Anda di halaman 1dari 5

 Tujuan Praktikum:

Menentukan Faktor-Faktor yang memengaruhi laju reaksi

 Landasan Teoretis:
Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu
dari suatu reaksi yang dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
A reaktan menjadi B produk
Dengan demikian, laju reaksi daapt dinyatakan dengan:
V sama dengan negatif delta konsentrasi A per delta waktu atau V sama dengan positif delta
konsentrasi B per delta waktu.
Ada beberapa faktor yang Memengaruhi laju reaksi. max trautz (1916)
dan williams lewis (1918) secara kualitatif menjelaskan bagaimana
suatu reaksi kimia terjadi dan bagaimana laju reaksi berbeda bagi
reaksi yang berbeda pula dalam postulatnya yang dikenal sebagai
collision theory atau teori tumbukan.

Teori ini mempostulatkan bahwa agar suatu reaksi dapat terjadi,


molekul-molekul harus mengalami tumbukan efektif, yakni tumbukan
dengan energi yang cukup dan arah yang tepat.
Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi antara lain:
1. Suhu
Semakin tinggi suhu system, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung
2. Luas Permukaan
Semakin besar bidang kontak antarpartikel, semakin cepat suautu reaksi berlangsung
3. Konsentrasi Reaktan
Semakin besar konsentrasi suatu zat pereaksi, semakin cepat suatu reaksi berlangsung
4. Katalis
Katalis bekerja dengan menurunkan energi aktivasi dari suatu reaksi

 Alat dan Bahan:


Lumpang Porselen 1 buah
Gelas Beker 3 buah
Gelas Ukur 3 buah
Labu Erlenmeyer 2 buah
Pipet Tetes 2 buah
Balon 2 buah
Stopwatch 3 buah
Asam Cuka 1 botol
Cangkang Telur 3 buah
Soda Kue 1 bungkus
Bahan-bahan kimia:
1. Larutan Hidrogen Peroksida: 40 mili liter
2. Larutan Natrium Klorida 2 molar: 2 mili liter
3. Larutan Besi 3 klorida 0,5 molar: 2 mili liter

Praktikum 1: Faktor Luas Permukaan


Langkah kerja:
1. Masukkan 25 mili liter cuka ke dalam masing-masing gelas beker
2. Hilangkan selaput pada ketiga cangkang telur. Kemudian haluskan satu cangkang telur,
remukkan satu cangkang telur, dan satunya biarkan utuh
3. Siapkan stopwatch dan masukkan cangkang telur ke masing-masing gelas beker
4. Catat dan amati hasilnya dalam 5 dan 10 menit
Hasil Praktikum:
5 Menit = Pada gelas 1 yang berisi cangkang telur yang dihaluskan, terbentuk banyak gelembung
gas, sedangkan pada gelas II yang berisi cangkang telur yang hanya diremukkan hanya sedikit
terbentuk gelembung gas, dan pada gelas III hamper tidak ada
10 Menit = Pada gelas I cangkang telur sudah hampir larut seutuhnya, sedangkan pada gelas II
dan III masih belum larut.

Praktikum 2: Faktor Konsentrasi


Langkah Kerja:
1. Masukkan 10 mili Liter cuka dan 10 mili Liter air ke dalam labu pertama dan 20 mili
Liter cuka ke dalam labu kedua
2. Masukkan 4 sendok soda kue ke dalam masing-masing balon
3. Pasang balon ke mulut labu kemudian tumpahkan soda kue ke labu Erlenmeyer
Hasil Praktikum:
Balon 1: Perbesaran ukuran balon berjalan lebih lambat
Balon 2: Perbesaran ukuran balon berjalan lebih cepat

Praktikum 3: Faktor Katalis


Langkah Kerja:
1. Masukkan 20 mili Liter larutan hydrogen peroksida ke dalam masing-masing gelas beker
2. Tambahkan 2 mili Liter larutan natrium klorida ke gelas pertama dan 2 mili Liter larutan
besi 3 klorida ke gelas kedua
3. Amati perbedaan reaksi yang terjadi
Hasil Praktikum:
Gelas 1: Reaksi berjalan dengan lambat. Sedikit terbentuk gelembung gas
Gelas 2: Reaksi berjalan dengan cepat. Banyak terbentuk gelembung gas. Pada saat reaksi terjadi
perubahan warna larutan menjadi coklat, tetapi pada akhir rekasi didapatkan kembali warna
kuning seperti larutan besi 3 klorida.
 Pembahasan

1. Faktor Luas Permukaan


Pada percobaan pertama, yang memengaruhi laju dari suatu reaksi adalah luas permukaan.
Hal ini dibuktikan berdasarkan cangkang telur yang berbentuk serbuk atau butiran halus akan
bereaksi lebih cepat yang terlihat dari banyaknya gelembung gas yang terbentuk daripada
cangkang telur yang berbentuk serpihan ataupun utuh.
Reaksi kimia yang terjadi pada larutan asam cuka dengan cangkang telur adalah sebagai
berikut:

Gelembung gas yang terbentuk pada proses tersebut merupakan gas CO2, akan tetapi kami
tidak berkesempatan untuk menguji apakah benar gas CO2 yang terbentuk dengan
menggunakan air kapur.

2. Faktor Konsentrasi
Pada percobaan kedua, yang memengaruhi laju dari suatu reaksi adalah konsentrasi zat
pereaksi atau reaktan. Suatu larutan dengan konsentrasi molar atau molaritas tinggi tentu
mengandung lebih banyak jumlah partikel dengan volume yang sama. Pada larutan dengan
konsentrasi molar yang tinggi, letak partikel atau molekulnya tersusun rapat sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya tumbukan. Hal itu dibuktikan berdasarkan perubahan perbesaran
ukuran balon pada praktikum ini.
Reaksi kimia yang terjadi pada larutan asam cuka dengan soda kue adalah sebagai berikut:

Walaupun kami melakukan kesalahan pada saat menumpahkan isi soda kue dalam balon ke
labu Erlenmeyer, tetapi dapat terlihat jelas pada rekaman video bahwa perubahan besar
ukuran balon terjadi lebih cepat. Terlepas dari ukuran balon yang lebih besar pada akhir
reaksi. (Hal ini disebabkan karena volume CH3COOH yang berbeda).

3. Faktor Katalis
Pada percobaan ketiga, yang memengaruhi laju dari suatu reaksi adalah keberadaan katalis. Hal
ini dibuktikan dengan menggunakan larutan hidroksida yang akan terdekomposisi menjadi gas
oksigen dan air pada suhu kamar. Larutan hydrogen peroksida diberi perlakuan yang berbeda.
Larutan pertama diberi natrium klorida 2 molar, sedangkan larutan kedua diberi besi 3 klorida
0,5 molar.
Reaksi yang terjadi pada kedua larutan tersebut adalah sebagai berikut:

Larutan pertama:

Larutan kedua:
Pada larutan pertama, larutan terjadi sangat lambat. Hanya sedikit gelembung gas yang kami
dapati.
Sedangkan pada larutan kedua, banyak terjadi gelembung gas serta pada akhir reaksi kami
dapatkan kembali larutan besi 3 klorida. Pada tengah reaksi, larutan menjadi berwaran coklat tua
karena terbentuk larutan besi 2 klorida, yang kemudian akan kembali menjadi larutan besi 3
klorida pada akhir reaksi. Hal ini sesuai dengan prinsip katalis bahwa katalis dapat ikut dalam
proses reaksi tetapi pada akhir reaksi akan didapatkan kembali zat yang sama.

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
laju reaksi. Akan tetapi, kami tidak membuktikan seluruh faktor. Faktor yang kami buktikan
dalam praktikum ini antara lain: luas permukaan, konsentrasi zat, dan katalis. Hal ini sesuai
dengan yang dipostulatkan dalam Collision Theory atau Teori Tumbukan.

Daftar Pustaka
Sudarmo, Unggul. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Penerbit Erlangga

The Decomposition of Hydrogen Peroxide. New Mexico Institute of Mining and Technology.
Journal Number 122L Revision 3.0. [https://infohost.nmt.edu/~jaltig/HydrogenPeroxide.pdf]
Diakses pada 13 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai