻.
Jadi sifat tertutup terpenuhi.
Karena invers dari penjumlahan bilangan bulat -a maka akan ditunjukkan bahwa hasil dari
penjumlahan dengan inversnya adalah nol, sebagai berikut:
Ambil sebarang 𝑟, 𝑠 ∈ ℤ+ dan 𝑛, 𝑚 ∈ ℤ sehingga −𝑛, −𝑚 ∈ ℤ.
Sebagai contoh:
Misalkan r = 2 dan s = 1.
n = 1 dan m = 2, maka inversnya -n = -1.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 16


Sehingga 𝑛𝑟 + 𝑚𝑠 = 2(−1) + 2.1 = −2 + 2 = 0
Dengan demikian 𝑛𝑟 + 𝑚𝑠 ∈ ℤ memiliki invers.
Jadi dapat disimpulkan bahwa H subgrup dari < ℤ, +>.

16. Tunjukkan bahwa grup bilangan bulat modulo 7 terhadap penjumlahan modulo 7 tidak
mempunyai subgrup nontrivial sejati!
Jawab:
Pada ℤ7={0̅, 1̅, 2̅, 3̅, 4̅, 5̅, 6̅ }
+ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅
0̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅
1̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 0̅
2̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 0̅ 1̅
3̅ 3̅ 4̅ 5̅ 6̅ 0̅ 1̅ 2̅
4̅ 4̅ 5̅ 6̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅
5̅ 5̅ 6̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅
6̅ 6̅ 0̅ 1̅ 2̅ 3̅ 4̅ 5̅
Ambil a = 2 dimana 〈2〉 = {0,2,4,6}.
21 = 2
22 = 4
23 = 6
24 = 1
Dapat terlihat bahwa 〈2〉 tidak tertutup terhadap operasi pada ℤ7, sehingga 〈2〉 bukan
subgrup dari ℤ7.
Ambil a = 3 dimana 〈3〉 = {0,3,6}.
31 = 3
32 = 6
33 = 2
Dapat terlihat bahwa 〈3〉 tidak tertutup terhadap operasi pada ℤ7, sehingga 〈3〉 bukan
subgrup dari ℤ7.
Ambil a = 4 dimana 〈4〉 = {0,4}.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 17


41 = 4
42 = 1
Dapat terlihat bahwa 〈4〉 tidak tertutup terhadap operasi pada ℤ7, sehingga 〈4〉 bukan
subgrup dari ℤ7.
Jadi, 〈2〉, 〈3〉, 𝑑𝑎𝑛 〈4〉 bukan subgrup nontrivial sejati, sehingga terbukti bahwa grup
bilangan bulat modulo 7 terhadap penjumlahan modulo 7 tidak mempunyai subgrup
nontrivial sejati.

17. Misalkan G grup abelian dengan x, y di G.


a. Tentukan order xy jika order x dan y berturut-turut 3 dan 4!
Jawab:
Jika order 𝑥 = 3 maka 〈𝑥〉 = {𝑥1 , 𝑥 2 , 𝑥 3 }
Jika order 𝑦 = 4 maka 〈𝑦〉 = {𝑦 1 , 𝑦 2 , 𝑦 3 , 𝑦 4 }
〈𝑥𝑦〉 = {(𝑥𝑦)𝑛 |𝑛 ∈ ℤ}
Berikut ini penjabaran dari banyaknya kombinasi perkalian berbeda yang dapat
terbentuk, yaitu sebagai berikut:
(𝑥𝑦)1 = 𝑥1 𝑦 1
(𝑥𝑦)2 = 𝑥 2 𝑦 2
(𝑥𝑦)3 = 𝑥 3 𝑦 3
(𝑥𝑦)4 = 𝑥 4 𝑦 4 = 𝑥1 𝑦 4
(𝑥𝑦)5 = 𝑥 5 𝑦 5 = 𝑥 2 𝑦 1
(𝑥𝑦)6 = 𝑥 6 𝑦 6 = 𝑥 3 𝑦 2

(𝑥𝑦)12 = 𝑥12 𝑦 12 = 𝑥 3 𝑦 4
Jadi, order xy jika order x dan y berturut-turut 3 dan 4 adalah 12.

b. Tentukan order xy jika order x dan y berturut-turut 4 dan 6!


Jawab:
Jika order 𝑥 = 4 maka 〈𝑥〉 = {𝑥1 , 𝑥 2 , 𝑥 3 , 𝑥 4 }
Jika order 𝑦 = 6 maka 〈𝑦〉 = {𝑦 1 , 𝑦 2 , 𝑦 3 , 𝑦 4 , 𝑦 5 , 𝑦 6 }
〈𝑥𝑦〉 = {(𝑥𝑦)𝑛 |𝑛 ∈ ℤ}

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 18


Berikut ini penjabaran dari banyaknya kombinasi perkalian berbeda yang dapat
terbentuk, yaitu sebagai berikut:
(𝑥𝑦)1 = 𝑥1 𝑦 1
(𝑥𝑦)2 = 𝑥 2 𝑦 2
(𝑥𝑦)3 = 𝑥 3 𝑦 3
(𝑥𝑦)4 = 𝑥 4 𝑦 4
(𝑥𝑦)5 = 𝑥 5 𝑦 5 = 𝑥1 𝑦 5
(𝑥𝑦)6 = 𝑥 6 𝑦 6 = 𝑥 2 𝑦 6
(𝑥𝑦)7 = 𝑥 7 𝑦 7 = 𝑥 3 𝑦 1
(𝑥𝑦)8 = 𝑥 8 𝑦 8 = 𝑥 4 𝑦 2


(𝑥𝑦)24 = 𝑥 24 𝑦 24 = 𝑥 4 𝑦 6
Jadi, order xy jika order x dan y berturut-turut 4 dan 6 adalah 24.

c. Bagaimana menentukan order xy?


Jawab:
Berdasarkan jawaban a dan b di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan order
xy diperoleh dari hasil perkalian order x dan order y.
Contohnya sebagai berikut:
Jika order x = 3 dan order y = 4, maka order xy = 3 . 4 = 12.
Jika order x = 4 dan order y = 6, maka order xy = 4 . 6 = 24.

Jawab:
0 1 0
𝐴 = (1 0 0 )
0 0 1

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 19


0 1 0 0 1 0 1 0 0
𝐴2 = (1 0 0) (1 0 0) = (0 1 0) = 𝐼
0 0 1 0 0 1 0 0 1

Jadi, order dari A adalah 2.


0 0 1
𝐵 = (0 1 0)
1 0 0
0 0 1 0 0 1 1 0 0
𝐵 2 = (0 1 0 ) (0 1 0) = (0 1 0) = 𝐼
1 0 0 1 0 0 0 0 1

Jadi, order dari B adalah 2.


0 1 0 0 0 1 0 0 1
𝐴𝐵 = (1 0 0) (0 1 0 ) = (1 0 0)
0 0 1 1 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 0 1
(𝐴𝐵)2 = (1 0 0) (1 0 0 ) = ( 1 0 0)
0 1 0 0 1 0 0 1 0
0 0 1 0 1 0 1 0 0
3
(𝐴𝐵) = (1 0 0) (0 0 1 ) = (0 1 0) = 𝐼
0 1 0 1 0 0 0 0 1
Jadi, order dari AB adalah 3.

19. Misalkan G grup dan a di G.


Tunjukkan order a sama dengan order invers a.
Jawab:
Misalkan |𝑎| = 𝑥 dan |𝑎−1 | = 𝑦 jika 𝑥 = 𝑦.
Jika |𝑎| = 𝑥 berarti 𝑎 𝑥 = 𝑒
Sehingga diperoleh (𝑎 𝑥 )−1 = 𝑒
𝑎−𝑥 = 𝑒
(𝑎−1 )𝑥 = 𝑒
Ini berarti |𝑎−1 | ≤ 𝑥 atau 𝑦 ≤ 𝑥.
Jika |𝑎−1 | = 𝑦 berarti 𝑎−𝑦 = 𝑒
(𝑎 𝑦 )−1 = 𝑒
[(𝑎−1 )𝑦 ]−1 = 𝑒 −1
𝑎 𝑦 = 𝑒 −1

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 20


Ini berarti |𝑎| ≤ 𝑦 atau 𝑥 ≤ 𝑦.
Karena 𝑥 ≤ 𝑦 dan 𝑦 ≤ 𝑥 maka 𝑥 = 𝑦 kontradiksi dengan pengandaian.
Jadi, |𝑎| = |𝑎−1 |.

20. Tentukan semua generator dari grup ℤ18, ℤ20 dan ℤ28!
Jawab:
ℤ𝟐𝟎 = {0,1,2,3,4, ⋯ ,19} dibawah penjumlahan.
G = {𝑛𝑎|𝑛 ∈ ℤ}
〈0〉 = {𝑛 ∙ 0|𝑛 ∈ ℤ} = {1 ∙ 0} = {0}
〈1〉 = {𝑛 ∙ 1|𝑛 ∈ ℤ} = {1 ∙ 1, 2 ∙ 1,3 ∙ 1,4 ∙ 1, ⋯ ,20 ∙ 1, ⋯ } = {1,2,3,4, ⋯ ,19,0} = ℤ𝟐𝟎
〈2〉 = {𝑛 ∙ 2|𝑛 ∈ ℤ} = {1 ∙ 2, 2 ∙ 2,3 ∙ 2,4 ∙ 2,5 ∙ 2, ⋯ } = {2,4,6,8,10, ⋯ }
〈3〉 = {𝑛 ∙ 3|𝑛 ∈ ℤ}
= {1 ∙ 3, 2 ∙ 3,3 ∙ 3,4 ∙ 3,4 ∙ 3,5 ∙ 3,6 ∙ 3,7 ∙ 3,8 ∙ 3,9 ∙ 3,10 ∙ 3,11 ∙ 3,12 ∙ 3,12 ∙ 3,13 ∙ 3,14
∙ 3,15 ∙ 3,16 ∙ 3,17 ∙ 3,18 ∙ 3,19 ∙ 3,20 ∙ 3, ⋯ }
= {3, 6, 9, 12, 15, 18, 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 2, 5, 8, 11, 14, 17, 0} = ℤ𝟐𝟎

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 21


Karena ℤ𝟐𝟎 = 〈1〉 = 〈3〉 = 〈7〉 = 〈9〉 = 〈11〉 = 〈13〉 = 〈17〉 = 〈19〉 = {0,1,2,3,4, ⋯ ,19}
maka generator dari ℤ𝟐𝟎 yaitu 〈1〉, 〈3〉, 〈7〉, 〈9〉, 〈11〉, 〈13〉, 〈17〉, 𝑑𝑎𝑛 〈19〉.

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 22


1 𝑎 ∗ (ℝ)!
21. Tunjukkan bahwa {( ) |𝑎 ∈ ℤ} merupakan subgrup siklik dari 𝑀2×2
0 1

M2 KB4 (NUR ARIANTI,S.Pd) Page 23

Anda mungkin juga menyukai