Abstrak— Tingginya kebutuhan masyarakat akan hunian Terdapat beberapa kategori hunian vertikal mulai dari
menyebabkan keterbatasan lahan di kota-kota besar, oleh karena rumah susun, indekos, apartment, dan lain-lain, dan pada
itu pembangunan hunian-hunian vertical terus bertambah. umumnya hunian vertikal menyediakan puluhan hingga
Masalahnya adalah luasan hunian pada hunian vertikal sangat ratusan ruang untuk dihuni, sehingga dapat menampung
terbatas mengingat penyediaannya yang begitu banyak. banyak penghuni dalam lahan yang terbatas. Namun,
Perancangan ini diharap dapat memenuhi kebutuhan pengguna
permasalahan belum selesai disana, dengan disediakannya
yang tinggal pada hunian dengan luasan sempit/terbatas seperti:
apartment, indekos, rumah susun, dan ruang huni lainnya untuk puluhan hingga ratusan ruang dalam lahan yang terbatas, tentu
melakukan beberapa aktivitas yang terkait dengan fungsi luas ruang yang disediakan juga sangat terbatas. Meskipun
perabot yang akan dirancang. Dimulai dari observasi pada apartment disediakan ruang dengan tipe tertentu dengan
kebutuhan pengunjung, lalu mengumpulkan data dan literatur batas ruang yang lebih luas, namun secara keseluruhan
terkait dengan masalah yang telah diobservasi, kemudian kondisi ruang hunian vertikal sempit dan terbatas.
penggalian ide dan studi tipologi dari produk sejenis untuk Sehubungan dengan permasalahan keterbatasan ruang,
menemukan konsep yang menjadi batasan rancangan, hingga penghuni juga dituntut untuk cermat dalam pemilihan
pembuatan model dengan skala 1 : 1, sehingga kemudian model perabot yang mengisi tempat tinggal mereka terkait dengan
tersebut dapat diuji coba untuk dioptimalkan kembali
aktivitas apa saja yang mereka lakukan di huniannya. Di sisi
setelahnya. Hingga fungsi perabot multifungsi yang terkait
mencakup fungsi fasilitas berbaring, fasilitas bekerja, dan wadah lain, beberapa hotel memberlakukan ketentuan yang juga
penyimpanan, yang berorientasi pada efisiensi efektivitas, membatasi penghuni terhadap pengubahan fisik ruang.
kesesuaian bentuk terhadap fungsi, dan praktis. Terkait hal tersebut, beberapa aktivitas vital yang dilakukan
antara lain istirahat, mandi, bekerja, dan memasak (pada
Kata Kunci— Perancangan, Perabot, Multifungsi, Hunian, hunian tertentu), dengan dilakukannya berbagai aktivitas
Terbatas. pada ruang yang terbatas, pemilihan perabot tentu harus
mempertimbangkan fungsi dan dimensinya.
Abstract— The high need of urban community for living Melalui permasalahan diatas, perancangan diorientasikan
space causes the lack of spaces available offered by big cities, pada fungsi perabot yang mencakup kebutuhan utama yang
and because of that people starts to build vertical living meliputi fasilitas berbaring, fasilitas bekerja, dan wadah
spaces. The problem is, some size of the rooms available penyimpanan. Dengan pertimbangan keterbatasan ruang
doesn’t fit the need for some people to do their activities. This gerak pengguna, perabot harus mampu memenuhi aktivitas
project is intended to help the need of some people who live
pengguna dari segi efektivitas fungsi dan efisiensi ruang. Pada
in a narrow living space such as a small apartment, small
dormitory, flat, and other narrow living space for doing their akhirnya solusi yang ingin dicapai adalah sebuah unit perabot
activities which relates to the function of the furniture yang mampu memenuhi kebutuhan ketiga aktivitas yang sudah
designed. Observing the need of the people is the first method disebutkan.
to begin with, then gathering the information needed,
brainstorm and gathering the idea to get the concept that II. METODE PERANCANGAN
make the design’s boundaries, then making a real scale, so
that, the model made can be tested
to optimize then. At the end some of the function offered by • Pengumpulan data Pembuatan
this multifunction furniture are sleeping facilities, working • Pengumpulan literatur rancangan
terkait terpilih
facilities, storage facilities that oriented in the eficiency, sebagai model • Uji coba
efectivity, and form that follow its function. • Pengumpulan data
uji dalam model
pembanding
skala 1 : 1 • Evaluasi
Rancangan
Keyword— Multifunction, Furniture, Designing, Narrow, • Simpulan
Living Space. evaluasi
I. PENDAHULUAN • Observasi
• Menentukan • Analisa masalah
masalah berdasarkan data
P
eningkatan jumlah penduduk pada kota-kota besar • Penentuan konsep
diikuti dengan pertumbuhan kawasan industri, • Penentuan batas
berujung pada permasalahan keterbatasan lahan yang rancangan
berdampak pula pada keterbatasan wilayah perumahan.
Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan tempat Gambar 1. Metode Perancangan
tinggal, pembangunan hunian vertikal menjadi salah satu Sumber : Kembel
solusi untuk permasalahan tersebut.
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 790-797 791
A. Ruang Sempit/Terbatas
B. Standarisasi Rancangan
Tabel 2. Standar ergonomi fasilitas penyimpanan[1] Gambar 5. Standarisasi Fasilitas Alas Kerja[1]
Kata 'furniture' berasal dari bahasa lain mobile yang Salah satu alat yang sangat membantu dalam menentukan
berarti movable, dalam bahasa Perancis, mebel disebut dampak sebuah materuil atau produk pada lingkungan
'fournir', yang berarti to furnish sehingga diterjemahkan ke adalah life cycle assessment – LCA. Apabila hasil suatu
dalam bahasa Inggris dengan istilah furniture. analisa terhadap suatu material atau produk sepanjang masa
Kata 'mebel' berasal dari bahasa Perancis yaitu 'meubel', pakainya berakhir pada pembuangan sampah, hal ini disebut
atau dalam istilah bahasa Jerman yaitu 'mobel'. Mebel “cradle to cradle” yang menyatakan perusakan pada
digunakan sebagai alat untuk mendukung tubuh manusia, lingkungan global, sedangkan apabila masa pakai suatu
menyimpan atau menampilkan (display) barang, dan material atau produk tidak berakhir pada pembuangan
sampah, namun melalui sebuah proses daur ulang dan dapat
membagi ruangan (partisi). Mebel dikategorikan sesuai
menjadi sumber produk yang baru, hal tersebut disebut
dengan kegunaan sosial, yaitu healthcare, hospitality, kantor,
“cradle to cradle” yang menunjukkan bahwa material
rekreasi, agama, hunian, toko, dan penyimpanan.
tersebut ramah lingkungan. Dengan menggunakan metode
Secara keseluruhan, mebel berbentuk freestanding atau LCA seluruh siklus material mulai dari proses pemilihan
bersifat 'yang dapat dipindahkan', namun ada pula jenis bahan hingga sistem pembuangan harus dijaikan
mebel yang built-in (tidak dapat dipindahkan), biasanya pertimbangan untuk menentukan apakah material tersebut
dipasang pada dinding, lantai, atau ceiling. Mebel berfungsi dapat dikatakan sebagai material ekologis.[4]
untuk mendukung aktivitas hidup manusia, mulai dari duduk,
tidur, bekerja, makan, bermain, dan sebagainya. Selain itu,
mebel berfungsi pula memberikan kenyamanan dan IV. PROGRAM PERANCANGAN
keindahan bagi para pemakainya.[2]
FUNGSI APARTMENT
D. Warna
V. TRANSFORMASI DESAIN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Panero, Julius & Zelnik, Martin. Human Dimension & Interior Space:
A Source Book of Design Reference Standars. Whitney Library of
Design. 1979.
[2] Hidayat, Taufiq. Perancangan Furnitur Multifungsi Sebagai Solusi
Permasalahan Ruang Perumahan Griya Kembang Putih Tipe 36
Kasihan Bantu. Yogyakarta. Yogyakarta
[3] Portillo, Margaret. Color Planning for Interiors : An Integrated
Approach to Color in Designed Spaces. John Wiley & Sons, Inc.
2009
[4] Halliday, Sandy. Sustainable Construction. Burlington: Gaia
Research, 2008.