Anda di halaman 1dari 27

Implikasi PP No 24 Tahun 2018

Terhadap Perizinan Lingkungan


& Langkah Tindak lanjutnya

Ir. Ary Sudijanto, MSE


Direktur PDLUK
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan
Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan
Usaha dan Kegiatan (Dit. PDL-UK)
Ketentuan-Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (1)

1. Pasal 1 angka 21-26 terkait dengan pengertian:


a. Izin Lingkungan;
b. UKL-UPL;
c. Amdal
d. Andal
e. RKL
f. RPL;
2. Pasal 19: Lembaga OSS menerbitkan perizinan berusaha;
3. Pasal 32 ayat (2) huruf c:Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha berdasarkan komitmen
setelah Lembaga OSS menerbitkan Izin Lingkungan berdasarkan komitmen;
4. Pasal 35: usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di dalam kawasan( KEK, Kawasan
Industri, Kawasam perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas) tidak wajib memiliki Izin
Lingkungan, tetapi wajib memiliki RKL-RPL Rinci yang disyahkan oleh pengelola
Kawasan (Amdal dan Izin Lingkungan hanya untuk Kawasan)
Ketentuan-Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (2)
5. Pasal 37 ayat (2): Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dan akan
mengembangkan usaha dan/atau kegiatannya harus tetap memenuhi persyaratan Izin
Lingkungan;
6. Pasal 38: Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dapat melakukan kegiatan:
• pengadaan tanah;
• Perubahan luas lahan;
• Pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya (belum menyelesaiakan
Amdal belum dapat melakukan kegiatan pembangunan gedung);
• Pengadaan peralatan atau sarana;
• Pengadaan SDM;
• Penyelesaian Sertifikasi atau kelaikan;
• Pelaksanaan uji coba produksi (commissioning); dan/atau
• Pelaksanaan produksi;
Ketentuan-Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (3)

7. Pasal 50 huruf a, Pasal 51-Pasal 53: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan dengan
melengkapi UKL-UPL (Proses penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL serta penetapan
persetujuan rekomendasi UKL-UPL);
8. Pasal 50 huruf b, Pasal 54-Pasal 61: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan dengan
melengkapi AMDAL (Proses penyusunan dan penilaian Amdal serta penetapan
keputusan kelayalan LH atau ketidaklayakan LH);
9. Pasal 62: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas ke dalam Amdal atau UKL-UPL;
10. Pasal 63-64: integrasi Izin PPLH (PLB3, pembuangan air limbah ke laut, pembuangan air
limbah ke sumber air dan pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah) ke dalam
Izin Lingkungan:
• Mekanisme penyusunan dan penilaian Amdal atau UKL-UPL pada tahap
perencanaan usaha dan/atau kegiatan;
• Perubahan Izin Lingkungan;
Ketentuan-Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (4)

11. Pasal 65: Lembaga OSS mengumumkan Izin Lingkungan yang telah diterbitkan;
12. Pasal 66-67: Perubahan usaha dan/atau kegiatan serta Perubahan Izin Lingkungan;
13. Pasal 68: KLHK membangun dan mengembangkan sistem untuk mendukung
pelaksanaan sistem OSS (Sistem Informasi Amdal UKL-UPL dan SPPL – Amdal.Net:
www.amdal.id);
14. Pasal 70: Pemrakarsa = pelaku Usaha;
15. Pasal 71: PP No. 27 Tahun 2012 tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan
PP 24/2018;
16. Pasal 81-83: Pengawasan terhadap:
• pemenuhan komitmen (pemenuhan komitmen IL);
• pengawasan terhadap pemenuhan standar, lisensi, dan/atau pendaftaran;
dan/atau
• usaha dan/atau kegiatan;
17. Pasal 84-89: Reformasi Peraturan perizinan berusaha untuk 20 sektor yang tercantum
di dalam lampiran PP 24/2018);
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan Lingkungan
Dua Sistem Perizinan Lingkungan:
PUU yang akan digunakan:
Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 24 Tahun 2018;
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) PP 27 Tahun 2012; dan
1 yang masuk dalam Sistem 3) Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
OSS Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH untuk
(Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) mendukung Sistem OSS (Peraturan Menteri LHK Baru:
Satu atau beberapa Peraturan Menteri LHK)

Usaha dan/atau Kegiatan PUU yang akan digunakan:


wajib Amdal atau UKL-UPL 1) PP 27 Tahun 2012; dan
2 yang TIDAK/BELUM masuk 2) Peraturan MENLH/MENLHK eksisting terkait dengan
dalam Sistem OSS Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan (i.e.
(Tidak Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) Peraturan MENLH No. 16/2012, Peraturan MENLH No.
17/2012, Peraturan MENLH No. 8/2013)
Pasal 35 PP 24/2018: Ketentuan Izin Lingkungan di Kawasan
Setiap pelaku usaha di dalam
kawasan (i.e. Perusahaan Industri Kawasan (KEK, Kawasan Industri, Kawasam
/Tenant di dalam Kawasan perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas).
Industri): Contoh Kawasan Industri:
1) Amdal Kawasan Industri;
1) Tidak wajib memiliki Izin
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri
Lingkungan, cukup dengan
Izin Lingkungan Kawasan
2) Wajib Memiliki RKL-RPL Rinci Perusahaan Perusahaan Perusahaan
yang disusun berdasarkan Industri A Industri D Industri C
RKL-RPL Kawasan Industri;
3) RKL-RPL Rinci disyahkan oleh Perusahaan
Industri B Perusahaan Industri E
Pengelola Kawasan Industri;

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)

Kawasan Industri: • Pelaksana Ketentuan Pasal Terkait dengan ketentuan:


1) Amdal Kawasan Industri; 53 PP 27/2012; • Pasal 71 UU 32/2009: ketaatan
2) Izin Lingkungan Kawasan Industri • Subyek Penerapan Pasal 71 terhadap PUU PPLH;
PP 27/2012 • Pasal 72: ketaatan terhadap Izin
Perusahaan Perusahaan Lingkungan
Industri A Pemegang Izin Lingkungan:
Industri D Pengelola Kawasan
Bagaimana mekanisme
Perusahaan pembangian tanggung jawab
Perusahaan hukum antara Pengelola
Industri B Industri C Pelaku Usaha di dalam Kawasan dan Tenant terkait
Pelaku usaha di dalam kawasan Kawasan Industri (Tenant) dengan penaatan terhadap
(Tenant) tidak wajib Izin Lingkungan lingkungan hidup:
a. Menyusun RKL-RPL Rinci berdasarkan RKL-RPL Kawasan; 1. Obyek pengawasan dan
b. Melaksanakan Pengelolaan LH berdasarkan RKL-RPL Rinci; penegakan hukum LH;
c. Melaksanakan Pemantauan LH berdasarkan RKL-RPL Rinci ; 2. Penerapan Sanksi Adm,
d. Pelaporan Pelaksanaan RKL-RPL Rinci kepada Pengelola Kawasan
Pidana dan Perdata
POLA HUBUNGAN antara Pemerintah (Pusat dan Daerah), Pengelola Kawasan Industri dan
Pelaku Usaha di dalam Kawasan Industri terkait dengan aspek PPLH
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi UKL-UPL berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan
Pasal 50-53 PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Izin Usaha
Pernyataan Komitmen Pemenuhan:
a. Izin Lokasi;
Berdasarkan PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan,
b. Izin Lokasi perairan; Komitment IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran
c. IZIN LINGKUNGAN; (i.e. diterbitkan
PP 24 Tahun 2018
d. IMB setelah IL
diterbitkan)

Pelaku pernyataan Lembaga


• deskripsi rinci hasil evaluasi
Usaha Komitmen OSS Perbaikan UKL-UPL dan
rencana usaha; kepada
• dampak Pengajuan UKL- Pelaku Usaha penyampaian kembali
lingkungan yang (Paling lama 5 hari setelah
UPL melalui
Izin akan terjadi; dan diterima hasil pemeriksaan)
Pernyataan Komitmen Izin • program diumumkan di sistem OSS
Lingkungan sistem OSS
Lingkungan dengan pengelolaan dan
berdasarkan pemantauan
MELENGKAPI UKL-UPL komitmen lingkungan hidup Ada perbaikan

Pengajukan UKL- Pemeriksaan Persetujuan rekomendasi


Melengkapi Tidak ada
UPL UKL-UPL UKL-UPL dan
UKL-UPL sesuai (Paling lama 5
perbaikan
(Paling lama 10 hari menyampaikannya kepada
Catatan (Persyaratan): Pelaku formulir UKL- hari setelah
setelah IL
disampaikan Pelaku Usaha melalui
UPL diterbitkan)
usaha diharapkan telah memiliki Pelaku Usaha) sistem OSS
data dan informasi yang memadai CATATAN PENTING!: tidak menetapkan persetujuan rekomendasi UKL-UPL Penetapan persetujuan
untuk penyusunan dokumen LH dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 53 ayat (1), Izin rekomendasi UKL-UPL merupakan
Lingkungan yang diterbitkan oleh Lembaga OSS efektif berlaku. pemenuhan Komitmen Izin
sebelum mengajukan ke OSS Lingkungan

PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI UKL-UPL:


10 hari + 5 hari + 5 hari apabila ada perbaikan
Proses Pemenuhan Komitmen Izin Lingkungan dengan Melengkapi AMDAL berdasarkan Ketentuan Pasal 32 ayat (2) dan
Pasal 50, Pasal 54-60 PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen Pemenuhan: Izin Usaha
PEMENUHAN KOMITMEN Izin Lokasi dan/atau Izin Lokasi Perairan,
a. Izin Lokasi; Berdasarkan
b. Izin Lokasi perairan; IMB dan Izin Usaha untuk setiap kegiatan usaha dalam Lampiran
c. IZIN LINGKUNGAN;
Komitment PP 24 Tahun 2018
(i.e. diterbitkan setelah
d. IMB IL diterbitkan)

Jangka waktu penilaian Andal dan RKL-RPL,


penyampaian rekomendasi hasil penilaian
Andal dan RKL-RPL, penilaian akhir serta
penyampaian hasil penilaian akhir, dan
Pelaku pernyataan Lembaga Proses pengumuman dan Pasal 53 ayat (7): penetapan keputusan kelayakan atau
Usaha Komitmen OSS konsultasi publik serta formulir KA Penyusunan ketidaklayakan LH diatur dalam Peraturan
sebagai dasar penyunan Andal dan Dokumen Amdal Menteri LHK
harus dimulai
RKL-RPL harus sudah selesai paling
dilakukan paling
lama 30 hari setelah Lembaga OSS
Pernyataan Komitmen Izin Izin lama 30 hari
perbaikan
menerbitkan IL setelah Lembaga
Lingkungan dokumen
Lingkungan dengan OSS menerbitkan
Andal dan
berdasarkan Izin Lingkungan
MELENGKAPI AMDAL komitmen RKL-RPL

Rekom hasil
Pengumuman Penyusunan Penilaian keputusan
Pengisian Pemeriksaan atau
penilaian
dan ANDAL & atau kelayakan
Formulir KA Formulir KA Penilaian
Konsultasi RKL-RPL Penilaian LH atau
oleh oleh Tim akhir ANDAL
Catatan (Persyaratan): Pelaku Publik oleh
Pemrakarsa Teknis
oleh & RKL-RPL
Akhir Andal ketidak-
Pemrakarsa Pemrakarsa Oleh KPA
dan RKL-RPL layakan LH
usaha diharapkan telah memiliki oleh KPA

data dan informasi yang memadai CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan lingkungan
untuk penyusunan dokumen LH menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak hidup merupakan pemenuhan dokumen
Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh
sebelum mengajukan ke OSS Lembaga OSS efektif berlaku.
50 huruf b.

PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI AMDAL


Contoh Proses Pemenuhan Komitmen Usaha di untuk Kegiatan PLTU Beserta Jaringan Transmisi di dalam Kawasan Hutan
Sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)
Pernyataan Komitmen Izin Usaha PEMENUHAN KOMITMEN dalam jangka waktu tertentu antara
Pemenuhan: Berdasarkan lain:
a. Izin Lokasi;
Komitment 1. Izin Lokasi (sektor BPN/ATR);
b. IZIN LINGKUNGAN;
c. IMB (i.e. diterbitkan setelah Izin 2. IMB (Sektor PUPR);
Lokasi, Izin Lingkungan dan IMB 3. Izin Usaha Penyedian Tenaga Listrik dan Izin Operasi (sektor
diterbitkan)
Ketenaga Listrikan);
4. Izin Pembangunan Pelabuhan (TUKS/TELSUS) (Sektor
Perhubungan);
Pelaku pernyataan Lembaga
5. IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (IPPKH) (Sektor LHK)
Usaha Komitmen OSS

Sharing/Pertukaran data & Informasi dalam Proses pemenuhan komitmen


Pernyataan Komitmen Izin Izin
Lingkungan
Lingkungan dengan
berdasarkan
MELENGKAPI AMDAL komitmen
perbaikan Penetapan keputusan kelayakan
lingkungan hidup merupakan
dokumen pemenuhan dokumen Amdal
Andal dan sebagaimana dimaksud dalam
RKL-RPL Pasal 50 huruf b.
Catatan (Persyaratan): Pelaku
usaha diharapkan telah memiliki Pengumuman
Pengisian Pemeriksaan
Penyusunan Penilaian
Rekom hasil
penilaian keputusan
dan atau
ANDAL & kelayakan
data dan informasi yang memadai Konsultasi
Formulir KA Formulir KA
RKL-RPL
Penilaian
atau
Penilaian LH atau
oleh oleh Tim akhir ANDAL
untuk penyusunan dokumen LH Publik oleh oleh & RKL-RPL
Akhir Andal ketidak-
Pemrakarsa Teknis
Pemrakarsa Pemrakarsa Oleh KPA
dan RKL-RPL layakan LH
sebelum mengajukan ke OSS oleh KPA

PEMENUHAN KOMITMEN IZIN LINGKUNGAN DENGAN MELENGKAPI AMDAL


Pelibatan Masyarakat dalam Proses Amdal & UKL-UPL
Ketentuan-ketentuan Pelibatan Masyarakat dalam proses UKL-UPL dan Amdal dalam PP No. 24/2018:
1. Proses UKL-UPL (Pasal 52 ayat (2))
a. Pengumuman UKL-UPL yang diajukan ke Lembaga OSS di Sistem OSS;
2. Proses Amdal (Pasal 55)
a. Penyusunan Amdal melibatkan masyarakat terkena dampak dan dapat pula melibatkan
masyarakat pemerhati;
b. Pelibatan masyarakat tersebut melalui:
• Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan melalui sistem OSS, media massa
dan/atau lokasi usaha dan/atau kegiatan; dan
• Konsultasi publik;
c. Masyarakat berhak mengajukan SPT dalam jangka waktu 5 (lima) hari terhitung sejak
pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan

Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal tetap mengikuti
ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pasal 62-64 PP No 24/2012: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas dan
Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL)
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Izin Lingkungan
(Amdal atau UKL-UPL)

Izin di Bidang LH Izin PPLH):


1. Pengelolaan LB3; Penyusunan Analisis
2. Pembuangan air limbah ke laut; Pemenuhan Komitmen Izin Dampak Lalu Lintas
3. Pembuangan air limbah ke sumber air; Lingkungan (ANDALALIN) sesuai
4. Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke ketentuan PUU
tanah

Melengkapi
(Penyusunan & Penilaian)
Amdal atau UKL-UPL

Perubahan Izin Lingkungan


(Perubahan Kelola-Pantau)
Pasal 64 PP 24/2018:
Perubahan Integrasi
Izin Lingkungan Izin dengan
terkait Bidang Perubahan
LH (Izin PPLH)
Izin ke dalam
PPLH sertaIzin Lingkungan
Integrasinya

Rencana Usaha dan/atau Penyusunan &


Kelola-Pantau yang
Kegiatan wajib Amdal atau UKL- Penilaian Amdal
masih bersifat Umum
UPL atau UKL-UPL Belum tersedia Informasi untuk
mengkaji persyaratan izin PPLH
Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji persyaratan izin
PPLH: Kajian Izin PPLH (i.e. PLB3, pembuangan air limbah ke SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
sungai & laut) terintegrasi ke dalam Kajian AMDAL/UKL-UPL mencantumkan izin Bidang LH (PPLH)
yang harus ditindaklanjuti

Perubahan Izin Lingkungan


Kelola-Pantau sudah Berdasarkan Komitmen:
Rinci & Operasional (PerubahanKelola-Pantau: Kajian Izin
PPLH)

SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan dan
Unit Kerja Teknis
PPLH secara Rinci kewajiban Izin PPLH secara rinci

Implementasi i.e. Unit Pengendalian Pencemaran


Izin Lingkungan atau LB3
Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan Berusaha melalui Sistem OSS
Pasal 85 PP 24 Tahun 2018: Pelaksanaan reformasi peraturan Perizinan Perizinan Berusaha Yang Belum masuk
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 terdiri atas Perizinan
Berusaha pada:
Sistem OSS:
1. sektor ketenagalistrikan; 1. Bidang/Sektor Pertahanan;
2. sektor pertanian;
3. sektor lingkungan hidup dan kehutanan; 2. Bidang/Sektor Teknologi Satelit;
4. sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
5. sektor kelautan dan perikanan; 3. Bidang/Sektor Pertambangan
6. sektor kesehatan; Minerba;
7. sektor obat dan makanan;
8. sektor perindustrian; 4. Bidang/Sektor MIGAS
9. sektor perdagangan;
10. sektor perhubungan; 5. Pengembangan Panas Bumi
11. sektor komunikasi dan informatika; 6. Jenis-Jenis Kegiatan tertentu di
12. sektor keuangan;
13. sektor pariwisata; dalam Sektor yang tercantum di
14. sektor pendidikan dan kebudayaan; dalam Lampiran PP 24/2018
15. sektor pendidikan tinggi; (Tidak semua kegiatan wajib
16. sektor agama dan keagamaan;
17. sektor ketenagakerjaan; Amdal/UKL-UPL di setiap sektor
18. sektor kepolisian; tersebut tercatum dalam
19. sektor perkoperasian dan usaha mikro, kecil, menengah; dan Lampiran PP24/2018) – Next
20. sektor ketenaganukliran,
Slide
Beberapa Contoh Jenis-jenis Kegiatan Tertentu Di Dalam Sektor Yang Tercantum Di Dalam
Lampiran PP 24/2018 Yang Tidak/Belum Masuk Ke Dalam Sistem OSS

1. Sektor PU dan Perumahan Rakyat (Lampiran Halaman 24-26): Jenis-jenis kegiatan


wajib Amdal atau UKL-UPL dibawah ini tidak/belum tercantum di dalam Lampiran
PP24/2018 untuk sektor PU dan Perumahan Rakyat (di luar sistem OSS):
a. Pembangunan bendungan/waduk atau jenis tampungan air lainnya;
b. Daerah Irigasi (pembangunan baru, peningkatan luas, cetak sawah);
c. Pengembangan rawa;
d. Pembangunan pengaman pantai dan perbaikan muara;
e. Normalisasi sungai;
f. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan tol
g. Pembangunan dan/atau peningkatan jalan;
h. Pembangunan subway/underpass. Terowongan fly over, jembatan
i. Pembangunan TPA dan persampahan lainnya;
j. Pembangunan saluran drainase;
k. Pembangunan jaringan air bersih
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (1)

PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
1. Pasal 35 ayat (4) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengawasan atas RKL-
RPL rinci diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
2. Pasal 35 ayat (5) PP OSS: Kegiatan usaha merupakan usaha mikro dan kecil atau kegiatan usaha
yang wajib memiliki UKL-UPL ditetapkan oleh gubernur atau bupati/wali kota berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman Penetapan usaha dan/atau kegiatan
UKL-UPL);
3. Pasal 51 ayat (3) PP OSS:Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat
pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait
(Pedoman Formulir UKL-UPL Spesisfik untuk Setiap Jenis Kegiatan di Setiap Sektor);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (2)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
4. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan masyarakat
dalam penyusunan Amdal diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor bidang usaha
setelah mendapat pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang
usaha terkait;
6. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, penyampaian
rekomendasi hasil penilaian Andal, RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, penilaian
akhir serta penyampaian hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, dan penetapan
keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59 diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (3)

PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
7. Pasal 66 ayat (7) PP OSS:Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tata cara perubahan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup, perubahan Rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan perubahan Izin
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
8. Pasal 69 ayat (2) PP OSS: kegiatan usaha mikro dan kecil dan/atau kegiatan yang tidak wajib
memiliki UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman
penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib SPPL)  terkait dengan amanat Pasal 35 ayat (5) PP
OSS (pedoman penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL)
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (4)

1. Selain Peraturan MENLHK tersebut yang diamanatkan oleh PP OSS, juga ada
beberapa peraturan MENLHK yang perlu ditetapkan, yaitu:
a. Rancangan Peraturan MENLHK tentang Kriteria Perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan serta Tata Cara Perubahan Izin Lingkungan;
b. Rancangan Peraturan MENLHK tentang Pengecualian Kewajiban Menyusun
Amdal bagi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Berlokasi di Kabupaten/Kota
yang telah Memiliki RDTR;
c. Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Daftar Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal (Revisi Peraturan MENLH No. 5
Tahun 2012)
2. Disamping itu juga dalam rangka mendukung pelaksanaan Sistem OSS, KLHK perlu
menyusun dan mengembangan berbagai standar pencegahan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan (teknologi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup)
untuk berbagai jenis usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL
Pasal 68 PP 24/2018: Pengembangan Sistem Informasi Amdal, UKL-UPL
dan SPPL (Amdal.Net – www.amdal.id) untuk Mendukung Sistem OSS

• Amdal Sistem Penilaian/Pemeriksaan Sistem Informasi Pelaksanaan


• UKL-UPL Dokumen Lingkungan Hidup Izin Lingkungan
• SPPL;
• Audit LH
• DELH
• DPLH

Sistem Informasi Geo- Sistem Informasi Publik terkait


Website AMDAL: spasial Kajian Dampak proses penyusunan & penilaian
Imformasi Publik Lingkungan Dokumen LH
tentang Kajian
Dampak Lingkungan
Pasal 68 PP 24 Tahun 2009: KLHK membangun dan mengembangkan
sistem untuk mendukung pelaksanaan sistem OSS.
Web GIS AMDAL

Terpantau seluruh Indonesia


Amdal Digital: Ringkas/Concise

http://49.0.2.21/klh/admin/index.php?page=validatorsubsransi&get
=201801151054465a5c2606d8838
Matrik Pelingkupan versi digital
(Sistematis dan Pasti Konsisten)

http://49.0.2.21/klh/admin/index.php?page=dampakpotensial1&get
=201801232201485a674e5ca183c
Bagan Alir Pelingkupan versi digital
(Sistematis dan Pasti Konsisten)
Peta Batas Wilayah Studi berbasis GIS dalam Amdal.Net
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Drektorat Jenderal Planolgi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PK-TL)
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan
Manggala Wanabakti Building, Blok IV Lantai 6 Wing C
Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270
Phone: +62-21-5705090,
Faximile: +62-21-5705090

Anda mungkin juga menyukai