7. Pasal 50 huruf a, Pasal 51-Pasal 53: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan dengan
melengkapi UKL-UPL (Proses penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL serta penetapan
persetujuan rekomendasi UKL-UPL);
8. Pasal 50 huruf b, Pasal 54-Pasal 61: Pemenuhan komitment Izin Lingkungan dengan
melengkapi AMDAL (Proses penyusunan dan penilaian Amdal serta penetapan
keputusan kelayalan LH atau ketidaklayakan LH);
9. Pasal 62: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas ke dalam Amdal atau UKL-UPL;
10. Pasal 63-64: integrasi Izin PPLH (PLB3, pembuangan air limbah ke laut, pembuangan air
limbah ke sumber air dan pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah) ke dalam
Izin Lingkungan:
• Mekanisme penyusunan dan penilaian Amdal atau UKL-UPL pada tahap
perencanaan usaha dan/atau kegiatan;
• Perubahan Izin Lingkungan;
Ketentuan-Ketentuan dalam PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi secara Elektronik (OSS) yang terkait dengan Perizinan Lingkungan (4)
11. Pasal 65: Lembaga OSS mengumumkan Izin Lingkungan yang telah diterbitkan;
12. Pasal 66-67: Perubahan usaha dan/atau kegiatan serta Perubahan Izin Lingkungan;
13. Pasal 68: KLHK membangun dan mengembangkan sistem untuk mendukung
pelaksanaan sistem OSS (Sistem Informasi Amdal UKL-UPL dan SPPL – Amdal.Net:
www.amdal.id);
14. Pasal 70: Pemrakarsa = pelaku Usaha;
15. Pasal 71: PP No. 27 Tahun 2012 tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan
PP 24/2018;
16. Pasal 81-83: Pengawasan terhadap:
• pemenuhan komitmen (pemenuhan komitmen IL);
• pengawasan terhadap pemenuhan standar, lisensi, dan/atau pendaftaran;
dan/atau
• usaha dan/atau kegiatan;
17. Pasal 84-89: Reformasi Peraturan perizinan berusaha untuk 20 sektor yang tercantum
di dalam lampiran PP 24/2018);
Implikasi PP No. 24 Tahun 2018 terhadap Sistem Perizinanan Lingkungan
Dua Sistem Perizinan Lingkungan:
PUU yang akan digunakan:
Usaha dan/atau Kegiatan 1) PP 24 Tahun 2018;
wajib Amdal atau UKL-UPL 2) PP 27 Tahun 2012; dan
1 yang masuk dalam Sistem 3) Peraturan MENLHK tentang Tata Laksana Penyusunan,
OSS Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH untuk
(Tercantum di Lampiran I PP 24/2018) mendukung Sistem OSS (Peraturan Menteri LHK Baru:
Satu atau beberapa Peraturan Menteri LHK)
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan PENGAWASAN ATAS RKL-RPL RINCI DIATUR DENGAN PERATURAN
MENTERI yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(DIRJEN GAKKUM KLHK)
Implikasi Ketetuan Pasal 35 PP 24/2012 terhadap Penaatan Lingkungan Hidup terhadap
Pengelola Kawasan dan Pelaku Usaha (Tenant) di Dalam Kawasan (i.e. Kawasan Industri)
Rekom hasil
Pengumuman Penyusunan Penilaian keputusan
Pengisian Pemeriksaan atau
penilaian
dan ANDAL & atau kelayakan
Formulir KA Formulir KA Penilaian
Konsultasi RKL-RPL Penilaian LH atau
oleh oleh Tim akhir ANDAL
Catatan (Persyaratan): Pelaku Publik oleh
Pemrakarsa Teknis
oleh & RKL-RPL
Akhir Andal ketidak-
Pemrakarsa Pemrakarsa Oleh KPA
dan RKL-RPL layakan LH
usaha diharapkan telah memiliki oleh KPA
data dan informasi yang memadai CATATAN PENTING!: TIDAK ADA KETENTUAN terkait dengan proses Amdal yang Penetapan keputusan kelayakan lingkungan
untuk penyusunan dokumen LH menyatakan bahwa apabila Keputusan kelayakan atau ketidaklayakan LH tidak hidup merupakan pemenuhan dokumen
Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh
sebelum mengajukan ke OSS Lembaga OSS efektif berlaku.
50 huruf b.
Catatan:
1. PP No 24/2018 tidak mengatur ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal;
2. Dengan demikian, Ketentuan pelibatan masyarakat dalam proses penilaian Amdal tetap mengikuti
ketentuan UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Pasal 62-64 PP No 24/2012: Integrasi Analisis Dampak Lalu Lintas dan
Izin PPLH ke dalam Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL)
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Izin Lingkungan
(Amdal atau UKL-UPL)
Melengkapi
(Penyusunan & Penilaian)
Amdal atau UKL-UPL
SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
sudah memuat/ melampirkan Perubahan SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
Dinilai oleh
persyaratan dan kewajiban Izin sudah memuat/ melampirkan persyaratan dan
Unit Kerja Teknis
PPLH secara Rinci kewajiban Izin PPLH secara rinci
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
1. Pasal 35 ayat (4) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengawasan atas RKL-
RPL rinci diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
2. Pasal 35 ayat (5) PP OSS: Kegiatan usaha merupakan usaha mikro dan kecil atau kegiatan usaha
yang wajib memiliki UKL-UPL ditetapkan oleh gubernur atau bupati/wali kota berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman Penetapan usaha dan/atau kegiatan
UKL-UPL);
3. Pasal 51 ayat (3) PP OSS:Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor bidang usaha setelah mendapat
pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang usaha terkait
(Pedoman Formulir UKL-UPL Spesisfik untuk Setiap Jenis Kegiatan di Setiap Sektor);
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (2)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
4. Pasal 55 ayat (7) PP OSS: Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengikutsertaan masyarakat
dalam penyusunan Amdal diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5. Pasal 56 ayat (2) PP OSS:Formulir kerangka acuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masing-masing sektor bidang usaha
setelah mendapat pertimbangan dari menteri atau pimpinan lembaga pembina sektor bidang
usaha terkait;
6. Pasal 61 PP OSS: Jangka waktu penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, penyampaian
rekomendasi hasil penilaian Andal, RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, penilaian
akhir serta penyampaian hasil akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, dan penetapan
keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal
59 diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (3)
PP 24/2012 (OSS) memberikan mandat kepada Menteri LHK untuk menyusun dan menerbitkan
Peraturan Menteri LHK sebagai peraturan pelaksanaan PP OSS, yaitu antara lain:
7. Pasal 66 ayat (7) PP OSS:Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan tata cara perubahan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup, perubahan Rekomendasi UKL-UPL, dan penerbitan perubahan Izin
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam peraturan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
8. Pasal 69 ayat (2) PP OSS: kegiatan usaha mikro dan kecil dan/atau kegiatan yang tidak wajib
memiliki UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/wali kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Pedoman
penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib SPPL) terkait dengan amanat Pasal 35 ayat (5) PP
OSS (pedoman penetapan usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL)
Reformasi Peraturan Perizinan Berusaha: Penyusunan Peraturan Menteri LHK Sebagai Peraturan
Pelaksanaan PP 24/2012 yang terkait dengan Perizinan Lingkungan dalam Sistem OSS (4)
1. Selain Peraturan MENLHK tersebut yang diamanatkan oleh PP OSS, juga ada
beberapa peraturan MENLHK yang perlu ditetapkan, yaitu:
a. Rancangan Peraturan MENLHK tentang Kriteria Perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan serta Tata Cara Perubahan Izin Lingkungan;
b. Rancangan Peraturan MENLHK tentang Pengecualian Kewajiban Menyusun
Amdal bagi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Berlokasi di Kabupaten/Kota
yang telah Memiliki RDTR;
c. Rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Daftar Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal (Revisi Peraturan MENLH No. 5
Tahun 2012)
2. Disamping itu juga dalam rangka mendukung pelaksanaan Sistem OSS, KLHK perlu
menyusun dan mengembangan berbagai standar pencegahan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan (teknologi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup)
untuk berbagai jenis usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL
Pasal 68 PP 24/2018: Pengembangan Sistem Informasi Amdal, UKL-UPL
dan SPPL (Amdal.Net – www.amdal.id) untuk Mendukung Sistem OSS
http://49.0.2.21/klh/admin/index.php?page=validatorsubsransi&get
=201801151054465a5c2606d8838
Matrik Pelingkupan versi digital
(Sistematis dan Pasti Konsisten)
http://49.0.2.21/klh/admin/index.php?page=dampakpotensial1&get
=201801232201485a674e5ca183c
Bagan Alir Pelingkupan versi digital
(Sistematis dan Pasti Konsisten)
Peta Batas Wilayah Studi berbasis GIS dalam Amdal.Net
Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: